7 0 2 MB
9/11/2017
QUALITY CONTROL Eda Varia Rahmi.SKM.MS
QUALITY CONTROL Semua kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium (Depkes, 1997)
1
9/11/2017
Quality Control
Tujuan :
Menjamin
keandalan hasil pemeriksaan laboratorium
Mengetahui
dan meminimalkan penyimpangan (variasi)
Mengetahui
sumber penyebab dari penyimpangan tersebut
Manfaat QC - teknis 4
Mendeteksi
adanya perubahan pada sistem operasional rutin yang stabil Mendeteksi dengan cepat adanya masalah yang signifikan Memberikan alarm sedini mungkin bila terjadi kesalahan yang signifikan Menjamin hasil lab yang dilaporkan mendekati “true value” untuk membantu klinisi membuat keputusan suatu diagnosa
2
9/11/2017
5
Manfaat QC – non teknis Mutu hasil pemeriksaan meningkat Kepercayaan dokter terhadap
laboratorium meningkat Pimpinan laboratorium lebih mudah melakukan pengawasan Meningkatkan kepercayaan dan moral petugas laboratorium
6
Mutu Laboratorium MUTU
HASIL, Hasil pemeriksaan laboratorium dapat dipercaya (memenuhi standar mutu)
MUTU
LAYANAN, Aktivitas yang diberikan sesuai kebutuhan atau harapan pelanggan (keluhan pasien/pelanggan menurun)
3
9/11/2017
Keandalan Tes Laboratorium Suatu ukuran untuk menilai sampai seberapa jauh
tes tersebut dapat digunakan untuk kepentingan klinis (tes penyaring, diagnosis, monitoring, prognosis) Kriteria keandalan analitik : presisi, akurasi, sensitivitas analitik dan spesifisitas analitik
Tugas Laboratorium Menjamin
KUALITAS hasil pemeriksaan agar dapat memuaskan kebutuhan pengguna jasa
Makna
kualitas : Sesuai standard Memuaskan Pelanggan
4
9/11/2017
Jaminan Kualitas Internal
Quality Control Menggunakan cara statistik untuk memantau kinerja laboratorium Control Chart Proficiency Testing Uji banding antar laboratorium PME
Internal Quality Control (PMI) Adalah
kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh laboratorium secara terus menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat Cakupan meliputi: • • •
Pra analitik Analitik Pasca analitik
5
9/11/2017
PRA ANALISA PERSIAPAN
PASEN
SAMPEL ALAT METODE REAGEN, KONTROL DAN KALIBRATOR K0MPETENSI PETUGAS
Persiapan Pasien - Puasa - Menghindari obat obatan - Menghindari aktfitas olah raga
Sampel -Peralatan, wadah, pengawet, volume,waktu -Pengolahan,Penyimpanan dan Pengiriman spesimen -Identitas dan pencatatan pasien
6
9/11/2017
Alat -Dilakukan oleh lab kalibrasi yang terakreditasi -Kalibrasi antara (menguji unjuk kerja harian) -Kalibrasi (masa, suhu, volume) -Pencatatan unjuk kerja (lemari es, inkubator, oven, Autoclave)
Metode -Pemilihan Metode Pemeriksaan
ANALISA • STATISTICAL QC • WESTGARD MULTI RULE • SIGMA METRIK • Evaluasi Harian • Evaluasi Bulanan • Evaluasi Tahunan
7
9/11/2017
15
Tahap pasca analisa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kaji ulang secara sistematik hasil pemeriksaan Penyimpanan sampel/ spesimen Pembuangan sampel/ spesimen Penulisan hasil Penyeliaan / koreksi hasil Pemindahan pelaporan Pelapor Ketertelusuran
16
BAHAN KONTROL MACAM-MACAM BAHAN KONTROL ☺Buatan Pabrik (Comercial)
☺ Buatan Sendiri
8
9/11/2017
HOMOGEN Mempunyai nilai atau karakteristik yang sama antar ttabung/ vial STABIL Tidak mengalami perubahan kualitas dan kuantitas selam proses kontrol Nilai atau kadar tidak berubah karena waktu dan perlakuan NON INFEKSIUS Tidak mengandung bahan bahan yang dapat membahayakan pengguna dan lingkungan
Kontrol kualitas bahan kontrol dilakukan dengan melakukan pengujian homogenitas dan stablitas.
