Proposal Skripsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

0



HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN POWER LENGAN TERHADAP SERVIS ATAS BOLA VOLI



(Studi Deskriptif pada Kelas V B SD Negeri Margasuka 1 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)



PROPOSAL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Mengikuti Seminar Proposal Skripsi



Oleh BILLY AGUNG SUDRAJAT NURACHMAT 1003794



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SUMEDANG 2014



1



A. Judul Skripsi HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN POWER LENGAN TERHADAP SERVIS ATAS BOLA VOLI (Studi Deskriptif pada Kelas V B SD Negeri Margasuka 1 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)



B. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli merupakan permainan yang banyak digemari oleh semua kalangan. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasnya masyarakat untuk menyaksikan pertandingan bola voli, baik antar sekolah, antar klub maupun antar



negara



dalam



even-even



pertandingan



internasional,



dan



menyaksikannya baik langsung maupun melalui tayangan televisi. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi atlet bola voli, seperti yang dikemukakan Suharno (1990: 12) yaitu “Empat faktor dominan yang dapat mempengaruhi prestasi atlet bola voli, yaitu faktor fisik, teknik, taktik, dan mental”. Begitu pula pendapat menurut Yunus (1992:13) bahwa: Syarat-syarat bibit pemain bola voli yang baik antara lain memiliki syarat fisik, yaitu kesehatan yang baik, tidak memiliki cacat tubuh, postur tubuh tinggi, memiliki unsur kondisi fisik yang baik (kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan, koordinasi kelentukan, power) dan secara fisiologis memiliki kemampuan kerja otot yang baik. Suharno



(1985:



9), berpendapat



bahwa



“syarat-syarat



dalam



pembibitan sesuai tuntutan anatomi atau somatis yang lengkap, tinggi badan 180 cm ke atas untuk putra dan 160 cm ke atas untuk putri”. Dari ketiga sumber tersebut, penulis tertarik pada faktor fisik, baik secara anatomis maupun fungsional. Yang dimaksud secara anatomis yaitu



2



ukuran tinggi badan, sedangkan secara fungsional yaitu kemampuan lengan dalam hal daya ledak ototnya. Kemampuan servis dalam bola voli merupakan elemen dasar yang mesti dimiliki bagi para pemain disamping teknik-teknik yang lainnya. Adapun teknik servis dalam bola voli diantaranya servis bawah, servis atas dan jumping servis. Dalam tingkatan anak usia sekolah dasar kebanyakan menggunakan servis bawah dan servis atas. Namun untuk peningkatan prestasi belajar siswa, guru penjas SD seringkali memberikan materi servis atas. Kelebihan servis atas menurut Yunus (1992: 70) “….menimbulkan kesukaran untuk memprediksi arah datangnya bola secara tepat”. Juga sejalan dengan pendapat Sarumpaet, A. dkk. (1991: 97) “servis ini adalah paling efektif, karena sulit menangkisnya”. Serta penulis menyimpulkan dari pendapat Subroto dan Yudiana (2010: 53) “servis atas dapat menghasilkan bola yang berbentuk topspin dan floating sehingga sulit untuk lawan menerima bola tersebut”. Ketertarikan tersebut dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis pada saat menyaksikan pertandingan bola voli antar sekolah, baik yang diselenggarakan di OOSN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) serta saat melihat siswa dengan antusias mengikuti pembelajaran bola voli. Pada setiap pertandingan tersebut selalu terdapat perbedaan-perbedaan pada tinggi badan pemain, demikian juga pada power lengan dan tinggi badan pemain. Yang diamati penulis yaitu kemampuan servis atas yang ditampilkan oleh setiap pemain dari setiap regu.



3



Pada saat melihat kemampuan servis pada pembelajaran bola voli dari setiap individu kadang-kadang kualitasnya sama, atau berbeda. Demikian pula tinggi badan pemain juga kadang-kadang merata atau juga bervariasi yaitu ada yang tinggi dan ada yang di bawah rata-rata ketinggian. Namun yang menjadi rasa ketertarikan secara khusus yaitu ada pemain yang tinggi badannya di bawah



rata-rata,



tetapi



kemampuan



servisnya



bagus.



