5 0 583 KB
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE BERMAIN PERAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMK NU 01 KENDAL TAHUN 2019
PENELITIAN TINDAKAN KELAS Disusun untuk mengembangkan Kemampuan Kinerja Guru
DISUSUN OLEH : SITI MARKAMAH
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SMK NU 01 KENDAL TAHUN 2019
LEMBAR PUBLIKASI Laporan Penelitian telah dipublikasikan di perpustakaan SMK NU 01 Kendal kabupaten Kendal
Dengan Judul : Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Metode Bermain Peran Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti SMK NU 01 Kendal Tahun 2019
Oleh : SITI MARKAMAH Telah diserahkan dan diterima Perpustakaan SMK NU 01 Kendal Nomor Register
:
Tanggal
:
Untuk dipublikasikan
Kepala SMK NU 01 Kendal, SMK NU 01 Kendal
MOKH. IZUDIN, M. Pd.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul
: Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Metode Bermain Peran Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti SMK NU 01 Kendal Tahun 2019
2. Identitas Peneliti
:
Nama
: SITI MARKAMAH
NIP
: -
Jabatan
: Guru Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti
Unit Kerja
: SMK NU 01 Kendal
3. Lokasi Penelitian
: SMK NU 01 Kendal
4. Lama Penelitian
: 2 bulan
Penulisan Tindakan kelas/PTK Disahkan pada tanggal ……………………………………… Mengetahui
Peneliti
Kepala SMK NU 01 Kendal
Guru PAI-PB
MOKH. IZUDIN, M. Pd.
SITI MARKAMAH
iii
MOTTO
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran 3:139)
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhaanahu Wata’alaa, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga walaupun dengan segala keterbatasan ini penyusunan proposal penelitian ini dapat berjalan dengan baik walaupun ada beberapa kendala, namun tidak begitu berarti. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad Shollallaahu Alaihi Wasslam, keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam. Tujuan penyusunan penelitian ini
untuk mengembangkan keilmuan bidang
Pendidikan Agama Islam dalam Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XI OTKP SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2019/2020. Penyusunan penelitian ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Bapak Dr. Wahidin, S.Pd.I., M. Pd, selaku Dosen Pembimbing IAIN Salatiga
2.
Bapak Mokh. Izudin.M.Pd, selaku Kepala SMK NU 01 Kendal
3.
Bapak dan ibu Guru di SMK NU 01 Kendal, yang telah memberikan motivasi dalam proses penelitian ini. Semoga keberkahan terlimpah kepada mereka yang telah mendukung penyusunan
penelitian ini dan mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya semoga Allah Ta’ala memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penelitian ini, peneliti hanya bisa berikhtiar dengan sepenuh hati serta bertawakal, semoga penelitian ini bermanfaat. Aamin YRA. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Kendal, Oktober 2019 Peneliti, v
DAFTAR ISI LEMBAR PUBLIKASI ……………………………………………………………….…
i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………...
ii
MOTTO ………………………………………………………………………………….
iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… iv DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………….. v BAB.
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1 B. Identifikasi Masalah …………………………………………………………………. 3 C. Pembatasan Masalah ………………………………………………………………… 3 D. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 3 E. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………. 4 F. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………... 4 BAB.
II LANDASAN TEORI
A. Problem Based Learning (PBL) ……………………………………………………..
5
1. Pengertian PBL ………………………………………………………………….
6
2. Ciri-Ciri PBL ……………………………………………………………………
7
3. Komponen-Komponen PBL …………………………………………………….
7
4. Tahapan Pembelajaran Dengan PBL …………………………………………...
8
5. Kelebihan dan Kelemahan PBL…………………………………………………
9
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………………………………….
10
1. Faktor Internal …………………………………………………………………..
10
2. Faktor Eksternal …………………………………………………………………
10
C. Prestasi Belajar ……………………………………………………………………..
11
1. Pengertian Prestasi Belajar ………………………………………………………
11
2. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Prestasi Belajar ………………………….
12
D. Bermain Peran Dalam Materi Hikmah Dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) …………………………………………………………………………
15
1. Pengertian Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) ……………………………
15
vi
2. Dalil-Dalil Tentang Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) …………………
16
3. Penerapan Syaja’ah Dalam Kehidupan sehari-hari …………………………..
17
4. Hikmah/Manfaat Syaja’ah …………………………………………………….
17
BAB. III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian …………………………………………………………...
18
B. Subyek Penelitian ………………………………………………………………
20
C. Instrumen Penelitian ……………………………………………………………
20
D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………………..
20
E. Teknik Analisis Data …………………………………………………………..
21
F. Kreteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ………………………
21
BAB.
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ……………………………………………………………….
22
B. Deskripsi Hasil Penelitian ………………………………………………………
22
BAB. V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………………………..
38
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..
39
LAMPIRAN - LAMPIRAN
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi suatu bangsa titik awalnya merupakan pandangan hidup, dan titik finisnya adalah tercapainya kepribadian hidup yang dicitacitakan (Ahmadi;2015:196). Tokoh pendidikan Nasional Indonesia, Suwardi Suryaningrat atau yang dikenal dengan Ki Hajar Dewantara mengatakan tujuan pendidikan nasional adalah untuk keperluan perikehidupan yang dapat mengangkat derajat negara dan rakyatnya agar dapat bekerja bersamasama(Ahmadi;2015:198) menjelaskan tentang fungsi pendidikan nasional yaitu untuk mewujudkan masyarakat berbudaya, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013 menuntut peserta didik untuk melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik. Peserta didik dituntut untuk berperan aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung sehingga penilaiannya tidak hanya fokus pada prestasi belajar saja tetapi juga pada proses pembelajarannya. Hal ini membutuhkan peran guru sebagai fasilitator, motivator dan stimulator yang akan mengarahkan peserta didik dalam meningkatkan kemampuan abad 21 sehingga prestasi belajar dapat meningkat. Dalam melakukan observasi peneliti menggunakan indikator yang diambil dari indikator prestasi belajar beberapa ahli.. Salah satu penyebabnya karena pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga mereka jarang berdiskusi dan presentasi secara berkelompok. Keberhasilan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi dan prestasi belajar PAI-BP peserta didik. Semakin tinggi pemahaman, penguasaan materi dan prestasi belajar PAI-BP peserta didik maka semakin tinggi pula tingkat 1
keberhasilan kegiatan pembelajaran. peserta didik. Dengan melihat beberapa indikasi seperti hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam belum memuaskan, banyak siswa yang pasif dan mereka masih takut untuk bertanya kepada guru apabila ada hal yang belum dimengerti, juga keberanian siswa untuk berbicara masih kurang, karena guru tidak membiasakan siswa untuk berusaha mencari jawaban dan bertanya. Terkait indikasi tersebut di atas, peneliti berpendapat model pembelajaran memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar karena berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang efektif pada suatu lembaga. Guru di kelas masih berperan sebagai pusat pembelajaran dan siswa dibiarkan duduk, dengar, catat dan hafal. Siswa di kelas tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif. Guru belum maksimal dalam menggunakan model yang tepat untuk melibatkan siswa secara langsung, sehingga siswa terbiasa diam, takut mengeluarkan ide atau pendapat dan tidak berani bertanya. Aktivitas belajar siswa yang rendah tersebut berpengaruh terhadap hasil belajarnya yang cenderung rendah. Untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan salah satu model pembelajaran inovatif, yaitu model pembelajaran Problem Based Learning. Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL) merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang dimiliki untuk melakukan konfortasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleks (Rusman, 2012). Dalam sintak PBL terdapat diskusi dan presentasi yang dapat membangun kemampuan bekerjasama diantara peserta didik. Juga akan berdampak pada prestasi belajar peserta didik terhadap materi Hikmah Dan Manfaat Sikap Syja’ah (Berani Membela Kebenaran).. Peneliti tertarik untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan Kemampuan prestasi belajar peserta didik di kelas XI OTKP2, SMK NU 01 Kendal pada materi Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) dan menuangkan dalam suatu proposal penelitian tindakan kelas Laporan PTK) dengan judul “Penerapan Model
Problem
Based Learning Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, 2
pada Materi Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela kebenaran) Kelas XI OTKP SMK NU 01 Kendal.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1.
Selama ini kegiatan pembelajaran masih banyak berpusat pada guru, sebaiknya pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI OTKP SMK NU 01 Kendal menggunakan model pembelajaran aktif tetapi peserta didik masih cenderung pasif
3.
Berdasarkan data observasi kemampuan bekerjasama peserta didik masih sangat rendah pada beberapa indikator.
4.
Kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik.
5.
Perlu diteliti penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti peserta didik.
C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang akan dikaji pada penelitan ini dibatasi pada hal-hal berikut: 1. 2. 3. 4.
Model pembelajaran yang dipilih adalah model Problem Based Learning dengan metode bermain peran Materi pembelajaran pendidikan agama islam dalam penelitian ini dibatasi pada materi Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) Kemampuan abad 21 yang dipilih peneliti adalah meningkatkan Prestasi belajar Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik dipengaruhi oleh pengetahuan awal.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
3
1.
