PROMKES Analisis PKP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II ANALISIS PERMASALAHAN PENCAPAIAN KINERJA



Seperti yang tercantum dalam Tabel instrumen penilaian cakupan pelayanan upaya kesehatan tentang pencapaian hasil kinerja program Puskesmas Setu I pada tahun anggaran 2013, maka ada beberapa kegiatan program yang tidak mencapai target sebagaimana mestinya. Tidak tercapainya target kegiatan program dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk mengetahui faktor faktor penyebab tidak tercapainya target program dan cara mengatasi permasalahan tersebut, Puskesmas Setu I sesuai dengan buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas, menggunakan tiga langkah kegiatan dalam menganalisis permalahan tersebut, yaitu dengan menggunakan tabel RAGPIE, SWOT dan POHON MASALAH. Puskesmas Setu I hanya menganalisis program yang tidak mencapai target, dengan tujuan agar hasil analisis dapat menjadi pedoman untuk membuat perencanaan di tahun yang akan datang. I. PROGRAM KEGIATAN WAJIB YANG TIDAK MENCAPAI TARGET A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN 1. Program Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas A. 2.1. Tabel. Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas CAKUPAN (4/3 X 100%)



TARGET



KINERJA (5/6 X 100%)



4



5



6



7,0



48



50,00



96,00



52,08



No



JENIS KEGIATAN



SASARAN



PENCA PAIAN



1 1



2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas



3 96



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa pencapaian penyuluhan kelompok adalah 48 dari 96 sasaran, yang berarti pencapaian kinerja hanya 52,08 %.



1



Pencapaian kinerja promkes ini juga terlihat pada grafik sarang laba laba berikut ini.



Cakupan Komunikasi… 100.00 Cakupan 80.00 Pemberdayaan… 60.00 40.00 Cakupan 20.00 Pembinaan… Cakupan Pembinaan… Cakupan Pemberdayaan…



Cakupan Penyuluhan… Cakupan Institusi…



Series1 Series2



PROMOSI KESEHATAN… Cakupan Pengkajian…



2.2. Tabel identifikasi kesenjangan pencapaian program (tabel RAGPIE) Sumber Daya



Perencanaan



Tersedianya Nakes penyuluh 10 orang Tersedia Media Informasi



Kegiatan



Pencapaian/tujuan



Melakukan 96 kali penyuluhan (92)



Target penyuluhan 96 %



Tersedianya Perencanaan penyuluhan



Pelaksanaan



Pemberian materi oleh 10 nakes



48 kali



Evaluasi



100 % nakes melakukan penyuluhan



50 %



Tercapainya 50 % penyuluhan 52.08 % Kinjerja



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa dengan sumber daya yang ada, dengan kegiatan dan pencapaian yang telah direncanakan dan dilaksanakan, maka hasil kinerja setelah dievaluasi tidak memperoleh hasil yang diinginkan. Untuk menjawab pertanyaan, apakah identifikasi tersebut memiliki kelemahan, sehingga tidak mencapai hasil yang memuaskan, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut akan digunakan analisis SWOT.



2



A.2.3. Tabel identifikasi faktor, pendukung, peluang dan ancaman pencapaian program Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S)



KELEMAHAN (W)



1. Tersedianya Nakes penyuluh 10 orang 2. Tersedia Media Informasi 3.



Tersedianya Perencanaan penyuluhan



1. Rendahnya disiplin pelaksanaan



penyuluhan 2. Petugas tidak tepat waktu 3. Belum semua petugas mempunyai



kemampuan untuk menyuluh FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O)



ANCAMAN (T)



1. Kunjungan pasien tinggi



1. Rendahnya perilaku PHBS



2. Tersedia ruang penyuluhan



2. Pemeriksaan pasien yg mendesak



3. Keinginan masyarakat untuk



3. Info Kes tidak berkembang



mendapatkan informasi kesehatan tinggi



Dari tabel tersebut, akan terlihat bahwa program pencapaian cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung tersebut beberapa faktor kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Selanjutnya untuk mengetahui faktor faktor mana yang memiliki kontribusi besar terhadap keberhasilan dan kegagalan program, dapat di gunakan analisis penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian faktor kerhasilan.



3



A.2.4. TABEL PENILAIAN FAKTOR KEBERHASILAN No S



FAKTOR INTERNAL



NILAI KETERKAITAN NU



BF%



ND



NBD



Kekuatan 1 2 3



W



1



2



3



4



5



6



7



8



9



1 0



4



3



3



2



3



4



3



4



4



1



2



2



1



1



2



3



4



4



4



2



2



2



2



2



3



3



3



3



4



2



0



0



5



5



0



0



4



3



3



0



0



0



1



0



2



2 3 1 1



0



0



3



3



0



3



1 9



4



3



4



4



3



3



2



1



3



3



Tersedianya Nakes penyuluh



5



20,8



5



104



Tersedia Media Informasi



5



20,8



3



62.4



4



Tersedianya Perencanaan penyuluhan



5



20,8



3



62.4



3



4



4



16



3



48



3



1



2



3



12.5



2



25



2



1



2



0



2



8.3



1



8.3



3



2



2



0



3



1 1



1 2



T 3 3 2 9 3 1



NR K 3 2.6



TNB NBK 62.4 54.0 8



166. 4



1



116



2.8



58,2



121 403 .4



2



2



32



80



1



1



12.5



37.5



2



Weaknes 4



Rendahnya disiplin pelaksanaan penyuluhan



5



Petugas tidak tepat waktu 6 Belum semua petugas mempunyai kemampuan untuk menyuluh



1.7



14.1 1



24



O



FKK



22.4 1 139 .91



FAKTOR EKSTERNAL Opotunities 7 Kunjungan pasien tinggi



4



16



5



80



4



3



4



3



1



1



8 Tersedia ruang penyuluhan Keinginan masyarakat untuk mendapatkan informasi 9 kesehatan tinggi



5



20



4



80



3



3



3



1



0



3



3



5



20



4



80



4



4



3



0



0



0



0



0



2



3 4 2 4



4



2 1



3



48



128



1



2.2



44



124



2



1.9



38



118 370



T



ANCAMAN 10 Rendahnya perilaku PHBS



5



20



5



100



4



4



3



0



1



3



4



2



3



11 Pemeriksaan pasien yg mendesak



3



12



3



36



1



2



4



4



0



0



4



1



3



4



12 Info Kes tidak berkembang



3



12



3



36



2



2



2



3



2



3



3



2



4



4



25



0



4 0



0



2 8 2 3 2 7



2.5



50



150



2



24



60



2.4



28.8



64.8 274 .8



1



2



4



Berdasarkan hasil perhitungan nilai faktor, maka dapat dilihat bahwa ada beberapa faktor kunci yang sangat menentukan kerhasilan pencapaian program, diantaranya adalah seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini. A. 2.5 TABEL FAKTOR FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN NO



FAKTOR INTERNAL STRENGHT



1



WEAKNES



Tersedianya Nakes penyuluh



1



Rendahnya disiplin pelaksanaan penyuluhan Petugas tidak tepat waktu



Tersedianya Perencanaan penyuluhan 2 2 NO FAKTOR EKSTERNAL



OPPORTUNITIES 1 2



Kunjungan pasien tinggi Tersedia ruang penyuluhan



THREATS 1 2



Rendahnya perilaku PHBS Info Kes tidak berkembang



Keberhasilan progam dapat dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada, dengan menyingkirkan atau memperkecil kelemahan dan ancaman. Grafik 2.1. PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI (+) S=403.4 263



T=274.8 (-)



O=370 95.2



(+)



W=139.91 (-) Dengan menghitung peta kekuatan organisasi, maka cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung puskesmas akan berhasil dengan memperhitungkan peluang dan kekuatan yang ada, dengan mempabaiki kelemahan dan meminalisir ancaman.



5



A.2.6 TABEL PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN



FAKTOR KEKUATAN KUNCI



No



KEKUATAN KUNCI



PELUANG KUNCI



ALTERNATIF TUJUAN



1



Tersedianya Nakes penyuluh



Kunjungan pasien tinggi



Meningkatkan jumlah penyuluhan



2



Tersedianya Perencanaan penyuluhan



Tersedia ruang penyuluhan



Meningkatkan kwalitas penyuluhan



Dari perhitungan penilaian faktor keberhasilan, maka dapat dilihat keberhasilan program dapat tercapai dengan memanfaatkan 2 kekuatan kunci dengan 2 peluang kunci yang masing masing memiliki alternatif tujuan. A.2.7. TABEL PENILAIAN DAN PENENTUAN TUJUAN FAKTOR KEKUATAN KUNCI KEKUATAN PELUANG KUNCI KUNCI Tersedianya Nakes penyuluh



Kunjungan pasien tinggi



Tersedianya Perencanaan penyuluhan



Tersedia ruang penyuluhan



ALTERNATIF TUJUAN Meningkatkan 5 jumlah penyuluhan Meningkatkan 4 kwalitas penyuluhan



M



KML



KMA



TN



4



3



12



4



3



11



M= manafaat KML=kemampuan mengatasi kelemahan KMA= kemampuan mengatasi ancaman TN= total nilai



Setelah dilakukan penilaian logis terhadap keberhasilan program, maka alternatif tujuan prioritas dilakukan adalah meningkatkan jumlah penyuluhan. Yang selanjutkan akan dapat menetukan sasaran yang hendak dicapai yaitu tercapainya program promkes yang optimal. Keberhasilan pencapaian kegiatan program haruslah memiliki strategi strategi tertentu. Salah satu cara adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut, dimana terdapat kombinasi beberapa faktor untuk dijadikan acuan keberhasilan program.



