Proposal Program Kreativitas Mahasiswa J [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: SOPO EMOSI (SOLAR POWERED EPIRB WITH MOORING SYSTEM) SEBAGAI ALAT PENENTU LOKASI KECELAKAAN KAPAL MENGGUNAKAN TENAGA MATAHARI



BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA



Diusulkan oleh: Arnan Abdurrofi Oktaqul Anwar Saeful Huda Mursito Alif Fadhilah



21090114120065 21090114120021 21090114120063 21090114140126



2014 2014 2014 2014



UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015



i



ii



DAFTAR ISI Halaman Sampul .............................................................................................. i Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii Daftar Isi........................................................................................................... iii Ringkasan......................................................................................................... iv BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang..........................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2 1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................2 1.4. Luaran........................................................................................................2 1.5. Manfaat……..............................................................................................2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. EPIRB........................................................................................................4 2.2. Energi Surya Photovoltaic.........................................................................4 2.3. Mooring System........................................................................................4 2.4 Rangkaian Sensor Air.................................................................................4 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan yang Diperlukan ......................................................................... 5 3.2. Studi Literatur............................................................................................5 3.3. Identifikasi Cara Kerja dan Pemodelan Alat.............................................5 3.4. Pembuatan Alat.........................................................................................6 3.5. Pengujian Alat...........................................................................................7 3.6. Analisis......................................................................................................7 BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN 4.1 Rancangan Biaya........................................................................................8 4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9 LAMPIRAN



iii



RINGKASAN EPIRB (Emergency Position Indicating Radiobeacon) merupakan alat yang berfungsi untuk memanggil bantuan saat terjadi keadaan darurat (umumnya di laut) dengan cara memancarkan pesan terenkripsi pada frekuesi 406 MHz melalui satelit dan stasiun pusat di bumi ke badan penyelamatan terdekat. Alat ini dapat dipoerasikan secara manual maupun mengambang secara otomatis saat kapal tenggelam. Dengan baterai yang dapat bertahan selama 2 hari pada suhu air laut, alat ini cukup efektif dalam pencarian kapal yang mengalami keadaan darurat, dalam jangka pendek. Tetapi pada kasus kecelakaan kapal yang memakan waktu pencarian berhari-hari alat ini tidak dapat diandalkan. Selain itu adanya gelombang laut mengurangi keakuratan posisi kecelakaan karena alat ini akan terbawa arus. SOPO EMOSI (Solar Powered EPIRB with Mooring System) hadir sebagai solusi alat keselamatan kapal yang lebih tahan lama dan akurat dengan cara mengganti penggunaan baterai menjadi panel surya, sehingga dapat mengisi ulang daya EPIRB secara otomatis. Selain itu dengan adanya sistem penambatan (mooring system) pada kapal akan menambah keakuratan posisi kapal berada. Tujuan dibuatnya alat ini adalah untuk meningkatkan standar keselamatan pelayaran, memudahkan pencarian kapal saat terjadi kecelakaan dan meminimalisir jatuhnya korban.



