14 0 461 KB
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang terdepan mengemban tugas meningkatkan status kesehatan
masyarakat
menyelenggarakan
upaya
di
wilayah
kesehatan
kerjanya untuk
berperan
meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk.
Untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan
yang optimal maka puskesmas harus melaksanakan fungsi manajemen
yang
terdiri
Penggerakan/Pelaksaanaan,
dari
Pengawasan,
Perencanaan,
Pengendalian,
dan
Penilaian kinerja Puskesmas yang merupakan satu kesatuan yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi pembangunan kesehatan yang sekarang ini semakin meningkat dengan seiring meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap situasi kesehatan terutama terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan kesehatan masyarakat, untuk itu Informasi Kesehatan Puskesmas Banyudono I yang berupa Profil Kesehatan menjadi kewajiban untuk disajikan kepada
masyarakat
luas
sebagai
langkah
penyebarluasan
informasi kesehatan. Mengingat
kedudukan
dan
peran
dari
Puskesmas
Banyudono I sebagai pusat penyelenggaran dan pelayanan kesehatan masyarakat dengan segala aspek didalamnya, sistim
informasi kesehatan ini diarahkan untuk menyediakan data dan informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu, untuk itu peran data dan informasi kesehatan sangat penting dalam manajemen pengambilan keputusan di semua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Profil Puskesmas Banyudono I merupakan salah satu tolak ukur bagi kemajuan pembangunan kesehatan di Kecamatan Banyudono I. Sehingga Profil ini juga dipergunakan sebagai bahan evaluasi atas pencapaian hasil program - program kesehatan yang telah dilaksanakan di Wilayah Puskesmas Banyudono
I
sekaligus
menjadi
instrument
perencanaan
pembangunan kesehatan di tahun yang akan daang serta gambaran sarana prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas Banyudono I. Profil Puskesmas Banyudono I Tahun 2021 disusun untuk mengambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Wilayah Puskesmas Banyudono I. Profil ini berisikan data dan informasi derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan Wilayah Puskesmas Banyudono I selama 1 (Satu) tahun. Dengan disusunnya buku Profil Puskesmas Banyudono I Tahun 2021, diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan acuan untuk semua pihak yang membutuhkan karena proses penyusunannya telah melibatkan berbagai pihak terkait baik lintas program dan lintas sektor.
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Profil Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali Tahun 2020 terdiri dari 6 Bab sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan Bab ini secara ringkas menjelaskan tentang maksud dan tujuan Profil Puskesmas Banyudono I Tahun 2021
serta sistematika dan penyajianya berupa uraian bab demi bab secara berurutan. BAB II
: Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang Kondisi Geografis, Kondisi Demografis,
Gambaran
Umum,
Prasarana,
dan
Peralatan (ASPAK) Puskesmas Banyudono I di wilayah Kecamatan Banyudono I. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainya, bab ini juga mengulas tata ruang dan sarana prasarana serta
faktor-faktor
yang
berpengaruh
terhadap
kesehatan. BAB II
: Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : Upaya Kesehatan Puskesmas Bab ini menguraikan tentang upaya penyelenggaraan admen, upaya pelayanan UKP, upaya pelayanan UKM; serta akses dan mutu pelayanan kesehatan. BAB V
: Sumber Daya Manusia Bab ini menguraikan tentang Organisasi Puskesmas Banyudono I, Tupoksi serta sumber daya masyarakat kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI : Kesimpulan Bab ini berisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Puskesmas
Banyudono
I
Tahun
2021.
Selain
keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
BAB II GAMBARAN UMUM
A. KONDISI GEOGRAFIS Wilayah kerja Puskesmas Banyudono I meliputi
9 Desa
dari 15 Desa yang ada di Kecamatan Banyudono. Dengan batas wilayahnya meliputi : Batas Utara
: Kec. Sambi, Kec. Ngemplak
Batas Selatan
: Kec. Sawit
Batas Barat
: Kec. Teras
Batas Timur
: Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo
B. KONDISI DEMOGRAFIS 1.
KEADAAN ADMINISTRATIF Data Administrasi wilayah kerja Profil Puskesmas Banyudono I Tahun 2021 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Banyudono I Tahun 2018 yang didiskripsikan dalam nama dan jumlah desa, jumlah Rukun Warga (RW), jumlah Rukun Tetangga (RT) serta jumlah rumah tangga sebagaimana tampak pada tabel dibawah ini.
1.1
Tabel Rincian Rukun Warga dan Rukun Tetangga Wilayah Puskesmas Banyudono I Tahun 2018 NO
NAMA DESA
JUMLAH RT
RW
JIWA
RUMAH
KK
1.
Ngaru Aru
15
3
4032
927
445
2.
Bendan
15
3
4986
1276
570
3.
Ketaon
25
3
4178
1108
523
4.
Banyudono
20
4
3977
1235
480
5.
Batan
13
3
2800
889
337
6.
Denggungan
11
3
3885
813
542
7.
Bangak
13
4
3159
796
390
8.
Trayu
13
4
2614
803
311
9.
Tanjungsari
15
2
2220
694
264
Jumlah
140
29
31.851
8541
3862
kependudukan
yang
2.
KEADAAN PENDUDUK Data
digunakan
dalam
penyusunan Profil Puskesmas Banyudono I Tahun 2021 ini adalah data penduduk yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Banyudono Tahun 2018. 1. Kepadatan, Penyebaran dan Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan data kepadatan penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Banyudono Tahun 2018,
jumlah
penduduk
di
Wilayah
Puskesmas
Banyudono I yaitu 31.851 jiwa, dengan luas wilayah 14,61 km2, artinya rata-rata kepadatan penduduk di Wilayah
Puskesmas
Banyudono
I
adalah
2171
jiwa/km2. Persebaran penduduk di Wilayah Puskesmas Banyudono I merata. Jumlah penduduk terbanyak di desa Bendan yaitu 4.986 jiwa. Desa yang paling sedikit penduduknya adalah Desa Tanjungsari dengan 2.220 jiwa. 1.2
Tabel Kepadatan, Penyebaran dan Pertumbuhan Penduduk LUAS
NO
DESA
WILAYAH (km2)
JUMLAH PENDDK
JMH RUMAH TANGGA
RATA2 JIWA/KK
KEPADATAN PENDUDUK per km2
1.
Ngaru Aru
1,60
4032
927
3,01
2520
2.
Bendan
0,92
4986
1276
3,01
5420
3.
Ketaon
1,99
4178
1108
2,79
2099
4.
Banyudono
1,37
3977
1235
2,92
2903
5.
Batan
1,33
2800
889
2,82
2105
6.
Denggungan
2,11
3885
813
2,99
1841
7.
Bangak
1,56
3159
796
2,95
2025
8.
Trayu
1,91
2614
803
2,84
1369
9.
Tanjungsari
2,03
2220
694
2,75
1094
Jumlah
14,82
2. Komposisi
Penduduk
31.851
8541
Menurut
Jenis
26,08
Kelamin
dan
Kelompok Umur Komposisi
penduduk
menurut
jenis
kelamin,
menggunakan sumber data Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kecamatan Banyudono Tahun 2018. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah pengelompokan penduduk berdasarkan
jenis
kelaminnya.
Komposisi
ini
untuk
mengetahui perbandingan antara jumlak penduduk lakilaki dan perempuan dalam satu wilayah tertentu. Komposisi penduduk menurut umur menunjukan rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan yaitu angka perbandingan yang menunjukan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif. Usia produktif (usia 15 – 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya, juga menanggung kebutuhan hidup golongan usia muda (usia 0 – 14 tahun) dan golongan tua (usia > 65 tahun).Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang di tanggung oleh kelompok usia produktif.
1.3
Tabel
Komposisi
Penduduk
Menurut
Jenis
Kelamin dan
Kelompok Umur JUMLAH PENDUDUK
NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
1
0-4
1092
1022
2114
2
5-9
1206
1157
2363
3
10 - 14
1170
1101
2271
4
15 - 19
1142
1079
2221
5
20 - 24
1120
1216
2336
21.376
6
25 - 29
1142
1105
2247
7
30 - 34
1148
1213
2361
8
35 - 39
1267
1331
2598
9
40 - 44
1186
1222
2408
10
45 - 49
1199
1275
2474
11
50 - 54
1171
1138
2309
12
55 - 59
941
996
1937
13
60 - 64
716
732
1448
14
>64
1334
1480
2814
15.834
16.067
31.901
yang
mempengaruhi
JUMLAH
3.
KEADAAN EKONOMI Ada
beberapa
faktor
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi , namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi.
Faktor
ekonomi
yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan. Sumber
daya
manusia
juga
menentukan
keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar juga merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi,
sementara
seberapa
besar
kualitas
produktifitas
penduduk yang
ada.
menentukan Faktor
non
ekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan dan sistim yang berkembang dan berlaku. 4.
KEADAAN PENDIDIKAN Pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia. Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan
yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu pencetus yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat. 1.4
Tabel
Komposisi
Penduduk
Menurut
Jenis
Kelamin dan
Kelompok Umur Jumlah Penduduk yang Tamat Sekolah No
Nama Desa
PT/ D IV
Tidak /Blm Tamat SD
Akadem i
DI/DII
63
29
19
286
812
441
1018
109
57
39
587
1039
916
1297
75
44
32
551
725
571
1289
106
77
61
532
974
913
240
SLTA
SLTP
SD
1.
Ngaru Aru
2.
Bendan
3.
Ketaon
4.
Banyudono
5.
