9 0 928 KB
RANCANGAN AKTUALISASI / LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEMASARAN HASIL KARYA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAPAS KELAS IIB BATANG
Daffa Bagos Marsekal NIP. 200306222022031001 Lapas Kelas IIB Batang PENJAGA TAHANAN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXI GELOMBANG I BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA JAWA TENGAH TAHUN 2022
LAPORAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN
OPTIMALISASI PEMASARAN HASIL KARYA WBP
NAMA
: DAFFA BAGOS MARSEKAL
NIP
: 200306222022031001
INSTANSI
: LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB BATANG
JABATAN
: PENJAGA TAHANAN
Disetujui untuk disajikan pada Evaluasi Seminar Rancangan Aktualisasi/ Evaluasi Seminar Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022
Lapas Kelas IIB Batang, Juli 2022
Coach
Mentor
Dr. Ni Wayan Silawati
Ringga Rahmanto S.Psi
NIP. 195805221982032001
NIP. 198211082008011001
Mengetahui Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
Kaswo,S.Sos. M.A.P.
NIP:
197404261999031001
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Pada Hari
: .........................
Tanggal
: ........................ 2022
Pukul
: ............-............ WIB
Tempat
: …………………
Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XXXI Tahun 2022
JUDUL
: OPTIMALISASI PEMASARAN HASIL KARYA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
DISUSUN
: DAFFA BAGOS MARSEKAL
OLEH NO. PRESENSI
: 12
INSTANSI
: LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB BATANG
JABATAN
: PENJAGA TAHANAN
Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor dan Coach/Moderator.
COACH
PESERTA
( Dra. Ni Wayan Silawati )
( Daffa Bagos Marsekal )
NIP. 195805221982032001
NIP. 200306222022031001
PENGUJI
MENTOR
(Nama Lengkap dan Gelar)
(Ringga Rahmanto, S.Psi.)
NIP. ................
NIP. 198211082008011001
Kata Pengantar
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya penulisan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan pada waktunya. Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar CPNS golongan II Angkatan XXXI Tahun 2022 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kegiatan dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan dan mengimplementasikan Core Values ASN BerAKHLAK yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Program yang terdapat dalam rencana aktualisasi ini adalah kegiatan yang akan dijalankan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang. Berdasarkan fakta yang ada di lokasi Unit Pelaksana Teknis, penulis merasa perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipir Negara yang dapat menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalankan profesinya sebagai pelayan publik. Penulis berharap tulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu media pengembangan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang. Terselesaikannya laporan aktualisasi ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) selaku penyelenggara
Latihan DasarCPNS Golongan II Angkatan XLIII Tahun 2021. 2. Kepala Balai Penddikan dan Latihan Provinsi Jawa Tengah yang telah
memberikan fasilitas dan saranaprasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan prajabatan ini berlangsung dengan baik. 3. Bapak A.Yuspahrudin BH, Bc.IP.,S.H.,M.H. selaku Kepala Kantor
wilayah Kemenkumham Provinsi Jawa Tengah. 4. Bapak Rindra Wardhana Amd.IP,SH,M.Hum selaku Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Batang. 5. Bapak Dr. Ni Wayan Silawati.selaku
Pembimbing
yang telah
memberikan bimbingan dan saran. 6. Bapak Ringga Rahmanto, S.Psi selaku mentor yang telah memberikan
masukan dan arahan.
7. Jajaran panitia pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II yang telah bekerja keras dalam pelaksanaan LATSAR CPNS dengan metode distance learning. 8. Seluruh Widyaiswara yang telah menyampaikan materi Latihan Dasar
CPNS Golongan II Angkatan XXXI Tahun 2022. 9. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan doa dan
dukungan penuh kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan kegiatan Aktualisasi dengan baik. 10. Seluruh rekan-rekan peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan XXXI. Terimakasih untuk kebersamaan yang bermanfaat, semoga kita semua diberikan kesuksesan. 11. Serta semua pihak
yang membantu menyelesaikan Aktualisasi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Rancangan
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi yang telah dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari berbagai pihak agar rancangan ini menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta dapat memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Batang, 12 Juli 2022
Daffa Bagos Marsekal
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Identifikasi Isu .................................................................................. Tabel 2.2 Indikator APKL................................................................................ Tabel 2.3 Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL ..................................... Tabel 2.4 Parameter USG................................................................................. Tabel 2.5 Pedoman Isu Metode APKL.............................................................. Tabel 2.6 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................................ Tabel 2.7 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.......................................................... Tabel 2.8 Antisipasi dan Strategi Meghadapi Kendala .......................................
