Perbandingan Sistem Pendidikan Di Inggris Dengan Negara Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

.



Perbandingan Sistem Pendidikan di Inggris dengan Negara Indonesia



Secara garis besar sistem pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut: 1.



Taman Kanak-kanak



2.



Wajib Belajar 9 tahun (SD/MI sampai SMP/MTs)



3.



Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK)



4.



Perguruan Tinggi.



Dan dekat ini pemerintah akan mencanangkan wajib belajar 12 tahun yang artinya pendidikan minimal bagi warga Indonesia adalah sampai pada tingkat sekolah menengah atas. Selain itu juga ada sekolah-sekolah swasta yang berlandaskan agama seperti SDIT,SMP-IT dan sebagainya. Jika dilihat sistem pendidikan yang ada di Indonesia hampir mirip dengan sistem pendidikan yang ada di Inggris. Hal ini tentunya terlepas dari segi ekonomi yang memang Indonesia masih sangat jauh tertinggal dengan negara lainnya. Namun, selain dari segi fisik ada perbedaan yang mencolok juga dari sistem pendidikan di Inggris dengan Indonesia. Perbedaan tersebut terdapat pada pola sistem pendidikan. Seperti yang telah disebutkan di depan bahwa sistem pendidikan di Inggris lebih mementingkan spesialisasi keahlian dan keterampilan yang mendalam sehingga pola yang diterapkan adalah pola press schematic. Sedangkan di Indonesia, pola yang diterapkan kebanyakan adalah pola breadth schematic sehingga kedalaman ilmunya juga kurang. Pola breadth schematic terlihat dari banyaknya jumlah mata pelajaran yang ada. Biasanya mata pelajaran yang harus dikuasai siswa dalam satu tahun ajaran adalah sekitar 1416 mata pelajaran, dengan materi yang banyak, abstrak dan kurang fungsional. Dengan sistem itu berimplikasi pada pemaksaan pendidikan kepada siswa sehingga membuat mereka tertekan. Akibatnya siswa menjadi malas sekolah, takut, jika nantinya mereka tidak lulus karena tidak bisa menguasai seluruh mata pelajaran. Ini dikarenakan aspek yang dibangun adalah dari segi kognisi saja yang terlihat pada raportnya. Pemenuhan kebutuhan siswa dalam menghadapi hidup sangat kurang. Akhirnya banyak sekali pengangguran yang ada di Negara Indonesia yang tidak sedikit dari mereka adalah orangorang yang mengenyam pendidikan.



Negara Indonesia seharusnya dapat belajar dari pola sistem Inggris tersebut. Jangan hanya menekankan pada aspek kognisi dengan memberikan materi pelajaran yang overload. Seharusnya dari tingkat SD, para guru bekerjasama dengan orang tua saling memperhatikan kegiatan siswa mengenai bakat dan minatnya siswa. Dengan mengetahui hal tersebut, guru dapat memberikan bimbingan agar siswa tersebut dapat berkembang dengan baik. Perlu menjadi catatan bahwa anak yang tumbuh tersebut bukanlah budak pendidikan yang hanya dijejali dengan doktrin-doktrin dan pemaksaan baik dari orang tua maupun guru itu sendiri. Biarkan mereka berkembang sesuai denagn bakatnya masing-masing karena setiap manusia itu pasti memiliki potensi masing-masing. Orang tua dan guru hanyalah sebagai pembimbing agar mereka berkembanng sesuai fitrahnya. Ini juga penting untuk menumbuhkan jiwa kemandirian dan sikap penelitian (discover) anak seperti yang dilakukan di Negara Inggris. Mengenai masalah penjurusan, akhir – akhir ini, pemerintah juga mulai merencakan akan membuat sekolah kejuruan yang lebih banyak dengan presentase sekitar 70% untuk sekolah kejuruan. Dengan demikian pemerintah berusaha agar tingkat keahlian para siswa lebih mendalam. Penambahan sekolah kejuruan ini memang perlu dilakukan mengingat ke depannya Indonesia akan menghadapi pasar bebas. Jika seorang siswa tidak punya spesialisasi tertentu maka akan kalah saing dengan orang-orang asing yang akan memasuki Indonesia untuk bekerja di Indonesia. Dari uraian di atas, tentunya masing-masing pola tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya. Namun, bangsa yang besar tentunya mau belajar dari bangsa lain yang lebih maju. Perbandingan pendidikan ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk membuat sebuah sistem pendidikan yang lebih baik. Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Inggris a. Penyelenggaraan sistem pendidikan dasar di Negara Inggris lebih menekankan pada praktek daripada teori. b. Sekolah dasar di negara Inggris diperuntukkan untuk anak usia 5 sampai 11 tahun dan berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 6 tahun. c. Dalam sistem pendidikan di Negara Inggris tidak ada sistem ujian untuk naik ke kelas selanjutnya.



