6 0 606 KB
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
LAPORAN ARUS KAS
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
Hak cipta © 2014, Ikatan Akuntan Indonesia
Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang menerjemahkan, mencetak ulang, memperbanyak, atau menggunakan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronik, mekanik atau cara lainnya, yang saat ini diketahui atau nanti ditemukan, termasuk menggandakan dan mencatat, atau menyimpan dalam sistem penyimpanan dan penyediaan informasi, tanpa izin tertulis dari Ikatan Akuntan Indonesia. Jkatan Akuntan Indonesia tidak bertanggungjawab atas kerugian yang dialami oleh pihak yang melakukan atau menghentikan suatu tindakan dengan mendasarkan pada materi dalam buku ini, baik kerugian yang disebabkan oleh kelalaian atau hal lainnya. Sanks! Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (I) atau pasal 49 ayat (I) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat I (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rpl.OOO.OOO,OO' (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak RpS.OOO.OOO.OOO,OO (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada urnurn suatu ciptaan atau barang basil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (I), dipidaua penjara paling lama 5 (lima) tahun dau/atau denda paling bauyak RpSOO.OOO.OOO,OO (lima ratus juta rupiah). Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta 10310 Telp: (021) 31904232 Fax : (021) 3900016 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Email: [email protected], [email protected] Agustus 20 14
....................LJ.P_()P!::N_.t::f!:':!'!.."i!::.'!..................................................................................................~-~":~.~-Jl------·
PENGANTAR PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 22 Desember 2009. PSAK 2 ini merevisi PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas yang telah dikeluarkan pada tanggal 7 September 1994. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.
Jakarta, 22 Desember 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Rosita Uli Sinaga Roy Iman Wirahardja Agus Edy Siregar Etty Retno Wulandari Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Riza Noor Karim Setiyono Miharjo Saptoto Agustomo Jumadi Ferdinand D. Purba Irsan Gunawan Budi Susanto Ludovicus Sensi Wondabio Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar
Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------~---------··· Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESlA- Di/arang memfoto-kopi atau memperbanyak
V
....................l:'I'()~~-!IF::N._":_f':~8__1:_R:_'J.f?__l!!':_f?_ _________________________________________________________________________________________________P_S"'::'f::.~.rf!-······
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 LAPORAN ARUS KAS Pernyata~n Standar Akuntansi Keuangan 2: Laporan Arus Kas terdiri dari paragraf0158a. PSAK 2 dilengkapi dengan Contoh llustratif yang bukan merupakan bagian dari PSAK 2. Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 2 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan secara eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
PENDAHULUAN
Tujuan Informasi tentang arus kas entitas berguna dalam menyediakan pengguna laporan keuangan dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomik oleh pengguna mensyaratkan evaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan Pernyataan ini adalah mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu periode.
Ruang Lingkup 01. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian takterpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
02.
Dikosongkan.
03. Pengguna laporan keuangan entitas berkepentingan untuk mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan tidak bergantung pada aktivitas entitas serta apakah kas dapat dipandang sebagai produk entitas, seperti yang berlaku di lembaga keuangan. Pada dasarnya, entitas membutuhkan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-producing activities). Entitas membutuhkan kas untuk melaksanakan usahanya, melunasi kewajibannya, dan membagikan dividen kepada investor. Sejalan dengan hal tersebut, Pernyataan ini mensyaratkan seluruh entitas menyajikan laporan arus kas. Manfaat Informasi Arus Kas 04. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, maka laporan arus kas dapat menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset neto entitas, struktur keuangannya (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuannya untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan dari berbagai entitas. lnformasi tersebut juga meningkatkan daya banding
·······················································································································································-~---········ Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA- Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
2.1
....... ill~iif"i!.:~9~~-~~"~~-lS_A_K__2___________________ _ pelaporan k.inerja operasi berbagai entitas karena dapat meniadakan dampak penggunaan perlakuan.akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. OS. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Informasi arus kas historis juga berguna untUk meneliti ketepatan dari penilaian masa lalu atas arus kas masa depan dan dalam menguji hubungan antara profitabilitas dan arus kas neto serta darnpak perubahan harga.
Definisi
06. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi ekuitas dan pinjaman entitas. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits). Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya satJgat likuid, berjangka pendek, yang dengan cepat dapat segera dikonversikan menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Kas dan Setara Kas 07. Setara kas dimilik.i untuk tujuan memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi kualifikasi sebagai setara kas, suatu investasi harus segera dapat dikonversikan menjadi kas dalam jum)ah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi umumnya memenuhi kualifikasi sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam waktu, sebagai contoh, tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya. lnvestasi dalam bentuk ekuitas tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi dalam bentuk ekuitas tersebut adalah setara kas, sebagai contoh, saharn preferen yang diperoleh dalam suatu periode singkat dari jatuh temponya dan tanggal penebusan yang telah ditentukan. 08. Pinjaman bank umumnya dipertimbangkan sebagai aktivitas pendanaan. Akan tetapi, dibeberapa negara, cerukan (bank overdraft) yang dibayarkan lagi berdasarkan permintaan merupakan bagian yang takterpisahkan dari pengelolaan kas entitas. Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas. Karakteristik dari pengaturan perbankan tersebut mengakibatkan saldo bank sering berfluktuasi dari saldo positif menjadi penarikan berlebih. 09. Arus kas tidak termasuk perpindahan di antara pos-pos yang termasuk dalam kas atau setara kas karena komponen tersebut lebih merupakan bagian dari pengelolaan kas entitas daripada sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Pengelolaan kas terrnasuk investasi atas kelebihan kas dalam setara kas.
