Proposal Bisnis Risoles Ayam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL RENCANA USAHA RISOLES



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester VI Mata Kuliah Kewirausahaan Dosen Pengampu : Dr. Drs. Sukirman S.Pd. SH. MM



Disusun oleh : Destia Melinda Pratiwi (2016-11-132) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2019 ii



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Usaha Kewirausahaan dengan baik. Proposal ini saya susun guna melengkapi tugas Kewirausahaan. Dalam penyusunan laporan ini tidak sedikit kesulitan yang kami temui. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beliau Bapak Dr. Drs. Sukirman S.Pd. SH. MM. Selaku dosen pengampu kewirausahaan. Saya sangat berharap proposal yang Saya susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya. Di dalam penulisan proposal ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak sekali kekurangan yang masih harus penulis perbaiki. Maka dari itu, kritik dan saran konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan selanjutnya. Akhirnya penulis tetap berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Kudus, 26 Maret 2019



Penulis



iii



DAFTAR ISI



Halaman Cover ................................................................................................................ i Halaman Judul ................................................................................................................. ii Kata Pengantar ................................................................................................................ iii Daftar Isi ......................................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1 1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2 1.4 Luaran ................................................................................................................... 2 1.5 Manfaat. ................................................................................................................ 3 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 4 2.1 Rencana Usaha ..................................................................................................... 4 2.2 Aspek Rencana Usaha.......................................................................................... 4 2.2.1



Aspek Pemasaran ..................................................................................... 5



2.2.2



Target atau Segmen Pasar ........................................................................ 5



2.2.3



Aspek Ekonomi Sosial ............................................................................. 6



2.2.4



Deskripsi Usaha ....................................................................................... 6



2.2.5



Analisis SWOT ........................................................................................ 6



BAB III ASPEK RENCANA USAHA............................................................................ 8 3.1 Aspek Pemasaran ....................................................................................................... 8 3.2 Rencana Produksi...................................................................................................... 10 3.3 Analisis Keuangan. ................................................................................................... 12 BAB IV PELAKSANAAN............................................................................................. 14 4.1 Jadwal Kegiatan. ....................................................................................................... 14 4.2 Metode Pelaksanaan Program. .................................................................................. 14 4.3 Perijinan. ................................................................................................................... 17 DOKUMENTASI .......................................................................................................... 18



iv



v



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Banyaknya pengangguran di Indonesia masa kini disebut-sebut akibat dari kurang tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai sehingga diperlukan terobosan baru dalam menciptakan peluang kerja. Namun, bukan hal yang mudah bagi masyarakat untuk menciptakan peluang usaha baru dikarenakan kurangnya ketrampilan. Salah satu altrnatif yang paling banyak dilakukan masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah adalah dengan membuka usaha kecil-kecilan. Sebenarnya usaha kecil-kecilan tersebut sudah membuka peluang usaha yang besar apabila dikelola dengan baik. Pada kenyataannya tidak sedikit yang mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan kurangnya ketrampilan dalam menentukan peluang usaha dengan kondisi daerah yang dijadikan sasaran dalam berusaha. Tentunya diperlukan ketrampilan membaca peluang usaha sehingga usaha yang akan dijalani sesuai dengan permintaan sasaran dalam berusaha. Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang terkecil hingga yang terbesar, dari yang murah hingga termahal. Dalam kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani dan juga pasti memiliki makanan yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh. Makanan-makanan memang sudah banyak sekali yang menjual tetapi makanan ini begitu sangat sederhana dan baik untuk dikonsumsi ketika siang maupun malam hari untuk masyarakat kalangan menengan kebwah maupun menengah keatas. Makanan ini disebut dengan cara pembuatan yang sederhana dengan lebih baik dan higienis, begitu juga harga terjangkau dan banyak pula masyarakat yang berminat untuk membelinya dengan rasa yang cukup enak, nikmat dan lezat. Menjalankan suatu usaha dibidang kuliner – dalam hal ini kuliner jajanan pasar khas Indonesia merupakan jenis usaha yang berkelanjutan, dimana usaha ini dapat dijalankan oleh semua kalangan dan dapat dinikmati semua orang. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia tidak lepas dengan makanan gorengan yang menjadi cemilan favorit yang tentunya ditemani dengan secangkir kopi ataupun segelas teh. Hal ini dapat dibuktikan dengan menjamurnya bisnis gorengan dari mulai jajanan pinggiran hingga cemilan pelengkap di kafe dengan jenis yang variatif. 1