Hal



tersebut



dimungkinkan karena pemain tersebut memiliki power lengan yang baik sebagai dukungan pada saat memukul bola. Sebaliknya ada pemain yang power lengannya di bawah rata-rata, tetapi kemampuan servisnya bagus. Hal tersebut dimungkinkan karena pemain tersebut memiliki postur badan yang tinggi sebagai dukungan saat memukul bola yang ada di atas saat pelaksanaan sehingga bola dengan mudahnya melewati net dalam pelaksanaan servis atas. Dari hasil pengamatan tersebut timbulah masalah yaitu apakah hasil servis atas bola voli tersebut dikarenakan dukungan dari tinggi badan atau power lengan? Pertanyaan tersebut membuat rasa penasaran penulis untuk menelitinya. Penelitian tersebut akan dilakukan pada siswa kelas V B SD Negeri Margasuka 1 dengan alasan letak SD berada dekat dengan tempat tinggal peneliti dan peneliti merupakan alumni dari SD tersebut. Berdasarkan pada alasan-alasan tersebut di atas penulis akan merealisasikannya ke dalam judul “Hubungan Tinggi Badan dan Power Lengan terhadap Servis Bawah Bola Voli (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1 Kecamatan 2013/2014)”.



Sumedang



Selatan



Kabupaten



Sumedang



Tahun Ajaran



4



C. Rumusan Masalah Berdasarkan



latar



belakang



masalah



di



atas,



maka



penulis



merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah tinggi badan memiliki hubungan berarti terhadap kemampuan servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1? 2. Apakah power lengan memiliki hubungan berarti terhadap kemampuan servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1? 3. Apakah tinggi badan dan power lengan memiliki hubungan berarti terhadap kemampuan servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1? 4. Mana yang lebih signifikan hubungannya antara tinggi badan dan power lengan terhadap kemampuan servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1?



D. Batasan Masalah Batasan masalah diperlukan dalam suatu penelitian dengan tujuan agar permasalahan yang diteliti tidak keluar dari ruang lingkup dan dalam pelaksanaannya lebih terarah pada tujuan. Masalah dalam penelitian ini penulis batasi sebagai berikut : 1. Variabel yang diteliti terdiri dari : a. variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi adalah tinggi badan dan power lengan



5



b. variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi adalah servis bawah bola voli. 2. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka sehingga disebut sampel jenuh. 3. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. 4. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menghimpun data yaitu: a. Ukuran tinggi badan sampel b. Tes lempar bola medicine seberat 3 kg sebagai alat ukur power lengan c. Tes servis atas bola voli.



E. Tujuan Penelitian Setiap penelitian sudah dipastikan memiliki tujuan. Demikian pula penelitian yang dilaksanakan penulis mempuyai tujuan sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tinggi badan terhadap hasil servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan power lengan terhadap hasil servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tinggi badan dan power lengan terhadap hasil servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1. 4. Untuk mengetahui besarnya perbedaan hubungan tinggi badan dan power lengan terhadap hasil servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1.



6



F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis sebagai sumbangan keilmuan dalam pembelajaran bola voli. 2. Secara praktis diharapkan mempunyai manfaat sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan servis atas bola voli.



G. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang keliru, berikut ini penulis memberikan penjelasan istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini sebagai berikut. 1. Hubungan. Menurut Poerwadarminta (1986: 321), dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “Ada keterikatan antara satu hal dengan lainnya.” 2. Tinggi badan merupakan salah satu ukuran pertumbuhan seseorang yang diukur dari kepala bagian atas sampai dengan telapak kaki. (Wikipedia, 2013). 3. Power. Menurut Harsono (1988: 200) adalah “Kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat.” 4. Lengan. Menurut Yusuf (1998: 8) adalah “Ekstremitas bagian atas yang terdiri dari lengan atas, lengan bawah, dan tangan.” 5. Servis atas menurut Somantri dan Sujana (2009: 24) “merupakan service yang dilakukan dengan cara memukul bola dengan ayunan tangan dari atas”.



