Proposal Permohonan Bantuan Buku Untuk Perpustakaan Desa Paya Meta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN KAMPUNG PAYA META



PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG



KAMPUNG PAYA META KECAMATAN KARANG BARU KABUPATEN ACEH TAMIANG\ Dusun Tanjung Kampung Paya Meta Kode Pos : 24476 HP. 08139669 2989 E-Mail : [email protected]



PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN KAMPUNG PAYA META KECAMATAN KARANG BARU KABUPATEN ACEH TAMIANG



I.



LATAR BELAKANG Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia. Tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki. Hal itu karena ketika manusia purba mulai menggores dinding gua tempat mereka tinggal, sebenarnya mereka mulai merekam pengetahuan mereka untuk diingat dan disampaikan kepada pihak lain. Mereka menggunakan tanda atau gambar untuk



mengekspresikan



pikiran



dan/atau



apa



yang



dirasakan



serta



menggunakan tanda-tanda dan gambar tersebut untuk mengomunikasikannya kepada orang lain. Waktu itulah eksistensi dan fungsi perpustakaan mulai disemai. Penemuan mesin cetak, pengembangan teknik rekam, dan pengembangan teknologi digital yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi mempercepat tumbuh-kembangnya perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan menjadi semakin kompleks. Dari sini awal mulai berkembang ilmu dan teknik mengelola perpustakaan. Perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen karya cetak dan karya rekam lainnya, serta menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya. Sasaran dari pelaksanaan fungsi ini adalah terbentuknya masyarakat yang mempunyai budaya membaca dan belajar sepanjang hayat. Di sisi lain, perpustakaan berfungsi untuk mendukung Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan. Selain itu, perpustakaan sebagai bagian dari masyarakat dunia ikut serta



membangun masyarakat informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana dituangkan dalam Deklarasi World Summit of Information Society-WSIS, 12 Desember 2003. Deklarasi WSIS bertujuan membangun masyarakat informasi yang inklusif, berpusat pada manusia dan berorientasi secara khusus pada pembangunan. Setiap orang dapat mencipta, mengakses, menggunakan, dan berbagi informasi serta pengetahuan hingga memungkinkan



setiap



individu,



komunitas,



dan



masyarakat



luas



menggunakan seluruh potensi mereka untuk pembangunan berkelanjutan yang bertujuan pada peningkatan mutu hidup. Indonesia telah merdeka lebih dari 60 (enam puluh) tahun, tetapi perpustakaan ternyata belum menjadi bagian hidup keseharian masyarakat. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa perlu dikembangkan suatu sistem nasional perpustakaan. Sistem itu merupakan wujud kerja sama dan perpaduan dari berbagai jenis perpustakaan di Indonesia demi memampukan institusi perpustakaan menjalankan fungsi utamanya menjadi wahana pembelajaran masyarakat dan demi mempercepat tercapainya tujuan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemberlakuan kebijakan otonomi daerah berdasarkan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengakibatkan ketidakjelasan kewenangan pusat dan daerah dalam bidang perpustakaan. Keberadaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai LPND berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1989 tidak lagi memiliki kekuatan efektif dalam melakukan pembinaan dan pengembangan perpustakaan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberagaman kebijakan dalam pengembangan perpustakaan di daerah secara umum pada satu sisi menguntungkan sebagai pendelegasian kewenangan kepada daerah. Namun, di sisi lain dianggap kurang menguntungkan bagi penyelenggaraan perpustakaan yang andal dan profesional sesuai dengan standar ilmu perpustakaan dan informasi yang baku karena bervariasinya kemampuan manajemen dan finansial yang dimiliki oleh setiap daerah serta adanya perbedaan pemahaman dan persepsi mengenai peran dan fungsi perpustakaan.



