4 0 199 KB
PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHTAN LINGKUNGAN (INSPEKSI SANITASI) RUMAH SAKIT 1. 2. 3. 4. 5.
No 1 I
NAMA RUMAH SAKIT ALAMAT RUMAH SAKIT KELAS RUMAH SAKIT JUMLAH TEMPAT TIDUR TANGGAL PEMERIKSAAN
Variabel Upaya Kesling 2 KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT (Jumlah Bobot 8) 1. Lantai
Bobo t 3
2
2. Dinding
1
3. Ventilasi **) 3.1 Ventilasi Gabungan
1
3.2 Ventilasi Alam
1
3.3 Ventilasi Mekanis 4. Atap
1 0,5
5. Langit-langit
0,5
: RSUD Kabupaten Badung Mangusada : Jalan Raya Kapal Mengwi, Badung – Bali, :B : :
Komponen Yang Dinilai 4
Nila i 5
Skor 6
a. Kuat/utuh b. Bersih c. Pertemuan lantai dan dinding berbentuk konus/lengkung d. Kedap air e. Rata f. Tidak licin g. Mudah dibersihkan a. Rata b. Bersih c. Berwarna terang d. Mudah dibersihkan
20 20 15
20 20 0
15 10 10 10 30 30 20 20
15 10 10 10 30 30 20 20
a. Ventilasi alam, lubang ventilasi minimum 15% x luas lantai b. Ventilasi mekanis (Fan, AC, Exhauster) Lubang ventilasi minimal 15% x luas lantai Fan, AC, Exhauster a. Bebas serangga dan tikus b. Tidak bocor c. Berwarna terang d. Mudah dibersihkan a. Tinggi langit-langit minimal 2,7 m dari lantai
50
50
50
50
100
100
100 50 30 10 10 50
100 50 30 10 10 50
b. Kuat 1
2
3
6. Kontruksi Balkon, Beranda, Dan Talang
0,5
7. Pintu
0,5
8. Pagar
0,5
9. Halaman taman dan tempat parkir
0,5
c. d. a. b. c. a. b. a. b. a. b. c. d.
II
10. Jaringan instalasi
0,5
11. Saluran Air Limbah
1
RUANG BANGUNAN (Jumlah Bobot 10) 1. Ruang perawatan
2
a. b. a. b.
4 Berwarna terang Mudah dibersihkan Tidak ada genangan air Tidak ada jentik Mudah dibersihkan Dapat mencegah masuknya serangga dan tikus Kuat Aman Kuat Bersih Mampu menampung mobil karyawan dan pengunjung Tidak berdebu/becek Tersedia tempat sampah yang cukup Aman (bebas cross connection) Terlindung Tertutup Aliran air lancar
a. Rasio luas lantai dengan tempat tidur: - Dewasa : 4,5 m2/tt - Anak/bayi : 2 m2/tt b. Rasio tempat tidur dengan kamar mandi 1-10 tt/km mandi dan toilet c. Angka kuman maksimal 200-500 CFU/m3 udara d. Bebas serangga/tikus e. Kadar debu maksimal 150 ug/m3 udara f. Tidak berbau (terutama H2S dan atau NH3) g. Pencahayaan 100-200 lux h. Suhu 220C-240C (dengan AC), apabila menggunakan AC sentral cooling towernya tidak menjadi perindukan bakteri legionella atau suhu kamar (tanpa AC)
30 5 10 10 30 40 30 60
30
40 60 40 30 20
40 60 40 30 20
30 20
0 0
60 40 50 50
60 0 0 0
15
-
15
15
15
-
10 10
10 -
10
10
5 10
0 -
6 10 10 30 40 30 60
1
2 2. Lingkungan RS
3. Ruang operasi
4. Ruang Laboratorium
5. Ruang Sterilisasi
6. Ruang Radiologi
3 1
2
1
1,5
0,5
i. Kelembaban 45%-60% (dengan AC) kelembaban udara ambien (tanpa AC) 4 j. Kebisingan 56,60C atau < 40C b. Makanan yang akan disajikan > 6 jam disimpan pada suhu -50C atau -10C c. Bersih d. Terlindung dari debu e. Bebas gangguan serangga dan tikus f. Bahan makanan dan makanan jadi terpisah a. Menggunakan kereta dorong tertutup b. Tidak menyajikan makanan jadi yang sudah menginap c. Lalu lintas makanan jadi menggunakan jalur khusus a. Lantai dapur sebelum dan sesudah kegiatan dibersihkan dengan antiseptik b. Dilengkapi dengan sungkup dan cerobong asap c. Pencahayaan > 200 lux a. Memiliki surat keterangan sehat dan berlaku b. Tidak berkuku panjang, korengan,
50
5
6 -
-
30
-
10 10 10
-
10
-
40
-
40
-
20
-
50
-
25
-
25 40
-
30
-
c. d.
