PPK Bedah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Yang diambil: Hernia Hemoroid Ileus obstruktif Apendicitis Peritonitis BPH SNNT Tumor Mammae PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1.



Pengertian ( definisi )



2.



Anamnesis



3.



Pemeriksaan Fisik



4.



Kriteria Diagnosis



5. 6. 7.



Diagnosis Kerja Diagnosa Banding Pemeriksaan Penunjang



Hernia Penonjolan isi perut dari rongga abdomen melalui defek pada dinding perut yang normal tidak ada. - Penonjolan pada lipat paha, pusat yang bisa hilang dengan penekanan - Penonjolan yang sama seperti diatas yang bisa hilang tetapi pada akhirnya tidak bisa hilang lagi. - Disertai perut kembung, tidak bisa BAB dan flatus atau rasa nyeri yang berat Keadaan umum dan tanda-tanda vital, bisa normal, bisa berat jika Inkarserata atau strangulata. Status lokalis Untuk Hernia Ingunalis dan Femoralis Regio lipat paha & scrotum Inspeksi : Tampak benjolan jika pasien mengedan atau batuk dan dapat dimasukkan kembali.Benjolan sampai ke kantong kemaluan.Untuk yang Inkarserata, Irreponibilis dan strangulata benjolan tidak dapat dimasukkan kembali disertai rasa sakit atau perut kembung, tidak bisa flatus. Palpasi : dapat dimasukkan kembali atau tidak dapat dimasukkan. Untuk Hernia Umbilikalis Regio Umbilikal (pusat) Inspeksi : Tampak benjolan yang bisa hilang dengan penekanan Palpasi : Dapat dimasukkan kembali atau tidak dapat dimasukkan kembali. - Ada benjolan yang bisa dimasukkan kembali atau tidak - Yang terdapat dilipat paha, scrotum atau Umbilikalis - Dapat disertai rasa sakit atau perut kembung, tidak bisa flatus Hernia Hidrokel - Darah rutin (Hb, Leukosit, CT, BT, Trombosit) - Kimia klinik (Ureum, kreatinin, BSS) untuk usia >40 th



-



8.



Tata Laksana



9.



Edukasi



10.



Prognosis



11. 12. 13.



Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Tingkat Kritis



14.



Indikator



15.



Kepustakaan



Thorax foto dan EKG : Untuk usia > 40 thn tujuan untuk melihat resiko operasi. - IVFD - Pemberian antibiotik, - Herniorraphy Elektif untuk hernia reponibilis dan Irreponibilis Segera untuk hernia Inkarserata dan Strangulata Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana penatalaksanaan kasus lanjut. Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam I/II/III/IV A/B/C SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu - Kondisi pasien - Tergantung dari klasifikasi hernianya apakah menurut lokasi penyebabnya dan keadaannya



PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1. 2.



Pengertian ( definisi ) Anamnesis



Hemorroid Pelebaran Varises vena-vena hemorroidales Pendarahan peranus ( darah segar ) Ada benjolan keluar dari anus saat BAB



3.



Pemeriksaan Fisik



-



Status generalis : Tak Spesifik Status lokalis : Regio anal (Posisi Lithotomi) Inspeksi : Tampak pendarahan dari anal Tampak benjolan Palpasi : Tidak spesifik Rectal Toucher / RT : Teraba massa



4.



Kriteria Dianosis



5. 6. 7. 8.



Diagnosis Kerja Diagnosa Banding Pemeriksaan Penunjang Tata Laksana



Ada darah Grade I  Manifestasi hanya perdarahan Grade II  Penonjolan keluar jika mengedan dan masuk sendiri Grade III  Penonjolan jika mengedan dan dimasukkan manual Grade IV  Penonjolan yang tidak bisa dimasukkan lagi Hemoroid Anoskopi  untuk melihat ……………. ……. dari Hemoroid - IVFD - Grade I & II : Konservatif therapy Pemberian Pencahar Pemberian Obat-obat vaso presi



9.



Edukasi



10.



Prognosis



- Grade III & IV : Hemorroidektomi Informed consent kepada pasien dan keluarga Grade I dan II Diet tinggi serat Grade III dan IV Informend consent akan dilakukan tidakan operasi Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam



11. 12. 13.



Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Tingkat Kritis



14. 15.



Indikator Kepustakaan



I/II/III/IV A/B/C SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu Grade Hemoroid



PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1.



Pengertian ( definisi )



2.



