Persamaan Garis Normal PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pertemuan 13 GARIS SINGGUNG DAN GARIS NORMAL ♦ Persamaan Garis Singgung melalui titik ( x1 , y1 ) y - y1 = m (x -x1 ) ♦ Persamaan Garis Normal melalui titik ( x1 , y1 ) 1 y - y1 = − m (x - x1 )



♦ Panjang Subtangens =



Y1 m



♦ Panjang subnormal =



m Y1



♦ Pemakaian Diferensial di bidang Mekanika ARTI DERIVATIF SECARA GEOMETRI DAN EKSTREM FUNGSI 1. Arti Derivatif Secara Geometri 1. Garis singgung g Q ∆y



y = f(x)



P



T ∆x



α



x



β



Gb.4.1



Kita perhatikan hal-hal berikut pada Gb. 4.1



P(x, y)   di kurva y = f(x) Q(x + ∆x, y + ∆y) P tetap/diam   akibatnya : ∆ x → 0 Q bergerak ke P 



∆y → 0 β tg β → tg β =



→ α



∆y ∆x



karena ∠QPT = β maka tg β =



∆y ∆x



Pada saat Q berimpit dengan P garis g menjadi garis singgung kurva di P, maka tg β =



∆y 0 → tg α = tidak tertentu. Padahal tg α itu ada dan tertentu, karena merupakan ∆x 0 ∆y gradien garis singgung di P, harga itulah merupakan limit . Maka dapat kita ambil ∆x →0 ∆x pengertian sebagai berikut : karena ∆y = yQ – yP = (y + ∆y) – y = f(x + ∆x) – f(x) maka tg α = limit tg β = limit ∆x →0



tg α =



∆x →0



∆y f(x + ∆x) − f(x) = limit ∆x → 0 ∆x ∆x



dy f(x + ∆x) − f(x) = limit dx ∆x →0 ∆x



Bentuk tersebut sesuai dengan definisi derivatif fungsi secara kalkulus, yang berarti turunan pertama suatu fungsi merupakan gradien garis singgung di setiap titik dari kurva tersebut (dalam selang kontinu). Contoh. 1. Tentukan gradien garis singgung grafik y = x2 – 5x + 6 di titik yang absisnya = 2 dan persamaan garis singgung tersebut. Jawab. y’ = 2x –5 , m = 2x – 5 x= 2 → m = -1 → gradien garis singgung x = 2 → y = 4 – 10 + 6 = 0 y=0 Jadi persamaan garis singgung : y – 0 = -1(x – 2) y = -x + 2 2. Tentukan persamaan garis singgung kurva x2 + y2 = 25, di titik yang absisnya = 3 dan ordinatnya positif. Jawab. x = 3 → 9 + y2 = 25 → y = ±4 yang memenuhi ketentuan y = 4



x2 + y2 = 25 → 2x + 2y. y’ = m = -



x y



x = 3 3  → m=y = 4 4 Jadi persamaan garis singgung kurva : y – 4 = -



3 (x –3) atau 3x + 4y – 25 = 0 4



3. Tentukan persamaan garis singgung kurva x2 – 2xy + y2 – x + 3y + 2 = 0 di titik (0,2). Jawab. 2x – 2y – 2xy’ + 2y.y’ – 1 + 3y’ = 0



x=0   → 4 – 4 y' = m = 3 y = −2 Jadi persamaan garis singgung : y + 2 = 3(x-0) atau y = 3x – 2



x = 4t − 3



4. Tentukan garis singgung kurva : 



2 y = t



, di t = 2



Jawab. t=2 →



x = 5 dan y = 4



dy y 2t 1 1 = = = t → m= t dx x 4 2 2 t=2 → m=1 Jadi persamaan garis singgung : y – 4 = 1



2. Garis Normal



I g P



y =f(x)



x A



g = garis singgung di P l ⊥ g di P



B Gb.4.2



C



l disebut garis normal di P Bila g dan l memotong sumbu X di A dan C, sedang B proyeksi P pada sumbu X, maka :



AP = panjang garis singgung di P atau panjang tangen di P



AB = panjang sub tagen di P PC = panjang normaldi P BC = panjang sub normal di P Contoh.