Sejumlah warga masyarakat telah mengupayakan sendiri pendirian taman bacaan atau perpustakaan demi memenuhi kebutuhan masyarakat atas informasi melalui bahan bacaan yang dapat diakses secara mudah dan murah. Namun, upaya sebagian kecil masyarakat ini tidak akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang jumlah, variasi, dan intensitasnya jauh lebih besar. Untuk itu, berdasarkan Pasal 31 ayat (2), Pasal 32, dan Pasal 28F Undang-Undang Dasar Deklarasi Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah perlu menyelenggarakan perpustakaan sebagai sarana yang paling demokratis untuk belajar sepanjang hayat demi memenuhi hak masyarakat untuk



memperoleh



informasi



melalui



layanan



perpustakaan



guna



mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya undang-undang ini diharapkan



keberadaan



perpustakaan



benar-benar



menjadi



wahana



pembelajaran sepanjang hayat dan wahana rekreasi ilmiah. Selain itu, juga menjadi pedoman bagi pertumbuhan dan perkembangan perpustakaan di Indonesia sehingga perpustakaan menjadi



bagian hidup



keseharian



masyarakat Indonesia. Setelah kita membaca secara detail penjelasan umum dari Undangundang no 43 tahun 2007 yang berisi tentang perpustakaan tersebut diatas bisa kita simpulkan bahwa pemerintah saat ini sudah menyadari betapa penting peran dan fungsi perpustakaan dalam mencerdaskan anak bangsa dengan cara selalu dan terus menerus memperbaiki fasilitas dan pelayanan perpustakaan. Semua jenis perpustakaan memiliki fungsi dan peran mereka masing-masing



dari



Perpustakaan



Nasional,



Perpustakaan



daerah,



perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus dan semua jenis perpustakaan yang ada di Indonesia memiliki peran yang sama. Saat ini hampir semua perpustakaan di Indonesia setiap hari terus berlomba-lomba untuk terus memperbaiki fasilitas dan pelayanan mereka untuk bisa memberikan fasilitas terbaik untuk para pengunjung perpustakaan. Perbaikan tersebut bisa kita lihat dengan terus bertambahnya jumlah koleksi buku maupun fasilitas yang lain seperti internet gratis, hotspot area, dan masih banyak lagi yang lain.



Kami disini dari Perpustakaan Kampung Paya Meta Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, sangat berharap Penerbit Bhuana Ilmu Populer dapat memberikan bantuan buku gratis demi mengembangkan minat baca masyarakat. Adapun buku yang kami butuhkan merupakan bukubuku yang berkaitan dengan cerita anak, agama, komik bergambar, keterampilan, kesehatan dan pertanian.



II. MANFAAT DAN TUJUAN



Manfaat: 



Menegaskan kembali fungsi perpustakaan di tengah-tengah tuntutan zaman yang semakin maju.







Memberikan pelayanan prima kepada seluruh lapisan masyarakat



Tujuan : 



Untuk menumbuhkan minat baca dalam diri masyarakat.







Untuk lebih mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat.







Memberikan sumber informasi yang lengkap bagi seluruh lapisan masyarakat.



III. PROFIL PERPUSTAKAAN KAMPUNG PAYA META. Keberadaan Perpustakaan Kampung Paya Meta Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang berdiri pada tahun 2010, yang beralamat didusun Tanjung Kampung Paya Meta. Perpustakaan ini berawal dengan adanya bantuan buku dari Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Aceh sebanyak 327 judul 974 eksemplar, dan menempati bangunan rumah salah satu milik warga diruangan yang berukuran 3x3 ½ meter. Kerena keterbatasan sarana dan prasarana terutama tempat dan sumber daya manusia, buku-buku tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal dan akhirnya dikelola oleh salah satu warga yang memiliki kepedulian pada dunia pendikakan pada umumnya dan perpustakaan Kampung pada khususnya. Tentu tidak melupakan bahwa semua tetap dalam pengawasan Kampung, termasuk aset-asetnya.



Setelah



dikelola hampir setahun secara sederhana, tahun 2011 berdirilah gedung



perpustakaan melalui APBN Provinsi Aceh dengan luas bangunan 5 x 9 M2. Keberadaan perpustakaan mendapat respon positif dari masyarakat, terutama sekitar lokasi keberadaan perpustakaan maka sedikit demi sedikit koleksi buku maupun materi referensi lainnya mulai bertambah. 