iv



1



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan kapal di perairan maupun kepelabuhanan. Terdapat banyak penyebab kecelakaan kapal laut; mulai dari tidak diindahkannya keharusan tiap kendaraan yang berada di atas kapal untuk diikat (lashing), penempatan barang yang tidak memperhitungkan titik berat kapal dan gaya lengan stabil, sampai persoalan sepele seperti muatan kapal yang melebihi kapasitas. Bahkan kapal yang telah memenuhi syarat keselamatan pun tidak terlepas dari resiko kecelakaan akibat bencana alam. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Wolfgang Rosenthal dari GKSS Research Centre di Jerman, menunjukkan bahwa rata rata dua kapal besar tenggelam setiap minggunya, penyebab kecelakaan tersebut kebanyakan hanya dianggap sebagai cuaca buruk dan tidak pernah dipelajari sedetail kecelekaan pesawat. Hal ini menunjukkan bahwa resiko kecelakaan kapal setiap tahunnya sangat tinggi dan besar kemungkinan suatu kapal dapat mengalami kecelakaan di tengah samudera dan tidak pernah ditemukan. Gagasan ini diperkuat dengan data dari Lloyd/Allianz yang menunjukkan bahwa setiap tahunnya terdapat setidaknya satu kapal yang sama sekali hilang tanpa jejak. Dalam Konvensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di laut atau yang lebih dikenal dengan Safety of Life at Sea (SOLAS) tahun 1974/78, yakni konvensi yang mencakup aspek keselamatan kapal, termasuk konstruksi, navigasi, dan komunikasi. Mengatur penggunaan EPIRB sebagai salah satu syarat komunikasi minimum untuk semua kapal. EPIRB (Emergency Position Indicating Radiobeacon) merupakan alat yang berfungsi untuk memanggil bantuan saat terjadi keadaan darurat (umumnya di laut) dengan cara memancarkan pesan terenkripsi pada frekuesi 406 MHz melalui satelit dan stasiun pusat di bumi ke badan penyelamatan terdekat. Alat ini sangat menunjang keselamatan kapal, terutama pada saat terjadi kecelakaan di tengah laut. Sayangnya daya baterainya sendiri tidak lebih dari 2 hari pada suhu air laut, sehingga tidak efektif apabila pencarian memakan waktu lebih lama. Selain itu EPIRB yang mengapung bebas di laut lepas dapat terbawa ombak dan memperburuk akurasi alat tersebut. Kelemahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan sebuah alat yang merupakan penyempurnaan dari EPIRB konvensional yang mempunyai kekuatan baterai yang lebih lama serta keakuratannya yang tinggi.



2



SOPO EMOSI (Solar Powered EPIRB with Mooring System), sebuah inovasi alat keselamatan kapal berbasis EPIRB dengan menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi pengganti baterai yang auto-rechargeable sehingga alat ini dapat tetap beroperasi berhari-hari tanpa kehabisan energi. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan sistem penambatan (mooring system) dengan cara menghubungkannya dengan kapal, sehingga pencarian kapal yang tenggelam akan lebih mudah dan akurat, membuat alat ini semakin efektif daripada EPIRB pada umumnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan permasalahan yang dibahas dalam karsa cipta ini adalah:



diatas,



maka



1. Bagaimana SOPO EMOSI dapat meningkatkan keselamatan dalam pelayaran? 2. Bagaimana cara kerja SOPO EMOSI? 3. Bagaimana perbandingan efektifitas kerja alat SOPO EMOSI dengan EPIRB konvensional? 1.3 Tujuan Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa di bidang karsa cipta ini adalah: 1. Menciptakan alat penentu lokasi kecelakaan kapal dengan cara memodifikasi EPIRB konvensional menjadi tenaga surya dan menambahkan sistem penambatan (mooring system). 2. Menjelaskan cara kerja SOPO EMOSI saat terjadi kecelakaan kapal. 3. Membandingkan efektifitas kerja antara alat SOPO EMOSI dan EPIRB konvensional dengan cara pengujian dan analisis kekuatan baterai. 1.4 Luaran Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah terciptanya alat SOPO EMOSI sebagai pengganti EPIRB konvensional, yang menggunakan tenaga surya dan sistem penambatan (mooring system) dalam meningkatkan keselamatan dalam pelayaran. 1.5 Manfaat 1. Bagi Masyarakat Alat ini dapat meningkatkan standar keselamatan pelayaran, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk menggunakan transportasi kapal. Meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun harta.



3



2. Bagi Negara Indonesia Alat ini dapat memberi peran serta besar mempersiapkan pelayaran negara Indonesia menghadapi AEC (ASEAN Economy Community), serta mendukung cita-cita pemerintah dalam membangun poros maritim nasional. 3. Bagi Mahasiswa Program ini dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam pengembangan teknologi tepat guna bagi masyarakat sehingga tercapailah fungsi mahasiswa dalam tri darma perguruan tinggi. Selain itu tidak menutup kemungkinan dikemudian hari, mahasiswa dapat mengembangkan karsa cipta baru yang lebih baik.



