Punya Yoan Di Print [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PEMASARAN TANAMAN HIAS ANGGREK JENIS DENDROBIUM “LOMBOK ORCHID” DI REMBIGA, KOTA MATARAM



NAMA



: YOAN JULIAN HARIANSYAH



NIM



: C1G116134



PRODI



: AGRIBISNIS REGULER SORE



LOKASI : LOMBOK ORCHID, REMBIGA



FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2019



i



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Judul



: Pemasaran Tanaman Hias Anggrek Jenis Dendrobium “Lombok Orchid”



Lokasi



: Jalan Dakota, Rembiga, Kota Mataram



Periode Pelaksanaan



: September-November 2019



Nama



: Yoan Julian Hariansyah



NIM



: C1G116134



Program Studi



: Agribisnis Reguler Sore



Laporan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah ditelaah dan dinilai sebagai satu kesatuan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Lombok Orchid, Rembiga, Kota Mataram.



Menyetujui,



Pembimbing PKL



Pembimbing Lapangan



(Dr. Ir. Halil, MBA)



(Indah Trisnawati)



NIP 19601231 198603 1 027



Ketua Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan S1 Agribisnis Reguler Sore



(Dr.Ir. Abdullah Usman,M.Agr,Sc) NIP. 19610927 1988031 001



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Lombok Orchid tepat waktu. Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang studi Strata Satu (S1) pada Program Studi Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Terlaksananya PKL dan penyusunan laporan ini tidak lepas dari peran dari berbagai pihak. Tidak lupa pula Penyusun menyampaikan Terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Bambang Dipokusumo, M.Si selaku Ketua Prodi Agribisnis Reguler Sore Fakultas Pertanian Universitas Mataram. 2. Bapak Dr. Ir. Halil, MBA selaku Dosen Pembimbing sampai penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini selesai. 3. Bapak Pujiyanto dan Ibu Indah Trisnawati beserta keluarga dan selaku pekerja di Lombok Orchid yang sudah menerima, membimbing, mendidik dan membantu kegiatan PKL. 4. Serta semua pihak yang telah membantu penulis selama proses Praktik Kerja Lapangan (PKL). Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran pembaca yang bermanfaat masih sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi ssemua pihak yang membacanya.



Mataram, Desember 2019 Penulis



iii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii KATA PENGANTAR.......................................................................................iii DAFTAR ISI .....................................................................................................iv DAFTAR TABEL..............................................................................................v DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................x BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ......................................................................................1 1.2. Tujuan PKL...........................................................................................2 1.3.Manfaat PKL..........................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Pemasaran.............................................................................3 2.2.Deskripsi Umum Tanaman Anggrek......................................................3 2.2.1. Klasifikasi Tanaman Anggrek Dendrobium sp.............................4 2.2.2. Morfologi Tanaman Anggrek Dendrobium...................................5 2.2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Anggrek Dendrobium..........................7 2.3.Pentingnya Pemasaran............................................................................9 2.4.Aliran Produk dan Saluran Pemasaran.................................................10 2.4.1. Ekualisasi.....................................................................................10 2.4.2. Saluran Pemasaran.......................................................................10 BAB III URAIAN SINGKAT PELAKSANAAN PKL 3.1.Sejarah Singkat Lombok Orchid..........................................................11 3.2 Ruang Lingkup.....................................................................................12 3.2.1.Aset Usaha....................................................................................12 BAB IV RENCANA KEGIATAN BAB V RENCANA KEGIATAN 5.1. Waktu dan Lokasi PKL........................................................................16 5.2. Jenis Kegiatan.......................................................................................16 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Pemasaran.............................................................................................18 6.2. Saluran Pemasaran..................................................................................... 19 6.2.1.Pedagang Tanaman Hias...............................................................19 6.2.2.Event Organizer............................................................................19 6.2.3.Pesanan Langsung Konsumen......................................................20 6.3. Margin Pemasaran...................................................................................... 20 6.4. Efisiensi Pemasaran................................................................................... 20 BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan...........................................................................................22 7.2.Saran............................................................................................................. 22 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................23 LAMPIRAN.....................................................................................................24



iv



DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 4.1 Tabel 6.1



Jenis Peralatan Selama Merawat Anggrek Dendrobium ......................12 Peralatan Yang di Jual oleh Lombok Orchid........................................12 Jenis Tanaman Anggrek yang Dijual....................................................14 Rencana Kegiatan PKL Lombok Orchid..............................................15 Harga Tanaman Hias Anggrek Dendrobium.........................................18



v



DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Struktur Organisasi................................................................................14 Gambar 6.3. Struktur Saluran Pemasaran..................................................................18