7



6. Permainan bola voli. Menurut Suharno (1990: 2) yaitu “Jenis olahraga permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, dan masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain."



H. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar Anggapan dasar atau asumsi sangat diperlukan sebagai pegangan dan



dijadikan



titik



tolak



penelitian



untuk



memecahkan



suatu



permasalahan. Tentang hal itu Surakhmad (1994: 38) berpendapat bahwa : “Anggapan dasar, asumsi atau postulat menjadi tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Postulat ini yang menjadi titik pangkal, titik mana tidak lagi menjadi keragu-raguan penyelidik.” Dengan mengacu pada kutipan di atas, maka sebagai landasan berfikir penulis dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Tinggi badan bagi seorang pemain bola voli merupakan faktor fisik secara



anatomis



yang



merupakan



prasyarat



utama,



karena



permainannya dibatasi oleh net yang memiliki ketinggian 2,43 meter untuk putra, dan 2,24 meter untuk putri. Jadi pemain yang memiliki tinggi badan ideal tingkat keberhasilan servis akan lebih mudah karena melakukan servis bola secara menukik melewati net. b. Power lengan harus dimiliki oleh pemain bola voli, karena untuk memukul dengan keras dan cepat perlu didukung oleh power lengan. 2. Hipotesis



8



Hipotesis merupakan jawaban sementara dan dimaksudkan menjadi landasan logi dan memberi arah kepada proses pengumpulan data serta proses penelitian itu sendiri. Hipotesis hendaklah membuat semakin jelas arah pengujian suatu masalah. Tentang pengertian hipotesis, Arikunto (1996: 67) menjelaskan sebagai berikut : “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Mengacu pada anggapan dasar di atas, maka hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Tinggi badan memiliki hubungan yang signifikan terhadap hasil servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1. b. Power lengan memiliki hubungan yang signifikan terhadap hasil servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1. c. Tinggi badan dan power lengan memiliki hubungan yang signifikan terhadap hasil servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1. d. Power lengan memiliki hubungan yang lebih signifikan terhadap hasil servis atas bola voli pada Siswa Kelas V B SD Negeri Margasuka 1. I. Ringkasan Tinjauan Teoritis 1. Servis atas bola voli Dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama adalah servis atas bola voli. Untuk itu penulis kemukakan hanya teknik servis atas. Servis atas merupakan salah satu teknik yang harus dikuasai dengan baik oleh para pemain bola voli, terutama pada saat pemain menempati giliran servis.



9



Mengenai teknik servis atas dalam permainan bola voli dikemukakan Somantri dan Sujana (2009 : 24) “merupakan service yang dilakukan dengan cara memukul bola dengan ayunan tangan dari atas”. Untuk lebih jelasnya teknik tersebut penulis uraikan berikut ini. a) Sikap permulaan Berdiri di daerah servis menghadap lapangan permainan lawan, bagi yang tidak kidal kaki kiri sedikit di depan kaki kanan dan sebaliknyanbagi yang kidal. Bola dipegang di depan dada oleh tangan kiri dan tangan kanan menahannya. b) Pelaksanaan Bola dilambungkan setinggi kurang lebih 40 cm di depan atas kepala. Bersamaan dengan itu kaki kiri sedikit dilangkahkan ke depan, dan tangan kanan diangkat ke atas ke belakang kepala dan segera memukul bola di atas depan kepala dengan pangkal lengan atau telapak tangan yang ditegangkan. Bola dipukul pada bagian tengah belakang bola.