DAFTAR GAMBAR
BAB I PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi 1. Profil Organisasi Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang yang awal mulanya merupakan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Batang di bangun pada tahun 2007, Rutan Batang mulai aktif digunakan pada Tahun 2009 dan berubah menjadi Lapas mulai tahun 2021 . Luas Keseluruhan
: 19.790 meter persegi
Luas Bangunan
: 7,230 meter persegi
Luas lahan asimilasi : 12.560 meter persegi Lapas Batang terdiri dari Dua Belas pejabat yaitu Kepala Lapas, Kepala Kesatuan Pengamanan Laps, Kasi Binadik, Kasi Administrasi dan Kamtib, Kasubsi registrasi, Kasubsi Perawatan, Kasubsi Kegiatan Kerja, Kasubsi Peltatib, Kasubsi Keamanan. Kemudian untuk kapasitas hunian di Lapas Batang adalah 217 penguni. 2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Organisasi Visi
Visi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang mengacu pada visi Kementerian Hukum dan HAM, adalah : “Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum” Misi a) Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas; b) Mewujudkan
penghormatan,
pemenuhan, dan perlindungan
HAM; c) Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian
Hukum dan HAM; serta d) Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang profesional dan berintegritas.
3. Nilai Organisasi Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang “PASTI”, yang mengandung makna yaitu : 1.
Profesional : Sumbeer daya manusia (petugas balai pemasyarakatan) yang memiliki kompetensi, kreativitas inovasi, konsistensi, dan koneksi.
2.
Akuntabel : Petugas pemasyarakatan ketika melaksanakan tugas harus dapat bertanggung jawab, dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik sumber inputnya, prosesnya, maupun peruntukan/pemanfaatan outputnya.
3.
Sinergi : Bekerja Bersama-sama, gabungan atau kerjasama yang dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal dengan terhubung oleh beberapa peran yang berbeda namun terkait di dalamnya.
4.
Transparan : Prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan serta hasil yang dicapai.
5.
Inovatif : Suatu ide gagasan, praktet atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
4. Tujuan Organisasi Membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya menyadari kesalahannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
5. Srtuktur Organisasi
B. Profil Peserta Berisi uraian tentang tugas pokok dan fungsi jabatan Peserta. Dalam menjalankan tugas sebagai Penjaga Tahanan Lapas Kelas IIB Batang ASN memiliki
tugas
untuk
menjaga
keamanan dan ketertiban
lapas.
Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai tugas :
melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana/anak didik;
melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban;
melakukan
pengawalan
penerimaan,
penempatan
dan pengeluaran
narapidana/anak didik;
melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan;
membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan. Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas IIB Batang dipimpin oleh seorang KaKPLP dan memebawahi empat Regu Pengamanan.
9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI A. Deskripsi Isu Dalam melaksanakan tugas sebagai Penjaga Tahanan di Lapas Kelas IIB Batang, ditemukan beberapa isu yang berkaitan dengan nilai-nilai Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN. Isu-isu tersebut sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Kelas IIB Batang, sehingga menjadi perlu untuk dianalisis
penyebabnya dan ditemukan solusi untuk menanganinya.
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1) Isu Ke-1 : Kurang Tertibnya Lalulintas WBP di Area Koprasi Lapas Kelas IIB Batang Dalam berkegiatan untuk memenuhi kebutuhan pribadi WBP Lapas Kelas IIB Batang menyediakan koprasi lapas sebagai bentuk pengamanan seleksi barang yang masuk dan keluar yang dibutuhkan oleh WBP. Dalam oprasionalnya Lapas Kleas IIB Batang bekerja sama dengan pihak Bank BRI dengan pemanfaatan Brizi sebagai sarana pembayaran untuk menghindari terjadinya pungutan liar dan pencurian di dalam blok hunian oleh sesame WBP. Namun ketertiban WBP saat melaksanakan transaksi di area akntin, terkadang terlihat kurang kondusif karena beberapa WBP sering duduk santai diarea koprasi setelah selesai melakukan pembelian. Hal tersebut dapat memicu terjadinya gerombolan yang berpotensi mengarah pada kerusuhan. Sebagai seorang ASN yang berkompeten maka dalam hal ini saya melihat adanya perlu diadakanya perbaikan manajemen sistem layanan tersebut. Hal yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan penetapan aturan pembatasan WBP yang keluar blok untuk ke koprasi agar lebih kondusif dan ketertiban dan keamanan Lapas Kelas IIB Batang terpenuhi.