y = x 2 − 5x + 7



1. Titik P dengan absis = 3 terletak di kurva



Tentukan : a). persamaan garis singgung di P b). persamaan garis normal di P c). panjang tangen dan sub tagen di P d). panjang normal dan subnormal di P Jawab. a). x = 3 → y = 9 − 15 + 7 → P(3,1)



dy = 2x − 5, m = tgα = 2 x − 5 dx



x = 3 → m =1 garis singgung di P : y − y 1 = m( x − x 1 )



y −1 = x − 3 → y = x − 2 b). garis normal di P : y − y 1 = −



1 (x − x 1 ) m



y − 1 = −( x − 3 ) → y = − x + 4 c).



g 1 P



(3,1) Gb.4.3



A



B



C



misalkan grafik seperti di atas g: y=x−2



potong → A ( 2, 0 )



y=0 l:



y = −x + 4 potong → C ( 4 , 0 ) y=0



maka panjang tangen = |AP| = (3 − 2) 2 + (1 − 0) 2 = 2 panjang sub tangen =



|AB| = |xB _ xA | = 1



d). Selanjutnya : panjang normal = | PC | = panjang sub normal = | xC - xB|



(3 − 2)2 + (1 − 0)2



= 2



= 1



2. Tentukan persamaan garis singgung kurva y = -6 + 5x - x2 yang bergradien m = 3 Jawab.



dy = -2x + 5 = -3 → 2x = 8 dx x=4







y = -2 P (4,-2)



Jadi garis singgung tersebut y + 2 = -3(x – 4) → 3x + y –10 = 0 3. Tentukan persamaan normal kurva y2 = 4x yang gradiennya = 2 Jawab. y2 = 4x → 2y.



dy dy 2 4 → = → ini gradien garis singgung, karena garis dx dx y



normal ⊥ garis singgung, maka gradien garis singgung = -



2 1 = − → y = −4 y 2 y2= 4x → 16 = 4x → x= 4 → P(4,-4) Jadi garis normal : y + 4 = 2(x –4 ) Y= 2x –12



1 2



4. Tentukan persamaan garis singgung kurva y2= 2(x+2) yang sejajar garis x -2y = 0 Jawab. x-2y = 0 → m=



1 2  = 2 → y = 2 2  2 y = 2( x + 2) → x = 0 



y 2 = 2( x + 2) → 2 yy ' = 2 → 2 y.



Jadi garis singgung : y –2 =



1



P (0,2)



1 x → x − 2y + 4 = 0 2



5. Tentukan persamaan garis singgung kurva y =



1 3 x yang melalui A(0, -2). 8



Jawab. Perhatikan istilahnya “garis singgung melalui A”, berarti A tidak pada kurva; tetapi kalau “garis singgung pada /di A” titik A pada kurva. g P



Misal g: y +2 = m (x –0)



x y 1



y =mx-2 → garis singgung melalui A



1



1 3 3 y = x 3 → y ' = x 2 → m = x 12 sedang P pada g dan pada kurva. 8 8 8 A(0,-2)



Maka y 1 =



3 3 x1 8



y 1 = mx 1 − 2 → y 1 =



3 2 x 1 .x 1 − 2 8



1 y 1 = 3. x 13 − 2 8 y 1 = 3y 1 − 2 → y 1 = 1 dan x 1 = 2 m= Jadi g: y =



3 2



3 x−2 2



Catatan : Bila secara analisis telah dimengerti, maka indeks pada x dan y tidak perlu ditulis, seperti contoh berikut.



6. P(-1,0) dan kurva : y2 = 4x , Tentukan persamaan garis melalui P menyinggung kurva. Jawab. y2 = 4x → 2 yy ' = 4 → y.m = 2 → y =



Garis malalui P → y = m(x + 1) →



2 m



2 = m(x + 1) m 2 x = 2 −1 m



2



2  2  y = 4x →   = 4 2 − 1 m m  2 2 4 = 8 − 4m → m = 1 → m 1 = 1 2



m 2 = −1 Jadi garis singgung ada 2 → g 1 : y = x + 1 g 2 : y = −x − 1 Catatan: ada 2 garis singgung bila titik di pihak luar kurva ada 1 garis singgung bila titik pada kurva ada 0 garis singgung bila titik di pihak dalam kurva.