6



A.2.8 TABEL FORMULASI STRATEGI SWOT STRENGHT



WEAKNESES



FAKTOR INTERNAL



1. Rendahnya disiplin



1. Tersedianya Nakes Penyuluh



FAKTOR EKSTERNAL



OPPORTUNIES



2. Tersedianya Perencanaan penyuluhan SO



1. Kunjungan pasien tinggi



1. Membuat jadwal penyuluhan 2. Meningkatkan kwalitas penyuluhan



2. Tersedia ruang penyuluhan



THREATS



ST



1. Rendahnya perilaku PHBS



1. Meningkatkan kerjasama linsek 2. Meningkatkan informasi multimedia



2. Info Kes tidak berkembang



pelaksanaan penyuluhan 2. Petugas tidak tepat waktu



WO 1. Meningkatkan frekwensi penyuluhan (pagidan siang) 2. Meningkatkan kompetensi penyuluh WT 1. Membentuk kelompok PHBS 2. Pelatihan petugas penyuluh



Selanjutnya untuk menentukan strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan program, maka akan dihitung brdasarkan teori tapisan, seperti tabel dibawah ini. A.2.9. TABEL TEORI TAPISAN NO



1



2



ALTERNATIF STRATEGI Membuat jadwal penyuluhan Meningkatkan kwalitas penyuluhan



EFEKTIFITAS



KEMUDAHAN



BIAYA



JUMLAH



5



5



5



15



5



3



3



11



Berdasarkan hasil perhitungan sesuai tabel diatas, maka strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalhan cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung adalah membuat jadwal penyuluhan



7



Selanjutnya strategi alternatif tersebut akan dimasukkan ke perencanaan yang akan ditindak lanjuti. A.2.10 TABEL STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN



SASARAN



STRATEGI



Meningkatkan Terpenuhinya Membuat jumlah Cakupan jadwal penyuluhan Penyuluhan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas



KEBIJAKAN



PROGRAM



Meningkatkan Promkes cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas



KEGIATAN



1. Rapat anggota penyuluh 2. Membuat konsep jadwal 3. Pembuatan SAP 4. Pengetikan jadwal penyuluhan 5. Sosialisasi jadwal



Selanjutnya untuk menentukan sebab akibat dari tidak tercapainya program, maka akan digunakan metoda ANALISIS POHON MASALAH.



8



A.2. ANALISIS SEBAB AKIBAT TIDAK TERCAPAINYA PROGRAM Cakupan Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di dalam Gedung Puskesmas POHON MASALAH Tidak tercapainya program promkes yang optimal



Rendahnya cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam Gedung Puskesmas



Belum semua petugas mempunyai kemampuan untuk



Rendahnya disiplin pelaksanaan penyuluhan



menyuluh



Rendahnya kompetensi petugas



Belum adanya perencanaan penyuluhan yg baik



Petugas tidak tepat waktu



Motivasi petugas Rendah



Dari analisis pohon masalah, maka didapatkan data sebagai berikut :



1. Masalah utama adalah Rendahnya cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam gedung Puskesmas 2. Masalah utama akan berakibat kepada Tidak tercapainya program promkes yang optimal 3.Penyebab timbulnya masalah utama adalah rendahya disiplin pelaksanaan penyuluhan yang merupakan sebab utama 4.Sedangkan sebab utama di timbulakan oleh Belum adanya perencanaan penyuluhan yang baik yang disebut dengan penyebab spesifik` Setelah menentukan permasalahan utama dan akar permasalahan utama, maka langkah selanjutnya adalah menetukan sasaran. 9



Sasaran spesifik ditentukan dengan analisis RESBAK, yang dituangkan dalam pohon sasaran.



POHON SASARAN



Tercapainya program promkes yang optimal



Tercapainya cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam Gedung Puskesmas



Semua petugas mempunyai kemampuan untuk



Petugas tidak tepat waktu



menyuluh



Tingginya disiplin pelaksanaan penyuluhan



Tingginya kompetensi petugas



Tersedianya perencanaan penyuluhan yg baik



Motivasi petugas Rendah



Berdasarkan sasaran spesifik diatas, maka langkah selanjutnya adalah memilih alternatif pemecahan masalah / kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tercapainya cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas. Alternatif pemecahan masalah / kagiatan adalah : 1. Meingkatkan disiplin kerja 2. Membuat jadwal penyuluhan yg disesuaikan dengan target dan waktu pelayan 3. Melengkapi sarana peralatan



10



POHON ALTERNATIF



Tercapainya program promkes dengan optimal



Tercapainya cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam Gedung Puskesmas



Tingginya disiplin pelaksanaan penyuluhan



Tersedianya perencanaan penyuluhan yg baik



Meningkatkan disiplin kerja



Membuat jadwal penyuluhan yg disesuaikan



Melengkapi sarana peralatan



dengan target dan waktu pelayan Dari perhitungan RESBAK, maka alternatif pemecahan masalah / kegiatan adalah membuat jadwal penyuluhan yang disesuaikan dengan target dan waktu pelayanan.



11



A.3. RENCANA TINDAK LANJUT



No 1



Upaya Kesehatan PROMKES



Kegiatan



Sasaran



Target



Membuat jadwal penyuluhan yg disesuaikan dg target dan waktu



Nakes Puskesmas



1 Minggu



Volume Kegiatan 4



kali keg



Rincian Pelaksanaan 1.



2. 3. 4.



5.



Rapat anggota penyuluh Membuat konsep jadwal Pembuatan SAP Pengetikan jadwal penyuluhan Sosialisasi jadwal



Lokasi Pelaksanaan



Tenaga Pelaksana



Puskesmas SETU I



Sudarisman



Jadwal Desember 2013



Biaya Rp. 525.000,-



12



2. Program Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%) Posyandu Purnama & Mandiri A. 2.1. Tabel. Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%) Posyandu Purnama & Mandiri No



JENIS KEGIATAN



1 1



2 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%) Posyandu Purnama & Mandiri



CAKUPAN (4/3 X 100%)



PENCA PAIAN



SASARAN



TARGET



KINERJA (5/6 X 100%)



3



4



5



6



7,0



83



15



18,07



65,00



27,80



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa pencapaian penyuluhan kelompok adalah 15 dari 83 sasaran, yang berarti pencapaian kinerja hanya 27,80 %. Pencapaian kinerja promkes ini juga terlihat pada grafik sarang laba laba berikut ini.



Cakupan Komunikasi… 100.00 Cakupan 80.00 Pemberdayaan… 60.00 40.00 Cakupan 20.00 Pembinaan… -



Cakupan Penyuluhan…



Cakupan Pembinaan…



Cakupan Institusi…



Series1 Series2



PROMOSI KESEHATAN…



Cakupan Pemberdayaan…



Cakupan Pengkajian…



2.2. Tabel identifikasi kesenjangan pencapaian program (tabel RAGPIE) Sumber Daya Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi



Nakes pembina 10 orang



Seluruh nakes melakkukan pembinaan 100 % nakes melakukan pembinaan



Kegiatan



Pencapaian/tujuan



Sasaran



Target



83 kali pembinaan 15 kali



65 % 18,7 (cakupan)



18,07 %



27,89 %



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa dengan sumber daya yang ada, dengan kegiatan dan pencapaian yang telah direncanakan dan dilaksanakan, maka hasil kinerja setelah dievaluasi tidak memperoleh hasil yang diinginkan. Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



13



Untuk menjawab pertanyaan, apakah identifikasi tersebut memiliki kelemahan, sehingga tidak mencapai hasil yang memuaskan, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut akan digunakan analisis SWOT. A.2.3. Tabel identifikasi faktor, pendukung, peluang dan ancaman pencapaian program Cakupan pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mmandiri FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S)



KELEMAHAN (W)



1. Tersedianya nakes



1. Tidak adanya dan revitalisasi



2 Tersedianya sarana prasarana pembinaan



2. kurangnya nakes



3.Perencanaan pembinaan ada



3. kurangnya frekwensi pembinaan



FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O))



ANCAMAN (T)T)



1. Jumlah Posyandu banyak



1. Rendahnya minat masyarakat untuk



2. Adanya oprasional posyandu dari pokjanak



menjadi kader



3. adanya dukungan stakeholder untuk



2. Tingginnya penyakit yang disebabkan



meningkatkan strata posyandu



oleh PD3I 3. Rendahnya minat masyarakat untuk datng ke Posyandu



Dari tabel tersebut, akan terlihat bahwa program pencapaian cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung tersebut beberapa faktor kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Selanjutnya untuk mengetahui faktor faktor mana yang memiliki kontribusi besar terhadap keberhasilan dan kegagalan program, dapat di gunakan analisis penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian faktor kerhasilan.



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



14



A.2.4. TABEL PENILAIAN FAKTOR KEBERHASILAN No S



FAKTOR INTERNAL



NU



BF%



ND



Kekuatan 1 2 3



Tersedianya Nakes Tersedianya Sarana dan prasarana tersedianya perencanaan pembinaan



NILAI KETERKAITAN



NBD 1



2



3



4



5



6



5



3



4



4



5



4



4



5



4



7



9



5



3



3



3



5



4



44



4



74,1



167



2



4



5



5



4



4



4



4



48



4,36



80,8



173



1



4



4



4



4



5



4



4



4



43



3,91



72,4



165



5



5



4



5



5



5



4



4



49



4,45



82,5



175



5



4



3



4



3



5



4



46



4,18



46,5



79,8



5



5



5



5



4



4



51



4,64



68,7



128



2



5



2



3



4



4



45



4,09



73,1



162



2



5



5



4



3



47



4,27



76,3



166



1



5



3



3



40



3,64



64,9



154



3



4



44



4



71,4



161



1



4



54



4,91



70,1



127



2



42



3,82



54,5



112



18,52



5



92,6



5



18,52



5



92,6



5



5



18,52



5



92,6



3



3



5



18,52



5



92,6



4



4



4



3



11,11



3



33,3



4



5



4



5



4



14,81



4



59,3



5



4



4



5



5



5



17,86



5



89,3



5



5



4



4



4



5



5



17,86



5



89,3



3



5



4



5



3



5



5



5



17,86



5



89,3



3



4



3



4



3



4



3



5



11



12



T



NRK



FKK



8



5



10



TNB NBK



W 4 5 6



Tidak adanya dana revitalisasi



Kurangnya tenaga kesehatan Kurangnya frekwensi pembinaan



1



27



O



8



Jumlah posyandu banyak Tersedianya dana operasional posyandu dari pokjanal



9



adanya dukungan dari stakeholder untuk meningkatkan strata posyandu



7



0 0



T



10



11



12



Rendahnya minat masyarakat menjadi kader Tingginya penyakit yang disebakan PD3I Rendahnya minat masyarakat datang ke posyandu



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



5



17,86



5



89,3



3



4



4



5



3



5



3



5



5



4



14,29



4



57,1



5



5



5



5



5



5



5



5



5



5



4



14,29



4



57,1



4



4



4



4



4



4



4



3



3



4



15



4



Berdasarkan hasil perhitungan nilai faktor, maka dapat dilihat bahwa ada beberapa faktor kunci yang sangat menentukan kerhasilan pencapaian program, diantaranya adalah seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini. A. 2.5 TABEL FAKTOR FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN NO



FAKTOR INTERNAL



STRENGHT WEAKNES 1 Tersedianya Sarana dan prasarana 1 Tidak adanya dana revitalisasi 2 Tersedianya nakes 2 Kurangnya frekwensi pembinaan NO FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITIES 1 2



adanya dukungan dari stakeholder untuk meningkatkan strata posyandu Jumlah posyandu banyak



1 2



THREATS Rendahnya minat masyarakat menjadi kader Tingginya penyakit yang disebakan PD3I



