Program Kerja Pengamanan Kebakaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RUMAH SAKIT GRAHA HERMINE



PROGRAM KERJA PENGAMANAN KEBAKARAN



EDISI 1



RUMAH SAKIT GRAHA HERMINE



Komplek Asih Raya No. 06 – 15 Batu Aji, Batam Telp : (0778) 363318. Fax : (0778) 363164 Email : [email protected] BAB I PENDAHULUAN



Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya Masalah kebakaran di sanasinimasih banyak terjadi.Hal ini menunjukkan betapa perlunya kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan. Kebakaran dapat dicegah dengan melakukan upayapencegahan dan penanggulangan kebakaran mulai dari perencanaan darurat kebakaran, organisasi/unit penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana dan fasilitasdalammenghadapi kebakaran serta pembinaan danlatihan. Kebakaran merupakan salah satu bencana yang memerlukan tindakan penanganan secara cepat dan tepat.Semakin cepat dan tepat penanganan bencana kebakaran, maka kerugian (baik kerugian berupa hilangnya nyawa, cederanya manusia maupun kerugian materiil) yang timbul akibat kebakaran semakin kecil. Tidak terkecuali apabila bencana kebakaran terjadi di rnunah sakit. Penanganan bencana kebakaran di rumah sakit meliputi dua kegiatan besar, yaitu kegiatan pemadaman kebakaran itu sendiri dan kegiatan kedua adalah tindakan evakuasi terhadap penghuni gedung apabila ternyata kebakaran tidak dapat lagi diatasi. Agar kedua kegiatan tersebut dapat berjalan dengan cepat, maka semua sumberdaya di rumahsakit tersebut harus dapat berfungsi dengan baik, dengan cara penetapan masing-masing tugas dan tanggungjawab pada sumber daya manusia yang ada, serta kesiapan dan ketersediaan sumber daya peralatan yang memadai. Bencana kebakaran harus dikelola dengan baik dan terencana mulai dari pencegahan, penanggulangan dan rehabilitasi setelah terjadi kebakaran, karena kecenderungan masyarakat selama ini hanya bereaksi setelah kebakaran terjadi bahkan bahaya kebakaran sering diabaikan dan tidak mendapat perhatian dari system manajemen.



Pengelolaan bencana kebakaran juga bukan sekedar menyediakan alat pemadam atau melakukan latihan perankebakaran, namun diperlukan suatu program yang terencana dalam suatu system manajemen kebakaran yang merupakan upaya terpadu untuk mengelola resiko kebakaran mulai dari perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, dantindak lanjutnya.



BAB II LATAR BELAKANG



Program Kerja Pengamanan Kebakaran yang dilaksanakan di tahun 2019 di RS. Graha



Hermine



perlu



adanya



peningkatan



dan



pelaksanaan



yang



berkesinambungan, salah satunya adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi sebab – sebab kebakaran contohnya puntung rokok, kabel terkelupas, resiko kebakaran pada renovasi gedung, kebocoran gas baik gas elpiji maupun gas medis. 2. Tidak memiliki sprinkle, smoke detector, dan hydrant 4. Sosialisasi atau simulasi kebakaran. 5. Tim tanggap darurat kebakaran belum dibentuk di tahun 2016. Di RS. Graha Hermine terdapat peralatan pemadam kebakaran di lokasi berikut ini : AREA Lantai 1



Lantai 2 Lantai 3



JUMLAH LOKASI APAR APAR 12 O2 sentral,dapur, depan ruang laboratorium, di depan ruang perawatan, ruang RR, pintu masuk, mushola, ugd, radiologi, Pos Security, IPAL, kantin. 7 DEPAN Nicu, lorong rawatan 1. Depan nurs station , depan ICU, lorong rawatan 3 Koridor, lorong kanan, lorong kiri



JUMLAH HYDRANT 2



3 1



Pelatihan kebakaran dalam hal penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) d pernah dilakukan pada tahun 2019 tetapi tidak mendalam dan tidak fokus karena hanya pelatihan penggunaan APAR yang bekerjasama dengan DAMKAR Kota Batam. Untuk itu perlu adanya pelatihan dan simulasi yang diadakan minimal 1 tahun sekali.



