Pertanyaan Referat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERTANYAAN REFERAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Mengapa pada hepatitis kolestatik terdapat gejala pruritus? Apa indikasi pemberian imunisasi aktif? Apakah perlu pada anak yang telah terpapar hepatitis A mendapatkan imunisasi? Apa yang perlu di edukasikan kepada orang tua bila anaknya terkena hepatitis A? Apa perbedaan hepatitis A dan hepatitis B dari anamnesis dan pemeriksaan fisik? Sampai kapan penderita dapat menyebarkan virus hepatitis A? Mengapa pada anak yang lebih kecil, hepatitis A tidak menunjukkan gejala klinis? Bagaimana interpretasi dari nilai SGOT SGPT dalam menentukan hepatitis A dan



penyakit hepar lainnya? 9. Apa saja indikasi MRS? 10. Terapi obat-obatan apa yang dapat diberikan pada penderita hepatitis A? 11. Apakah USG hepar harus selalu dilakukan? JAWABAN 1. Mengapa pada hepatitis kolestatik terdapat gejala pruritus? Kolestasis disebabkan oleh obstruksi di dalam hati (intrahepatik). Virus hepatitis akan menyebabkan blokade luas di duktus-duktus kecil dalam empedu. Obstruksi tersebut menghambat aliran keluar cairan empedu yang mengandung bilirubin.  meningkatkan tekanan  cairan empedu dapat masuk ke pembuluh darah  shgg pada pembuluh darah terdapat garam empedu dan asam empedu, maupun kolesterol  yang akan menyebabkan pruritus/gatal 2. Apa indikasi pemberian imunisasi aktif? - Individu yang akan bekerja di negara lain dengan prevalensi HAV sedang -



sampai tinggi Anak-anak 2 tahun keatas pada daerah dengan endemisitas tinggi atau periodic



-



outbreak Pengguna obat-obatan terlarang, baik injeksi maupun non injeksi, karena banyak golongan ini yang mengidap hepatitis C kronis  Angka kejadian hepatitis fulminan meningkat pada penderita penyakit hati kronik termasuk penderita HVB dan HVC kronik akibat meningkatnya respon cytotoxic T lymphocyte



-



(CTL) pada hepatosit. Penderita dengan penyakit hati kronis, dan penderita sebelum dan sesudah



-



transplantasi Penderita gangguan pembekuan darah (defisiensi faktor VII dan IX)  jika terkena hepatitis A bisa memperparah dari PTT nya (?)



3. Apakah perlu pada anak yang telah terpapar hepatitis A mendapatkan imunisasi?



Tidak diperlukan karena pasca infeksi hepatitis A akan memberikan imunitas seumur hidup. Karena fungsi dari vaksin itu sendiri adalah untuk mengenalkan virus ke dalam tubuh sehingga tubuh dapat membentuk kekebalan. Sedangkan pada pasien yang sudah terkena hepatitis A sudah memiliki kekebalan yaitu IgG. Namun dari beberapa sumber, jika anak sedang terpapar hepatitis A dapat diberikan vaksin imunoglobulin/ vaksin (formalin inaktif hepatitis A virus vaksin) paling baik sebelum 2 minggu pasca paparan. atau disebut post exposure profilaksis (PEP). Vaksin ada yang live/hidup  suntikan lewat s.c  efikasi yang live 90-95% (tidak direkomendasikan) dan yang inaktive  efikasinya 95-100% 4. Apa yang perlu di edukasikan kepada orang tua bila anaknya terkena hepatitis A? - Pasien dapat dirawat jalan selama terjamin hidrasi dan intake kalori yang cukup - Tidak ada diet yang spesifik atau suplemen yang memberikan hasil efektif - Selama fase rekonvalesen diet tinggi protein dibutuhkan untuk proses penyembuhan Orangtua haruslah membawa anak ke Rumah Sakit apabila muncul tanda-tanda berikut ini : -



Anak tampak sakit berat Muntah terus menerus Tidak bisa makan/minum sama sekali Kejang dan Penurunan kesadaran



5. Apa perbedaan hepatitis A dan hepatitis B dari anamnesis dan pemeriksaan fisik? (dibedakan yang akut) Anamnesis : Hep A : adanya wabah atau KLB, sanitasi jelek, dirumah ada yang terinfeksi, Hep B : riwayat transfusi, penggunaan jarum suntik, ibu dengan HepB, masa inkubasi 60-90 hari Pemeriksaan fisik : sama2 flu like syndrom, kuning, urin gelap, feses terang. Pemeriksaan penunjang : IgM anti HAV, HbsAg 6. Sampai kapan penderita dapat menyebarkan virus hepatitis A? Pada individu yang terinfeksi HAV, konsentrasi terbesar virus yang di ekskresi kedalam feses terjadi pada 2 minggu sebelum onset ikterus (prodromal), dan akan menurun setelah ikterus jelas terlihat. Sehingga perlu isolasi pasien (sampai dengan 2 minggu setelah gejala timbul)  1-2 minggu