Oleh karena itu saya memilih jenis usaha yaitu “RISOLES” Untuk dijual karena untuk mengingatkan masyarakat indonesia agar tidak lupa makanan khas indonesia, karena ini merupakan makanan untuk dikonsumsi. Bahkan saat ini dapat dikatakan semua orang sangat menyukai risoles, sehingga besar kemungkinan usaha ini akan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. 1.2 RUMUSAN MASALAH Pemilihan usaha RISOLES ini didasarkan pada semakin jarangnya dijumpai jenis makanan seperti ini di daerah Kudus. Sayangnya, makanan ini tidak diolah secara optimal atau kurangnya varian dan inovasi rasa. Padahal jenis makanan ini memiliki rasa yang enak dan bergizi. Seiring dengan meningkatknya kebutuhan pangan serta berubahnya selera konsumen maka perlu adanya suatu trobosan untuk membuat makanan olahan berbahan dasar daging, unggas, ikan maupun sayuran. Apabila dulu risoles biasanya berisi sayuran, saat ini sudah banyak yang memodifikasi isian risoles dengan aneka bahan yang menggoda. Dengan asumsi tersebut, maka usaha pembuatan risoles ayam ini diharapkan dapat menjadi suatu usaha yang menguntungkan. 1.3 TUJUAN Tujuan ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi bagi penguasahanya sendiri, menjadi pioneer bagi masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan, sehingga diharapkan dengan adanya usaha ini masyarakat dapat memiliki pekerjaan atau usaha sendiri walaupun dengan kemampuan modal yang terbatas. Serta untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang cenderung menyukai makanan cepat saji, kini kami hadir dengan menawarkan makanan cepat saji dan memiliki kandungan serat yang baik bagi tubuh. 1.4 LUARAN Dari kegiatan kewirausahaan ini diharapkan : 1. Memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang yang memiliki keinginan untuk maju dan berkembang serta dapat bermanfaat dikalangan masyarakat. 2. Menjadikan usaha makanan ini berkelanjutan setelah selesai karena melihat kebutuhan masyarakat akan konsumsi yang meningkat. 3. Produk makanan cepat saji yang berkualitas dan menarik konsumen. 4. Membuat terobosan baru produk makanan berbahan dasar ayam yang memiliki cita rasa enak dan bergizi dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat luas serta dengan ditunjang system pemasaran yang efektif. 2



1.5 MANFAAT Manfaat dari program kewirausahaan ini : 1. menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat memperlambat pengangguran. 2. Memenuhi keinginan masyarakat. 3. Memperkenalkan produksi/makanan dari anak bangsa. 4. Sebagai media penghasil sampingan. 5. Menciptakan lapangan kerja sendiri.