Batan
47
26
19
449
513
842
558
6.
Denggungan
51
19
12
462
590
716
877
7.
Bangak
49
27
19
353
512
781
654
8.
Trayu
48
29
17
361
663
793
495
9.
Tanjungsari
63
46
36
478
497
896
622
611
357
254
4059
6325
6869
7050
Jumlah
5.
KEADAAN SOSIAL EKONOMI Pertumbuhan
penduduk
yang
signifikan
akan
berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia.
Perubahan
sosial
merupakan
perubahan-
perubahan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikapsikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan social masyarakat di antaranya : meningkatnya permintaan terhadap
kebutuhan
sandang,
pangan,
dan
papan,
berkurangnya lahan tempat tinggal, meningkatnya angka pengangguran.
Kondisi
inipun
akan
kondisi sosial budaya di masyarakat.
mempengaruhi
C. GAMBARAN UMUM 1. SEJARAH Puskesmas Banyudono I didirikan pada tahun 1975 yang berlokasi di Dk. Kebon tutup
RT 21 RW 03 Desa
Ketaon Kecamatan Banyudono sampai sekarang. Pada awal berdirinya Puskesmas Banyudono I mempunyai wilayah kerja 15 Desa seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk akhirnya ada kebijakan dari pemerintah Kabupaten Boyolali untuk menambah jumlah puskesmas maka wilayah kerja puskesmas Banyudono I menjadi 9 (sembilan) Desa yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa
Ngaru Aru Bendan Ketaon Banyudono Batan Denggungan Bangak Trayu Tanjungsari
2. LOKASI Nama
:
Puskesmas Banyudono I
Pemilik
:
Pemerintah Kabupaten Boyolali
Alamat
:
Kebontutup RT 21 RW 03 Ketaon Banyudono Boyolali
Telepon
:
(0276) 3283798
Email
:
[email protected]
Luas Tanah/Bangunan
:
1.850 m² / 625m²
Gambar Denah Lokasi Puskesmas Banyudono I
Peta 1. Peta wilayah kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali.
Puskesmas Banyudono I termasuk Puskesmas Rawat Jalan
yeng
memberikan
Pelayanan
sebagai
berikut
:
Pelayanan Pemeriksaan Umum, Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut, Pelayanan KIA dan
KB, Pelayanan Imunisasi,
Pelayanan Fisioterapi, Pelayanan Farmasi,
Pelayanan
Klinik
Gizi,
Laboratorium, Pelayanan Pelayanan
Klinik
TBC,
Pelayanan UGD. Puskesmas Banyudono I tidak didirikan di lokasi berbahaya, berada di desa Ketaon yang bukan merupakan daerah rawan bencana. Aksesibilitas untuk jalur transportasi dapat diakses dengan
mudah
oleh
masyarakat
dengan
menggunakan
fasilitas transportasi umum dan tersedia jalur untuk pejalan kaki
dan
jalur-jalur
yang
aksesibel
untuk
penyandang
disabilitas. Adapun kontur tanah Puskesmas Banyudono I stabil dan datar. Puskesmas Banyudono I memiliki tempat
parkir yang luas. Sedangkan Tingkat keamanan Puskesmas Banyudono I terjamin dengan adanya pembatas tembok dan penjaga malam. Puskesmas Banyudono I memiliki beberapa Fasilitas Utilitas
Publik
seperti
air
bersih,
pembuangan
air
kotor/limbah, listrik, dan jalur telepon serta jaringan internet Hotspot/wifi. Pengelolaan
Kesehatan
Lingkungan
Puskesmas
Banyudono I telah memilah antara sampah medis dan non medis. Adapun pengelolaan limbah B3 dilakukan oleh pihak ke tiga. (MOU terlampir) Puskesmas Banyudono I tidak didirikan di area sekitar Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
3. ARSITEKTUR PEMBANGUNAN PUSKESMAS 1.
Tata Ruang Bangunan Puskesmas Banyudono I a. Rancangan
tata
ruang/bangunan
Puskesmas
Banyudono I memperhatikan fungsi sebagai fasilitas pelayanan kesehatan. b. Bangunan Puskesmas Banyudono I diselenggarakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota dan/Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang bersangkutan. c. Tata 2.
ruang
Puskesmas
Banyudono
I
mengikuti
Peraturan Tata Ruang Daerah Kabupaten Boyolali. a. Tata letak ruang pelayanan pada bangunan Puskesmas Banyudono I diatur dengan memperhatikan zona Puskesmas
sebagai
bangunan
fasilitas
pelayanan
kesehatan. b. Tata letak Ruang Puskesmas Banyudono I diatur dan dikelompokkan dengan memperhatikan zona infeksius dan non infeksius.
c. Zona Puskesmas Banyudono I berdasarkan privasi kegiatan :
Area publik, yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan lingkungan luar Puskesmas, misalnya ruang pendaftaran.
Area
semi
publik,
yaitu
area
yang
tidak
berhubungan langsung dengan lingkungan luar Puskesmas, umumnya merupakan area yang menerima beban kerja dari area publik, misalnya laboratorium, ruang rapat/diskusi.
Area
privat,
pengunjung
yaitu
area
Puskesmas,
yang
dibatasi
misalnya
bagi ruang
sterilisasi. d. Zona Puskesmas Banyudono I berdasarkan pelayanan : Tata letak ruang Puskesmas Banyudono I diatur dengan memperhatikan kemudahan pencapaian antar ruang yang saling memiliki hubungan fungsi. e. Pencahayaan dan penghawaan yang nyaman dan aman untuk semua bagian bangunan Puskesmas Banyudono I. f. Telah
disediakan
fasilitas
pendingin
untuk
penyimpanan obat-obatan khusus dan vaksin dengan suplai listrik yang tidak boleh terputus ( tersedianya genset ). 4. LAMBANG PUSKESMAS Bangunan Puskesmas Banyudono I telah
memasang
lambang sebagai berikut agar mudah dikenal oleh masyarakat. Gambar 1 Lambang Puskesmas
Lambang Puskesmas Banyudono I diletakkan di depan bangunan
yang
mudah
terlihat
dari
jarak
jauh
oleh
masyarakat. Selain itu logo Puskesmas juga di pajang di ruang pendaftaran
sehingga
masyarakat
melihat
pada
saat
memasuki Puskesmas. Arti dari lambang Puskesmas tersebut yaitu: a. Bentuk segi enam (hexagonal), melambangkan 1) keterpaduan dan kesinambungan yang terintegrasi dari
6
prinsip
yang
melandasi
penyelenggaraan
Puskesmas 2) makna pemerataan pelayanan kesehatan yang mudah di akses masyarakat 3) pergerakan
dan
pertanggung
jawaban
Puskesmas
dimwilayah kerjanya b. Irisan dua buah bentuk lingkaran melambangkan dua unsur upaya kesehatan, yaitu 1) Upaya
Kesehatan
memelihara
dan
Masyarakat meningkatkan
(UKM)
untuk
kesehatan
serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan masyarakat 2) Upaya
Kesehatan
memelihara
dan
Perseorangan meningkatkan
(UKP)
untuk
kesehatan
serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan perorangan c. Stilasi
bentuk
Puskesmas
sebuah
sebagai
bangunan,
tempat/wadah
melambangkan diberlakukannya
semua prinsip dan upaya dalam proses penyelenggaraan kesehatan
d. Bidang segitiga mewakili tiga faktor di luar pelayanan kesehatan yang mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat
yaitu
genetik,
lingkungan,
dan
perilaku
melambangkan pelayanan kesehatan yang mengutamakan promotif preventif e. Warna
hijau
kesehatan
melambangkan
yang
tujuan
diselenggarakan
pembangunan
Puskesmas,
dalam
rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya f.
Warna putih melambangkan pengabdian luhur Puskesmas
5. RUANG PUSKESMAS Jumlah dan jenis ruang di Puskesmas Banyudono I ditentukan melalui analisis kebutuhan ruang berdasarkan pelayanan yang diselenggarakan dan ketersediaan sumber daya. Tabel dibawah ini menunjukkan program ruang minimal pada Puskesmas Banyudono I : NO
NAMA RUANG
KETERANGAN
RUANG KANTOR 1
Ruang Kantor
Administrasi
2
Ruang Kantor untuk Karyawan
3
Ruang Puskesmas
4
Ruang Rapat/ diskusi
Kepala Digunakan Puskesmas
oleh
Kepala
Digunakan untuk kegiatan lain dalam mendukung pelayanan kesehatan (ruang multi fungsi).
