Proposal PMT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH PENYULUHAN OLEH TENAGA KESEHATAN TERHADAP PERAN SUAMI DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILAPING KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2022



PROPOSAL



OLEH ISRA DINA NIM : 2115302093



PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI 2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia nya sehingga dapat menyelesaikan Proposal ini dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Oleh Tenaga Kesehatan Terhadap Peran Suami dalam Pemberian Makanan Tambahan Pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Silaping Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2022”. Proposal ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan di Universitas Fort De Kock Bukittinggi Tahun 2022. Dalam penulisan Proposal ini Penulis banyak mendapat Bantuan dan Bimbingan serta bimbingan moril dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr.Hj.Evi Hasnita, S.Pd, Ns, M.Kes sebagai Rektor Universitas Fort De Kock Bukittinggi serta sebagai pembimbing I peneliti, yang mana beliau telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam pembuatan proposal ini, 2. Ibu Oktavianis, S.ST, M.Biomed selaku sebagai Dekan Universitas Fort De Kock Bukittinggi, 3. Ibu Febriniwati Rifdi, S.SiT,M.Biomed selaku ketua Ka Prodi studi sarjana terapan kebidanan Universitas Fort De Kock Bukittinggi, 4. Ibu Nurhayati, S.ST. M. Biomed selaku pembimbing II yang telah memberikan saran serta masukan dalam pembuatan proposal ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen program studi sajana terapan kebidanan Universitas Fort



De



Kock



Bukittinggi



yang



telah



memberikan



ilmu



pengetahuan,bimbingan serta nasehat selama menjalani pendidikan. 6. Teristimewa Untuk keluarga tercinta yang telah memberikan semanggat dan dukungandalam penyusunan Proposal ini. 7. Rekan-rakan mahasiswa program studi sajana terapan kebidanan Universitas Fort De Kock Bukittinggi yang sama-sama berjuang dalam penyusunan Skripsi ini. 8. Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 9. Penulisan telah berupaya dalam pembuatan Skripsi ini. Untuk iu penulis dengan tangan terbuka menerima semau kitik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, demi kesempurnaan Skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Bukittinggi, Januari 2022



Penulis



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kekurangan energi kronik (KEK) yaitu keadaan ibu hamil yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan berbagai timbulnya gangguan kesehatan. KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan serangan penyakit infeksi. Dampak terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat (Sari, 2020). Angka kematian bayi dan ibu serta bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu hamil. Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada risiko kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan ibu dengan berat badan yang normal. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami 3 masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK) dan animea. Kejadian KEK dan anemia pada ibu hamil umumnya disebabkan karena rendahnya asupan zat gizi ibu selama kehamilan bukan hanya berakibat pada ibu bayi yang dilahirkannya, tetapi juga faktor resiko kematian ibu (Husna, dkk. 2020).



Masalah ibu hamil KEK disebabkan oleh konsumsi zat gizi yang kurang. Kekurangan zat kizi makro berkaitan dengan keurangan zat gizi mikro khususnya vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, senk, kalsium, dan iodium. Faktor penyebab lansung ibu hamil KEK konsumsi gizi yang tidak cukup dan penyakit. Faktor penyebab yang tidak langsung adalah persediaan makanan yang tidak cukup, pola asuh yang tidak memadai dan kesehatan lingkungan serta pelayanan kesehatan yang tidak memadai ( Ramadhini, 2018). Promosi kesehatan merupakan tahapan yang pertama dan utama pada pencegahan penyakit. Kegiatan atau usaha Promosi Kesehatan diantaranya seperti pendidikan kesehatan meliputi peningkatan gizi, kebiasaan hidup, seksual. Pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau masyarakat (Rachmawati, 2019). Pemberian makanan tambahan pemulihan merupakan salah satu langkah dalam memperbaiki status gizi pada ibu hamil KEK. biskuit PMT pemulihan hanya sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan utama sehari-hari. Makanan tambahan ibu hamil adalah suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang dibuattdengan formulaakhusus dan difortifikasii dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamilldengan kategori kurang energy kronis (KEK) untuk mencukupi kebutuhan gizi (Lestari, 2021).



Berdasarkan pedoman penyelenggaraan PMT-P dari Kementerian Kesehatan RI, disebutkan bahwa pelaksanaan program pemberian makanan tambahan pemulihan terdiri dari 4 tahap. Pertama yaitu persiapan, terdiri dari penentuan, menentukan makanan, membentuk kelompok ibu, sosialisasi program



dan



penyuluhan.



Kedua



yaitu



pelaksanaan,



terdiri



dari



pendistribusian dan konseling. Ketiga yaitu pemantauan dengan melakukan pengukuran untuk mengetahui perkembangan dan memastikan bahwa paket makanan dikonsumsi. Keempat yaitu pencatatan dan pelaporan, dilakukan mulai dari ibu hamil, bidan desa dan petugas gizi puskesmas kemudian hasil pencatatan dilaporkan dari bidan desa ke puskesmas, dari puskesmas ke dinas kesehatan setiap bulan (Aryani, 2019). Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan



cara



menyebarkan



informasi-informasi



pesan,



menanamkan



keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bias melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan serta terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Rahayu, 2018). Suami merupakan sosok yang diharapkan mampu menjadi sumber kebahagiaan ibu hamil disamping ibu hamil mengandung sang buah hatinya. Tapi berkaca pada fakta bahwa mungkin bisa dilihat bahwa suami lebih sering memandang penderitaan istri selama menjalani kehamilan dan melahirkan sebagai sesuatu yang wajar dan harus dialami perempuan hamil. Jarang ada pembicaraan serius tentang keluhankeluhan yang dialami sehingga pertolongan



seringkali



terlambat



datang.



Beragam



kepedulian



dan



keterlibatan suami dalam menjaga kehamilan ibu hamil dituangkan dalam berbagai tindakan, seperti memperhatikan konsumsi gizi yang dimakan ibu hamil , menjaga kesehatan ibu terkait kondisi kesehatan fisik dan mental, memeriksakan



kehamilan



ibu



sejakdini,



mengupayakan



agar



persalinannantinyadilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan sesuai dengan kebudayaan sertaselalu berdoa kepada Tuhan (Estuningtyas, 2020). Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Nurina (2016) tentang Program Pemberian Makanan Tambahan untuk Peningkatan Status Gizi Ibu Hamil dan Balita di Kecamatan Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan, Karawang, yang mana hasil penelitiannya yaitu sebanyak 17 orang (100%) penerima manfaat PMT-P mengalamiKEK (LILA