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Menjual Risoles merupakan salah satu bentuk usaha dalam dunia perdagangan yang inovatif, dan kreatif. Dengan menjual risoles yang menyedikan suatu produk/jenis makanan yang dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli, karena makanan ini mempunyai rasa yang berkualitas dan di jual dengan harga yang ekonomis, sehingga berbagai kalangan dapat membelinya. Selain dari pada itu media pemasaran Risoles menggunakan media internet seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Sehingga dapat menjadikan Usaha kami ini dapat cepat berkembang dan menyebar luas. Melihat dari prospek usaha menjual Risoles sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan mahasiswa, karena waktu kerja yang tidak menghalangi proses belajar, selain tugasnya untuk mencari ilmu bukan hanya mencari keuntungan, tetapi pengalaman atau experience yang memang jika tidak di asah selama masih kuliah akan tumpul. Sebagai bisnis pioner di masyarakat menjual Risoles yakin mampu bersaing dalam dunia perdagangan makanan, yang banyak menjajakan makanan- makanan ini. Kelebihan usaha ini adalah Usaha kami menggunkanan media pemasaran yang unik yaitu dengan menggunakan internet seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Dengan menggunakan media tersebut dapat menjadikan usaha yang menguntungkan dan bermanfaat disamping mahasiswa melakukan aktifitas perkuliahan. Selain dari pada itu dengan berwirausaha dapat menjadikan diri setiap mahasiswa menjadi pribadi yang mandiri dan mampu bersosialisasi dengan masyarakat. Dan yang paling penting dari suatu bisnis ini adalah untuk dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagai bekal bagi mahasiswa setelah lulus kuliah. Sehingga dapat mengurangi angka pengangguran sarjana. Usaha “Risoles” ini merupakan usaha milik bersama dan rekan yang dijalankan secara bersama-sama. Risoles Frozzen ini akan dipasarkan dengan keadaan beku sehingga dapat di konsumsi sewaktu-waktu dan dapat disimpan dikulkas. Produk kami dapat bertahan hingga satu bulan sehingga dapat dijadikan makanan atau cemilan cadangan dan dapat dimasak sewaktu-waktu.



4



Makanan yang berbahan dasar tepung terigu ini cukup ekonomis dan sudah dikenal oleh sebagian besar konsumen. Dalam usaha risoles ini selain memasarkan menggunakan media internet kami juga menjual dengan cara menyetor kepenjual-penjual lainya, seperti ditoko-toko dan minimarket. Kami juga menerima pesanan lewat telepon dan SMS. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam membuat Risoles Frozzen ini adalah sebagai berikut:



Alat



Bahan



1.



Kulkas



1.



Tepung Terigu



2.



Kompor



2.



Daging Ayam



3.



Teflon



3.



Telur



4.



Gas



4.



Wortel



5.



Panci



5.



Kentang



6.



Mixer



6.



Daun Bawang



7.



Baskom



7.



Tepung Panir



8.



Bumbu Risoles



2.2 ASPEK RENCANA USAHA 2.2.1 Aspek Pemasaran Dalam usaha ini produk yang dipasarkan yaitu berupa makanan “Risoles” yang di pasarkan dalam bentuk beku. Area pemasaran yaitu di sekitar wilayah Kudus, yang dekat dengan tempat produksi karena mempertimbangkan efisiensi. Segmen pasar yang dituju adalah semua kalangan, segala usia. Metode pemasaran dengan cara menggunakan media masa dan meyetorkan peroduk ke toko-toko dan minimarket. 2.2.2 Target Atau Segmen Pasar Yang Dituju Target rencana usaha ini adalah penjual-penjual, toko-toko, warung makan, dan lainya seperti orang-orang yang akan ada hajatan yang dapat menerima produk ini sehingga dapat menyetorkan makanan setiap harinya dan dapat menerima pesanan sesuai kebutuhan konsumen.



5



2.2.3 Aspek Ekonomi Sosial Usaha ini sangat ekonomis, risoles ini dapat dikonsumsi oleh segala tingkat ekonomi. Dengan harga yang tidak terlalu mahal dan pastinya bergizi, semua masyarakat pasti akan dapat menikmatinya. 2.2.4 Deskripsi Usaha Data Usaha Nama



: Risoles



Tempat



: Toko Sembako



Basis operasi



: Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus



Bentuk usaha



: Perdagangan dan Pengembangan usaha Mandiri Kecil dan Menengah (UMKM).



Lokasi Usaha Usaha ini berlokasi di ruko yang beralamatkan di ruko” pertigaan pekeng Desa Gulang Kecamatan Mejobo Kudus Keberlanjutan Usaha Usaha ini akan berjalan terus dan akan terus menerus mengembangkan inovasi. 2.2.5 Analisis SWOT Setiap kegiatan untuk memulai usaha saya harus mengukur kemampuan saya terhadap lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisis SWOT. 1. Strength (kekuatan) Kekuatan dari menjual produk ini ialah : - Dapat dibeli oleh segala kalangan baik kalangan menengah keatas ataupun menengah kebawah. - Produk ini terdiri dari berbagai macam rasa. - Bahan produk yang terjamin sehat dan higienis 2. Weakness (kelemahan) - Tidak dapat tahan lama - Produknya mudah ditiru - Produk tidak terjual banyak 3. Oppurtinity (peluang) - Tempat strategis - Fasilitas yang cukup memadai



6



4. Threath (ancaman) Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang relatif rendah dibanding Risoles yang saya jual.