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 EPIRB EPIRB (Emergency Position Indicating Radiobeacon) merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal radio saat terjadi keadaan darurat, seperti layaknya ELT (Emergency Locator Transmitter) pada pesawat. EPIRB merupakan sebuah transmitter yang mengirimkan sinyal darurat pada saluran VHF (Very High Frequency) tertentu yang telah ditetapkan oleh persetujuan internasional. Alat ini tidak memerlukan pengaturan ataupun penyetelan; karena hanya terdapat satu switch, yaitu tombol on/hidup dan off/mati. Pada beberapa model mempunyai desain float-free dan aktif secara otomatis saat kapal tenggelam. (Howard, Jim (2000). Handbook of Offshore Cruising: The Dream and Reality of Modern Ocean Cruising. Lanham: Sheridan House). 2.2 Energi Surya Photovoltaic Energi surya photovoltaic dihasilkan dengan mengubah energi matahari menggunakan sel surya yang terdiri dari rangkaian panel unsur semikonduktor, misalnya lapisan silikon yang tipis. Lempengan silikon itu dipasang dengan posisi sejajar dalam sebuah panel yang terbuat dari aluminium atau baja anti karat dan dilindungi oleh kaca atau plastik. Lempengan silikon itu kemudaian dirangkaikan secara seri menggunakan kisi-kisi kabel penghantar arus listrik. Bila sel surya itu terkena matahari maka pada lapisan silikon terjadi pemisahan elektron dari atom silikon sehingga dibangkitkan arus listrik. (Utomo, Pristiadi (2007). FISIKA Interaktif Kls.X IPA. Jakarta: Azka Press). 2.3 Mooring System Mooring System (Sistem Penambatan) pada prinsipnya adalah untuk “mengamankan” posisi kapal agar tetap pada tempatnya. Secara umum, mooring system yang digunakan untuk FSO/FPSO (Floating Production Storage and Offloading), menambatkan kapal di dermaga atau menarik kapal oleh Tug boat (kapal tunda) atau oleh kapal lain. (Khetagurov, M (2004). Marine Auxiliary Machinery and Systems. Hawaii: University Press of the Pacific). 2.4 Rangkaian Sensor Air Rangkaian Sensor Air merupakan rangkaian yang memanfaatkan sifat karakteristik transistor sebagai saklar. Contoh penggunaan sensor air misalnya untuk otomatisasi pengisian air pada bak mandi, pendeteksi banjir jika seandainya daerah anda sering dilanda banjir dan bisa digunakan untuk aplikasi lainnya.



5



BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Peralatan yang Diperlukan 1. EPIRB 2. Fiber Body Hull 3. Panel Surya 10wp 4. Inverter 5. Baterai Kering 4Ah 12v 6. Charge Controller 7. Sensor WLC 8. Katrol dan Tali 3.2 Studi Literatur Yaitu mencari materi penunjang dari buku, jurnal maupun sumber lain, meliputi hal hal sebagai berikut : a. Studi Teknologi Terdahulu Mempelajari teknologi yang menjadi dasar dalam melakukan pengembangan dan penyempurnaan. Dalam kasus ini, EPIRB yang sering digunakan sekarang dapat bertahan selama 2 hari dengan menggunakan baterai dan mempunyai tali tetapi tidak dapat ditambatkan pada kapal. b. Studi Teknologi yang Akan Diterapkan Mengumpulkan data tentang energi surya dan pemanfaatannya serta alatalat yang dibutuhkan. Selain itu juga melakukan studi literatur terhadap sumber yang berkaitan dengan penambatan kapal (mooring system). 3.3 Identifikasi Cara Kerja dan Pemodelan Alat Kegiatan ini dilakukan untuk mencari permodelan matematika dari alat dengan cara kerja yang efektif. Dalam hal ini, model SOPO EMOSI akan berbentuk bola yang berbahan fiber ringan dan dapat mengapung di laut, setengah volume bola tersebut terbuat dari kaca transparan, tetap menggunakan EPIRB terdahulu sebagai rangkaian utama, menambahkan panel surya sebagai pengganti baterai dan mengaitkan katrol yang terhubung oleh tali kepada kapal, selain itu menggunakan sensor air untuk pengaktifannya.