10
2) Isu Ke-2 :Kurang optimalnya kebersihan lingkungan blok WBP Lapas Kelas IIB Batang Kesadaran WBP kepada lingkungan yang kurang dapat menimbulkan berbagai masalah. Saat ini WBP Lapas Kelas IIB Batanf tidak banyak yang perduli dengan kebersihan lingkungan,
banyak dari mereka yang
membuang sampah sisa makanan di selokan blok hunian dan mencampur sampah organik dan anorganik pada satu tempat. Hal tersebut dapat menimbulkan pencemaran udara karena aroma yang ditimbulkan dan dapat mengundang lalat serta nyamuk untuk datang. Risiko yang mungkin terjadi adalah penyakit diare dan demam yang dapat dialami oleh penghuni blok karena masalah kebersihan blok tersebut. Masalah tersebut menjadi salah satu Isu Manajemen ASN karena berkaitan dengan tugas dan fungsi kita sebagai pelayan publik yang dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang prima. Mengatasi masalah tersebut menjadi salah satu tugas kita dalam mencapai good of government. Hal tersebut dapat dicapai dengan memberikan edukasi kepada wbp akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan dan dapat dilanjutkan dengan menyediakan tempat pembuangan terpisah yang ditandai berdasarkan jenis sampah.
3) Isu Ke-3 :Kurang optimalnya fungsi kotak saran / pengaduan wbp Lapas Kelas IIB Batang Pelayaan public yang belum berjalan secara optimal dan maksimal terutama pelayanan terhadap warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas IIB Batang menjadi salah satu permasalahan yang ada dalam isu manajemen ASN. Salah satu contohnya adalah fungsi kotak saran dan pengaduan yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh wbp. Kotak saran dan pengaduan yang telah terpasang dalam setiap blok hunian dijumpai dalam keadaan kosong. Media tulis untuk menceritakan setiap permasalahan wbp yang dihadapi belum ada yaitu bolpoin dan kertas. Agar dapat berfungsi secara optimal sebaiknya bisa dilakukan pembersihan dan penyediaan media, untuk wbp menceritakan keluhannya. Selain itu perlu diadakan penyuluhan
dan edukasi kepada wbp fungsi dan cara 11
memanfaatkan layanan tersebut. Karena dengan layanan kotak saran dan pengaduan kita sebagai petugas dapat memberikan ruang bagi mereka untuk bercerita dan mengenal serta mengetahui permasalahan dan harapan wbp. Berjalanya layanan tersebut juga dapat memberikan rasa nyaman secara emosional wbp karena merasa seperti keluarga dan berdampak pada menghindari terjadinya kerusuhan karena jalinan komunikasi yang baik antara petugas dan wbp.
4) Isu Ke-4 : Kurang Optimalnya Tempat Penyimpanan Kunci dan Borgol Lapas Kelas IIB Batang Alat pengamanan di dalam lapas menjadi hal yang penting guna membantu dalam menjaga ketertiban di dalam lapas. Borgol serta kunci yang ada di Lapas Kelas IIB Batang disimpan dalam wadah lemari yang berada di ruangan staf Keamanan dan Peltatib. Namun penyimpanan borgol masih dalam keadaan campur dalam satu wadah campur. Hal tersebut mengganggu dalam keefektifan penggunaan dan perawatan. Karena penataan dan perawatan yang kurang maksimal
bisa
berpotensi
menimbulkan kesulitas saat hendak digunakan seperti kemacetan borgol. Sebagai seorang petugas pengamanan, sudah menjadi tugas kita untuk selalu merawat semua iventaris yang kita gunakan secara baik dan amanah. Mengatur dan memperbaki penyimpanan dengan memberikan kotak-kotak kecil penyimpanan dapat menjadi solusi untuk merapihkan penyimpanan dan dapat mempermudah dalam perawatan. Dengan hal tersebut dapat mengurangi dampak kemacetan dan kerusakan borgol. Terselesaikanya permasalahan tersebut menandakan manajemen kita dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai ASN yang kompeten.