Apakah penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan Prestasi Belajar peserta didik kelas XI OTKP2 SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2019/2020?
E. Tujuan Penelitian 1.
Untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas XI OTKP SMA NU tahun ajaran 2019/2020 setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran Pendidikan Agama Islam terutama pada peningkatan kemampuan bekerjasama dan prestasi belajar melalui model pembelajaran Problem Based Learning. b. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada
pengajaran
disekolah
serta
mampu
meningkatkan hasil prestasi belajar peserta didik. 2. Secara praktis, penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi guru dan peserta didik. Bagi guru, dapat memanfaatkan model pembelajaran Problem Based Learning sehingga peningkatan hasil prestasi belajar peserta didik dapat meningkat. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan peningkatan hasil prestasi belajar peserta didik.
4
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Problem Based Learning (PBL) 1. Pengertian
Menurut beberapa ahli pengertian belajar adalah sebagai berikut (a) Whittaker, belajar adalah proses tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman, (b) Kimble, belajar adalah perubahan relatif permanen dalam potensi bertindak, yang berlangsung sebagai akibat adanya latihan yang diperkuat, (c) Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap, (d) Sdaffer, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap, sebagai hasil pengalamanpengalaman atau praktik. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman seseorang itu sendiri (Soemanto;1990:99). Pembelajaran Berbasis Masalah yang berasal dari bahasa Inggris Problem- Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk menyelesaikan masalah itu peserta didik memerlukan pengetahuan baru untuk dapat menyelesaikannya.4
Dengan
demikian
strategi
pembelajaran
ProblemBased Learning adalah strategi yang dimulai dengan: 1) Kegiatan kelompok, yaitu membaca kasus; menentukan masalah mana yang paling relevan dengan tujuan pembelajaran; membuat rumusan masalah; membuat hipotesis mengidentifikasi sumber imformasi, diskusi, dan pembagian tugas; dan melaporkan, mendiskusikan penyelesaian masalah yang mungkin, melaporkan kemajuan yang akan dicapai setiap anggota kelompok, serta presentasi di kelas; 2) Kegiatan perorangan, yaitu siswa melakukan
kegiatan membaca
berbagai
sumber,
meneliti,
dan
menyampaikan temuan; dan 3) kegiatan dikelas, yaitu mempresentasikan laporan, dan diskusi antar kelompok dibawah bimbingan guru. Dari tiga kegiatan kelompok, perorangan maupun kelas yang merupakan faktor
5
utama dalam strategi pembelajaran dengan Problem Based Learning adalah pada rumusan masalah yang ada.1 Problem Based Learning merupakan model pembelajaran dengan menghadapkan peserta didik pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain peserta didik belajar melalui permasalahan-permasalahan yang selanjutnya dicari solusi untuk menyelesaikannya. 2 Pengertian Problem Based Learning
lainnya
adalah
cara
penyajian
pelajaran
dengan
memanfaatkan permasaahan yang ditemui anak yang digunakan sebagai bahan pelajaran yang kemudian permasalahan tersebut dibahas atau didiskusikan bersama untuk mendapatkan penyelesaiian atau jalan keluarnya.3 Berdasarakan pengertian Problem Based Learning di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa model Problem Based Learning ini menuntut agar para peserta didik aktif, kreatif, berinisiatif, berinovasi, serta mempunyai motivasi dalam belajar. Model pembelajran Problem Based Learning terfokus pada kegiatan peserta didik yang mandiri, sementara guru hanya menjadi desainer, fasilitator, motivator dalam kegiatan belajar tersebut. 2. Ciri-ciri 4
1.
Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
2.
Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah
1
Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu, 2012, Ghalia Indonesi, Jakarta, hal, 78 2 Madewena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, 2009, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 91 3 Roestiah, Strategi Belajar Mengajar, 2001, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 93 4 Burg dan Oudlaan, The Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning, (Spring:2010 Vol. 4, no. 2), hal.17
6
sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran. 3.
Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas. Menurut Baron ciri-ciri model Problem Based Learning adalah
sebagai berikut: 1) menggunakan permasalahan dalam dunia nyata, 2) pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah, 3) tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa, dan 4) guru berperan sebagai fasilitator.
3. Komponen-komponen
Komponen-komponen pembelajaran berbasis masalah dikemukakan oleh Arends, diantaranya adalah:5 1.
Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial dan bermanfaat bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam dunia nyata tidak dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana.
2.
Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir struktural dan belajar menggunakan berbagai perspektif keilmuan.
3.
Pengamatan autentik. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan solusi yang nyata. Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan masalahnya, mengembangkan hipotesis dan
5
Sudarman, Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif, (Vol. 2 no. 2: 2007), hal.68-73
7
membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen, membuat inferensi, dan menarik kesimpulan. Dari kompenen-kompenen diatas siswa dituntut untuk berfikir secara struktural dan belajar menggunakan dari berbagai perspektif ilmu dalam memecahkan permasalahan yang nyata. 4. Tahapan pembelajaran dengan PBL
Tahap 1: Orientasi terhadap masalah 1. 2. 3.
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri 45 orang Guru memberikan permasalahan Peserta didik mengamati permasalahan yang diberikan oleh guru.
Tahap 2: organisasi belajar 1. Guru membagikan Handout dan LKPD dan memberikan pengarahan dalam penyelesaian masalah 2. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah 3. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok untuk menuliskan dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang disajikan dalam LKPD. 4. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing berdasarkan petunjuk yang ada dalam handout dan LKPD. Tahap 3: penyelidikan individual maupun kelompok 1. Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami peserta didik dan memberikan kesempatan untuk mempertanyakan hal-hal yang belum dipahami 2. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok untuk menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti. Tahap 4: pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah 1. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan. 2. Guru meminta peserta didik untuk mencari refrensi lain sebagai sumber belajar. 3. Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah yang diberikan. Tahap 5: analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah 1. Guru meminta perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis dan lisan hasil diskusi kelompok. 8
2. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganlaisis hasil presentasi meliputi Tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi. 3. Guru memberikan kesimpulan dan melengkapi informasi. 4. Guru memberikan soal latihan 5. Kelebihan dan kelemahan
Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:6 1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran. 2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta
memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta didik. 3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta
didik. Disamping kelebihannya, model ini juga mempunyai kelemahan, yaitu : 1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. 2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Problem Based Learning membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari. Adapun analisis penulis setelah melihat kelebihan dan kelemahan dari penerapan model Problem Based Learning dapat disimpulkan bahwa kelemahan yang terdapat pada model Problem Based Learning ini dapat teratasi dengan adanya peran aktif guru
6
Ibid.
9
dalam memotivasi siswa serta persiapan waktu yang efektif dan efisien.
B. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ahmadi(2005:105), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, diantaranya : 1). Faktor Internal ; Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri yang meliputi : a) Kecerdasan (intelegensi) adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diridengan keadaan yang dihadapinya. b)Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. c) Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu.d.Motivasi; Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. 2).
