Rangkuman TPK Sesi UAS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Rangkuman Materi UAS MK. Teknik Pengambilan Keputusan By Kumulasi



Centre of Management 2020/2021



BAB 8 AHP AHP merupakan tools / metode untuk mengambil keputusan. 1. Pendahuluan • Pertama kali dipopulerkan oleh Thomas Lorrie Saaty pada akhir 1970-an. • AHP banyak digunakan dalam melakukan perencanaan stratejik oleh level stratejik atau top management. Perencanaan strategis dilakukan para owner atau direktur, perencanaan jangka panjang. Contohnya penentuan lokasi. Informasi pada level stratejik sangat terbatas dan penuh ketidakpastian. Risikonya besar. • Sistem : ketika komponen-komponen yang ada saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, secara keseluruhan. Dalam melihat permasalahan, penting untuk melihat secara keseluruhan jangan hanya satu sisi saja. Pendekatan sistem (Sistem approach) maksudnya adalah pendekatan ketika menyelesaikan permasalahan tetapi dengan melihat secara keseluruhan, sehingga solusi yang dihasilkan bisa dipakai untuk keseluruhan pula. • Hirarki 🡪 tahapan. AHP menggunakan struktur yang hirarki dan berpikir menggunakan logika hirarki. Lazimnya vertikal, dari atas ke bawah. • Contoh aplikasi AHP di bidang : politik (embargo ekonomi ke Libia), ekonomi (proyek bendungan di Sudan), militer (perang Iran-AS), teknologi (proyek stealth). Mencakup lingkup makro (nasional, regional, internasional) dan mikro (perusahaan, instansi, organisasi) • Aplikasi (Jenis Masalah) ❖ Stratejik (S) 🡪 top management, jangka panjang ❖ Tak Berstruktur (T) 🡪 tidak jelas ❖ Kompleks (K) 🡪 tidak sederhana ❖ Dinamik (D) 🡪 berubah seiring berjalannya waktu • Lingkup ❖ Perencanaan (Planning) cth : membangun pabrik di kota apa ❖ Penetapan Prioritas (Priority Setting) cth : mengembangkan SDM, teknologi, atau jalur pemasaran dulu ❖ Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation) cth : dari uang yang tersedia, berapa % untuk meningkatkan sarana prasarana, % jalur pemasaran, % SDM, dan lain-lain. • Tujuan Penggunaan : Dekomposisi Mengurai suatu permasalahan dan tujuannya untuk pengambilan keputusan.



BAB 9 AHP



1. Konsep Dasar • Stratejik vs Taktis-Operasional (jangka waktu, informasi, ketidakpastian, dll) • Intuitif vs Rasional (Proses/model dan akibat) • Kualitatif vs Kuantitatif (Logika, transfer) • Analisa Matematika vs Statistika (asumsi minimal, transparansi proses) • Kualitas data vs Kuantitas data (expert judgement vs jumlah walau awam) • Pendekatan sistem (holistik) secara keseluruhan • Strukturisasi masalah yang tak berstruktur (ill structure) – tak jelas awal dan akhir • Rekayasa Konsensus vs Voting (Delphi atau NGT); setiap orang yg terlibat dalam proses pengambilan keputusan dapat memberi warna pada keputusan akhir, musyawarah utk mufakat • Pengambilan Keputusan Secara Kelompok (GDM) 🡪 Peneliti/Perencana dapat bertindak hanya sebagai knowledge engineer ⮚ Strategi : Pola atau rencana memadukan tujuan utama, kebijakan, dan rangkaian kegiatan sebuah organisasi dalam suatu kesatuan yang utuh (Quinn, 1991) ⮚ Penelitian : Usaha untuk mencari suatu produk, proses, fasilitas atau pengetahuan baru yang diperbaiki – proses untuk mencari jawaban permasalahan atau pencapaian tujuan 2. Proses Perencanaan • Dalam perencanaan stratejik, harus menilai situasi eksternal dan internal untuk membuat struktur, lalu mencari perumusan sasaran dan strategi, selanjutnya melakukan pengkajian strategi (alternative), dan dilaksanakan strateginya yang merupakan hasil dari perhitungan tersebut. • Planning : aktivitas dinamis, bertujuan yang berkaitan dengan usaha mengarahkan hasil yang akan diperoleh menjadi yang diharapkan 🡪 Forward Planning Process : rencana dari awal menerima







🡪 Backward Planning Process : mengatur deadline terlebih dahulu, lalu buat rencana mundur Dalam proses aplikasi AHP, peneliti akan banyak menghabiskan waktu dan effort di : o Penyusunan Struktur 🡪 paling banyak, penting - Masalah yang benar-benar baru (lk 75 %) - Revisi (lk 50 %) o Penilaian Struktur – tergantung ketersediaan expert (lk 20-40 %)



o



Verifikasi & Rekomendasi Implementasi (lk 5-10 %)