7



BAB III ASPEK PERENCANAAN USAHA 3.1 ASPEK PEMASARAN Dalam usaha ini produk yang dipasarkan yaitu pakaian bermerk



“#santri”



berselogan menarik “Lokasi pemasarannya yaitu di sekitar wilayah Kecamatan Mejobo yang dekat dengan pasar berlangsung mengingat pentingnya efisiensi waktu. Segmen pasar yang dituju adalah semua kalangan dari segala usia. Dalam pemasaran produk tentu harus menerapkan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yaitu “Product, Price, Promotion, Place”. 1. Product Produk yang akan dipasarkan harus senantiasa menekankan nilai ekonomis namun berkualitas tanpa mengesampingkan invoasi pada produk tersebut sehingga dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat. Terlebih lagi untuk menarik pelanggan juga harus memperhatikan keunikan kata-kata sehingga produk tersebut memiliki karakter sendiri. 2. Price (Harga) Dalam penetapan kebijakan harga saya melihat dari pasar yang ada. Kebanyakan pengusaha lainnya berlomba-lomba untuk memberikan harga yang relative lebih murah namun tidak memberikan kualitas produksi yang baik. Oleh karena itu, harga yang saya tetapkan berdasarkan kualitas bahan dan kualitas sablon, serta menyeimbangkan dengan harga bahan baku untuk isian yang saya gunakan. Namun, harga masih terjangkau agar produk saya bisa digunakan semua kalangan. 3. Promotion 



Pada tahap awal promosi yang bisa dilakukan adalah secara mulut ke mulut. Dimulai dari rekan kerja, lingkungan kantor, dan tetangga.







Untuk mencakup pelanggan yang lebih luas lagi, promosi bisa juga dilakukan dengan menggunakan media online seperti lazada, tokopedia,dan buka lapak



8







Penyebaran brosur juga saya lakukan, agar masyarakat secara luas mengetahui tentang keberadaan produk yang saya tawarkan.







Cara lain, saya mengikuti bazar yang biasa diadakan oleh pelaku UKM lainnya.



4. Place Penempatan produksi dan pendistribusian merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu usaha. Pemilihan tempat produksi dan distribusi berlokasi di ruko yang terletak di sekitar menara kudus. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan dekatnya lokasi tersebut dengan pasar jember kudus dimana pasar tersebut menyediakan perlengkapan sablon dan bahan pakaian dan juga lokasi tersebut cocok dengan target pasar “#santri” yaitu segmen demografi-sosial, para santri di sekitar menara kudus. 3.2 Profil Konsumen Masyarakat kota Kudus Segmentasi Pasar Demografi-sosial -Para Santri Media Promosi yang akan digunakan 1. Media Cetak : Pamflet 2. Media Elektronik : Radio kampus, facebook, instagram, whatsapp, bukalapak 3. Media Lainnya : Mengikuti berbagai macam pameran, pemberian voucher potongan harga Strategi Pemasaran yang akan digunakan 1. Kemasan yang menarik 2. Distribusi yang luas dan mudah didapatkan 3. Harga terjangkau 4. Promosi 5. Produk yang unik dan menyehatkan



9



Bab 3



Pesaing dan Peluang Pasar Pesaing : Adanya produk bakso daging sapi yang sudah memasyarakat. Peluang Pasar : Masyarakat kini sudah mulai berpikir untuk mengkonsumsi makanan yang enak dan bergizi dengan harga terjangkau seiring dengan meningkatnya harga-harga kebutuhan yang lain. Risoles merupakan salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Selain itu masyarakat Kota Kudus banyak yang gemar makan camilan ini. 3.2 RENCANA PRODUKSI Produk yang akan dipasarkan adalah pakaian dengan slogan original yang unik, dan juga berorientasi terhadap keinginan konsumen . berikut bahan dan alat yang di butuhkan: Bahan dan Alat: 1. Kaos Polos 2. Sablon -Bahan Emulsi -Tinta Sablon -Pewarna -Rubber -Foaming -Glitter -Lem PVC -Latex -Elastic Binder 3. Peralatan -Printer 10