RUANG PELAYANAN 4
Ruang pendaftaran dan Rekam Medik
Ada
6
Ruang Umum
Pemeriksaan
Ada
7
Ruang Tindakan dan Gawat Darurat (UGD)
Ada
8
Ruang KIA, KB, dan
Ada
imunisasi 9
Ruang Pemeriksaan Khusus (R. TB)
Ada
10
Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
Ada
11
Ruang Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
Ada
12
Ruang Farmasi
Ada
12
Ruang Persalinan
Ada
13
Ruang Rawat Persalinan
Ada
14
Laboratorium
Pasca
Ada RUANG PENUNJANG
16
Ruang Tunggu
Ada
17
Ruang ASI
Ada
18
Ruang Sterilisasi
Ada
19
Ruang cuci linen
Tidak Ada
20
Ruang Penyelenggaraan Makanan
Ada
21
Gudang Umum
Ada
22
Kamar Mandi/WC Laki-laki dan perempuan terpisah
Ada
23
Rumah dinas tenaga kesehatan
Ada, digunakan untuk ruang administrasi
24
Parkir kendaraan roda 2 dan 4 serta garasi untuk Puskesmas keliling
Ada
6. KOMPONEN MATERIAL PUSKESMAS Komponen Bangunan dan Material Puskesmas Banyudono I a. Atap terbuat dari Metal Roof ( lapis pasir) tebal 0,35mm b. Rangka atap terbuat dari baja ringan c. Rangka langit – langit terbuat dari Hollow Galvanis
d. Langit – langit terbuat dari Gypsum e. Dinding terbuat dari tembok dan keramik f. Lantai keramik g. Pintu dan Jendela terbuat dari bahan aluminium dan kaca (jendela diberi teralis besi) h. Kamar Mandi (KM)/WC Tipe kloset sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan pengguna
pada
Disediakan
1
daerah KM/WC
Puskesmas umum
Banyudono
untuk
I.
penyandang
disabilitas, dilengkapi dengan tampilan rambu/simbol penyandang dilengkapi memiliki
disabilitas dengan
posisi
pada
pegangan dan
bagian rambat
luarnya
dan
(handrail)
yang
ketinggiandisesuaikan
dengan
pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas lainnya. Pegangan
memiliki bentuk siku-siku mengarah ke atas
untuk membantu pergerakan pengguna kursi roda. g. Aksesibilitas Penyandang Disabilitas dan Lansia Bangunan Puskesmas Banyudono I menyediakan fasilitas dan aksesibilitas Disabilitas dan Lansia untuk menjamin terwujudnya kemudahan, keamanan, dan kenyamanan. 7. STRUKTUR BANGUNAN Struktur direncanakan
bangunan
Puskesmas
kuat/kokoh,
dan
Banyudono
stabil
dalam
I
telah
menahan
beban/kombinasi beban, baik beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul, antara lain beban gempa dan beban angin, dan memenuhi aspek pelayanan (service ability) selama umur layanan yang direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan. D. PRASARANA PUSKESMAS 1. Sistem Penghawaan (Ventilasi) Ventilasi Ruang pada bangunan Puskesmas Banyudono I,
berupa ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanis berupa
AC. 2. Sistem Pencahayaan
Bangunan
Puskesmas
Banyudono
I
mempunyai
pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan dari lampu jenis hemat energi. 3. Sistem Air Bersih, Sanitasi, dan Higiene Sistem sanitasi Puskesmas Banyudono I terdiri dari sistem air bersih, sistem pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan. a) Sistem air bersih Puskesmas Banyudono I yaitu sumur tanah/ dalam dengan bak tandon. b) Sistem Pengelolaan Linbah Cair baik Medis dan Non Medis Tersedia
sistem
pengolahan
air
limbah
yang
memenuhi persyaratan kesehatan. Saluran air limbah kedap air, bersih dari sampah dan dilengkapi
penutup
dengan
bak
kontrol
untuk
menjaga kemiringan saluran minimal 1%. c) Sistem pengelolaan limbah padat baik medis dan non medis Puskesmas Banyudono I bekerjasama dengan Pengolah
limbah
kepihak
berijin
untuk
Sistem
pembuangan limbah infeksius dan non infeksius serta pengolahan Limbah Padat B3. 4. Sistem Penyeluran Air Hujan Saluran air hujan pada bangunan tersambung dengan sistem drainase luar gedung yang terhubung dengan drainase wilayah. 5. Sistem Higiene Puskesmas Puskesmas Banyudono 1 tersedia hand hiegine di setiap ruangan pelayanan. Fasilitas tersebut berupa wastafel dan atau hand rub. 6. Sistem Kelistrikan 1. Umum a. Sistem
kelistrikan
dan
penempatan
Puskesmas
Banyudono 1 mudah dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak membahayakan, tidak mengganggu lingkungan, bagian bangunan dan instalasi lain.
b. Perancangan dan pelaksanaannya sudah memenuhi SNI 0225-2011, tentang persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2011) atau edisi terbaru. 2. Sumber Daya Listrik a. Sumber
Daya
Listrik
yang
dimiliki
Puskesmas
Banyudono I ada 3 titik yaitu 17600 KVA, 1800 KVH, dan 450 KVH. b. Sumber daya listrik darurat 1 buah Genset dengan kekuatan 4550 KVA. 3. Sistem Distribusi Sistem distribusi terdiri dari: a. Panel-panel listrik b. Instalasi pengkabelan c. Instalasi kotak kontak dan sakelar 4. Sistem Pembumian Setiap instalasi listrik pada bangunan Puskesmas Banyudono 1 mempunyai sistem pembumian (grounding) yang sesuai dengan ketentuan berlaku. 7. Sistem Proteksi Kebakaran Puskesmas Banyudono I Bangunan Puskesmas Banyudono I telah menyiapkan alat
pemadam
kebakaran/APAR
untuk
memproteksi
kemungkinan terjadinya kebakaran berjumlah 5 buah dengan kapasitas per APAR 6 kg. 8. Sistem Komunikasi Alat
komunikasi
diperlukan
untuk
hubungan/
komunikasi di lingkup dan keluar Puskesmas, dalam upaya mendukung pelayanan di Puskesmas. Alat komunikasi dapat berupa telepon kabel, seluler, radio komunikasi, ataupun alat komunikasi lainnya. 9. Sistem Gas Medik Gas medik yang digunakan di Puskesmas Banyudono 1 adalah Oksigen (O2). Sistem gas medik direncanakan dan diletakkan dengan mempertimbangkan tingkat keselamatan bagi penggunanya.
10. Sistem Proteksi Petir Sistem proteksi petir belum tersedia di Puskesmas Banyudono 1. 11. Sistem Proteksi Kebakaran a. Puskesmas Banyudono 1 menyiapkan alat pemadam kebakaran untuk memproteksi kemungkinan terjadinya kebakaran. b. Puskesmas Banyudono 1 memiliki Alat Pemadm Api Ringan (APAR) sebanyak 6 buah yang dipasang sedemikian rupa sehingga bagian paling atas berada pada ketinggian maksimum 120 cm dari permukaan lantai, kecuali untuk jenis
CO2
dan
bubuk
kimia
kering
(dry
powder),
penempatannya minimum 15 cm dari permukaan lantai. c. Bangunan Puskesmas Banyudono 1 memiliki jumlah eksit cukup, dan eksit memiliki konfigurasi untuk memberikan perlindungan terhadap bahaya kebakaran. d. Akses eksit dari pintu eksit dirancang dan ditata untuk mudah dikenali dengan jelas, dilengkapi tanda arah dan signage yang sesuai dengan ketentuan. 12. Sarana Evakuasi Puskesmas harus menyediakan sarana evakuasi sebagai jalan keluar untuk penyelamatan jiwa manusia dan aset dari dalam bangunan. Sarana evakuasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan terhadap bahaya atau menurunkan tingkat-tingkat kerugian materi dan korban jiwa. Sarana evakuasi baik horizontal maupun vertikal dapat berupa pintu darurat, tangga darurat, ruang penyelamatan sementara, dan jalan/jalur penyelamatan darurat atau kombinasi dari sarana tersebut. Kelayakan sarana evakuasi telah sesuai dengan standar.
13. Sistem Pengendalian Kebisingan Sumber suara genset diredam dengan cara penanaman pohon untuk mengendalikan sumber kebisingan. 14. Kendaraan Puskesmas keliling di Puskesmas terdiri atas: 1. Kendaraan roda 2; 2. Kendaraan roda 4.
15. Selain persyaratan prasarana tersebut di atas, Puskesmas juga dapat memenuhi prasarana untuk sistem transportasi vertikal
dalam
Puskesmas,
khususnya
untuk
setiap
bangunan. Ram Ram adalah jalur sirkulasi yang menghubungkan bidang yang memiliki ketinggian berbeda pada lantai yang
sama.
RAM
di
Puskesmas
Banyudono
1
kemiringan tidak melebihi 7o , panjang mendatar dari 1 ram tidak lebih dari 9 m, lebar lebih 120 cm dengan tepi pegangan, dan tidak licin. E. PERALATAN PUSKESMAS
NO
JENIS PERALATAN
JUMLAH PERALATAN Jumlah Minimum Peralatan
Jumlah Yang Dimiliki
3 buah 2 buah
2 buah
1 buah 1 buah
1 buah
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Anuskop Baki logam tempat alat steril bertutup Bingkai uji-coba untuk pemeriksaan Refraksi Buku Ishihara Tes Corong telinga/Speculum telinga ukuran kecil, besar, sedang Emesis basin /Nierbeken besar Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz Handle kaca laring Handle kaca nasopharing Kaca laring ukuran 2,4,5,6 Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 Kaca pembesar untuk diagnostik
1 set 1 buah 1 set 1 buah 1 buah 1 set 1 set 1 buah
-
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Lampu kepala/Head Lamp + Adaptor AC/DC Lampu senter untuk periksa/pen light Lensa uji-coba untuk pemeriksaan refraksi Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 Dioptri Metline ( pengukur lingkar pinggang ) Opthalmoscope Otoscope Palu reflex
1 buah 1 buah 1 set 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
A. Set Pemeriksaan Umum 1. 2. 3. 4.
Sesuai kebutuhan 1 buah
10 Dos 1 buah
21. 22.
Pelilit kapas/Cotton applicator Skinfold calliper
23.
Snellen Chart 2 jenis (E Chart + Alphabet
1 buah
1 buah
24.
Spekulum vagina (cocor bebek) sedang
3 buah
3 buah
25.
Spekulum hidung dewasa
1 buah
1 buah
26.