Penentuan Homogenitas Bahan Kontrol
Dilakukan dengan menghitung nilai F dan membandingkannya pada nilai F table dengan tingkat kepercayaan 95 %.
9
9/11/2017
19
PERSYARATAN BAHAN : 1. Persyaratan umum : Memiliki komposisi yang sama atau mirip dengan spesimen Homogen Stabilitas terjamin Aman dan memenuhi standar serta perlakuan yg berlaku Steril untuk bahan mikrobiologi Cukup untuk satu periode
20
2.
Persyaratan Khusus Bahan Buatan Pabrik (Comercial)
a.
Ada certificate of analysis dan certificate of origin.
b.
Ada brosur yang mencantumkan sekurang- kurangnya : • Asal bahan baku • Konsentrasi / komposisi bahan • Dapat digunakan untuk semua jenis peralatan / reagen • Tanggal kadaluarsa
10
9/11/2017
21
3. Persyaratan Khusus Bahan Buatan Sendiri (Home Made): a. Telah dilakukan uji mutu stabilitas dan homogenitas baik oleh lab pembuat maupun lab penguji b. Keterangan yang berisi : o Certificate of analysis dari tim penguji o Jenis Bahan Baku yang digunakan dan kandungannya o Prosedur pembuatan dengan referensi yang jelas o Alat, reagen yang digunakan o Sertifikat atau bukti tertulis kalibrasi peralatan besar yang digunakan
22
STATISTICAL QC Monitoring proses analitik dengan melakukan uji ketelitian (presisi) dan uji Ketepatan (akurasi) PRESISI CV
DINYATAKAN DENGAN CV %
= (SD/RATA-RATA)X 100%
11
9/11/2017
23
AKURASI ??? SELISIH HASIL PENGUKURAN DENGAN NILAI SEBENARNYA
PRESISI ??? DEVIASI HASIL PENGUKURAN BERULANG
24
IMPRESISI – KETIDAKTELITIAN SD / CV Makin besar SD / CV makin tidak teliti pemeriksaan tersebut
Impresisi dipengaruhi oleh 1. Alat 2. Metode pemeriksaan 3. Volume/kadar bahan yang diperiksa 4. Waktu pengulangan 5. Tenaga pemeriksa
12
9/11/2017
25
PELAKSANAAN uji ketelitian dibagi 3 periode, Periode Pendahuluan Periode Kontrol Evaluasi/Penilaian
PERIODE PENDAHULUAN
Tujuan periode pendahuluan adalah: Mendapatkan nilai-nilai QC chart : Rata-rata Standard Deviasi (SD) Koefisien Variasi (CV) Bias Mendapatkan nilai-nilai assay performance Total Error (TE) Secrit (Critical Systematic Error) Sigma Metric
13
9/11/2017
Setting Awal Pada tahap awal kontrol bahan kontrol diperiksa setiap hari hingga mendapatkan 20–30 data (Terbaik menggunakan SD kumulatif dari 100 point (3-4 bulan)karena lebih stabil) Bila menggunakan assayed control, gunakan nilai range dari pabrik sebagai acuan awal. Aturan-aturan wesgard sementara dikesampingkan, Dari data tersebut hitung SD,CV,mean,bias. Hitung juga parameter assay performance :Total Error, Sigma Metric .
Formulir Periode Pendahuluan
28
Uji Ketelitian - Ketepatan 1. Nilai rata-rata ( x ) : Σ X1 2527 = n 20 2. Deviasi Standard ( SD ) :
SD =
Σ ( X1 - X ) n-1
2
=
54,6 19
3. Koefisiensi Variasi ( CV ) : SD . 100 % 170 X 126,4 4. Batas Peringatan : atas X + 2 SD bawah X - 2 SD 5. Batas Kontrol : atas X + 3 SD bawah X - 3 SD
14
9/11/2017
PERIODE PENDAHULUAN URIC ACID II BULAN OKTOBER 2015 - A25 Kontrol Lot Expired
: Biochemystry control level II : 070 : 02 - 2017
Tanggal
n
Xi
3 5 6 7 8 9 10 12 13 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 31
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
10.5 10.6 10.8 10.7 10 10.5 10.5 10.6 10.3 10.3 10.5 10.9 10.3 10.7 10.3 10.2 10.1 10.3 10.3 10.7 10.5 10.1 10.5 10.4
Jumlah Xi : Rata-rata Xi : SD : CV :
250.6 10.44 0.23 2.20
DAFTAR BATAS CV MAKSIMUM
KEPMENKES RI N0.1792 TAHUN 2010 PARAMETER BILIRUBIN TOTAL KOLESTEROL KREATININ GLUKOSA PROTEIN TOTAL ALBUMIN UREUM ASAM URAT TRIGLISERIDA SGOT SGPT
CV MAKSIMUM 7 6 6 5 3 6 8 6 7 7 7
15
9/11/2017
QC Chart Setting QC
chart harus didesain sesuai limit kontrol anda sendiri
Menetapkan
limit kontrol sesuai hasil penghitungan SD, Mean dan Bias dari data periode pendahuluan anda sendiri.
