11 0 298 KB
Perbandingan Antara berbagai strain petelur No
Variable
Sub variable
1
Ciri-ciri
Ciri khusus
Produksi hen house
Strain Ayam petelur Isa Brown Memiliki bulu cokelat kemerahan, tipe ayam petelur medium
Hisex white Warna bulu putih , tipe ayam petelur ringan
60 minggu
258 telur / cumulative ayam
72 minggu
327 telur / cumulative ayam
90 minggu
420 telur / cumulative ayam
257 telur / cumulative ayam 327 telur / cumulative ayam 425 telur / cumulative ayam Minimum 62 g , maximum 65 g 12 g/ekor 19 g/ekor 21 g/ekor 34 g/ekor
2
Doc
Berat
Minimum 64 g Maximum 67 g
3
Pakan
Doc 2 minggu 3 minggu Grower ( 6 minggu
11 g/ekor 17 g/ ekor 25 g/ ekor 41 g / ekor
Lohman brown warna bulu cokelat seperti caramel, dengan bulu putih disekitar leher, dan diujung ekor. Tipe ayam petelur medium 252 telur / cumulative ayam 317 telur / cumulative ayam 402 telur / cumulative ayam Minimum 72 g, maximum 78 g 11 g/ekor 17 g/ekor 22 g/ekor 41 g/ekor
Hy-line brown Warna bulu coklat kemerahan. Tipe medium
Babcock white Berbulu putih, tipe petelur ringan
253 – 262 telur / cumulative ayam 408 – 421 telur / cumulative ayam 453 - 467 telur / cumulative ayam Maximum 70 g
260 telur / cumulative ayam 330 telur / cumulative ayam 429 telur / cumulative ayam Min 65 , max 68
15 g/ekor 19 g/ekor 24 g/ekor 39 g/ekor
6 g/ekor 13 g/ekor 20 g/ekor 36 g/ekor
4.
Kandang
) Grower ( 7 minggu ) Grower ( 8 minggu ) Grower ( 9 minggu ) Grower ( 10 minggu ) Pullet ( 11 minggu ) Pullet ( 12 minggu) Pullet ( 13 minggu ) Pullet (14 minggu) Pullet (15 minggu ) Pullet (16 minggu ) Pre layer ( 17 minggu) Layer ( 18 minggu ) Kandang starter
45 g / ekor
39 g/ekor
47 g/ekor
42 g/ekor
41 g/ekor
49 g / ekor
43 g/ekor
51 g/ekor
46 g/ekor
45 g/ekor
52 g/ ekor
46 g/ekor
55 g/ekor
51 g/ekor
48 g/ekor
55 g / ekor
49 g/ekor
58 g/ekor
54 g/ekor
52 g/ekor
59 g/ekor
52 g/ekor
60 g/ekor
60 g/ekor
55 g/ekor
62 g / ekor 65 g / ekor
55 g/ekor 58 g/ekor
64 g/ekor 65 g/ekor
64 g/ekor 69 g/ekor
58 g/ekor 61 g/ekor
67 g / ekor 69 g / ekor 72 g / ekor 75 g / ekor
61 g/ekor 64 g/ekor 67 g/ekor 70 g/ekor
68 g/ekor 70 g/ekor 71 g/ekor 72 g/ekor
72 g/ekor 74 g/ekor 77 g/ekor 80 g/ekor
64 g/ekor 67 g/ekor 70 g/ekor 73 g/ekor
84 g / ekor
75 g/ekor
75 g/ekor
85 g/ekor
77 g/ekor
Kandang tertutup
Kandang tertutup Memakai Koloni / konvensional, Kandang tertutup atau kandang terbuka
Kandang tertutup Kandang tertutup atau kandang terbuka
Kandang tertutup Kandang tertutup, semi kandang tertutup, atau kandang terbuka
Kandang batrai dengan semi
Kandang batrai dengan semi
Kandang Tertutup Koloni atau konvensional Kandang tertutup, semi kandang tertutup, atau kandang terbuka Kandang batrai dengan semi
Kandang Grower
Memakai Koloni / konvensional , Kandang tertutup, semi kandang tertutup, atau kandang terbuka
layer
Kandang batrai dengan semi
Kandang batrai dengan semi
kandang kandang tertutup/terbuka Kepadatan ( kandang batrai) 5.