Sphygmomanometer untuk dewasa
1 buah
1 buah
27.
1 buah
1 buah
4 buah
4 buah
29.
Stetoskop untuk dewasa Sudip lidah logam/spatula lidah logam panjang 12 cm Sudip lidah logam/spatula lidah logam panjang 16,5 cm
4 buah
4 buah
30.
Tempat tidur periksa dan perlengkapannya
1 buah
1 buah
31.
Termometer untuk dewasa
1 buah
1 buah
32.
Timbangan dewasa
1 buah
1 buah
33.
Tonometer Schiotz
1 buah
1 buah
28.
I. PERLENGKAPAN 1.
Bantal
1 buah
1 buah
2.
Baskom cuci tangan
1 buah
-
3.
Kasur
1 buah
1 buah
4.
Lampu spiritus
1 buah
-
5.
Lemari alat
1 buah
1 buah
6.
Meja instrumen
1 buah
-
7.
Meteran tinggi badan
1 buah
1 buah
8.
Perlak
2 buah
1 buah
9.
Pispot
1 buah
-
10.
Sarung bantal
2 buah
1 buah
11.
Seprei
2 buah
-
12.
Sikat untuk membersihkan peralatan
1 buah
-
13.
Stop Watch
1 buah
-
14.
Tempat sampah tertutup dilengkapi dengan injakan pembuka penutup
2 buah
2 buah
II. Meubelair 1.
Kursi Kerja
3
7
2.
Lemari arsip
1
-
3.
Meja tulis ½ biro
1
3
B. Ruang Tindakan dan Ruang Gawat Darurat NO
JENIS PERALATAN
JUMLAH
PERALATAN Jumlah Minimum Peralatan
Jumlah Yang Dimiliki
Baki logam tempat alat steril tertutup Collar Brace / Neck Collar anak Collar Brace / Neck Collar dewasa Corong telinga/Speculum telinga ukuran kecil, besar, sedang
3 buah 2 buah 1 buah
2 buah -
1 set
1 set
1 buah 1 buah 1 set 2 buah 3 buah 3 buah 2 buah 3 buah
2 buah
3 buah
1 buah
3 buah
-
15.
Doppler Dressing Forceps EKG* Emesis Basin / Nierbeken besar Forceps Aligator Forceps Bayonet Guedel Airway (Oropharingeal Airway) Gunting bedah standar, lengkung Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tajam Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam / tumpul Gunting bedah standar, lengkung ujung tumpul / tumpul
3 buah
-
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Gunting bedah standar, lurus ujung tumpul / tumpul Gunting bedah standar, lurus, ujung tajam / tajam Gunting bedah standar, lurus ujung tajam / tumpul Gunting Pembalut Gunting pembuka jahitan lurus Handle kaca laring Handle kaca nasopharing
3 3 3 1 3 1 1
buah buah buah buah buah buah buah
1 buah -
23.
Hooked probes
1 buah
1 buah
24.
Kaca laring ukuran 2,4,5,6
1 set
1 set
25.
Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6
1 set
1 set
26.
Kait dan kuret serumen
1 buah
2 buah
27.
Kanula hidung anak
1 buah
1 buah
28.
Kanula hidung dewasa
1 buah
1 buah
29.
Klem Arteri 14 cm ( Kocker ) Klem arteri 12 cm lengkung, dengan gigi 1x2 (Halstead – Mosquito) Klem arteri 12 cm lengkung, tanpa gigi (Halstead – Mosquito) Klem arteri 12 cm lurus, dengan gigi 1x2 (Halstead – Mosquito) Klem arteri 12 cm lurus, tanpa gigi (Halstead –
3 buah
2 buah
3 buah
-
3 buah
-
3 buah 3 buah
-
A. Set Tindakan Medis / Gawat Darurat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
30. 31. 32. 33.
Mosquito) 34.
3 buah
-
3 buah
-
35.
Klem arteri, lurus (Kelly) Klem/pemegang jarum jahit, 18 cm (MayoHegar)
36.
Korentang, lengkung, penjepit alat steril
2 buah
-
37.
Korentang, penjepit sponge
2 buah
-
38.
Kursi roda
1 buah
-
39.
Lampu kepala
1 buah
1 buah
40.
Laringoskop anak
1 buah
-
41. 42.
Laringoskop dewasa Laringoskop neonatus bilah lurus
1 buah 1 buah
-
43.
Magill Forceps
3 buah
3 buah
44.
Nebulizer
1 buah
-
45.
Otoskop
1 buah
1 buah
46.
Palu reflex
1 buah
1 buah
47.
Pinset alat, bengkok (Remky)
3 buah
2 buah
48.
Pinset anatomis, 14,5 cm
3 buah
1 buah
49.
Pinset anatomis, 18 cm
3 buah
-
50.
Pinset bedah, 14,5 cm
3 buah
2 buah
51.
Pinset bedah, 18 cm
3 buah
-
52.
Pinset epilasi
1 buah
1 buah
53.
Pinset telinga
1 buah
1 buah
54.
Pinset insisi Hordeolum/ Chalazion
1 buah
1 buah
55.
Resusitator anak-anak & sungkup
1 buah
-
56.
Resusitator dewasa & sungkup
1 buah
-
57.
Resusitator neonatus & sungkup
1 buah
-
58.
Retraktor, pembuka kelopak mata
1 buah
-
59.
Semprit gliserin
1 buah
-
60.
Silinder korentang steril
1 buah
1 buah
61.
Skalpel, tangkai pisau operasi
3 buah
3 buah
62.
Spalk
1 buah
-
63. 64.
Spekulum hidung Spekulum mata
1 buah 1 buah
-
65.
Sphygmomanometer untuk anak
1 buah
-
66.
Sphygmomanometer untuk dewasa
1 buah
1 buah
67.
Stand lamp untuk tindakan
1 buah
1 buah
68.
Standar infus
1 buah
1 buah
69.
Steteskop anak
1 buah
1 buah
70.
Steteskop dewasa
1 buah
1 buah
71.
Steteskop janin/Laenac
1 buah
1 buah
72.
Suction pump (alat penghisap)
1 buah
-
74.
Sudip lidah logam/Spatula lidah logam panjang 12 cm Sudip lidah logam/Spatula lidah logam panjang 16,5 cm
75.
Tabung oksigen dan regulator
1 buah
1 buah
76.
Tempat tidur periksa dan perlengkapannya
1 buah
1 buah
77.
Termometer anak
1 buah
-
78.
Termometer dewasa
1 buah
1 buah
79.
Timbangan anak
1 buah
-
80.
Timbangan dewasa
1 buah
1 buah
81.
Tissue Forceps
1 buah
-
82.
Torniket karet
1 buah
-
83.
Usungan (brankar )
1 buah
1 buah
73.
4 buah
1 buah
4 buah
1 buah
I. PERLENGKAPAN 1.
Bak instrument tertutup
1 buah
2 buah
2.
Bantal
1 buah
-
3.
1 buah
1 buah
4.
Celemek plastik Dorongan tabung oksigen dengan tali pengaman
1 buah
1 buah
5.
Duk bolong, sedang
2 buah
-
6.
Jam/timer
1 buah
1 buah
7.
Kain balut segitiga ( mitella )
5 buah
1 buah
8.
Kasur
1 buah
1 buah
9.
Kotak penyimpan jarum bekas
2 buah
2 buah
10.
Lemari alat
1 buah
-
11.
Lemari obat
1 buah
-
12.
Mangkok untuk larutan
2 buah
1 buah
13. 14.
Meja instrumen/alat Perlak plastic
1 buah 2 buah
1 buah 1 buah
15.
Pispot
1 buah
-
16.
Sarung bantal
1 buah
-
17.
Seprei
1 buah
-
18.
Sikat tangan
1 buah
-
19.
Sikat untuk membersihkan peralatan
2 buah
-
20.
1 buah
-
21.
Stop Watch Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka penutup
2 buah
2 buah
22.
Toples kapas/Kasa steril
1 buah
1 buah
23.
Tromol kasa/Kain steril 25 X 120 mm
1 buah
1 buah
24.
Waskom bengkok
4 buah
2 buah
25.
Waskom cekung
2 buah
-
26.
Waskom cuci
2 buah
-
II. Meubelair 1.
Kursi Kerja
3
2
2.
Lemari arsip
1
-
3.
Meja tulis ½ biro
1
1
C. Ruang Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB, dan Imunisasi
No
JENIS PERALATAN
JUMLAH PERALATAN Jumlah Jumlah Peralatan Minimum yang Peralatan dimiliki
I. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu 1.
1/2 Klem Korcher
1 buah
-
2.
Anuskop
3 buah
-
3.
Bak Instrumen dengan tutup
1 buah
1 buah
4.
Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup
1 buah
1 buah
5.
Doppler
1 buah
1 buah
6.
Gunting Benang
1 buah
1 buah
7.
Gunting Verband
1 buah
1 buah
8.
Korcher Tang
1 buah
-
9.
Mangkok untuk Larutan
1 buah
1 buah
10.
Meja Instrumen / Alat
1 buah
1 buah
11.
Meja Periksa Ginekologi dan kursi pemeriksa
1 buah
1 buah
12.
Palu Refleks
1 buah
-
13.
Pen Lancet
1 buah
-
14.
Pinset Anatomi Panjang
1 buah
-
15.
Pinset Anatomi Pendek
1 buah
-
16.
Pinset Bedah
1 buah
-
17.
Silinder Korentang Steril
1 buah
1 buah
18.
Sonde mulut
1 buah
-
19.