Aturan
wesgard akan SULIT diaplikasikan bila QC chart tidak sesuai dengan kondisi real limit statistiknya (mis. Ambil limit dari pabrik)
16
9/11/2017
PERIODE KONTROL
33
Menentukan baik tidaknya pemeriksaan pada hari tersebut Periksa bhn kontrol setiap hari kerja pada hari parameter ybs diperiksa
Catatlah nilai yg diperoleh pada formulir periode kontrol
Hitung penyimpangan terhadap nilai rujukan dalam satuan SD Index , SDI = (xi –x)/SD
Satuan SD (SDI) yang diperoleh diplot pada kertas grafik kontrol
Sumbu X dalam grafik kontrol menunjukkan satuan SD yang diperoleh
Formulir Periode Kontrol
34
Uji Ketelitian - Ketepatan Nilai Rata-rata : 126,4 SD Satuan SD = Contoh : 3/9/99=
14/9/99 =
:
1,70
X1 - X SD 128 - 126,4 1,70 126 - 126,4 1,70
17
9/11/2017
Nama test
Alat
Glukosa
Reagen
A25
Kontrol
Biochemistry Control Serum - 2SD
Mean
+ 2SD
Kontrol I
83.6
89.38
95.16
2.89
Kontrol II
259.71
274.63
289.55
7.46
Metoda Satuan
mg/dl
Periode
N
1-Sep-15
Tanggal
Kontrol I
SD
Kontrol II
SD
SD Kontrol
Kontrol I Mean
88.04
1
1-Sep-15
89
-0.1
277
0.3
SD
2.67
2
2-Sep-15
88
-0.5
276
0.2
CV
3.03
3
3-Sep-15
90
0.2
273
-0.2
4
4-Sep-15
86
-1.2
263
-1.6
5
5-Sep-15
86
-1.2
270
-0.6
6
7-Sep-15
92
0.9
286
1.5
7
8-Sep-15
84
-1.9
282
1.0
8
9-Sep-15
87
-0.8
270
-0.6
9
10-Sep-15
90
0.2
283
1.1
10
11-Sep-15
84
-1.9
286
1.5
Kontrol I
3,0 2,0
SD
1,0 0,0 0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
-1,0 -2,0 N
-3,0
Kontrol I 3,0 2,0
SD
1,0 0,0 0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
-1,0 -2,0 -3,0
N
18
9/11/2017
37
Westgard Multirule System
WESTGARD MULTIRULE 1-2S Merupakan PERINGATAN yang harus dilakukan adalah melihat performan hasil kontrol lainnya, yaitu : - Hasil kontrol yang sebelumnya dalam level yang sama (across run) - Hasil kontrol level lainnya pada saat dikerjakan berbarengan (within run) 2SD
X 1-2S -2SD
19
9/11/2017
WESTGARD MULTIRULE 1-3S Merupakan PENOLAKAN Yaitu 1 (satu) hasil kontrol keluar batasan baik 3 SD (diatas) atau -3SD (Dibawah)
1-3S merupakan ciri : - Kesalahan random - Awal dari kesalahan sistematik yang besar
2SD 1-3S X
-2SD
WESTGARD MULTIRULE 2-2S Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan sistematik Yaitu : - 2 (dua) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama, keluar di sisi yang sama baik 2 SD (diatas) atau -2SD (Dibawah) [across run] - 2 (dua) hasil kontrol dari level kontrol yang berbeda, keluar di sisi yang sama baik 2 SD (diatas) atau -2SD (Dibawah) [within run] 2SD
2SD
2-2S
2-2S X
X
-2SD
-2SD Accros run
Within run
20
9/11/2017
WESTGARD MULTIRULE R-4S Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan Random Yaitu : - 2 (dua) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama [across run] atau berbeda [within run], keluar dari 2SD di sisi yang berseberangan sehingga perbedaan nilainya menjadi 4SD, - Jika 2 level yang dikerjakan dan 2 hasil diantaranya berbeda 4SD 2SD
2SD R-4S
X
X
-2SD
-2SD
R-4S
Within run
Accros run