5) Isu Ke-5 : Kurang Optimalnya Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian Bagi WBP Perempuan Lapas Kelas IIB Batang Seorang WBP dalam menjalankan masa hukumanya mereka juga diberikan hak-hak yang harus di penuhi oleh organisasi dan petugas Pemasyarakatan. Salah satu hak dari wbp adalah 12 mendapat pembinaan dan pendidikan.
Namun konsi saat ini yang terlihat di Lapas Kelas IIB Batanf, pembinaan untuk wbp perempuan belum berjalan secara maksimal. WBP perempuan sehari-hari hanya berkegiatan didallam blok hunian saja dan sesekali mereka keluar blok hunian untuk melaksanakan konunikasi kepada keluarga WBP. Sebagai petugas Pemasyarakatan seharusnya kita dapat memberikan pelayanan kepada setiap WBP baik layanan kesehatan, bimbingan, dan pendidikan. Dalam upaya memecahkan masalah tersebut kita bisa memberikan fasilitas berupa kajian secara virtual kepada WBP perempuan dikarenakan jumlah yang sedikit sehingga dapat dilakukan secara sederhana namun efektif. Disamping kajian kita bisa memberikan fasiklitas berupa buku bacaan bagi WBP perempuan. Dengan adanya penanganan ini diharapkan seluruh hak WBP Lapas Kelas IIB Batanf dapat terpenuhi secara merata dan adil.
13
Tabel 2.1 Indentifikasi Isu No
1
2
3
4
5
Masalah
Sumber Isu
Belum optimalnya kebersihan lingkungan wargabinaan pemasayarakatan Lapas Kelas IIB Batang
Berorientasi Pelayanan
Kurang Optimalnya Sarana dan Prasarana Pos Menara Atas di Lapas Kelas IIB Batang Kurangnya sarana dan prasara penggeledahan barang kiriman untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Batang Kurang optimalnya Pemasaran Hasil Karya WBP (Bimker) di Laps Kelas II B Batang
Berorientasi Pelayanan Adaptif
Kurang optimalnya tempat penyimpanan kunci
Kondisi Isu
Kondisi yang diharapkan
Masih adanya WBP yang membuang sampah tidak pada tempatnya dengan kurangnya kesadaran WBP dalam memisahkan sampah organik maupun non organic Sarana dan Prasarana yang terdapat di MenaraAtas kurang memadai dan sudah Uzur.
Blok hunian bersih, kesadaran WBP terhadap pentingnya kebersihan lingkungan serta dapat memaksimalkan sampah agar lebih bermanfaat.
Adaptif
Sarana dan Prasarana penggeledahan barang kiriman masih minim.
Disediakanya sarana dan prasarana penggeledahan barang kiriman yang memadai sehingga dapat efektif dan efisien.
Kompeten Kolaboratif
Pemasaran hasil karya masih terbatas, hanya pegawai.
Penataan ulang pemasaran agar masyarakat luar bisa mengetahui berbagai hasil karya yang ada, melalui online shop sehingga dapat optimal. Tempat penyimpanan kunci dapat tertata rapi dan kunci dapat ditemukan dengan mudah di tempatnya.
Kompeten Adaptif
Kurang tertata rapinya tempat penyimpanan kunci. 14
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai sebagai penunjang pelaksanaan tugas pengamanan di pos menaraatas.
B. Penetapan Core Isu 1.
Analisis
Kriteria Isu Menggunakan APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayan, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang. Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak) digunakan untuk menentukan kelayakan suatu isu dengan indikator sebagai berikut : Tabel 2.2 Indikator APKL
No
Indikator
Keterangan
1
2
3
1
Aktual (A)
Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi
2
3
Problematik (P)
Kekhalayakan (K)
Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya. Is u yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja.
4
Kelayakan (L)
Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab
Analisa APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau negative pada masing-masing kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka diberi 15
nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai negative. Jika semua kriteria memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka isu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas. Hasil APKL terkait isu-isu nilai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang disajikan dalam table 1.3 berikut :
Tabel 2.3 Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL Parameter No
A
P
K
L
Jumlah
Peringkat
1.