-Heater atau Microwave -Isolasi



Proses Pembuatan Sablon Pada dasarnya, metode sablon manual ini idenya cukup sederhana, yaitu dengan melapisi desain yang sudah Anda cetak dengan menggunakan emulsi foto, kemudian panaskan dengan cahaya lampu sehingga lapisan emulsi rontok dan desain akan menempel pada kaos. Namun untuk lebih jelasnya, berikut ini akan kami berikan langkah-langkah cara sablon manual



1. Siapkan Perlengkapan Pertama-tama, siapkan bahan yang sudah kami berikan daftarnya di atas, dan juga siapkan ruangan gelap yang akan digunakan untuk melakukan proses sablon.



2. Buat Desain yang ingin disablon Buatlah desain yang akan disablon, baik itu menggambar sendiri ataupun dari gambar hasil print (yang harus tinggi resolusinya), dan pastikan desain tersebut menggunakan warna hitam pekat. Print desain tersebut pada kertas transparan menggunakan printer laser atau inkjet, yang bisa dicetak sendiri apabila memiliki perlengkapannya atau print di tempat printing terdekat.



3. Lapisi Screen dengan Emulsi Langkah selanjutnya melapisi screen yang sudah disiapkan dengan emulsi foto, namun sebelumnya campur dan aduk dahulu emulsi dengan sensitizer yang biasanya disediakan sepaket, sesuai dengan instruksi yang disediakan pada kemasan. Tuang sedikit emulsi pada screen, kemudian ratakan lapisan emulsi tersebut menggunakan rakel, dan pastikan emulsi tersebut lebih luas dari luas desain yang ingin disablon.



11



Pastikan lapisan emulsi tersebut melapisi screen dengan tipis tapi merata, serta tidak menumpuk atau menggumpal pada beberapa bagian.



4. Panaskan Desain dengan Lampu Selanjutnya, letakkan screen dan kemudian letakkan kertas transparan berisi desain Anda pada bagian screen yang sudah dilapisi emulsi foto, kemudian tempelkan kertas transparan pada screen menggunakan selotip. Arahkan lampu pijar ke arah gambar, dan jangan nyalakan lampu apapun selain lampu pijar tersebut, kemudian tunggu hingga kira-kira 10-15 menit, kemudian tarik perlahan kertas transparan tersebut.



5. Siram Screen dengan Air Dingin Pegang frame dan screen kemudian semprotkan air dingin menggunakan selang atau shower hingga nantinya emulsi foto akan mengelupas pada bagian desain dan lama kelamaan bentuk desain akan semakin jelas. Setelah bentuk desain sudah terlihat sangat jelas, berhenti menyiram dan kemudian keringkan screen tersebut, kemudian setelah kering lapisi bagian screen yang tidak terkena area desain dengan menggunakan selotip.



6. Mulai Proses Sablon Selanjutnya proses penyablonan kaos akan dimulai, dan pertama-tama letakkan kaos polos pada bidang datar, kemudian letakkan screen di area yang ingin Anda sablon. Kemudian pada permukaan screen, dituangkan tinta sablon secara perlahan dengan arah horizontal, kemudian ratakan satu arah ke bawah dengan rakel hingga tinta melapisi screen dengan merata. Setelah itu lapisi terus tinta ke atas, kiri, kanan, bawah menggunakan rakel yang sedikit ditekan supaya tinta dapat terdorong ke permukaan kaos dengan merata. Apabila sudah, angkat screen perlahan dan Anda bisa lihat bahwa proses sablon sudah selesai, hanya perlu ditunggu hingga sablon kering atau Anda bisa menggunakan metode berikut ini.