WESTGARD MULTIRULE 4-1S Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan Sistematis Yaitu : - 4 (empat) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama [across run] atau berbeda [within run], berada pada sisi yang sama diatas nilai 1SD atau dibawah -1SD 2SD
2SD 4-1S
X
X
-2SD
-2SD Accros run
4-1S
Within run
21
9/11/2017
WESTGARD MULTIRULE 10(x) Merupakan PENOLAKAN menggambarkan kesalahan Sistematis Yaitu : - 10 (sepuluh) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama [across run] atau berbeda [within run], berada pada sisi yang sama diatas / dibawah nilai rata-rata
2SD
2SD
X
X
10(X)
10(X) -2SD
-2SD Accros run
Within run
WESTGARD MULTIRULE 10(x) Bagaimana dengan plot dibawah ini apakah 10(x) ? 2SD
2SD
X
X
10(X)
-2SD Accros run
10(X)
-2SD Within run
Hasil kontrol bersifat IN CONTROL Bukan PENOLAKAN namun mengidentifikasikan harus memelihara kinerja alat atau kalibrasi instrumen (PERINGATAN)
22
9/11/2017
Tindak Lanjut Bila“out of control”, maka Indentifikasi akar masalah, systemik atau acak? Ulangi kontrol bila perlu kerjakan dengan bahan kontrol baru Tetap tidak masuk, lakukan kalibrasi Tetap tidak masuk, evaluasi reagensia bila perlu ganti dengan reagen baru Tetap tidak masuk, evaluasi instrumen dan panggil teknisi
23
9/11/2017
Quality Specification
Untuk mengukur sebuah performance diperlukan acuan standard (Quality Specification) Acuan standard untuk mengukur performance pemeriksaan: True Value (target) Total Error (TE) ~ Total Error Allowable Systemic Critical Error (SEc) Sigma Metric
True Value ~ NilaiTarget True Value adalah nilai yang “dianggab” sebagai nilai yang sebenarnya dari analit, biasanya didapat dari: Reference Lab. Uji Profisiensi Inter laboratory Comparation Program. Digunakan sebagai dasar penghitungan
Bias = mean – true value
24
9/11/2017
TOTAL ERROR Adalah kombinasi atau gabungan antara kesalahan systemik dan kesalahan acak / random Total Error = Inakurasi+ impresisi TE= | Bias | + 2 * SD %TE= |% Bias |+ 2*CV %
Total Error Allowable (TEa) Adalah kesalahan/penyimpangan (TE) MAKSIMAL yang masih bisa ditoleransi, yang dianggab tidak menggangu suatu keputusan klinik, TEa SGOT adalah 15,2 %, maka Kesalahan maksimal (TE) yang diperbolehkan sampai dengan 15.2 %.
25
9/11/2017
TEa criteria form CLIA Test or Analyte ALT AST Albumin Alk.Phosphatase Cholesterol Trigliserida Ureum
TEa(%) 20% 20 % 10 % 30 % 10 % 25 % 9%
Sigma Metric Six Sigma merupakan salah satu dari quality management system -----perbaikan yang berkesinambungan Sigma Metric mengukur“jumlah ketidak sesuaian/defect untuk satu juta kemungkinan” “Six Sigma menganalisa sebagaimana baik anda bekerja” Rumus: Sigma = (TEa–lBiasl)....nilaiabsolut SD Sigma = (Tea (%) –lBias(%)l) CV
26
9/11/2017
Interpretasi hasil 6 sigma ----- Goal performance untuk standard kualitas internasional 3 Sigma ------ Minimum performance untuk pemeriksaan rutin 2 sigma ------- Performance yang tidak bisa diterima dalam dunia industri
Sigma metric ~ QC rule. > 5.1 sigma ------1-3s N=2 4,7 –5,1 sigma ---1-3s/2-2s/R4sN=2 4,0 –4.7 sigma ----1-3s/2-2s/R4s/4-1sN=4 3,4 –4.0 sigma ----1-3s/2of3-2s/R4s/3-1s/6x N= 6
27
9/11/2017
VALIDASI METODE EDA VARIA RAHMI, SKM.MS.