Anamnesis



3.



Pemeriksaan Fisik



4.



Kriteria Dianosis



5. 6.



Diagnosis Kerja Diagnosa Banding



7.



Pemeriksaan Penunjang



8.



Tata Laksana



Ileus Obstruktif Terganggunya pasase usus di sebabkan sumbatan mekanik yang diakibatkan oleh volvulus, perlengketan usus dengan usus, tumor intraluminer maupun ekstra luminer yang menekan usus,hernia interna dan bolus askariasis. Perut kembung, disertai mual, muntah, yang kadang berwarna kecoklatan dan hijau, tidak bisa BAB dan flatus, sakit perut hilang timbul ataupun menetap. Keadaan umum dan tanda-tanda vital Status lokalis : Regio Abdomen - Inspeksi : tampak cembung, kadang kala tampak gambaran kontur usus. - Palpasi : Defans muscular negative - Perkusi : Tympani - Auskultasi : Bising Usus positif meningkat - RT : TSA terasa sempit - Gejala-gejala klinis khas - Status lokalis di region abdomen yang khas - RT Ileus Obstruktif Peritonitis Tumor Abdomen - Darah rutin (leukosit) - Kimia klinik (Ureum, Creatinin bisa normal) - BNO 3 posisi : Gambaran distensi usus dan Herring bone (+) -



Pasang IVFD Pasang NGT Pasang DC Pemberian Antibiotik Laparatomi Eksplorasi untuk mencari penyebab dan penanganan definitif.



9.



Edukasi



Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana penatalaksanaan kasus lanjut. Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam I/II/III/IV



10.



Prognosis



11.



Tingkat Evidens



12. 13.



Tingkat Rekomendasi Tingkat Kritis



A/B/C SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu



14. 15.



Indikator Kepustakaan



Kondisi Pasien



PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1.



Pengertian ( definisi )



2.



Anamnesis



3.



Pemeriksaan Fisik



4.



Kriteria Dianosis



5. 6.



Diagnosis Kerja Diagnosa Banding



7.



Pemeriksaan Penunjang



8.



Tata Laksana



Apendisitis Peradangan dari appendix vermiformis disebabkan penyumbatan Lumen appendix oleh hyperplasia folikel limfoid , benda asing, striktur akibat fibrosis sebelumnya dan neoplasma. - Nyeri perut kanan bawah yang menetap berasal dari nyeri epigastrium. - Gejala mual, muntah. - Demam - Anoreksia - Gejala GIT lainnya Status generalis : suhu febris 37, 5 – 38o C Status Lokalis Inspeksi : Tampak normal, cembung dan tegang. Palpasi : nyeri tekan area Mc. Burney, teraba rasa area Mc. Burney dan defans musculer. Perkusi : Tidak spesifik Auskultasi : Tidak spesifik kecuali untuk appendix perforasi dengan perlengketan (ileus obstruktif)  B U meningkat Untuk yang peritonitis  B U menurun. - Nyeri perut kanan bawah yang menetap - Demam, suhu > 38o C - Nyeri tekan area Mc. Burney Ileus Obstruktif - Batu traktus urinarius kanan : ginjal & ureter - Kasus-kasus kebidanan yang menyangkut organ-organ kebidanan kanan. - Darah rutin (Leukositosis) - Urinalisa : untuk DD batu ginjal ureter kanan - USG : untuk yang appendicitis Infiltrat maupun abses - BNO 3 posisi : untuk apendiksitis perforasi dengan perlengketan (manipestasi ileus obsruktif). - Konservatif therapy untuk yang infiltrat - Appendektomi sayatan Mc. Burney untuk yang - Appendicitis akut - Appendesitis kronis



9.



Edukasi



10.



Prognosis



11. 12. 13.



Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Tingkat Kritis



14.



Indikator



15.



Kepustakaan



- Laparotomi Eksplorasi yang : - Appendisitis perforasi dengan manifestasi ileus ostruktif & peritonitis - Apendisitis abces Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana penatalaksanaan kasus lanjut Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam I/II/III/IV A/B/C SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu - Tingkat infeksi - Jenis-jenis Appendixitis - Kondisi Pasien



PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1. 2.



Pengertian ( definisi ) Anamnesis



3.



Pemeriksaan Fisik



4.



Kriteria Dianosis



5. 6.



Diagnosis Kerja Diagnosa Banding



7.



Pemeriksaan Penunjang



8.