Keberhasilan progam dapat dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada, dengan menyingkirkan atau memperkecil kelemahan dan ancaman. Grafik 2.1. PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI (+) S=505 122



T=400 (-)



O=482 82



(+)



W=383 (-) Dengan menghitung peta kekuatan organisasi, maka cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung puskesmas akan berhasil dengan memperhitungkan peluang dan kekuatan yang ada, dengan mempabaiki kelemahan dan meminalisir ancaman. Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



16



A.2.6 TABEL PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN



FAKTOR KEKUATAN KUNCI



No



KEKUATAN KUNCI



1



Tersedianya Sarana dan prasarana



2



Tersedianya nakes



PELUANG KUNCI



ALTERNATIF TUJUAN



adanya dukungan dari stakeholder untuk meningkatkan strata posyandu Jumlah posyandu banyak



Meningkatkan frekwensi pembinaan dan pelatihan kader Meningkatkan pelayanan



Dari perhitungan penilaian faktor keberhasilan, maka dapat dilihat keberhasilan program dapat tercapai dengan memanfaatkan 2 kekuatan kunci dengan 2 peluang kunci yang masing masing memiliki alternatif tujuan. A.2.7. TABEL PENILAIAN DAN PENENTUAN TUJUAN FAKTOR KEKUATAN KUNCI KEKUATAN PELUANG KUNCI KUNCI Tersedianya adanya dukungan Sarana dan dari prasarana



Tersedianya nakes



ALTERNATIF TUJUAN Meningkatkan 5 frekwensi pembinaan dan pelatihan kader



stakeholder untuk meningkatkan strata posyandu Jumlah Meningkatkan 4 posyandu pelayanan banyak



M



KML



KMA



TN



4



4



13



4



3



11



M= manafaat KML=kemampuan mengatasi kelemahan KMA= kemampuan mengatasi ancaman TN= total nilai



Setelah dilakukan penilaian logis terhadap keberhasilan program, maka alternatif tujuan prioritas dilakukan adalah meningkatkan jumlah penyuluhan. Yang selanjutkan akan dapat menetukan sasaran yang hendak dicapai yaitu tercapainya program promkes yang optimal. Keberhasilan pencapaian kegiatan program haruslah memiliki strategi strategi tertentu.



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



17



Salah satu cara adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut, dimana terdapat kombinasi beberapa faktor untuk dijadikan acuan keberhasilan program.



A.2.8 TABEL FORMULASI STRATEGI SWOT STRENGHT



WEAKNESES



FAKTOR INTERNAL



1. Tersedianya Sarana dan prasarana



3. Tidak adanya dana revitalisasi 4. Kurangnya frekwensi pembinaan



2. Tersedianya nakes FAKTOR EKSTERNAL



OPPORTUNIES



SO



1. adanya dukungan dari stakeholder untuk meningkatkan strata posyandu 2. Jumlah posyandu banyak



3. Meningkatkan pembinaan Posyandu 4. Meningkatkan kwalitas pelayanan



THREATS ST 1. Rendahnya minat masyarakat menjadi 3. Meningkatkan KIE kader tentang manfaat 2. Tingginya penyakit posyandu yang disebakan PD3I 4. Meningkatkan informasi multimedia



WO 3. Meningkatan kerjasama linsek 4. Meningkatkan pelatihan kader



WT 3. Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder 4. Meningkatkan kompetensi kader



Selanjutnya untuk menentukan strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan program, maka akan dihitung brdasarkan teori tapisan, seperti tabel dibawah ini. A.2.9. TABEL TEORI TAPISAN NO



1



2



ALTERNATIF STRATEGI Meningkatkan pembinaan Posyandu Meningkatkan kwalitas pelayanan



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



EFEKTIFITAS



KEMUDAHAN



BIAYA



JUMLAH



5



5



5



15



5



3



3



11



18



Berdasarkan hasil perhitungan sesuai tabel diatas, maka strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalhan Cakupan pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mmandiri adalah meningkatkan pembinaan posyandu. Selanjutnya strategi alternatif tersebut akan dimasukkan ke perencanaan yang akan ditindak lanjuti. A.2.10 TABEL STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN Meningkatkan frekwensi pembinaan dan pelatihan kader



SASARAN



STRATEGI



KEBIJAKAN



Terpenuhinya Meningkatkan Peningkatan Cakupan pembinaan cakupan Pembinaan Posyandu Pembinaan UKBM dilihat UKBM dilihat melalui melalui presentase presentase (%) Posyandu (%) Posyandu Purnama & Purnama & Mandiri Mandiri



PROGRAM



KEGIATAN



PROMKES



Selanjutnya untuk menentukan sebab akibat dari tidak tercapainya program, maka akan digunakan metoda ANALISIS POHON MASALAH.



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



19



A.2. ANALISIS SEBAB AKIBAT TIDAK TERCAPAINYA PROGRAM Cakupan pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mmandiri POHON MASALAH



Tidak tercapainya program promkes yang optimal



Rendahnya Cakupan pembinaan UKBM



dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mmandiri



Tidak tersedianya dana revitalisasi



Kurangnya frekwensi pembinaan



Tidak adanya perencanaan pembinaan strata dengaan stake holder



Tidak adanya perencanaan strata



Kurangnya tenaga kesehatan



Rendahnya penerimaan pns nakes



Dari analisis pohon masalah, maka didapatkan data sebagai berikut : 1. Masalah utama adalah Cakupan pembinaan UKBM dilihat melalui persentase



posyandu purnama dan mandiri. 2. Masalah utama akan berakibat kepada Tidak tercapainya program promkes secara optimal. 3. Penyebab timbulnya masalah utama adalah tdak tersedianya dana revitalisasi yang merupakan sebab utama 4. Sedangkan sebab utama di timbulakan oleh tidak adanya perencaanaan pembinaa n strata dengan stakeholder yang disebut dengan penyebab spesifik` Setelah menentukan permasalahan utama dan akar permasalahan utama, maka langkah selanjutnya adalah menentukan sasaran. Sasaran spesifik ditentukan dengan analisis RESBAK, yang dituangkan dalam pohon sasaran.



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



20



POHON SASARAN



Tercapainya program promkes yang optimal



Tercapainya Cakupan pembinaan UKBM



dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mandiri



Tidak tersedianya dana revitalisasi



adanya perencanaan pembinaan strata dengaan stake holder



Kurangnya frekwensi pembinaan



Tidak adanya perencanaan strata



Kurangnya tenaga kesehatan



Rendahnya penerimaan pns nakes



Berdasarkan sasaran spesifik diatas, maka langkah selanjutnya adalah memilih alternatif pemecahan masalah / kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tercapainya Cakupan



pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mandiri. Alternatif pemecahan masalah / kagiatan adalah : 1. Membuat perencanaan pemetaan status dan pengembangan serta rapat koordinasi 2. Membuat jadwal pembinaan 3. Melengkapi sarana peralatan



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



21



POHON ALTERNATIF



Tercapainya program yang dengan optimal



Tercapainya Cakupan pembinaan UKBM



dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mandiri



Tidak tersedianya dana revitalisasi



Tidak adanya perencanaan pembinaan strata dengaan stake holder



Melakukan



Membuat jadwal



pelatihan TI untuk



pembinaan yg disesuaikan



staf puskesmas



dengan target dan waktu



Melengkapi sarana multi media



pelayan Dari perhitungan RESBAK, maka alternatif pemecahan masalah / kegiatan adalah membuat jadwal penyuluhan yang disesuaikan dengan target dan waktu pelayanan.



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



22



A.3. RENCANA TINDAK LANJUT



No 1



Upaya Kesehatan PROMKES



Kegiatan Membuat perencanaan pemetaan status dan pengembangan serta rapat



Sasaran



Target



Nakes + 3 Kader minggu posyandu + Stakeholder terkait



Volume Kegiatan 5 kali



Rincian Pelaksanaan 1. Rapat nakes dan Kader 2. Advokasi stakeholder 3. Membuat jadwal pembinan 4. Pelaksanaan pembinaan 5. evaluasi



koordinasi



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



23



Lokasi Pelaksanaan Puskesmas Setu I



Tenaga Pelaksana Sudarisman



Jadwal



Biaya



M 1-M2 Desemb er 2013



Rp. 525.000,-



Analisis pkp-puskesmas setu I -2014



24



B.1. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT B.1.2. Cakupan Keluarga Sadar Gizi No



1 2



JENIS KEGIATAN



SASARAN



PENCA PAIAN



3 160



4 86



2 Cakupan Keluarga Sadar Gizi



CAKUPAN (4/3 X 100%)



TARGET



KINERJA (5/6 X 100%)



5 53,75



6 100,00



7 53,75



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa Cakupan Keluarga Sadar Gizi adalah 86 orang dari 160 sasaran, yang berarti pencapaian kinerja hanya 53,75 %. Pencapaian kinerja upaya pencapaian kadar gizi keluarga ini juga terlihat pada grafik sarang laba laba berikut ini.



Cakupan ASI Eksklusif Cakupan balita gizi buruk mendapat…



Keluarga Sadar Gizi 150 (D/S) 100 Distribusi Vitamin A bagi Bayi



50



-



Cakupan Distribusi MPASI Baduta… Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada Bumil CAKUPAN



Distribusi Vitamin A Bagi Anak Balita Distribusi Vitamin A bagi Ibu Nifas TARGET



B.1.3. Tabel Identifikasi Kesenjangan Pencapaian Program (Tabel RAGPIE) Sumber Daya Kegiatan Perencanaan



Tersedianya petugas kesehatan sabanyak 7 Orang



Pelaksanaan



Seluruh petugas melakukan kegiatan kadarzi



Evaluasi



100 % petuga aktif



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



Pencapaian/tujuan



Melakukan penemuan kasus sebanyak 160 orang Terbentuknya 86 Kadarzi



Tercapainya 100 % Kadarzi



53,76 %



Kinerja 53,75



Cakupan 53,76 %



25



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa dengan sumber daya yang ada, dengan kegiatan



dan pencapaian yang telah direncanakan dan dilaksanakan, maka hasil kinerja setelah dievaluasi tidak memperoleh hasil yang diinginkan. Untuk menjawab pertanyaan, apakah identifikasi tersebut memiliki kelemahan, sehingga tidak mencapai hasil yang memuaskan, akan digunakan Analisis SWOT. B. 1.4. Tabel Identifikasi Faktor Pendukung, Peluang dan Ancaman pencapaian program Cakupan Keluarga Sadar Gizi FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S)5M



KELEMAHAN (W



1. Tersedianya tenaga kesahatan



1. Kurangnya tenaga konseling



2. Tersedianya Media Konseling



2. Kurangnya Skill petugas



3. Tersedianya dana untuk konseling



3. Kunjungan KIA Kurang



FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O))