12



7. Panaskan Kaos Panaskan kaos tersebut pada microwave dengan suhu 400 derajat selama 30 detik.



3.3 ANALISIS KEUANGAN Alokasi Dana Modal Usaha Modal Sendiri Modal pinjaman Total



Rp 10.000.000 Rp 5.000.000 Rp 15.000.000



Perhitungan Keuangan Perhitungan Laba Estimasi pengeluaran perpieces kaos Harga bahan kaos per pieces (Rp 30.000) Harga bahan sablon per kaos (Rp 20,000)



Rp 30.000 Rp 20.000



Listrik per pieces Packaging per pieces Total



Rp 5.000 Rp 2.000 Rp57.000



Estimasi penjualan perhari 20 kaos Biaya Total per hari (Rp 57.000 x 20)



Rp 1.140.000



Biaya Total perbulan (Rp 1.140.000 x 22)



Rp 25.080.000



Pendapatan Harga Jual Kaos



Rp 90.000



Pendapatan perhari



Rp 1.800.000



Hari efektif penjualan Pendapatan per hari Pendapatan per bulan



22 hari Rp 1.800.000 Rp 1.800.000 x 22 = Rp 39.600.000 13



Laba Perbulan (Rp 39.600.000 – Rp 25.08000) Rp 14.520.000/bulan



14



BAB IV PELAKSANAAN



NO



HARI/TGL



KEGIATAN



PENGELUAR



PENERIMAAN



AN 1.



Kamis 11 April 2019



Pembelian dan Pengambilan barang



2.



Kamis 18 April 2019



Pembelian dan Pengambilan barang



3.



Senin 22 April 2019



Pembelian dan Pengambilan barang



4.



Kamis 25 April 2019



Pembelian dan Pengambilan barang JUMLAH



Laba Kotor



= Rp 324.000



Biaya Operasional



= Rp 200.000



Laba Bersih



= Rp 124.000



Rp 50.000



Rp



50.000



Rp



50.000



Rp



50.000



Rp 200.000



Rp. 81.000



Rp. 81.000



Rp. 81.000



Rp. 81.000



Rp 324.000



-



4.1 Jadwal Kegiatan Wirausaha Pembuatan Risoles akan dilaksanakan pada tahun 2019. Dengan berbagai pertimbangangan yang berkaitan langsung dengan penulis. 4.2 Metode Pelaksanaan Program 4.2.1 Survei Peralatan Asumsi           



Lama pemakaian : etalase/gerobak dalam jangka 4.5 tahun Lama pemakaian : pisau dalam jangka 2 tahun Lama pemakaian : wadah dalam jangka 2 tahun Lama pemakaian : pengaduk dalam jangka 3 tahun Lama pemakaian : wajan dalam jangka 3 tahun Lama pemakaian : peralatan penggoreng dalam jangka 3 tahun Lama pemakaian : kompor dan tabung gas dalam jangka 4 tahun Lama pemakaian : piring dalam jangka 3 tahun Lama pemakaian : loyang dalam jangka 2 tahun Lama pemakaian : meja dan kursi dalam jangka 4.5 tahun Lama pemakaian : serbet dalam jangka 1.5 tahun 15











Lama pemakaian : peralatan tambahan lain dalam jangka 2 tahun Investasi



Peralatan Etalase/gerobak Pisau Wadah Pengaduk Wajan Peralatan penggoreng Kompor dan tabung gas Piring Loyang Meja dan kursi Serbet Peralatan tambahan lain Jumlah Investasi



Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.



Harga 2,121,000 37,000 70,800 33,500 114,300 81,200 255,300 66,100 46,900 141,300 15,400 59,100 3,041,900



Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.



