PERAWATAN COLOSTOMY Kelompok 12 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERAWATAN COLOSTOMY



DISUSUN Oleh kelompok 12 Saragi Turnip Florensia



(032018004)



Kiky Laurenza Sipayung



(032018005)



Cristania Silitonga



(032018011)



Tulus Setiawan Harefa



(032018054)



Dosen :Sr. M. Imelda Derang FSE., S.Kep., Ns., M.Kep



PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK STIKES SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2019/2020



KATA PENGANTAR



Berkat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya pada kami



sehingga kami dapat



menyelesaikan makalah ini yang berjudul PERAWATAN COLOSTOMY. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini . Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita terimakasih.



Medan, 08 April 2020



Penulis Kelompok 12



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................



i



DAFTAR ISI ....................................................................................................



ii



BAB 1



BAB 2



BAB 3



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...........................................................................



1



1.2 Tujuan........................................................................................



1



TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Colostomy................................................................



2



2.2 Tujuan Perawatan Colostomy....................................................



2



2.3 Indikasi Colostomy...................................................................



2



2.4 Jenis – jenis Colostomy.............................................................



3



2.5 Tipe Kantong Colostomy ..........................................................



5



2.6 Prosedur Perawatan Colostomy.................................................



6



PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...............................................................................



9



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................



10



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Kolostomi adalah operasi menyelamatkan nyawa yang memungkinkan seseorang untuk menikmati berbagai macam kegiatan, termasuk bepergian, olahraga, kehidupan keluarga dan pekerjaan, meskipun mereka memiliki stoma dan mungkin memakai sistem kantong. Operasi kolostomi dilakukan untuk berbagai penyakit dan kondisi. Beberapa kolostomi dilakukan karena keganasan (kanker). Pada anak-anak, mereka mungkin dibuat karena cacat lahir. Kolostomi dapat bersifat sementara atau permanen. Beberapa kolostomi tampak besar, yang lain kecil. Beberapa ada di sisi kiri perut, beberapa di sebelah kanan, dan beberapa di tengah. Kolostomi dibuat ketika sebagian usus besar diangkat atau dilewati. Bagian yang tersisa dari usus besar berfungsi (usus besar) dibawa melalui dinding perut, menciptakan stoma. Ini menghasilkan perubahan normal fungsi tubuh untuk memungkinkan penghapusan isi usus setelah penyakit, cedera, atau kelahiran cacat.



1.2 Tujuan Untuk mengetahui cara perawatan kolostomi yang baik dan benar sesuai prosedur



1



BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Colostomy merupakan Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk  mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) dalam Blackley,Patricia (2004) Colostomy adalah Pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut untuk  mengeluarkan feses (Randy, 1987) dalam Sudoyo, W. A., dkk (2006) Colostomy ialah Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke dalam kolon iliaka untuk mengeluarkan feses (Evelyn, 1991, Pearce, 1993) dalam Smeltzer & Bare (2002) 2.2 Tujuan Pembuatan Colostomy 1. Menggantikan fungsi anus sebagai muara akhir saluran pencernaan 2. Mengalihkan aliran feses bila ada proses patologis di distal. 3. Sebagai dekompresi pada obstruksi kolon. 2.3 Indikasi Colostomy 1. Atresia Ani kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan. Walaupun kelainan lubang anus akan mudah terbukti saat lahir, tetapi kelainan bisa terlewatkan bila tidak ada pemeriksaan yang cermat atau pemeriksaan perineum. 2. Penyakit peradangan usus akut Terjadi karena kotoran menumpuk dan menyumbat usus di bagian bawah yang membuat tak bisa BAB. Penumpukan kotoran di usus besar ini akan membuat pembusukan yang akhirnya menjadi radang usus. 2



3. Tidak memiliki anus (imperforata anus) Kelainan ini biasanya diketahui sejak lahir. Diduga karena terjadi infeksi saat ibu hamil yang membuat konstruksi usus ke anus tidak lengkap hingga atau karena kelainan genetik. 4. Hirschsprung yaitu kelainan bawaan sejak lahir karena kondisi saraf di usus besar yang tidak berfungsi normal. Akibatnya kotoran akan menumpuk di usus bawah karena fungsi saraf yang mendorong kotoran keluar tidak berjalan. Kondisi ini membuat penderitanya terutama bayi tidak bisa BAB selama berminggu-minggu yang akhirnya timbul radang usus. Bagian usus yang tak ada persarafannya ini harus dibuang lewat operasi. 2.4 Jenis – jenis Colostomy Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen maupun sementara. Berdasarkan lamanya, kolostomi dibedakan menjadi dua: 



Kolostomi Permanen Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen  biasanya berupa kolostomi single barrel ( dengan satu ujung lubang)







Kolostomi temporer/ sementara Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut kolostomi double barrel.