ANCAMAN (T)T)



1. Adanya Bintek/pelatihan



1. Rendahnya pengetahuan ibu



2. Adanya BPS



2. tingginya promosi susu formula



3. Adanya kebijakan peningkatan



3. Daya tahan tubuh kurang



program oleh pemerintah



Dari tabel tersebut, akan terlihat bahwa program pencapaian Cakupan Keluarga Sadar Gizi tersebut terdapat beberapa faktor kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Selanjutnya untuk mengetahui faktor faktor mana yang memiliki kontribusi besar terhadap keberhasilan dan kegagalan program, dapat di gunakan analisis penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian faktor kerhasilan.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



26



B.1.5. PENILAIAN FAKTOR KEBERHASILAN No S 1 2 3



FAKTOR INTERNAL Kekuatan Tersedianya tenaga kesahatan Tersedianya Media Konseling Tersedianya dana untuk konseling



NU



BF%



ND



NILAI KETERKAITAN



NBD 1



5



19,2



5



96



5



19,2



5



96



5



5



19,2



5



96



3



TNB



FKK



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



T



NRK



NBK



5



4



5



3



5



5



3



5



4



5



5



49



4,4



84



180



4



4



5



4



4



3



3



4



3



4



43



3,9



79



175



3



3



3



5



3



3



3



3



3



36



3,2



61



157



4



2



512



W 4 5 6



Weaknes Kurangnya tenaga konseling Kurangnya Skill petugas Kurangnya rujukan KIA



5



19,2



5



96



5



4



3



3



11,5



3



34,5



4



5



3



5



5



19,2



5



96



4



5



4



3



26



O 7 8 9



FAKTOR EKSTERNAL Opotunities Adanya Bintek/pelatihan Adanya BPS Adaya kebijakan pemerintah peningkatan program



5



5



3



3



4



3



3



3



41



3,7



71



167



5



5



3



3



5



3



3



44



4



46



80



5



4



5



3



3



4



43



3,9



79



175



3



26



17,3



4



69,2



5



4



5



3



5



5



3



13



3



39



3



3



3



3



3



4



17,3



4



1



422



4



4



2



69,2



5



3



3



4



5



5



2 2 3



3



4



3



3



42



3,8



71



140



2



3



3



2



31



2,8



46



85



2



2



36



3,2



37



106



2



2



1



2



331



T 10 11 12



ANCAMAN Rendahnya pengetahuan ibu tingginya promosi susu formula Daya tahan tubuh kurang



5



21,7



5



86,5



4



4



3



3



5



3



4



3



2



4



17,3



4



69,2



5



3



3



3



3



3



3



3



2



5



3



13



3



2



5



3



39



5



4



3



3



3



4



5



3



5



41



3,7



66



152



3



36



3,2



36



106



35



3,1



55



94 352



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



27



1 2



Berdasarkan hasil perhitungan nilai faktor, maka dapat dilihat bahwa ada beberapa faktor kunci yang sangat menentukan kerhasilan pencapaian program, diantaranya adalah seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini. B.1.6. FAKTOR FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN FAKTOR INTERNAL



NO 1 2 NO



1 2



STRENGHT Tersedianya tenaga kesahatan Tersedianya Media Konseling



WEAKNES 1 Kurangnya rujukan KIA 2 Kurangnya tenaga konseling FAKTOR EKSTERNAL



OPPORTUNITIES Adanya Bintek/pelatihan Adanya kebijakan peningkatan program oleh pemerintah



1 2



THREATS Rendahnya pengetahuan ibu Tingginya promosi susu formula



Keberhasilan progam dapat dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada, dengan menyingkirkan atau memperkecil kelemahan dan ancaman. B.1.7. PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI (+) S=512 (Kuat)



90



(Sangat Kuat)



T=352 (-)



O=331 21



344



(Sangat Lemah)



(+) (Lemah)



W=422 (-) Dengan menghitung peta kekuatan organisasi, maka Cakupan Keluarga Sadar Gizi akan berhasil dengan memperhitungkan peluang dan kekuatan yang ada, dengan mempabaiki kelemahan dan meminalisir ancaman.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



28



B.1.8. PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN



FAKTOR KEKUATAN KUNCI



No



KEKUATAN KUNCI



PELUANG KUNCI



ALTERNATIF TUJUAN



1



Tersedianya tenaga kesahatan



Adanya Bintek/pelatihan



Meningkatkan jumlah petugas



2



Tersedianya Media Konseling



Adanya kebijakan peningkatan program oleh pemerintah



Meningkatkan KIE Kadarzi



Dari perhitungan penilaian faktor keberhasilan, maka dapat dilihat keberhasilan program dapat tercapai dengan memanfaatkan 2 kekuatan kunci dengan 2 peluang kunci yang masing masing memiliki alternatif tujuan. B.1.9. PENILAIAN DAN PENENTUAN TUJUAN FAKTOR KEKUATAN KUNCI ALTERNATIF M KML KMA TN KEKUATAN PELUANG TUJUAN KUNCI KUNCI Tersedianya Adanya Meningkatkan 5 4 3 12 tenaga Bintek/pelatihan jumlah kesahatan petugas Tersedianya Adanya Meningkatkan 4 4 3 11 Media kebijakan KIE Kadarzi Konseling peningkatan program oleh pemerintah M= manafaat KML=kemampuan mengatasi kelemahan KMA= kemampuan mengatasi ancaman TN= total nilai Setelah dilakukan penilaian logis terhadap keberhasilan program, maka alternatif tujuan prioritas dilakukan adalah Cakupan Keluarga Sadar Gizi . Yang selanjutkan akan dapat menetukan sasaran yang hendak dicapai yaitu tercapainya program upaya pencapaian gizi keluarga dengan optimal.



Keberhasilan pencapaian kegiatan program haruslah memiliki strategi strategi tertentu.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



29



Salah satu cara adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut, dimana terdapat kombinasi beberapa faktor untuk dijadikan acuan keberhasilan program. B.1.10. FORMULASI STRATEGI SWOT STRENGHT



WEAKNESES



FAKTOR INTERNAL



1. Tersedianya tenaga kesehatan



5. Kurangnya rujukan KIA 6. Kurangnya tenaga konseling



2. Tersedianya Media Konseling FAKTOR EKSTERNAL



OPPORTUNIES 3. Adanya Bintek/pelatihan 4. Tersedianya BPS



SO



THREATS 5 Rendahnya pengetahuan ibu 6 Tingginya promosi susu formula



ST



WO 1. 2.



Membuat usulan penambahan petugas Meningkatkan penjaringan di BPS



5. 6.



Melakukan pelatihan petugas Meningkatkan koordinasi dengan BPS



WT 5. 6.



Meningkatkan KIE Meningkatkan kemampuan konseling petugas



5. 6.



Meningkatkan kemampuan konseling Meningkatkan KIE



Selanjutnya untuk menentukan strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan program, maka akan dihitung brdasarkan teori tapisan, seperti tabel dibawah ini. B.1.11. TEORI TAPISAN NO



ALTERNATIF STRATEGI



EFEKTIFITAS



KEMUDAHAN



BIAYA



JUMLAH



1



Membuat usulan penambahan petugas



5



3



3



11



2



Meningkatkan penjaringan di BPS



5



5



5



15



Berdasarkan hasil perhitungan sesuai tabel diatas, maka strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalhan Cakupan Kesembuhan Cakupan Keluarga Sadar Gizi adalah meningkatkan penjaringan di BPS. Selanjutnya strategi alternatif tersebut akan dimasukkan ke perencanaan yang akan ditindak lanjuti.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



30



B.1.12. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN (FKK)



SASARAN



STRATEGI



Meningkatkan Terpenuhiny jumlah petugas a



Meningkatk an penjaringan di BPS



Cakupan Kesembuhan Cakupan Keluarga Sadar Gizi



( tapisan)



KEBIJAKAN Menambah petugas dan membuat POA penjaringan pembinaan dan kunjungan ke BPS



PROGRA M Upaya Kadarzi



KEGIATAN 1.



2.



Menghitung jumlah kebutuhan petugas Menghitung jumlah kunjungan pembinaan



Selanjutnya untuk menentukan sebab akibat dari tidak tercapainya program, maka akan digunakan metoda ANALISIS POHON MASALAH.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



31



C. ANALISIS SEBAB AKIBAT TIDAK TERCAPAINYA PROGRAM Cakupan Kesembuhan Cakupan Keluarga Sadar Gizi POHON MASALAH Tidak tercapainya program UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT dengan optimal



Tidak tercapainya Cakupan Kesembuhan Cakupan Keluarga Sadar Gizi



Kurangnya tenaga konseling



Kurangnya Skill petugas



Kurangnya rujukan KIA



Rendahnya pengetahuan ibu



tingginya promosi susu formula



Daya tahan tubuh kurang



Dari analisis pohon masalah, maka didapatkan data sebagai berikut :



1. Masalah utama adalah Tidak tercapainya Cakupan Kesembuhan Cakupan Keluarga Sadar Gizi 2. Masalah utama akan berakibat kepada Tidak tercapainya program UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT dengan optimal



3. Penyebab timbulnya masalah utama adalah Kurangnya tenaga konseling yang merupakan sebab utama



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



32



4. Sedangkan sebab utama di timbulakan oleh rendahnya pengetahuan ibu yang disebut dengan penyebab spesifik` Setelah menentukan permasalahan utama dan akar permasalahan utama, maka langkah selanjutnya adalah menetukan sasaran, dengan memformulasikan kedalam pohon sasaran. Sasaran spesifik ditentukan dengan analisis RESBAK, yang dituangkan dalam pohon sasaran.