vi



DAFTAR LAMPIRAN



vii



viii



ix



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman hias adalah jenis tanaman tertentu baik yang berasal dari tanaman daun atau tanaman bunga yang dapat ditata untuk memperindah lingkungan sehingga suasana menjadi lbebih artistic dan menarik. Tanaman hias daun ataupun tanaman hias bunga berasal dari alam terbuka (Sudarmono, 1997). Menurut Krisnawati (1991), Tanaman hias merupakan tanaman yang mempunyai keindahan dan daya tarik tertentu serta memberikan kesejukan, keceriaan, kenyamanan dan ketenangan bagi yang memandang atau yang berada pada sekitarnya. Perhatian masyarakat pada tanaman hias semakin meningkat bila dibandingkan dengan beberaoa tahun lalu. Minat masyarakat untuk membudidayakan tanaman hias secara komersial juga meningkatnya permintaan pasar. Hal ini dibuktikan dari peningkatan luas area dan jumlah petani tanaman hias diberbagai daerah sentra. Peningkatan jumlah tersebut perlu diimbangi dengan pembinaan, agar peningkatan luas area dan petanu dapat memberikan keuntungan maksimal tanpa merusak lingkungan sistem produksi dan pangsa pasar. Anggrek termasuk dalam family Orchidaceae. Dalam bahasa Yunani, kata “Orchid” berasal dari Orchis yang berarti testicle atau buah zakar. Pada zaman dahulu, anggrek biasa diidentikkan dengan keberadaan pria, baik warna, bentuk, bahkan strukturnya. Anggrek juga melambangkan kesuburan dan kejantanan. Mereka beranggapan jika mengonsumsi anggrek muda, seorang bisa memilki anak laki-laki dan jika mengonsumsi anggrek tua melahirkan anak perempuan (Parnata, 2007). Family anggrek merupakan salah satu kelompok terbesar diantara tumbuhan lainnya di dunia. Anggrek termasuk keluarga besar dari kelompok (subdivisi) tanaman berbunga atau berbiji tertutup (angiospermae), kelas tanaman berbiji tunggal (monocotyledon), ordo orchidales, dan family orchidaceae (anggrek-anggrekan). Family ini dapat dibagi menjadi lima subfamily, 16 tribe (suku), dan 28 subtribe (subsuku). Menurut para ahli,di dunia ada 50.000 jenis spesies anggrek alam yang terhimpun dalam 1.200 genus (Induk atau jenis marga). Diantara jenis-jenis anggrek tersebut, ada yang terbagi lagi menjadi beberapa subspecies atau lebih dikenal dengan nama varietas (Parnata, 2007). Menurut Kamemoto, et al. (1999), Dendrobium antenatum memiliki bunga yang kecil dan ukuran bunganya dibawah 2,5 cm. D. antenatum jenis anggrek yang mempunyai bunga melengkung pada mahkota yang berwarna hijau hingga kuning kehijauan dan berwarna putih 1



pada kelopaknya.



Sedangkan anggrek Dendrobium goldii merupakan jenis anggrek



Dendrobium yang sangat banyak variasinya. Warna bunga yang memiliki oleh jenis D. goldii yaitu putih, kuning pucat, keeemasan, merah tua, dan ungu. Panjang tangkai bunganya bisa mencapai 30-70 cm dan memiliki banyak bunga berukuran kecil. Permintaan akan komoditas anggrek relative terus meningkat. Akan tetapi, belum banyak pelaku bisnis yang mengusahakan tanaman anggrek untuk memenuhi permintaan tersebut. Salah satu perusahaan pertanian yang jeli melihat peluang ini adalah Lombok Orchid yang berada di Jalan Dkota, Kecamatan Selaparang, Kota Mtaram. Perusahaan ini fokus pada kegiatan pemasaran dan budidaya anggrek sejak tahun 2009. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah : 1. Bagaimana saluran pemasaran anggrek Dendrobium di Lombok Orchid? 2. Apa saja kendala dalam proses pemasaran anggrek Dendrobium di Lombok Orchid? 3. Apa saja ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia usaha terutama dalam hal memasarkan suatu produk usaha tani? 1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan Adapun Tujuan Praktek Kerja Lapangan ini adalah : 1. Mengetahui saluran pemasaran anggrek Dendrobium di Lombok Orchid 2. Mengetahui kendala dalam proses pemasaran anggrek Dendrobium di Lombok Orchid. 3. Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam dunia usaha terutama dalam hal memasarkan suatu produk usaha tani. 1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan 1. Mempelajari teknik budidaya tanaman anggrek mulai dari penyiapanmedia tanam, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama hingga panen. 2. Menerapkan pola pemasaran dalam usaha agribisnis anggrek di Lombok Orchid. 3. Menumbuhkan keinginan berwirausaha pada diri mahasiswa PKL. 4. Mendapatkan wawasan bagaimana merintis suatu usaha terutama dibidang pertanian.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Sebagian orang yang menganggap pemasaran sama dengan penjualan atau periklanan, padahal periklanan dan penjualan hanyalah bagian dari pemasaran. Pemasaran perlu dipahami dalam arti yang lebih luas, yaitu suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Pemasaran merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengembangkan, melanjutkan, dan mempertahankan usahanya. Pemasaran meliputi segala kegiatan perusahaan yang saling berhubungan mulai proses input, proses, dan output. Asosiasi pemasaran Amerika menawarkan defenisi formal; Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi atau seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler, 2006). Menurut Fandy Tjiptono dalam Damanik (2014), pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Pemasaran bertujuan untuk menarik pembeli dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi. Jadi pemasaran adalah bagaimana memuaskan kebutuhan pelanggan. Jika pemasar memahami kebutuhan pelanggan dengan baik, mengembangkan produk yang mempunyai nilai superior dan menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan produknya dengan efektif, produk-produk tersebut akan terjual dengan mudah. 2.2. Deskripsi Umum Tanaman Anggrek Dendrobium berasal dari kata “dendro” yang berarti pohon, dan “bios” yang berarti hidup. Anggrek ini merupakan salah satu jenis anggrek yang paling populer. Baik dikalangan penghobi maupun pengusaha pembesaran anggrek. Para pengusaha anggrek biasanya memulai usahanya dengan menanam anggrek ini, karena paling mudah memperolehnya dan



