PROPOSAL PENELITIAN FIKRAN DJUA New-2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EFEKTIFITAS KOMBINASI TERAPI CONTRAST BATH DENGAN FOOT MASSAGE TERHADAP PENURUNAN DERAJAT EDEMA PADA PASIEN DENGAN KASUS CHF DI RSUD POSO



PROPOSAL PENELITIAN Oleh : MUHAMAD FIKRAN DJUA NIM : P00220218052



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALU PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN POSO JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2021



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan terutama penyakit kardiovaskuler menjadi masalah kesehatan yang utama dalam masyarakat pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu dari penyakit kardiovaskuler yang marak terjadi di Indonesia adalah Congestive Heart Failure (CHF). CHF merupakan ketidakmampuan jantung memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan (Smeltzer.S.C, 2013). CHF juga merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan kelebihan beban (overload) cairan dan perfusi jaringan yang buruk (Smeltzer.S.C, 2013). Berdasarkan data dari World Health Organization (2016) menyebutkan bahwa terdapat 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat gangguan kardiovaskular. Sebanyak 75% penderita kardiovaskular terjadi di negara-negara yang memiliki penghasilan rendah. Indonesia termasuk kelompok dengan jumlah kejadian tertinggi yaitu 371 per 100.000 orang lebih tinggi di Asia Tenggara (Dewanti, 2019). Berdasarkan Prevalensi Penyakit Jantung (Diagnosis Dokter) pada penduduk menurut semua umur, Provinsi Sulawesi Tengah urutan ke-4 Setelah Provinsi Yogyakarta. Berdasarkan (Riskesdas, 2018) di Indonesia jumlah penderita penyakit jantung mencapai 1,5 % pada tahun 2013, dan mengalami peningkatan sebesar 2,2% pada tahun 2018. Penyebab umum CHF adalah rusaknya atau berkurangnya massa otot jantung karena iskemik akut atau kronik, peningkatan resistensi vaskuler karena hipertensi, atau karena takiaritmia (misalnya fibrilasi atrial) (Uly, 2014). Apabila terjadi CHF, hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh seperti: tangan, kaki, paru-paru atau organ lainnya sehingga menimbulkan bengkak yang dapat menghambat aktivitas dari pasien CHF (Budiono & Slamet, 2019). Bendungan cairan pada CHF kanan terjadi karena ketidakmampuan jantung bagian kanan yang mengakibatkan penimbunan darah dalam atrium kanan, vena kava dan sirkulasi besar. Pada kondisi vena yang terbendung (Congesti), terjadi peningkatan tekanan hidrostatik intra vaskuler (tekanan yang mendorong darah mengalir di dalam vaskuler oleh kerja pompa jantung) menimbulkan perembesan cairan plasma ke dalam ruang interstitium. Cairan plasma ini akan mengisi pada sela-sela jaringan ikat longgar dan



rongga badan maka terjadi edema. Edema pada ekstremitas bawah adalah salah satu manifestasi dari CHF kanan (Budiono & Slamet, 2019). Jika permasalahan edema tidak segera ditangani akan berdampak pada ketidaknyamanan, penurunan kualitas hidup, perubahan postur tubuh, menurunkan mobilitas serta meningkatkan resiko jatuh, adanya gangguan sensasi di kaki dan juga bisa menyebabkan lesi pada kulit (Rahnavard, Nodeh, & Hatamipour, 2014). Edema kaki secara fisiologis menyebabkan kram di malam hari, merasakan ketidaknyamanan dan perasaan berat (Widi et al., 2018). Menurut penelitian (Ristanti & Budiono, 2019) dilakukannya penerapan terapi contrast bath dengan elevasi kaki 300 dapat memberikan keefektifan dalam penurunan derajat edema ekstremitas bawah. Menurut (Villeco & Otr, 2012 dalam Sukmana, Mayusef, 2016) penatalaksanaan edema berupa elevasi 30° menggunakan gravitasi untuk meningkatkan aliran vena dan limpatik dari kaki. Posisi pembuluh darah yang lebih tinggi dari jantung gravitasi akan meningkatkan dan menurunkan tekanan perifer sehingga mengurangi derajat edema. Dengan pengkombinasian penerapan terapi contrast bath yang akan mengurangi tekanan hidrostatik intra vena yang menimbulkan pembesaran cairan plasma ke dalam ruang interstisium dan cairan yang bererada di intertisium akan kembali ke vena. Sehingga dapat mengurangi edema (Mcneilus, 2004 dalam Purwadi, I Ketut Agus Hida, 2015). Sedangkan menurut penelitian (Engkartini & Kasron, 2019), dilakukan penerapan foot massage terhadap penurunan derajat edema dinilai efektif. Edema kaki secara umum bisa dikurangi dengan melakukan penerapan



penatalaksanaan foot



massage, dengan foot massage akan menstimulasi pengeluaran cairan melalui saluran limfe ke bagian yang lebih proksimal, sehingga menurunkan kejadian edema kaki (Ciocon et al., 1995; Ely et al., 2006). Penerapan foot massage yang dilakukan dalam penelitian ini sesuai prosedur yang dilakukan oleh Shimizu (2009), dimana Shimizu melakukan penerapan foot massage tersebut dalam penelitian yang digunakan pada ibu hamil yang mengalami edema kaki fisiologis. Hasil penelitian tersebut menunjukan terdapat adanya pengaruh foot massage dengan penurunan edema kaki pada wanita hamil (Shimizu, 2009). Hasil penelitian (Engkartini & Kasron, 2019) menunjukan terdapat perubahan lingkar edema pada pasien CHF yang mengalami edema kaki setelah diberikan intervensi foot massage setelah intervensi pemijatan hari kedua dan ketiga dengan p-value