2. Ekstrem Fungsi 1. Pengertian Kita anggap turunan pertama, kedua, dan ketiga suatu fungsi masih merupakan fungsi juga. y = F(x), y' = F' (x) = f(x), y'' = F'' (x) = f ' (x) = g(x), y2 = g (x) y1 = f (x)



y''' = F''' (x) = f '' (x) = g' (x) = h(x) y3 = h (x)



↔ grafik/kurva fungsi ekstrem ↔ puncak  maksimum ↔ tertinggi Kaitan istilah :  minimum ↔ terendah harga nol ↔ titik potong dengan sumbu X dll dll 



Kita bicarakan fungsi y = f(x) dengan gambarnya. Yang akan kita bicarakan hanya titik –titik puncak (stasioner), belok datar dan belok miring (disebut titik belok karena arah berubah grafik fungsi turunan pertama mencapai ekstrem, yaitu : Q1 ,B1 ,C1 ). Q



P B



A



C



y = F (x)



C +



y1= f (x)



1



+



+



Q B



1



+



y2= g (x)



y3= h (x)



+



gb. 4.4



1



+



+



+



+



A−P  1  naik, y > 0 T − C − Q P-B-T turun, y1 < 0 P= Titik tertinggi relatif T= Titik terendah relatif Q= Titikbelok mendatar B,C = Titik belok miring Pada P, T, Q → y1 = 0 , dan



 pada P → y '' < 0   '' pada T → y > 0  '' pada Q →  y = 0  '' '   y ≠ 0   y '' = 0 Pada B dan C →  '''  y ≠ 0 xP   x T  diperoleh dari y1 = 0, dan y1 = 0 x Q  xB ''  diperoleh dari y = 0 xC 



(a) = grafik fungsi yang dicari ekstrem dan titik beloknya (b) = grafik fungsi turunan pertama (c) = grafik fungsi turunan kedua (d) = grafik fungsi turunan ketiga Ciri-ciri titik-titik tersebut (lihat gambar) sebagai berikut : P titik tertinggi/maksimum, y1 = 0 , y' ' 0 Q titik belok datar, y1= 0 , y' ' = 0 , y' ' ' >0 B titik belok miring ke kiri, y1< 0 , y' ' = 0 , y' ' ' > 0 C titik belok miring ke kanan, y1< 0 , y' ' = 0 , y' ' ' < 0



Sebenarnya masih ada lagi titi-titik khusus yaitu : D



y' = +∞ → titik tertinggi / maksimum



E



y' = - ∞ → titik terendah / minimum



y' = tak tentu → titik terasing



Tetapi titik D, E, dan F di sini tidak di bicarakan. Dari uraian dapatdi simpulkan :  Syarat perlu ekstrem / belok datar y' = 0 Syarat cukup : maksimum bila y' ' < 0  y = F( x ) →  min imum bila y' ' > 0   y' ' = 0  belok datar bila  '''  y ≠ 0  Syarat perlu b elok miring y '' = 0  y = F(X) →  miring kiri y' < 0  ''' y ≠ 0 Syarat cukup : miring kanan y ' > 0   2. Aplikasi Ekstrem Fungsi Yang baru saja kita bicarakan adalah tentang ekstrem fungsi, kita kenakan pada grafik fungsi tersebut yangdi gambarkan sebagai ordinat puncak dan titik belok. Pengertian ekstrem fungsi banyak di gunakan dalam bidang fisika, kimia, biologi, ekonomi, kerekayasaan dan sebagainya. Biasanya masalah-masalah/persoalan yang bersifat kuantitatif yang dapat di fungsikan, dengan demikian dapat di cari ekstremnya. Dala hal ini arti ekstrem aplikasinya dapat berarti terbanyak- tersedikit, terjauh- terdekat, terbesar-terkecil, dan sebagainya. Berikut ini bebrapa contoh kegunaan pengertian ekstem. Contoh.



1. Petruk dan bagong membagi uang Rp 1000,-. Bila bagian petruk dan bagong dikalikan mencapai ekstem. Berapakah bagian masing-masing ? Dan berapakah ekstrem tersebut ? Ekstrem maksimum atau ekstrem minimum ? Jawab. Masalah tersebut kita matematikkan demikian : misalnya uang petruk = p dan uang bagong = b , maka p + b = 1000 kalau p . b = z berarti z = (1000-b).b = -b2+1000b . z sebagai fungsi dari b. z mencapai ekstrem bila



dZ = 0 → −2b + 1000 = 0 db



b = 500 d2z db 2



p = 500



=−2 0 f ( x ) min imum = 4 → 2 2



f ' (x) =



7.