7. Mengapa pada anak yang lebih kecil, hepatitis A tidak menunjukkan gejala klinis? Karena gejala yang timbul setelah adanya infeksi virus Hepatitis A sebenarnya bukanlah akibat langsung dari virus tersebut melainkan akibat respon imun tubuh anak untuk mengeluarkan virus pada sel hepar. Munculnya gejala penyakit ini merupakan pertanda respon imun tubuh seseorang sudah bekerja dengan baik. Pada anak dibawah 6 tahun, respon imun tubuhnya belum begitu sempurna sehingga gejala dari penyakit hepatitis A ini seringkali tidak terlihat 8. Bagaimana interpretasi dari nilai SGOT SGPT dalam menentukan hepatitis A dan penyakit hepar lainnya? SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) atau juga dinamakan AST (Aspartat Aminotransferase) merupakan enzim yang dijumpai dalam otot jantung dan hati, sementara dalam konsentrasi sedang dijumpai pada otot rangka, ginjal dan pankreas. Kodisi yang dapat meningkatkan SGPT dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Peningkatan SGOT/SGPT > 10-20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati (toksisitas obat atau kimia). AST levels usually stay high for about 1-2 months but can take as long as 3-6 months to return to normal. b. Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif, With chronic hepatitis, AST levels are usually not as high, often less than 4 times normal, c. Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, d. AST may also increase after heart attacks and with muscle injury SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) atau juga dinamakan ALT (Alanin Aminotransferase) merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijum pai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis didapat sebaliknya Kodisi yang dapat meningkatkan SGPT dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Peningkatan tinggi (> 5 kali nilai normal) : kerusakan hepatoseluler akut, infark miokard. b. Peningkatan sedang (3-5 kali nilai normal) : obstruksi saluran empedu,



c. Peningkatan ringan (sampai 3 kali normal) : sirosis Pada kerusakan pada hati akut ALT > AST. Peningkatan >1000 IU/L curigai hepatitis akibat obat, hepatitis virus akut. Ratio SGOT/SGPT  < 1 : akut, > 1 : kronis 9. Indikasi MRS Penderita hepatitis A akut dirawat secara rawat jalan, hanya 13% penderita memerlukan rawat inap, dengan indikasi muntah hebat, dehidrasi dengan kesulitan masukan peroral, kadar SGOT-SGPT > 10 kali nilai normal, koagulopati, dan ensefalopati. 10. Terapi obat-obatan apa yang dapat diberikan pada penderita hepatitis A? Farmakoterapi atau obat-obatan yang biasa digunakan adalah antipiretik analgesik antiemetik, vaksin, dan imunoglobulin. Untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan dilakukan istirahat yang cukup sehingga memberi kekuatan bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi. Pemberian obat anti mual dapat diberikan untuk mencegah rasa mual dan muntah yang berlebihan. Gangguan rasa mual dan muntah itu dapat mengurangi nafsu makan. Hal ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan. Obat-obatan yang dipilih : Analgesik anti piretik : hindari paracetamol, alternatif bisa digunakan metamizole. Efek samping hepatotoksik metamizole (10-15mg/kgbb/kali) dilaporkan minimal. NSAID seperti ibuprofen (20-40mg/kgbb/hari) juga dapat dipertimbangkan. Beberapa suplemen yang diduga bersifat hepatoprotektif seperti curcumin dapat diberikan,namun evidence based secara klinis masih diperdebatkan. usia ondansentron domperidone 30 kg 8 mg 10 mg Domperidone 0,2-0,4mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis 11. Apakah USG hepar harus selalu dilakukan? Tidak. Pemeriksaan USG biasanya tidak diindikasikan pada hepatitis A, namun mungkin perlu untuk menyingkirkan adanya obstruksi saluran empedu dan penyakit hati kronis. Sebaiknya pasien yang datang dengan keluhan seperti nyeri abdomen yang kronik, dan berulang dipastikan penyebabnya melalui pemeriksaan USG abdomen,



untuk membantu mendiagnosis, menyingkirkan kemungkinan kelainan abdomen lainnya dan mencegah memberatnya penyebab nyeri abdomen.