Terdapat 5 alarm kebakaran diantaranya ada di lokasi : 1. Dapur 2. Panel lantai 1 3. Panel lantai 2 Gedung RS. Graha Hermine belum terdapat peralatan pemadam api otomatis (sprinkle) sehingga perlu adanya petugas yang memonitoring area menggantikan fungsi sprinkle selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari.



BAB III TUJUAN A. Tujuan Umum : Memastikan seluruh penghuni rumah sakit aman dari kebakaran, asap, dan kedaruratan lain B. Tujuan Khusus : 1) Terlaksananya sistem tanggap darurat pada bahaya kebakaran 2) Terpeliharanya sistem proteksi kebakaran gedung 3) Kesiapan petugas dalam menghadapi kebakaran



BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN



A. KEGIATAN POKOK Untuk menjalankan manajemen tanggap darurat kebakaran maka akan dilakukan kegiatan berikut ini : 1) Identifikasi area yang berisiko kebakaran 2) Pencegahan Penanggulangan Kebakaran Dalam hal ini yang dimaksud dengan pencegahan penanggulangan kebakaran yaitu langkah – langkah preventif yang harus dilakukan guna menanggulangi akan terjadinya kebakaran yang meliputi persiapan akan sarana prasarana yang menjadi ketentuan dalam pencegahan penanggulangankebakaran tersebut. 3) Meminimalkan Kedaruratan Kebakaran Dalam meminimalkan kedaruratan kebakaran ini lebih mencakup akan kesiapan SDM yang akan bertanggung jawab di dalam pelaksanaan tanggap darurat kebakaran apabila terjadi. Penting sekali dalam hal ini karena kesigapan dan kesiapan tim penanggulangan kebakaran karena sarana prasarana yang tersedia tidak akan bisa tanpa adanya SDM yang sigap sebagai tim tanggap kebakaran ini, untuk itu sangatlah penting setiap tim yang di tunjuk tau akan tugas dan fungsinya dalam penanggulangan kebakaran ini guna meminimalisasi akan dampak yang lebih luas dari kebakaran tersebut 4) SOSIALISASI DAN PELATIHAN KEBAKARAN Dalam hal ini sosialisasi dan pelatihan kebakaran sangatlah penting bagi semua elemen yang ada di suatu perusahaan atau tempat selain sarana prasarana yang ada serta tim yang di tunjuk di harapkan semua orang yang ada berperan aktif dan mengetahui mekanisme dasar dalam hal apa yang harus dilakukan, langkah–langkah apa yang harus di kerjakan, tujuan diadakannya sosialisasi pelatihan kebakaran ini guna lebih tanggap dan cepat apabila terjadi kebakaran di tempat kita bekerja atau lingkungan kita tinggal.



5) Pembuatan Jalur Evakuasi B. RINCIAN KEGIATAN 1.



Identifikasi area yang berisiko kebakaran a. Dapur : Adanya tabung LPG untuk memasak yang berisiko meladak b. O2 Sentral : Adanya gas bertekanan c. Genset : Adanya generator dan panel listrik d. Panel listrik : Bisa terjadi korsleting listrik e. Ruang Operasi : Ada gas medis bertekanan tinggi, f. NICU dan Ruang Bayi : Di dalam ada bayi yang memerlukan perawatan khusus g. Ruang Rawat Inap Ibu ada bayi dan ibu dalam proses pemulihan



2.



Pencegahan Penanggulangan Kebakaran a.



Penambahan dan perawatan sistem proteksi kebakaran 1) Menambah jumlah APAR yang ada di Rs. Graha Hermine berdasarkan jumlah kebutuhan yang ditentukan oleh panitia K3RS dan merawat sistem proteksi kebakaran yang telah ada di Rs. Graha Hermine 2) Pengadaan pompa hydrant dan alarm kebakaran / peringatan dini bahaya kebakaran (sprinkle, smoke detector) 3) Pengadaan sistem proteksi kebakaran 4) Identifikasi area yang berisiko kebakaran 5) Asesmen risiko kebakaran dalam renovasi dan pembangunan



b.