c) Gerak lanjut Gerak lanjut lengan harus segaris dengan dada yang didorongkan ke depan, segera masuk lapangan permainan untuk siap memainkan bola berikutnya. Seluruh gerakan mulai dari awalan, pelaksanaan dangerakan lanjut dilakukan secara berurutan dengan tidak terputus-putus. Namun cara-cara



10



melakukan teknik servis atas tersebut ada yang perlu diperhatikan seperti hal-hal sebagai berikut : a) Lambungan bola. b) Timing lambungan bola dan pukulan terhadap bola harus tepat. c) Power lengan keras (strong spike) atau lemah (weak spike). Tetapi meskipun demikian uraian teknik dasar di atas masih terdapat beberapa kesalahan umum pada waktu melakukan spike, yaitu: a. Lambungan terlalu ke depan atau ke belakang. b. Kurang tepatnya timing pukulan bola. c. Gerak pelaksanaan terlalu cepat. d. Power lengan terlalu lemah atau terlalu kuat. e. Gerakan ayunan lengan. f. Lengan pada waktu memukul bola dibengkokkan dan dipukulkan tanpa cambukan. Berdasarkan uraian tersebut, salah satu di antaranya yang sering ditemui di lapangan adalah tangan pada saat memukul bola dibengkokkan dan dipukulkan tanpa cambukan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari pelatih, karena servis atas merupakan teknik servis yang dapat menyulitkan lawan, karenanya harus dilatih dengan baik. 2. Peranan dan hubungan tinggi badan terhadap servis atas bola voli Setiap pemain bola voli diharapkan memiliki tinggi badan yang sesuai dengan karakteristik cabang olahraga tersebut, yaitu harus memiliki tinggi badan di atas rata-rata. Namun kenyataannya kadangkala tidak sesuai dengan harapan, yaitu masih ada pemain bola voli yang tinggi badannya di



11



bawah rata-rata. Hal tersebut memang realita bahwa setiap orang memiliki persamaan dan perbedaan, baik secara fisik maupun secara psikis. Oleh karena itu pula akan memiliki perbedaan dalam hal keterampilan dan keahliannya. Demikian pula dalam prestasi olahraga, baik perorangan maupun beregu tidak akan terjadi semua atlet menjadi juara. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut bisa datang dari dalam diri atlet, seperti kondisi fisik secara fungsional, kondisi fisik secara anatomi, motivasi instrinsik, dan banyak lagi yang lainnya. Sedangkan dari luar diri atlet adalah motivasi ekstrinsik, sarana prasarana, peran pelatih, pengaruh penonton, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti faktor fisik secara anatomi dan fisiologis. Secara anatomi tinggi badan setiap orang ada perbedaan, yaitu tinggi, sedang, dan pendek. Oleh karena itu, tinggi badan merupakan acuan bagi cabang olahraga yang dipilihnya, seperti cabang olahraga bola voli membutuhkan atlet yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata. Karenanya para ahli membedakan postur tubuh menjadi beberapa tipe, seperti yang diungkapkan Krestshcmer (Sukintaka, 1992 : 32) mengelompokkan manusia atas dasar bentuk tubuhnya menjadi tiga tipe, yaitu “Tipe piknis, tipe leptosom, dan tipe atletis“. Adapun pendapat Beutelstahl (1988: 11) yaitu sebagai berikut. Permainan bola voli membutuhkan tinggi badan yang ideal untuk cabang olahraga itu. Tinggi badan tersebut peranannya sangat dominan antara lain: 1. Sebagai pendukung pada saat pemain melakukan spike; 2. Sebagai pendukung pada saat pemain melakukan bendungan (blocking);