Nilai 39,259 1,542 2,950 1,861 3,175 2,256 5,319 1,836 1,954 2,617 856 2,463 66,086







Biaya Operasional per Bulan Biaya Tetap Penyusutan etalase/gerobak 1/54 x Rp. 2,120,000 Penyusutan pisau 1/24 x Rp. 37,000 Penyusutan wadah 1/24 x Rp. 70,800 Penyusutan pengaduk 1/18 x Rp. 33,500 Penyusutan wajan 1/36 x Rp. 114,300 Penyusutan peralatan penggoreng 1/36 x Rp. 81,200 Penyusutan kompor dan tabung gas 1/48 x Rp. 255,300 Penyusutan piring 1/36 x Rp. 66,100 Penyusutan loyang 1/24 x Rp. 46,900 Penyusutan meja dan kursi 1/54 x Rp. 141,300 Penyusutan serbet 1/18 x Rp. 15,400 Penyusutan peralatan tambahan lain 1/24 x Rp. 59,100 Total Biaya Tetap 



Biaya Variabel Tepung terigu Margarine Telur



Rp. 15,000 Rp. 8,500 Rp. 7,000 16



x 30 x 30 x 30



= = =



Rp. 450,000 Rp. 255,000 Rp. 210,000



Susu Garam Minyak goreng Kentang Wortel Bawang putih Daun bawang Tepung roti Biaya promosi Biaya sewa tempat Biaya listrik dan air Biaya lain-lain Total Biaya Variabel



Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.



8,000 1,500 12,500 10,000 5,000 6,500 5,000 8,500 6,900 10,000 9,500 9,700



x x x x x x x x x x x x



30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30



= = = = = = = = = = = =



Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.



240,000 45,000 375,000 300,000 150,000 195,000 150,000 255,000 207,000 300,000 285,000 291,000 3,708,000







Total Biaya Operasional Biaya tetap + biaya variabel Rp. 3,774,086 = 



Pendapatan per Bulan Penjualan rata – rata = 123 Biji x Rp. 1,500 184,500 x 30 Hr



= Rp. 184,500 = Rp. 5,535,000







Keuntungan per Bulan Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional Rp. 5,535,000 – 3,774,086 = Rp. 1,760,914 



Lama Balik Modal Total Investasi / Keuntungan Rp. 3,041,900 =



:



17



1,760,914



=



2



bln



4.3 Jenis Dokumen yang Terkait Perijinan 1. Surat keterangan Domisili Usaha 2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 3. Izin Usaha Dagang (UD) 4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 5. Surat Izin Prinsip 6. Surat Izin Usaha Industri (SIUI) 7. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 8. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 9. Tanda Daftar Industri (TDI) 10. HO Surat Izin Gangguan 11. Surat Izin Mendirikan Bangunan 12. Izin BPOM Namun untuk produk makanan home industry, minimal harus ada izin edar PIRT (Produk



Industri



Rumah Tangga) dari Dinas



Kesehatan



setempat.



Pengurusannya cukup mudah. Bisa datang ke kantor Dinas Kesehatan terdekat dengan lokasi produksi untuk mendapatkan formulir isiannya. Kemudian melengkapi formulir tersebut dengan data yang dibutuhkan, antara lain fotocopy KTP penanggung jawab usaha, lokasi usaha, jenis produk, dan label kemasan produk. Pihak Dinas Kesehatan akan melakukan kunjungan ke lokasi produksi untuk melihat dan memberi arahan mengenai proses dan layout ruang produksi yang baik sesuai standar kebersihan dan kesehatan. Pihak Dinkes juga akan membawa beberapa sampel produk untuk diuji lebih lanjut kandungannya. Setelah itu peserta diminta mengikuti training tentang produksi home industri, termasuk pengemasan produk, sebelum sertifikat PIRT dikeluarkan. Sedangkan untuk logo halal, walau tidak wajib ada, tapi sangat penting untuk kenyamanan konsumen mengkonsumsi produk kita. Sertifikasi halal bisa diajukan ke LP POM MUI setempat dengan prosedur yang kurang lebih serupa dengan pengurusan izin PIRT, hanya pemeriksaannya lebih pada sisi kehalalan bahan baku dan proses produksi produk. Secara berkala, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memiliki program sertifikasi PIRT dan Halal gratis untuk UKM yang baru memulai usaha rumahan. Bisa datang ke dinas tersebut di daerah masing-masing, dan tanyakan langsung untuk program tersebut. 18



DOKUMENTASI



19



20