Psikoneuroimunologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Psikoneuroimunologi [PDF]

MAKALAH KELOMPOK KONSEP PSIKONEUROIMUNOLOGI

OLEH : KELOMPOK IV DHEA RAMADHANI

(1820305027)

DITA AMELIA

(1830305013)

7 0 178 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KELOMPOK KONSEP PSIKONEUROIMUNOLOGI



OLEH : KELOMPOK IV DHEA RAMADHANI



(1820305027)



DITA AMELIA



(1830305013)



M. ANDREW



(1830305017)



NENI TRINOVITA



(1830305019)



RIRIN CRISDIANI



(1830305021)



DOSEN PENGAMPU: Dr. Hj. DELIA YUSFARANI, M.Kes PROGRAM STUDI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2019



DAFTAR ISI



PENDAHULUAN .................................................................................. 1 a. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 b. Rumusan Masalah ....................................................................... 2 c. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2 PEMBAHASAN .................................................................................... 2 1. Pengertian Psikoneuroimunologi ................................................ 2 2. Sejarah Psikoneuroimunologi ..................................................... 5 3. Konsep Psikoneuroimunologi ..................................................... 6 KESIMPULAN ...................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA



ii



PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Kondisi sehat dapat dipertahankan karena individu mempunyai ketahanan tubuh yang baik. Stres terjadi karena tidak adekuatnya kebutuhan dasar manusia yang akan dapat bermanifes pada perubahan fungsi fisiologis, kognitif, emosi dan perilaku. Paradigma yang banyak dianut pada saat ini adalah memfokuskan pada hubungan antara perilaku, sistem saraf pusat (SSP), fungsi endokrin dan imunitas. Responsivitas sistem imun terhadap stres menjadi konsep dasar psikoneuroimunologi. Mekanisme hubungan tersebut diperantarai oleh mediator kimiawi seperti glukokortikoid, zat golongan amin dan berbagai polipeptida melalui aksis limbik hipotalamus-hipofisis-adrenal yang dapat menurunkan respon imun seperti aktifitas sel natural killer (NK), interleukin (IL-2R mRNA), TNF-dan produksi interferon gama (IFN). Kata kunci: Psikoneuroimmunologi stres stresor - sistem imun – glukokortikoid. Stres merupakan sebuah terminologi yang sangat populer dalam percakapan sehari-hari. Stres adalah salah satu dampak perubahan sosial dan akibat dari suatu proses modernisasi yang biasanya diikuti oleh proliferasi teknologi, perubahan tatanan hidup serta kompetisi antar individu yang makin berat. Para ahli perilaku mempelajari hubungan perilaku dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat kompleks dan salah satu isu menarik adalah hubungan antara stres dengan sistem kekebalan tubuh. Akhir-akhir ini berkembang penelitian tentang hubungan antara perilaku, kerja saraf, fungsi endokrin dan imunitas. Penelitian-penelitian tersebut telah mendorong munculnya konsep baru yaitu psikoneuroimunologi.



1



b. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan psikoneuroimunologi? 2. Apakah sejarah adanya psikoneuroimunologi? 3. Apakah konsep psikoneuroimunologi? c. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan psikoneuroimunologi. 2. Untuk mengetahui apa sejarah adanya psikoneuroimunologi. 3. Untuk mengetahui konsep pikoneuroimunologi. PEMBAHASAN



1. Pengertian Psikoneuroimunologi Psikoneuroimunologi merupakan konsep terintegrasi mengenai fungsi regulasi-imun untuk mempertahankan homeostasis. Untuk mempertahankan homeostasis, sistem imun berintegrasi dengan proses psikofisiologik otak, dan karena itu mempengaruhi dan dipengaruhi otak. Melalui pendekatan ini telah mulai dipahami mekanisme interaksi antara perilaku, sistem saraf, sistem endokrin, dan fungsi imun. Psikoneuroimunologi



adalah



suatu



bidang



penelitian



baru



yang



menghubungkan proses-proses psikologi, neural, dan imunologis. Banyak dokter telah memperhatikan hubungan antara kehilangan yang penting, seperti kematian orang yang dicintai dan penyakit yang menyusul. Hubungan itu sering terasa sangat hebat bila orang yang mengalami kehilangan itu tidak dapat mengungkapkan emosi-emosi yang kuat, misalnya kesedihan yang biasanya terjadi karena orang sendiri mengalami tragedi itu. Hipotesis bahwa stres yang ditimbulkan kehilangan atau pemisah yang hebat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan dengan demikian ikut menyebabkan sejumlah penyakit fisik.