Faktor
Eksternal;
Faktor
ekstern
adalah
faktor-faktor
yang
dapatmempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya dari luar diri peserta didik (peserta didik), yang meliputi : a) Keadaan Keluarga menurut (Sukmadinata, 2004:6) seringkali disebut sebagai lingkungan pertama, sebab dalam lingkungan inilah pertama-tama anak mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan. Keluarga disebut juga sebagai lingkungan primer. b) Lingkungan Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu peserta didik agar mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial (Syamsu, 2001:54). c) Lingkungan Masyarakat (Ruswanto:2009) masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan 10
melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Lingkungan masyarakat merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam proses pelaksanaan pendidikan. Hal ini disebabkan karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan masyarakat untuk bermain dan berinteraksi dengan teman sebaya. Berdasarkan urain di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor yang pertama adalah faktor internal yang meliputi, kecerdasan (intelegensi), bakat, minat, dan motivasi. Faktor ke dua adalah faktor eksternal yang meliputi, keadaan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
C. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana;2004:22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh peserta didik setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Prestasi belajar merupakan alat untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam penguasaan materi belajar peserta didik, penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Prestasi belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor dari luar diri peserta didik (Sudjana, 1989 : 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri peserta didik perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil 11
belajar peserta didik disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri peserta didik yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39). Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil. Prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh kamampuan peserta didik dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang pengetahuan, bidang sikap dan bidang ketrampilan. Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu peserta didik berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri peserta didik yakni lingkungan. Dengan demikian Prestasi belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh peserta didik berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ahmadi(2005:105), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, diantaranya : 1) Faktor Internal; Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri yang meliputi: a) Kecerdasan (intelegensi) adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diridengan keadaan yang dihadapinya. b) Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. 12
c) Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. d) Motivasi; Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. 2) Faktor Eksternal; Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya dari luar diri peserta didik (peserta didik), yang meliputi : a) Keadaan Keluarga menurut (Sukmadinata, 2004:6) seringkali disebut sebagai lingkungan pertama, sebab dalam lingkungan inilah pertamatama anak mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan. Keluarga disebut juga sebagai lingkungan primer. b) Lingkungan Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu peserta didik agar mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial (Syamsu, 2001:54). c) Lingkungan Masyarakat (Ruswanto:2009) masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Lingkungan masyarakat merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam proses pelaksanaan pendidikan. Hal ini disebabkan karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan masyarakat untuk bermain dan berinteraksi dengan teman sebaya. Berdasarkan urain di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor yang pertama adalah faktor internal yang meliputi, kecerdasan (intelegensi), bakat, minat, dan 13
motivasi. Faktor ke dua adalah faktor eksternal yang meliputi, keadaan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Prestasi belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya prestasi belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu pendidik dapat menentukan strategi belajar mengajar yang lebih baik. Prestasi belajar
ini pada akhlirnya difungsikan dan ditunjukan untuk
keperluan berikut ini: a. Untuk seleksi prestasi belajar seringkali digunakan sebagai dasar untuk menentukan siswa-siswa yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu. b. Untuk kenaikan kelas, untuk menentukan apakah seseorang siswa dapat dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau tidak, memerlukan informasi yang dapat mendukung keputusan yang dibuat guru. c. Untuk penempatan, agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu dipikirkan ketepatan penempatan siswa pada kelompok yang sesuai. Prestasi belajar mencakup tiga ranah yaitu: 1) Ranah Kognitif Adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkup aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Menurut Bloom, ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir yaitu: knowledge(pengetahuan/hafalan/ingatan), (pemahaman),
application
(penerapan),
compherehension analysis
(analisis),
syntetis(sintetis), evaluation (penilaian).7 2) Ranah afektif
7
Mulyadi, Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Di Sekolah, UINMaliki Press, Tahun 2010.Hlm 3
14
Taksonomi untuk daerah afektif dikeluarkan mula-mula oleh David R.Krathwohl dan kawan-kawan dalam buku yang diberi judul taxsonomy of educational objective: affective domain. Ranah afektif adalah ranah yang berkenaan dengan sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil belajar afektif akan Nampak pada murid dalam berbagai tingkahlaku seperti: perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasan belajar dan hubungan sosial.8 3) Ranah psikomotorik. Prestasi belajar psikomotor dikemukakan oleh simpson. Prestasi belajar ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill), dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni: gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar), keterampilan pada gerakgerak sadar, kemampuan perceptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motorik dan lain-laian, kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketetapan, gerakan-gerakan skill, mulai keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang komplek, kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi nondecursive, seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.9 D. Bermain Peran Dalam Materi Hikmah Dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) Setelah peserta didik diberi sedikit uraian tentang Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran). Peserta didik dibuat berkelompok antara 5-6 orang per kelompok. Kemudian peserta didik diberi lembar kerja untuk kelompoknya masing-masing. Peserta didik diberi kebebasan untuk membuat narasi dan tema yang akan diperankan bersama dengan kelompoknya, dengan materi Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran). Dengan durasi waktu dalam berperan 10 -15 menit. 1.
8 9
Pengertian Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran)
Ibid, Hlm 5 Ibid, Hlm 9
15
Pengertian Akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap muslim adalah Syaj˜’ah (عة َ ) َش َجا. Ditinjau dari makna bahasa, ia memiliki arti: Nyata/jelas, kekuatan, keberanian, tekun, kegagahannya; kekuatan hati menghadapi keputusasaan; tenang, sabar, menguasai diri. Adapun makna istilah dari syaja’ah adalah “kemampuan menundukkan jiwa agar tetap tegar, teguh, dan tetap maju saat berhadapan dengan problematika hidup, musuh atau musibah.” Berdasarkan pengertian tersebut, syajā’ah mencakup kekuatan akal sehat untuk mengendalikan nafsu agar tidak berbuat sekehendaknya. Makna lainnya adalah berani karena benar, dan berani membela kebenaran. Antonim (lawan) Kata dari syaj˜’ah adalah al-jubn ( ٌ ْ (ْyang artinya pengecut. Allah Swt. memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak menjadi penakut dan pengecut. Karena rasa takut dan pengecut akan membawa kegagalan dan kekalahan. Keberanian adalah tuntutan keimanan Iman pada Allah Swt. mengajarkan kita menjadi orang-orang yang berani menghadapi beragam tantangan dalam hidup ini. Tantangan utama yang kita hadapi adalah memperjuangkan kebenaran, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan. Rasulullah saw. menjelaskan dalam sabdanya: “Katakanlah yang benar walaupun itu pahit” (H.R. Ahmad) 2.
Dalil Tentang Syaja’ah
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kamu mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada 16
Allah, sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. QS. Al Maidah/5:8. 3. Penerapan Syaja’ah (berani Membela Kebenaran) dalam kehidupan sehari-hari. a. Memiliki daya tahan yang besar b. Berterus terang dalam menyampaikan kebenaran c. Memegang rahasia d. Mengakui kesalahan e. Bersikap objektif terhadak diri sendiri f. Menguasai diri saat marah 4. Hikmah/Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) a. Perasaan enak dan hati tenang. Jujur akan membuat hati kita menjadi tenang, tidak takut akan diketahui kebohongannya karena tidak berbohong. b. Mendapat kemudahan dalam hidup c. Selamat dari azab dan bahaya d. Membawa kepada kebaikan , kebaikan akan menuntun kita ke surga e. Dicintai oleh Allah Swt dan Rosul-Nya f. Disenangi oleh orang lain
17
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan, dan penelitian tingkat ini bagian dari penelitian kualitatif. Penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran dan hasilnya dapat langsung diperhatikan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu kegiatan dan adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut. Mengacu pada karakteristik tersebut penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti di kelas atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. 10 Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bersiklus yang terdiri dari empat tahap dalam sekali pertemuan dan jumlah semua pertemuannya ialah dua siklus.Keempat tahap tersebut terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi, seperti pada gambar berikut ini.
10
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,(Jakarta:PT. Rajawali Pers, 2010), hal. 44-45.
18
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Action Research)11
Siklus penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap yang menunjukkan langkah-langkah yaitu : a. Perencanaan a) Penelitian
melakukan
analisis
kurikulum
untuk
menunjukkan
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan penerapan model Problem Based Learning . b) Menyusun rencana pelaksanaan dengan model pembelajaran Problem Based Learning seperti yang terlampir pada lampiran. c) Membuat lembar kerja siswa (LKS) tentang Materi Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) yang sesuai model Problem Based Learning dengan metode Bermain Peran d) Membuat instrumen penelitian untuk mengumpulkan data yaitu lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, serta angket seperti yang terlampir. b. Tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu melaksanakan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun yaitu dengan menerapkan problem based learning pada Bermain Peran.
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), hal.16
19
c. Pengamatan Pengamatan dilakukan untuk melihat kegiatan siswa dalam melakukan bermain peran menerapkan model problem based learning (PBL) pada pokok bahasan materi tentang Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) , yang diamati oleh pengamat kemudian dicatat semua kegiatan pembelajaran yang berlangsung dalam lembar pengamatan. Adapun kegiatan yang diamati adalah semua aktivitas guru dan siswa pada saat guru dan siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar. d. Refleksi Refleksi adalah melihat kembali tindakan yang telah dilakukan di dalam kelas yang telah dicatat dalam lembar pengamatan. Setelah selesai kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model problem based learning (PBL) pada pokok bahasan Bermain peran . Peneliti dan pengamat melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama. Hasil pengamatan yang diberikan oleh pengamat akan dijadikan pedoman oleh peneliti dalam melakukan refisi berbagai kelemahan pada RPP siklus pertama dalam menyusun RPP siklus kedua pada pertemuan selanjutnya. 12 B. Subjek Penelitian Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI OTKP SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2019/2020
dengan jumlah 40 siswa. Penelitian
dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. C. Instrumen Penelitian Adapun instrument pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Rurik penilaian melalui penerapan Problem Based Learning (PBL) siklus diberikan setelah pembelajaran berlangsung. Rubrik ini mencakup kegiatan paraktik Bermain Peran . D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Pengamatan adalah cara atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran
12
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal.71
20
atau penilaian yang bergantung pada penilaian pengetahuan berupa materi tentang Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) E. Teknik Analisis Data Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah 1. Analisis data hasil Penilaian Pengetahuan Data hasil Penilaian Pengetahuan keterlaksanaan pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL) model Bermain Peran dan Analisis data Penilaian Pengetahuan adalah sebagai berikut: Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah keterlaksanaan pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 𝑃=
𝐹 𝑥 100% 𝑁
Keterangan: P = angka persentase F = jumlah frekuensi banyaknya soal N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa. (Rahayu,2014:12).