3



mudah untuk menanamnya, anggrek Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek yang terbesar yang terdapat pada dunia ini (Dhian Aziz, 2007). Anggrek Dendrobium tumbuh menyebar di Asia selatan, India dan Sri langka. Anggrek Dendrobium di Asia timur hanya dibudidayakan oleh masyarakat Jepang, Taiwan dan Korea. Anggrek Dendrobium di Asia tenggara menjadi andalan Thailand, Indonesia dan Filipina. Sebarannya lalu meluas ke Selandia baru dan Tahiti. Dendrobium kebanyakan tumbuh liar di daerah tropis seperti asia dan dalam jumlah yang terbatas di temukan di selatan Amerika serikat dan bekas jajahan inggris (Trubus, 2005). Dendrobium adalah salah satu marga anggrek epifit yang biasa digunakan sebagai tanaman hias ruang atau taman. Bunganya sangat bervariasi dan indah. Dendrobium relatif mudah dipelihara dan berbunga. Pola pertumbuhan anggrek Dendrobium bertipe simpodial, artinya memiliki pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan berhenti setelah mencapai batas maksimum. Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh anakan baru yang tumbuh di sampingnya. Pada anggrek simpodial ini terdapat penghubung yang disebut rhizoma atau batang di bawah tanah. Dari rhizoma ini akan keluar tunas anakan baru. Di antara rhizoma dan daun ada semacam umbi yang disebut Pseudobulb (umbi palsu). Ukuran maupun bentuk Pseudobulb bervariasi. Anggrek Dendrobium membutuhkan sinar matahari sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis Dendrobium. Apabila suhu terlalu tinggi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan semprotan untuk menghindari penguapan yang lebih besar. 2.2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Dendrobium sp Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan sangat bervariasi. Famili ini terdiri dari 800 genus dan tidak kurang dari 25.000 spesies (Gunawan, 2006). Salah satu genus yang mempunyai posisi sangat tinggi dalam kultur dan industri bunga potong di Indonesia adalah anggrek Dendrobium (Gunadi, 1985 dalam Pohan, 2005). Menurut Dressler dan Dodson (2000) dalam Widiastoety dkk. (2010) klasifikasi anggrek Dendrobium adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae 4



Ordo : Orchidales Famili : Orchidaceae Genus : Dendrobium Dendrobium merupakan salah satu spesies anggrek yang banyak ditemui Indonesia yang jumlahnya diperkirakan mencapai 275 spesies (Gandawidjaya dan Sastrapradja 1980). 2.2.2 Morfologi Tanaman Anggrek Dendrobium 2.2.2.1. Bunga dan Bagian – Bagiannya Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki keragaman warna dan bentuk bunga . meski demikian anggrek memiliki struktur bunga yang sama dan khas. Bunga anggrek terdiri dari: Kelopak (sepal), Mahkota (petal), Lidah (Labelum), Bakal buah, dibentuk oleh penyatuan putik dan benangsari. Sepal yang dimiliki anggrek terdiri atas tiga helai dan di sela-sela sepal terdapat dua helai petal. Sedangkan labelum atau lidah bunga merupakan modifikasi dari petal. 2.2.2.2 Buah Bentuk buah anggrek berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Buah anggrek merupakan lentera atau capsular yang memiliki 6 rusuk. Tiga di antaranya merupakan rusuk sejati dan yang tiga lainnya adalah tempat melekatnya dua tepi daun buah yang berlainan. Di tempat bersatunya tepi daun buah tadi dalam satu buah anggrek sebesar kelingking terdapat ratusan ribu bahkan jutaan biji anggrek yang sangat lembut dalam ukuran yang sangat kecil. Biji anggrek tidak memiliki endosperm sebagai cadangan makanan, sehingga untuk perkecambahannya dibutuhkan nutrisi yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan biji. Perkecambahan di alam sangat sulit jika tanpa bantuan fungi (Jamur) yang disebut mikoriza yang bersimbiosis dengan biji-biji anggrek tersebut. Kondisi lingkungan yang sesuai, hifa atau benang dari mikoriza akan menembus embrio anggrek melalui sel-sel suspensor. Kemudian fungi tersebut dicerna sehingga terjadi pelepasan nutrisi sebagai bahan energi yang digunakan untuk pertumbuhan, perkembangan dan perkecambahan biji-biji anggrek. Buah anggrek berbentuk seperti kapsul dan di dalamnya terdapat banyak biji dengan ukuran sangat kecil. Endosperm tidak terdapat pada biji anggrek padahal endosperm berfungsi



5



sebagai cadangan makanan dan sangat berperan saat terjadi perkecambahan (Parnata, 2005). 2.2.2.3 Daun Helaian daun anggrek berdaging berwarna hijau tua. Permukaan daun dilapisi kutikula (lapisan lilin) yang dapat melindungi dari serangan hama dan penyakit. Kedudukan daun tersusun secara berjajar berselingan. Daun anggrek memiliki ciri khas bertulang daun sejajar, sedangkan bentuknya berbeda-beda, ada yang memanjang dan ada yang membulat tergantung pada spesies. Tipe daun menunjukkan keadaan habitat anggrek. Menurut pertumbuhan daunnya, anggrek digolongkan menjadi dua yaitu : 1. Kelompok evergreen (tipe daun tetap segar / hijau), yaitu anggrek yang helaian-helaian daun nya tidak gugur serentak. 2. Kelompok decidous (tipe gugur), yaitu semua helaian-helaian daun gugur dan tanaman mengalami masa istirahat, kemudian diganti tempatnya dengan munculnya bunga. Batang dan daun anggrek mengandung klorofil, hal ini sangat membantunya memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis dalam habitatnya di hutan yang minim cahaya. Klorofil pada batang anggrek tidak mudah hilang atau terdegradasi walaupun daun-daunnya telah gugur, oleh sebab itu anggrek juga memiliki julukan evergreen. 2.2.2.4. Batang Batang anggrek yang menebal merupakan batang semu yang dikenal dengan istilah pseudobulb (pseudo=semu, bulb=batang yang menggembung), berfungsi sebagai penyimpan air dan makanan untuk bertahan saat keadaan kering (Bose dan Battcharjee, 1980). Batang Anggrek ada dua tipe yang dipengaruhi oleh titik tumbuhnya, yaitu: 1. Monopodial Anggrek tipe monopodial hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh. Batang utama terus tumbuh dan tidak terbatas panjangnya, bentuk batangnya ramping dan tidak berumbi. Tangkai bunga akan keluar di antara dua ketiak daun. Anggrek jenis ini dapat diperbanyak dengan cara stek batang dan biji. Kelompok anggrek 6