Pembuatan video safety briefing Membuat video safety briefing dibuat sebagai informasi publik mengenai jalur evakuasi yang berada di dalam gedung Rumah Sakit.



3. Meminimalkan Kedaruratan Kebakaran a.



Penetapan Fire Marshal Rs. Graha Hermine Fire Marshal bertugas memimpin tim tanggap darurat kebakaran



b.



Pembentukan tim tanggap darurat kebakaran Tim tanggap darurat yang dimaksud sebagi berikut : 1)



Tim Merah untuk memadamkan api



2) Tim Kuning untuk evakuasi peralatan medis 3) Tim Putih untuk evakuasi dokumen 4) Tim Biru untuk evakuasi pasien c. Membuat daftar alat medis yang berada di setiap lantai Menentukan prioritas alat medis yang harus dievakuasi jika terjadi kebakaran di Rumah Sakit Surabaya d.



Penutupan saluran gas medis Penutupan saluran gas medis pada sentral gas disini guna meminimalisasi kebakaran yang makin meluas mengingat gas medis unsure oksigen sangatlah cepat menyebarkan api.



e. Membuat daftar dokumen penting yang berada di setiap lantai Bekerjasama dengan unit terkait untuk menentukan dokumen penting dan letak penempatannya apabila terjadi kebakaran maka dokumen tersebut mudah untuk di evakuasi. f.



Penyimpanan bahan mudah terbakar Melakukan penyimpanan bahan mudah terbakar berdasarkan kategori B3 explosif, B3 gas mampat, B3 cairan mudah menyala yang dilengkapi dengan rambu dan label.



g.



Monitoring sistem deteksi dini, sistem pemadam api, dan sistem evakuasi yang aman secara terus menerus.



h.



Asesmen risiko kebakaran pada saat renovasi dan pembangunan



4. Sosialisasi dan Pelatihan Kebakaran Membuat modul penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kemudian dilakukan pelatihan kebakaran serta diadakan simulasi kebakaran. 5. Pembuatan Jalur Evakuasi Membuat jalur yang aman untuk evakuasi petugas dan pasien saat terjadi kebakaran.



BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN JADWAL PELAKSANAAN



A. Pencegahan Penanggulangan Kebakaran 1. Penambahan APAR CO2 Area



Apar



Jumlah



Jadwal



2. Pembuatan pompa hydrant Pembuatan pompa hydrant dilakukan menunggu kondisi keuangan RS. GRAHA HERMINE membaik. 3. Pengadaan sistem proteksi kebakaran Sistem proteksi kebakaran dapat diadakan menunggu kondisi keuangan membaik Diprioritaskan pengadaan untuk alarm kebakaran. 4. Membuat video safety briefing Adapun untuk video safety briefing akan dibuat dengan isi materi sebagai berikut : a. Memberikan keterangan lokasi dimana keberadaan penonton video saat ini b. Menginformasikan tentang peraturan dilarang merokok. c. Menampilkan gambar pintu keluar dari ruang serba guna (function hall) d. Menampilkan letak Alat Pemadam Api Ringan (APAR) e. Memberikan bahasa visual jika terjadi Gempa Bumi maka yang harus dilakukan adalah : 1) Jangan panik, tetap merunduk, berlindung dan mengamankan kepala; 2) Mencari tempat berlindung yang jauh dari dinding, lemari, jendela, pintu dan sumber api / listrik; 3) Waspada terhadap langit – langit dan benda yang menggantung di dinding yang mungkin runtuh; 4) Berlindung di bawah meja dekat pilar atau tembok bagian dalam; 5) Tetap dalam ruangan sampai guncangan berhenti dan segera keluar ruangan setelah yakin getaran berhenti. 6) Jangan menggunakan lift atau elevator.