7. Peralatan
e. a.
2
b. c. d.
1 IV
V
2 PENYEHATAN AIR ( Jumlah Bobot 16) 1. Kuantitas
3
8
2. Kualitas
5
3. Sarana
3
PENGOLAHAN LIMBAH (Jumlah Bobot 16) 1. Pengelolaan limbah padat
10
dan sejenisnya Menggunakan pakaian pelindung pengolahan makanan Selalu menggunakan peralatan dalam menjamah makanan jadi Berperilaku sehat selama bekerja Sebelum digunakan dalam kondisi bersih Tahan karat dan tidak mengandung bahan beracun Utuh, tidak retak Dicuci dengan desifektan atau dikeringkan dengan sinar matahari/ pemanas buatan dan tidak dibersihkan dengan kain 4
10
-
10
-
10 40
-
30
-
15 15
-
5
6
a. Tersedia air bersih >500 lt/tt/hr dan tersedia air minum sesuai dengan kebutuhan b. Air minum tersedia pada setiap tempat kegiatan a. Bakteriologis b. Kimia c. Fisik a. Sumber PDAM, air tanah diolah b. Distribusi tidak bocor c. Penampung tertutup
70
70
30
30
80 15 5 50 30 20
30 20
a. Pemusnahan limbah padat infeksius, citotoksik, dan farmasi dengan incinerator (suhu > 10000C) atau khusus untuk sampah infeksius dapat diseterilkan dengan autoclave atau radiasi microwave sebelum dibuang ke landfill
25
0
1
2
2. Pengelolaan limbah cair
VI
3. Kualitas effluent yang dibuang ke dalam lingkungan TEMPAT PENCUCIAN LINEN
3
4
2
5
b. Bagi yang tidak punya incinerator ada MoU antara RS dan pihak yang melakukan pemusnahan limbah medis c. Tempat limbah padat kuat, tahan karat, kedap air, dengan penutup, dan kantong plastik dengan warna dengan lambang sesuai pedoman. Minimal1 (satu) buah tiap radius 20 pada ruang tunggu/ terbuka d. Tempat pengumpulan dan penampungan limbah sementara segera didesinfeksi setelah dikosongkan e. Diangkut ke TPS >2 kali/hari dan ke TPA > 1 kali/hari f. Limbah domestik dibuang ke TPA yang ditetapkan PEMDA 4
20
20
20
20
20
0
5
0
5
5
5
6
g. Sampah radioaktif ditangani sesuai peraturan yang berlaku a. Dilakukan pengolahan melalui instalasi pengolahan melalui instalasi pengolahan limbah b. Disalurkan melalui saluran tertutup, kedap air,dan lancar Menurut persyaratan Kepmen LH Nomor 58 Tahun 1995 atau Perda setempat a. Terdapat keran air bersih dengan kapasitas, kualitas, kuantitas, dan tekanan yang memadai serta disediakan keran air panas untuk desinfeksi awal b. Dilakukan pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius c. Tersedia ruang pemisah antara barang kotor dan bersih d. Lokasi mudah dijangkau oleh kegiatan yang memerlukan dan jauh dari pasien serta tidak berada
10
10
80
80
20
20
100
-
30
30
15
15
15
15
15
15
e.
f. g. VII
PENGENDALIAN SERANGGA DAN TIKUS
4
a.
b.