monopodial yaitu genus Aerides, Arachnis, Phalaenopsis, Renanthera, Aranthera, Vanda dan lain-lain. 2. Simpodial Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang memiliki batang utama yang tersusun oleh ruas-ruas tahunan. Angrek tipe simpodial mempunyai batang yang berumbi semu (Pseudobulb) yang juga berfungsi sebagai cadangan makanan. Masingmasing ruas dimulai dengan daun sisik dan berakhir dengan setangkai perbungaan. Pertumbuhan ujung-ujung batangnya terbatas, pertumbuhan batang akan terhenti bila pertumbuhan ke atas telah maksimal. Batang utama baru muncul dari dasar batang utama. Pada anggrek simpodial terdapat suatu penghubung dari tunas satu ke tunas lainnya yang disebut rhizome. Anggrek jenis ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, stek batang dan biji, Kelompok anggrek simpodial yaitu genus Cattleya, Coelogyne, Dendrobium, Grammatophyllum, Oncidium dan lain-lain. 2.2.2.5. Akar Akar anggrek berbentuk silindris dan berdaging, lunak, mudah patah dengan ujung akar yang meruncing licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering akar akan tampak berwarna putih keperak-perakan pada bagian luarnya dan hanya pada bagian ujung akar saja yang berwarna hijau atau tampak agak keunguan. Akar yang telah tua menjadi coklat dan kering, kemudian akan digantikan oleh akar yang baru . Akar pada anggrek berfungsi untuk mengambil, menyerap, dan mengantarkan zat hara ke seluruh bagian tanaman. Fungsi lain dari akar adalah menempelkan dirinya pada tempat atau media tumbuh.Tanaman dikatakan sehat atau tidaknya dapat dilihat dari akarnya. Akar udara terdapat lapisan velamen yang berongga dan berfungsi untuk menyerap air dan udara. Akar ini juga dapat berfotosintesis karena megandung butiran hijau daun (klorofil). Pada lapisan velamen terdapat Mycorhiza (myco = cendawan dan rhizome = akar) atau cendawan yang hidup dalam akar tumbuhan. Mycorhiza hidup secara simbiosis yaitu dengan memfiksasi. 2.2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Anggrek Dendrobium 2.2.3.1. Ketiggian Tempat Anggrek Dendrobium sebenarnya memliki daya adaptasi tinggi dan dapat tumbuh di daerah pada ketinggian tempat lebih dari 1000 mdpl. Dendrobium umumnya 7



menyukai daerah panas dari pada daerah dingin, tetapi beberapa jenis Dendrobium hanya bisa tumbuh di daerah dingin misalnya Dendrobium nobile dan Dendrobium cuthbertsonii. Lokasi yang paling baik untuk budidaya anggrek Dendrobium berada pada ketinggian di bawah 400 mdpl. Perbedaan ketinggian tempat dapat mempengaruhi terhadap agroklimatologi lingkungan seperti cahaya, kelembaban, dan curah hujan. 2.2.3.2. Cahaya Dendrobium bersifat epifit dengan cara tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan inangnya. Oleh karena itu, Dendrobium hanya membutuhkan intensitas cahaya dan lama penyinaran terbatas. Besarnya intensitas cahaya yang dibutuhkan sekitar 1500 – 3000 footcandle (fc). Sebagai perbandingan, saat matahari terik di siang hari, kisaran intensitas cahaya matahari sekitar 7000 – 10000 fc. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut Dendrobium membutuhkan naungan untuk mengurangi intensitas cahaya (Trubus, 2005). Di Indonesia untuk memperoleh intensitas optimal dibutuhkan lama penyinaran 10 jam per hari. Lama penyinaran di bawah itu masih bisa membuat anggrek berbunga, tetapi kurang maksimal. Energi cahaya digunakan untuk pertumbuhan dan pembungaan, sehingga tanpa cahaya yang cukup, tanaman tidak dapat mengakumulasi cukup cadangan energi untuk pertumbuhan dan pembungaan. Para pembudidaya anggrek umumnya menggunakan atau memasang jaring penaung (paranet) di atas lahan anggrek. Kerapatan berkisar antara 55%-65% yang artinya cahaya matahari yang di terima anggrek 35%-45% dan sisanya terhalang oleh jaring penaung . 2.2.3.3. Kelembaban Kelembaban yang diinginkan anggrek Dendrobium berkisar antara 60%-85% dengan kisaran itu maka penguapan yang terjadi pada siang hari bisa dicegah. Sedangkan malam hari kelembaban tidak boleh melebihi 70% untuk menekan tanaman terserang penyakit. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara, media tanaman tidak boleh terlalu basah oleh karena itu hindari penyiraman menjelang malam. Saat kelembaban tinggi dan suhu meningkat meupakan kondisi yang sangat disukai oleh organisme pengganggu. Sebaliknya kelembaban dibawah 50% membuat udara menjadi kering sehingga berdampak pada daun dan bulb kekurangan air. Hal tersebut 8



dapat di atasi dengan penyiraman tanaman dengan cara pengabutan. Anggrek Dendrobium yang mempunyai unsur hara, suhu serta kelembaban sesuai dapat berfotosintesis dan tumbuh optimal. Selain itu kelembaban juga mempengaruhi kadar air dalam jaringan tanaman. Apabila kadar air terganggu, maka proses transformasi zat hara dalam tanaman ikut terhambat, sehingga semuanya berdampak buruk pada proses fotosintesis (Trubus, 2005). 2.2.3.4. Suhu Suhu udara sangat mempengaruhi proses metabolisme tanaman. Suhu udara tinggi memacu proses metabolisme dan suhu udara rendah memperlambat lajunya. Pertumbuhan, Dendrobium memerlukan suhu udara rata-rata 25oC-27oC dengan suhu udara minimum 21oC-23oC dan maksimum 31oC-34oC. Suhu siang sebaiknya 27oC32oC, dan suhu pada malam hari 21oC-24oC. Serupa dengan cara meningkatkan kelembaban, kenaikan suhu di siang hari bisa ditekan dengan memanipulasi pengkabutan dan penyiraman di lingkungan sekitar (Trubus, 2005). 2.2.3.5. Ketersediaan Air Lokasi tepat budidaya anggrek Dendrobium harus memiliki ketersediaan air yang cukup, hal tersebut merupakan syarat yang mutlak apalagi saat musim kemarau datang. Dendrobium memang menyukai air tetapi tidak boleh berlebihan. Air digunakan saat pertumbuhan vegetatif, tunas-tunas muda tumbuh dan sebelum berbunga. Namun, keperluan air berkurang saat tangkai bunga tumbuh dan berkurang pada periode muncul kuncup sampai mekar berbunga (Trubus, 2005). 2.2.3.6. Angin Pertukaran udara yang baik, lancar, dan teratur sangat mendukung kesehatan anggrek. Namun angin yang bertiup terlalu kencang dapat mematahkan tangkaitangkai bunganya. Keaadan angin yang sesuai adalah angin yang bertiup sepoisepoi sehingga menciptakan goyangan lembut pada daun dan tangkainya serta aman untuk bunganya. 2.3 Pentingnya Pemasaran Pentingnya pemasaran dapat dijelaskan dari pernyataan Peter F. Drucker berikut ini: 1. Dalam bisnis hanya ada dua fungsi penting, yaitu pemasaran dan inovasi. Di luar itu semua adalah biaya. 9