3



Sedangkan, berdasarkan letaaknya kolostomi dibedakan menjadi 4, yaitu: 



Kolostomi Ascending pembuatan lubang stoma di kolon ascenden (di sebelah kanan abdomen). Stool yang keluar dari stoma berbentuk cair 







Kolostomi Transverse pembuatan lubang stoma di kolon transversum (disebelah atas abdomen kearah tengah atau sisi kanan)







Kolostomi Descending / sigmoid pembuatan lubang stoma di kolon desenden dan sigmoid ( di sebelah kiri bawah abdomen). Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan abdomen berupa mukosa kemerahan yang



disebut stoma. Pada minggu pertama post kolostomi biasanya masih terjadi pembengkakan sehingga stoma tampak membesar. Pasien dengan pemasangan kolostomi biasanya disertai dengan tindakan laparotomi (pembukaan dinding abdomen). Luka laparotomi sangat beresiko mengalami infeksi karena letaknya  bersebelahan dengan lubang stoma yang kemungkinan banyak mengeluarkan feses yang dapat mengkontaminasi luka laparotomi, perawat harus selalu memonitor kondisi luka dan segera merawat luka dan mengganti balutan jika balutan terkontaminasi feses. Perawat harus segera mengganti kantong kolostomi jika kantong kolostomi telah terisi feses atau  jika kontong kolostomi bocor dan feses cair mengotori abdomen. Perawat juga harus mempertahankan kulit pasien disekitar stoma tetap kering, hal ini penting untuk menghindari terjadinya iritasi pada kulit dan untuk kenyamanan pasien. Kulit sekitar stoma yang mengalami iritasi harus segera diberi zink salep atau konsultasi pada dokter ahli jika pasien alergi terhadap perekat kantong kolostomi. Pada pasien yang alergi tersebut mungkin perlu dipikirkan untuk memodifikasi kantong kolostomi agar kulit pasien tidak  teriritasi.



4



2.5 Tipe kantong Colostomy Jenis kantong kolostomi bervariasi sesuai dengan ukuran dan bentuk. Kantong kolostomi harus ringan dan kedap bau. Beberapa kantong juga mempunyai filter arang yang dapat melepaskan gas secara perlahan dan membantu mengurangi bau. 1. Jenis kantong ostomi berdasarkan bentuk kantong a.



Drainable Pounches / Open-ended pouch Jenis ini memungkinkan anda untuk membuka bagian bawah dari kantong untuk  mengalirkan output. tipe ini biasanya di tutup dg menggunakan klem.tipe ini biasanya di gunakan untuk pasien dengan kolostomi ascenden dan kolostomi transversum.



b. Close Pounches/ Close-ended pouch Jenis kantong ini, ketika kantong telah terisi kemudia diambil dan dibuang, kemudian di pasang lagi dengan yang baru. Kantong ini biasanya digunakan oleh  pasien dengan kolostomi desenden dan sigmoid. Output dari jenis kantong kolostomi ini tidak perlu untuk dialirkan. c. Valve/tap closure Pounches Digunakan untuk menampung urin output dari stoma urinary. Dapat digunakan sampai beberapa hari 2. Jenis Kantong berdasarkan Jumlah Bagian Kantong : a. One-piece Kantong ini terdiri dari kantong kecil dan penghalang kulit. Penghalang kulit mudah lengket (adesif) yang ditempatkan disekitar stoma dan ditempelkan ke kulit sekitar stoma. Ketika kantong kecil akan diganti dengan baru, kantong kecil  baru harus di rekatkan kembali ke kulit. b. Two-piece Kantong ini terdiri dari dua bagian : Face plate yang bersifat adesif dan kantong penampung faeces. Face plate tetap berada dalam tempatnya saat kantong



