Peradaban Homo Erectus Serta Peninggalannya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERADABAN HOMO ERECTUS SERTA PENINGGALANNYA DI MUSEUM SANGIRAN Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Antropologi



Disusun Oleh : Dyandra Firdha Sari (G0115040) Galuh Maitri



(G0115049)



Mar’atul Qonita



(G0115063)



PSIKOLOGI



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015/2016



1



DAFTAR ISI Daftar Isi.................................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3 A. Latar Belakang............................................................................................. 3 B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4 C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 5 A. Sejarah Ditemukannya Fosil Homo Erectus............................................... 5 B. Peradaban Awal Homo erectus................................................................... 7 C. Kebudayaan dan Peninggalan Homo erectus............................................. 10 D. Penyebab Kepunahan Homo erectus dan Kebudayaannya........................ 11 BAB III PENUTUP............................................................................................... 12 A. Simpulan.................................................................................................... 12 B. Saran.......................................................................................................... 12 Daftar



Pustaka........................................................................................................



13 Lampiran............................................................................................................... 14



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya masyarakat beranggapan bahwa manusia purba berasal dari Benua Eropa karena ditemukan banyak peningglan pra sejarah di Eropa bagian barat. Namun seiring berjalannya waktu mulai banyak ditemukan fosil-fosil serta bukti sejarah yang membuktikan kalau fosil tertua berada di dataran Asia, khusunya Indonesia. Terkait dengan ditemukannya fosil Homo Erectus. Dimana menurut para ahli Homo Erectus merupakan penghubung antara kera dan manusia yang di sebut missing link. Ditemukannya fosil manusia purba di sekitar daerah Sangiran menjadikan Indonesia dikenal dimata dunia, pasalnya 75% penemuan fosil terdapat di Indonesia, dan 50% dari penemuan tersebut berada di daerah Sangiran. Homo erectus diperkirakan hidup kurang lebih 500.000 tahun yang lalu didaerah sangiran. Letak sangiran yang strategis di antara dua gunung berapi dengan sungai yang mengalir, menjadikan Homo erectus mampu bertahan hidup dengan cukup lama.



3



Untuk mempertahankan hidupnya, Homo erectus tidak hanya mengandalkan tumbuh-tumbuhan sebagai makanan pokok, tetapi juga mulai mengenal cara berburu dan memakan daging hasil buruan mereka. Homo erectus dikenal sebagai manusia purba yang cerdas. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai macam alat-alat dari batu dengan berbagai ukuran, yang biasa mereka gunakan untuk bertahan hidup. Selain itu penelitian menyatakan bahwa pada 1,8 juta tahun yang lalu mereka telah mampu bermigrasi dari Afrika ke Asia. Namun sayangnya, Homo erectus tidak dapat bertahan hidup akibat cuaca yang tidak menentu serta perubahan iklim yang sangat ekstrim di dataran Asia. Tidak hanya punah secara fisik, kepunahan ini pun sekaligus menghapus peradaban sosial budaya yang ada pada masa itu. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana awal ditemukannya fosil Homo Erectus? 2. Bagaimanakah peradaban awal Homo erectus? 3. Kebudayaan apa saja yang menjadi peninggalan Homo erectus? 4. Faktor apa saja yang menyebabkan kepunahan Homo erectus beserta kebudayaannya? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui sejarah awal ditemukannya fosil Homo erectus. 2. Untuk mengetahui peradaban awal Homo erectus. 3. Untuk mengetahui kebudayaan yang menjadi peninggalan Homo erectus. 4. Untuk mengetahui bagaimana kepunahan Homo erectus bisa terjadi. 5. Untuk menambah wawasan mengenai kebudayaan Homo erectus. BAB II