Tata Laksana



9.



Edukasi



10.



Prognosis



11. 12.



Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi



Peritonitis Proses iritasi peritoneum yang lama. Penderita datang dengan keluhan nyeri seluruh perut. - Jika curiga perforasi kubah peptik dengan riwayat sakit maag yang lama. - Jika curiga perforasi thypoid dengan riwayat demam lebih 1 minggu dan tanda-tanda demam thypoid. - Jika curiga perforasi appendix dengan riwayat nyeri perut kanan bawah dan diurut. - Jika curiga perforasi trauma dengan riwayat trauma tumpul atau trauma tajam. Keadaan umum dan tanda-tanda vital. Regio Abdomen : Tanda-tanda defans muskuler ( perut tegang ). - Nyeri seluruh perut. - Tanda-tanda defans muskuler ( perut tegang) Peritonitis Ileus obstruktif Cirrhosis hepatis -Darah rutin -Kimia darah ( widal bila curiga thypoid) -BNO 3 posisi :untuk mencari udara bebas jika curiga tukak peptik - Pasang IVFD - Pasang NGT - Pasang DC - Laparotomi ekspolasi umtuk melakukan terapi definitif. Informed consent kepada pasien dan keluarga Rencana penataklaksanaan lebih lanjut. Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam I/II/III/IV A/B/C



13.



Tingkat Kritis



14. 15.



Indikator Kepustakaan



SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu Kondisi pasien.



PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1.



Pengertian ( definisi )



2.



Anamnesis



3.



Pemeriksaan Fisik



4.



Kriteria Dianosis



5. 6.



Diagnosis Kerja Diagnosa Banding



7.



Pemeriksaan Penunjang



8.



Tata Laksana



9.



Edukasi



10.



Prognosis



11. 12. 13.



Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Tingkat Kritis



14.



Indikator



BPH Pembesaran kelenjar peri urethra yang mendesak jaringan fibrosa yang berakibat terganggunya aliran miksi. BAK macet ( Tidak bisa BAK ) Usia > 50 Tahun. Regia supra pubik– Tampak bulging. RT ( pemeriksaan colok dubur ) – Teraba peri urethra membesar - RT - Ultrasonografi BPH Batu buli Ca Prostat Cek laboraturium: (Hb,Leukosit,Trombosit,CT/BT,Ureum,Creatinin,BSS) BNO → Untuk menyingkirkan adanya batu. USG → Syarat menentukan tentangbesar kecilnya prostat. - Pasang IVFD, Pemberian Antibiotik - Kateterisasi pada saat retensio Urine. - Cystotomi → Jika kateterisasi gagal. - Open prostatektomi → Tindakan yang bisa dikerjakan di RSUD OKU Timur ( Invasif treatment ). Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan operasi/open prostatektomi. jika penderita bersedia untuk minimal Invansif Treatment (TUR-P) disarankan untuk dirujuk ke RS tipe B atau A. Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam I/II/III/IV A/B/C SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu Kondisi pasien.



15.



Kepustakaan



PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1.



Pengertian ( definisi )



2.



Anamnesis



3. 4.



Pemeriksaan Fisik Kriteria Dianosis



5. 6.



Diagnosis Kerja Diagnosa Banding



7.



Pemeriksaan Penunjang



8.



Tata Laksana



9. 10.



Edukasi Prognosis



11. 12. 13.



Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Tingkat Kritis



14.



Indikator



15.



Kepustakaan



Vesicolithiasis Batu pada kandung kemih yang bermanifestasi ganguan BAK ( Tersumbat ) ataupun cystitis. Gangguan BAK Sakit saat BAK Tidak spesifik - BNO - USG Vesicolithiasis Batu ureter. BPH - Urinalisa : Lekosit,eritrosit. - BNO → Untuk melihat batu yang radioopak - USG → Lebih spesifik - Pasang IVFD - Pasang DC - Vesicolithotomi (sectio alba) 3-4 hari - Pemberian Antibiotik - Pemberian Analgetik Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan operasi. Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam I/II/III/IV A/B/C SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu Kondisi pasien Besar kecilnya ukuran batu.



PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1.



Pengertian ( definisi )



2. 3.



Anamnesis Pemeriksaan Fisik



SNNT Benjolan dileher depan didaerah kelenjar gondok yang ikut bergerak waktu menelan. Riwayat benjolan dileher depan yang makin besar. Keadaan umumdan tanda-tanda vital. Status lokalis : Regio colli anterior.