VII I
IX
DEKONTAMINASI MELALUI DESINFEKSI DAN STERILISASI
PENGAMANAN RADIASI
10
2
di jalan Lantai terbuat dari beton/plester yang kuat,rata, tidak lici dengan kemiringan > 2-3% Pencahayaan >200 lux Terdapat sarana pengering untuk alat-alat sehabis dicuci Fisik : Kontruksi bangunan, tempat penampungan air penampungan sampah tidak memungkinkan sebagai tempat berkembang biaknya serangga dan tikus Kimia : Insektisida yang dipakai memiliki toksisitas rendah terhadap manusia dan tidak bersifat persisten
a. Menggunakan peralatan sterilisasi uap (autoclave)/gas dengan suhu sekitar 1340C atau peralatan radiasi gelombang mikro (microwave) atau dengan cara lain yang memenuhi syarat b. Alat dan perlengkapan medis yang sudah disterilkan disimpan pada tempat khusus yang steril pula c. Alat dan perlengkapan medis yang sudah disterilkan atau didesinfeksi terlebih dahlu dibersihkan dari darah ], jaringan tubuh,dan sisa bahan lain d. Peralatan sterilisasi dikalibrasi minimal sekali/tahun e. Ruang operasi yang telah dipakai harus dilakukan desinfeksi sebelum operasi berikutnya a. Ada izin mengoperasikan peralatan yang memancarkan radiasi
10
0
10 5
0 5
80
80
20
-
40
-
20
-
20
-
10
-
10
-
20
-
b. Dosis radiasi pengion terhadap pekerja dan masyarakat tidak boleh melebihi NAB c. Ada system manajemen kesehatan dan keselamatan kerja pada pekerja dan masyarakat terhadap radiasi pengion, organisasi, peralatan proteksi radiasi, pemantauan dosis perorangan d. Instalasi dan gudang peralatan radiasi ditempatkan pada lokasi yang jauh dari tempat yang rawan kebakaran, tempat berkumpul orang banyak. e. Tebal bahan perlindungan pada masing-masing ruangan berdasarkan jenis dan energi radiasi aktifitas dan dimensi sumber radiasi serta sifat bahan pelindng sesuai peraturan yang berlaku
X
XI
PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIT/INSTASI SANITASI RS ***)
6
8
Dilakukan penyuluhan kesehatan secara langsung maupun tidak langsung kepada: a. Karyawan medis/non medis b. Pasien c. Pedagang makanan dalam lingkungan RS d. Pengunjung a. Dipimpin oleh tenaga teknis yang sudah mengikuti pelatihan sanitasi RS b. Dipimpin oleh tenaga teknis yang belum mengikuti pelatihan sanitasi RS c. Dipimpin oleh tenaga non teknis yang sudah mengikuti pelatihan sanitasi RS
Sumber : Permenkes 1204 Tentang Sanitasi Rumah Sakit
15
-
15
-
10
-
40
-
40 20 20
40 20 0
20 50
20 -
30
-
20
-
KESIMPULAN HASIL PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT 1. Rumah sakit dinyatakan memenuhi persyaratan Kesling (MS) apabila memperoleh skor hasil penilaian kesling sebagai berikut : a.
b.
c.
Sekurang-kurangnya 75 % dari skor maksimal yang ada/yang diperiksa untuk :
RS kelas A dan B
ABRI kelas I & II
Kelas Utama dan Madya
Sekurang-kurangnya 65 % dari skor maksimal yang ada/yang diperiksa untuk :
RS kelas C
ABRI kelas III
kelas Pratama
Sekurang-kurangnya 60 % dari skor maksimal yang ada/yang diperiksa untuk :
RS kelas D
ABRI kelas IV
Dengan catatan skor minimal untuk masing masing variable upaya adalah seperti tersebut pada tabel berikut : Kela s RS
Skor minimal dari masing-masing variabel dalam %
A
I 75
II 75
III 90
IV 80
V 80
VI 55
VII 80
VIII 70
IX 100
X 60
XI 60
B
75
75
90
80
80
55
80
70
100
60
60
C
75
75
90
80
80
55
20
70
50
60
60
D
70
75
80
80
80
55
20
70
50
60
20
Keterangan : *) Type / Kelas RS yang setingkat
Kabupaten Badung Mangusada terakreditasi A/B/C/D . Adapun hasil perhitungan prosentase dari penilaian secara observasi pada saat PKL di RSUD Kabupaten Badung Mangusada jumlah skor nilai yang diperoleh pada tiap-tiap variable yaitu : Rumus yang digunakan : 855 ×100 =77 = 11
jumlah yang dicari jumlah keseluruhan
× 100%
I= 185 ×100 =92 2 300 ×100 =100 II = 3 IV = 257,5 ×100 =86 3 V= 90 ×100 =90 1 VI = 80 ×100 =80 1 VII = Kelas RS B (Catatan nilai) B Hasil yag didapat
Skor minimal dari masing-masing variabel dalam % I 75
II 75
III 90
IV 80
V 80
VI 55
VII 80
VIII 70
IX 100
X 60
XI 60
77
92
-
100
86
90
80
-
-
-
-