8 0 170 KB
RIPPER. Bulldozer sulit untuk menggusur dan meratakan tanah yang keras jika terdapat dilokasi proyek. Pelaksanaan pembersihan dengan Bulldozer akan menurunkan produksi Bulldozer bahkan akan mudah rusak. Untuk keadaan tersebut diper lukan alat bajak (ripper). Ripper adalah alat yang menyerupai cakar (shank) yangdipasangkan dibelakang traktor. Fungsi dari alat ini untuk menggemburkan tanahkeras, jumlah cakar ripper antara 1 - 5 buah. Bentuk shank ada yang lurus danlengkung, shank lurus dipakai untuk material padat dan batuan berlapis sedangyang lengkung dipakai untuk batuan yang retak Perhitungan produksi Ripper sangat sulit untuk diperkirakan, salah satu fak tor adalah karena pekerjaan itu tidak dilakukan terus menerus. Biasanya pekerja-an ini bersamaan dengan pemuatan material, hingga sering dijumpai dilapangansebuah traktor dipasangkan blade dan ripper pada waktu bersamaan. Perhitungan produksi Ripper ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan mengukur potongan topografi dilapangan dan waktu yang dibutuhkan untuk menggemburkan tanah. Cara ini memberi hasil yang aku-rat. Cara lain dengan mengasumsikan kecepatan rata-rata Ripper yang bekerja disuatu area, dengan mengetahui jarak tempuh setiap pass maka waktu berangkatdapat dicari. Total waktu siklus merupakan penambahan waktu berangkat denganwaktu yang dibutuhkan Ripper untuk mengangkat /menurunkan cakarnya Ripper merupakan traktor dengan fungsi utama sebagai alat bajak. Ripper memiliki batang baja berujung lancip (blade) yang dipasang di bagian belakang bulldozer (traktor) untuk memecahkan (membajak) lapisan batuan atau material yang keras. Untuk tanah yang keras dimana blade buldozer ridak mampu memotong tanah, maka digunakan ripper untuk menggemburkan tanah. Jenis-jenis Ripper
1. Ripper yang berupa alat tersendiri 2. Ripper yang ditarik oleh traktor -
Kendali kabel
-
Kendali hidrolis 3. Ripper yang berupa alat tamabahan, dipasang pada traktor a.
Adjustable parallelogram -
Single shank
b.
Multi shank
Parallelogram
c.
-
Single shank
-
Multi shank
Hinge (piringan) Untuk estimasi/taksiran produksi hasil ripping, disarankan mendapatkan hasil Test Seismic Wave Velocity sebab produktivitas Ripping sangat dipengaruhi oleh jenis Ripper maupun type unitnya. Setelah mendapatkan hasil test Seismic Wave Velocity, bisa dibuaa tabel pada hal : I 10/12, 11/12 yang terdapat pada spesifikasi dan aplikasi Hand Book sehingga produksi Ripping bisa di Estimasikan. Tetapi jika Test Seismic Velocity belum dilakukan, maka pertimbangan produksi dibawah ini bisa dilakukan lebih dahulu. Cara menghitung taksiran produksi Ripping oleh Bulldozer bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu : - Multi Shank Ripper - Giant Ripper
Taksiran Produksi Ripping dengan Multi Shank Ripper TP
LK P J 60 FK 3 M /Jam J/F J/R Z
Keterangan : TP
= Taksiran produksi ripping
LK
= Lebar kerja (meter)
P
= Kedalaman penetrasi (meter)
J
= Jarak ripping (meter)
FK
= Faktor koreksi
F
= Kecepatan maju (m/menit)
R
= Kecepatan mundur (m/menit)
Z
= Waktu tetap
Contoh : Sebuah ripper r 300 HP digunakan untuk pekerjaan ripping. Jarak ripping rata-rata 30 m. Datadata tekhnis ripper dan ripping adalah sebagai berikut : Lebar kerja
= 3,2 m
Kedalaman penetrasi
= 0,3 m
Kecepatan maju
= 2,5 Km/Jam
Kecepatan mundur
= 3 Km/jam
Waktu tetap
= 0,10 menit
Faktor ketersediaan mesin
= 0,9
Effisiensi waktu
= 0,83
Effisiensi kerja
= 0,8
Effisiensi operator
= 0,85
Konversi material dari bank ke gembur ditaksir 1,2. Berapakah produktivitas ripping dari ripper tersebut ? Jawab : LK P J 60 FK J/F J/R Z 3,2 0,3 30 60 0,5 30/41,66 30/50 0,10
TP
864 608,45M 3 /Jam bank atau 1,42 608,45 1,2 730,14M 3 /Jam loose dibulatkan
730M 3 /Jam
Taksiran Produksi Ripping dengan Giant Ripper
TP
P 2 J 60 FK 3 M /Jam J/F J/R Z
Keterangan : TP
= Taksiran produksi ripping (M3/Jam)
J
= Jarak ripping (meter)
FK
= Faktor koreksi
F
= Kecepatan maju (m/menit)
R
= Kecepatan mundur (m/menit)
z
= Waktu tetap
Taksiran Produksi Gabungan Ripping - Doz ing
Pada prakteknya pekerjaan ripping merupakan pekerjaan bantu terhadap dozing. Jadi setelah material itu diripping selanjutnya didozing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ripping tidak berdiri sendiri melainkan selalu berpasangan dengan dozing. Untuk mengetahui taksiran produksi gabungan ripping dozing, digunakan rumus sebagai berikut : TP
TD TR 3 M /Jam TD TR
dimana :
TD = Taksiran produksi dozing (M3/Jam) TR = Taksiran produksi ripping (M3/Jam)
Contoh : Sebuah ripper digunakan untuk pekerjaan ripping dozing. Bila produksi dozing = 20 M 3/Jam dan produksi ripping = 703 M3/Jam, berapakah produksi gabungan ripping dozing ? Jawab : TD TR TD TR 20 703 20 703 19,46 M 3 /Jam
TP
Contoh : Tentukan produksi ripper dengan data single shank riiper ditari tractor type D9h. CAT
Data sebagai berikut Jarak ripping : 0.915m Kedalaman ripping : 0.610 m Panjang ripping
: 91 m
Kecepatan ripping : 1.6 km/jam=26.6m/mnt Waktu balik
: 0.25 menit
Asumsi waktu
: 60 menit / jam
Jawab
Total Cycle Time =
91 m 26.6 m/mnt + 0.25 menit = 3.6 menit (waktu siklus total)
Jumlah Trip per jam =
60 3.6
= 16.6 trip/jam
Produksi per trip = 91 x 0.915 x 0.61 = 50.7 Bm3/trip Produksi per jam = 50.7 Bm3/trip x 16.6 trip/jam = 841.62 Bm3/jam Hasil tersebut 10% sd 20 % lebih tinggi dari produksi sebenarnya Jadi produksi actual = 80% x 841.62 bm3/jam = 673.2 Bm3/jam Atau = 90 % x 841.62 bm3/jam = 757.4 Bm3/jam