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat 70% siswa berhasil atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil prestasi belajar Penilaian Pengetahuan tentang Syaja’ah (Berani Membela Kebenaran) yang diperoleh oleh siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan di SMK NU 01 Kendal apabila mencapai 75. 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMK NU 01 Kendal, pada kelas XI OTKP2 yang berjumlah 40 orang yang terdiri dari 3 peserta didik putra dan 37 peserta didik putri. Tempat penelitian diruang kelas XI OTKP 2. Waktu pelaksanaan siklus pertama dilaksanakan hari Rabu, 27 Oktober 2019 dan siklus kedua pada hari Rabu, 3 November 2019, jam pelajaran ke 1-3. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan tiga siklus. Siklus pertama pembelajaran difokuskan pada penilaian pengetahuan tentang Makna Syaja’ah dan Dalil-dalil Syaja’ah (berani membela kebenaran), Siklus kedua difokuskan pada penilaian pengetahuan tentang Hikmah dan Manfaat Syaja’ah serta Tanda-tanda orang yang memiliki sifat Syaja’ah (berani membela kebenaran), Siklus ketiga difokuskan pada Kesimpulan Hikmah dan Manfaat Syaja’ah serta paparan hikmah dan manfaat dari sikap Syaja’ah (berani membela kebenaran). Dari siklus pertama dan siklus kedua sudah menunjukkan peningkatan prestasi belajar yang sangat bagus.
B. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan kelas ini diawali dengan pembelajaran yang bersifat alamiah, kemudian dilakukan analisis untuk menentukan tindakan mengarah pada peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam penilaian pengetahuan/kognitif. Setelah semua instrumen selesai disusun, kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan kelas. Dengan demikian hasil penelitianawal ini adalah post test. Kemudian dianalisis terhadap hasil awal tersebut, penelitian ini dilaksanakan melalui siklus yang berdaur ulang serta berkelanjutan dan akan dilaksakanan dalam tiga siklus. Tiap siklus meliputi tahapan rencana tindakan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan data pada pra tindakan tersebut, akhirnya penulis merumuskan alternatif tindakan dan menunjukkan rancangan pembelajaran materi Syaja’ah (berani membela kebenaran), dengan model Problem Based Learning (PBL) dan metode bermain peran yang dapat mengaktifkan peserta didik sehingga pengetahuan dapat dibentuk oleh peserta didik itu sendiri.
22
1. Penelitian Data Siklus I Kegiatan penelitian pada siklus I meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai keempat tahap tersebut. a.
Perencanaan Siklus 1 Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Menyusun RPP siklus I 2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru 3) Menyiapkan soal-soal post test siklus I 4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran Problem Based Learning 5) Menyiapkan laptop dan LCD, serta koneksi internet untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka.
b.
Pelaksanaan Siklus 1 Pembelajaran Siklus I dilakukan selama 1 kali pertemuan pada hari rabu 27 Oktober 2019 secara tatap muka, dengan rincian sebagai berikut : Kegiatan Awal : Pendidik membuka pembelajaran dengan menyapa peserta didik dan menyampaikan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran secara lisan. Kemudian mengulas materi tentang Makna Syaja’ah dan Dalil-dalil Syaja’ah (berani membela kebenaran). Untuk membangkitkan motivasi peserta didik, pendidik menceritakan satu kasus, kemudian peserta didik menjawab. Pendidik hanya menampung jawaban-jawaban tersebut untuk digiring pada materi pembelajaran tentang Makna Syaja’ah dan Dalil-dalil Syaja’ah (berani membela kebenaran). Kegiatan inti : Peserta didik diminta bergabung dengan teman sekelompoknya yang terdiri atas enam orang yang heterogen, artinya dari enam orang itu berbeda-beda tingkat mentalnya, prestasi akademisnya, keberaniannya. Peserta didik berdiskusi dan bermain peran membahas tentang materi Makna Syaja’ah dan Dalil-dalil Syaja’ah (berani membela kebenaran) yang terdapat dalam Buku pegangan Peserta didik yaitu PAI_BP . Hasil diskusi kelompok tersebut dipresentasikan dan diperankan bersama kelompoknya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Presentasi dilakukan secara bergantian. Diskusi kelompok dan bermain peran tampak hidup. Dari hasil diskusi tersebut pendidik
23
mengarahkan bagaimana menemukan manfaat
dan hikmah syaja’ah (berani
membela kebenaran). Meskipun diskusi kelompok hidup, tetapi masih ada beberapa peserta didik yang tidak acuh, diam saja dan kelompok frase menyampaikan pokok-pokok naskahnya dan bermain peran sesuai dari hasil diskusinya. Banyak cerita naskah yang tidak sesuai dengan materi pelajaran,dan tidak lengkap, sehingga ditanggapi oleh kelompok lain. Sampai pada bermain peran hasil dari diskusi materi Makna Syaja’ah dan Dalil-dalil Syaja’ah (berani membela kebenaran). Pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator dan memberikan penguatan serta meluruskan jawaban yang kurang tepat. Setelah kegiatan bermain peran selesai, Pendidik sadar akan waktu sehingga gambar-gambar yang akan ditayangkan itu diceritakan oleh pendidik, peserta didik diminta menyimak dan membayangkan gambar-gambar tersebut. Dari gambar-gambar itulah peserta didik menuliskan pokok-pokok yang penting dari materi hikmah dan manfaat syaja’ah, yang kemudaian ditulis sebagai bahan catatan peserta didik.
Kegiatan Penutup : Pendidik menutup pertemuan kali ini dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan terima kasih serta meminta peserta didik untuk menjaga kesehatan di masa pandemi sekarang ini. c.
Pengamatan Siklus I Pengamatan siklus I pada proses pembelajaran mulai dari penyususnan rencana pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk peningkatan selanjutnya. Guru dalam memberikan materi pelajaran harus lebih fariatif dalam menggunakan metode agar siswa dapat cepat memahami. Perhatian guru diharapkan dapat menyeluruh dengan memberi umpan balik yang bervariasi. Pada saat melakukan diskusi guru hendaknya memberikan dorongan supaya siswa aktif , berani mengemukakan pendapatnya, secara tertib menanggapi permasalahan yang ada, guru memancing agar siswa merespon positif. Kegiatan akhir pembelajaran mengerjakan soal tes pengetahuan dengan hasil di bawah ini:
24
Tabel. IV.1 : Hasil Nilai Siklus 1 DATA NILAI POST TEST SIKLUS 1 KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL 75 27 OKTOBER 2019 NO
INDUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
8382 8383 8384 8385 8386 8387 8388 8389 8391 8392 8393 8394 8395 8397 8398 8399 8400 8401 8402 8403 8404 8405 8407 8408 8409 8410 8411 8412 8413 8414 8416
Aisyah Nafulani Aprilia Kenza Mauilta Arin Nafia Arni Urmiladiyatun Nisak Aulia Fitriyani Aulia Rahma Fitriani Bilkis Fatika Putri Catherine Feby Pratiwi Dian Novitasari Dini Isyna Mukaromah Dita Aninda Dyah Prasti Dita Khania Putri Elsa Nur Miranti Eva Himatul Ulfah Falantia Tri Oktavin Farida Arifiani Hani Intan Rahmawati Ikka Nur Mawarida Indah Alfiyanti Intan Indah Sari Ivana Laily Saputri Khadirotul Qudsiyah Lina Meivia Maharani Luisa Fernanda M. Retno Firmansyah Mely Venida Muhammad Ilhamsyah Muhammad Lutfil Hadi Nadia Nur Rizkiyah Naila Khabibah Nirmala Ayu Firnanda
NAMA
8417
Putri Melindayanti
70
8418
Putri Surya Ismayajati
100
8419
Revaliana Intan S
100
8420
Sheril ayu Chantika
100
8421
Siti Hajar Ustadhah
90
8422
Siti Rahmawati Juwita
90
8423
Sntiyara
70
25
NILAI
KETETANGAN
70
TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS
80 80 80 80 100 100 100 100 100 100 100 70 90 100 100 70 70 70 70 100 100 100 100 80 100 0 80 100 100 100
39 40
8424
Vony Berlian Revaliani
100
8425
Wahyunika Moeyaro
70
87
TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS 77% TDK TUNTAS 23%
Kendal,
27 Oktober 2019
JUMLAH
3480
RATA-RATA Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
MOKH, IZUDIN
SITI MARKAMAH
Tabel IV.2: Rekapitulasi Data Nilai Pre tes dan Postes siklus I
NO
POST TEST
RATA-RATA
BANYAK SISWA
POS TEST
NILAI
1 2 3
>75 75-80 80-90
10 6 3
4
90-100
21
JUMLAH
40
87
Data hasil penelitian di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai pada saat pos tes rata-rata 87 padahal KKM 75, maka menunjukan bahwa ada nilai yang dibawah KKM artinya belum semuanya siswa dapat tuntas, maka harus dilaksanakan siklus ke II, untuk mengetahui kesalahan dalam pembelajaran yang diprediksi karena kesalahan konsep dalam menerapkan langkah-langkah metode PBL. d.
Refleksi Refleksi merupakan tahap mengkaji dan melihat hasil tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi perlu dilakukan perbaikan rencana awal, perbaikan yang perlu dilakukan antara lain: 1) Guru kurang memberikan motivasi yang lebih pada siswa untuk lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran
26
2) Guru terlalu lama menjelaskan materi sehingga membuat pembelajaran yang berikutnya yaitu tahap mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang dan tahap melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan menjadi kurang maksimal. 3)
Terdapat beberapa siswa yang masih bingung dalam mengeksplorasi ide mereka menentukan masalah yang sering dihadapi di kehidupan sehari – hari dan dipadukan dengan permasalahan yang diberikan oleh Guru.