D



y



x



C



jari R dibuat empat segi panjang, seperti



R



A



Pada daerah setengah lingkungan dengan jari-



M



B



Gb.4.8. Tentukan luas maksimum daerah empat segi



Gb. 4.8



panjang tersebut.



Jawab : misal sisi-sisi empst segi panjang tersebut x dan y 2



1  Maka x 2 +  y  = R 2 2  Luas = x . y = 2x. R 2 − x 2







y = 2 R2 − x2



dL dx



1







1



= 0 → 2 R 2 − x 2 + 2x. (R 2 − x 2 ) 2 .(−2 x ) = 0 2 R2 − x2 =



x2 R2 − x2



→ R2 − x2 = x2 x=



1 2 1



R 2



1 Jadi L ABCD maksimum = 2. R 2 . R 2 − R 2 2 2 L ABCD maksimum = R 2



Dapat dibayangkan bahwa luas mencapai maksimum bila y = 2x atau panjang = 2 kali lebar. C



8.



Pada lingkaran berjari-jari R` dibuat segitiga singgung



N



ABC sama kaki (AC=BC) seperti Gb. 4.9. Tentukan



Q



R



luas minimum segitiga tersebut.



R



x



A



B



Gb. 4.9



Jawab. misal AB = 2x dan CP = t, maka CN = t-R ∆ CQN ∞ ∆ CPB



R x = → CQ t R t 2 − 2 tR



=



R (t − R ) 2 − R 2



=



x t



x t



R 2 t 2 = x 2 ( t 2 − 2 tR ) → t =



2xR x −R2 2



2x 3 R x2 −R2 ( x 2 − R 2 ).6x 2 R − 2x 3 R.2 x L1 = 0 → (x 2 − R 2 ) 2



L ∆ ABC = x.t =



x 2 = 3R 2 → x = R 3 Jadi L =



2.3R 3 3.R = 3R 2 3 2 2 3R − R



→ L.∆ABC = 3R 2 3



Dapat juga sudut segitiga diambil sebagai variabel. 9.



D b Q α



α



A



Lingkaran berjari-jari R, dibuat trapesium



C R



singgung sama kaki seperti Gb. 4.10.



N



Tentukan luas minimum daerah trapesium tersebut.



R a



P



B



Gb. 4.10



Jawab : diambil variabel-variabel seperti pada gambar, berarti : a=



R dan b = R tgα tg α



1 .2 R ( 2 a + 2 b ) = 2 R ( a + b ) 2  R   1  + R tg α  = 2R 2  + tg α  L trapesium = 2R   tg α   tg α  L trapesium =



 cos α sin α  4R 2 − 4R 2 .2 cos 2α 1  = + L trapesium = 2R  →L = =0 sin 2 2α  sin α cos α  sin 2α cos 2α = 0 → α = 45 o 2



Jadi L minimum = 4R2 (trapesium berupa bujur sangkar).



10. Segitiga ABC, sisi c sama dengan jari-jari lingkaran luarnya (R). Tentukan luas maksimum ∆ ABC tersebut.



Jawab.



c = 2R sin γ R = 2R sin γ → sin γ =



1 2



γ = 30o , α + β = 150o Luas ∆ABC = 2R 2 sin α .sin β .sin γ (rumus) 1 Luas ∆ABC = 2R 2 sin α .sin β . 2 Luas ∆ABC = R 2 sin α .sin β Luas ∆ABC = R 2 sin α .sin (1500 − α) dL = 0 → R 2 sin α . cos (1500 − α) . (−1) + R 2 cos α .sin (1500 − α) = 0 dα sin α . cos (1500 − α ) − cos α .sin (1500 − α) = 0 sin (α − 150o + α) = 0 → 2α − 150o = 0 α = 750 Jadi L ∆ABC maksimum = R 2 sin 75o .sin 75o = R 2 sin 2 75o L= L=



1 2 1 4



R 2 (1 − cos 150 o ) =



1 4



R 2 (2 + 3 )



R 2 (2 + 3 )



segitiga sama kaki (AC = BC)