4



PEMBAHASAN A. Sejarah Ditemukannya Fosil Homo Erectus Banyak orang beranggapan benua Eropa adalah tempat berasalnya manusia, hal tersebut dikarenakan banyak penemuan tempat-tempat peninggalan prasejarah di Eropa bagian barat. Setelah itu kurang lebih ada 236 peristiwa penemuan di seluruh Eropa. Kemudian pada tahun 1856, ditemukan fosil manusia kera di Prancis. Fosil itu dianggap sebagai fosil terlama yang ditemukan pada masa itu, karena riset yang dilakukan di Asia dan Afrika belum memberikan hasil yang maksimal. Namun pada akhir abad 19, seorang berkebangsaan Belanda bernama Eugene Dubois (1858-1940) pertama kali menentang teori manusia pertama berasal dari Eropa. Di tahun 1890 Eugene berhasil menemukan sepotong kerangka rahang atau geraham manusia purbakala di daerah sekitar Bengawan Solo. Kemudian setahun berikutnya (1891) di kampung Trinil-Solo, Eugene kembali menemukan batok kepala atau tengkorak manusia purbakala yang mencirikan kera. Dan di tahun 1892 Eugene menemukan tulang kaki manusia purba yang mirip kaki manusia modern. Dari bentuk tulang kaki itu, bisa disimpulkan pemilik tulang tersebut sudah bisa berjalan dengan kedua kakinya. Setelah penemuan itu dipublikasikan, timbullah pertentangan di kalangan para ilmuwan di masa itu. Teori manusia berasal dari daratan Eropa yang selama ini membuai para ilmuwan, seakan terbantah oleh penemuan Eugene Dubois. 5



Seiring memasuki abad 20, makin banyak terjadi penemuan fosil manusia purba di sekitar kawasan tempat Eugene Dubois melakukan penggalian. Akhirnya, teori yang menyatakan manusia berasal dari Eropa, hanya tinggal cerita dongeng saja. Manusia Jawa yang diperkirakan hidup antara 700.000 hingga 1.200.000 tahun lalu. Jerih payah Eugene Dubois dinilai sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu Arkeologi. Selanjutnya, fosil berupa tempurung tengkorak manusia ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleontologi dari Berlin, pada tahun 1936. Selain fosil, banyak pula penemuan-penemuan lain di situs Sangiran ini Sampai



temuan



manusia



yang



lebih



tua



lainnya



ditemukan di Great Rift Valley, Kenya, temuan Dubois dan von Koenigswald merupakan manusia tertua yang diketahui. Temuan ini juga dijadikan rujukan untuk mendukung teori evolusi Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Banyak ilmuwan pada saat itu yang juga mengajukan teori bahwa Manusia Jawa mungkin merupakan mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern saat ini. Saat ini, antropolog bersepakat bahwa leluhur manusia saat ini



6



adalah Homo erectus yang hidup di Afrika (sekarang dianggap sebagai spesies tersendiri Homo ergaster). B. Peradaban Awal Homo Erectus Homo erectus atau biasa disebut “manusia berjalan tegak”, adalah spesies hominin purba yang hidup sekitar 1,9 juta hingga 143.000 tahun yang lalu. Dibanding Homo sapien, dimana spesies tertua diperkirakan berasal dari sekitar 200.000 tahun yang lalu, spesies seperti manusia purba ini memiliki masa peradaban yang lebih lama. Bagian lengan dan rangka dari Homo erectus memiliki kemiripan dengan manusia modern, homo sapien. Fakta ini membuat jenis spesies ini diperkirakan dapat berjalan dengan dua kaki pada lingkungan yang terbuka seperti lingkungan padang rerumputan. Spesies ini diperkirakan berasal dari Afrika dan menyebar hingga ke wilayah Georgia, India, Indonesia (terutama di pulau Jawa), Sri Lanka, dan Cina. Banyak ahli yang menganggap Homo erectus adalah manusia purba yang istimewa. Hal ini dikarenakan mereka adalah manusia purba pertama yang menunjukkan adanya peradaban yang mirip dengan peradaban manusia modern. Homo erectus merupakan manusia purba pertama yang secara fisik tidak lagi mirip dengan kera. Mereka juga manusia purba 7



pertama yang memakan daging hasil tangkapan mereka dan tidak hanya mengandalkan tumbuh-tumbuhan. Homo erectus juga memiliki ukuran otak yang lebih besar dari pendahulunya. Otak dan postur tubuh yang lebih besar ini menandakan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak makanan dan tenaga untuk bertahan hidup. Bentuk gigi dari fosil spesies ini juga menunjukkan bahwa manusia purba tersebut memakan berbagai jenis makanan. Hasil ini juga membuat para ilmuwan menyimpulkan bahwa spesies ini memakan lebih banyak protein hewan dibanding spesies manusia yang lebih tua. Kehadiran Homo