Tahun 2010 mendapat bantuan buku 327 judul 974 eksemplar dari bantuan arsip provinsi Aceh







Tahun 2011 mendapat bantuan buku 200 judul 200 eksemplar dari bantuan Otsus Provinsi Aceh







Tahun 2012 mendapat bantuan buku 85 judul 85 eksemplar dari bantuan Perpustakaan Aceh Tamiang







Tahun 2012 mendapat bantuan buku 263 judul 415 eksemplar dari bantuan Perpustakaan Aceh Tamiang







Tahun 2013 mendapat bantuan buku 300 judul 300 eksemplar dari bantuan Perpustakaan Aceh Tamiang



Hingga saat ini Perpustakaan Kampung Paya Meta memiliki total koleksi buku 1.175 Judul dan 1.974 eksemplar.



VI. HASIL YANG DIHARAPKAN 



Terciptanya budaya membaca bagi seluruh lapisan masyarakat.







Terciptanya kesadaran bahwa perpustakaan adalah sumber informasi yang tepat sebagai pilihan dalam pemenuhan informasi.



V. VISI DAN MISI a. VISI 1) Sebagai sumber informasi, rekreasi dan tempat masyarakat belajar sepanjang hayat. b. MISI 1) Menumbuhkan minat baca dari usia dini. 2) Meningkatkan kesadaran masyarakat Kampung pentingnya transpormasi informasi pengetahuan dan pengalaman melalui perpustakaan. 3) Menciptakan media ilmu yang gratis baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. 4) Meningkatkan kreatifitas dan pengetahuan masyarakat Kampung.



VI. PROGRAM 1. Menunjang kegiatan program pendidikan seumur hidup dan literasi informasi bagi masyarakat. 2. Meyediakan buku-buku pengetahuan maupun keterampilan untuk mendukung keberhasilan kegiatan masyarakat Kampung diberbagai bidang kerja. 3. Mengalakkan minat dan budaya baca masyarakat dengan memanfaatkan waktu luang untuk membaca agar tercipta masyarakat kreatif, dinamis, produktif dan mandiri. 4. Menyimpan dan mendayagunakan berbagai dokumen kebudayaan sebagai sumber informasi dan menambah wawasan pengetahuan masyarakat Kampung. 5. Memberikan semangat dan hiburan sehat dalam pemanfaatan waktu senggang. 6. Mendidik masyarakat untuk memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna. 7. Mendekatkan buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat.



VII. SARANA DAN PRASARANA 1. Ruang kerja pengelola perpustakaan 2. Ruang baca Sarana dan prasarana lain yang digunakan untuk pelayanan diperpustakaan antara lain : 1. Rak Buku



4 Buah



2. Meja sirkulasi



1 buah



3. Meja kerja



1 buah



4. Meja komputer



1 buah



5. Meja baca



4 buah



6. Kursi baca



10 buah



7. Perangkat komputer



1 unit



8. Perangkat printer



1 unit



9. Kipas angin



3 unit



10. Papan pengumuman



1 unit



11. Televisi



1 unit



VIII. JUMLAH KOLEKSI BUKU 1. 2010



= 327 judul 974 eksemplar



2. 2011



= 200 judul 200 eksemplar



3. 2012



= 348 Judul 500 eksemplar



4. 2013



= 300 judul 300 eksemplar



JUMLAH = 1.175 Judul 1.974 eksemplar



IX. PRESTASI 1. Tahun 2012 Juara Harapan Dua Perpustakaan Kampung Terbaik Se Provinsi Aceh. 2. Tahun 2013 Juara Satu Perpustakaan Kampung Terbaik Se Provinsi Aceh.



X. PENUTUP



Demikian proposal ini kami buat agar diperhatikan sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



Paya Meta, 16 Desember 2017 Penanggung Jawab



Sekretaris



ABDUL MUIN, S.Pd,I



RAMSIAH



Mengetahui; Kepala Kampung Paya Meta



LAMPIRAN I



STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN KAMPUNG PAYA META



PENASEHAT PENANGGUNG JAWAB



ABDUL MUIN, S.Pd.I



KEPALA DESA SYAFRUDDIN



BENDAHARA



SEKRETARIS



YUSTAMI PUTRA



RAMSIAH



PENGELOLA



PENJAGA PERPUSTAKAAN



RUDI



AHMADSYAH



ANGGOTA



LAMPIRAN II GEDUNG PERPUTAKAAN TAMPAK DEPAN



GEDUNG PERPUTAKAAN TAMPAK DALAM



RUANG KERJA



RUANG BACA



KEGIATAN PERPUSTAKAAN