ELEMEN ISO 17025 Persyaratan Teknis ….. Personil
Ketertelusuran Pengukuran
ISO 17025
Kondisi Lingkungan
Metode Uji, Kalibrasi, Validasi Metode
28
9/11/2017
VALIDASI METODE: Konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi (ISO/IEC 17025: 2008, BUTIR 5.4.5.1)
VALIDASI METODE Proses verifikasi bahwa suatu metode dapat memenuhi tujuan penggunaanya
29
9/11/2017
METODE YANG HARUS DI VALIDASI 1. 2. 3. 4. 5.
Metode tidak baku ( bukan metode standar). Metode yang dikembangkan Laboratorium Modifikasi metode standar, ex: perub prosedur atau volume reagensia Gabungan dua /lebih dr Metode standart Gabungan metode standart dan bukan metode standart
Macam- macam uji dalam Validasi Metode
Pres is i Akuras i Menentukan MDL Linieritas Uji Recovery
30
9/11/2017
Dinyatakan dengan CV % CV = (SD /rata-rata) x 100% Presisi dinyatakan baik jika < 5 % , beberapa parameter < 10 % Untuk Validasi metode pengulangan analisa min7 kali, kmd tentukan SD CV
DAFTAR BATAS CV MAKSIMUM KEPMENKES RI N0.1792 TAHUN 2010 PARAMETER BILIRUBIN TOTAL KOLESTEROL KREATININ GLUKOSA PROTEIN TOTAL ALBUMIN UREUM ASAM URAT TRIGLISERIDA SGOT SGPT
CV MAKSIMUM 7 6 6 5 3 6 8 6 7 7 7
31
9/11/2017
AKURASI 1.
2.
Pengulangan paralel terhadap sampel / contoh uji yg sama, antara metode standart dengan metode yang di validasiksi SRM diperlakukan sebagai sampel, kemudian diuji dg metode yang di validasi, hitung % Recovery % Recovery = hasil pengujian / nilai target x 100% acceptance criteria: 85 % - 115 %
STUDI AKURASI HANYA DILAKUKAN JIKA METODA DILAKSANAKAN DENGAN OPTIMAL DAN DENGAN PRESISI YANG BAIK
32
9/11/2017
Uji Recovery Uji ini dilakukan dengan mengerjakan pengujian atas contoh yang diperkaya (spike) dengan sejumlah kantitatif analit yang akan ditetapkan, dihitung : Recovery (%) = [(C1 – C2) / C3] x 100 C1 = Konsentrasi analit dalam contoh + sejumlah analit tertentu C2 = Konsentrasi analit dalam contoh C3 = Konsentrasi analit yang ditambahkan ke dalam contoh Perolehan yang baik adalah 85 – 105 %
MDL Konsentrasi analit terkecil yang dapat di deteteksi oleh metode tersebut Dinyatakan dengan: MDL = 3,14 x SD
33
9/11/2017
LINEARITAS Diperlukan
jika kita menggunakan kurva kalibrasi Menetapkan konsentrasi terndah dan tertinggi pada kurva yg linear
VERIFIKASI Verifikasi
memastikan tiap tahapan dalam pembuatan sistem sesuai urutan proses dan standar, kualitas merupakan tujuannya (Cook, 2002)
Tindakan
pencegahan terjadinya kesalahan dalam melakukan kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra analitik sampai dengan melakukan pencegahan ulang setiap tindakan/proses pemeriksaan (Depkes, 2008)
34
9/11/2017
VERIFIKASI Tahap
Pra Analitik Tahap Analitik Tahap Pasca Analitik
VERIFIKASI TAHAP PRA PEMERIKSAAN Formulir
permintaan pemeriksaan Persiapan pasien Pengambilan dan penerimaan spesimen Penanganan spesimen Persiapan sampel untuk analisa
35
9/11/2017
VERIFIKASI TAHAP PASKA PEMERIKSAAN Pembacaan
hasil Pelaporan hasil Korelasi data pasien/pelanggan
72
36