Inseminasi Dari Pandangan Agama Katholik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INSEMINASI DARI PANDANGAN AGAMA KATHOLIK MAKALAH Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok dalam matakuliah Agama dengan dosen pembimbing Drs. Karyadi FX



Disusun oleh: Adinda Cahya Firdauzy



(1901110568)



Eka Yusrika Khamida



(1901110576)



Nita Kharismara



(1901110585)



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Inseminasi dari Pandangan Agama Katholik”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dalam matakuliah Agama, dan tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Karyadi FX, selaku Dosen Pembimbing dalam matakuliah Agama. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan kemampuan dan waktu, untuk itu mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah ini di masa mendatang. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan muntuk menambah pengetahuan bagi para mahasiswa, masyarakat, dan pembaca. Terima kasih.



Malang, 15 Desember 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................... i DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1 1.3 Tujuan...................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3 2.1 Pengertian Inseminasi.............................................................................................. 3 2.2 Manfaat Inseminasi.................................................................................................. 4 2.3 Resiko Inseminasi.................................................................................................... 5 2.4 Pandangan Agama Katholik terhadap Inseminasi................................................... 5 BAB III PENUTUP............................................................................................................. 6 3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 6 3.2 Saran........................................................................................................................ 6 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 7



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diketahui, bahwa anak bagi orang tua ketika ia masih hidup dapat dijadikan sebagai penenang, dan sewaktu ia pulang ke rahmatullah anak sebagai pelanjut dan lambang keabadian. Oleh karena itu, bagi yang tidak memiliki anak akan berupaya untuk mendapatkan anak. Dengan semakin berkembang dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, teknologi modern menemukan bahwa untuk mendapatkan anak tidak perlu melalui adopsi anak yang sebenarnya tidak memiliki hubungan nasab dengan orang yang mengadopsinya, tetapi dengan mengikuti program inseminasi maupun bayi tabung, seseorang dapat memiliki anak, bahkan dilahirkan dari kandungan perempuan itu sendiri. Permasalahan inilah yang kemudian dikaji dalam makalah ini. Teknologi bayi tabung dan inseminasi buatan merupakan hasil terapan sains modern yang pada prinsipnya bersifat netral sebagai bentuk kemajuan ilmu kedokteran dan biologi. Sehingga meskipun memiliki daya guna tinggi, namun juga sangat rentan terhadap penyalahgunaan dan kesalahan etika bila dilakukan oleh orang yang tidak beragama, beriman dan beretika sehingga sangat potensial berdampak negatif dan fatal. Oleh karena itu kaedah dan ketentuan syariah merupakan pemandu etika dalam penggunaan teknologi ini sebab penggunaan dan penerapan teknologi belum tentu sesuai menurut agama, etika dan hukum yang berlaku di masyarakat. Inseminasi adalah salah satu program kehamilan dengan teknik memasukkan sperma suami yang paling baik ke dalam rahim, untuk memudahkan proses pembuahan secara alami di dalam tubuh calon Mama. Teknik ini dinilai lebih aman dan memiliki biaya yang cukup murah jika dibanding program bayi tabung. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan inseminasi? 2. Apa manfaat inseminasi? 3. Bagaimana resiko inseminasi? 4. Bagaimana pandangan agama Katholik terhadap inseminasi?



1



1.3 Tujuan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengertian inseminasi 2. Untuk mengetahui manfaat inseminasi. 3. Untuk mengetahui resiko inseminasi. 4. Untuk mengetahui pandangan agama Katholik terhadap inseminasi.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Inseminasi Inseminasi merupakan terjemahan dari artificial insemination. Artificial artinya buatan atau tiruan, sedangkan insemination berasal dari kata latin. Inseminatus artinya pemasukan atau penyampaian. Artificial insemination adalah penghamilan atau pembuahan buatan. Jadi, inseminasi buatan adalah penghamilan buatan yang dilakukan terhadap wanita dengan cara memasukan sperma laki-laki ke dalam rahim wanita tersebut dengan pertolongan dokter. Istilah lain yang semakna adalah kawin suntik, penghamilan buatan dan permainan buatan (PB). Yang dimaksud dengan bayi tabung (Test tubebaby) adalah bayi yang di dapatkan melalui proses pembuahan yang dilakukan di luar rahim sehingga terjadi embrio dengan bantuan ilmu kedokteran. Dikatakan sebagai kehamilan bayi tabung karena benih laki-laki yang disebut dari zakar laki-laki disimpan dalam suatu tabung. Untuk menjalani proses pembuahan yang dilakukan di luar rahim, perlu disediakan ovum (sel telur) dan sperma. Jika saat ovulasi (bebasnya sel telur dari kandung telur) terdapat sel-sel yang masak maka sel telur itu di hisab dengan sejenis jarum suntik melalui sayatan pada perut, kemudian di taruh dalam suatu tabung kimia, lalu di simpan di laboratorium yang di beri suhu seperti panas badan seorang wanita. Kedua sel kelamin tersebut bercampur (zygote) dalam tabung sehingga terjadinya fertilasi. Zygote berkembang menjadi morulla lalu dinidasikan ke dalam rahim seorang wanita. Akhirnya wanita itu akan hamil. Inseminasi permainan (pembuahan) buatan telah dilakukan oleh para sahabat nabi terhadap pohon korma. Inseminasi buatan pada manusia sebagai suatu teknologi reproduksi berupa teknik menempatkan sperma di dalam vagina wanita, pertama kali berhasil dipraktekkan pada tahun 1970. Awal berkembangnya inseminasi buatan bermula dari ditemukannya teknik pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada temperatur – 321 derajat Fahrenheit. Bank sperma atau di sebut juga bank ayah mulai tumbuh pada awal tahun 1970. Inseminasi adalah salah satu tekhnik untuk membantu proses reproduksi dengan cara menyemprotkan sperma yang telah dipreparasi (diproses) ke dalam rahim 3