Sanitasi dan pencegahan
0-3 minggu 3-5 minggu 5-10 minggu 10-17 minggu Pencegahan
80 ayam/m2 45 ayam / m2 15 ayam /m2 10 ayam /m2 Biosecurity dan vaksin injection dan eye drop
Sanitasi
Pemberisihan kandang dan disenfaksi
kandang kandang kandang kandang kandang kandang kandang kandang tertutup/terbuka tertutup/terbuka tertutup/terbuka tertutup/terbuka 80 ayam / m2 80 ayam / m2 90 ayam / m2 80 ayam / m2 2 2 2 45 ekor / m 45 ekor / m 32 ayam/m 45 ekor / m2 15 ayam / m2 15 ayam / m2 20 ayam / m2 15 ayam / m2 2 2 2 10 ayam /m 10 ayam /m 13 ayam / m 10 ayam /m2 Biosecurity dan Vaksin injection Biosecurity dan Biosecurity, vaksin dan vaksin eye vaksin Vaksin drop , vaksin injection dan pada minuman , vaksin eye drop vaksin spray , vaksin pada minuman , vaksin spray Pemberisihan Pembersihan Pemberisihan Pemberisihan kandang dan kandang dan kandang dan kandang dan disenfaksi disenfaksi disenfaksi disenfaksi
Pebedaan Strain Ayam Petelur
1.
Strain hisex white dan babcock white merupakan tipe petelur ringan . bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah . Sebagai petelur , ayam tipe hisec white dan babcock white memang khusus untuk untuk bertelur saja sehingga kemampuan dirinya diarahkan kepada kemampuan bertelur, karena dagingnya sedikit. Ayam ini sensitive terhadap cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun begitu juga bila kepanasan . Jadi hisex white dan babcock biasanya dipelihara di suhu yang dingin atau pada dataran tinggi . Sangat jarang peternak mau untuk beternak ayam ini karena Apabila beternak ayam ini harus jauh dari keramaian agar ayam tidak stress. Strain isa brown, lohman brown dan hy-line brown merupakan ayam tipe medium . Ayam ini beratnya masih beda diantara ayam petelur ringan dan ayam broiler. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi tidak terlalu gemuk juga . Telurnya cukup banyak dan uga dapat menghasilkan daging yang banyak .strain ayam ini bias disebut juga sebagai tipe dwiguna. Ayam ini berwarna cokelat kemerahan dan menghasilkan telur yang berwarna cokelat. Dipasaran orang – orang biasanya lebih menyukai telur cokelat dari pada telur putih. Harga telur cokelat dan putih juga berbeda dipasaran karena telur cokelat lebih berat dari
pada telur putih . Ayam tipe ini bersifat tenang. Ayam ini juga dipelihara didataran rendah dan dataran tinggi , ayam petelur tipe medium ini paling banyak dipeliharan oleh peternak terutama untuk di Indonesia adalah isa brown dan lohman brown.
2. Produksi Hen house production adalah menghitung produksi telur jumlah ayam yang dikandangkan . perhitungannya adalah jumlah produksi telur hari tertentu dibagi jumlah ayam yang dikandangkan awal produksi ( jadi jika ada ayam yang mati tidak diperhitungkan, tetap membaginya adalah jumlah awal ayam yang dimasukkan x 100 % biasa dihitung selama 1 minggu atau lebih . Perbedaan hasil hen house dari tiap tiap strain ayam dikarenakan isa brown , lohman brown adalah tipe medium . dan hisex white dan babcock white adalah tipe ringan . perbedaan juga bias diakibatkan karena perbedaan suhu . apabila suhu didalam kandang tidak cocok dengan ayam akan membuat produksi telur menurun . apabila suhu terjaga maka maka pakan yang dikosumsi ayam petelur akan terjaga dan hasil produksi maksimal .
selain itu perbedaan pada hasil hen house
dikarenakan manajemen cahaya pada saat pemeliharaan berbeda . periode gelap terang merangsang proses pematangan organ reproduksi dan oviposisi atau peletakan telur. Dengan melihat sifat alami tersebut , makan bias dimanipulasi untuk meningkatkan produksi telur. Intensitas cahaya merangsang pelepasan dan peningkatan suplai FSH ( Folicle Stimulating hormone ) yang pada gilirannya nanti, melalui aktivitas ovary mengakibatkan terjadinya ovulasi atau pengeluaran sel telur dan oviposisi peletakan telur sebelum keluar ( Anonim, 2012 ). Apabila paparan cahaya terlalu berlebih, sehingga ayam bertelur lebih awal dan lama produski telur akan berjalan singkat .