4) Kebanyakan siswa masih pasif dan belum berani mengungkapkan pendapat saat diskusi kelas maupun saat mempresentasikan tugas dalam bermain peran mereka. Dari hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus 1 maka pada siklus 2 guru melakukan perbaikan-perbaikan, yaitu memberikan semangat kepada siswa yang kurang bersemangat dan kurang berusaha secara maksimal untuk memahami materi yang diajarkan, memberikan nasehat untuk tidak rendah diri harus percaya diri, yakin akan kemampuan diri sendiri pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan dan berubah untuk lebih baik, memberikan dan memperlihatkan metode semenarik mungkin agar dalam proses pembelajaran siswa tidak merasa bosan, pada waktu akhir penjelasan.
2. Penelitian Data Siklus II Melihat kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I, maka peneliti harus melakukan upaya yang lebih untuk memberpaiki Tindakan pada siklus II. Kegiatan peneliti pada siklus II meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai keempat tahap berikut : a. Perencanaan Siklus II Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Menyusun RPP siklus II 2) Menyiapkan Lembar aktifitas observasi Guru 3) Menyiapkan soal-soal post test siklus II 4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran Problem Based Learning 27
5) Menyiapkan laptop dan koneksi internet untuk melaksanakan Pembelajaran secara tatapmuka. b. Pelaksanaan Siklus II Pembelajaran Siklus II dilakukan selama 1 kali pertemuan pada tanggal 3 November 2019 secara tatap muka, dengan rincian sebagai berikut : Kegiatan Awal : Pendidik membuka pembelajaran dengan menyapa peserta didik dan menyampaikan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran secara lisan. Kemudian mengulas materi tentang hikmah dan manfaat Syaja’ah (berani membela kebenaran). Untuk membangkitkan motivasi peserta didik, pendidik menceritakan satu kasus, kemudian peserta didik menjawab. Pendidik hanya menampung jawabanjawaban tersebut untuk digiring pada materi pembelajaran tentang Hikmah dan Manfaat Syaja’ah (berani membela kebenaran). Kegiatan Inti : Peserta didik diminta bergabung dengan teman sekelompoknya yang terdiri atas enam orang yang heterogen, artinya dari enam orang itu berbedabeda tingkat mentalnya, prestasi akademisnya, keberaniannya. Peserta didik berdiskusi dan bermain peran membahas tentang materi hikmah dan Syaja’ah (berani membela kebenaran) yang terdapat dalam Buku pegangan Peserta didik yaitu PAI_BP . Hasil diskusi kelompok tersebut dipresentasikan dan diperankan bersama kelompoknya dan
ditanggapi oleh kelompok lain. Presentasi dilakukan secara
bergantian. Diskusi kelompok dan bermain peran tampak hidup. Dari hasil diskusi tersebut pendidik mengarahkan bagaimana menemukan manfaat
dan hikmah
syaja’ah (berani membela kebenaran). Meskipun diskusi kelompok hidup, tetapi masih ada beberapa peserta didik yang tidak acuh, diam saja dan kelompok frase menyampaikan pokok-pokok naskahnya dan bermain peran sesuai dari hasil diskusinya. Banyak cerita naskah yang tidak sesuai dengan materi pelajaran,dan tidak lengkap, sehingga ditanggapi oleh kelompok lain. Sampai pada bermain peran hasil dari diskusi materi hikmah dan manfaat syaja’ah. Pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator dan memberikan penguatan serta meluruskan jawaban yang kurang tepat. Setelah kegiatan bermain peran selesai, Pendidik sadar akan waktu sehingga gambar-gambar yang akan ditayangkan itu diceritakan oleh pendidik, peserta didik diminta menyimak dan membayangkan gambar-gambar tersebut. Dari gambar-gambar itulah peserta didik menuliskan pokok-pokok yang penting dari materi hikmah dan manfaat syaja’ah, yang kemudaian ditulis sebagai bahan catatan peserta didik.
28
Kegiatan Penutup : Pendidik menutup pertemuan kali ini dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan terima kasih serta meminta peserta didik untuk menjaga kesehatan di masa pandemi sekarang ini c. Pengamatan Siklus II
Pengamatan siklus II pada proses pembelajaran mulai dari penyususnan rencana pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk peningkatan selanjutnya. Guru dalam memberikan materi pelajaran harus lebih fariatif dalam menggunakan metode agar siswa dapat cepat memahami. Perhatian guru diharapkan dapat menyeluruh dengan memberi umpan balik yang bervariasi. Pada saat melakukan diskusi guru hendaknya memberikan dorongan supaya siswa aktif , berani mengemukakan pendapatnya, secara tertib menanggapi permasalahan yang ada, guru memancing agar siswa merespon positif. Kegiatan akhir pembelajaran mengerjakan soal tes pengetahuan dengan hasil di bawah ini: Tabel. IV.3. Hasil Nilai Siklus 2 DATA NILAI POST TEST SIKLUS 2 KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL 75 3 NOVEMBER 2019 NO
INDUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
8382 8383 8384 8385 8386 8387 8388 8389 8391 8392 8393 8394 8395 8397 8398 8399 8400
NAMA
Aisyah Nafulani Aprilia Kenza Mauilta Arin Nafia Arni Urmiladiyatun Nisak Aulia Fitriyani Aulia Rahma Fitriani Bilkis Fatika Putri Catherine Feby Pratiwi Dian Novitasari Dini Isyna Mukaromah Dita Aninda Dyah Prasti Dita Khania Putri Elsa Nur Miranti Eva Himatul Ulfah Falantia Tri Oktavin Farida Arifiani Hani Intan Rahmawati
29
NILAI
KETETANGAN
90
TUNTAS
80
TUNTAS
80
TUNTAS
90
TUNTAS
80
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
90
TUNTAS
90
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
80
TUNTAS
90
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
70
Tdk Tuntas
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
8401 8402 8403 8404 8405 8407 8408 8409 8410 8411 8412 8413 8414 8416
Ikka Nur Mawarida Indah Alfiyanti Intan Indah Sari Ivana Laily Saputri Khadirotul Qudsiyah Lina Meivia Maharani Luisa Fernanda M. Retno Firmansyah Mely Venida Muhammad Ilhamsyah Muhammad Lutfil Hadi Nadia Nur Rizkiyah Naila Khabibah Nirmala Ayu Firnanda
8417
Putri Melindayanti
8418
Putri Surya Ismayajati
8419
Revaliana Intan S
8420
Sheril ayu Chantika
8421
80
TUNTAS
90
TUNTAS
90
TUNTAS
100
TUNTAS
90
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
80
TUNTAS
70
Tdk Tuntas
50
Tdk Tuntas
80
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
80
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
Siti Hajar Ustadhah
90
TUNTAS
8422
Siti Rahmawati Juwita
90
TUNTAS
8423
Sntiyara
80
TUNTAS
8424
Vony Berlian Revaliani
90
TUNTAS
8425
Wahyunika Moeyaro
80
TUNTAS
JUMLAH RATA-RATA
3580 89,5
Mengetahui Kepala Sekolah
Kendal,
MOKH, IZUDIN
SITI MARKAMAH
3 November 2019
Peneliti
Tabel IV. 4 : Rekapitulasi Data Nilai Postes siklus II
NO
POST TEST
RATA-RATA
BANYAK SISWA
POS TEST
NILAI
1 2 3
< 75 75-80 80-90
3 10 11
4
90-100
16
89,5
30
JUMLAH
40
Data hasil penelitian di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai pada saat pos tes rata-rata 89,5 KKM 75, maka menunjukan bahwa nilai semakin meningkat dan lebih baik yang dibawah KKM hanya 2,5 % artinya belum semuanya siswa dapat tuntas, maka harus dilaksanakan siklus ke III, untuk mengetahui kesalahan dalam pembelajaran yang diprediksi karena kesalahan konsep dalam menerapkan langkah-langkah metode PBL. d.
Refleks Siklus II Dari hasil proses pembelajaran dan hasil belajar siswa siklus II, serta menyeleksi pada siklus 1. Hal-hal yang sudah dicapai adalah : 1) Siswa lebih berani mengungkapkan pendapat pada menjawab apa yang ditanya oleh guru. 2) Dengan menggunakan LKPD siswa lebih terarah dalam menyelesaikan tugas diskusi secara mandiri. 3) Dilihat dari hasil evaluasi terdapat peningkatan yang cukup tinggi kenaikannya dari 77% menjadi 97,5%. Pada siklus II ini berarti untuk ketuntasan belajar siswa sudah tercapai peningkatannya mencapai 20,5%. Tetapi belum semuanya tuntas, sehingga perlu diadakan erbaikan untuk mencapai ketuntasan maksimal (100%).