POHON SASARAN



tercapainya program UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT dengan optimal



tercapainya Cakupan Kesembuhan Cakupan Keluarga Sadar Gizi



Kurangnya tenaga konseling



Kurangnya Skill petugas



Kurangnya rujukan KIA



Rendahnya pengetahuan ibu



tingginya promosi susu formula



Daya tahan tubuh kurang



Berdasarkan sasaran spesifik diatas, maka langkah selanjutnya adalah memilih alternatif pemecahan masalah / kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan Cakupan Kesembuhan



Cakupan Keluarga Sadar Gizi. D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Pemecahan masalah / kagiatan adalah :



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



33



1. Menambah petugas dan membuat POA penjaringan pembinaan dan kunjungan ke BPS 2.



Meningkatkan KIE



3. Melakukan bintek Ketiga Alternatif pemecahan masalah / kegiatan di formulasikan ke dalam Pohon Alternatif. POHON ALTERNATIF



tercapainya program UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT dengan optimal



tercapainya Cakupan Kesembuhan Cakupan Keluarga Sadar Gizi



Kurangnya Skill petugas



tingginya promosi susu formula



Meningkatkan KIE



Menambah petugas dan membuat POA penjaringan pembinaan dan kunjungan ke BPS



Melakukan bintek



Dari perhitungan RESBAK, maka alternatif pemecahan masalah / kegiatan Dari perhitungan RESBAK, maka alternatif pemecahan masalah / kegiatan adalah Menambah petugas dan



membuat POA penjaringan aktif TB BTA +.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



34



E. RENCANA TINDAK LANJUT



NO



Jenis Kegiatan



1



Menghitung jumlah kebutuhan petugas



2



Menghitung jumlah kunjungan



volume



lokasi pkm



Waktu pelaksanaan Desember 2013



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



Penanggung



Biaya



jawab



K



35



B.1. UPAYA PENCEGAHAN DAN P2M B.1.2. Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini No



1 2



JENIS KEGIATAN



2 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini



SASARAN



PENCA PAIAN



3 52



4 8



CAKUPAN (4/3 X 100%)



TARGET



KINERJA (5/6 X 100%)



5 15,38



6 90,00



7 17,09



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini adalah 8 orang dari 52 sasaran, yang berarti pencapaian kinerja hanya 17,09 %. Pencapaian kinerja P2M Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini ini juga terlihat pada grafik sarang laba laba berikut ini.



Penemuan Penderita Diare



Penderita Peneumonia Balita 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0



Penemuan Pasien TB BTA (+)



Kesembuhan Pasien TB BTA (+)



DBD yang ditangani CAKUPAN



TARGET



B.1.3. Tabel Identifikasi Kesenjangan Pencapaian Program (Tabel RAGPIE)



Perencanaan



Pelaksanaan



Evaluasi



Sumber Daya



Kegiatan



Pencapaian/tujuan



Tersedianya petugas kesehatan sebanyak 1 Org Seluruh petugas melakukan pemeriksaan pasien susp TB Petugas aktif



Melakukan penemuan kasus sebanyak 8 orang Ditemukan 52 orang pasien dengan BTA +



Penemuan kasus BTA + sebanyak 90 % Cakupan penemuan BTA + sebanyak 15,38 %



Penemuan kasus BTA + 15,38 %



Kinerja penemuan BTA + adalah 17,09%



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



36



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa dengan sumber daya yang ada, dengan kegiatan



dan pencapaian yang telah direncanakan dan dilaksanakan, maka hasil kinerja setelah dievaluasi tidak memperoleh hasil yang diinginkan. Untuk menjawab pertanyaan, apakah identifikasi tersebut memiliki kelemahan, sehingga tidak mencapai hasil yang memuaskan, akan digunakan Analisis SWOT. F. 1.4. Tabel Identifikasi Faktor Pendukung, Peluang dan Ancaman pencapaian program Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S)5M



KELEMAHAN (W



1. Tersedianya tenaga kesahatan



1. Kurangnya koordinasi dengan



2. Tersedianya dana utnuk survei



pegawai desa



3. Tersedianya Transportasi



2. Sistem pelaporan yang belum tersosialisasi di masyarakat 3. Kurangnya kerjasama dengan BPS



FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O))



ANCAMAN (T)T)



1. Adanya kebijakan gotong royong



1. Tingginya angka kesakitan



massal



2. Tingginya penyakit wabah



2. Adanya kebijakan nasional tentabg



3. Rendahnya PHBS di masyarakat



KLB 3. Tersedianya UKBM



Dari tabel tersebut, akan terlihat bahwa program pencapaian Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini tersebut terdapat beberapa faktor kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Selanjutnya untuk mengetahui faktor faktor mana yang memiliki kontribusi besar terhadap keberhasilan dan kegagalan program, dapat di gunakan analisis penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian faktor kerhasilan.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



37



B.1.5. PENILAIAN FAKTOR KEBERHASILAN No



S 1 2 3



W 4



5 6



FAKTOR INTERNAL Kekuatan . Tersedianya tenaga kesahatan Tersedianya dana utnuk survei Tersedianya Transportasi Weaknes Kurangnya koordinasi dengan pegawai desa Sistem pelaporan yang belum tersosialisasi di masyarakat Kurangnya kerjasama dengan BPS



NU



BF%



ND



NILAI KETERKAITAN



NBD 1



7



8



9



10



11



3



4



5



6



5



4



4



5



4



5



3



4



5



5



5



49



4,4



84,5



181



1



4



3



3



3



3



3



3



4



4



4



39



3,5



67,2



163



2



3



3



3



3



3



3



4



4



4



38



3,4



65,3



158



4



3



3



3



3



4



4



4



38



3,4



52



63



3



4



3



3



4



4



3



39



3,5



53,6



115



1



3



3



3



3



3



3



34



3



34,5



69



2



3



3



4



4



3



38



3,4



62,9



155



1



3



3



3



3



33



3



33,3



66,6



3



3



3



34



3



44,4



104



2



5



4



43



3,9



72,2



165



2



5



44



4



74



167



1



42



3,8



70,3



163



19,2



5



96



5



19,2



5



96



5



5



19,2



5



96



4



4



4



15,3



4



61,2



4



3



3



4



15,3



4



61,2



5



3



3



4



3



11,5



3



34,5



4



3



3



3



3



5



18,5



5



92,5



5



3



3



3



4



3



3



11,1



3



33,3



3



3



3



3



3



3



3



4



14,8



4



59,2



4



3



3



3



3



3



3



3



5



18,5



5



92,5



5



4



4



4



4



3



4



3



3



5



18,5



5



92,5



5



4



4



4



4



3



4



3



3



5



5



18,5



5



92,5



5



4



4



4



3



3



3



3



3



5



T



NRK



FKK



2



5



12



TNB NBK



26



O 7 8 9



T 10 11 12



FAKTOR EKSTERNAL Opportunities Adanya kebijakan gotong royong massal 2. Adanya kebijakan nasional tentabg KLB 3. Tersedianya UKBM



Threats Tingginya angka kesakitan 2. Tingginya penyakit wabah 3. Rendahnya PHBS di masyarakat



5



27



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



38



Berdasarkan hasil perhitungan nilai faktor, maka dapat dilihat bahwa ada beberapa faktor kunci yang sangat menentukan kerhasilan pencapaian program, diantaranya adalah seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini. B.1.6. FAKTOR FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN FAKTOR INTERNAL



NO STRENGHT



WEAKNES 1 1 Sistem pelaporan yang belum . Tersedianya tenaga kesahatan tersosialisasi di masyarakat 2 Tersedianya dana utnuk survei 2 Kurangnya kerjasama dengan BPS NO FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITIES 1 2



Adanya kebijakan gotong royong massal Tersedianya UKBM



1 2



THREATS Tingginya penyakit wabah Tingginya angka kesakitan



Keberhasilan progam dapat dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada, dengan menyingkirkan atau memperkecil kelemahan dan ancaman. B.1.7. PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI (+) S=502 (Kuat)



255



(Sangat Kuat)



T=494



O=326



(-)168



344



(Sangat Lemah)



(+) (Lemah)



W=247 (-) Dengan menghitung peta kekuatan organisasi, maka Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini akan berhasil dengan memperhitungkan peluang dan kekuatan yang ada, dengan mempabaiki kelemahan dan meminalisir ancaman.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



39



B.1.8. PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN



FAKTOR KEKUATAN KUNCI



No



KEKUATAN KUNCI



PELUANG KUNCI



ALTERNATIF TUJUAN



1



Tersedianya tenaga kesahatan



Adanya kebijakan gotong royong massal



Meningkatkan kebersihan lingkungan



2



Tersedianya dana utnuk survei



Tersedianya UKBM



Meningkatkan informasi penyakit potensial wabah



Dari perhitungan penilaian faktor keberhasilan, maka dapat dilihat keberhasilan program dapat tercapai dengan memanfaatkan 2 kekuatan kunci dengan 2 peluang kunci yang masing masing memiliki alternatif tujuan. B.1.9. PENILAIAN DAN PENENTUAN TUJUAN FAKTOR KEKUATAN KUNCI ALTERNATIF KEKUATAN PELUANG TUJUAN KUNCI KUNCI Tersedianya Adanya Meningkatkan 5 kebijakan tenaga kebersihan gotong kesahatan lingkungan Tersedianya dana utnuk survei



M



KML 4



KMA 4



TN 13



royong massal Tersedianya UKBM



Meningkatkan 5 4 3 12 informasi penyakit potensial wabah M= manafaat KML=kemampuan mengatasi kelemahan KMA= kemampuan mengatasi ancaman TN= total nilai Setelah dilakukan penilaian logis terhadap keberhasilan program, maka alternatif tujuan prioritas dilakukan adalah Meningkatkan kebersihan lingkungan. Yang selanjutkan akan dapat menetukan sasaran yang hendak dicapai yaitu tercapainya program Pencegahan dan P2M dengan optimal.



Keberhasilan pencapaian kegiatan program haruslah memiliki strategi strategi tertentu.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



40



Salah satu cara adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut, dimana terdapat kombinasi beberapa faktor untuk dijadikan acuan keberhasilan program.



B.1.10. FORMULASI STRATEGI SWOT STRENGHT



WEAKNESES



FAKTOR INTERNAL



1. Tersedianya tenaga kesehatan



7. Sistem pelaporan yang belum tersosialisasi di masyarakat 8. Kurangnya kerjasama dengan BPS



2. Tersedianya dana untuk survei FAKTOR EKSTERNAL



OPPORTUNIES 5. Adanya kebijakan



SO



gotong royong massal



4.



6. Tersedianya UKBM THREATS 7 Tingginya penyakit wabah 8 Tingginya angka kesakitan



WO 3.



Membuat jadwal penyuluhan Melakukan pembinaan



ST



7. 8.



Meningkatkan KIE Meningkatkan koordinasi dengan UKBM



7.



Membuat media informasi Meningkatkan koordinasi dengan BPS



WT 7. 8.



Meningkatkan KIE Meningkatkan pemantauan lapangan



8.



Selanjutnya untuk menentukan strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan program, maka akan dihitung brdasarkan teori tapisan, seperti tabel dibawah ini. B.1.11. TEORI TAPISAN NO



ALTERNATIF STRATEGI



EFEKTIFITAS



KEMUDAHAN



BIAYA



JUMLAH



1



Membuat jadwal penyuluhan



5



3



1



9



2



Melakukan pembinaan ke UKBM



5



5



3



13



Berdasarkan hasil perhitungan sesuai tabel diatas, maka strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalhan Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini adalah melakukan pembinaan ke UKBM . Selanjutnya strategi alternatif tersebut akan dimasukkan ke perencanaan yang akan ditindak lanjuti. dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



41



B.1.12. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN (FKK) Meningkatkan informasi penyakit potensial wabah



SASARAN



STRATEGI



Terpenuhinya Cakupan Sistem Kewaspadaan



Melakukan pembinaan ke UKBM



( tapisan)



KEBIJAKAN



PROGRAM



Meningkatkan pembinaan ke UKBM dan membuat media informasi



P2M



KEGIATAN 3. 4.