12



3. Sebagai pendukung pada saat pemain melakukan servis dengan menggunakan teknik servis atas dan jump service. Berdasarkan kutipan di atas, penulis jelaskan bahwa atlet bola voli lebih cenderung memiliki tubuh dengan tipe atletis, terutama pada tinggi badan. Sebagai dukungan terhadap proses pelaksanaan servis atas, maka pemain yang memiliki tinggi badannya ideal tingkat keberhasilan servis akan lebih mudah karena melakukan servis bola dapat lebih menukik melewati net. 3. Peranan dan hubungan power lengan badan terhadap servis atas bola voli Power merupakan salah satu komponen fisik yang memiliki peran penting bagi setiap cabang olahraga terutama yang memerlukan daya ledak otot yang tinggi. Power merupakan salah satu pengembangan komponen kondisi fisik dari kekuatan (strength). Menurut Susilawati (2009 : 34) kekuatan elastis (power) adalah ”type/macam kekuatan yang sangat diperlukan dimana otot dapat bergerak cepat terhadap suatu tahanan”. Jadi, berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dijelaskan bahwa power adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau kombinasi dari kecepatan kontraksi dan kecepatan gerak, artinya kekuatan dapat dinyatakan sebagai power apabila dilakukan dengan sangat cepat. Peranan power lengan dalam permainan bola voli yaitu terutama untuk memukul bola pada saat spike. Bola harus dipukul keras dengan mengerahkan power otot lengan. Dengan demikian otot lengan memiliki



13



peranan penting dan memiliki hubungan yang erat dengan hasil spike bola voli. J. Metodologi 1. Desain penelitian Dalam peneitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun mengenai ciri-ciri metode deskriptif menurut Nazir (Suherman, 2013 : 40) “metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data besar belaka”. Sehingga penulis jelaskan bahwa desain penelitian ini dapat dijadikan suatu pegangan dalam melakukan penelitian guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan hasil yang maksimal. Dalam meneliti masalah hubungan antara tinggi badan dan power lengan terhadap servis atas bola voli, penulis membuat desain dan langkahlangkah penelitian deskriptif. Untuk lebih jelasnya desain penelitian tersebut, penulis gambarkan sebagai berikut.



rx1y X1 rx1x2y



Y rx2y X2



14



Gambar 1 Desain penelitian Keterangan : X1



= tinggi badan



X2



= power lengan



Y



= servis atas bola voli



rx1y



= korelasi X1 terhadap Y atau hubungan tinggi badan terhadap servis atas bola voli



rx2y



= korelasi X2 terhadap Y atau hubungan power lengan terhadap servis atas bola voli



rx1x2y



= korelasi X1 dan X2 terhadap Y atau hubungan tinggi badan dan power lengan terhadap servis atas bola voli



Adapun langkah-langkah penelitiannya, penulis gambarkan pada gambar di halaman berikut. POPULASI



SAMPEL PENGAMBILAN DATA: PENGUKURAN TINGGI BADAN PENGUKURAN POWER LENGAN 3. TES SERVIS ATAS BOLA VOLI



IDENTIFIKASI DATA PENGOLAHAN DATA MENGANALISIS BUTIR TES 1 DAN BUTIR TES 2 TERHADAP SERVIS ATAS TES B KESIMPULAN HASIL PENELITIAN



15



Gambar 2 Langkah-Langkah Penelitian 2. Populasi dan sampel a) Populasi Populasi menurut Margono (Suherman, 2012 : 69) adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V B SD Negeri Margasuka 1 yang jumlahnya 16 orang. Terdiri dari 10 siswa putra dan 6 siswa putri. b) Sampel Sampel menurut Arikunto (Suherman, 2012 : 70) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Seluruh anggota populasi yang berjumlah 16 orang tersebut dijadikan sampel. Dengan demikian sampel yang digunakan sebanyak 16 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh atau sampling total. Menurut Sugiyono (Suherman, 2012 : 75) “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel”. Sampling Berikut penulis tuliskan daftar nama siswa kelas V B SD Negeri Margasuka 1 dalam bentuk tabel. Tabel 1 Sampel Penelitian No 1 2