d. Ujian kemampuan dasar dilakukan hanya 1 kali ketika siswa berumur 7 tahun. Tahun pertama dan kedua disebut infants dan tahun ketiga sampai keenam disebut Junior. e. Kurikulum mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah dasar di sana antara lain bahasa Spanyol, matematika, IPA, IPS, pelatihan musik, seni, estetika, dan kerajinan tangan serta pelajaran olahraga atau pendidikan jasmani. a. Penyelenggaraan sistem pendidikan dasar di Indonesia lebih menekankan pada teori daripada praktek. b. Sekolah dasar di Indonesia diperuntukkan untuk anak usia 6 sampai 11 tahun dan berlangsung dalam kurun waktu 6 tahun. c. Jenjang sekolah dasar di Indonesia yaitu jenjang kelas I-VI. d. Dalam sistem pendidikan di Indonesia mengenal yang namanya ujian kenaikan kelas, yaitu yang dilaksanakan pada akhir semester kedua. e. Evaluasi yang dilakukan yaitu dengan cara Ujian Nasional. Jika siswa tidak lulus ujian nasional tahap 1, siswa harus mengikuti UN tahap 2. Jika siswa tidak lulus pada tahap 2, mereka harus mengikuti program kejar paket. f. Kurikulum mata pelajaran yang diajarkan antara lain Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Muatan Lokal. Keunggulan sistem pendidikan di Inggris yaitu menganut pola press shcematic. Itu artinya bahwa kurikulum mata pelajaran yang diajarkan tidak terlalu banyak yang dipelajari dan siswa akan lebih terfokus dan terspesialisasi, sehingga akan lebih dapat memahami dan memaknai apa yang diajarkan. Selain itu siswa-siswa dalam belajar tidak seperti banyak mendapatkan tekanan selama bersekolah. Waktu studi di sana lebih singkat daripada di Indonesia. Sekolah bagi mereka adalah tempat untuk bermain, berkreasi, dan berdiskusi. Di Inggris biaya sekolah sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah. Guru-guru yang ada di sana juga sangat berkompeten dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualifikasi pendidikan di Inggris dikenal dan diakui secara internasional. Standar kualitas institusi Inggris adalah salah satu yang terbaik di dunia. Metode pengajaran yang digunakan bertujuan untuk mempersiapkan murid dengan keterampilan yang diperlukan di pasar global. Sekolah



menyediakan berbagai macam jurusan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan murid. Keunggulan sistem pendidikan di Indonesia yaitu dalam kurikulum mata pelajaran mengajarkan mata pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan. Melalui pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan tersebut diharapkan akan melahirkan warganegara yang memiliki moral yang baik. Selain mata pelajaran pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan juga diajarkan mata pelajaran muatan lokal. Dengan mata pelajaran muatan lokal, maka akan dapat membantu melestarikan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Berdasarkan temuan keunggulan sistem pendidikan Indonesia, sistem `pendidikan di Indonesia agar lebih meningkat harus sedikit mencontoh sistem pendidikan di negara Inggris yang tidak terlalu banyak memberikan kurikulum mata pelajaran. Pendidikan lebih menekankan pada praktek daripada teori. Selama ini, siswa di Indonesia lebih ditekankan pada aspek kognitifnya saja dan siswa dituntut untuk belajar banyak teori. Akan lebih baik apabila kognitif, afektif dan psikomotornya diberikan secara seimbang. Kesempatan warga untuk memperoleh pendidikan di Indonesia juga masih sulit dijangkau. Padahal pemerintah mencanangkan dana sebesar 20% dari APBN untuk pendidikan. Akan tetapi istilah sekolah gratis masih belum terealisasikan pada kenyataannya. Pemerintah harus mengatur ulang pendanaan yang diberikan agar setiap warga dapat merasakan pendidikan secara merata. Guru di Indonesia juga harus dibina lagi hatinya supaya bisa melaksanakan tugasnya sebagai pembimbing dan pendidik dengan baik.