6



3.4 Pembuatan Alat Yakni menyatukan seluruh komponen yang dibutuhkan sehingga menjadi permodelan yang sudah direncanakan. Tahap-tahap pembuatan alat adalah sebagai berikut: Start Pembuatan Hull / Lambung



Pembuatan Hull /



Lambung



Penempatan Komponen



Menghubungkan Panel Surya, Chrge Inverter, Aki dan Inverter



Menghubungkan Inverter dan EPIRB



Menambatkan tali



Menghubungkan Sensor WLC dengan saklar Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan



1. Pembuatan lambung (hull) yang berbahan dasar serat fiber, fungsinya sebagai tempat seluruh komponen alat berada.



7



2. Penempatan komponen pada tempat yang sudah direncanakan antara lain; EPIRB, panel surya, inverter, charge controller, aki, sensor dan katrol. 3. Menghubungkan panel surya dengan charge controller, aki dan inverter. 4. Menghubungkan inverter dengan EPIRB. 5. Menambatkan tali pada katrol. 6. Memasang sensor wlc dan dihubungkan dengan saklar on/off EPIRB. 3.5 Pengujian Alat Pengujian alat dilakukan untuk menetukan keberhasilan dari sistem yang direncanakan. Dalam hal ini pengujian dititikberatkan pada pengisian baterai menggunakan sinar matahari, kestabilan alat saat mengapung, sensivitas sensor air, dan kinerja sistem penambatan. 3.6 Analisis Menganalisi hasil pengujian alat, mencari kelemahan-kelemahan yang ada agar dapat disempurakan sehingga dapat berfungsi optimal. Hasil analisis akan menentukan sifat dan karakteristik alat.



Gambar 2. Cara Kerja SOPOE MOSI



8



BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Rancangan Biaya No. 1 2 3 4



Jenis Pengeluaran Peralatan Penunjang Biaya Habis Pakai Perjalanan Lain-lain Jumlah



Biaya (Rp) 2.714.000 4.850.000 1.680.000 1.416.000 10.660.000



4.2 Jadwal Kegiatan PKM-KC ini akan dilaksanakan dengan jadwal kegiatan sebagai berikut: Bulan No



Kegiatan



I



II



III



IV



V



1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1



3



Studi literatur Identifikasi cara kerja dan permodelan Pembuatan alat



4



Pengujian alat



5



Analisis



6



Penyusunan laporan



2



9



DAFTAR PUSTAKA



Casey, Susan (2011). The Wave: In Pursuit of the Rogues, Freaks, and Giants of the Ocean. New York: Knopf Doubleday. Howard, Jim (2000). Handbook of Offshore Cruising: The Dream and Reality of Modern Ocean Cruising. Lanham: Sheridan House. IMO. (2009). SOLAS 1974 Consolidated Edition 2009. Khetagurov, M (2004). Marine Auxiliary Machinery and Systems. Hawaii: University Press of the Pacific. Utomo, Pristiadi (2007). FISIKA Interaktif Kls.X IPA. Jakarta: Azka Press.



10



Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok Biodata Ketua Kelompok A. Identitas Diri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon



Arnan Abdurrofi L S1-Teknik Perkapalan 21090114120065 Surakarta, 21 November 1996 [email protected] 085943275784



B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi



Jurusan Tahun Masuk-Lulus



SD SD Negeri Karangasem 1 Surakarta 2003-2008



SMP SMP Negeri 2 Surakarta



SMA SMA Negeri 4 Surakarta



2008-2011



IPA 2011-2014



C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No



Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar



Judul Artikel Ilmiah



Waktu dan Tempat



1 2 3 D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi yang lainnya) No.



Jenis Penghargaan



Institusi Pemberi Penghargaan



Tahun



11



12



13



14



15



Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri 1 2 3 4 5



Nama Lengkap Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP NIDN



Untung Budiarto, ST, MT ( L ) Lektor 197406181999031002 0018067403



6 7 8 9 10 11 12 13



Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah No. Telp/Faks/HP Alamat Kantor No. Telp/Faks Alamat e-mail Lulusan yang Telah dihasilkan Mata Kuliah yg Diampu



Kebumen, 18 Juni 1974 Jl. Gondang Timur IV No.50 Tembalang Semarang 02470740231/-/08156609783 Jl. Prof Sudarto SH No.1 Semarang 02476480784/02476480784 [email protected] S-1 = 30 orang 1. Mesin Penggerak Kapal 2. Elemen Mesin 3. Permesinan Bantu Kapal 4. Teori dan Aplikasi Optimasi 5. Metode Numerik



B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi



Nama Pembimbing



S-1 ITS Surabaya Teknik Mesin Kapal 1993-1998 Analisa Pengunaan Metoda Refrigerated Sea Water pada Palka Kapal Kapal Ir. Aguk Zuhdi, M.Eng