erectus di



Jawa



diklasifikasikan



menjadi 3 tingkatan evolutif. Dua yang paling tua ditemukan di situs Sangiran yaitu Homo erectus arkaik dan tipik dan satu lagi Homo erectus progresif di temukan di Ngandong, Sabung Macan, dan Ngawi. Penjelasan mengenai jenis-jenis Homo erectus ini sebagai berikut: 1. Homo erectus arkaik Jenis ini merupakan Homo erectus yang paling tua. Di Indonesia, fosil jenis ini ditemukan pada lapisan lempung hitam Formasi Pucangan dan grenzbank yang ada di daerah Sangiran. Memiliki ciri fisik yang paling kekar, dengan geligi yang kuat.



8



Tengkoraknya tebal kadang mencapai 1,2 cm pada bagian parietal, volume otak sekitar 850 cm. 2. Homo erectus tipik Homo erectus jenis ini memiliki peradaban yang lebih maju dibandingkan dengan Homo erectus arkaik. Mereka merupakan jenis Homo erectus terbanyak yang ada di Indonesia Ciri fisiknya tidak sekekar jenis arkaik, volume otaknya rata-rata 1.000 cc, tengkoraknya lebih ramping dan tinggi dengan atap tengkorak yang lebih bulat, gigi geliginya juga lebih kecil. 3. Homo erectus progresif Jenis Homo erectus yang paling maju dan yang paling akhir hidup di Jawa sebelum mereka punah pada 100.000 tahun yang lalu. Tengkoraknya paling tinggi dan bulat dibanding dua jenis pendahulunya, dengan kapasitas otak 1.100 cc. Ukuran otak yang lebih besar ini juga menjelaskan mengapa spesies ini memiliki perilaku yang relatif berbeda. Berdasarkan jejak sejarah dari peralatan kehidupan purba, nenek moyang kita sebenarnya telah melakukan perburuan hewan setidaknya sejak 1,75 tahun yang lalu dan bisa saja telah menggunakan api untuk memasak makanan sejak 1,9 juta tahun yang lalu.



9



Hasil



mengindikasikan



bahwa



berbagai



peralatan



kehidupan purba tersebut telah dimulai sejak peradaban Homo



erectus.



Spesies



ini



memiliki



kecerdasan



yang



meningkat sehingga mampu berkembang untuk beradaptasi pada berbagai lingkungan yang berbeda. Peradaban lain yang ditunjukkan oleh Homo erectus yaitu mereka merupakan manusia purba pertama yang mampu mendirikan perkemahan untuk kehidupan yang menetap. Mereka juga mulai menguasai api untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Itulah peradabanperadaban baru yang membawa perubahan besar pada masa itu.



C. Kebudayaan dan Peninggalan Homo erectus Dari jejak sisa abu yang ditemukan di gua Wonderwerk, Afrika Selatan, mengisyaratkan setidaknya sebagian Homo erectus telah menggunakan api sejak satu juta tahun yang lalu. Situs Gesher Benot Ya'aqov di Israel juga menunjukkan bukti keberadaan api sejak 800 ribu tahun yang lalu. Saat



itu,



mungkin



manusia



purba



ini



belajar



memanfaatkan api dari sambaran petir atau sumber alami lainnya. Beberapa antropolog lain berpendapat bahwa saat itu manusia purba butuh nutrisi dari makanan yang berasal daging



dan



mengharuskan 10



makanan



dimasak



agar



menetralisir



bakteri.