2. Pemasaran pada negara-negara yang baru berkembang merupakan bagian paling “terbelakang” perekonomian yang bersangkutan. Akibatnya, Negara-negara tersebut tidak dapat menggunakan sumber-sumber mereka secara efektif. 3. Perkembangan sistem pemasaran pada negara-negara yang baru berkembandengan sendirinya dapat mengubah keadaan ekonomi negara yang bersangkutan tanpa harus melakukan perubahan dalam bidang produksi-distribusi produk- ataupun distribusi pendapatan. 2.4 Aliran Produk dan Saluran Pemasaran 2.4.1



Ekualisasi Ekualisasi adalah tindakan penyesuaian permintaan dan penawaran, berdasarkan



waktu, jumlah dan kualitas. Ekualisasi merupakaan proses dengan apa penawaran produk-produk yang siap dijual, disesuaikan dengan permintaan. Sebagian besar pemasaran tanaman hias disesuaikan dengan permintaan konsumen. Permintaan sering mengalami fluktuasi maka aliran pemasaran langsung ke konsumen.pemilik lebih memenuhi kebutuhan konsumen seperti tanaman hias anggrek jenis bulan serta Dendrobium. 2.5 Saluran Pemasaran Saluran pemasaran adalah organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk dan jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen perangkat ini yang menjadi alur lintas produk dari produsen ke konsumen setelah diproduksi. Keputusan memilih saluran pemasaran adalah salah satu yang menentukan keputusan pemasaran seperti dalam hal penetapan harga produk (pricing) sangat ditentukan keputusan ini ketika perusahaan memilih memasarkan di took terbatas, harganya pun tinggi karena ada nilai eksklusifitas. Banyak produsen yang membuat suatu produk tidak menjual langsung produknya ke konsumen akhir, pertimbangan biaya distribusi biasanya menjadi factor utama perusahaan memilih mendistribusikan ke konsumen. 2.6 Pemasaran Anggrek Dendrobium di Indonesia Prospek bisnis anggrek di Indonesia masih jauh dari permintaan pasar karena dari segi produksi masih kurang. Bahkan, kebutuhan dalam negeri masih banyak yang didatangkan dari luar negeri. Tanaman anggrek banyak dibeli untuk hiasan rumah, 10



baik oleh kolektor, pecinta, maupun pembeli biasa. Data statistik hortikultura terbaru menunjukkan daerah konsumen terbesar anggrek, terutama anggrek potong adalah DKI Jakarta. Daerah ini hampir menyerap 70% produksi anggrek nasional. Selebihnya adalah kota-kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan. Di kota-kota besar tersebut anggrek potong sering dijadikan hiasan, terutama untuk dekorasi atau hiasan rumah, hotel, tempat wisata,serta untuk ucapan selamatpernikahan dan ulang tahun. Akan tetapi, Permintaan pasar DKI masih belum dapat dipenuhi oleh produksi nasional. Permintaan konsumen DKI Jakarta yang tidak dapat dipenuhi mencapai 30-45%(Parnata, 2007). Berdasarkan informasi pusat data dan sistem informasi pertanian mengenai proyeksi penawaran anggrek di Indonesia 2015-2019, menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan proyeksi penawaran anggrek merupakan representasi dari fungsi produksi, namun terbatasnya komoditas anggrek, maka perhitungan biaya produksi dilakukan dengan analisis deret waktu (time series).



11



BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Praktek



kerja



lapangan



ini



dilaksanakan



mulai



tanggal



2019 berlokasi di Lombok Orchid, Jalan Dakota Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. 3.2 Metode Tahapan kegiatan analisis pendapatan usaha tanaman hias anggrek yang dilakukan di Lombok Orchid adalah sebagai berikut: 3.2.1 Sosialisasi Pada tahap sosialisasi ini, sebelum di lakukan pelaksanaan praktek kerja lapangan , pihak Lombok Orchid memberikan penjelasan, gambaran dan arahan secara langsung tentang kegiatan, tata tertib serta peraturan yang akan dilakukan selama praktek kerja lapangan 3.2.2 Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mencari data sumber referensi terkait dengan kegiatan praktek kerja lapangan dalam menyusun laporan akhir. Sumber referensi dapat berasal dari buku, jurnal ilmiah, artikel maupun penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik yang diangkat. 3.2.3 Pengamaatan Prose pengamatan dilakukan dengan cara mengfamati secara langsung bagaimana teknik budidaya yang dilakukan pekerja di lapangan dan ikut aktif kegiatan pekerja di lapangan agar mengetahui secara langsung bagaimana teknik budidaya dan merawat tanaman anggrek yang baik dan benar. 3.3 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Adapun rencana pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu sebagai berikut pada tabel 2 :