5.



Menghitung jumlah UKBM Membuat jadwal pembinaan Menghitung kebutuhan dana



Selanjutnya untuk menentukan sebab akibat dari tidak tercapainya program, maka akan digunakan metoda ANALISIS POHON MASALAH.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



42



G. ANALISIS SEBAB AKIBAT TIDAK TERCAPAINYA PROGRAM Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini POHON MASALAH Tidak tercapainya program P2M dengan optimal



Tidak tercapainya Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini



Kurangnya koordinasi dengan



Sistem pelaporan yang belum tersosialisasi di



pegawai desa



masyarakat



Kurangnya kerjasama dengan BPS



Tingginya angka kesakitan



Rendahnya PHBS di masyarakat



Tingginya penyakit wabah



Dari analisis pohon masalah, maka didapatkan data sebagai berikut :



1. Masalah utama adalah Rendahnya Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 2. Masalah utama akan berakibat kepada Tidak tercapainya program P2M secara optimal 3. Penyebab timbulnya masalah utama adalah Sistem pelaporan yang belum tersosialisasi di masyarakat yang merupakan sebab utama 4. Sedangkan sebab utama di timbulakan oleh Tingginya angka kesakitan yang disebut dengan penyebab spesifik`



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



43



Setelah menentukan permasalahan utama dan akar permasalahan utama, maka langkah selanjutnya adalah menetukan sasaran, dengan memformulasikan kedalam pohon sasaran. Sasaran spesifik ditentukan dengan analisis RESBAK, yang dituangkan dalam pohon sasaran.



POHON SASARAN



Tercapainya program P2M dengan optimal



Tercapainya Cakupan Sistem



Kewaspadaan Dini



Meninkatnya koordinasi dengan



tersosialisasi Sistem pelaporan di



pegawai desa



masyarakat



Rendahnya penyakit wabah



Menurunnya angka kesakitan



MENINGKATNYAkerj asama dengan BPS



Rendahnya PHBS di masyarakat



Berdasarkan sasaran spesifik diatas, maka langkah selanjutnya adalah memilih alternatif pemecahan masalah / kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tercapainya Cakupan



Sistem Kewaspadaan Dini ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Pemecahan masalah / kagiatan adalah :



4. Meningkatkan pembinaan ke UKBM dan membuat media informasi



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



44



5. Meningkatkan KIE 6. Melakukan bintek Ketiga Alternatif pemecahan masalah / kegiatan di formulasikan ke dalam Pohon Alternatif. POHON ALTERNATIF



Tercapainya program P2M dengan optimal



Tercapainya Cakupan Sistem



Kewaspadaan Dini



tersosialisasi Sistem pelaporan di masyarakat



Menurunnya angka kesakitan



Meningkatkan KIE



Meningkatkan pembinaan ke



Melakukan bintek



UKBM dan membuat media informasi



pelayan masalah / kegiatan adalah Menambah Dari perhitungan RESBAK, maka alternatif pemecahan



petugas dan membuat POA penjaringan aktif TB BTA +.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



45



H. RENCANA TINDAK LANJUT



NO



Jenis Kegiatan



volume



lokasi



Waktu pelaksanaan



Penanggung jawab Oyan Hermato,AMK



1



Menghitung jumlah UKBM



2



Membuat jadwal pembinaan



Oyan Hermato,AMK



3



Menghitung kebutuhan dana



Oyan Hermato,AMK



pkm



Desember 2013



Biaya



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



-



46



B.1. UPAYA PEMBERANTASAN PENYAKIT KESEHATAN B.1.2. Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif CAKUPAN (4/3 X 100%)



TARGET



KINERJA (5/6 X 100%)



4



5



6



7



19



50,00



85,00



58,82



No



JENIS KEGIATAN



SASARAN



PENCA PAIAN



1 2



2 Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif



3 38



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif adalah 19 orang dari 38 sasaran, yang berarti pencapaian kinerja hanya 58,82 %. Pencapaian kinerja P2M ini juga terlihat pada grafik sarang laba laba berikut ini.



Penemuan Penderita Diare



Penderita Peneumonia Balita 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0



Penemuan Pasien TB BTA (+)



Kesembuhan Pasien TB BTA (+)



DBD yang ditangani



CAKUPAN



TARGET



B.1.3. Tabel Identifikasi Kesenjangan Pencapaian Program (Tabel RAGPIE) Sumber Daya



Perencanaan



Pelaksanaan



Evaluasi



Tersedianya petugas kesehatan sebanyak 3 Org Seluruh petugas melakukan pemeriksaan pasien susp TB 100 % petuga aktif dalam memriksa pasien susp TB



analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



Kegiatan



Pencapaian/tujuan



Melakukan penemuan kasus sebanyak 38 orang Ditemukan 19 orang pasien dengan BTA +



Penemuan kasus BTA + sebanyak 85 %



Penemuan kasus BTA + 50 %



Kinerja penemuan BTA + adalah 58.52%



Cakupan penemuan BTA + sebanyak 50%



47



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa dengan sumber daya yang ada, dengan kegiatan



dan pencapaian yang telah direncanakan dan dilaksanakan, maka hasil kinerja setelah dievaluasi tidak memperoleh hasil yang diinginkan. Untuk menjawab pertanyaan, apakah identifikasi tersebut memiliki kelemahan, sehingga tidak mencapai hasil yang memuaskan, akan digunakan Analisis SWOT. I. 1.4. Tabel Identifikasi Faktor Pendukung, Peluang dan Ancaman pencapaian program Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S)5M



KELEMAHAN (W



1. Tersedianya tenaga kesahatan



1. Kinerja Petugas lab kurang



2. Tersedianya Laboratorium



2. Kurangnya pencarian kasus ke



3. Tersedianya dana untuk penyuluhan,



lapangan



penjaringan dan pelatiha kader



3. Koordinasi dengan BPS kurang



FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O))



ANCAMAN (T)T)



1. Tersedianya posyandu



1. Tingginya angka penularan



2. Adanya kebijakan nasional dalam



2. Tidak terdeteksinya pasien BTA +



peningkatan program TB



3. Banyaknya pasien yang DO



3. Tersedianya BPS



Dari tabel tersebut, akan terlihat bahwa program pencapaian Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif tersebut terdapat beberapa faktor kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Selanjutnya untuk mengetahui faktor faktor mana yang memiliki kontribusi besar terhadap keberhasilan dan kegagalan program, dapat di gunakan analisis penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian faktor kerhasilan.



analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



48



B.1.5. PENILAIAN FAKTOR KEBERHASILAN No S



FAKTOR INTERNAL



NU



BF%



ND



NILAI KETERKAITAN



NBD



Kekuatan



1



1



Tersedianya tenaga kesahatan



5



19,2



5



79,5



2



Tersedianya Laboratorium Tersedianya dana untuk penyuluhan, penjaringan dan pelatiha kader



5



19,2



5



79,5



5



5



19,2



5



79,5



5



3



3



4



5



6



5



5



4



5



3



3



3



3



5



5



5



4



5



3



3



3



3



3



4



5



4



5



2



3



3



3



4



4



4



7



8



9



10



TNB



2



11



12



T



NRK



NBK



46



4,1



78,7



159



1



39



3,5



67



147



3



40



3,6



69,1



149



FKK



1



2



455



W



Weaknes



4



Kurangnya Kinerja Petugas Laboratorium



5



19,2



5



79,5



4



5



4



5



Kurangnya pencarian kasus ke lapangan



4



15,3



4



61,2



5



4



5



5



6



Kurang Koordinasi dengan BPS



2



13



2



26



3



3



2



3



3



5



20,8



5



104



5



4



4



4



5



2



8



Tersedianya posyandu Adanya kebijakan nasional dalam peningkatan program TB



5



20,8



5



104



5



5



4



4



4



2



4



9



Tersedianya BPS



5



20,8



5



104



5



1



3



4



4



2



4



5



3



3



3



3



4



4



4



42



3,8



73



152



1



3



3



3



3



5



4



4



44



4



61,2



122



2



1



2



3



2



2



2



26



2,3



31,6



62



4



3



3



5



4



43



3,9



81,3



185



1



3



2



5



2



40



3,6



75,6



179



2



2



4



2



34



3



64



168



FAKTOR EKSTERNAL Opotunities



O 7



3



532



T



ANCAMAN 10



Tingginya angka penularan



3



12,5



3



37,5



3



3



3



3



3



1



4



2



4



11



Tidak terdeteksinya pasien BTA +



3



12,5



3



37,5



3



3



3



3



3



3



3



3



3



3



12



Banyaknya pasien yang DO



3



12,5



3



37,5



3



3



3



3



3



3



2



3



3



2



analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



4



2



49



4



34



3



38,6



41,6



3



33



3



37,5



75



1



2



32



2,7



34



71,5



2



Berdasarkan hasil perhitungan nilai faktor, maka dapat dilihat bahwa ada beberapa faktor kunci yang sangat menentukan kerhasilan pencapaian program, diantaranya adalah seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini. B.1.6. FAKTOR FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN FAKTOR INTERNAL



NO STRENGHT 1 2



WEAKNES



Tersedianya tenaga kesahatan



1 2



Tersedianya dana untuk penyuluhan, penjaringan dan pelatiha kader



NO



Kinerja Petugas lab kurang Kurangnya pencarian kasus ke lapangan



FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITIES



1 2



Adanya kebijakan nasional dalam peningkatan program TB Tersedianya BPS



THREATS 1



Tingginya angka penularan



2



Tidak terdeteksinya pasien BTA +



Keberhasilan progam dapat dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada, dengan menyingkirkan atau memperkecil kelemahan dan ancaman. B.1.7. PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI (+) S=455 (Kuat)



78



(Sangat Kuat)



T=188



O=532



(-)



344



(Sangat Lemah)



(+) (Lemah)



W=377 (-) Dengan menghitung peta kekuatan organisasi, maka Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif akan berhasil dengan memperhitungkan peluang dan kekuatan yang ada, dengan mempabaiki kelemahan dan meminalisir ancaman.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



50



B.1.8. PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN



FAKTOR KEKUATAN KUNCI



No



KEKUATAN KUNCI



PELUANG KUNCI



ALTERNATIF TUJUAN



1



Tersedianya tenaga kesahatan



Adanya kebijakan nasional dalam peningkatan program TB



Meningkatkan jumlah petugas



2



Tersedianya dana untuk penyuluhan, penjaringan dan pelatiha kader



Tersedianya BPS



Meningkatkan penemuan kasus BTA +



Dari perhitungan penilaian faktor keberhasilan, maka dapat dilihat keberhasilan program dapat tercapai dengan memanfaatkan 2 kekuatan kunci dengan 2 peluang kunci yang masing masing memiliki alternatif tujuan. B.1.9. PENILAIAN DAN PENENTUAN TUJUAN FAKTOR KEKUATAN KUNCI KEKUATAN PELUANG KUNCI KUNCI Tersedianya tenaga kesahatan



Tersedianya dana untuk penyuluhan, penjaringan dan pelatiha kader



Adanya kebijakan nasional dalam peningkatan program TB Tersedianya BPS



ALTERNATIF TUJUAN



M



KML



KMA



TN



Meningkatkan jumlah petugas



4



4



3



11



Meningkatkan penemuan kasus BTA +



5



4



3



12



M= manafaat KML=kemampuan mengatasi kelemahan KMA= kemampuan mengatasi ancaman TN= total nilai Setelah dilakukan penilaian logis terhadap keberhasilan program, maka alternatif tujuan prioritas dilakukan adalah meningkatkan penemuan kasus BTA +. Yang selanjutkan akan dapat menetukan sasaran yang hendak dicapai yaitu tercapainya program P2M dengan optimal.