2



Sistem kekebalan memiliki dua tugas pokok, yakni mengetahui adanya benda-benda asing (yang disebut antigen) dan menonaktifkan atau menghilangkan benda-benda itu. Sistem kekebalan itu terdiri dari beberapa kelompok sel berbeda yang dinamakan limfosit-limfosit. Penelitian belakangan telah memberikan suatu pemahaman awal mengenai bagaimana stres dan faktor-faktor emosional menyebabkan



perubahan-perubahan



hormon



yang



kadang-kadang



dapat



mengurangi efisiensi dari sistem kekebalan dan dengan demikian meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Para ahli psikoneuroimunologi meneliti sekaligus tiga sistem tubuh, sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem kekebalan yang berkomunikasi antara yang satu dengan yang lainnya melalui sinyal-sinyal kimia yang kompleks. Ada kemungkinan hal ini sedang diteliti terutama pada orang-orang yang menderita salah satu dari dua kondisi psikologis yang berat, yakni skizofrenia dan depresi. Komponen perilaku dari interaksi ini melibatkan kondisioning Pavlov pada peningkatan maupun penekanan antibodi dan respon imun seluler. Kondisioning ini berekspresi sebagai efek pengalaman stress terhadap fungsi imun. Selanjutnya diketahui bahwa mekanisme terintegrasi ini berlangsung dalam ritme yang berkaitan dengan ritme lingkungan seperti ritme Sirkadian. Respon stress berkelanjutan berekspresi sebagai sindroma adaptasi umum. Sebagai respon akut dimulai dengan initial brief alarm reaction. Dalam tahap ini peningkatan sekresi cortisol pada aksis HypothalamicPituitary-Adrenal (HPA) menimbulkan supresi pada sebagian besar fungsi imun dan peningkatan aktifitas sistem simpatis. Bila stress tidak dapat diatasi secara efektif, tahap kedua prolonged resistance period akan dimulai, dimana aktivasi aksis HPA akan menurun tetapi tidak pernah mencapai kondisi basal. Kegagalan berkelanjutan untuk mengatasi stress akan berakhir pada terminal stage of exhaustion and death. Aplikasi medis psikoneuroimunologi akan meningkatkan efektifitas terapi penyakit keganasan, gangguan kardiovaskular, penyakit infeksi, trauma fisik, transplantasi, dan gangguan jiwa. Psikoneuroimunologi mempelajari tentang 3 pokok bahasan yang saling berkaitan yaitu antara pikiran, syaraf dengan ketahanan tubuh.



3



1. Psikologi (pikiran) Psikologi Menurut Beberapa Ahli Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku. 2. Neurologi (syaraf) Neurologi adalah spesialisasi medis yang berkaitan dengan studi tentang struktur, fungsi, dan penyakit dan gangguan pada sistem saraf. Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dan juga sistem saraf perifer (PNS) yang mencakup saraf individual di semua bagian tubuh. Dokter spesialis neurologi juga disebut ahli saraf. 3. Imunologi (ketahanan tubuh) Suatu ilmu yg berparadigma berdasar atas perubahan biologis dari sistem imun ketika ia merespon benda asing. Keutuhan tubuh dipertahankan oleh sistem kekebalan tubuh yang terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik.



4



2. Sejarah Psikoneuroimunologi Stres merupakan sebuah terminologi yang sangat populer dalam percakapan sehari-hari. Stres adalah salah satu dampak perubahan sosial dan akibat dari suatu proses modernisasi yang biasanya diikuti oleh poliferasi teknologi, perubahan tatanan hidup serta kompetisi antar individu yang makin berat. Pada awal tahun 1950-an para ahli perilaku mempelajari hubungan perilaku dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat kompleks dan salah satu isu menarik adalah hubungan antara stres dengan sistem kekebalan tubuh. Akhir-akhir ini berkembang penelitian tentang hubungan antar perilaku, kerja saraf, fungsi endokrin dan imunitas. Penelitian-penelitian tersebut telah mendorong munculnya konsep baru yaitu psikoneuroimunologi. Martin (1938) mengemukakan ide dasar konsep psikoneuroimunologi yaitu : a. Status emosi menentukan fungsi sistem kekebalan, b. Stres dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi dan karsinoma. Dikatakan lebih lanjut bahwa karakter, perilaku, pola coping dan status emosi berperan pada modulasi sistem imun. Holden (1980) dan Ader (1981) mengenalkan istilah psikoneuroimunologi : yaitu kajian yang melibatkan berbagai segi keilmuan, neurologi, psikiatri, patobiologi dan imunologi. Selanjutnya konsep ini banyak digunakan pada penelitian dan banyak temuan memperkuat keterkaitan stres terhadap berbagai patogenesis penyakit termasuk infeksi dan neoplasma. Oligter 1988 memberikan batasan tentang PNI (Psikoneuroimunologi) adalah kajian terhadap interaksi kesadaran, fungsi otak dan syaraf perifer serta ketahanan tubuh terutama imunologi. Pengertian Psikoneuroimunologi tidak terpisah-pisah tapi merupakan suatu kesatuan. Menurut Holden (2005), mengenalkan istilah psikonuroimunologi yaitu kajian yang melibatkan berbagai segi keilmuan, neurologi, psikiatri dan imunologi.