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar
3 buah
3 buah
20.
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil
2 buah
2 buah
5 buah 1 buah 1 buah 1 buah
5 buah 1 buah 1 buah
21. Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 22. Spekulum Vagina (Sims) 23. Sphygmomanometer Dewasa 24. Stand Lamp untuk tindakan
25. Stetoskop Dewasa 26. Stetoskop Janin / Fetoscope 27. Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 12 cm 28. Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 16,5 cm 29. Tampon Tang 30. Tempat Tidur Periksa 31. Termometer Dewasa 32. Timbangan Dewasa 33. Torniket Karet II. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
1 buah 1 buah 2 buah
1 buah 1 buah -
2 buah
-
1 1 1 1 1
buah buah buah buah buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
1.
Alat Pengukur Panjang Bayi
1 buah
2.
Flowmeter anak (high flow)
1 buah
-
3.
Flowmeter neonatus (low flow)
1 buah
-
4.
Lampu periksa
1 buah
1 buah
5.
Pengukur lingkar kepala
1 buah
1 buah
6.
Pengukur tinggi badan anak
1 buah
1 buah
7.
Sphygmomanometer dan manset anak
1 buah
-
8.
Stetoskop pediatric
1 buah
-
9.
Termometer Anak
1 buah
-
10.
Timbangan Anak
1 buah
1 buah
11.
Timbangan bayi
1 buah
1 buah
III. Set Pelayanan KB 1.
Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup
1 buah
1 buah
2.
Implant Kit
1 buah
1 buah
3.
IUD Kit
1 buah
1 buah
Vaccine carrier
1 buah
1 buah
2. Vaccine Refrigerator VI. Perlengkapan
1 buah
1 buah
IV. Set Imunisasi 1.
1.
Ari timer
1 buah
1 buah
2.
Bantal
1 buah
1 buah
3.
Baskom Cuci Tangan
1 buah
1 buah
4.
Celemek Plastik
1 buah
1 buah
5.
Duk Bolong, Sedang
2 buah
-
6.
Kasur
1 buah
1 buah
7.
Kotak Penyimpan Jarum Bekas
1 buah
1 buah
8.
Lemari Alat
1 buah
1 buah
9.
Lemari Obat
1 buah
-
Meteran (untuk mengukur tinggi Fundus)
1 buah
1 buah
10.
11.
Perlak
2 buah
2 buah
12.
Pispot
1 buah
-
13.
Pita Pengukur Lila
1 buah
1 buah
14.
Pompa Payudara untuk ASI
1 buah
-
15.
Sarung Bantal
2 buah
2 buah
16.
Selimut
1 buah
-
17.
Seprei
2 buah
-
18.
Set Tumbuh Kembang Anak
1 buah
1 buah
19.
Sikat untuk Membersihkan Peralatan
1 buah
1 buah
20.
2 buah
2 buah
21.
Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka penutup Tirai
1 buah
1 buah
22.
Toples Kapas / Kasa Steril
1 buah
1 buah
23.
Tromol Kasa / Kain Steril
1 buah
1 buah
24.
Waskom Bengkok Kecil
1 buah
1 buah
VII. Meubelair 1.
Kursi Kerja
4 buah
6 buah
2.
Lemari Arsip
1 buah
1 buah
3.
Meja Tulis ½ biro
1 buah
1
buah
D. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
No
JENIS PERALATAN
JUMLAH PERALATAN Jumlah Jumlah Peralatan Minimum yang Peralatan dimiliki
I. Set Kesehatan Gigi & Mulut 1.
1 Buah
1 Buah
1 Buah
-
1 Buah
1 Buah
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Sedang (Spoon Excavator Medium)
1 Buah
2 Buah
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Besar (Spoon Excavator Large)
1 Buah
3 Buah
Double Ended Applier and Carver
1 Buah
1 Buah
Atraumatic Restorative Treatment (ART) Enamel Access Cutter Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Kecil (Spoon Excavator Small)
Spatula Plastik
1 Buah
3 Buah
Hatchet
1 Buah
-
1 Buah
-
1 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Buah
1set
1set
1 set
1 set
5 Buah 5 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 5 buah 1 Buah
2 Buah 2 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 5 buah -
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 set 1 set 1 set 1 buah 1 buah
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
2.
Batu Asah Bein Lurus Besar
3.
Bein Lurus Kecil
4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Bor Intan (Diamond Bur Assorted) untuk Air Jet Hand Piece (Kecepatan Tinggi) (round, inverted dan fissure) Bor Intan Kontra Angle Hand Piece Conventional (Kecepatan Rendah) (round, inverted dan fissure) Ekskavator Berujung Dua (Besar) Ekskavator Berujung Dua (Kecil) Gunting Operasi Gusi (Wagner) (12 cm ) Handpiece Contra Angle Handpiece Straight Kaca Mulut Datar No.4 Tanpa Tangkai Klem/Pemegang Jarum Jahit (Mathieu Standar) Set Kursi Gigi Elektrik yang terdiri dari: Kursi Gigi Cuspidor Unit Meja Instrumen Foot Controller untuk Hand Piece Kompresor Oilless 1 PK Jarum exterpasi Jarum K-File (15-40) Jarum K-File (45-80) Light Curing Mikromotor dengan Straight dan Contra Angle Hand Piece (Low Speed Micro Motor portable) Pelindung Jari Pemegang Matriks (Matrix Holder) Penahan Lidah Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Distal) Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer
buah buah buah buah
1 buah
buah buah buah buah buah 1 buah buah buah buah buah
1 buah
24. 25.
26. 27. 28. 29.
Mesial) Penumpat Plastis Periodontal Probe Tang sisa akar rahang atas Tang gigi anterior rahang bawah Tang molar rahang bawah Tang sisa akar rahang bawah Skalpel, Mata Pisau Bedah (Besar) Skalpel, Mata Pisau Bedah (Kecil) Skalpel, Tangkai Pisau Operasi Tangkai kaca mulut
1 1 1 1 1 1 1 1 1 5
buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 5 buah
II. Perlengkapan 1.
Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup
1 buah
1 buah
2.
Korentang, Penjepit Sponge (Foerster)
1 buah
-
3.
Lampu Spiritus Isi 120 cc
1 buah
-
4.
Lemari peralatan
1 buah
-
5.
Lempeng Kaca Pengaduk Semen
1 buah
1 buah
6.
Needle Destroyer
1 buah
-
7.
Silinder Korentang Steril
1 buah
-
8.
Sterilisator kering
1 buah
1 buah
9.
Tempat Alkohol (Dappen Glas)
1 buah
1 buah
1 buah
-
10.
Toples Kapas Logam dengan Pegas dan Tutup (50 x 70 mm)
11.
Toples Pembuangan Kapas (50 x 75 mm)
1 buah
-
1 buah
-
12. Waskom Bengkok (Neirbeken) IV. Meubelair 1.
Kursi Kerja
3 buah
2 buah
2.
Lemari arsip
1 buah
1 buah
3.
Meja Tulis ½ biro
1 buah
1 buah
1 paket
-
1 paket
1 paket
Sesuai
-
E. RUANG PROMOSI KESEHATAN I. Set Promosi Kesehatan 1. 2. 3.
Alat Peraga Cara Menyusui yang Benar (Boneka dan fantom payudara) Alat Permainan Edukatif (APE) Biblioterapi
Kebutuhan
4.
Boneka Bayi
1 buah
-
5.
Buletin Board / Papan Informasi
1 buah
1 buah
6.
Cetakan Jamban
1 buah
-
7.
Cetakan Sumur Gali (Cicin)
1 buah
-
8.
Komputer dan Printer
1 unit
-
9.
Fantom Gigi Anak
2 buah
-
10.
Fantom Gigi Dewasa
2 buah
-
11.
Fantom Mata Ukuran Asli
1 buah
-
12.
Fantom Mata Ukuran Besar (Fiberglass)
1 buah
-
13.
Fantom Panggul Wanita
1 buah
-
14.
Flip Chart dan Stand
1 buah
1 buah
15.
Food Model
1 paket
-
16.
Gambar Anatomi Gigi
1 lembar
-
17.
Gambar Anatomi Mata
1 lembar
-
18.
Gambar Anatomi Mata 60 x 90
1 lembar
-
19.
Gambar Panggul Laki-Laki
1 lembar
-
20.
Kamera Foto / Handy Camp
1 unit
1 unit
21.
Laptop
1 unit
1 unit
22.
Layar ukuran 1 x 1,5 M / Screen
1 buah
-
Sesuai
1 rim
23.
Leaflet-Leaflet
24. 25.
Megaphone / Public Address System Papan Tulis Putih
26.
Poster-Poster
27.
Proyektor / LCD Proyektor
Kebutuhan 1 buah 1 buah
1 buah 1 buah
Sesuai
10 buah
Kebutuhan 1 unit
-
II. Meubelair 1.
Kursi kerja
2 buah
2 buah
2.
Lemari Arsip
1 buah
1 buah
3.
Lemari Alat-Alat Audiovisual
1 buah
-
4.
Meja tulis ½ biro
1 buah
1
buah
F. LABORATORIUM No
JENIS PERALATAN
JUMLAH PERALATAN Jumlah Jumlah Minimum Peralatan Peralatan yang
dimiliki I. Set Laboratorium 1.
Batang Pengaduk
3 buah
-
2.
Beker, Gelas
3 buah
-
3.
Botol Pencuci
1 buah
-
4.
Corong Kaca (5 cm)
3 buah
-
5.
Erlenmeyer, Gelas
2 buah
-
6.