Keberhasilan pencapaian kegiatan program haruslah memiliki strategi strategi tertentu.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



51



Salah satu cara adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut, dimana terdapat kombinasi beberapa faktor untuk dijadikan acuan keberhasilan program.



B.1.10. FORMULASI STRATEGI SWOT STRENGHT



WEAKNESES



FAKTOR INTERNAL



1. Tersedianya tenaga kesehatan



9. Kinerja Petugas lab



2. Tersedianya dana untuk



kurang 10. Kurangnya pencarian kasus ke lapangan



penyuluhan, penjaringan dan pelatihan kader



FAKTOR EKSTERNAL



OPPORTUNIES 7. Adanya kebijakan



SO



nasional dalam peningkatan program TB



6.



8. Tersedianya BPS THREATS 9 Tingginya angka



WO 5.



Membuat usulan penambahan petugas Membuat usulan penjaringan aktif



ST



penularan



10 Tidak terdeteksinya pasien BTA +



9.



Melakukan pelatihan petugas 10. Meningkatkan koordinasi dengan BPS WT



9. Meningkatkan KIE 10. Meningkatkan peran aktif kader dalam menemukan pasien suspek TB



9.



Meningkatkan kersama dengan laboratorium rs 10. Meningkatkan kewaspadaan terhadap psien suspek TB yang berkunjung ke Puskesmas



Selanjutnya untuk menentukan strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan program, maka akan dihitung brdasarkan teori tapisan, seperti tabel dibawah ini. B.1.11. TEORI TAPISAN NO



ALTERNATIF STRATEGI



EFEKTIFITAS



KEMUDAHAN



BIAYA



JUMLAH



1



Membuat usulan penambahan petugas



5



3



3



11



2



Membuat usulan penjaringan aktif



5



5



5



15



Berdasarkan hasil perhitungan sesuai tabel diatas, maka strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalhan Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif adalah membuat usulan penjaringan aktif. Selanjutnya strategi alternatif tersebut akan dimasukkan ke perencanaan yang akan ditindak lanjuti. dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



52



B.1.12. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN (FKK) Meningkatkan penemuan kasus BTA positif



SASARAN



STRATEGI



Terpenuhinya Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif



Membuat usulan penjaringan aktif



( tapisan)



KEBIJAKAN



PROGRAM



Menambah petugas dan membuat POA penjaringan TB BTA +



P2M



KEGIATAN 6.



7. 8.



Menghitung jumlah kebutuhan petugas Menghitung kebutuhan dana Mmembuat RTL



Selanjutnya untuk menentukan sebab akibat dari tidak tercapainya program, maka akan digunakan metoda ANALISIS POHON MASALAH.



J. ANALISIS SEBAB AKIBAT TIDAK TERCAPAINYA PROGRAM Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



53



POHON MASALAH Tidak tercapainya program P2M dengan optimal



Tidak tercapainya Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif



Kurangnya kinerja petugas laboratorium



Kurangnya pencarian kasus ke lapangan



Koordinasi dengan BPS kurang



Tidak terdeteksinya pasien BTA +



Tingginya angka penularan



Banyaknya pasien yang DO



Dari analisis pohon masalah, maka didapatkan data sebagai berikut :



1. Masalah utama adalah Rendahnya Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif 2. Masalah utama akan berakibat kepada Tidak tercapainya program P2M secara optimal 3. Penyebab timbulnya masalah utama adalah Kurangnya kinerja petugas Laboratorium yang merupakan sebab utama 4. Sedangkan sebab utama di timbulakan oleh tidak tereteksinya pasien BTA + yang disebut dengan penyebab spesifik` Setelah menentukan permasalahan utama dan akar permasalahan utama, maka langkah selanjutnya adalah menetukan sasaran, dengan memformulasikan kedalam pohon sasaran. Sasaran spesifik ditentukan dengan analisis RESBAK, yang dituangkan dalam pohon sasaran. dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



54



POHON SASARAN



Tercapainya program P2M dengan optimal



Tercapainya Cakupan Kesembuhan



Pasien TB BTA Positif



Meningkatkan kinerja petugas laboratorium



Meningkatkan pencarian kasus ke lapangan



Meningkatkan koordinasi dengan BPS



Terdeteksinya Pasien BTA +



Menurunkan angka penularan



Meminalisir pasien yang DO



Berdasarkan sasaran spesifik diatas, maka langkah selanjutnya adalah memilih alternatif pemecahan masalah / kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tercapainya Cakupan



Kesembuhan Pasien TB BTA Positif Alternatif. K.



ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Pemecahan masalah / kagiatan adalah :



7. Menambah petugas dan membuat POA penjaringan aktif TB BTA + 8. Meningkatkan KIE 9. Melakukan bintek Ketiga Alternatif pemecahan masalah / kegiatan di formulasikan ke dalam Pohon Alternatif. POHON ALTERNATIF



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



Tercapainya program P2M dengan optimal



55



Tercapainya Cakupan Kesembuhan



Pasien TB BTA Positif



Meningkatkan kinerja petugas laboratorium



Terdeteksinya Pasien BTA +



Menambah petugas dan



Meningkatkan KIE



Melakukan bintek



membuat POA penjaringan aktif TB BTA +



pelayan masalah / kegiatan adalah Menambah Dari perhitungan RESBAK, maka alternatif pemecahan



petugas dan membuat POA penjaringan aktif TB BTA +. L. RENCANA TINDAK LANJUT



NO



Jenis Kegiatan



1



Menghitung jumlah kebutuhan petugas



2



Menghitung kebutuhan dana



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



volume



lokasi pkm



Waktu pelaksanaan Desember 2013



Biaya -



Penanggung jawab Kokom Kokom



56



B.1. UPAYA PEMBERANTASAN PENYAKIT KESEHATAN B.1.2. Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif No



JENIS KEGIATAN



SASARAN



PENCA PAIAN



1 2



2 Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif



3 78



4 38



CAKUPAN (4/3 X 100%)



TARGET



KINERJA (5/6 X 100%)



5 48,72



6 80,00



7 60,90



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif adalah 38 orang dari 78 sasaran, yang berarti pencapaian kinerja hanya 60,90 %. Pencapaian kinerja P2M ini juga terlihat pada grafik sarang laba laba berikut ini.



Penemuan Penderita Diare



Penderita Peneumonia Balita 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0



Penemuan Pasien TB BTA (+)



Kesembuhan Pasien TB BTA (+)



DBD yang ditangani CAKUPAN



TARGET



B.1.3. Tabel Identifikasi Kesenjangan Pencapaian Program (Tabel RAGPIE) Sumber Daya



Perencanaan



Pelaksanaan



Evaluasi



Tersedianya petugas kesehatan sebanyak 3 Org Seluruh petugas melakukan pemeriksaan pasien susp TB 100 % petuga aktif dalam memeriksa pasien suspec TB



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



Kegiatan Melakukan penemuan kasus sebanyak 78 orang Ditemukan 38 orang pasien dengan BTA + Penemuan kasus 48,72 %



Pencapaian/tujuan Penemuan kasus sebanyak 80 %



Cakupan penemuan kasus barusebanyak 48,72 Kinerja penemuan kasus baru 60.90 % 57



Dalam tabel tersebut, terlihat bahwa dengan sumber daya yang ada, dengan kegiatan



dan pencapaian yang telah direncanakan dan dilaksanakan, maka hasil kinerja setelah dievaluasi tidak memperoleh hasil yang diinginkan. Untuk menjawab pertanyaan, apakah identifikasi tersebut memiliki kelemahan, sehingga tidak mencapai hasil yang memuaskan, akan digunakan Analisis SWOT. M. 1.4. Tabel Identifikasi Faktor Pendukung, Peluang dan Ancaman pencapaian program Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S)5M



KELEMAHAN (W



1. Tersedianya tenaga kesahatan



1. Kinerja Petugas lab kurang



2. Tersedianya Laboratorium



2. Kurangnya pencarian kasus ke



3. Tersedianya dana untuk penyuluhan,



lapangan



penjaringan dan pelatiha kader



3. Koordinasi dengan BPS kurang



FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O))



ANCAMAN (T)T)



1. Tersedianya posyandu



1. Tingginya angka penularan



2. Adanya kebijakan nasional dalam



2. Tingginya angka prevalensi TB di



peningkatan program TB



masyarakat



3. Tersedianya BPS



3. Tidak terdeteksinya pasien BTA +



Dari tabel tersebut, akan terlihat bahwa program pencapaian Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif tersebut terdapat beberapa faktor kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Selanjutnya untuk mengetahui faktor faktor mana yang memiliki kontribusi besar terhadap keberhasilan dan kegagalan program, dapat di gunakan analisis penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian faktor kerhasilan.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



58



B.1.5. PENILAIAN FAKTOR KEBERHASILAN No S



FAKTOR INTERNAL



NU



BF%



ND



NILAI KETERKAITAN



NBD



Kekuatan



1



1



Tersedianya tenaga kesahatan



5



19,2



5



79,5



2



Tersedianya Laboratorium Tersedianya dana untuk penyuluhan, penjaringan dan pelatiha kader