Nama Sampel Novansyah R. Resti Listiani



Jenis Kelamin ( L/P ) L P



16



3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Ridwan Rudiana Syamputra Ruly Arifan Rizal Bastian Santi Sulistiawati Sutisna Hidayat Taufik Hidayat Trisna Jaelani Wilman Nurdiansyah Wiwit Siskawati Yazid Bustami Meilane Maulidina Ade Liani Rahma Adianti



Jumlah Keseluruhan ( N ) Sampel Laki-laki Sampel Perempuan



L L L L P L L L L P L P P P 16 10 6



3. Instrumen Mengenai prosedur dan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Pengukur tinggi badan b. Pengukuran power lengan c. Tes servis atas Untuk lebih jelas ketiga instrument itu penulis jelaskan sebagai berikut : a. Pengukur tinggi badan 1. Mempersiapkan alat dan fasilitas yang digunakan yaitu: a) Formulir perorangan b) Pengukur tinggi badan c) Alat tulis



17



2. Petugas tes a) Pengawas tinggi badan b) Pencatat tinggi badan 3. Pelaksana tes a) Testee berdiri di samping alat ukur tinggi badan b) Testee berdiri dengan sikap sempurna c) Tinggi badan diukur mulai dari telapak kaki sampai ujung kepala. d) Pengawas tinggi badan melihat tinggi badan testee



b. Pengukuran power lengan 1. Alat yang digunakan : a) Bola medicine yang beratnya 3 kg b) Meteran c) Formulir d) Alat tulis 2. Pelaksanaan tes a) Testee berdiri di belakang dengan kedua kaki sejajar dan dibuka selebar bahu di belakang garis sambil memegang bola medicine dengan kedua tangan dan diletakkan di belakang kepala. b) Testee melakukan ancang-ancang dengan menarik bola medicine ke belakang sambil melentingkan pinggang ke



18



belakang sebagai awalan untuk melemparkan bola medicine. c) Testee melemparkan bola medicine ke arah depan sejauh-jauhnya. d) Teste diberi kesempatan sebanyak 3 kali. Lemparan terjauh merupakan prestasi yang diambil sebagai kemampuan power lengan. 3. Petugas tes : a) Pemberi tanda jatuhnya bola medicine, sebanyak satu orang. b) Pengukur jauh lemparan sebanyak dua orang c) Pencatat hasil sebanyak satu orang. c. Tes servis atas bola voli 1. Mempersiapkan alat dan fasilitas yang digunakan, yaitu : a) Lapangan bola voli yang sudah diberi skor sasaran. b) Bola voli lima buah, dan net bola voli satu buah c) Formulir perorangan d) Alat tulis yang dipergunakan. 2. Petugas tes : a) Pengawas jatuhnya bola pada titik/bidang sasaran, satu orang. b) Pencatat hasil, satu orang. 3. Pelaksanaan tes



19



a)



Pelaksanaannya, yaitu : 1) Testee berdiri di belakang garis luar (area servis). 2) Testee diberi kesempatan sebanyak lima kali 3) Skor yang diperoleh adalah jumlah skor sasaran dari 5 kali kesempatan servis.



Untuk lebih jelasnya, lapangan tes servis penulis gambarkan seperti di halaman berikut.



Gambar 3 Lapangan Tes Servis atas Bola Voli 4. Pengolahan data Pengolahan data dihasilkan berdasarkan hasil tes variabel X1 (tinggi badan), variabel X2 (power lengan) dan variabel Y (servis atas bola voli). Nilai yang dihasilkan kemudian dilakukan uji statistik yang terdiri dari: a. Uji normalitas data dari setiap tes. b. Menghubungkan korelasi antar dua variabel. c. Uji hipotesis atau uji signifikan.



20



d. Uji



koefisien



determinasi



(KD)



yang



berguna



untuk



mengetahui seberapa besar hubungan antara tinggi badan dan power lengan terhadap servis atas bola voli.



