6 0 92 KB
PRE PLANNING PIJAT REFLEKSI KAKI Hari/tanggal
: Kamis/24 September 2015
Tempat
: Wisma Teratai, Dahlia, Mawar, Melati, Seruni
Waktu
: 19.30 WIB
Kegiatan
: Pijat Refleksi Kaki
I.
Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi yang sering terjadi pada usia lanjut. Populasi orang dewasa yang mengalami hipertensi adalah sebesar
20% dan 90% diantaranya merupakan hipertensi primer
(Smeltzer & Bare, 2004). komplikasi yang sering terjadi pada penderita hipertensi apabila tidak terdeteksi secara dini menurut Listyani (2004) antara lain komplikasi ginjal (10%), komplikasi otak dan stroke (15%), dan komplikasi jantung (75%). Depkes RI mencatat bahwa presentase penduduk Indonesia yang mempunyai keluhan kesehatan secara nasional pada tahun 2008 adalah 33,24%, dimana penyakit sistem sirkulasi darah terletak pada peringkat pertama penyebab kematian yaitu 11,06 %. Berbagai cara digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, diantaranya berupa tindakan farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan nonfarmakologi yang sekarang dikembangkan adalah pengobatan dengan tanaman tradisional, pijat refleksi, hinoterapi dan lain-lain. Jenuhnya masyarakat terhadap pengobatan medis yang syarat akan efek samping dari penggunaan obat yang dapat merusak hati dan ginjal jika digunakan dalam jangka panjang, masyarakat kini mulai melirik pada metode pengobatan non medis. Diantara penanganan non medis tersebut adalah pijat refleksi kaki. Metode ini dipilih karena kecilnya efek samping yang ditimbulkan dan lebih ekonomis. Proses pijat refleksi kaki hanyalah menggunakan tangan manusia. Tidak ada obat, pembedahan atau alat-alat kedokteran yang digunakan. Karena itulah, metode ini dirasa lebih aman untuk digunakan (Gala, 2009).Terapi pijat refleksi kaki telah terbukti efektif untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk hipertensi.
Refleksi mencakup penekanan pada beberapa bagian dari kaki, tangan dan telinga dengan tujuan untuk memperbaiki kesehatan. Refleksologi adalah teknik penyembuhan alternatif untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan mempromosikan fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada berbagai titik-titik tertentu di kaki - tangan dan bagian bagian tubuh lainnya. Selain itu, refleksologi juga didefinisikan sebagai cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya. Menurut Tarigan (2009), salah satu cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan terapi pijat. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa terapi pijat yang dilakukan secara teratur bisa menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, menurunkan kadar hormon stres cortisol, menurunkan sumber-sumber depresi dan kecemasan, sehingga tekanan darah akan terus turun dan fungsi tubuh semakin membaik. II.
III.
Tujuan 1.
Memperlancar peredaran darah
2.
Memberi rasa nyaman
3.
Menurunkan stres dan kecemasan
4.
menurunkan tekanan darah
Plan of Action 1. Rencana strategis Interaksi awal pada klien selama 5 menit, kemudian dilanjutkan penjelasan mengenai pijat refleksi serta manfaat yang didapat selama 5 menit. Pijat refleksi dilakukan dengan pertama-tama mempersiapkan alat yang digunakan yaitu kom berisi air panas untuk merendam kaki, handuk untuk mengeringkan kaki, minyak urut untuk memijat kaki. Pemijatan dapat dilakukan 20 sampai 30 menit atau berdasarkan kondisi dari lansia. Daerah refleksi yang terdapat pada titik kaki, cara memijat refleksi pada titik kaki yaitu dari arah bawah ke atas. Kemudian untuk disekitar titik
betis memijatnya menurut arah aliran darah. Cuci tangan dilakukan sebelum dan setelah melakukan tindakan. Selama melakukan pemijatan harus selalu diperhatikan respon dari lansia. Pada tahap akhir dilakukan evaluasi pada respon klien dan dokumentasi. 2. Tindakan Pijat refleksi kaki 3. Pengorganisasian Kelompok Dikoordinasikan oleh sie kesehatan dan dijalankan oleh seluruh anggota kelompok pada masing-masing wisma UPT Dinsos Pelayanan Lanjut Usia. 4. Sasaran Lansia yang memiliki penyakit Hipertensi . 5. Media Kom, air hangat, handuk dan minyak urut. 6. Metode Demonstrasi dan Simulasi 7. Susunan acara No.
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
1.
5
Pembukaan : 1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 4. Menyebutkan materi yang akan diberikan Pelaksanaan : 1. Menggali pengetahuan tentang hipertensi 2. Menjelaskan tentang terapi pijat refleksi 3. Menjelaskan tentang manfaat pijat refleksi kaki. 4. Mendemonstrasikan dan simulasi pijat refleksi kaki.
Menit
2.
3.
30 menit
10
Evaluasi : 1. Menanyakan kepada peserta tentang
KEGIATAN PESERTA Menjawab salam Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan
Menjawab pertanyaan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan dan mempraktekkan kembali
Menit
4.
5
materi yang telah diberikan dan meminta mempraktekkan kembali
Menjawab pertanyaan dan mempraktekkan kembali
Terminasi :
Menit
1. Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta. 2. Mengucapkan salam penutup
Mendengarkan Menjawab salam
8. Susunan tempat
Keterangan: : Klien : Penyuluh : Tempat tidur : Kamar IV.
Evaluasi Kegiatan 1. Evaluasi Struktur 1) Peserta hadir di tempat atau wisma sebelum dilakukan terapi 2) Pelaksanaan dilakukan selama 30 menit 3) Pengorganisasian penyelanggaraan punyuluhan dan terapi dilakukan sebelumnya 2. Evaluasi Proses 1) Klien antusias terhadapa materi penyuluhan dan terapi 2) Tidak ada klien yang meninggalkan wisma 3. Evaluasi Hasil 1) Klien mengetahui manfaat terapi 2) Klien mampu mempraktekkan kembali terapi yang diberikan
V.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP)
Pijat Refleksi Kaki 1. Tahap Persiapan 1) Persiapan klien :
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
2) Persiapan Lingkungan Menutup pintu, memasang sampiran atau kondisi nyaman sesuai lansia 3) Persiapan Alat
Waskom 1 buah
Air Hangat
Handuk 1 buah
Minyak urut, lotion, dll
2. Tahap Pelaksanaan 1) Cuci tangan 2) Rendam kaki pasien dalam air hangat yang telah dibubuhi garam selama 10-15 menit 3) Keringkan kaki pasien dengan handuk 4) Minta pasien untuk berbaring dan anjurkan pasien untuk rileks 5) Pakailah minyak ketika akan melakukan teknik pijatan refleksi. 6) Pijat sesuai dengan daya tahan klien menahan sakit. Perlu diberitahukan kepada klien bahwa akan terasa sakit ketika dilakukan pemijatan refleksi. 7) Daerah refleksi yang terdapat pada titik kaki, cara memijat refleksi pada titik kaki yaitu dari arah bawah ke atas. Kemudian untuk disekitar titik betis memijatnya menurut arah aliran darah. 8) Lama waktu ketika melakukan pijat refleksi adalah sekitar 20-30 menit. Tetapi juga bergantung kepada penyakit yang diderita serta daya tahan tubuh pasien. 9) Setiap titik refleksi hanya dipijat 5-9 menit dalam sekali pemijatan.
10) Anjurkan pasien untuk minum air putih 2-3 gelas atau 500 cc.
3. Tahap Akhir 1) Cuci tangan 2) Evaluasi perasaan klien 3) Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya 4) Dokumentasi prosedur dan hasil observasi