5



3. Konsep Psikoneuroimunologi Psikoneuroimunologi (PNI) adalah cabang ilmu kedokteran yang mengkaji interaksi antara faktor psikologis, sistem saraf dan sistem imun melalui modulasi sitem endokrin. Cabang ilmu ini relatif baru, karena baru berkembang sejak dua dekade yang lalu dan telah banyak memberikan kontribusi kepada ilmu kedokteran umumnya. Stresor psikologis yang diterima di otak melalui sistem limbik kemudian diteruskan ke hipothalamus ditanggapi sebagai stress perception dan kemudian diterima sistem endokrin sebagai stress responses. Holden



(1980)



dan



Ader



(1981)



mengenalkan



istilah



psikoneuroimunologi; yaitu kajian yang melibatkan berbagai segi keilmuan, neurologi, psikiatri, patobiologi dan imunologi. Selanjutnya konsep ini banyak digunakan pada penelitian dan banyak temuan memperkuat keterkaitan stres terhadap berbagai patogenesis penyakit termasuk infeksi dan neoplasma. Notosoedirdjo M M, 1998, menyatakan bahwa psikoneuroimunologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara sistem imunitas dan perilaku melalui sistem saraf. Sedangkan imunitas berupa suatu jaringan alat tubuh yang melindungi badan dari invasi bakteri, virus dan benda asing. Secara historis, konsep psikoneuroimunologi muncul sekitar tahun 1975,oleh R. Ader dan C. Holder (Putra ST, 1999). Psikoneuroimunologi munculsetelah



munculnya



imunopatologik.Fakta



konsep



pemikiran



imunopatobiologik



imunopatobiologik



menunjukkan



bahwa



dan



kerentanan



individu dan metastasispada individu yang mengalami stres disebabkan oleh penurunan



ketahanan



memunculkan



imunologik.



pemikiran



Sedangkan



responimun



yang



kelainan melukai



mukosal



yang



merupakan



fakta



imunopatologik. Karena kedua pendekatanmodel berpikir tersebut dalam mengungkap patogenesis dianggap kurang holistik, maka muncullah ilmu baru yang sekarang dikenal dengan psikoneuroimunologi,yang dikembangkan atas dasar keterkaitan antara tiga konsep, yaitu behavior,neuroendokrin dan konsep imunologik (Putra ST, 1999). 6



Psikologi



Neurologi



Imunologi



Gambar Peta Konsep Psikoneuroimunologi (Putra ST, 1999)



KESIMPULAN



1. Psikoneuroimunologi merupakan konsep terintegrasi mengenai fungsi regulasi-imun



untuk



mempertahankan



homeostasis.



Untuk



mempertahankan homeostasis, sistem imun berintegrasi dengan proses psikofisiologik otak, dan karena itu mempengaruhi dan dipengaruhi otak, Psikoneuroimunologi



adalah



suatu



bidang



penelitian



baru



yang



menghubungkan proses-proses psikologi, neural, dan imunologis. 2. Pada awal tahun 1950-an para ahli perilaku mempelajari hubungan perilaku dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat kompleks dan salah satu isu menarik adalah hubungan antara stres dengan sistem kekebalan tubuh. Akhir-akhir ini berkembang penelitian tentang hubungan antar perilaku, kerja saraf, fungsi endokrin dan imunitas. Penelitian-penelitian tersebut



telah



mendorong



munculnya



konsep



baru



yaitu



psikoneuroimunologi. Martin (1938) mengemukakan ide dasar konsep psikoneuroimunologi yaitu : a. Status emosi menentukan fungsi sistem kekebalan, b. Stres dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi dan karsinoma.



7



3. Psikoneuroimunologi mempelajari tentang 3 pokok bahasan yang saling berkaitan yaitu antara pikiran, syaraf dengan ketahanan tubuh.



8



DAFTAR PUSTAKA



https://www.scribd.com/doc/263208987/PSIKONEUROIMUNOLOGIMAKALAH https://www.scribd.com/document/341793935/73-136-1-SM-pdf https://www.scribd.com/doc/74780566/PSIKONEUROIMUNOLOGI