3. Penelitian Data Siklus III Melihat kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus II, maka peneliti harus melakukan upaya yang lebih untuk memperbaiki tindakan pada siklus III. Kegiatan peneliti pada siklus III meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai keempat tahap berikut : 3. Perencanaan Siklus III Pembelajaran Siklus III dilakukan selama 1 kali pertemuan pada tanggal 13 November 2019 secara Tatap Muka. Kegiatan peneliti pada siklus III meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai keempat tahap berikut : a. Perencanaan Siklus III
31
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Menyusun RPP siklus III 2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru 3) Menyiapkan soal-soal post test siklus III 4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran Problem Based Learning 5) Menyiapkan laptop dan LCD dalam melaksanakan Pembelajaran tatap muka. b. Pelaksanaan Siklus III Pembelajaran Siklus III dilakukan selama 1 kali pertemuan pada tanggal , 13 November 2019 secara tatap muka. Kegiatan Awal : Pendidik membuka pembelajaran dengan menyapa peserta didik dan menyampaikan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran secara lisan. Kemudian mengulas materi tentang Menyimpulkan dan Memaparkan Syaja’ah (berani membela kebenaran). Untuk membangkitkan motivasi peserta didik, pendidik menceritakan satu kasus, kemudian peserta didik menjawab. Pendidik hanya menampung jawaban-jawaban tersebut untuk digiring pada materi pembelajaran tentang Menyimpulkan dan Memaparkan Syaja’ah (berani membela kebenaran). Kegiatan Inti :
Peserta didik diminta bergabung dengan teman
sekelompoknya yang terdiri atas enam orang yang heterogen, artinya dari enam orang
itu
berbeda-beda
tingkat
mentalnya,
prestasi
akademisnya,
keberaniannya. Peserta didik berdiskusi dan bermain peran membahas tentang materi Menyimpulkan dan Memaparkan
Syaja’ah (berani membela
kebenaran) yang terdapat dalam Buku pegangan Peserta didik yaitu PAI_BP . Hasil diskusi kelompok tersebut dipresentasikan dan diperankan bersama kelompoknya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Presentasi dilakukan secara bergantian. Diskusi kelompok dan bermain peran tampak hidup. Dari hasil diskusi
tersebut
pendidik
mengarahkan
bagaimana
menemukan
Menyimpulkan dan Memaparkan Syaja’ah (berani membela kebenaran). Meskipun diskusi kelompok hidup, tetapi masih ada beberapa peserta didik yang tidak acuh, diam saja dan kelompok frase menyampaikan pokokpokok naskahnya dan bermain peran sesuai dari hasil diskusinya. Banyak cerita naskah yang tidak sesuai dengan materi pelajaran,dan tidak lengkap, sehingga
32
ditanggapi oleh kelompok lain. Sampai pada bermain peran hasil dari diskusi materi Menyimpulkan dan Memaparkan
Syaja’ah (berani membela
kebenaran). Pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator dan memberikan penguatan serta meluruskan jawaban yang kurang tepat. Setelah kegiatan bermain peran selesai, Pendidik sadar akan waktu sehingga gambar-gambar yang akan ditayangkan itu diceritakan oleh pendidik, peserta didik diminta menyimak dan membayangkan gambar-gambar tersebut. Dari gambar-gambar itulah peserta didik menuliskan pokok-pokok yang penting dari materi hikmah dan manfaat syaja’ah, yang kemudaian ditulis sebagai bahan catatan peserta didik.
Kegiatan Penutup : Pendidik menutup pertemuan kali ini dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan terima kasih serta meminta peserta didik untuk menjaga kesehatan di masa pandemi sekarang ini.
c. Pengamatan Siklus III Pengamatan Siklus III dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung dan melalui tatap muka. Pengamatan yang dilakukan berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti selama proses
pembelajaran
sesuai
dengan
RPP
(Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran) dan hasil belajar melalui ranah kognitif. Kegiatan akhir pembelajaran mengerjakan soal
tes pengetahuan
dengan hasil di bawah ini: Tabel. IV.5. Hasil Nilai Siklus 3 DATA NILAI POST TEST SIKLUS 3 KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL 75 13 NOVEMBER 2019 NO
INDUK
1 2 3 4 5 6 7 8
8382 8383 8384 8385 8386 8387 8388 8389
NAMA
Aisyah Nafulani Aprilia Kenza Mauilta Arin Nafia Arni Urmiladiyatun Nisak Aulia Fitriyani Aulia Rahma Fitriani Bilkis Fatika Putri Catherine Feby Pratiwi
33
NILAI
KETETANGAN
100
TUNTAS
90
TUNTAS
80
TUNTAS
90
TUNTAS
80
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
8391 8392 8393 8394 8395 8397 8398 8399 8400 8401 8402 8403 8404 8405 8407 8408 8409 8410 8411 8412 8413 8414 8416
Dian Novitasari Dini Isyna Mukaromah Dita Aninda Dyah Prasti Dita Khania Putri Elsa Nur Miranti Eva Himatul Ulfah Falantia Tri Oktavin Farida Arifiani Hani Intan Rahmawati Ikka Nur Mawarida Indah Alfiyanti Intan Indah Sari Ivana Laily Saputri Khadirotul Qudsiyah Lina Meivia Maharani Luisa Fernanda M. Retno Firmansyah Mely Venida Muhammad Ilhamsyah Muhammad Lutfil Hadi Nadia Nur Rizkiyah Naila Khabibah Nirmala Ayu Firnanda
8417
Putri Melindayanti
8418
Putri Surya Ismayajati
8419
Revaliana Intan S
8420
90
TUNTAS
90
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
80
TUNTAS
90
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
80
Tdk Tuntas
80
TUNTAS
90
TUNTAS
90
TUNTAS
100
TUNTAS
90
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
80
TUNTAS
100
Tdk Tuntas
80
Tdk Tuntas
90
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
80
TUNTAS
100
TUNTAS
100
TUNTAS
Sheril ayu Chantika
100
TUNTAS
8421
Siti Hajar Ustadhah
90
TUNTAS
8422
Siti Rahmawati Juwita
90
TUNTAS
8423
Sntiyara
80
TUNTAS
8424
Vony Berlian Revaliani
100
TUNTAS
8425
Wahyunika Moeyaro
90
JUMLAH
3700
RATA-RATA
92,5
Mengetahui Kendal, 13 Nov 2019 Kepala Sekolah
TUNTAS
Tuntas 100% Tdk Tuntas 0%
Peneliti
MOKH. IZUDIN, M.Pd.
SITI MARKHAMAH,S.Pd.I
34
Tabel IV. 6 : Rekapitulasi Data Nilai Postes siklus III
NO
POST TEST
RATA-RATA
BANYAK SISWA
POS TEST
NILAI
1 2 3
< 75 75-80 80-90
0 9 12
4
90-100
19
JUMLAH
40
92,5
Data hasil penelitian di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai pada saat pos tes rata-rata 92,5 KKM 75, maka menunjukan bahwa nilai semakin meningkat dan sangat baik yang dibawah KKM 0 % artinya semua siswa tuntas. d.
Refleksi Siklus III Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis data pada siklus III yang dilaksanakan pada 13 November 2019 dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan dengan metode bermain peran sudah berjalan dengan baik. Hasil evaluasi belajar siswa telah mengalami kenaikan pada kriteria ketuntasan belajar. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus III ini adalah 40 siswa, dengan persentase ketuntasan belajar 100%. Hal ini dapat terlihat dari : 1.
Diskusi kelas berjalan cukup lancar
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam menyampaikan materi
3.
Hasil belajar siswa pada siklus III ini mengalami peningkatan yang baik, hal ini disebabkan siswa mampu mengerjakan soal dengan baik, memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin saat mengerjakan tes. Berdasarkan hasil refleksi siklus III, menunjukkan bahwa beberapa
kekurangan yang ditemui oleh peneliti pada siklus I dan II, sudah mengalami perbaikan pada siklus III setelah penerapan model Problem Based Learning maka penerapan model Problem Based Learning dengan metode Bermain Peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas XI OTKP-2 mata
35
pelajaran PAI-BP di SMK NU 01 Kendal dianggap sudah cukup berhasil dan dihentikan sampai pada siklus III. 4.
