Perbandingan Berbagai Fungsi Manajemen Menurut Empat Pakar Manajer Ilmiah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Manajemen : Definisi manajemen yaitu proses/kegiatan kerjasama yang dilakukan anggota organisasi untuk menggerakkan unsure-unsur manajemen guna mencapai tujuan organisasi serta program. Dimana dalam Manajemen kesehatan , tujuan manajemen untuk melaksanakan program kesehatan secara efektif (doing the right things) dan efisien (doing the things right) guna meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perbandingan Berbagai Fungsi Manajemen Menurut Empat Pakar Manajer Ilmiah : George Terry : Planning,Organizing,Actuating,Controlling L. Guillick



: Planning,Organizing,Staffing,Directing, Coordinating,Reporting, Budgetting



H. Fayol



: Planning,Organizing,Commanding,Coordinating,



Controlling Konnzt O’Donnel : Planning,Organizing,Staffing,Directing,Controlling Siklus Fungsi Manajemen



A.



Planning (Perencanaan) :



Terdapat langkah-langkah dalam perencanaan, yaitu :



1. Analisis situasi 2. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya 3. Menentukan tujuan program 4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program 5. Menyusun rencana kerja operasional (RKO) Organizing :



B.



Terdapat langkah-langkah dalam organizing (pengorganisasian), yaitu : 1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf 2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan2 pokok untuk mencapai 3. 4. 5. 6. C.



tujuan Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan yang praktis Menetapkan kewajiban yg harus dilaksanaka oleh staf Penugasan personel yang cakap Mendelegasikan wewenang. Actuating : Yaitu merupakan fungsi penggerak. Dimana pada fungsi ini memiliki



beberapa manfaat , antara lain : 1. 2. 3. 4.



menciptakan kerjasama yang lebih efisien mengembangkan kemampuan & keterampilan staf menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi &



prestasi kerja staf 5. membuat organisasi berkembang secara dinamis Actuating



tidak



lepas



dari



kemampuan



menejer/pimpinan



untuk



mengarahkan staffnya ataupun bawahannya untuk menjalankan fungsi masingmasing dengan baik. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan menejer untuk merangsang bawahannya agar pelaksanaan kegiatan meningkat dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 1. Motivasi Pengertian motivasi atau memotivasi merupakan proses dengan apa seseorang menejer merangsang bawahan untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran organisatoris sebagai alat untuk memuaskan keinginan pribadi mereka sendiri. Mode motivasi dari FREDERICK TAYLOR adalah untuk menaikkan sistem upah untuk memotivasi para



karyawan. Makin besar hasil yang dikerjakan karyawan tersebut makin besar upah yang didapat. Selain dengan menaikkan upah pekerja, masih ada hal-hal yang patut diperhatikan, yaitu hubungan sosial. ELTON MOYO dan peneliti hubungan antar manusia lainnya mengemukakan bahwa kontak sosial yang dialami karyawan baik di dalam kerja maupun di luar jam kerja mempunyai arti penting. Menejer perlu memotivasi karyawan dengan memperhatikan dan memenuhi sedapat mungkin kebutuhan sosialnya dengan membuat mereka merasa berguna dan penting. Kelompok kerja informal dibiarkan tumbuh dan perlu kadangkadang rekreasi bersama. 2. Kemampuan individu Biarpun motivasi sudah sedemikian bagusnya, tetapi kalau kemampuan individu/IQ, skill dan sebagainya rendah, sanga! sulit organisasi itu maju. Oleh karena itu sebelum karyawan diangkat, memang sebaiknya dipilih yang mempunyai kemampuan baik, entah dengan IQ test atau psychotest. Bila sudah jadi karyawan, tentunya tugas menejer meng-up grade, mengadakan training, kursus dan sebagainya secara berkelanjutan untuk memajukan pengetahuannya. Banyak bentuk pelayanan kesehatan yang kurang memperhatikan motivasi ini. Ini terlihat dimana sistem penggajian harus mengikuti organisasi induk sehingga besarnya gaji boleh dikatakan bukan berdasarkan prestasi tetapi berdasarkan golongan gaji. Controling :



D.



Merupakan fungsi pengawasan dan pengendalian. Ada beberapa hal yang menyebabkan pengendalian semakin diperlukan dalam setiap organisasi, antara lain : a. Perubahan kondisi saat ini selalu banyak mengalami perubahan, banyaknya persaingan akibat munculnya pelayanan kesehatan yang baru, adanya peraturan baru dan lain sebagainya. b. Kompleksitas , makin besar organisasi makin besar masalah dihadapi sehingga membutuhkan pengendalian yang baik. c. Kemungkinan membuat kesalahan kemungkinan kesalahan bisa terjadi pada bawahan maupun menejer oleh karena itu pengendalian/pengawasan perlu, sehingga bila ada kesalahan, hal ini bisa dideteksi.