Palpasi : Benjolan teraba mobile dan terfixir, ikut bergerak waktu menelan,permukaan rata atau berdungkul-dungkul. Konsistensi kenyal ataupun keras. 4. 5. 6. 7. 8.



Kriteria Dianosis Diagnosis Kerja Diagnosa Banding Pemeriksaan Penunjang Tata Laksana



9. 10.



Edukasi Prognosis



11. 12. 13.



Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Tingkat Kritis



14.



Indikator



Hormon Tiroid. SNTT SNT Hormon Tiroid : TSH,T3,T4 - Pasang IVFD - Pemberian antibiotik - Tiroidektomi - 4 hari - Pemberian Analgetik - Hormon Tiroid Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan operasi. Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam I/II/III/IV A/B/C SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu Kondisi pasien.



15.



Kepustakaan



PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1.



Pengertian ( definisi )



2.



Anamnesis



3.



Pemeriksaan Fisik



4. 5. 6. 7.



Kriteria Dianosis Diagnosis Kerja Diagnosa Banding Pemeriksaan Penunjang



Tumor Mamae Benjolan pada payudara yang bisa disebabkan oleh tumor jinak atau ganas,galaktokel ( sumbatan air susu ) dan peradangan. Benjolan pada payudara dengan identifikasi : - Umur > 30 tahun atau < 30 tahun - Melahirkan anak > 35 tahun - Kawin atau tidak - Usia menarche < 12 tahun - Usia menopauase > 55 tahun - Terapi hormonal lama - Pernah riwayat radiasi pada daerah dada - Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama Untuk mengetahui kemungkinan ganas atau jinak → Faktor resiko. Benjolan sudah lama dan membesar cepat atau tidak. Keadaan umumdan tanda-tanda vital. Status lokalis : Regio Mamae : - Inspeksi : tampak benjolan atau tidak,gambar kulit payudara diatas benjolan ada koreng atau tidak. - Palpasi : Konsistensi lunak atau keras, permukaan rata atau berdungkul-dungkul,mobile atau terfixir,teraba benjolan diaxila atau tidak,teraba benjolan diclavicula atau tidak,teraba benjolan dileher atau tidak. Tumor Mamae Carcinoma Mamae - Thorak foto untuk melihat metastase paru - Fungsi liver untuk melihat metastase hati



-



8.



Tata Laksana



9. 10.



Edukasi Prognosis



11. 12. 13.



Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Tingkat Kritis



14.



Indikator



15.



Kepustakaan



Foto tulang belakang untuk melihat metastase tulang belakang. - Pasang IVFD - Jika diagnosa mengarah ke tumor Mamae curiga jinak → dilakukan eksisi. - Jika curiga ganas tetapi nodul terlokalisir mobile dan belum metastase kelenjar ataupun organ → biopsi eksisi. - Jika curiga galaktokel dilakukan eksisi. - Jika curiga abcess Mamae dilakukan drainage Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan operasi. Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam I/II/III/IV A/B/C SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu Kondisi pasien ganas atau tidak.



PANDUAN PRAKTIK KLINIS TATALAKSANA KASUS RSUD OKU TIMUR



1.



Pengertian ( definisi )



2.



Anamnesis



3.



Pemeriksaan Fisik



4. 5. 6. 7.



Kriteria Dianosis Diagnosis Kerja Diagnosa Banding Pemeriksaan Penunjang



8.



Tata Laksana



9. 10.



Edukasi Prognosis



11. 12. 13.



Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Tingkat Kritis



14.



Indikator



Invaginasi Suatu keadaan masuknya sebagian usus proksimal kebagian distal. Sering terjadi pada anak-anak. Anak / Bayi tiba-tiba kesakitan atau menangis mendadak disertai keluhan perut kembung,muntah dan dari anus keluar lendir dan darah. Keadaan umumdan tanda-tanda vital. - Regio Abdomen : Perut kembung - RT : Terdapat lendir dan darah. BNO Invaginasi BNO : Tampak gambaran distensi usus bagian proksimal dan bolong pada bagian distal. - Pasang IVFD - Pemberian antibiotik - Laparatomi eksplorasi untuk dilakukan Milking prosedur atau resiko reseksi Anastomose jika Nalking prosedur gagal. Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan operasi. Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Ad bonam I/II/III/IV A/B/C SMF Bedah Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu Kondisi bayi atau anak.



15.



Kepustakaan