RagilSitanggang - fisikaND2018. CJR 4 Pend Agama Katholik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JURNAL REVIEW (CJR) MAKNA SIMBOLIK TOR-TO RSOMBAH DALAM UPACARA ADAT KEMATIAN SAUR MATUA PADA MASYARAKAT SUKU BATAK SIMALUNGUN



Dosen Pengampu : Dr.Yakobus Ndona, S.S M.Hum Mata kuliah



: Pend.Agama Katholik



Oleh :



Nama: Ragil Nicholas Sitanggang NIM : 4181240006 Kelas : Fisika Nondik 2018 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2019-2020



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI



i



BAB I PENDAHULUAN



1



1.1



Latar belakang



1



1.2



Rumusan Masalah



2



1.3



Tujuan Pembahasan



2



BAB II RINGKASAN JURNAL



3



2.1



3



Ringkasan Jurnal



BAB III PEMBAHASAN ANALISIS



7



3.1



8



Kelebihan dan Kelemahan Jurnal



BAB IV PENUTUP



9



3.1.



Kesimpulam



9



3.2



Saran



9



DAFTAR PUSTAKA



10



i



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tugas mata kuliah Pend.Agama Katholik yang diberikan seluruh komponen dari suatu hasil penelitian dalam jurnal dengan cara menganalisis temuan utama,



keunggulan



dan



kelemahan



yang



ada



dalam



penelitian



tersebut



dan



membandingkannya dengan jurnal lainnya. Untuk melengkapi tugas yang diberikan saya mencoba mereview jurnal dengan identitas sebagai berikut Identitas Jurnal : Makna Simbolik Tor-To Rsombah Dalam Upacara Adat



Judul Jurnal



Kematian Saur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun Penulis



: Febrina Purba



Penerbit



: Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta



Kota terbit



: Slamet



Volume



: Volume 16 Nomor 2, Desember 2018



Nomor ISSN



: 57126



1.2. Tujuan Journal review ini bertujuan untuk: 1. Mengulas isi jurnal yang akan direview. 2.Mencari dan mengetahui informasi mengenai kaitan Saur Matua Pada Masyarakat Suku



Batak Simalungun Makna Simbolik Tor-To Rsombah Dalam Upacara Adat Kematian 2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang ada pada jurnal. 1.3. Manfaat 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pend.Agama Katholik 2.Untuk menambah pengetahuan Saur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun Makna Simbolik Tor-To Rsombah Dalam Upacara Adat Kematian



2



BAB II RINGKASAN JURNAL Abstrak Penelitian yang berjudul “Makna Simbolik Tor-torsombah Dalam UpacaraAdat Kematian Sayur Matua PadaMasyarakat Suku Batak Simalungun” merupakan bentuk pertunjukan tari yang terkait dalam upacara adatkematian sayur matua. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna simbolik Tor-tor Sombah dalam upacaraadat kematian sayur matua, Adapun metode yangdigunakan dalam pengumpulan data ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi. Teknikpengumpulan data lapangan menggunakan model dari Kurath dengan metode etnografi tari. Hasil penelitianmenunjukan bahwaTor-tor Sombah Tor-tor Sombahdalam upacara adat kematiansayur matuabagi masyarakatsuku Batak Simalungun dilaksanakan sebagai penyampaian rasa hormat anak kepada orang tua yang sudahmeninggal. Tor-tor Sombah dalam kehidupan masyarakat suku Batak Simalungun saling berkaitan danmerupakan bagian dari adat yang digerakkan secara simbolis pada upacara adat. Tor-tor Sombah memilikimakna dan simbol dalam unsur sajian yang ditampilkan yaitu: dalam gerak tangan, iringan musik, busana,tata rias, properti, dan umpasa. Gerakan pada tangan yang terdapat dalam Tor-tor Sombah mempunyai tigabentuk, yaitu :sombah, mangalo-alo, mamasu-masu. Selain menunjukkan bahwa Tor-tor Sombah memilikimakna simbolik, berkaitan juga sebagai media komunikasi, dan melalui gerak yang disajikan terjadi interaksiantar peserta upacara. Tor-tor Sombah menjadi bagian dari kebudayaan yang berfungsi untuk menjaga sertamempertahankan kelangsungan sistem sosialnya pada masyarakat suku Batak Simalungun.