5



yang telah terisi faeces di ambil dan diganti dengan kantong baru kemudian kantong baru dihubungkan ke face plate. Kantong baru tidak perlu dilengketkan kembali kekulit setiap kali pergantian kantong,cukup di hubungkan kembali dengan face plate, sehingga sistem ini sangat menolong untuk pasien dengan kulit sensitive 3. Jenis kantong berdasarkan warna kantong a. Clear Pounch/transparent pounch : kantong kolostomi transparan / bening, cocok  di gunakan untuk post operasi karena dapat mengobservasi kondisi stoma.   b. Opaque Pounch /white pounch : kantong berwarna coklat/putih



2.6 Prosedur Perawatan Colostomy Definisi: Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma , dan mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan. Tujuan: 



Menjaga kebersihan pasien







Mencegah terjadinya infeksi







Mencegah iritasi kulit skitar stoma







Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya



Persiapan pasien : 



Memberi penjelasan pada pasien tentang tujuan tindakan, dll







Mengatur posisi tidur pasien (supinasi)







Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien (menutup gorden jendela, pintu, memasang penyekat tempat tidur (k/P), mempersilahkan keluarga untuk menunggu di luar  kecuali jika diperlukan untuk belajar merawat kolostomi pasien



6



Persiapan Alat 1. Colostomy bag (sesuai ukuran/kebutuhan) 2. Kapas sublimate/kapas basah, NaCl 3. Kapas kering atau tissue 4.



1 pasang sarung tangan bersih



5. Kantong untuk balutan kotor  6. Skort 7. Bethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi 8. Zink salep 9. Perlak dan alasnya 10. Plester dan gunting 11. Bila perlu obat desinfektan 12. bengkok  13. Set ganti balut Prosedur kerja Pre interaksi 1. Mengecek dokumentasi / data klien 2. Mencuci tangan 3. Menyiapkan alat Tahap orientasi 1. Memberikan salam kepada pasien, siapa nama pasien 2. Memperkenalkan diri, memberitahu tujuan dan prosedur tindakan 3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien



7



Tahap kerja 1. Mencuci tangan 2.  Menggunakan sarung tangan 3. Meletakkan perlak atau pengalas di bagian kanan/ kiri pasien sesuai letak stoma 4. Meletakkan bengkok diatas perlak didekatkan dengan klien 5.  Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, bau dll) 6. Membuka kantong kolostomi secara hati- hati dengan menggunakan pinset dan tangan kiri menekan kulit klien 7. Membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas NaCl/ kaps basah (air hangat) 8. Membersihkan stoma dengan sangat hati- hati menggunakan kapas NaCl/ kapas basah, hindari terjadinya perdarahan. 9. Mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril 10. Observasi stoma dan kulit sekitar stoma 11. Memberikan zink salep/ zink oil (tipis- tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma 12. Mengukur stoma dan membuat lubang kantong kolostomi sesuai ukuran stoma 13. Membuka salah satu sisi (sebagian) perekat kantong kolostomi 14. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertikal / horizontal sesuai kebutuhan 15. Menggunakan pinset untuk mempermudah memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi 16.  Membuka sisa perekat indari masuknya udara ke dalam kantong kolostomi 17. Merapikan klien 18. Melepas sarung tangan Tahap terminasi 1. Mengevaluasi tindakan yang baru saja  dilakukan (subjektif dan objektif), hasil pembalutan: mudah lepas dapat mengganggu peredara darah, mengganggu gerakan dan lain- lain. 2. Merapikan dan kembalikan alat 3. Mencuci tangan 4. Melakukan dokumentasi 8



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kolostomi merupakan salah satu pilihan tindakan pembedahan pada kanker. kolorektal yang dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri pasien. Kolostomi dibagi menjadi dua yaitu permanen dan sementara. perawatan pasien dengan kolostomi yang perlu diperhatikan meliputi cara dan waktu mengganti kantong kolostomi, membersihkan stoma dan kulit peristomal, memantau kondisi stoma, dan melakukan irigasi kolostomi. Hal lain yang juga perlu dilakukan ialah memberikan edukasi terkait diet yang dibutuhkan pasien yang memiliki stoma,serta kebutuhan aktivitas pasien.



9



DAFTAR PUSTAKA Smeltzer & Bare. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah. (Penerjemah: Waluyo, A.). Jakarta: EGC Sudoyo, W. A., dkk. (2006). Ilmu penyakit dalam. Edisi IV. Jakarta : Pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI Blackley,Patricia.(2004).Practical Stoma Wound And Continence Management 2nd Ed.National Publication of Australia.Australia



10