Fotometer
1 buah
-
7.
Gelas Pengukur (100 cc)
1 buah
-
8.
Gelas Pengukur (16 Oz / 500 ml)
1 buah
-
9.
Hematology Analizer (HA)
1 set
1 set
10.
Hemositometer Set /Alat Hitung Manual
1 set
1 set
11.
Lemari Es
1 buah
1 buah
12.
Mikroskop Binokuler
1 buah
1 buah
13.
Pipet Mikro 5-50, 100-200, 500-1000 ul
1 buah
1 buah
14.
Pipet Berskala (Vol 1 cc)
3 buah
-
15.
Pipet Berskala (Vol 10 cc)
3 buah
-
16.
Pipet Tetes (Pipet Pasteur)
-
17.
Pot Spesimen Dahak Mulut Lebar
1 dos
18.
Pot Spesimen Urine (Mulut Lebar)
12 buah Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
19.
Rotator Plate
1 buah
1 buah
20.
Sentrifuse Listrik
1 buah
1 buah
21.
Sentrifuse Mikrohematokrit
1 buah
1 buah
22.
Tip Pipet (Kuning dan Biru)
3 buah
3 buah
23.
Tabung Kapiler Mikrohematokrit
Sesuai
1 set
24.
Tabung Reaksi (12 mm)
25.
Tabung Reaksi dengan tutup karet gabus
12 buah
12 buah
26.
Tabung Sentrifus Tanpa Skala
6 buah
-
27.
Telly Counter
1 buah
-
28.
1 buah
-
29.
Termometer 0 – 50° Celcius Urinometer (Alat Pengukur Berat Jenis Urine)
1 buah
-
30.
Wadah Aquades
1 buah
-
31.
Westergren Set (Tabung Laju Endap Darah)
3 buah
1 buah
II. Perlengkapan
1 dos
Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
10 buah
1.
Kaki Tiga
1 buah
-
2.
Lampu Spiritus
1 buah
1 buah
3.
Pembendung
1 buah
1 buah
4.
Penjepit Tabung dari Kayu
2 buah
-
5.
Pensil Kaca
1 buah
-
6.
Pemanas/Penangas dengan Air
1 buah
-
7.
Rak Pengering
1 buah
1 buah
8.
Rak Pewarna Kaca Preparat
1 buah
1 buah
9.
Rak Tabung Reaksi
1 buah
1 buah
10.
Stopwatch
1 buah
-
11.
Sengkelit / Ose
3 buah
2 buah
12.
Sikat Tabung Reaksi
1 buah
1 buah
13.
Timer
1 buah
-
III. Meubelair 1.
Kursi Kerja
2 buah
4 buah
2.
Lemari Peralatan
1 buah
-
3.
Meja Tulis ½ biro
1 buah
1 buah
G. RUANG FARMASI Jumlah Peralatan No
Jenis Peralatan
Jumlah Minimum Peralatan
Jumlah Peralatan Dimiliki
I. Set Farmasi 1.
Analitical Balance (Timbangan Mikro)
1 buah
-
2.
Batang Pengaduk
1 buah
-
3.
Corong
1 buah
-
4.
Cawan Penguap Porselen (d.5-15cm)
1 buah
-
5.
Gelas Pengukur 10mL, 100mL dan 250mL
1 buah
-
6.
Gelas Piala 100mL, 500mL dan 1L
1 buah
-
7.
Higrometer
1 buah
-
8. 9.
Mortir (d. 5-10cm dan d.10-15cm) + stamper Pipet Berskala
1 buah 1 buah
1 buah -
10.
Spatel logam
1 buah
-
11.
Shaker
1 buah
1 buah
12.
Termometer skala 100
1 buah
-
II. Perlengkapan 1.
Alat Pemanas yang Sesuai
1 buah
-
2.
Botol Obat dan Labelnya
1 buah
1 buah
3.
Lemari pendingin
1 buah
-
4.
Lemari dan Rak untuk Menyimpan Obat
1 buah
1 buah
5.
Lemari untuk Penyimpanan Narkotika, Psikotropika dan Bahan Obat Berbahaya Lainnya
1 buah
1 buah
1 buah
-
2
2 1 buah
6. Rak tempat pengeringan alat III. Meubelair 1.
Kursi Kerja
2.
Lemari arsip
1 buah
3.
Meja Tulis ½ biro
1 buah
1
H. KIT IMUNISASI No
JENIS PERALATAN
JUMLAH PERALATAN
I. Kit Imunisasi 1.
Vaksin Carrier
1 unit
II. Bahan Habis Pakai 1.
Alat Suntik Sekali Pakai 1 ml
1 dos
2.
Alat Suntik Sekali Pakai 3 ml
1 dos
3.
Alkohol Swab kemasan box isi 100 lembar
1 box
4.
Vaksin
1dos
III. Perlengkapan
I.
1.
Kotak penyimpan jarum bekas
2.
Tas Kanvas tempat kit
1 buah 1
buah
KIT UKS DAN UKGS JUMLAH No
JENIS PERALATAN
PERALATAN
I. Kit UKS 1.
Garpu Tala 512 HZ/ 1024 HZ / 2084 HZ
2.
Palu pengukur refleks
3.
Pengait serumen
4.
Pengukur tinggi badan
1 buah 1 buah
buah
5.
Pinhole
-
6.
Snellen, alat untuk pemeriksaan visus
-
7.
Speculum hidung (Lempert)
-
8.
Speculum telinga dengan ukuran kecil, sedang, besar
9.
Stetoskop
1 buah
Sudip lidah, logam panjang 12 cm
1 buah
10. 11. 12. 13. 14. 15. II. Kit 1.
Sphygmomanometer dengan manset anak dan dewasa Thermometer klinis Tes buta warna (ISHIHARA) Timbangan dewasa Torniket Karet UKGS
1 set 1 buah -
Atraumatic Restorative Treatmen (ART) Enamel Access Cutter
-
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Kecil (Spoon Excavator Small) Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Sedang (Spoon Excavator Medium)
-
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Besar (Spoon Excavator Large)
-
Double Ended Applier and Carver
-
Spatula Plastik
-
Hatchet
-
Batu Asah
-
-
2.
Ekskavator Berujung Dua (Besar)
-
3.
Ekskavator Berujung Dua (Kecil)
-
4.
Kursi Gigi Lapangan
-
5.
Kaca mulut nomor 4 tanpa tangkai
-
6.
Penumpat Plastis
-
7.
Pinset Gigi
-
8.
Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type Hoe)
9.
Skeler, Black Kiri dan Kanan (Type Hoe)
-
10.
Skeler, Standar, Bentuk Bulan Sabit (Type Sickle)
-
11.
Skeler, Standar, Bentuk Cangkul Kanan (Type Chisel/Mesial) Skeler, Standar, Bentuk Cangkul Kiri (Type
-
12.
Chisel/Distal)
13.
Sonde Lengkung
-
14.
Sonde Lurus
-
15.
Spatula Pengaduk Semen
-
16.
Tang Pencabutan Anak (1 Set) Tang Gigi Anterior Rahang Atas
-
Tang Molar Rahang Atas
-
Tang Molar Susu Rahang Atas
-
Tang Gigi Anterior Rahang Bawah
-
Tang Molar Rahang Bawah
-
17.
Tang Sisa Akar Rahang Bawah Sterilisator (Pressure Cooker)
18.
Tangkai untuk Kaca Mulut
-
-
J. KIT BIDAN JUMLAH NO
JENIS PERALATAN
PERALATAN
I. Kit Bidan 1.
Alat Penghisap Lendir DeLee / Bulb
1 buah
2. 3.
Alat Penghisap Lendir Elektrik Bak Instrumen dengan tutup
1 buah
4.
Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup
5.
Bengkok Kecil
1 buah
6.
Bengkok Besar
1 buah
7.
Doppler
8.
Gunting Benang
1 buah
9.
Gunting Episiotomi
1 buah
10.
Gunting Verband
1 buah
11. 12.
Gunting Tali Pusat Pemeriksaan Hb
1 buah 1 buah
13.
Klem Pean/ Klem Tali Pusat
2 buah
14.
Korcher Tang
1 buah
15. 16.
1/2 Klem Korcher/ Pemecah Ketuban Lancet
1 buah 1 buah
17.
Mangkok untuk Larutan
2 buah
18.
Meteran
1 buah
19.
Palu Refleks
1 buah
-
-
20.
Penjepit Uterus
-
21.
Pelvimeter Obstetrik
-
22.
Pengukur Panjang Badan Bayi
1 buah
23.
Pengukur Lingkar Kepala
1 buah
24.
Pengukur Panjang Badan Bayi
1 buah
25.
Pengukur Tinggi Badan (Microtoise)
1 buah
26.
Pinset Anatomi Pendek
1 buah
27.
Pinset Anatomi Panjang
1 buah
28.
Pinset Bedah
1 buah
29.
Pisau Pencukur
1 buah
30.
Pita Pengukur Lila
1 buah
31.
Penutup Mata (Okluder)
32.
Stetoskop Janin
33.
Stetoskop Neonatus
34.
Sudip lidah logam panjang
12 cm
1 buah
35.
Sudip lidah logam panjang
16,5 cm
1 buah
36.
Sonde mulut
37.
Sonde Uterus/Penduga
1 buah
38.
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar
1 buah
39.
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil
1 buah
40.
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang
1 buah
41.
Stetoskop
1 buah
42.
Silinder Korentang Steril
-
43.
Spekulum Vagina (Sims)
-
44.