K. Sistematika Penulisan Berikut



peneliti



merumuskan



sistematika



penulisan



dalam



penulisan skripsi yang berjudul “Hubungan Tinggi Badan dan Power Lengan terhadap Servis Atas Bola Voli” yang terdiri dari: 1. Judul dan Pernyataan Maksud Penulisan 2. Lembar Pengesahan 3. Lembar Pernyataan 4. Kata pengantar 5. Abstrak 6. Daftar isi 7. Daftar Tabel 8. Daftar Gambar 9. Daftar Lampiran 10. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Batasan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian



21



F. Anggapan Dasar G. Hipotesis Penelitian H. Definisi Operasional 11. BAB II. KAJIAN TEORITIS 12. BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Desain Penelitian C. Populasi dan Sampel Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Pengolahan Data F. Instrumen Penelitian G. Ruang Lingkup Penelitian H. Jadwal Penelitian 13. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian B. Analisis Data C. Pembahasan Penelitian 14. Bab V. Simpulan dan Saran A. Simpulan B. Saran 15. Daftar Pustaka 16. Daftar Lampiran 17. Riwayat Hidup



22



L. Agenda Kegiatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mencari hubungan dari variabel bebas terhadap variabel terikat, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun program pelaksanaan penelitian penulis informasikan pada Tabel 2 di halaman berikut.



Tabel 2 Agenda Kegiatan Penelitian No



Acara Kegiatan



Waktu Desember



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Penyusunan proposal Bimbingan proposal Sidang proposal Perijinan penelitian Pengambilan data Identifikasi data Pengolahan data Analisis butir tes Menyimpulkan hasil penelitian Penyusunan laporan



Januari



Februari



Maret



April



Mei



23



DAFTAR PUSTAKA



`Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Beutelstahl, Dieter. (1988). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung : CV. Pioner Jaya Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung: CV. Tambak Kusuma. M. Yunus, (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti. Poerwadarminta, W.J.S. (1986). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sarumpaet, A. dkk. (1991). Permainan Besar. Padang: tidak diterbitkan. Somantri dan Sujana. (2009). Bahan Belajar Mandiri Mata Kuliah Permainan Net. Prodi PGSD Penjas Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang: Tidak diterbitkan Subroto, Toto. dan Yudiana, Yunyun. (2010). Modul Permainan Bola Voli. FPOK UPI. Suharno, H.P. (1979). Dasar-dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta: IKIP. Suharno, H.P. (1985). Dasar-dasar Permainan Bola Voli. Yogyakrta: IKIP.



24



Suharno, H.P. (1990). Bola Volley. Depdikbud. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Suherman, Ayi. (2013). Penelitian Pendidikan. Sumedang: CV. Bintang WaliArtika. Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metoda dan Teknik. Bandung: Tarsito. Susilawati, Dewi. (2009). Bahan Belajar Mandiri Kebugaran Jasmani (Secara Medis dan Kepelatihan). Sumedang: tidak diterbitkan Wikipedia. (2013). Pemeriksaan Fisik. [online]. id.wikipedia.org/wiki//pemeriksaan_fisik.



Dapat



diakses



Yusuf. (1998). Pengaruh Latihan Olahraga pada Usia Dini. KONI Pusat. Sukintaka. (1992). Permainan dan Metodik. Jakarta : Percetakan Negara RI.



di:



25



Lampiran 1 SAMPEL PENELITIAN SISWA KELAS V B SD NEGERI MARGASUKA 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Nama Sampel



Jenis Kelamin ( L/P )



Novansyah R. Resti Listiani Ridwan Rudiana Syamputra Ruly Arifan Rizal Bastian Santi Sulistiawati Sutisna Hidayat Taufik Hidayat Trisna Jaelani Wilman Nurdiansyah Wiwit Siskawati Yazid Bustami Meilane Maulidina Ade Liani Rahma Adianti