12



Tabel 3. 1. Rincian Rencana Kegiatan PKL di Lombok Orchid



Bulan No



Kegiatan



September 1



Konsultasi 1



penyetujuan PKL



dengan



2



3



Oktober 4



1



2



dan tempat dosen



pembimbing 2 3



4



Peninjauan lokasi Pengarahan



dari



pembimbing lapangan Pelepasan mahasiswa PKL



5



Pelaksanaan PKL



6



Penarikan PKL



7



Penyusunan



laporan



PKL



BAB IV KONDISI WILAYAH 4.1 Letak Geografis 13



3



Nopember 4



1



2



3



4



Lombok orchid berlokasi di Orchid Jalan Dakota, Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Letak Kota Mataram Secara geografis Kota Mataram terletak pada ujung sebelah barat Pulau Lombok dan secara astronomis terletak pada posisi 116o04’-116o10’ Bujur Timur, dan 08o33’-08o38’ Lintang Selatan dengan panjang garis pantai 9 km, Secara topografis Kota Mataram merupakan dataran rendah, sedang dan sisanya sebelah utara merupakan dataran pegunungan dan perbukitan. Kota Mataram berada pada posisi 50 meter dibawah permukaan laut (dpl) sehingga sebagain besar wilayahnya berupa hamparan datar. `



Ketinggian tanah bervareasi di kecamatan Cakranegara ketinggian tanah berkisar 25 meter, sementara di kecamatan Mataram sekitar 15 meter, dan di kecamatan Ampenan sekitar 5 meter dari permukaan laut sehingga termasuk daerah pantai. Bagian selatan Kota Mataram mempunyai topografi yang relatif rendah sehingga pada musim penghujan sering tergenang air.



4.2 Kondisi Biofisik 4.3 Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi sosial ekonomi di wilayah rembiga kota Mataram banyak diisi dengan pedagang-pedagang diberbagai sector seperti makanan, perdagangan, dan pertanian. Di sector pertanian, banyak pedagang-pedagang yang menjual berbagai macam tanaman salah satunya tanaman hias.



BAB V PROFIL KELOMPOK TANI 14



5.1 Sejarah Singkat Lombok Orchid Lombok Orchid didirikan oleh pasangan suami istri Pujiyanto Surahman dan Indah Trisnawati pada tahun 2009. Pada awalnya, agribisnis anggrek ini dimulai karena kegemaran Pujiyanto Surahman dalam mengoleksi tanaman ias, terutama anggrek. Ia melihat, anggrek bisa sangat menguntungkan tetapi belum banyak yang melihat peluang tersebut. Walaupun demikian, ide bisnis anggrek tidak serta merta diterima oleh Indah Trisnawati. Alasan minim pengalaman dan anak-anak yang masih kecil membuatnya ragu memulai usaha. Setelah sempat ragu, Lombok Orchid pun dimulai dengan bentuk yang sangat sederhana dan tanpa perencanaan yang matang. Outlet penjualan pertama Lombok Orchid adalah sebuah kios kecil di pinggir jalan di daerah Cakranegara. Walaupun kecil, outlet ini mendapat respon yang sangat baik dari pasar saat itu. Pada saat ini Indah mulai termotivasi untuk terus mengembangkan usahanya dengan perencanaan dan pengelolaan yang lebih baik. Dengan semakin banyaknya permintaan pasar saat itu, Lombok Orchid kemudian menyewa sebidang tanah sebagai gudang penyimpanan stok bunga di daerah Ampenan. Setiap pagi stok bunga dari gudang akan dipindahkan ke kios bunga untuk dijual dan dikembalikan pada sore harinya. Praktek ini berlangsung cukup lama hingga kios di daerah Cakranegara harus digusur akibat adanya pekerjaan pelebaran jalan. Outlet Lombok Orchid kemudian pindah ke Jalan Pendidikan sebelah utara Kampus STIE AMM Mataram. Di sini bukan hanya anggrek yang dijual melainkan juga beberapa jenis bung lain seperti krisan. Pada fase ini komitmen Indah pada usahanya terus diuji. Sempat ditinggalkan karyawan, pelanggan dan investornya, Indah dan Pujiyanto harus memikirkan jangka panjang untuk usahanya agar usahanya terus berjalan. Satu hal yang mereka sadari pada fase ini adalah tidak seharusnya bunga hidup dijual di dalam ruko. Mereka pun mulai berpikir untuk menyewa lahan dan mendirikan green house sendiri untuk mempermudah kegiatan pemasarannya. Pada tahun 2016, Lombok Orchid akhirnya menyewa lahan seluas 10 are di Jalan Dakota Kelurahan Rembige Kota Mataram. Di lahan inilah, Indah dan Pujiyanto mendirikan green house sebagai tempat pemeliharaan dan penjualan anggrek-anggreknya. Pengelolaan Lombok Orchid juga ikut dibenahi. Indah secara aktif mengikuti banyak pelatihan bisnis yang diadakan oleh Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian maupun pihak-pihak lain. Lombok Orchid kini mempekerjakan lima orang pegawai dengan control pelayanan dan kualitas yang ketat. Lombok Orchid hingga saat ini masih menjadi pemasok anggrek terbesar di Pulau Lombok. 15



5.2 Ruang Lingkup 5.2.1 Aset Usaha 5.2.1.1 Peralatan Usaha Peralatan yang digunakan selama merawat anggrek dendrobium sebagai berikut : Tabel 3.1 Jebis peralatan selama merawat anggrek Dendrobium



NO 1. 2. 3.



Jenis Peralatan Pot Tanah Arang Semprotan



Jumlah Per buah Per bugkus



Harga (Rp) 7.000-8.000 5.000 45.000



Tabel 3.2 Peralatan dan bahan yang dijual oleh Lombok Orchid



NO 1. 2. 3. 4.



Jenis Peralatan Tray Arang Pot tanah Pakis



5. 6. 7. 8.