PENDAHULUAN Tari adalah sebuah pertunjukan yang sesuai dengan permintaan atau kebutuhan dari melibatkan seluruh elemen masyarakat upacara adat dengan diiringi gual. pendukungnya. Tari diadakan sesuai dengan kebudayaan setempat dengan cara dalam konteks tengah kehidupan masyarakat suku Batak yang berbeda-beda. Tari diadakan untuk upacara- Simalungun, dengan istilah Sombah yang artinya upacara yang berkaitan dengan adat dan “sembah”. Sombah pada zaman kerajaan di Suku Batak kepercayaan,namun ada jugaTor-tor Sombah telah lama hidup di tengah- yang Simalungun, bila dapat dirubah, diganti, dan melaksanakannya sebagai hiburan atau rekreasi. disesuaikan menurut keadaan sekarang yaitu Tor-tor. Sistem sosial dan lingkungan alam yang Bolon/Tor-torAgung. Bentuk gerak dari tor-tor sombah mempengaruhi bentuk, dan makna tari pada suatu menunjukan kedua belah tangan menyembah kepada komunitas suku dan budaya. tamu pimpinan, cara penyembahan dengan Tari dalam masyarakat suku Batak menggunakan tangan. Gerakan dari Tor-tor Sombah Simalungun disebut dengan Tor-tor, dan sudah ada bisa dilakukan dengan berbagai jenis variasi gerak sejak abad ke-13 dan menjadi budaya dari suku Batak. yang dapat menambah nilai keindahan, Tor-tor untuk kehidupan suku Batak Simalungun yang tor Sombah (tor-tor bolon/tor-tor ogung)ini benar-benar merupakan 3



adat dan hiburan, biasanya diiringi dengan agung. alat musik tradisional, dan suara manusia. Gerakan tor-tor terdiri dari gerakan badan yaitu: gerakan kepala, dijauhkan, karena menurut keterangan dari para penglihatan mata, ayunan tangan, jari-jari mangeper, orang tua, bahwa yang disembah hanya Tuhan,Gerakan tor-tor tersebut manusia tidak disembah tetapi dihormati. Sebagai alat- menunjukan keindahan, terutama bila si penari alat penggerak dalam Tor-tor Sombah ini diutamakan (panortor) melakukan gerakan tersebut dengan ialah gonrang, sarunei, mongmongan, ogung, dan menggunakan perasaan, maka orang lain (penonton) sitalasayak. Bila gual itu diiringi dengan sarunei bolonyang melihatnya dapat menangkap pesan atau makna dengan sigumbangi (sarunei dengan memakai untuk memperbesar resonansi suara sarunei). dari gerak tor-tor yang dilakukan oleh panortor sigumbangi, yaitu seruas bambu yang dibuat khususTor-tor Sombah untuk kehidupan masyarakat untuk Penyajian Tor-tor Sombah sering ditampilkanBatak Simalungun berhubungan erat dengan upacara dalam upacara adat, upacara ritual, dan hiburan. Setiap adat, upacara ritual kematian saur matua, maupun penampilan dari Tor-tor Sombah jika tidak diiringi untuk hiburan. Tor-tor Sombah untuk kehidupan dengan sigumbangi, maka Tor-tor Sombah disebut masyarakat Batak Simalungun mempunyai peranan tor-tor hear. Sebelum tor-tor dimulai biasa dilakukan penting sebagai aktivitas kehidupan yang berkaitan oleh masyarakat suku Batak Simalungun lebih dahulu dengan kehidupan spiritual, dan hubungan sosial dipertunjukan ragam gual/sarunei, diperdengarkan maupun upacara keagamaan, dan juga dapat gual, kemudian menari.



RINGKASAN ISI JURNAL Makna Simbolik Tor-tor Sombah dalam dislempangkan dibahu penari, yang kegunaannya untuk menerima uang dari para penonton, khususnya Upacara Adat Kematian Sayur Matua. Makna dari Tor-tor Sombah merupakan bentuk dari mereka yang memiliki ikatan dengan keluarga simbolik masyarakatnya yang diungkapkan di dalam yang bersangkutan. gerak, jumlah penari, syair yang dibawakan, dan lainnya. adat kematian sayur matua pada masyarakat suku menjelaskan tentang penampilan Tor-tor Sombah Batak Simalungun menggunakan tata panggung sebagai sebuah pertunjukan yang didalamnya terbuka yaitu di halaman rumah atau lapangan. Melihat memiliki nilai berupa pemaknaan atau isi dari Tor-tor dari betuk pertunjukanTor-tor Sombah dalam upacara 4