Dari



sini



manusia



purba



mulai



mengalihkan energi dari pencernaan untuk perkembangan otak. Lebih lanjut Twomey memutuskan untuk mengulik kemampuan mental nenek moyang manusia ini yang secara teratur mampu untuk membuat api tetap terjaga. Homo erectus memerlukan kemampuan untuk perencanaan jangka panjang dan memerlukan perkakas yang terbuat dari batu serta berburu mangsa. Homo erectus di Sangiran telah membuat berbagai macam alat-alat dari batu dengan berbagai ukuran. Artefakartefak batu tersebut di dominasi oleh jenis alat-alat serpih yang kecil sekitar 2-4 cm, tipis, dan tajam yang sebagaian besar dibuat dari batuan kalsedon. Dominasi alat serpih tersebut menyebabkan sebutan yang terkenal yaitu “Industri Serpih Sangiran” (Sangiran Flakes Industry). Jenis alat serpih ini ditemukan di setiap tingkatan perlapisan tanah, mulai dari 1,2 – 0,2 juta tahun yang lalu. Selain itu juga ditemukan alat-alat yang lebih besar, umumnya dibuat dari batu andesit kersikan, berupa kapak penetak, kapak perimbas, kapak genggam, dan bola batu.



11



Alat tulang berupa penusuk yang dibuat dari tulang-tulang binatang besar juga sering ditemukan. D. Penyebab Kepunahan Homo erectus dan Kebudayaannya Sejak 100 ribu tahun yang lalu Homo erectus di Indonesia sudah punah termasuk yang pernah hidup di Sangiran.



Sampai



sekarang



diketahui sebab secara



kepunahan



mereka



tidak



jelas. Meski demikian terdapat



beberapa sebab yang diduga menjadi faktor kepunahan tersebut. a. Hujan



meteor



yang



pernah



terjadi



di



kawasan



Nusantara. b. Australia hingga ke Madagaskar pada 800 – 700 ribu tahun



yang



lalu.Aktivitas



vulkanik



seperti



letusan



gunung berapi serta aliran lahar dingin. c. Perubahan lingkungan yang drastis pada sekitar 100 ribu tahun yang lalu dimana hutan terbuka dengan aliran banyak sungai berubah menjadi sabana dengan udara yang sangat kering. Dari ketiga faktor alam diatas, faktor lingkungan



itulah



yang



diduga



menjadi



perubahan penyebab



punahnya Homo erectus di Jawa pada 100 ribu tahun yang lalu.



12



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Homo erectus diduga merupakan penghubung antara kera dan manusia atau yang biasa disebut missink link. Homo erectus diperkirakan hidup 500.000 tahun yang lalu di dataran Sangiran, terbukti dengan ditemukannya fosil, artefak serta peninggalan sejarah yang lain. Homo Erectus juga disebut sebagai manusi purba yang cerdas karena ia mampu membuat api serta kemampuannya dalam membuat berbagai macam alat-alat dari batu dengan berbagai ukuran yang biasa digunakan untuk berburu dan bertahan hidup. Homo erectus juga mampu bermigrasi dari benua Afrika menuju benua Asia, namun sayang perubahan iklim yang ekstrim membuat mereka tidak bisa bertahan hidup dan akhirnya punah. B. Saran Kekayaan alam yang ada di dataran Sangiran patut kita syukuri, karena tanpa kita sadari peninggalan sejarah di dunia sebagian besar berada di Indonesia. Unutk itu hendaklah kita merawat serta menjaga apa yang sudah menjadi milik kita.



Daftar Pustaka 13



Cullen,



Purni.



2013.







Tugas



Sejarah



Evolusi”



(online),



http://purnicullen.blogspot.co.id/2010/02/tugas-sejarahevolusi.html, diakses pada 13 desember 2015. Prameswari, R Ajeng. 2013. “Sejarah dan Peran Musium Sangiran Bagi



Dunia”



(online),



http://dodosolmila.blogspot.co.id/2013/02/museumsangiran_678.html, diakses pada 13 desember 2015. Rasmi, Umi. 2013. “Homo Erects Lebih Pintar dari Perkiraan” (online), http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/03/homoerectus-lebih-pintar-dari-perkiraan, diakses pada 13 desember 2015. Tanjung, Farid Aulia. 2014. “Fakta dan Sejarah Homo Erectus, Si Manusia



Berjalan



Tegak”



(online),



http://www.bglconline.com/2014/10/fakta-dan-sejarah-homoerectus/, diakses pada 13 desember 2015. Widuri, Eka Ayu. 2014 “Sangiran: Kekaaan Sejarah Bangsa Sebagai Warisan Budaya” (laporan penelitian).



14



15