Pakis gantung Kawat gantung Pot plastik Semprotan Pupuk



Jumlah Per tas Per buah Per tas



Harga (Rp) 25.000 5.000 7.000-8.000 5.000



Per buah



5.000 5.000 2.000-20.000 45.000



a) Pembungaan



Per botol



5.000



b) Penyubur



Per botol



25.000



c) B1



Per botol



15.000-35.000



d) Antonik



Per botol



15.000



e) Pupuk daun



Per botol



5.000



f) Pupuk bunga



Per botol



5.000



5.2.1.2 Luas Lahan Luas lahan yang dimiliki oleh Lombok Orchid adalah 10 are dan status lahan tersebut adalah sewa seluas 10 are digunakan seluas 6 are. 5.2.1.3 Modal Usaha Pada tahun 2009 modal usaha yang digunakan modal bersama, dan pada tahun 2010 modal usaha yang digunakan berbentuk modal pribadi sebesar Rp. 68.300.000. 16



5.2.1.4 Jenis Tanaman Hias Tabel 5.3 Jenis Tanaman Anggrek yang dijual sebagai berikut NO. 1.



Jenis Tanaman Hias Anggrek bulan



Harga (Rp)



a. Anggrek bulan superior



125.000



b. Anggrek bulan premium



115.000



2.



c. Anggrek bulan standar Anggrek Dendrobium



105.000 75.000-100.000



a. Bibit Anggrek Vanda



25.000



3.



a. Berbunga b. Belum berbunga 4. Anggrek Catelya 5. Anggrek Oncydium 5.2.1.5 Struktur Organisasi



225.000-250.000 200.000 100.000-200.000 100.000-200.000



Dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan, Lombok Orchid memiliki direktur sekaligus sebagai bendahara, melakukan pengawasan terhadap kegiatan produksi, manajemen dan pemasaran.



17



Direktur Pujiyanto Surahman Controlling Indah Trisnawati



Operasional dan Penjualan



Teknik



Subuhtiah Sri



Hariadi



Perawatan



Pembungaan



Admin Stok



Cindy Yuniar



Yuliana Marwita



Galih Aditia Pratama



Gambar 3.1 Struktur Organisasi 5.3 Visi dan Misi Kelompok Tani Visi : Menjadi perusahaan anggrek terkemuka dan terpercaya yang unggul dalam produk, sumberdaya dan layanan Misi : 1. Menjadi agen pembangunan dan mitra bisnis anggrek di NTB 2. Menjadi sarana edukasi pertanian bagi pelajar dan masyarakat umum 3. Menjadi distributor, pelopor dan produsen utama anggrek di NTB 5.4 Kondisi dan Situasi Kelompok Tani Lombok orchid dalam pelaksanaan kegiatan usahanya sudah masuk ke dalam kategori berkembang. Karena owner Lombok Orchid sendiri terus berusaha untuk memperbaiki dan mengembangkan usahanya baik



dari segi kualitas produk,



pemasaran, promosi, dan peningkatan sumber daya dari usaha tani ini. Sehingga kedepannya diharapkan pasar dari anggrek khususnya di kota Mataram semakin diminati oleh berbagai kalangan. 18



19



BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Jenis Kegiatan Praktek kerja lapangan ini berbentuk magang yakni membantu pengusaha dalam proses merawat tanaman hias anggrek dan sarana produksi hingga pemasaran. 6.1.1 Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkombinasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan degan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya, kegiatan bisnis untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barangbarang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial (Kotler dan Keller, 2009). Dalam memasarkan tanaman hias Lombok Orchid menetapkan harga produk sesuai ongkos kirim dan bervariasi sebagai betikut :



NO. Jenis Tanaman Hias Harga (Rp) 1. Anggrek Dendrobium 75.000-100.000 a. Bibit 25.000 Jenis tanaman hias Anggrek Dendrobium pemasarannya disemua kalangan dari siswa SMA, mahasiswa, ibu rumah tangga hingga lansia untuk menjadi hiasan di meja kantor. Bisa digunakan untuk diberikan kepada keluarga atau kerabat yang sedang sakit. Sedangkan pemasaran Anggrek Dendrobium untuk bibit peminatnya pada anak SD dan SMP untuk dikumpulkan ke sekolah. 6.3 Struktur Saluran Pemasaran Lombok Orchid



Pedagang Tanaman Hias



Event Organizer



Pesanan langsung konsumen : Hotel Bank Kantor



Keterangan :



20



a. Lombok Orchid menjual pada pedagang tanaman hias dengan harga yang sesuai untuk dijual kembali. b. Lombok Orchid menjual dan menyewakan ke event organizer untuk acara wedding. c. Pesanan langsung konsumen. dimana pesanan secara langsung ke konsumen dengan menual ke hotel, bank dan kantor. 6.2 Saluran Pemasaran Pemasaran tanaman hias merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kegiatan pemasaran suatu produk pertanian, kita harus mempertimbangkan saluran pemasaran yang dapat dipakai untukk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. Menurut Philip Kotler (1996) mengemukakan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses menjadikan suatu produk. Sistem saluran pemasaran yang digunakan dalam proses pemasaran di Lombok Orchid diantaranya : a. Lombok orchid b. Lombok Orchid c. Lombok Orchid



Pedagang tanaman hias Konsumen akhir Even Organizer Konsumen akhir Langsung ke konsumen Konsumen akhir (Hotel, Bank, Kantor)



6.2.1 Pedagang Tanaman Hias Dalam distribusi ini, produsen memasarkan produk pertanian tidak langsung ke konsumen, melainkan ke pedagang tanaman hias yang lain. Cara tersebut untuk mengenalkan produk pertanian lebih luas khususnya tanaman hias jenis anggrek . sistem distribusi ini cukup cocok karena pedagang tersebut mengambil



sendiri tanaman tersebut ke Lombok Orchid.



Volume untuk pemasarannya sekitar 10-30 per box untuk per minggu. Kemudian harga yang dierikan produsen ke pedagang untuk anggrek Dendrobium seharga Rp.65.000 per pot. Harga terebut sudah dikurangi oleh produsen tidak dapat berubah.