Tabung untuk bilas vagina
-
45.
Tampon Tang
46.
Termometer Dahi dan Telinga
-
47.
Thermometer digital
-
48.
Termometer Dewasa
1 buah -
-
1 buah
1
buah
K. KIT POSYANDU JUMLAH NO
JENIS PERALATAN
PERALATAN
I. Kit Posyandu 1.
Alat Permainan Edukatif
1 set
2.
Food Model
1 set
Gunting perban
-
3.
Timbangan Bayi
-
4.
Timbangan Dacin dan perlengkapannya
1 set
5.
Timbangan Dewasa
1 unit
6.
Termometer Anak
-
L. KIT KESLING NO I.
JENIS PERALATAN
JUMLAH PERALATAN
Set Kesehatan Lingkungan
1.
5000 photo meter
1 buah
2.
Botol sampel air bermulut lebar
1 buah
3.
Botol sampel air berpemberat
1 buah
4.
Cakram (kekeruhan kolam renang)
1 buah
5.
Comparator untuk mengukur (iron, magnese, nitrat, nitrit, total hardness, total dissolved solid
1 buah
6.
Digital chlorin test kit
1 buah
7.
Digital Ph meter
1 buah
8.
Thermometer
1 buah
9.
Turbidity meter
1 buah
10.
Tabung pengukur kekeruhan
1 buah 1 buah
11.
Komparator untuk mengukur chlor (chlor meter)
12.
Pengukur colinesterase (cholisterase kit)
1 buah
13.
Pengukur kelembaban (hygrometer)
1 buah 1 buah
14.
Alat untuk pengukur jumlah cacing dalam tanah (Soil test kit)
1 buah
15.
Alat pengukur kebutuhan nutrisi rumah tangga
1 buah
16.
Alat pengukur kontaminasi makanan dan minuman (food sanitation kit)
17.
Fly sweep net (fly griil)
1 buah
18. 19.
Pipet tetes Pisau pemotong yang steril
1 buah 1 buah 1 buah
20.
Penangkap nyamuk dan larva (surveillance vector kit)
21.
Alat pemberantasan sarang nyamuk
1 buah
BAB III DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan maupun yang berasal dari luar kesehatan seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainya. Situasi derajat kesehatan dapat tercemin melalui angka mortalitas, morbiditas, dan status gizi. Ada kaitan yang erat
antara
situasi
derajat
kesehatan
tersebut
dengan
tujuan
Pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan Millenium yang harus dicapai di tahun mendatang. MDGs merupakan komitmen internasional untuk mencapai 8 tujuan pembangunan. 5 (Lima ) tujuan MDGs yang berkaitan dengan kesehatan adalah : 1. Tujuan 1
:
Mengurangi kemiskinan dan kelaparan
2. Tujuan 4
:
(15,5 %); Menurunkan kematian bayi (23 per
3. Tujuan 5
:
1.000 KH); Menurunkan kematian ibu (102 per
:
1.000 kelahiran hidup); mengurangi penyakit
4. Tujuan 6
menular
khususnya HIV AIDS, malaria danBerat lainya 5. Tujuan 7
(Prevalensi
diturunkan); mewujudkan
:
yang
tetap
kelestarian
berkelanjutan
atau
lingkungan
(penduduk
yang
tidak memiliki akses terhadap air bersih turun 50 %). Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat tercapai secara bertahap pada tahun mendatang. A ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) .
Secara
umum
kejadian
kematian
pada
manusia
berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri – sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat. Salah
satu
indikator
untuk
menilai
keberhasilan
program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit utama yang terjadi pada periode terakhir dapat
dilihat dari bahwa Kecamatan Banyudono I dapat dilihat dari uraian sebagai berikut : 1. Angka Kematian Ibu ( AKI ) Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, bukan karena sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll. Di Wilayah Puskesmas Banyudono I selama tahun 2020 kematian ibu sebanyak 2 (dua) orang. Dari sembilan desa yang menyumbangkan kematian bayi, yaitu Desa Bangak, dan Desa Trayu. 2. Angka Kematian Bayi ( AKB ) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu
tahun.
Angka
kematian
bayi
(AKB)
adalah
banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Pada tahun 2020 ini jumlah kematian bayi di Wilayah kerja Puskesmas Banyudono I sebanyak 5 bayi. Dari sembilan desa yang menyumbangkan kematian bayi, yaitu Desa Ngaru-aru, Desa Batan, Desa Bangak, Desa , Denggungan dan Desa Trayu. 3. Angka Kematian Balita ( AKABA ) Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun
yang dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2020, jumlah kematian balita di Wilayah kerja Puskesmas Banyudono I sebesar 1 (satu) balita dari Desa B
Ketaon. ANGKA KESAKITAN (MORDIBITAS)
.
Kesakitan ( Morbiditas ) yaitu semua penyimpangan dari keadaan sehat. Kesakitan dapat dinyatakan dalam orang yang sakit dan/atau episod. Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (Community Based Data) dan dari sarana pelayanan kesehatan yang dipeoleh dari laporan rutin melalui Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang dapat mengukur status kesehatan masyarakat. 1 Penyakit Menular .
Penyakit menular dapat di didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat ditularkan ke orang lain, baik
secara
langsung
maupun
perantara,
yang
disebabkan oleh sebuah agen biologi berupa virus, bakteri atau parasit. seperti penyakit TBC dan Influenza, tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya, seperti penyakit Hepatitis atau typus, jarum suntik dan transfuse darah seperti HIV (AIDS), bukan dikarenakan faktor fisik
(seperti luka bakar), atau kimia (seperti
keracunan). a.
P2TB Angka kesakitan TB Paru BTA Positif di Puskesmas Banyudono I Tahun 2020 sebesar 6,7%. Dari 6 orang suspect TB yang diperiksa ditemukan 3 orang yang BTA Positif. 1 orang BTA positif dari Desa Ngaru Aru, 3 orang dari Desa Denggungan,
b.
dan 1 orang dari Desa Trayu. P2 HIV AIDS Mobilitas penduduk di wilayah Puskesmas Banyudono I sangatlah tinggi, banyak pendatang yang datang untuk bekerja dan bertempat tinggal. Selain itu di wilayah Banyudono I juga banyak
didirikan panti pijat. Sehingga perlu diwaspadai, karena penderita HIV AIDS setiap tahun semakin meningkat. Sampai tahun 2020 tidak ditemukan c.
penderita HIV. P2 ISPA Pada
tahun
2020
tidak
ditemukan
penderita pneumonia yang ditemukan. d.
P2 Diare Pada Tahun 2020 penderita diare yang ditemukan di wilayah Puskesmas Banyudono I sebesar 4601 (Empat ribu enam ratus satu) kasus, dan
semuanya
mendapatkan
penanganan
/
pengobatan. e.
Kusta Pada Tahun 2020 di wilayah Puskesmas Banyudono I tidak ditemukan kasus.
f.
Demam Berdarah Dengue Kasus Demam Berdarah yang ditemukan di Wilayah Puskesmas Banyudono I Tahun 2020 sebanyak 91 ( Sembilan puluh satu ) kasus. Dari semua kasus ditemukan 2 kasus meninggal. Setiap kali
ditemukan
kasus
DBD
petugas
langsung
melakukan Penyelidikan Epidemiologi. g.
Malaria Pada Tahun 2020 di wilayah Puskesmas Banyudono I tidak ditemukan kasus malaria.
2 .
Penyakit Tidak Menular Ruang lingkup kegiatan PTM sebagai berikut: a.
Penyakit jantung dan Pembuluh darah meliputi:
1) Angina Pektoris 2) Infark Miokard Akut 3) Dekompensasio kordis 4) Hipertensi 5) Stroke
b.
Penyakit Diabetes Melitus meliputi: 1) DM tergantung insulin 2) DM tidak tergantung insulin
c.
Penyakit Kanker meliputi: 1) Kanker Hati 2) Kanker Bronkus 3) Kanker Mamae 4) Kanker Cervic
d.
Penyakit Kronik meliputi: 1) PPOK 2) Asma Bronkiale Upaya pengendalian deteksi dini faktor risiko PTM
dilakukan melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU),
penyakit
tidak menular/ PTM,
dengan
melibatkan peran aktif masyarakat untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam deteksi dini faktor risiko PTM. Data
Penyakit
Tidak
Menular
di
wilayah
Puskesmas Banyudono I yang dilaporkan pada tahun
2020 sebanyak 1687 kasus, Penyakit Tidak Menular yang dilaporkan terpilih 3 PTM yaitu Hipertensi, Diabetus Melitus, dan ODGJ. 3
Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi ( PD3I )
.
Penyakit yang termasuk dalam PD3I antara lain yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum, Campak, Hepatitis B dan Polio. Difteri adalah infeksi akut yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphteriae ditandai dengan pembentukan membrane di kerongkongan dan aliran
udara
lainya
yang
menyebabkan
sulit
bernapas.Pertusis adalah penyakit membrane mukosa pernapasan dengan gejala demam ringan, bersin, hidung berair dan batuk kering. Tetanus adalah penyakit infeksi akut dan sering fatal dan mengenai sisten saraf yang disebabkan infeksi bakteri dari luka terbuka.Tetanus Neonatorum adalah suatu bentuk tetanus infeksius yang berat dan terjadi selama beberapa hari pertama setelah lahir, disebabkan oleh faktor-faktor seperti tindakan perawatan sisa tali pusat yang tidah higienis, kekurangan imunisasi maternal. Tahun 2020 di wilayah Puskemas Banyudono I tidak terdapat kasus
- kasus penyakit seperti tersebut
diatas. B
STATUS GIZI MASYARAKAT
. 1. Persentasi Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) Berat Bayi Lahir Rendah merupakan kondisi bayi dengan komplikasi. Bayi berat lahir rendah
(BBLR)
adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Data BBLR Tahun 2020 di Puskesmas Banyudono I sebanyak 15 (lima belas) / 4,2
%
kasus. Jumlah kasus BBLR yang tertinggi di desa
Ngaru Aru 2 (Dua) kasus, dan Bendan sebanyak 3 (Tiga) kasus, Desa Ketaon 3 (Tiga) kasus, Denggungan 2 (Dua), Bangak 3 (Tiga) kasus, Trayu 1 (Satu) kasus, dan Tanjungsari 1 (satu) kasus. Gambar Sebaran BBLR Puskesmas Banyudono I tahun 2019
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 ng De
2.
