Program Kerja TB Dots [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM KERJA TB DOTS



RUMAH SAKIT UMUM DELI Jl. Merbabu No.18–20 A Medan 20212 Sumatera Utara – Indonesia Telp: (061) 4565229 (Hunting), Fax: (061) 4552361 Email: [email protected], Website: www.rsudeli.com



TAHUN 2017



PROGRAM KERJA TB DOTS RUMAH SAKIT UMUM DELI



I.



PENDAHULUAN Untuk menanggulangi masalah TB, strategi DOTS harus di terapkan pada seluruh unit pelayanan kesehatan terutama Rumah Sakit. Dengan mengikutsertakan secara aktif semua pihak dalam kemitraan yang bersinergi untuk penanggulangan.Pencegahan dan pengendalian infeksi TB bertujuan untuk mengurangi penularan TB dalam suatu populasi. Dasar pencegahan infeksi adalah diagnosis dini cepat tata laksana TB yang adekuat. Tujuan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk mengurangi penularanTB dan melindungi petugas kesehatan, pengunjung dan pasien dari penularan TB. Di tingkat global, Stop TB partnership adalah sebagai bentuk kemitraan global dan mendukung negara-negara untuk meningkatkan upaya pemberantasan TB, mempercepat penurunan angka kematian dan kesakitan akibat TB, serta penyebabTB di seluruh dunia. Strategi DOTS terdiri dari lima komponen yaitu : 1. Komitemen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana; 2. Diagnosis TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis secara langsung; 3. Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO); 4. Kesinambungan persediaan Obat Anti Tuberculosis (OAT) jangka pendek untuk pasien; 5. Pencatatan dan pelaporan yang baku untuk memudahkan pemantauan dan evalusai program TB.



Untuk menjamin keberhasilan penanggulangan TB, kelima komponen tersebut di atas harus dilaksanakan secara bersamaan.Strategi DOTS telah dibuktikan dengan berbagai ujicoba lapangan dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi.Bank duna menyatakan strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling cost effective.



Penanggulangan TB merupakan program nasional yang harus dilaksanakan di seluruh unit pelayanan kesehatan termasuk Rumah Sakit. Khusus bagi pelayanan pasien tuberculosis di Rumah Sakit dilakukan dengan strategi DOTS. Hal ini memerlukan pengelolaan yang lebih spesifik. Karena dibutuhkan kedisiplinan dalam penerapan semua prosedur opersioanal yang ditetapkan, disamping itu perlu adanya koordinasi antar unit pelayanan dalam bentuk jejaring serta penerapan standar diagnose dan terapi yang benar, dan dukungan yang kuat dari jajaran direksi



Rumah



Sakit



berupa



komitmen



dalam



pengelolaan



penanggulangan



TB.



Penanggulangan Penyakit TB dan HIV merupakan komitmen global dan nasional saat ini dalam upaya mencapai target pembangunan Millenium.



II. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit yang menular ,disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Penyakit menular ini sebenarnya dapat disembuhkan dengan obat yang efektif, namun pengobatan TB harus dilakukan selama minimal 6 bulan dan harus diikuti dengan manajemen kasus dan tatalaksana pengobatan yang baik.



Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien dan dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi kapatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat. Apabila ini dibiarkan, dampak yang akan muncul jika penderita berhenti meminum obat adalah munculnya kuman tuberculosis yang resisten terhadap obat, jika ini terus terjadi dan kuman tersebut terus menyebar pengendalian obat tuberculosis akan semakin sulit dilaksanakan.



Salah satu strategi pengobatan yang digunakan dalam menanggulangi TB Paru adalah DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse). DOTS adalah strategi yang komprehensif untuk digunakan oleh petugas kesehatan primer di seluruh dunia untuk mendeteksi dan menyembuhkan pasien TB paru. Adapun strategi DOTS terdiri dari komitmen politis, pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya, pengobatan jangka pendek yang terstandar bagi semua kasus TB dengan penatalaksanaan kasus secara tepat termasuk pengawasan langsung pengobatan jaminan ketersediaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang bermutu, Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan. Strategi DOTS telah dibuktikan dan berbagai uji coba lapangan dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi . Bank dunia menyatakan strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling cost effective seorang petugas di fasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya seharusnya mempunyai pengetahuan tentang tuberkolusis, program pengendalian TB, serta hal-hal lain yang mendukung terselengaranya pelayanan pengendalian TB.