menggunakan kateter dengan tujuan membantu sperma menuju telur yang telah matang (ovulasi) sehingga terjadi pembuahan. Inseminasi itu pembuahan alami , jadi sperma kita ambil dari suami kemudian dibersihkan (preparasi) lalu dimasukkan kerahim istri dan sperma berjalan sendiri menuju indung telur sehingga pembuahan terjadi alami. Inseminasi adalah proses reproduksi dengan memasukkan sperma yang paling bagus kualitasnya ke dalam rahim. Untuk memilih sperma terbagus ini, tim laboratorium lah yang melakukan pemilahan. 2.2 Manfaat Inseminasi Berikut beberapa contoh manfaat dari inseminasi: a.



Tentunya inseminasi buatan sangat bermanfaat terutama bagi pasangan yang sudah lama menikah dan belum dikaruniai anak.



b.



Prosesnya singkat dan cukup efektif meskipun tidak ada jaminan 100% akan berhasil akibat kondisi pasien yang satu berbeda dengan pasien lainnya.



c.



Dari segi biaya, inseminasi buatan tidak terlalu mahal bila dibandingkan dengan metode lainnya.



d.



Pasien wanita dapat hamil dengan sperma dari pasangan mereka atau bank sperma.



e.



Hampir tidak ada efek samping yang dihasilkan dari inseminasi buatan. Meskipun tidak ada jaminan metode ini berhasil karena kesuksesan inseminasi



buatan dipengaruhi oleh banyak hal termasuk usia, kondisi kesehatan sang pasien, kualitas sperma yang dihasilkan dan lain sebagainya. Inseminasi buatan ditujukan bagi pasangan yang kesulitan mendapatkan momongan akibat jumlah sperma yang terlalu sedikit atau sperma dengan kualitas buruk yang tidak mampu berenang dan mencapai indung telur. Inseminasi buatan juga dapat dilakukan kepada wanita yang mengalami riwayat endometriosis. Dokter akan meminta pasangan tidak melakukan hubungan seks antara tiga hingga lima hari untuk memaksimalkan jumlah sperma yang dapat dikeluarkan. Sperma yang digunakan untuk inseminasi harus segera diberikan ke laboratorium kurang lebih 1 jam setelah dikeluarkan. Pengeluaran sperma dapat dilakukan dengan cara masturbasi di rumah maupun di ruangan yang khusus disediakan di klinik. Kemudian sperma yang telah dipisahkan dimasukkan dalam tabung tipis atau kateter yang dimasukkan ke dalam vagina menuju ke rahim. Inseminasi buatan



4



prosesnya sangat singkat dan tidak menimbulkan rasa sakit, meski pada beberapa wanita mengakibatkan pendarahan kecil. Dokter pun akan meminta Anda beristirahat dan diam di tempat tidur selama 15-45 menit untuk memberi kesempatan sperma bekerja. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan aktivitas Anda seperti biasa. 2.3 Resiko Inseminasi Bagaimanapun, terdapat kemungkinan ada salah satu diantara sperma yang digunakan yang kurang sehat atau kurang berkualitas. Hal ini beresiko membuat bayi lahir dengan cacat bawaan sepertidown syndrome, bibir sumbing dan gagal jantung. Selain dari kualitas sperma yang buruk, resiko juga dapat disebabkan saat proses injeksi sprema ke tubuh wanita. Jadi bagi Anda yang berniat melakukan inseminasi buatan demi memiliki keturunan, segera diskusikan keinginan Anda dengan pasangan, lakukan konsultasi pada dokter ahli dan perluas wawasan Anda tentang inseminasi buatan. 2.4 Pandangan Agama Katholik terhadap Inseminasi Menurut agama katolik hubungan suami istri harus mempunyai tujuan union (persatuan suami istri) dan procreatin (terbuka untuk kemungkinan lahirnya anak). Maka, inseminasi baik yang heterolog (melibatkan pihak ke tiga) maupan yang homolog (antara hubungan suami istri itu sendiri) tidak sesuai dengan ajaran iman katolik, karena dalam prosesnya meniadakan proses union (persatuan suami istri).



5



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Inseminasi adalah salah satu tekhnik untuk membantu proses reproduksi dengan cara menyemprotkan sperma yang telah dipreparasi (diproses) ke dalam rahim menggunakan kateter dengan tujuan membantu sperma menuju telur yang telah matang (ovulasi) sehingga terjadi pembuahan. Inseminasi itu pembuahan alami , jadi sperma kita ambil dari suami kemudian dibersihkan (preparasi) lalu dimasukkan kerahim istri dan sperma berjalan sendiri menuju indung telur sehingga pembuahan terjadi alami. Menurut agama Katholik inseminasi tidak diperbolehkan karena dalam prosesnya meniadakan proses union (persatuan suami istri). 3.2 Saran Dalam setiap melakukan tindakan apapun hendaknya memikirkan dahulu sebab dan akibatnya agar tidak salah langkah, seperti pada inseminasi harus benar dilihat dari bagaimana dari aspek agama dan hukumnya.



6



DAFTAR PUSTAKA http://www.abdulhelim.com/2012/06/anak-hasil-inseminasi-bayi-tabung-dalam.html #ixzz2mh1yRPTR https://www.popmama.com/pregnancy/getting-pregnant/aulia-trisna/proses-inseminasiprogram-kehamilan-yang-lebih-murah-dari-bayi-tabung Yanti, S.S.T M. Keb, Nurul Eko W, S.SiT. 2010. Etika Profesi dan Hukum Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Rihama



7