... u g
Ba
a ng
k
n Ta
ju
. ... tan yu aon ru .. dan u a a n ny Tr Ket Ba Be Ng Ba
... g n
Persentase Balita dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah Tahun 2020, dilaporkan sejumlah 15 (lima belasa) / 4% balita dengan berat badan di bawah garis merah dari 371 (tiga ratus tujuh puluh satu) balita yang ditimbang, dari jumlah yang dilaporkan sebanyak 3 (tiga) balita
berada di Desa Bendan, 3 (tiga) balita di Desa Ketaon, 3 (tiga) balita di desa Bangak, 2 (dua) balita di Desa Ngaru aru, 2 (dua) Desa Denggungan, 1 (satu) Desa Trayu, 1 (satu) Desa Tanjungsari, desa yang tidak menyumbang Desa Banyudono dan Desa Batan. Gambar Sebaran kasus BGM / di wilayah Puskesmas Banyudono I tahun 2020 Trayu Denggungan Ngaru Aru Banyudono Batan Bendan Ketaon Bangak Tanjungsari
3. Balita Dengan Gizi Buruk. Dengan dasar penghitungan Berat Badan dibanding Umur
(BB/U)
tahun
2020,
tidak
ditemukan
balita
mengalami gizi buruk di wilayah Puskesmas Banyudono I.
BAB IV UPAYA KESEHATAN PUSKESMAS A. UPAYA PENYELENGGARAAN ADMEN 1. Manajemen Puskesmas 2. Sistem Informasi Puskesmas 3. Kepegawaian B. UPAYA PELAYANAN UKP 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum a. Pemeriksaan dan konsultasi b. Kir kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut a. Pemeriksaan dan konsultasi b. Pencabutan gigi c. Penambalan gigi d. Perawatan syaraf gigi e. Pembersihan karang gigi f. Pengobatan gigi dan mulut 3. Pelayanan Kesehatan Keluarga
f. g. h. i.
a. Pemeriksaan dan konsultasi KIA b. Pemeriksaan kehamilan c. Pengobatan ibu hamil dan anak dibawah 5 tahun d. Pelayanan tindik telinga e. Konsultasi pranikah Konseling KB Pelayanan kontrasepsi suntik, pil, IUD, implant, kondom Pencabutan dan pemasangan kontrasepsi IUD dan implant Pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja j. Imunisasi dasar lengkap bayi (BCG, DPT-HBk.
HIBPentavalent, POLIO, IPV CAMPAK) Imunisasi calon pengantin
l. Imunisasi ibu hamil (TT) 4. Pelayanan Gizi a. Konsultasi asupan gizi sesuai penyakit b. Konsultasi tumbuh kembang anak c. Konsultasi ibu hamil KEK (Kurang Energi Kalori) 5. Pelayanan Persalinan 6. Pelayanan Laboratorium a. Pemeriksaan darah rutin b. Pemeriksaan urine rutin c. Pemeriksaan golongan darah d. Pemeriksaan asam urat e. Pemeriksaan cholestrol f. Pemeriksaan GulaDarah g. Pemeriksaan tes kehamilan h. Pemeriksaan sputum/BTA i. Pemeriksaan HIV/AIDS j. Pemeriksaan HBsAg 7. Pelayanan Kefarmasian a. Pelayanan obat paten dan generik b. Pelayanan puyer dan syrup c. Pelayan obat TBC paket 8. Layanan Gawat Darurat dan Rujukan a. b. c. d.
Penatalaksanaan kegawat daruratan KLL (kecelakaan Lalu Lintas) Perawatan luka dan medikasi Rujukan ke Faskes kedua
C. UPAYA PELAYANAN UKM 1. Pelayanan UKM Esensial a. pelayanan promosi kesehatan b. pelayanan kesehatan lingkungan c. pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKM d. pelayanan gizi yang bersifat UKM e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit f. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat 2. Pelayanan UKM Pengembangan a. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
b. pelayanan kesehatan tradisional komplementer c. pelayanan kesehatan olahraga d. pelayanan kesehatan kerja e. pelayanan kesehatan lainnya D. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 1. Data Jaringan dan Jejaring Puskesmas a.
Dokter praktek mandiri berjumlah 8 (delapan)
b.
Bidan praktek mandiri berjumlah 7 (tujuh)
c.
Jumlah sekolah sebanyak 55 sekolah yang terdiri dari PAUD berjumlah 2, RA berjumlah 2, TK berjumlah 24, SD/MIM berjumlah 24, SMP/MTS berjumlah 3.
2. Data Mutu Pelayanan Puskesmas a. Cakupan Rawat Jalan Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di sarana kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sarana
kesehatan
Puskesmas,
Pustu,
yang
dimaksud
PKD
dan
adalah
Puskesling.
meliputi
Sedangkan
cakupan total kunjungan rawat jalan dihitung berdasarkan jumlah seluruh kunjungan baik lama maupun baru di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan total kunjungan rawat jalan di Puskesmas Banyudono I sepanjang Tahun 2019 tercatat sebanyak 28.440 b. Kunjungan Kesehatan Jiwa Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses piker dan perilaku, yang menimbulkan
penderitaan
pada
individu
dan
atau
hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya. Selama tahun 2019, ada 59 kunjungan kasus kesehatan jiwa. c. Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Jaminan Pemeliharaan adalah upaya pembiayaan kesehatan baik keanggotaanya secara sukarela maupun wajib yang iuranya dibayarkan oleh pemerintah dan diselenggarakan mutu.Jaminan
dengan
kendali
pemeliharaan
biaya
kesehatan
dan di
kendali
Kabupaten
Boyolali sesuai dengan adanya Program JKN dengan melalui kepesertaan BPJS Kesehatan terdiri dari beebrapa unsur yaitu PBI APBN, PBI APBD, POLRI, Pemerintah Non PNS, Swasta, Pejabat Negara, Mandiri/ PBPU, Pensiunan PNS/
TNI/
POLRI/
Pejabat,
Veteran
dan
Perintis
Kemerdekaan, PNS, TNI, WNA. Peserta BPJS di Kecamatan Banyudono I adalah 13.872 jiwa, angka ini berdasarkan sumber data dari BPJS Kesehatan Cabang Boyolali namun tidak diperoleh data secara pilah gender di karenakan tidak ada pemilahan data secara pilah gender. PBI APBN adalah Program Jaminan Kesehatan yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah dengan maksud membantu masyarakat miskin yang digunakan berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah tanpa dipungut biaya, berdasarkan pendistribusian kartu Tahun 2012 peserta Jamkesmas (PBI APBN) di Kabupaten Boyolali adalah 12.382 jiwa. Asuransi swasta diluar kepersertaan BPJS Kesehatan tidak dapat diperoleh data karena sulitnya memperoleh data secara riil banyak yang menjadi peserta Asuransi Swasta. Sedangkan PBI APBD di Kabupaten Boyolali sebanyak 9.151 jiwa, peserta PBI APBD adalah
penduduk miskin yang merupakan penduduk Kabupaten Boyolali yang tidak mendapatkan kepesertaan Jamkesmas dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali. d. Ketersediaan Obat Ketersediaan obat di Puskesmas untuk pelayanan primer, baik yang dibeayai oleh anggaran pusat (vaksin dan obat kesehatan ibu dan anak), maupun yang dibiayai oleh anggaran Dinas Kesehatan melalui UPTD Farmalkes dan JKN. Dengan sistem monitoring terpadu (LPLPO) ditingkat kabupaten dan propinsi, ketersediaan obat di Puskesmas diupayakan selalu di atas 90% setiap waktu. Secara garis besar, ketersediaan, keterjangkauan dan supplai obat ditentukan oleh pemilihan rasional (rational selection), harga terjangkau (affordable pricing), pembiayaan yang cukup (adequate financing) dan system supplai yang handal (reliable supply system). Tidak semua obat yang beredar
harus
disediakan
dalam
sistem
pelayanan.
Penyediaan obat di unit pelayanan didasarkan pada jenis obat yang memenuhi kebutuhan pasien, yang memberikan manfaat klinik paling optimal, dengan efek samping paling minimal serta paling “cost effective”. Indikator
yang
digunakan
dalam
lingkup
ketersediaan obat adalah ketersediaan obat itu sendiri (stok obat),
pemakaian
rata-rata
obat
per
bulan,
tingkat
kecukupan obat dan persentase tingkat kecukupan obat. Tingkat kecukupan obat didefinisikan sebagai jumlah satuan waktu (bulan) dimana jenis obat tertentu dalam jumlah yang cukup sesuai pemakaian untuk digunakan dalam
pelayanan
tertentu.
kesehatan
masyarakat
di
wilayah