Kurangnya sarana dan prasarana penggeledahan barang kiriman untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Batang
5
4
4
5
18
2
2.
Kurang Optimalnya Pemasaran Hasil Karya WBP
5
4
5
5
19
1
4
5
4
4
17
3
3.
Isu
Kurang Optimalnya tempat penyimpanan kunci.
16
2. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriouslness, Growth) Dari hasil analisis AKPK didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG merupakan alat analisis yang dilakukan untuk menentukan prioritas isu. Adapun parameter analisis USG adalah sebagaii berikut
Tabel 2.4 Parameter USG PARAMETE R
Skor Urgency
Seriousness
Growth
1
2
3
4
1
Isu tidak mendesak untuk segera diselesaikan
Isu tidak begitu serius untuk di bahas karena tidak berdampak ke hal yang lain
Isu lamban berkembang
2
Isu kurang mendesak untuk segera diselesaikan
Isu kurang serius untuk segera dibahas karena tidak kurang berdampak ke hal yang lain
Isu kurang cepat berkembang
3
Isu cukup mendesak untuk segera diselesaikan
Isu cukup serius untuk segera dibahas karena akan berdampak ke hal yang lain
Isu cukup cepat berkembang, segera dicegah
4
Isu mendesak untuk segera diselesaikan
Isu serius untuk segera dibahas karena akan berdampak ke hal yang lain
Isu cepat berkembang untuk segera dicegah
17
Adapun hasil analisis USG terkait isu-isu di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Batang disajikan dalam tabel 1.5 berikut ini: Tabel 2.5 Penetapan Isu Metode USG No
Indikator
Isu U
S
G
Jumlah
Peringkat
1.
Kurang optimalnya pemasaran produk yang dihasilkan oleh WBP.
5
5
4
14
1
2.
Kurangnya sarana dan prasarana penggeledahan barang kiriman untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)Lapas Kelas IIB Batang
4
4
4
12
3
4
5
4
13
3.
Kurang tertatanya tempat penyimpanan kunci.
2
Tabel Deskripsi Kriteria URGENCY Nilai Indikator 5
Sangat Mendesak
4
Mendesak
3
Cukup Mendesak
2 1
Deskripsi Indikator
Kurang Mendesak Tidak Mendesak
18
Tabel Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS Nilai Indikator 5
Sangat Serius
4
Serius
3
Cukup Serius
2
Kurang Serius
1
Tidak Serius
Deskripsi Indikator
Tabel Deskripsi Kriteria GROWTH Nilai Indikator
Deskripsi Indikator
5
Sangat Cepat Memburuk
4
Cepat Memburuk
3
Cukup Cepat Memburuk
2 1
Kurang
Cepat
Memburuk Tidak Cepat Memburuk
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut : “Contoh : Proses pemberian Nomor Registrasi STTPP.”, dengan kalimat rumusan isu : “Contoh : Masih lambatnya proses pemberian Nomor Registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada Sub Bidang Diklat Prajabatan, LAN sampai dengan tahun 2022”.
19
C. Analisi Core Isu Surrondings
Supplei
Kurangnya sarana prasarana untuk Pemasaran.
Belum tertatanya organisasi kepengurusan bimbingan kerja
Kurang optimalnya pemasaran hasil karya wbp
Kurang optimalnya sistem penjualan
System
Kurangnya kemampuan petugas atau anggota dalam pengelolaan dan pemasaran produk Skill
15
A. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu Berisi uraian tentang gagasan kreatif untuk menyelesaikan/memecahkan Core Isu dan penjelasan keterkaitannya dengan Mata Pelatihan (MP) Agenda III serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama masa habituasi untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut (minimal 4 kegiatan).
Contoh : Dengan merujuk pada akar penyebabnya (Jika menggunakan
Teknik
Fishbone), maka gagasan kreatif yang akan dilakukan untuk menyelesaikan Core Isu tersebut di atas
adalah “Percepatan proses pemberian Nomor
Registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada Sub Bidang Diklat Prajabatan, LAN. Gagasan tersebut terkait dengan MP. Manajemen ASN, dengan penjelasan sebagai berikut………………………………………. dan MP. Smart ASN,
dengan
penjelasan
sebagai
berikut……….……………………………………
Untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut : 1) ….. 2) ….. 3) ….. 4) ….