PEMBAHASAN Pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, II, dan III telah dilakukan pengambilan data dengan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Bermain Peran. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti di kelas XI OTKP-2 SMK NU 01 Kendal, terdapat adanya peningkatan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Bermain Peran. Berikut merupakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I, II, dan III. Tabel IV. 7 : Rekapitulasi Data Nilai Postes siklus I, II Dan III
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA
Aisyah Nafulani Aprilia Kenza Mauilta Arin Nafia Arni Urmiladiyatun Nisak Aulia Fitriyani Aulia Rahma Fitriani Bilkis Fatika Putri Catherine Feby Pratiwi Dian Novitasari Dini Isyna Mukaromah Dita Aninda Dyah Prasti Dita Khania Putri Elsa Nur Miranti Eva Himatul Ulfah Falantia Tri Oktavin Farida Arifiani Hani Intan Rahmawati Ikka Nur Mawarida Indah Alfiyanti Intan Indah Sari Ivana Laily Saputri Khadirotul Qudsiyah Lina Meivia Maharani Luisa Fernanda 36
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
70
90
100
80
80
90
80
80
80
80
90
90
80
80
80
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
90
90
100
90
90
100
100
100
100
100
100
70
80
80
90
90
90
100
100
100
100
100
100
70
70
80
70
80
80
70
90
90
70
90
90
100
100
100
100
90
90
100
100
100
100
100
100
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
M. Retno Firmansyah Mely Venida Muhammad Ilhamsyah Muhammad Lutfil Hadi Nadia Nur Rizkiyah Naila Khabibah Nirmala Ayu Firnanda Putri Melindayanti Putri Surya Ismayajati Revaliana Intan S Sheril ayu Chantika Siti Hajar Ustadhah Siti Rahmawati Juwita Sntiyara Vony Berlian Revaliani Wahyunika Moeyaro NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH RATA-RATA JUMLAH SISWA TIDAK TUNTAS JUMLAH SISWA TUNTAS PROSENTASE KETUNTASAN
80
80
80
100
70
100
0
50
80
80
80
90
100
100
100
100
100
100
100
100
100
70
80
80
100
100
100
100
100
100
100
100
100
90
90
90
90
90
90
70
80
80
100
90
100
70
80
90
100 0 87 10 30 77%
100 50 89,5 3 37 89,50%
100 80 92,5 0 40 100%
Dari hasil data yang diperoleh dari siklus I, II, dan III, dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based learning dengan metode Bermain Peran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I sebesar 77%, pada siklus II meningkat menjadi 89,5%, kemudian pada siklus III meningkat menjadi 100%, sehingga dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketercapaian kriteria keberhasilan penelitian hasil belajar siswa telah tercapai.
37
BAB V PENUTUP
1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a.
Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti kelas XI OTKP-2 sudah berjalan lancar. Hal ini ditandai dengan peningkatan keaktifan siswa yang sebelumnya cenderung pasif setelah diterapkan model pembelajaran ini mulai mengalami peningkatan dalam keaktifannya di dalam kelas saat pembelajaran sedang berlangsung.
b.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan dengan metode Bermain Peran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam-Budi Pekerti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah diadakan tindakan siklus I, II dan siklus III. Sebelum diadakan penelitian nilai rata-rata siswa 87 yaitu sebanyak 10 siswa belum tuntas, sedangkan 30 siswa tuntas belajar. Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan, yaitu nilai rata-rata kelas 89,5 dan daya serap klasikal 89,5% dan yang belum tuntas 3, kemudian dilanjutkan ke siklus III dan mengalami peningkatan yang lebih baik lagi, yaitu dengan nilai ratarata kelas 92,5 dan daya serap klasikal 100% dengan kriteria tuntas belajar sebanyak 40 siswa.
2.
Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : a. Bagi Sekolah Bagi sekolah yang ingin menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam memberikan inovasi untuk peningkatan pelaksanaan pembelajaran yang ada di kelas namun perlu dipertimbangkan kriteria mata pelajaran sebaiknya mata pelajaran tersebut sesuai karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning b. Bagi Guru Bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran ini diharapkan mempertimbangkan beberapa hal yaitu , (a) untuk memperhatikan dalam 38
penggunaan waktu agar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, (b) guru memilih materi yang sesuai karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning (c) peran guru sangat dibutuhkan untuk memberi pengarahan pada siswa, agar siswa lebih percaya diri sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang menjadi lebih baik. Dengan beberapa pertimbangan tersebut diharapkan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. c.
Bagi Siswa Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada saat model pembelajaran Problem Based Learning perlu meningkatkan keaktifan dalam bertanya maupun berpendapat agar lebih memahami materi dan bisa menjadi inovasi pembelajaran siswa untuk meningkatkan prestasi belajar.
39
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,(Jakarta:PT. Rajawali Pers, 2010)Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009) Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) Madewena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, 2009, Bumi Aksara, Jakarta, Muhson, Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa Melalui Penerapan Problem-Based Learning. Jurnal Kependidikan,( Vol. 39, No. 2: 2009) Mulyadi, Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Di Sekolah, UIN-Maliki Press Mulyasa, Enco, 2002, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. PT Remaja. RosdakaryaKamdi, Model-Model Pembelajaran, Jakarta. PT. Grafindo, 2007Akmar, Integrating Problem-Based Learning (PBL) in Mathematics Method Course,( Spring:2010, Vol. 4, no. 2) Omear Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)Dimyati Dan Mudjiono, Belajar Dan Pembalajaran, (Jakarta: Rineka Cipta Tahun2009) Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu, 2012, Ghalia Indonesi, Jakarta,
40
Lampiran :
DAFTAR HADIR SISWA Kelas Kompetensi Keahlian Semester Tanggal No
: XI : OTKP : 3 (Tiga) : 3 November 2019
Nama Siswa
Masuk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Aisyah Nafulani 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Aprilia Kenza Mauilta Arin Nafia Arni Urmiladiyatun Nisak Aulia Fitriyani Aulia Rahma Fitriani Bilkis Fatika Putri Catherine Feby Pratiwi Dian Novitasari Dini Isyna Mukaromah Dita Aninda Dyah Prasti Dita Khania Putri Elsa Nur Miranti Eva Himatul Ulfah Falantia Tri Oktavin Farida Arifiani Hani Intan Rahmawati Ikka Nur Mawarida Indah Alfiyanti Intan Indah Sari Ivana Laily Saputri Khadirotul Qudsiyah Lina Meivia Maharani Luisa Fernanda M. Retno Firmansyah Mely Venida Muhammad Ilhamsyah Muhammad Lutfil Hadi Nadia Nur Rizkiyah Naila Khabibah 41
Keterangan Ijin Sakit
-
-
Alpa
-
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nirmala Ayu Firnanda Putri Melindayanti Putri Surya Ismayajati Revaliana Intan S Sheril ayu Chantika Siti Hajar Ustadhah Siti Rahmawati Juwita Sntiyara Vony Berlian Revaliani Wahyunika Moeyaro
√ √
-
-
-
√
-
-
-
√ √ √ √ √ √
Wali Kelas : Maghfiroh, S. Ag. Kendal, 27 Oktober 2019 Guru Mapel PAI-BP
SITI MARKAMAH
42
A. KISI-KISI SOAL PENILAIAN PENGETAHUAN
Jenjang Pendidikan : SMK NU 01 Kendal
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran
: PAI-BP
Banyak Soal : 5
Alokasi Waktu
: 45 menit
Penyusun Soal: Siti Markamah Validator
Kelas/Prg,Keahlian : OTKP 2
No.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
Indikator Soal
Kompetensi 1.
3.5.Menganalisis makna syaja’ah Membela Kebenaran
(Berani
3.5.3.
Menganalisis
Peserta
didik
dapat
hikmah dan manfaat
Menganalisis perilaku
sifat Syaja’ah (berani
yang
yang
membela kebenaran)
mencerminkan
sikap
: ……………..
Level
Jumlah
Nomor
Kognitif
Soal
Soal
C4
1
1
C4
1
2
C3
1
3
C3
1
4
C4
1
5
syaja’ah 2.
3.5.4. Mengidentifikasi tanda-tanda orang yang memiliki sifat syaja’ah
Peserta
dapat
mengidentifikasikan hikmah dan manfaat sikap Syaja’ah (berani membela kebenaran)
(berani membela kebenaran)
3.
3.5.5.
Peserta
Mengidentifikasi hikmah dan manfaat syaja’ah (berani membela
didik
menentukan
dapat macam-
macam
jujur
(Syaja’ah)
kebenaran 4.
Peserta
didik
dapat
mengidentifikasikan jenis-jenis jujur 5
Peserta
didik
dapat
menrinci tanda-tanda orang
yang
mempunyai
sifat
Syaja’ah
43
6.
Peserta
didik
dapat
mengidentifikasi Faktor-faktor
C4
1
6
C5
1
7
C3
1
8
C5
1
9
C5
1
10
yang
menyebabkan seseorang
memiliki
keberanian 7.
Peserta
didik
menilai
dapat
macam-
macam syaja’ah 8.
Peserta
didik
menentukan bentuk
dapat contoh
keberanian
jiwa. 9.
Peserta
didik
dapat
menyimpulkan tandatanda
orang
mempunya
sikap
syaja’ah. 10.
Peserta
didik
memperjelas
dapat ayat
qur’an tentang Allah sebagai
penolong
hamba_Nya dari rasa takut
Kendal, Oktober 2019 Penyusun Soal
Siti Markamah.
44
Sekolah
:
Nama Siswa
:
Mata Pelajaran
:
Kelas / Semester
:
NO. 1.
2.
3.
4.
