Profil Pelajar Pancasila Dan Rahmatal Lil Alamin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN RAHMATAN LIL ALAMIN



PROFIL PELAJAR PANCASILA Definisi Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Kegunaan Profil Pelajar Pancasila 1. Menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan 2. Menjadi kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia 3. Tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi dan beberapa elemen di dalamnya. 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama;  (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara. 2. Berkebinekaan Global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi:



(a) mengenal dan menghargai budaya; (b) kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama; dan (c) refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. 3. Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari: (a) kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi; serta (b) regulasi diri. 4. Bergotong royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah: (a) kolaborasi, (b) kepedulian, dan (c) berbagi. 5. Bernalar Kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah: (a) memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, (b) menganalisis dan mengevaluasi penalaran, (c) merefleksikan pemikiran dan proses berpikir, dan (e) mengambil keputusan. 6. Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari: (a) menghasilkan gagasan yang orisinal, serta (b) menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.



P2RA (PELAJAR PANCASILA DAN RAHMATAN LIL ALAMIN) Profil pelajar rahmatan lil alamin didasarkan pada 10 prinsip. Kesepuluh prinsip tersebut adalah: 1.



Berkeadaban (ta’addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan integritas sebagai khairu ummah dalam kehidupan kemanusiaan dan peradaban.



2.



Keteladanan (qudwah), yaitu kepeloporan, panutan, inspirator dan tuntunan. Sehingga dapat diartikan sebagai sikap inspiratif menjadi pelopor kebaikan untuk kebaikan bersama.



3.



Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah), yaitu sikap menerima keberadaan agama yang dibuktikan dengan sikap dan perilaku nasionalisme yang harus dimiliki warga negara yang meliputi keharusan mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi hukum negara, melestarikan budaya Indonesia.



4.



Mengambil jalan tengah (tawassuṭ), yaitu pemahaman dan pengamalan yang tidak berlebih-lebihan dalam beragama (ifrā ṭ) dan juga tidak mengurangi atau abai terhadap ajaran agama (tafrīṭ).



5.



Berimbang (tawā zun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi, tegas dalam menyatakan prinsip yang dapat membedakan antara penyimpangan (inḥ iraf) dan perbedaan (ikhtilā f).



6.



Lurus dan tegas (I’tidā l), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.



7.



Kesetaraan (musā wah), yaitu persamaan, tidak bersikap diskriminatif pada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang.



8.



Musyawarah (syū ra), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip menempatkan kemaslahatan di atas segalanya;



9.



Toleransi (tasā muh), yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya.



10. Dinamis



dan inovatif (tathawwur wa ibtikâ r), yaitu selalu terbuka untuk



melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat manusia. Prinsip-prinsip tersebut mengandung nilai-nilai karakter dan perilaku yang bisa diamati, dibiasakan, dan dievaluasi oleh guru sehingga bisa membentuk profil pelajar yang berakhlak terpuji, toleran, dan menjadi warga negara yang baik.