Berbagai Macam Pengendalian Ada 3 macam pengendalian/pengawasan : a. Pengendalian Pendahuluan Dipusatkan pada rnasalah rnencegah timbulnya diviasi dati penggunaan sumber-sumber daya baik SDM, material/bahan ataupun dana/keuangan. b. Pengendalian pacta saat peketjaan berlangsung. Pengendalian ini dengan cara memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran tercapai. Pengendalian di sini adalah pengawasan dini dari rnenejer masing-masing untuk rnengawasi bawahannya agar bekerja sesuai dengan yang digariskan. c. Pengendalian feed back Pengendalian ini yang juga disebut pengendalian purna tindakan mengontrol/rnenilai hasil-hasil dari suatu tindakan yang telah dirampungkan. Bila didapatkan penyirnpangan akan merupakan pelajaran untuk aktifitas yang sama masa mendatang. Data untuk pengendalian purna tindakan ini bisa juga bisa dipakai untuk pengukuran prestasi dalam rangka pemberian gaji/bonus pada karyawan. 2. Tugas Pokok



: Mengusahakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut terlaksana dengan baik



Fungsi



: Melaksanakan pengobatan gigi dan mulut



Kegiatan -



:



Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut Membantu kegiatan fungsi manajemen Rujukan yang tidak dapat ditangani di poli Penyuluhan Peran dokter gigi di Puskesmas meliputi :



1.



Peran sebagai tenaga klinis di Balai Pengobatan Gigi di Balai Pengobatan Gigi Puskemas, seorang dokter gigi hendaknya mampu mengindentifikasi, merencanakan dan memecahkan masalah di bidang kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Apabila dirasa belum mampu memecahkan sebuah permasalahan atau



menjumpai sebuah kasus kesehatan gigi dan mulut di luar wewenangnya, maka hendaknya segera merujuk kepada tenaga medis yang lebih kompeten, seperti dokter gigi spesialis 2.



Mengkoordinir serta menggerakkan tenaga perawat gigi dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut, dengan demikian seorang dokter gigi harus mampu membimbing dan mengawasi perawat gigi dalam bidang medis teknis bila mendapat pendelegasian dari dokter gigi.



3.



Sebagai tenaga klinis dan penyuluh dalam Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah UKGS adalah upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sedini mungkin. Di sini seorang dokter gigi harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan Lintas Sektor Terkait seperti Dinas Pendidikan, Sekolah yang merupakan sasaran kerja di wilayah tempatnya bertugas, Dinas Kesehatan Daerah ataupun Pusat. Terutama yang membidangi Program Kesehatan Remaja dan Sekolah. Kenyataan di lapangan diketahui bahwa sering dijumpai anak anak yang lebih mendengarkan penjelasan dari seorang dokter gigi mengenai kesahatan gigi dan mulut dibanding penjelasan dari orang lain. Sehingga membekas dalam diri anak anak tersebut 4. Sebagai pemberdaya Masyarakat Dalam Program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) 5. Peran Manajerial Banyak dokter gigi yang berperan sebagai Kepala Puskesmas atau Pimpinan Puskesmas tempatnya bertugas. Sehingga seorang dokter gigi dituntut mampu memahami berbagai persoalan secara menyeluruh mengenai derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh di wilayah kerjanya.



Daftar Pustaka Azrul azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi kedua Jakarta: PT. Binariya Aksara, 1988 : 1 -69. Depkes RI. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta 1993 : 1 -8. Depkes RI. Administrasi Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta 1992 : 1 -2. Depkes RI. Kepemimpinan, Jakarta 1991 : 1 -35. Depkes RI. Pedoman Stratijikasi Puskesmas. Jakarta: 1992. Depkes RI. Sistem kesehatan Nasional. Jakarta, 1982.



Depkes RI. Buku Pegangan Pelaksanaan Puskesmas. Jakarta 1992. Hellriegel D. Slocum JW. Management. 4th ed, San Juan : Addison Wesley Publishing Co., 1987 : 8 -10. Koontz H 0' Donnel C. Weihrich H. Management. 8 th ed. Toronto: Mc Graw Hill Book Co., 1988 : 1-10. Majalah llmiah Kedokteran Gigi. FKG USAKll no. 5. Rangkuman Diskusi Panel, Peranan Pendidikan Kedokteran Gigi di Indonesia dalam Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta, 1987 : 111.