Jumlah Keseluruhan ( N ) Sampel Laki-laki Sampel Perempuan



L P L L L L P L L L L P L P P P 16 10 6



26



Lampiran 2 FORMAT PENGAMBILAN DATA PENGUKURAN TINGGI BADAN DAN T-SCORE TINGGI BADAN No Nama Sampel 1 Novansyah R. 2 Resti Listiani 3 Ridwan 4 Rudiana Syamputra 5 Ruly Arifan 6 Rizal Bastian 7 Santi Sulistiawati 8 Sutisna Hidayat 9 Taufik Hidayat 10 Trisna Jaelani 11 Wilman Nurdiansyah 12 Wiwit Siskawati 13 Yazid Bustami 14 Meilane Maulidina 15 Ade Liani 16 Rahma Adianti Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi



Tinggi Badan (Cm)



T-Score



27



Lampiran 3 \ FORMAT PENGAMBILAN DATA TES POWER LENGAN DAN T-SCORE POWER LENGAN No



Nama Sampel



1 Novansyah R. 2 Resti Listiani 3 Ridwan 4 Rudiana Syamputra 5 Ruly Arifan 6 Rizal Bastian 7 Santi Sulistiawati 8 Sutisna Hidayat 9 Taufik Hidayat 10 Trisna Jaelani 11 Wilman Nurdiansyah 12 Wiwit Siskawati 13 Yazid Bustami 14 Meilane Maulidina 15 Ade Liani 16 Rahma Adianti Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi



Lempar Bola Medicine (dalam cm)



T-Score



28



Lampiran 4 FORMAT PENGAMBILAN TES SERVIS ATAS BOLA VOLI DAN TSCORE SERVIS ATAS BOLA VOLI No Nama Sampel 1 Novansyah R. 2 Resti Listiani 3 Ridwan 4 Rudiana Syamputra 5 Ruly Arifan 6 Rizal Bastian 7 Santi Sulistiawati 8 Sutisna Hidayat 9 Taufik Hidayat 10 Trisna Jaelani 11 Wilman Nurdiansyah 12 Wiwit Siskawati 13 Yazid Bustami 14 Meilane Maulidina 15 Ade Liani 16 Rahma Adianti Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi



Jumlah Skor



Jumlah T-Score



29



Lampiran 5 REKAPITULASI T-SCORE TINGGI BADAN, POWER LENGAN DAN SERVIS ATAS BOLA VOLI No



Nama Sampel Tinggi Badan



T-Score Power Lengan



1 Novansyah R. 2 Resti Listiani 3 Ridwan 4 Rudiana Syamputra 5 Ruly Arifan 6 Rizal Bastian 7 Santi Sulistiawati 8 Sutisna Hidayat 9 Taufik Hidayat 10 Trisna Jaelani 11 Wilman Nurdiansyah 12 Wiwit Siskawati 13 Yazid Bustami 14 Meilane Maulidina 15 Ade Liani 16 Rahma Adianti Jumlah Rata-rata Standar deviasi



Lampiran 6 UJI NORMALITAS VARIABEL BEBAS (X1)



Servis Atas



30



No



Xi



Zi



F(Zi)



S(Zi)



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Lampiran 7 UJI NORMALITAS VARIABEL BEBAS (X2)



F(Zi) – S(Zi)



31



No



Xi



Zi



F(Zi)



S(Zi)



F(Zi) – S(Zi)



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Lampiran 8 UJI NORMALITAS VARIABEL BEBAS ( Y )



No 1



Xi



Zi



F(Zi)



S(Zi)



F(Zi) – S(Zi)



32



2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Lampiran 9 NILAI YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGHITUNG KORELASI VARIABEL BEBAS (X1) DENGAN VARIABEL TERIKAT (Y) No 1 2 3 4 5



X



Y



Xi



Yi



Xi2



Yi2



XiYi



33



6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah



Lampiran 10 NILAI YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGHITUNG KORELASI VARIABEL BEBAS (X2) DENGAN VARIABEL TERIKAT (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



X



Y



Xi



Yi



Xi2



Yi2



XiYi



34



15 16 Jumlah