5



19,2



5



79,5



5



5



19,2



5



79,5



5



3



3



4



5



6



5



5



4



5



3



3



3



3



5



5



5



4



5



3



3



3



3



3



4



5



4



5



2



3



3



3



4



4



4



7



8



9



10



TNB



2



11



12



T



NRK



NBK



46



4,1



78,7



159



1



39



3,5



67



147



3



40



3,6



69,1



149



FKK



1



2



455



W



Weaknes



4



Kurangnya Kinerja Petugas Laboratorium



5



19,2



5



79,5



4



5



4



5



Kurangnya pencarian kasus ke lapangan



4



15,3



4



61,2



5



4



5



5



6



Kurang Koordinasi dengan BPS



2



13



2



26



3



3



2



3



3



5



20,8



5



104



5



4



4



4



5



2



8



Tersedianya posyandu Adanya kebijakan nasional dalam peningkatan program TB



5



20,8



5



104



5



5



4



4



4



2



4



9



Tersedianya BPS



5



20,8



5



104



5



1



3



4



4



2



4



5



3



3



3



3



4



4



4



42



3,8



73



152



1



3



3



3



3



5



4



4



44



4



61,2



122



2



1



2



3



2



2



2



26



2,3



31,6



62



4



3



3



5



4



43



3,9



81,3



185



1



3



2



5



2



40



3,6



75,6



179



2



2



4



2



34



3



64



168



FAKTOR EKSTERNAL Opotunities



O 7



3



532



T



ANCAMAN 10



Tingginya angka penularan



3



12,5



3



37,5



3



3



3



3



3



1



4



2



4



11



Tingginya angka prevalensi TB di masyarakat



3



12,5



3



37,5



3



3



3



3



3



3



3



3



3



3



12



Tidak terdeteksinya pasien BTA +



3



12,5



3



37,5



3



3



3



3



3



3



2



3



3



2



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



4



2



4



34



3



38,6



41,6



3



33



3



37,5



75



1



2



32



2,7



34



71,5



2



59



Berdasarkan hasil perhitungan nilai faktor, maka dapat dilihat bahwa ada beberapa faktor kunci yang sangat menentukan kerhasilan pencapaian program, diantaranya adalah seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini. B.1.6. FAKTOR FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN FAKTOR INTERNAL



NO STRENGHT 1 2



WEAKNES



Tersedianya tenaga kesahatan



1 2



Tersedianya dana untuk penyuluhan, penjaringan dan pelatiha kader



NO



Kinerja Petugas lab kurang Kurangnya pencarian kasus ke lapangan



FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITIES



1 2



Adanya kebijakan nasional dalam peningkatan program TB Tersedianya BPS



THREATS 1



Tingginya angka penularan



2



Tingginya angka prevalensi TB di masyarakat



Keberhasilan progam dapat dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada, dengan menyingkirkan atau memperkecil kelemahan dan ancaman. B.1.7. PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI (+) S=455 (Kuat)



78



(Sangat Kuat)



T=188



O=532



(-)



344



(Sangat Lemah)



(+) (Lemah)



W=377 (-) Dengan menghitung peta kekuatan organisasi, maka Penemuan Pasien baru TB BTA Positif akan berhasil dengan memperhitungkan peluang dan kekuatan yang ada, dengan mempabaiki kelemahan dan meminalisir ancaman.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



60



B.1.8. PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN



FAKTOR KEKUATAN KUNCI



No



KEKUATAN KUNCI



PELUANG KUNCI



ALTERNATIF TUJUAN



1



Tersedianya tenaga kesahatan



Adanya kebijakan nasional dalam peningkatan program TB



Meningkatkan jumlah petugas



2



Tersedianya dana untuk penyuluhan, penjaringan dan pelatiha kader



Tersedianya BPS



Meningkatkan penuyuluhan dan KIE di mayarakat



Dari perhitungan penilaian faktor keberhasilan, maka dapat dilihat keberhasilan program dapat tercapai dengan memanfaatkan 2 kekuatan kunci dengan 2 peluang kunci yang masing masing memiliki alternatif tujuan. B.1.9. PENILAIAN DAN PENENTUAN TUJUAN FAKTOR KEKUATAN KUNCI KEKUATAN PELUANG KUNCI KUNCI Tersedianya tenaga kesahatan



Tersedianya dana untuk penyuluhan, penjaringan dan pelatiha kader



Adanya kebijakan nasional dalam peningkatan program TB Tersedianya BPS



ALTERNATIF TUJUAN



M



KML



KMA



TN



Meningkatkan jumlah petugas



4



4



3



11



Meningkatkan penuyuluhan dan KIE di mayarakat



5



4



3



12



M= manafaat KML=kemampuan mengatasi kelemahan KMA= kemampuan mengatasi ancaman TN= total nilai Setelah dilakukan penilaian logis terhadap keberhasilan program, maka alternatif tujuan prioritas dilakukan adalah Meningkatkan penuyuluhan dan KIE di mayarakat Yang selanjutkan akan dapat menetukan sasaran yang hendak dicapai yaitu tercapainya program P2M dengan optimal. Keberhasilan pencapaian kegiatan program haruslah memiliki strategi strategi tertentu. Salah satu cara adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut, dimana terdapat kombinasi beberapa faktor untuk dijadikan acuan keberhasilan program. dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



61



B.1.10. FORMULASI STRATEGI SWOT STRENGHT



WEAKNESES



FAKTOR INTERNAL 1. Kinerja Petugas lab kurang 2. Kurangnya pencarian kasus ke lapangan



1. Tersedianya tenaga kesehatan 2. Tersedianya dana untuk penyuluhan, penjaringan dan pelatihan kader



FAKTOR EKSTERNAL



OPPORTUNIES 1.



2.



SO



WO 1.



Adanya kebijakan nasional dalam peningkatan program TB



2.



Tersedianya BPS



Membuat usulan penambahan petugas Membuat jadwal penyuluhan ke masyarakat dan pembinaan kader secara aktif



ST



THREATS



1. 2.



Melakukan pelatihan petugas Meningkatkan koordinasi dengan BPS



WT 1. 2.



1. Tingginya angka penularan 2. Tidak terdeteksinya pasien BTA +



Meningkatkan KIE Meningkatkan peran aktif kader dalam menemukan pasien suspek TB



1.



2.



Meningkatkan kersama dengan laboratorium rs Meningkatkan kewaspadaan terhadap psien suspek TB yang berkunjung ke Puskesmas



Selanjutnya untuk menentukan strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan program, maka akan dihitung brdasarkan teori tapisan, seperti tabel dibawah ini. B.1.11. TEORI TAPISAN NO 1



2



ALTERNATIF STRATEGI



EFEKTIFITAS



KEMUDAHAN



BIAYA



JUMLAH



5



3



3



11



5



5



5



15



Membuat usulan penambahan petugas Membuat jadwal penyuluhan ke masyarakat dan pembinaan kader secara aktif



Berdasarkan hasil perhitungan sesuai tabel diatas, maka strategi yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif adalah Membuat jadwal penyuluhan ke masyarakat dan pembinaan kader secara aktif. Selanjutnya strategi alternatif tersebut akan dimasukkan ke perencanaan yang akan ditindak lanjuti. dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



62



B.1.12. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN (FKK) Meningkatkan penuyuluhan dan KIE di mayarakat



SASARAN Terpenuhinya Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif



STRATEGI ( tapisan)



Membuat usulan penjaringan aktif



KEBIJAKAN Membuat jadwal penyuluhan ke masyarakat dan pembinaan kader secara aktif



PROGRAM P2M



KEGIATAN 1.



2. 3.



Menghitung jumlah kebutuhan petugas Menghitung kebutuhan dana Membuat RTL



Selanjutnya untuk menentukan sebab akibat dari tidak tercapainya program, maka akan digunakan metoda ANALISIS POHON MASALAH.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



63



N. ANALISIS SEBAB AKIBAT TIDAK TERCAPAINYA PROGRAM Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif POHON MASALAH Tidak Tercapainya Program P2M dengan Optimal



Tidak tercapainya Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif



Kurangnya kinerja petugas laboratorium



Kurangnya pencarian kasus ke lapangan



Koordinasi dengan BPS kurang



Tidak terdeteksinya pasien BTA +



Tingginya angka prevalensi TB di masyarakat



Banyaknya pasien yang DO



Dari analisis pohon masalah, maka didapatkan data sebagai berikut :



1. Masalah utama adalah Rendahnya Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif 2. Masalah utama akan berakibat kepada Tidak tercapainya program P2M secara optimal 3. Penyebab timbulnya masalah utama adalah Kurangnya pencarian kasus ke lapangan yang merupakan sebab utama 4. Sedangkan sebab utama di timbulakan oleh Tingginya angka prevalensi TB di masyarakat yang disebut dengan penyebab spesifik` Setelah menentukan permasalahan utama dan akar permasalahan utama, maka langkah selanjutnya adalah menetukan sasaran, dengan memformulasikan kedalam pohon sasaran.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



64



Sasaran spesifik ditentukan dengan analisis RESBAK, yang dituangkan dalam pohon sasaran.



POHON SASARAN



Tercapainya Program P2M dengan Optimal



Tercapainya Cakupan Penemuan



Pasien baru TB BTA Positif



Meningkatkan kinerja petugas laboratorium



Meningkatkan pencarian kasus ke lapangan



Meningkatkan koordinasi dengan BPS



Terdeteksinya Pasien BTA +



Menurunkan angka prevalensi TB di masyarakat



Meminalisir pasien yang DO



Berdasarkan sasaran spesifik diatas, maka langkah selanjutnya adalah memilih alternatif pemecahan masalah / kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan Cakupan Penemuan Pasien baru TB



BTA Positif ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Pemecahan masalah / kagiatan adalah :



1. Membuat jadwal penyuluhan ke masyarakat dan pembinaan kader secara aktif 2. Meningkatkan Konseling di Poliklinik Puskesmas 3. Melakukan bintek Ketiga Alternatif pemecahan masalah / kegiatan di formulasikan ke dalam Pohon Alternatif.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



65



POHON ALTERNATIF



Tercapainya program P2M dengan optimal



Tercapainya Cakupan Penemuan



Pasien baru TB BTA Positif



Meningkatkan pencarian kasus ke lapangan



Menurunkan angka prevalensi TB di masyarakat



Meningkatkan KIE



Membuat jadwal penyuluhan ke masyarakat dan pembinaan kader secara aktif pelayan



Melakukan bintek



Dari perhitungan RESBAK, maka alternatif pemecahan masalah / kegiatan adalah Membuat jadwal penyuluhan ke masyarakat dan pembinaan kader secara aktif



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



66



RENCANA TINDAK LANJUT



No



Upaya Kesehatan



Kegiatan



Sasaran



Target



1



Volume Kegiatan



Rincian Pelaksanaan



Lokasi Pelaksanaan



Tenaga Pelaksana



Jadwal



6.



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



Biaya -



67



dr.suhaimi-analisis pkp-puskesmas sestu i -2014



68