III. Tujuan 1. Tujuan Umum Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.



2. Tujuan Khusus a.



Meningkatkan kualitas pelayanan khususnya TB dengan strategi DOTS



b.



Memberikan pelayanan pada pasien secara komprehensif



c.



Meningkatkan kualitas petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien



d.



Melakukan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan TB DOTS di rumah sakit



IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Kegiatan pokok : 1. Terbentuknya dan berfungsinya Tim DOTS di Rumah Sakit Umum Deli 2. Terlaksananya pelatihan tim DOTS di Rumah Sakit Umum Deli 3. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada sesuai dengan kebijakan yang berlaku di Rumah Sakit 4. Mengadakan internal training dan sosialisasi tentang pelayanan TB DOTS 5. MOU rujukan SOP Rincian Kegiatan : 1. Terbentuknya dan berfungsinya tim DOTS di Rumah Sakit Umum Deli o Dibentukan tim DOTS dan disahkan oleh direktur o Melakukan tugas masing-masing dalam tim 2. Terlaksananya pelatihan tim DOTS di Rumah Sakit Umum Deli  Membuat dan anggaran mengenai pelatihan  Membuat daftar calon-calon yang akan mengikuti pelatihan berdasarkan tugasnya masingmasing  Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis tim DOTS sesuai standard dan bersertifikat 3. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada seusai dengan kebijakan yang berlaku di Rumah Sakit Umum Deli. o Terlaksananya rujukan eksternal di RS o Mengontrol tata kerja dan tata laksana rujukan DOTS o Mengevaluasi DOTS tiap bulan 4. Mengadakan eksternal dan internal training dan sosialisasi tentang pelayanan TB DOTS  Memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai TB di lingkungan Rumah Sakit  Membuat dan memberikan leaflet mengenai TB 5. MOU rujukan SOP Rujukan DOTS di Rumah Sakit Umum Deli yaitu : Rujukan eksternal :



PUSKESMAS



KLINIK PARU



RS YANG LEBIH BESAR



V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a) Tim Dots menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelayanan DOTS di Rumah Sakit b) Pimpinan Rumah Sakit melaksanakan evaluasi pelayanan dan pengendalian mutu TB c) Melakukan rapat rutin antara pimpinan RS, Komite medik, tim DOTS untuk membahas, merencanakan dan mengevaluasi. d) Pelaporan mengenai data hasil analisa pelayanan medis TB



VI. SASARAN Terlaksananya Program TB Dots di Rumah Sakit Umum Deli. Pasien dengan TB dapat terdeteksi diagnosis dan penanganan maupun pengobatan yang baik sesuai SOP Rumah Sakit.



VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN No



Bulan



Kegiatan



1



1



Pembentukan Tim DOTS



2



Perencanaan



anggaran



2



3



4



5



6 7 8 9 10 11 12



kerja



DOTS 3



Pengusulan sarana dan prasarana



4



Pembuatan MOU rujukan



5



Sosialisasi program kerja TB DOTS



6



Pelatihan eksternal sertifikasi DOTS



7



Pelatihan



internal



sertifikasi



DOTS 8



Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan



9



Rapat rutin



10



Evaluasi kegiatan



VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA Tim DOTS menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan DOTS di rumah sakit. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam monitoring dan evaluasi : 1. Pemeriksaan mikroskopis 2. Dokter menerapkan ISTC ( International Standard for Tuberculosis Care ) dan SPO 3. Monitoring terhadap pasien TB untuk menyelesaikan pengobatan



4. Ketersediaan logistik OAT dan non OAT 5. Pencatatan pasien TB dengan kasus rujukan dan kasus mangkir



IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI a) Laporan dari pelaksanaan kegiatan setiap bulannya kepada Panitia TB DOTS dan Pimpinan Rumah Sakit. b) Hasil laporan evaluasi kegiatan dilakukan di akhir tahun



Ketua Panitia DOTS,



dr. Tunggul Hutapea, Sp. P