6.2.2 Event Organizer Pemasaran yang dilakukan ke Event Organizer mampu memberikan produsen untuk mengenalkan produk mereka hingga global. Volume pemasaran yang dilakukan ialah Lombok Orchid menjual dan menyewakan ke Event Organizer. Jika dijual, harga yang diberikan untuk Event Organizer perbandingannya sedikit dari pedagang tanaman hias karena Event Organizer membeli dengan jumlah banyak. Anggrek Dendrobium yang diberikan seharga Rp.60.000 per



21



pot. Event Organizer datang langsung ke Lombok Orchid bila disewakan seharga Rp.125.000 per pot. 6.2.3 Pesanan Langsung Konsumen Penjualan langsung ke konsumen adalah penjualan tanpa melalui jasa atau perantara. Cara ini merupakan sistem distribusi yang cepat dilaksanaka oleh produsen. Keuntungan sistem penjualan ini adalah konsumen dapat melihat langsung tanaman hias yang akan digunakan harga jual yang diterima produsen lebih tinggi. Sedangkan kelemahannya adalah jika konsumen meminta produk yang telah habis. Volume pemasaran bervariasu sekitar 5-30 untuk sebulan. Kemudian harga yang diberikan produsen ke konsumen tersebut berbeda sesuai dengan jenis anggrek yang diminta. Pesanan langsung ke konsumen seperti bank, kantor dan hotel langsung pada konsumen akhir biasanya konsumen yang bersangkutan datang langsung ke Lombok Orchid agar dapat melihat langsung tanaman hias yang akan dipilih. 6.3 Margin Pemasaran Margin pemasaran adalah perbedaan harga yang diterima petani untuk suatu komoditas tertentu dengan harga yang dibayar oleh konsumen akhir pada jumlah yang sama. Margin pemasaran juga dapat diperoleh dari penjumlahan seluruh biaya pemasaran yang dikeluarkan dengan keuntungan yang diperoleh (Limbong dan Sitorus, 1987). Margin pemasaran melliputi semua biaya dan keuntungan pemasaran yang menggerakan produk mulai dari petani sampai konsumen akhir, margin pemasaran dapat diperkecil dengan cara mengurangi biaya pemasaran dan keuntungan yang berlebihan. Keuntungan lembaga pemasaran sering dikatakan sebagai unsur pokok oyang menyebabkan tingginya margin pemasaran yaitu sebagai akibat terlalu banyak dan tidak efisiennya pedagang perantara dalam saluran pemasaran yang ada (Saefuddin, 1981). 6.4 Efisiensi Pemasaran Efisiensi pemasaran adalah perjalanan produksi dari produsen serta mata urantai dalam lembaga pemasaran kepada konsumen dengan harga yang wajar tanpa merugikan kepentingan berbagai pihak yang ikut dalam kegiatan pemasaran (Nitisemito, 1981). Mubyarto (1986) mengatakan bahwa suatu pemasaran akan efisien apabila memenuhi dua syarat yaitu : 1. Mampu menyampaikan hasil-hasil dari produsen ke konsumen akhir dengan biaya serendah-rendahnya.



22



2. Mampu membagi hasil yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi dan tataniaga tersebut.



BAB VII 23



PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Saluran pemasaran di Lombok Orchid yaitu Lombok Orchid pedagang tanaman hias Konsumen akhir. Dimana pedagang tanaman hias mengambil sendiri anggrek tersebut ke Lombok Orchid dengan volume pemasarannya sekitar 10-30 box per minggu. Kemudian harga yang diberikan produsen ke pedagang untuk anggrek Dendrobium seharga Rp. 65.000 per pot. Kedua Lombok orchid



Event Organizer



konsumen akhir. Dari



Lombok Orchid ke event organizer diberikan harga yang berbeda sedikit dari pedagang tanaman hias karena jumlah banyak dan harga yang diberikan dari produsen seharga Rp. 60.000 per pot. Event organizer sendiri datang langsung ke Lombok Orchid dan jika disewakan seharga Rp. 125.000 per pot. Ketiga Lombok Orchid konsumen



langsung ke



konsumen akhir (bank, hotel, kantor) biasanya konsumen akhir seperti



bank, kantor dan hotel datang langsung ke lokasi untuk membeli langsung anggrek yang akan dibawa. 2. Selama PKL penulis memperoleh ilmu tentang merawat tanaman hias anggrek dengan cara potting dengan media arang, mengganti media moss yang telah rusak dengan yang baru dan mengetahui karakteristik tanaman anggrek yang skit, rusak, dan terjangkit hama serta cara mengobati dan mengatasinya. 7.2 Saran Dari hasil pengamatan selama PKL penulis menyarankan kepada pemilik Lombok Orchid untuk meningkatkan promosi dengan menampilkan keunggulan dari usaha tersebut untuk menarik konsumen lebih banyak dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.



DAFTAR PUSTAKA 24



Dresler, F.B. dan dandsun C.W. 2000. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 3. Penerbit ITB Bandung. 343 hlm. Gunawan, L. W. 2007. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. Gunadi, L.W. 1985. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 86 hlm. Limbong. 1985. Pengantar Tataniaga Pertanian Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB Press. Bogor. Kotler. Philip. 1996. Dasar-dasar pemasaran (Principles of Marketing 7e). Jakarta: PT. Prehallindo. Parnata, F. 2005. Mengenal dan Bertanam Anggrek. Penerbit CV Armico. Bandung. 90 hlm. Saefudin, 1981. Pemasaran Produk Pertanian. IPB Press. Bogor. Sudarmono,1997. Tanaman Hias Ruangan. Kanisius. Yogyakarta. Tjiptono. Fandy, 1997. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Widiastoety Dyah, Nina Solvia, dan Muchdar Soedarjo 2010. Potensi AnggrekDendrobium dalam Meningkatkan Variasi dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Jurnal Litbang Pertanian 29(3): 101-106.



LAMPIRAN



25