21
E. Matrix Rancangan Kegiatan Aktualisasi Unit Kerja
: “Diisi dengan identitas Unit Kerja (jabatan peserta hingga unit kerja) tempat peserta akan melaksanakan aktualisasi” , contoh : Pelaksana Pengelola Program Diklat, Subbid Diklat Prajabatan, Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat, LAN RI.
Identifikas
: “Diisi dengan list Isu yang teridentifikasi (sebanyak 3 buah)”, contoh : 1. Proses pemberian nomor Registrasi STTPP.
i Isu
2. Layanan Konsultasi. 3. Pelaksanaan Monev Diklat Prajabatan. Isu
yang : “Diisi dengan 1 (satu) Rumusan Isu terpilih/akan diusulkan yang memuat fokus, lokus dan waktu”, contoh
Diangkat
: Masih lambatnya proses pemberian Nomor Registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada Sub Bidang Diklat Prajabatan, LAN sampai dengan tahun 2022.
Gagasan
: “Diisi dengan gagasan kreatif pemecahan isu terpilih yang diangkat dalam bentuk kegiatan, dan didukung
Pemecaha
oleh MP. Agenda III”, contoh :
n Isu
Percepatan proses pemberian Nomor Registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada Sub Bidang Diklat Prajabatan LAN. Gagasan tersebut terkait dengan MP. Manajemen ASN dan Smart ASN.
22
Tabel 2.6 Rancangan Kegiatan Aktualisasi No Kegiatan
1 1
2 Melakukan konsultasi dan koordinasi langsung dengan atasan
Tahap Kegiatan
Output/Hasil kegiatan
Keterkaitan dengan materi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi
Penguatan nilai organisasi
Time Schedule penjadwalan
3
4
5
6
7
8
1. Mengucapkan salam saat hendak memasuki ruangan dan menghadap atasan
1. Terlaksanananya konsultasi yang menghasilkan kesepahaman mengenai kegiatan pemasaran hasil karya
1. Berorientasi Pelayanan (Bersikap ramah, sopan dalam melakukan konsultasi)
Keterkaitan dengan misi yaitu mewujudkan penghormatan, pemenuhan dan perlindungan HAM
Melakukan konsultasi dengan atasan, menguatkan sinergi
2. Konsultasi mengenai optimalisasi pemasaran hasil karya wbp 3. Mencatat hasil konsultasi 4. Pengambilan Dokumentasi
2. Dokumentasi
2.Akuntabilitas (Transparansi dalam melakukan kegiatan) 3. Kompeten (mampu mengembangkan kemampuan diri) 4. Harmonis (mampu
23
2
Mengadakan pertemuan dengan anggota bimbingan kerja
1. Melakukan konsultasi dengan atasan. 2. Berkoordinasi dengan ketua bimker 3. mengadakan pertemuan membahas isu 4. Dokumentaasi
1. Angota Bimker dapat mengetahui maksud dan tujuan dari program. 2. Dokumentasi
menciptakan suasana kerja yang kondusif) 5. Loyal (Ikut serta dalam memajukan organisasi 6. Kolaboratif (dapat membangun hubungan kerja dengan pihak lain 1. Berorientasi Pelayanan (mampu melayani wbp) 2.Akuntabilitas (Kejelasan) 3. Kompeten (mampu mengembangkan kemampuan diri) 4. Harmonis (mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif)
24
Keterkaitan dengan misi yaitu mewujudkan penghormatan, pemenuhan dan perlindungan HAM
Dengan mengadakan pertemuan dapat meningkatkan kepercayaan satu sama lain dan dapat membuka ide ide baru
5. Loyal (Ikut serta dalam memajukan organisasi
3.
Membuat akun took online
1. Melakukan koordinasi dengan atasan.
1. Terciptanya akun toko online 2. Dokumentasi
2. Meminta alamat akun resmi 3. Membuat/Mendaftar Toko Online 4. Dokumentasi
6. Kolaboratif (dapat membangun hubungan kerja dengan pihak lain 1. Berorientasi Pelayanan (Menciptakan Pembaharuan) 2.Akuntabilitas (Dapat menjaga akun resmi toko) 3. Kompeten (mampu membuat dan mengelola toko online)
suasana kerja yang kondusif)
25
Keterkaitan dengan misi yaitu mewujudkan penghormatan, pemenuhan dan perlindungan HAM
Dengan membuat toko online diharpkan dapat membantu kemajuan organisasi
5. Loyal (Ikut serta dalam memajukan organisasi
4.