2.2 1··········-~-----····················································································································································
,
Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA- Di/arang memfotcrkopi atau memperbanyak
.....................LJ\~()fl/\~./\~~~-l~A_K z____________________ j
1.........
__
Laporan laba rugi dan penghasilan kornprehensiflain konsolidasian untuk periode yang berakhir 20X2 (a) Rp Pendapatan
30.650 (26.000)
Behan pokok penjualan Laba bruto
4.650
Behan penyusutan
(450)
Behan administratif dan penjualan
(910)
Behan bunga
(400)
Penghasilan investasi
500
Kerugian selisih kurs
(40)
Laba sebelum pajak
3.350
Pajak penghasilan
(300)
Laba neto
3.050
(a) E11titas tidak mengakui setiap komponen penghasi/an komprehensif lain pada periode yang berakhir 20X2
Laporan posisi keuangan konsolidasian pada akhir tahun 20X2 20X2
20XI
Rp
Rp
Aset Kas dan setara kas
230
160
Piutang usaha
1.900
1.200
Persediaan
1.000
1.950
Investasi porfolio
2.500
2.500
Aset tetap Akumulasi penyusutan
3.730
1.910
(1.450)
(1.060)
Aset tetap (neto)
2.280
850
Total aset
7.910
6.660
Utang usaha
250
1.890
Utang bunga
230
100
Utang pajak penghasilan
400
1.000
Liabilitas
Utang jangka panjang
2.300
1.040
Total liabilitas
3.180
4.030
1.500
1.250
Ekuitas Modal saham
I
Saldo laba
3.230
1.380
Total ekuitas
4.730
2.630
Totalliabilitas dan ekuitas
7.910
6.660
I
r·········-~:12·········;,-~k·;;;~;;-·©-2ii1~-;K:.;.;:A"NA"K·u;;:r..;:N"·iN~~;;;;;;;,;:::·;;;;~;,;~;·;;;~;,;;~;;;:k~~;-~;~~-;,;~;;;;;;;~~;~k···················-~
.....................J!.:~'?_~~_I!:f!:~~-IY'_S________________________________________________________________ .................................f:.~f>:~-~-rl'-·····
Laporan arus kas: Metode langsung (paragraf IS(a)) 20X2 Rp
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan
.Pembayaran kas kepada pemasok dan
30.150 karyaw~
(27.600)
Kas yang dihasilkan dari operasi
2.550
Pembayaran bunga
(270)
Pembayaran pajak penghasilan
(900)
Kas neto dari aktivitas operasi
1.380
Arus kas dari aktivitas investasi Akuisisi entitas anak X dengan kas (catatan A)
(550)
Pembelian aset tetap (catatan B)
(350)
Hasil dari penjualan peralatan
20
Penerimaan bunga
200
Penerimaan dividen
200
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
(480)
Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham
250
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan
250
Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen/.l\f{~~-0.~
~~_A_K
.................................................................................................
__2 _________________ ___1
Laporan arus kas: Metode tidak langsung (paragraf IS(b)) 20X2 Rp
Arus kas .dari aktivitas operasi Laba sebelum pajak
3.350
Penyesuaian untuk: Penyusutan
450
Kerugian selisih kurs
40
Penghasilan investasi
(500}
Behan bunga
400 3.740
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain
(500}
Penurunan persediaan
1.050
Penurunan utang usaha
(1.740)
Kas yang dihasilkan dari operasi
2.550
Pembayaran bunga
(270}
Pembayaran pajak penghasilan
(900)
Kas neto dari aktivitas operasi
1.380
Arus kas dari ak:tivitas investasi Akuisisi entitas anak X, dengan perolehan kas neto (catatan A)
(550)
Pembelian aset tetap (catatan B)
(350)
Hasil dari penjualan peralatan
20
Penerimaan bunga
200
Penerimaan dividen
200 (480}
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham
250
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan
250
Pembayaran utang sewa pernbiayaan
(90)
Pembayaran dividenC•l Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan neto kas dan setara kas
(1.200) (790) 110
Kas dan setara kas pada awal periode {catatan C)
120
Kas dan setara kas pada akhir periode (catatan C)
230
(a) Pembayam1z i1zi dapat juga ditampilkan sebagai arus kas dari aktivitas operasi
.