f. Menampilkan alarm yang berbunyi saat terjadi kebakaran dan memberikan bahasa visual jika terjadi kebakaran maka yang harus dilakukan adalah : 1) Jangan panik, segera keluar dari ruangan; 2) Mengikuti petunjuk jalur evakuasi dengan menggunakan tangga, jangan menggunakan lift atau elevator; 3) Menuju titik kumpul; 4) Dahulukan orang tua atau orang yang sakit. B. Meminimalkan Kedaruratan Kebakaran 1. Penetapan Fire Marshal Ditunjuk 1 (satu) orang shift leader dari petugas security yang sedang bertugas di RS. Graha Hermine . 2. Pembentukan tim tanggap darurat kebakaran Dibuat papan jadwal per hari untuk tim tanggap darurat sesuai kode warna yang menerangkan tugasnya masing – masing seperti berikut ini : HARI/TANGGAL SHIFT PAGI TIM MERAH TIM KUNING TIM PUTIH TIM BIRU



1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2.



SHIFT SIANG 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2.



SHIFT MALAM 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2.



a. Tim Merah yang bertugas memadamkan api dapat ditunjuk dari petugas keamanan / security. b. Tim Kuning yang bertugas mengamankan peralatan medis di lokasi kebakaran dapat ditunjuk dari petugas unit IPSRS. c. Tim Putih yang bertugas mengamankan dokumen yang berada di lokasi kebakaran dapat ditunjuk dari petugas administrasi.



d. Tim Biru yang bertugas mengevakuasi pasien dapat ditunjuk dari perawat dan pengemudi ambulance. Struktur Tim Kebakaran FIRE MARSHAL



TIM MERAH



TIM KUNING



TIM PUTIH



TIM BIRU



3. Membuat daftar alat medis yang berada di setiap lantai Melakukan pendaftaran alat medis yang dimiliki RS. Graha Hermine setiap 1 Tahun sekali yang dilakukan oleh petugas elektromedis. 4. Membuat daftar dokumen penting yang berada di setiap lantai Bekerjasama dengan unit terkait untuk menentukan dokumen penting dan letak penempatannya apabila terjadi kebakaran maka dokumen tersebut mudah untuk di evakuasi. 5. Penyimpanan bahan mudah terbakar Melakukan penyimpanan bahan mudah terbakar berdasarkan kategori dan melengkapinya dengan rambu dan label : a. B3 explosif 1) Pewadahan dan penandaan Mengikuti Pola pewadahan dan penandaan B3 dengan benar dan teliti sesuai dengan macam dan tingkat bahaya 2) Kondisi ruangan a) Bahan & kondisi bangunan memiliki kontruksi yang kuat, tahan ledakan, tahan api, tahan gempa b) Lantai tidak lembab, bersih, bebas karat, bebas debu c) Kedap air d) Pintu dari bahan yg baik dan kuat disertai kunci



e) Terhindar dan terlindung dari getaran, dilengkapi dengan penangkal petir f) Ruangan diberi tanda peringatan untuk B3 gol Eksplosif dan pemberitahuan dilarang merokok b. B3 gas mampat 1) Pewadahan dan penandaan Mengikuti pola pewadahan dan penandaan yang berlaku dengan benar dan akurat sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya 2) Kondisi ruangan a) Bahan kontruksi tahan terhadap api, getaran, tersedia



penangkal



petir b) Pengaturan suhu / panas / cahaya (1)suhu sejuk dan kering (2)hindari cahaya langsung matahari (3)hindarkan instalasi litrik, sumber panas (4)Hindarkan kenaikan suhu c) Pengaturan udara Ventilasi baik sehingga udara tersalur dengan baik dan



suhu



ruangan tetap optimal c. B3 cairan mudah menyala 1) Pewadahan dan penandaan a) Wadah/pembukus/kemasan harus dapat melindungi isinya terhadap saluran dari luar b) Wadah/pembungkus/kemasan harus dapat bertahan terhadap daya kemas isinya c) Wadah harus tertutup dengan kedap / disegel 2) Kondisi ruangan a) Bahan & konstruksi bangunan : (1) Tahan terhadap B3 yang disimpan (tidak interaksi) (2) Mempunyai ventilasi secukupnya



