Program Kerja Ruang Bersalin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM KERJA RUANG BERSALIN DI RUMAH SAKIT UMUM SAWERIGADING KOTA PALOPO TAHUN 2017



A. PENDAHULUAN Kamar bersalin adalah kamar untuk ibu yang sudah dalam kala 1 fase aktif atau kala 2 persalinan. Pada saat ini seorang ibu hamil berada dalam kondisi yang paling tidak menyenangkan, karena berada dalam puncak rasa sakitnya. Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh petugas dalam hal konseling manajemen laktasi, karena sulit bagi ibu untuk diajak berkomunikasi, kecuali tentang hal-hal yang menyangkut proses persalinan. Meskipun demikian, gambar atau poster tentang cara menyusui yang baik dan benar, serta menyusui segera sesudah lahir, dapat dipasang di ruangan ini. Dalam waktu 30 menit setelah lahir, bayi harus segera disusukan. Beberapa



pendapat



mempercepat



lahirnya



mengatakan plasenta



bahwa melalui



rangsangan pelepasan



putting



susu



akan



oksitosin,



yang



dapat



mengurangi risiko perdarahan postpartum. Rangsangan putting susu memacu refleks prolaktin dan oksitosin, dua refleks penting yang dibutuhkan dalam proses menyusui. Meskipun ASI belum keluar,kontak fisik bayi dengan ibu tetap harus dikerjakan karena memberikan rasa kepuasan psikologis yang dibutuhkan ibu agar proses menyusui berjalan lancar. Penyusuan dini dikerjakan pada bayi normal, yaitu bayi lahir dengan nilai Apgar 5 menit di atas 7 dan reflex mengisap baik. Bayi lahir dengan asfiksia dan bayi dengan cacat bawaan sebaiknya tidaksegera disusukan kepada ibunya. Bila ibu mendapat pembiusan umum, misalnya persalinan dengan sectio cesarea, penyusuan dilakukan segera setelah ibu sadar penuh,misalnya 4-6 jam setelah operasi. Pada keadaan ini efek pembiusan pada ibu dan bayi telah berkurang, sehingga refleks mengisap bayi telah timbul kembali. Penyusuan pasca operasi memerlukan pertolongan petugas untuk membantu ibu memegang bayi, membetulkan posisi ibu, dan sebagainya. Bayi yang lahir dengan tindakan vakum atau forcep, sering disertai dengan trauma kepala, sehingga tidak jarang juga mengalami asfiksia. Meskipun demikian penyusuan dapat segera dimulai dengan bantuan petugas.



B. TUJUAN 1. Tujuan Umum a. Terselenggaranya dan tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien secara cepat dan tepat serta terpadu di Rumah Sakit Umum Sawerigading kota Palopo. b. Dengan mengutamakan keselamatan pasien untuk menurunkan angka kematian ibu. 2. Tujuan Khusus a. Tercapainya peningkatan mutu pelayanan di kamar bersalin b. Tercapainya kompetensi dan profesionalisme pelayanan di kamar bersalin c. Terlaksananya pelayananan yang optimal, cepat, tepat dan terpadu d. Terlaksananya peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana di kamar bersalin



C.



KEGIATAN POKOK a. Menurunkan risiko infeksi pada pasien dan petugas kesehatan b. Meningkatkan keselamatan pasien c. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi d. Mengembangkan kebijakan SPO sesuai dengan standar e. Meningkatkan kesiapan ruang bersalin sebagai pelayanan kegawatdaruratan ibu bersalin dan ibu hamil f. Meningkatkan fungsi ruang bersalin sebagai model pelaksanaan pemberian inisiasi menyusui dini (IMD) g. Meningkatkan kedisiplinan petugas diruang bersalin h. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan SDM di ruang bersalin i.



Mengajukan rencana perbaikan ruangan



j.



Mengajukan pengadaan dan pemeliharaan alat



k. Melakukan AMP pada setiap kasus kematian/ nearmiss maternal neonatal l.



Pertemuan bulanan Kamar Bersalin



D. PELAKSANAAN KEGIATAN



1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna dengan mencegah kehamilan ibu resiko tinggi dan rehabilitasi ibu dan bayi pasca persalinan. 



Pemeriksaan penunjang







Penanganan kasus rujukan kehamilan, persalinan & nifas







Penyuluhan meliputi : ASI, imunisasi, KB, perawatan bayi sehari-hari.



2. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar 



Seleksi dan Perawatan Resiko Tinggi







Penanggulangan Persalinan Resiko Tinggi







Penanganan Neonatus Normal







Pelayanan Penunjang







Pelayanan Rujukan







Pelayanan Penyuluhan Kesehatan







Pelayanan Kamar Bersalin



3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi dengan pengobatan kehamilan 



Pengobatan ibu hamil dengan hiperemisis, pre eklamsi dan anemia



4. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetri dan neonatus termasuk pelayanan kegawat darurat (PONEK 24 jam) 



Kualifikasi dan jumlah tenaga dokter, bidan dan perawat







Fasilitas dan peralatan







Pengembangan staf dan program pelatihan.







Jadwal jaga dokter, bidan dan perawat.



5. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif.







Melaksanakan IMD pada persalinan pervaginam







Melaksakan program rawat gabung







Melaksanakan pemberian ASI eksclusif



6. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya. 



Kebijakan tentang tingkat pelayanan







Alur dan tata cara rujukan



7. Melaksanakan sistim monitoring dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu. 



Membuat Kebijakan tertulis tentang menyusui secara rutin, pelarangan pemberian makanan atau minuman selain ASI,kecuali ada indikasi medis, pelarangan pemakaian dot atau kempeng.



8. Melaksanakan Program Pelatihan Kamar Bersalin 



Identifikasi bidan yang akan mengikuti pelatihan APN dan Resusitasi







Koordinasi dengan Bidang Keperawatan dan Diklat.



E. SASARAN 



Semua bidan kamar bersalin







Pasien







Pengunjung Pasien



F. JADWAL KEGIATAN Kegiatan seperti yang telah disebutkan kegiatan dilakukan 7 hari dalam seminggu untuk kasus tidak gawat dan tidak darurat. Kegiatan pertemuan rapat dilakukan 1x dalam sebulan. No. Kegiatan 1.



Menurunkan



Mgg I risiko







Mgg II Mgg III



Mgg IV Sasaran















Petugas



infeksi pada pasien dan



Pasien



petugas kesehatan



Pengunjung



Ket



2.







Meningkatkan















keselamatan pasien



3.



menerapkan



Pasien dan √



Melaksanakan



Petugas















standar



Petugas Pasien



pelayanan perlindungan ibu dan bayi



4.



















Petugas



Meningkatkan kesiapan √















Petugas















Petugas



















Petugas



















Petugas



Mengembangkan kebijakan SPO sesuai dengan standar



5.



ruang bersalin sebagai pelayanan kegawatdaruratan



ibu



bersalin dan ibu hamil.



6.



fungsi √



Meningkatkan



ruang bersalin sebagai model



pelaksanaan



pemberian



inisiasi



menyusui dini (IMD)



7.



Meningkatkan kedisiplinan



petugas



diruang bersalin



8.



Meningkatkan pemenuhan



kebutuhan



SDM di ruang bersalin



9.















Petugas



alat √















Petugas



Melakukan AMP pada √















Petugas















Petugas



Mengajukan



rencana √



perbaikan ruangan 10.



Pemeliharaan instrumen



11.



setiap kasus kematian/ nearmiss



maternal



neonatal 12.



Pertemuan



bulanan √



Kamar Bersalin







G. SUMBER DAYA MANUSIA Memiliki tim kamar bersalin terdiri dari : 4 dokter spesialis obgyn 2 dokter umum 17 Bidan



H. SUMBER DANA Sumber dana penyelenggaraan program kerja tahun 2017 adalah anggaran Rumah Sakit tahun 2017



I.



EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Fasilitas fisik 2. Keterampilan tim maternal



J.



PENCATATAN PELAPORAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan pelaksanaan kegiatan tim maternal dilakukan setiap tahun, sedangkan untuk pelaporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tim maternal dilakukan satu kali dalam sebulan.



K. PENUTUP Demikian program kerja ini kami buat sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan TIM MATERNAL di RSUD SAWERIGADING PALOPO



Palopo, 01 Januari 2017 Mengetahui, Direktur Rs. Sawerigading Palopo



Dr. Nasaruddin, Sp.OG Nip. 197111252000121002



Kepala Instalasi



dr. Tanty Febriani, Sp.A Nip. 197202072000122004