I
1...........~.14 •························································································································································· Cipta © IKATAN AKUNTAN INDONESIA- Dilarang memfotcrkopi atau memperbanyak I I
Hak
2014
I
.....................~~~~~.~~~~.~~·············································································--·-················-~-~~~-~-rl'-·····
Catalan atas Laporan Arus Kas (Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung) A.
Perolehan pengendalian atas entitas anak.
Selama periode ini kelompok memperoleh pengendalian atas entitas anak X. Nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih adalah sebagai berikut: Rp Kas
40
Persediaan
100
Piutang usaha
100
Aset tetap
B.
650
Utang usaha
(100)
Utang jangka panjang
(200)
Total harga beli
590
Dikurangi: Kas dari akuisisi entitas anak X
(40)
Arus kas neto untuk memperoleh pengendalian
550
Aset tetap
Selama periode ini, kelompok memperoleh aset tetap dengan nilai gabungan Rp 1.250, dim ana Rp900 diantaranya diperoleh melalui sewa pembiayaan. Pembayaran kas sebesar Rp350 digunakan untuk membeli aset tetap. C.
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan saldo bank, serta investasi dalam instrumen pasar uang. Kas dan setara kas dalam laporan arus kas meliputi jumlah-jumlah dalam laporan posisi keuangan berikut ini: 20X2 Rp
20XI Rp
40
25
lnvestasi jangka pendek
190
135
Kas dan setara kas yang dilaporkan sebelumnya
230
160
Kas dan saldo bank
{40)
Dampak perubahan leurs valuta Kas dan setara kas dinyatakan kembali
230
120
Kas dan setara kas pada akhir periode meliputi rekening deposito bank sebesar Rp 100 yang dimiliki oleh entitas anak dan tidak dapat digunakan secara bebas oleh pemilik perusahaab (holding company) karena adanya pembatasan arus mata uang. Kelompok Usaha mempunyai fasilitas pinjaman yang belum ditarik sebesar Rp2.000, dimana Rp700 di antaranya hanya dapat digunakan untuk ekspansi di masa depan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------~-----------· Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA- Difarang memfotcrkopi atau memperbanyak
2.15
~:.~~~-~~~~-~~---······························································································:.~.~~--~---··············J
.........
D.
lnforrnasisegrnen Segmen A
Segmen B
Segmen C
Rp
Rp
Rp
Aktivitas operasi
1.520
(140)
1.380
Aktivitas investasi
(640)
160
(480)
Aktivitas pendanaan
(570)
(220)
(790)
310
(200)
llO
Arus kas dari:
Alternatif penyajian (metode tidak langsung) Sebagai alternatif, dalam laporan arus kas dengan metode tidak langsung, lab a operasi sebelum perubahan modal kerja kadang-kadang disajikan sebagai berikut:
Rp Pendapatan diluar penghasilan investasi Biaya operasi diluar penyusutan Laba operasi sebelum perubahan modal kerja
30.650 (26.910) 3.740
········---~---·····················································································································································i
I
2.16
Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA- Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
....................'!.::~()_~~-'::_f5.'!!~.. '0.?..................................................................................................P_~'::.~-~-,/'-······ B
LAPORAN ARUS KAS UNTUK LEMBAGA KEUANGAN
01. Contoh ini hanya menampilkan jumlah periode berjalan. )umlah komparatif untuk periode terdekat sebelumnya disajikan sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. 02.
Contoh penyajian dengan menggunakan metode langsung.
20X2 Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan bunga dan komisi Pembayaran bunga
Pembayaran piutang yang sebelumnya telah dihapus Pembayaran kas kepada karyawan dan pemasok
28.447 (23.463) 237 (997)
4.224
(Kenaikan) penurunan dalam aset operasi: Dana jangka pendek
Deposito yang dimiliki untuk tujuan pengendalian moneter
(650)
234
Dana uang muka kepada pelanggan
(288)
Kenaikan bersih piutang kartu kredit
(360)
Efek jangka pendek lain yang diperjualbelikan
(120)
Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Deposito dari pelanggan
600
Sertifikat deposito yang diperjualbelikan
(200)
Kas neto dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan
3.440
Pajak penghasilan
(100)
Kas neto dari aktivitas operasi
3.340
Arus kas dari aktivitas investasi
Pelepasan Entitas Anak Y
50
Dividen yang diterima
200
Bunga yang diterima
300
Hasil penjualan efek yang tidak diperjualbelikan
1.200
Pembelian efek yang tidak diperjualbelikan
(600)
Pembelian aset tetap
(500)
Kas neto dari aktivitas investasi
650
berlanjut...
······················································································································································-~---········· Hak Cipta
@
2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA- Dllsrang memfoto-kopl stau mempsrbsnysk
2.17
·····--·~~~-LJ\~()~~-~~~~~-1