Memilah dan mentukan produk yang akan dipasarkan
1. Melakukan koordinasi dengan atasan.
1. Terputuskan Produk bagus yang akan dipasarkan
6. Kolaboratif (dapat membangun hubungan kerja dengan para anggota bimker dan pihak lain 1. Berorientasi Pelayanan (Memahami selera masyarakat)
2. Memilah produkproduk yang akan dipasarkan
2.Akuntabilitas (Transparansi)
3. Menentukan produk yang akan dipasarkan
3. Kompeten (mampu memilah barang yang bagus) 4. Harmonis (mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif)
26
Keterkaitan dengan misi yaitu mewujudkan penghormatan, pemenuhan dan perlindungan HAM
Dengan memilah produk-produk diharapkan mendapat barang yang bagus dan bisa menarik perhatian konsumen
5. Loyal (Ikut serta dalam memajukan organisasi
5.
Pemotretan Produk
1. Melakukan koordinasi dan meminta petunjuk/arahan atasan 2. Membuat tempat khusu yang menarik untuk pemotretan 3. Dokumentasi
1. Terciptanya foto produk yang bagus 2. Dokumentasi
6. Kolaboratif (dapat membangun hubungan kerja dengan para anggota bimker dalam pemilahan produk 1. Berorientasi Pelayanan (Memahami selera masyarakat) 2.Akuntabilitas (Transparansi) 3. Kompeten (mampu menghasilkan foto yang menarik perhatian) 4. Harmonis (mampu
27
Keterkaitan dengan misi yaitu mewujudkan penghormatan, pemenuhan dan perlindungan HAM
Dengan membuat tempat khusus dan pemotretan diharapkan dapat menarik perhatian calon konsumen
menciptakan suasana kerja yang kondusif)
6.
Pemasaran Produk
1. Melakukan 1. Terpasarkannya koordinasi dan Produk yang akan meminta dijual petunjuk/arahan dari atasan. 2. Memasarkan Produk yang telah dipilih dan dipotret 3. Dokumentasi
5. Loyal (Ikut serta dalam memajukan organisasi ) 6. Kolaboratif (dapat bekerja sama dalam pembuatan temat yang menarik) 1. Berorientasi Pelayanan (Menciptakan Pembaharuan) 2.Akuntabilitas (Transparansi dalam pengelolaan) 3. Kompeten (mampu mengelola toko online) 4. Harmonis (mampu
28
Keterkaitan dengan misi yaitu mewujudkan penghormatan, pemenuhan dan perlindungan HAM
Dengan memasarkan produk diharapkan dapat menarik dan menata kembali pemasaran produk hasil karya wbp
menciptakan suasana kerja yang kondusif) 5. Loyal (Ikut serta dalam memajukan organisasi 6. Kolaboratif (dapat membangun hubungan kerja dengan para anggota bimker dan pihak lain
29
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)
Kegiatan No
Mata Pelatihan
Ke-1
Ke2
Jumlah Ke-3 Ke-4
Aktualisasi MP
1.
Berorientasi Pelayanan
2
0
2
1
5
2.
Akuntabel
1
0
2
1
4
3.
Kompeten
3
3
0
3
9
4.
Harmonis
2
2
3
1
8
5.
Loyal
5
1
1
0
7
6.
Adaptif
3
1
2
0
6
7.
Kolaboratif
5
4
3
0
12
7
5
6
4
Jumlah MP yang Diaktualisasikan per Kegiatan
30
per
BAB III. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI Tabel. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi JULI No
Kegiatan
I
1
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan atasan langsung.
2
Mengadakan pertemuan anggota Bimbingan Kerja.
3
Membuat akun online shop.
4
Memilah atau memilih dan menentukan produk yang akan dipasarkan.
5
Pemotretan produk yang akan dipasarkan.
6
Pemasaran produk.
31
II
AGUSTUS III
IV
I
II
Referensi
32