Perbedaan Antara Smart Grid Dan Conventional Grid Dhias Prastawa Adi K2515023 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perbedaan antara Smart Grid dan Conventional Grid Smart Grid merupakan teknologi baru yang mengatur tentang distribusi jaringan listrik dan pengelolaan pembangkitan sumber daya listrik yang dapat dijalankan dengan komunikasi dua arah antara konsumen dengan PLN sebagai produsen listrik. Pada intinya smart grid lebih efisien dan juga lebih ramah lingkungan untuk menuju go-green. Selain itu juga dengan penerapan Smart grid tentu akan menguntungkan dua pihak, antara konsumen listrik dan juga PLN sebagai penyedia layanan listrik. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan menggunakan Smart Grid, komunikasi antara konsumen dan PLN akan lebih mudah, PLN juga dapat melakukan penyetelan dengan cepat dalam proses operasi system kelistrikan ketika mengalami gangguan. Hal ini karena dalam penggunaan Smart Grid ketika beberapa jaringan di suatu daerah mengalami gangguan tidak akan berdampak buruk dan mempengaruhi jaringan listrik di daerah yang lain meskipun masih dalam satu saluran listrik. Dampak positif yang dapat dilihat ketika masyarakat menggunakan Smart Grid tentunya masyarakat akan terdorong untuk menggunakan dan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Bagi masyarakat pelanggan listrialat k Smart Grid mereka dapat melakukan pemantauan secara teratur terhadap pengguanaan energy listrik yang telah mereka gunakan melalui adanya smart meter. Conventional Grid merupakan penyediaan jaringan listrik yang digunakan saat ini dengan hanya menerima supply energy listrik dari PLN sebagai produsen listrik kemudian di alirkan menuju konsumen yakni masyarakat tanpa adanya komunikasi balik dari masyarakat konsumen energy listrik tersebut. Dalam hal ini masyarakat hanya memiliki peran yang pasif terhadap jaringan listrik yang telah digunakan. Perbedaan yang mendasar dari Smart Grid dengan system tenaga listrik konvensional yang masih digunakan saat ini ( Conventional Grid ) yakni, pertama terletak pada peran konsumen terhadap jaringan listrik. Pada system Conventional Grid hanya terdapat satu arah aliran listrik dari PLN menuju ke konsumen. Dalam hal ini partisipasi konsumen dikatakan pasif terhadap jaringan listrik, hal ini karena masyarakat konsumen hanya menerima supply jaringan listrik dari PLN sebagai produsen. Pada kondisi penggunaan Smart Grid tentu berbeda, perbedaan ini terlihat pada penggunaan Smart Grid antara PLN dan konsumen dapat melakukan komunikasi langsung. Keterlibatan konsumen dalam ketersediaan energy listrik dapat berupa penyediaan informasi dan desentralisasi pembangkt listrik. Dengan adanya pemberian informasi kepada penyedia jaringan



listrik dari konsumen, maka pihak penyedia layanan listrik dapat memberikan energy listrik yang sesuai denga kebutuhan sehingga dapat meminimalisir terjadinya pemborosan. Kedua, Penerapan Smart Grid akan menciptakan sumber pembangkit listrik yang tidak tersentralisasi atau terpusat hanya pada PLN sebagai penyedia layanan energy listrik. Hal ini dapat dilakukan juga oleh masyarakat sebagai konsumen energy listrik dengan menciptakan sumber energy listrik sendiri dengan menggunakan sumber energy baru terbarukan (EBT). Pengguna jaringan listrik dapat menciptakan sumber energy listrik sendiri melelui beerbagai cara, seperti dengan menciptakan sumber energy listrik dari panel surya, energy angina dan juga dengan memanfaatkan energy air untuk menciptakan sumber energy listrik. Dengan partisipasi aktif dari konsumen yang tidak hanya sebagai pemakai energy listrik, maka penyediaan sumber daya listrik dapat tersedia secara maksimal. Ketiga, kecepatan penanganan terhadap gangguan sumber energy listrik baik yang bersifat alam ataupun non alam. Pada system Conventional Grid dalam penanganan gangguan energy listrik masih dapat dikatakan sulit di control. Artinya dalam penanganan gangguan pada Conventional Grid masih memerlukan waktu yang lama, dan juga selain itu dapat berdampak pada konsumen karena supply listrik pada konsumen akan terganggu. Hal ini berbeda dengan penggunaan system Smart Grid, dimana dalam penanganan gangguan supply energy listrik dapat dikontrol dengan cepat dan lebih baik sehingga konsumen tiak akan merasa terganggu dengan adanya gangguan supply energy listrik, bahkan konsumen tidak akan merasakan adanya gangguan yang terjadi pana energy listrik yang digunakan Dari perbedaan yang sudah dijelaskan, dapat disimpulkan secara singkat bahwa dengan menggunakan Smart Grid dapat mengoptimalkan ketersediaan layanan sumber energy listrik dari beberapa aspek, seperti operasi dan maintenance, kualitas pelayanan dan juga kualitas produk energy listrik yang di hasilkan dari penerapan system Smart Grid.