(3) Udaranya harus terisolir dari udara zat atau cairan mudah menyala b) Bebas dari sumber penyebab terjadinya bahaya (1) Wadah, tutup, kran, kemasan harus berfungsi baik (2) Mencegah terjadinya gangguan mekanik (3) Mencegah kotak langsung dengan B3 (4) Mencegah kenaikan suhu dan cahaya yang berlebihan C. Sosialisasi dan Pelatihan Kebakaran Adapun Sosialisasi pada tahun 2017 akan dilakukan kepada seluruh petugas medis maupun non medis di RS. Graha Hermine , yaitu: NO 1



JUDUL ACARA Pelatihan penggunaan APAR dan HYDRANT Pelatihan evakuasi dan simulasi Kebakaran



2



PESERTA



NARASUMBER



seluruh karyawan



Pihak ketiga



BULAN PELAKSANAAN Juli



seluruh karyawan



Pihak ketiga



Juli



I √



MINGGU KE II III IV √ √



Anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program ini adalah : NO 1



Penambahan Unit APAR



3 Unit



HARGA SATUAN 1.000.000



2



Pengadaan pompa hydrant



4 Unit



17.000.000



3



Video Safety Briefing



1 video



250.000



4



KEGIATAN



VOLUME



Pelatihan Penggunaan APAR dan Hydrant 1 kali Pelatihan evakuasi dan simulasi kebakaran TOTAL KEBUTUHAN BIAYA



6.500.000



JUMLAH



68.000.000



3.000.000



250.000 6.500.000 136.250.000;







BAB VI SASARAN Adapun sasaran dalam program ini adalah sebagai berikut: 1.



Terpenuhinya fasilitas pengaman kebakaran di RS. Graha Hermine



2.



Terlaksananya sistem tanggap darurat pada bahaya kebakaran



3.



Terpeliharanya sistem proteksi kebakaran gedung



4.



Terciptanya pemahaman pada stakeholder tentang bahaya kebakaran di area kerja



BAB VII MONITORING DAN EVALUASI Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai program yang dilakukan oleh Unit Tehnik Pemeliharaan dan Sarana dan Panitia K3RS dengan berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dan terlewati, agar dapat membenahi kegiatan kedepannya. Laporan evaluasi dibuat setiap bulan berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya setelah pelaksanaan kegiatan, beberapa kegiatan yang tidak berjalan sesuai jadwal serta penyebabnya dan faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena yang terjadi di lapangan di tindak lanjuti sesuai dengan kondisi fisik. Kemudian dillakukan dokumentasi rencana tindak lanjut dari evaluasi bulanan tersebut selama 1 tahun.



BAB VIII LAPORAN DAN ALUR PELAPORAN



Laporan pelaksanaan Program Kerja Pengamanan Kebakaran ini akan disajikan dalam bentuk: 1. Form ceklis yang diperlukan untuk alarm berisi tentang bagian – bagian apa saja yang akan di cek. 2. Uji coba fungsi dari APAR dan alarm 3. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan beserta monitoring evaluasi dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.



BAB IX PENUTUP



Demikian program kerja ini dibuat sebagai acuan bagi pelaksanaan program kerja pengamanan kebakaran di tahun 2018.



ALUR CODE RED



Unit Yang terbakar



Minta bantuan teman untukTelepon 120 (satpam)



Petugas Yang Menemukan



Teriak Code red Code red Code red



Ambil APAR Untuk Memadamkan



Membantu memadamkan



Jika Api Tidak Terkendali



Lapor Ke Koordinator



Petugas yang jaga Bertugas sesuai Warna helm : Merah : evakuasi api Putih : evakuasi dokumen biru : evakuasi pasien kuning : evakuasi alat medis



Aktifasi Code red 100 80 60 40 20 0 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr



LEMBAR PERSETUJUAN PROGRAM KERJA PROGRAM PENGAMANAN KEBAKARAN TAHUN 2019 Batam, 26 Januari 2019 Disusun Oleh,



Diketahui Oleh,



SEKRETASIS TIM K3 RSGH



KETUA TIM K3 RSGH



Anggereini P. Sari, S.ST., M.M.R



Risbon Siallagan, Amd



Disetujui Oleh, DIREKTUR



dr. Fajri Israq, MARS