S-2 ITS Surabaya Teknik Mesin Kapal 2000-2003 Penggunaan Dry Ice Sebagai Pendingin Ikan Dengan Bantuan Blower Dr. Ir. Alam Baheramsyah, M.Si



C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir



No



Tahun



1



2008



2



2008



3



2009



4



2010



5



2011



6



2012



Pendanaan Judul Penelitian Sumber Jml (Juta Rp) Perancangan Sistem Solar Cell untuk Penggerak DIPA 5 Motor Listrik Kapal Nelayan FT.Undip Biodiesel Kelapa dan Uji unjuk Kerja di Mesin Hibah 30 Diesel Bersaing Produksi Biodiesel Kelapa Enzimatis Dan Uji Hibah 30 Unjuk Kerja Di Mesin Diesel Bersaing Analisa Karakteristik Kapal Ikan Tradisional DIPA 15 Pantura Jawa Tengah FT.Undip Pengembangan Gugus Kendali Mutu Pada PT. Jasa 15 Prodi Marina Indah Semarang Perancangan kapal ikan tradisional berbasis DP2M karakteristik teknis dan kultur masyarakat pantura 40 DIKTI Jawa Tengah (tahun ke-1)



16



7



8



2013



2014



Perancangan kapal ikan tradisional berbasis karakteristik teknis dan kultur masyarakat pantura Jawa Tengah (tahun ke-2) Perancangan Desain Kapal Ikan Berdasar Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Daerah Penangkapan ZEE Indonesia (tahun ke 1)



Ditlitabmas DIKTI



50



PNBP UNDIP



50



D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No



Tahun



1



2008



2



2008



3



2009



4



2009



5



2010



6



2010



7



2011



8



2011



9



2012



10



2012



11



2012



12



2012



13



2012



14



2013



Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan teknik menggambar dan membuat balingbaling (propeller) bagi pengrajin kapal traadisinal di kabupaten Batang Jawa Tengah Pengawasan pembangunan kapal pengawas perikanan di kabupaten Rembang Upaya peningkatan ketrampilanbagi para pekerja sub kontrator tentang pembacaan tanda gambar pada gambar kerja di PT Jasa marina Indah Semarang. Pelatihan teknik menggambar Rencana Garis (lines plan) bagi pengrajin kapal tradisional di kabupaten Batang Jawa Tengah. Pengawasan pembangunan kapal Pengawas Periakanan (Grass Crap) di Pening kabupaten Semarang. Peningkatan ketrampilan bagi para pekerja sub kontrator tentang pembacaan tanda gambar pada gambar kerja Kegiatan penanaman bakau sebagai upaya untuk mengurangi abrasi pantai di dusun badong desa sidogemah kecamatan sayung kabupaten Demak (IbM) bagi industri kecil komponen kapal pada perusahaan pengecoran logam “setia kawan”, “artha mandiri” dan “karya manunggal” di kabupaten Tegal Jawa Tengah Uji Terap Biodiesel Minyak Jarak Jenis B5, B10, B15 pada Kapal Tradisional Nelayan di Tambak Lorok Semarang IbM kelompok pembuat parut dan alat dapur melalui peningkatan kualitas produk di sentra industri kecil peralatran dapur Pelatihan tentang teknik menggambar rencana garis sebagai bentuk badan kapal dan gambar kerja bagi pembuat kapal kayu tradisional di kabupaten Batang Jawa Tengah Perencanaan Kapal Ikan 30 GT untuk Nelayan sebanyak 2 Buah T.A 2012 Pengawasan Pembangunan Kapal INKA MINA Provinsi D.I.Yogyakarta di Banyuwangi Perencanaan Kapal Ikan 30 GT untuk Nelayan sebanyak 2 Buah T.A 2013



Sumber DIPA FT Undip DIPA FT Undip DIPA FT Undip



Jml (Juta Rp) 5 5 5



DIPA FT 7,5 DIPA FT Undip DIPA FT Undip DIPA FT Undip DP2M Dikti



5 5



5



40



DIPA FT Undip



5



Dikti



40



DIPA FT Undip



20



Pemrov D.I.Y Pemrov D.I.Y Pemrov D.I.Y



40 30 40



17



18



Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas



No.