Sombah, sedangkan ekspresi diwujudkan dalam adat kematian sayur matua pada masyarakat suku bentuk tari Tor-tor sombah terutama. Batak Simalungun menuntut memakai tata panggung syair. yang luas bertujuan agar para masyarakat yang ikut berpartisipasi. Tor-tor Sombah lahir dalam lingkungan masyarakat suku Batak Simalungun bukan hanya sebagai sebuah ungkapan seni, tetapi sebagai media upacara adat dan agama, jumlah penari yang tak Tor-tor Sombah dalam upacara adat kematian Fuller Synder, bahwa tari adalah simbol kehidupan sayur matua pada masyarakat suku Batak manusia dan merupakan aktivitas kinetik yang Simalungun memiliki cara yang untuk menempuh ekspresif. Penjelasan analisis makna tersebut, waktu secara efektif. Dalam berbagai kesempatan berdasarkan ungkapanAllegra Fuller Synder bahwa seperti festival tari tradisi, pada acara undangan, dan kehidupan manusia dalam sistem simbol tari acara pertandingan Tor-tor Sombah semuanya memiliki merupakan kinetik dan ekspresif. Dalam hal ini yang menjadi dua bagian penting yang membentuk Tor-tor a. Aspek Dalam Pada aspek dalam tersebut terdapat tiga Simalungun memiliki pola lantai. Pola lantai yang bagian penting yaitu terlihat dalam Tor-tor Sombah dalam upacara adat, Stimulasi (stimulation).kematian sayur matua pada masyarakat suku Batak aspek dalam yaitu unsurunsur yang terdapat pada Tuhan, saling menghormati, saling menolong, saling Tor-tor Sombah. b. Aspek Luar Aspek luar merupakan pembahasan mengenai itu mempunyai pemaknaan mengajarkan kepada kita konteks-konteks dari simbol-simbol yang terlihat dari untuk selalu menyembah, percaya, dan berdoa kepada Aspek luar menurut Synder dalam peduli terhadap keluarga dan sesama. Bandem (1996:22) dikatakan bahwa bagaimana mengasihi, dan semua manusia itu sama dihadapan kesenian-keseniantersebut berada dalam masyarakat Tuhan. Semua sikap ini tercermin di dalam Tor-tor dan lingkungannya (Bandem, 1996:25). Sombah pada upacara adat kematian sayur matua Aspek luar dari kesenian ini sangat dipengaruhi suku Batak Simalungun.Tata busana juga memiliki pemaknaan atas penanaman nilai moral oleh aspek luar pada Synder akan dikaitkan dengan sistem masyarakat suku Batak Simalungun dalam simbol budaya yang terlihat pada konsep Parson menjalankan ajaran agama dan adat-istiadat.



5



BAB III PEMBAHASAN ANALISIS Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Kelebihan jurnal: 1. Jurnal dalam segi pembahasannya sangat mudah untuk dipahami oleh pembaca, teori pembahasannya juga sudah sangat jelas untuk dijadikan landasan toeri. 2. Jurnal ini sangat bagus karena sudah ada issn dan voloume , dan cara penyampaiannya sudah lumayan bagus. Yaitu bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Kelemahan jurnal: 1. Dalam jurnal diatas terlalu banyak mengunakan bahasa non baku dan mempunyai makna yang tidak sebenarnya 2. Pemaparan isi dengan sub judul yang tidak mempunyai kaitan terdapat pada jurnal diatas tepatnya pada kutipan berikut “ Situasi yang penjelasannya kurang dipahami dan tidak detail tetapi dalam keseluruhan sub judul lainnya sudah dapat dimengerti dan berkaitan.



6



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Masyarakat suku Batak Simalungun menjadikan kesenian sebagai bagian dari kehidupannya. Seni yang hadir di dalam masyarakat suku Batak Simalungun menciptakan suatu hubungan interaksi satu dengan yang lain dan merupakan bagian dari proses keberlangsungan hidup. Berdasarkan penelitian dan hasil analisis terhadap Tor-tor Sombah dalam upacara adat kematian sayur matua dapat diartikan sebagai keunikan untuk menyampaikan makna dalam tarian, dan juga menjadi proses pemberian dan penerimaan adat dalam sistem kekerabatan melalui komunikasi nonverbal yang menggunakan simbol-simbol. Penyampaian makna yang tampak dari pertunjukkan Tor-tor Sombah dalam upacara adat kematian sayur matua kepada peserta upacara dan para kerabat melalui proses interaksi simbolik 4.2. Saran Menurut Saya Saur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun Makna Simbolik Tor-To Rsombah Dalam Upacara Adat Kematian ini adalah topik yang menarik untuk dibaca oleh si pembaca dikarenakan isi dalam setiap materi mengandung contoh yang baik dalam kehidupan sehari hari dan kita yang percaya dapat mengaplikasikanya, walaupun sebagian isi jurnal ini mengandun makna yang konotasi tetapi jika dipahami maka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan atau situasi si pembaca.



7



DAFTAR PUSTAKA Makna Simbolik Tor-To Rsombah Dalam Upacara Adat Kematian Saur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun Febrina Purba,Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta ,Slamet Volume 16 Nomor 2, Desember 2018,Nomor ISSN: 57126



8