NILAI :
SOAL PILIHAN GANDA Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang daianggap benar ! Pernyataan dibawah ini bukan merupakan perilaku yang mencerminkan sifat Syaja’ah yang menyiratkan nilai kejujuran, adalah … A. Berani berkata benar B. Berani bersikap objektif C. Mau mengakui kesalahan sendiri D. Mudah menyerah dengan keadaan E. Dapat menahan nafsu amarah yang muncul Pernyataan dibawah ini bukan merupakan hikmah dan manfaat bagi orang yang memiliki sifat syaja’ah … A. Akan memiliki banyak teman dalam kehidupannya B. Terhindar dari fitnah yang dilancarkan oleh seseorang C. Mendapatkan ketengan dan ketentraman dalam hidup D. Mudah dipercaya oleh masyarakat yang sudah mengenalnya E. Dijauhi dan tidak dipercaya orang lagi Hanya orang yang memiliki sifat syaja’ah saja yang berani bersikap jujur dalam segala kondisi , salah satu penyebabnya adalah… A. Harta dan tata merupakan idaman setiap orang B. Adanya jaminan dalam kehidupan sosialnya C. Dunia adalah kehidupan yang bersifat fana D. Tidak ada yang ditakuti kecuali Allah swt E. Sikap merupakan bagian dari kehidupan Perhatikan ungkapan berikut ini : “jikalau Allah Swt memberikan kepadaku harta, aku akan membelanjakan sebagian di jalan Allah Swt.” Jenis jujur seperti ini termasuk kategori …. A. Jujur dalam berbuat B. Jujur dalam berkata C. Jujur dalam niat D. Jujur dalam berjanji E. Jujur dalam bertekad
5.
Perhatikan pernyataan-pernyataan dibawah ini : (1) Adanya perasaan takut akan mati (2) Lebih mencintai kehidupan akhirat 45
(3) Tidak pernah ragu akan kebenaran (4) Sangat menomorsatukan kekuatan materi Tanda-tanda seseorang memiliki sikap Syaja’ah A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (1) dan (4) D. (2) dan (3) E. (2) dan (4) 6.
7.
8.
9.
10.
Iman pada Allah Swt. Mengajarkan kita menjadi orang-orang yang berani menghadapi beragam tantangan dalam hidup ini. Tantangan utama yang kita hadapi adalah memperjuangkan kebenaran, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan. Faktorfaktor yang menyebabkan seseorang memiliki keberanian adalah sebagai berikut, kecuali: A. Rasa takut kepada Allah B. Lebih mencintai dunia dari pada akhiat C. Menomorsatukan kekuatan nazab dan materi D. Tawakkal dan yakin akan pertolongan Allah SWT E. Tidak takut mati. Istilah dari syaja’ah adalah “kemampuan menundukkan jiwa agar tetap tegar, teguh, dan tetap maju saat berhadapan dengan problematika hidup, musuh atau musibah.” Yang termasuk macam-macam syaja’ah adalah … A. Syaja’ah Harbiyah dan Syaja’ah Ilmiyah B. Syaja’ah Harbiyah dan Syaja’ah Nafsiyah. C. Syaja’ah Nahsiyah dan Syaja’ah Ilmiyah D. Syaja’ah Lahiriya dan Syaja’ah Bathiniyah E. Syaja’ah Bathiniya dan Nafsiyah Contoh bentuk keberanian yang muncul dari hati dan jiwa yang kuat adalah … A. Mengendalikan diri dari (hawa nafsu) ketika marah. B. Melawan orang yang memusuhi C. Diam saja ketika ada yang memusuhi D. Mengendalikan diri dari barang-barang mewah E. Membela teman saat dimusuhi Saat kehidupan akhirat lebih dicintai dibanding dunia, karena kehidupan dunia bukanlah tujuan akhir seorang mukmin, dunia hanya sebagai tempat menanam kebaikan, dan mencari bekal hidup di akhirat. Kalimat diatas termasuk … A. Tanda-tanda orang yang memiliki sikap Syaja’ah B. Hikmah dari sikap Syaja’ah C. Manfaat dari sikap Syaja’ah D. Contoh dari sikap Syaja’ah E. Tujuan dari sikap Sayaja’ah Selama seseorang yakin bahwa yang dilakukannya dalam rangka menjalankan perintah Allah, maka orang tersebut tidak takut kepada siapapun kecuali Allah SWT. Apabila ada yang membuatnya takut, maka dia harus yakin bahwa Allah adalah penolong dan pelindung. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an Surah… A. Ali Imron ayat 170 B. Ali Imron ayat 171 C. Ali Imron ayat 172 D. Ali Imron ayat 173 46
E. Ali Imron ayat 174
Keterangan :
KUNCI JAWABAN 1. D 2. E 3. D 4. D 5. D 6. C 7. B 8. A 9. A 10. D NOMOR SOAL : 1 - 10 JUMLAH
PETUNJUK PENILAIAN Jika salah mendapatkan skor : 0 Penentuan Nilai :
N = Skor Perolehan X 100 Skor Maksimal
BOBOT SOAL 10 SKOR 100
MAKSIMAL
47
ANALISIS HASIL PENILAIAN PENGETAHUAN RPP - PTK2 Mata Pelajaran
: PAI-BP
:
: Syaja'ah
KKM Kelas/Program Keahlian
:
75 XI / OTKP 2
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
: Hikmah Syaja'ah
Semester/Tahun
:
3. / 2019-2020
Skor yang diperoleh No Soal No Bobot
1 0
Jml Sko r
Scor Mak s
% Daya Sera p
Kompeten (Tuntas) /Tdk Kompeten (Tdk Tuntas)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
3
4
5
6
7
8
9
1 0
11
1 2
13
14
15
16
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 0
10
10
10
90
100
90%
TUNTAS
10
10
10
80
100
80%
TUNTAS
10
10
10
80
100
80%
TUNTAS
10
10
10
90
100
90%
TUNTAS
10
10
10
80
100
TUNTAS
10
10
10
100
100
10
10
10
100
100
10
10
10
100
100
80% 100 % 100 % 100 %
0
10
10
90
100
90%
TUNTAS
0
10
10
90
100
TUNTAS
10
10
10
100
100
10
10
10
100
100
90% 100 % 100 %
10
10
10
80
100
80%
TUNTAS
0
10
10
90
100
TUNTAS
10
10
10
100
100
10
10
10
100
100
90% 100 % 100 %
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
10
10
10
70
100
70%
Tdk Tuntas
10
10
10
80
100
80%
TUNTAS
0
10
10
90
100
90%
TUNTAS
90% 100 %
TUNTAS
TUNTAS
Nama Peserta Didik 1
2
1
Aisyah Nafulani
2
Aprilia Kenza Mauilta
3
Arin Nafia
4
Arni Urmiladiyatun Nisak
5
Aulia Fitriyani
6
Aulia Rahma Fitriani
7
Bilkis Fatika Putri
8
Catherine Feby Pratiwi
9
Dian Novitasari
10
Dini Isyna Mukaromah
11
Dita Aninda Dyah Prasti
12
Dita Khania Putri
13
Elsa Nur Miranti
14
Eva Himatul Ulfah
15
Falantia Tri Oktavin
16
Farida Arifiani
17
Hani Intan Rahmawati
18
Ikka Nur Mawarida
19
Indah Alfiyanti
20
Intan Indah Sari
21
Ivana Laily Saputri
22
Khadirotul Qudsiyah
23
Lina Meivia Maharani
24
Luisa Fernanda
25
M. Retno Firmansyah
26
Mely Venida
27
Muhammad Ilhamsyah
28
Muhammad Lutfil Hadi
29
Nadia Nur Rizkiyah
30
Naila Khabibah
31
Nirmala Ayu Firnanda
0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0
0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
48
TUNTAS TUNTAS TUNTAS
TUNTAS TUNTAS
TUNTAS TUNTAS
0
10
10
90
100
10
10
10
100
100
10
0
10
90
100
10
10
10
100
100
10
10
10
100
100
90% 100 % 100 %
10
10
10
80
100
80%
TUNTAS
0
10
10
70
100
70%
Tdk Tuntas
0
10
0
50
100
50%
Tdk Tuntas
10
10
10
80
100
10
10
100
100
10
10
10
100
100
10
10
10
100
100
80% 100 % 100 % 100 %
TUNTAS
10
TUNTAS
TUNTAS TUNTAS
TUNTAS TUNTAS TUNTAS
32
Putri Melindayanti
33
Putri Surya Ismayajati
34
Revaliana Intan S
35
Sheril ayu Chantika
36
Siti Hajar Ustadhah
37
Siti Rahmawati Juwita
38
Sntiyara
39
Vony Berlian Revaliani
40
Wahyunika Moeyaro
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
10
10
10
80
100
TUNTAS
100
80% 100 % 100 % 100 %
10
10
10
100
100
10
10
10
100
100
10
10
10
100
10
10
10
90
100
90%
TUNTAS
10
10
10
90
100
90%
TUNTAS
10
10
10
80
100
80%
TUNTAS
10
10
10
90
100
90%
TUNTAS
10
10
10
80
100
80%
TUNTAS
Rata-Rata Nilai
89,5
Keterangan : Jumlah siswa 40 anak Tuntas
: 3/40 x 100 = 7,5%
= 37 anak(92,5%)
Tidak Tuntas = 3 anak (2.5%)
Mengetahui
Kendal, 3 November 2019
KepalaSekolah
Guru Mata Pelajaran,
MOKH. IZUDIN, M. Pd.
SITI MARKAMAH, S. Pd. I
49
TUNTAS TUNTAS TUNTAS