Nama / NIM



Program Studi



Bidang Ilmu (Peminatan)



1



Arnan Abdurrofi (21090114120065)



S1-Teknik Perkapalan



-



2



Oktaqul Anwar (21090114120021)



S1-Teknik Perkapalan



-



3



Saeful Huda Mursito (21090114120063)



S1-Teknik Perkapalan



-



4



Alif Fadhilah



S1-Teknik Perkapalan



-



Alokasi Waktu Uraian Tugas (Jam/Min ggu) 15 Pembuat proposal, pencetus ide, penanggung jawab dan pelaksana utama 8 Pembantu pelaksana, perakit model dan kelistrikan 8 Pembantu pelaksana, perancang permodelan dan sirkuit 8 Pembantu pelaksana, perancang permodelan dan sirkuit



19



20



Lampiran 5. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Obeng Cutter Soldier Tenol Kunci Lengkap Kabel Bor Listrik Skrup Carabiner Cat Kapal Kuas Resin Gergaji Besi



Justifikasi Pemakaian



Kuantitas



Sebagai alat pengencang baut Sebagai alat pemotong Sebagai alat pelebur tenol Sebagai penyambung logam Sebagai pengencang mur Sebagai penyambung komponen Sebagai pelubang mur Alat pengencang baut Sebagai penjepit alat dengan katrol Pengecatan anti air Alat pengecat Penguat warna cat Alat pemotong besi dan fiber SUB TOTAL (Rp)



1 Paket



Harga Satuan (Rp) 200.000



3 Buah 2 Buah 2 Roll 1 Set 1 Roll



8.000 50.000 10.000 300.000 300.000



24.000 100.000 20.000 300.000 300.000



1 Buah 30 Buah 2 Buah



530.000 3.000 100.000



530.000 90.000 200.000



2 Liter 3 Buah 1 Kaleng 2 Set



160.000 20.000 70.000 250.000



320.000 60.000 70.000 500.000



Jumlah (Rp) 200.000



2.714.000



2. Biaya Habis Pakai Material EPIRB McMurdo Smartfind Plus Category 2 Cetak Fiber Panel Surya Katrol Sensor WLC



Sebagai komponen utama



1 Buah



Harga Satuan (Rp) 3.500.000



Sebagai lambung utama Sebagai sumber energi utama komponen Sebagai penggulung tali Sensor pendeteksi air SUB TOTAL (Rp)



1 Buah 1 Paket



500.000 700.000



500.000 700.000



1 Buah 1 Buah



100.000 50.000



100.000 50.000 4.850.000



Justifikasi Pemakaian



Kuantitas



Jumlah (Rp) 3.500.000



21



3. Perjalanan Material



Survey harga dan ketersediaan alat Pengujian dan analisis alat



30 liter



Harga Satuan (Rp) 8.000



30 liter



8.000



240.000



Biaya pengiriman barang dari luar negeri SUB TOTAL (Rp)



1 kali



1.200.000



1.200.000



Justifikasi Pemakaian



Kuantitas



Makan dan minum anggota Untuk mencetak proposal, laporan kemajuan, laporan akhir dan revisi-revisi serta laporan neraca keuangan usaha Bolpoin, penggaris, spidol, dll Berkomunikasi antar tim, memudahkan koordinasi Penjilidan dan penyampulan proposal Studi literatur, survey harga, dan komunikasi antar anggota Memudahkan dalam mengakses internet SUB TOTAL (Rp)



1 Paket 1 Rim



Harga Satuan (Rp) 540.000 40.000



1 Paket



50.000



50.000



5 Bulan



60.000



300.000



6 Kali



6.000



36.000



5 Bulan



30.000



150.000



1 Buah



300.000



300.000



Justifikasi Pemakaian



Perjalanan ke Semarang Perjalanan ke Danau/Pantai Transportasi



Kuantitas



Jumlah (Rp) 240.000



1.680.000



4. Lain-lain Material Konsumsi Kertas HVS 80gram



Alat tulis Komunikasi Penjilidan dan Penyampuan Akses Internet selama 5 bulan Modem HUAWEI



TOTAL (KESELURUHAN)



Jumlah (Rp) 540.000 40.000



1.416.000 Rp. 10.660.000



22



Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkan



21cm



50cm



50cm