3. Berat Doc pada strain ayam petelur diatas berbeda dikarena berat dan ukuran telur pada masing – masing telur berbeda . factor yang mempengaruhinya antara lain : a. Breeding Besar telur dapat juga di pengaruhi oleh faktor keturunan dan juga faktor dari lingkungan, untuk telur tetas biasanya memiliki ukuran dan berat antara 52 – 65 gram yang dianggap cukup maksimal. Breeding ini merupakan salah satu bangsa atau jenis ayam yang masih dalam satu famili.
b. Umur ayam Pada saat ayam mulai melakukan produksi telur, berat telur ayam biasanya akan menurun dan juga berat tersebut akan meningkat secara bertahap – tahap sampai ayam berumur sekitar 12 -14 bulan. Selanjutnya berat telur akan menurun, namun tetapi besar atau ukuran telur ayam sama. Jadi, umur ayam petelur ini juga sangat mempengaruhi bentuk dan juga ukuran bahkan juga produksi telur yang akan dihasilkan selama perhari dan pertahunnya.
c. Jumlah telur pertahun Ada beberapa kecendrungan besar telur akan menurun dengan meningkatnya produksi telur, dengan mengetahui tingkat kenaikan dan penurunan telur akan juga mempengaruhi hasil produksi dan juga ukuran masing – masing yang dihasilkan selama per tahunnya.
d. Umur mencapai dewasa kelamin Ayam petelur yang sudah lambat mencapai dewasa kelamin, telur pertama yang akan dihasilkan biasanya besar. Namun, jika sebaliknya ayam petelur cepat mengalami dewasa kelamin telur yang akan dihasilkan akan relatif jauh lebih kecil dibandingkan telur ayam biasanya dan juga dalam waktu yang sangat lama untuk memperbaiki telur kecil tersebut menjadi telur yang normal. Hal ini biasanya terjadi karena pemberian ransum yang berlebihan ( ad libitium ).
e. Temperatur Biasanya telur akan menurun dengan meningkatkanya temperatur lingkungan, terutama bila temperatur rata – rata diatas 26 c0. Hal ini dapat diatasi dengan membuat ventilasi kandang yang baik, atap terbuat dari bahan yang tidak mudah panas dan pipa – pipa air tidak terjemur. Selain itu, juga temperatur ini dapat mempengaruhi bentuk, ukuran dan juga berat dikarenakan suhu yang dihasilkan dapat mempengaruhi kondisi tubuh ayam petelur.
f. Tipe kandang Ayam petelur yang biasanya dipelihara dalam kandang dengan sistem kandang cage biasanya akan menghasilkan telur yang relatif besar di bandingkan dengan ayam petelur dengan sistem kandang litter. Hal ini dikarenakan ayam petelur yang dipelihara dengan sistem kandang cage, memiliki gerakan yang terbatas sehingga energi yang akan di keluarkan sangat sedikit dan meningkatkan produksi telur yang akan dihasilkan ayam tersebut.
g. Ransum dan air minum Bila ayam kekurangan ransum, dengan kadar protein rendah akan dapat menurunkan produksi telur bukan hanya itu saja hal ini juga sangat mempengaruhi bentuk, berat dan juga ukuran yang akan dihasilkan ayam petelur. Selain itu, juga harus memperhatikan air minum yang akan diberikan dengan menambahkan kandungan nutrisi dan vitamin agar produksi ayam petelur akan maksimal. Sehingga terhindarnya dari penurunan telur, bentuk dan ukuran relatif kecil dan juga telur abnormal.
h. Penyakit Ada beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi besar telur dan dalam beberapa kasus pengaruh ini juga tampak walaupun ayamnya sudah sehat. Penyakit ND dan Infektiosis bronchitis dapat menyebabkan produksi telur menurun yang disertai dengan telur relatif kecil dan bentuk yang menyimpang. Oleh karena itu, sebelum hal ini terjadi sebaiknya harus melakukan
pengontrolan dan juga pengendalian jika sudah memiliki gejala khusus atau tanda – tanda terkena penyakit tersebut sebelum mengalami tingkat yang lebih serius.
4. Kandang kandang ayam petelur pada masa starter digunakan kandang tertutup karena pada masa starter berpengaruh besar terhadap performa ayam diperiode layer. Pada periode layer digunakan kandang model batrai karena Sirkulasi udara lancar, tidak memakan tempat , mudah dalam pengawasab dan pemanenan, produktifitas tinggi, takaran makanan dapat tercukupi, dan mudah untuk menjaga kebersihan .
5. Kepadatan kandang strain ayam isa brown, lohman brown, hisex with, cobcack white berbeda dengan hy-line brown dikarenakan pada hy-line brown di karenakan hy-line brown mungkin Doc pada ayam hy-brown bobot lebih kecil dari strain yang lain . tetapi pada umur 3-5 minggu pertumbuhan ayam strain hy-line brown lebih cepat . dan pada umur 5-10 minggu pertumbuhan ayam melambat kembali sampai 10-17 minggu .