3. Struktur Hirarki (AHP) • Ada elemen • Ada level 🡪 berisi Elemen-Elemen dengan karakteristik sama, saling bebas, tidak rancu Misal : pada level aktor, karakternya sama pihak / orang. • Ada hubungan antar elemen dengan level yang berbeda (hubungan yg logik) (dari atas ke bawah, bawah ke atas)



Penilaian dilakukan oleh ahli / pakar pada bidang sesuai masalahnya. Ahli mengisi kuisioner lalu peneliti yang menghitung. Dari hasil perhitungan, didapat rekomendasi alternatif mana sebaiknya yang dipilih untuk memecahkan masalah. Dalam satu level, jumlah bobot adalah 1. Bobot tertinggi pada alternatif itu yang dipilih. Bobot tertinggi pada tujuan, aktor, dan faktor berarti elemen tersebut paling berpengaruh atau lebih penting dibandingkan elemen lain pada level yang sama. •







Penyusunan struktur AHP Awalnya tanpa struktur, jadi berstruktur. Struktur itu bisa jadi gambaran logika manusia dalam menilai, memilih alternatif, menerima informasi. Dalam penyusunan struktur, wajib melakukan kaji pustaka, diskusi tim, interview pakar, lalu kaji ulang struktur tersebut. Setelah fix, buat kuisioner awal (draft). Lalu uji coba (format dan definisi elemen) dan selanjutnya membuat kuisioner. Elemen Struktur Minimal harus logis, ada dukungan teoritik. Kedudukan pada level struktur harus benar, termasuk level mana. Secara menyeluruh harus logis.







Didefinisikan dengan jelas dan tegas. Jumlah level/struktur akan memengaruhi kompleksitas. Struktur AHP secara umum (forward) terdiri dari : ❖ ultimate goal / fokus (level 0) ❖ faktor (level 1) ❖ aktor (level 2) ❖ tujuan (level 3) ❖ alternatif / scenario / strategi (level 4) atau bisa juga terdiri dari fokus 🡪 kriteria 🡪 subkriteria, 🡪 alternatif. Super struktur terdiri dari struktur induk 🡪 struktur anak 1 🡪 struktur anak 2.



BAB 10 AHP



a. Porses aplikasi AHP • Penyusunan struktur - Masalah yang benar-benar baru - Revisi • Penilaian struktur – tergantung ketersediaan expert • Verifikasi dan rekomendasi implementasi b. Struktur hirarki AHP • Ada elemen/komponen • Ada level/jenjang berisi elemen yang berkarakteristik sama • Ada hubungan antar elemen dengan level yang berbeda - Common - Individual Note: - Elemen-elemen pada level yang sama harus bersifat bebas (independent) - Jika tidak bersifat tak bebas (dependent) harus menggunakan pendekatan agregasi. - Kondisi ini sering/biasa terjadi pada analisis masalah yang bersifat makro, dan jarang terjadi pada masalah yang mikro (manajerial)



c. Pedoman menyusun struktur Struktur / Hirarki : - Kaji Pustaka - Diskusikan dalam tim - Interview dengan Pakar - Kaji Ulang struktur - Buat Kuesioner awal (draft) - Uji Coba (format dan definisi elemen) - Kuesioner d. Penilaian struktur AHP SKALA PENILAIAN : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dan kebalikan / reciprocal 1/1 1/2 1/3 1/4 1/5 1/6 1/7 1/8 1/9 misal : F1 dibanding F2 (F1/F2) 1 : F1 Sama .... F2 Kebalikan 1 3 : F1 Sedikit lebih .... F2 ,, 1/3 5 : F1 Jelas lebih .... F2 ,, 1/5 7 : F1 Sangat jelas lebih .... F2 ,, 1/7 9 : F1 Mutlak lebih .... F2 ,, 1/9 Catatan : nilai 2, 4, 6, dan 8 memiliki arti diantara nilai tersebut di atas ; skala tersebut adalah terbaik dari 27 jenis skala lain e. Perhitungan bobot prioritas



BAB 11 AHP



a. Penggabungan pendapat • Ada lebih dari 1 orang yang memberikan pendapat/penilaian/judgement • Periksa dahulu CI (Consistency Index) atau CR (Consistency Ratio) dari setiap pendapat • Pertimbangkan perlunya dilakukan Revisi Pendapat (Revised Judgement) b. Konsistensi penilaian pendapat Tolok Ukurnya : CI atau CR Gambaran ; - kepakaran pada bidang yang dikaji - kesungguhan dalam menilai Batasnya tidak seragam tergantung pada penilai dan tingkat kepakarannya



BAB 12 AHP



Standar konsistensi Pakar yang baik adalah pakar yang memberikan nilai dengan konsisten. Dimana tingkat kekonsistenan pakar bisa dilihat dari CI dan CR. Suatu perhitungan dianggap baik jika CI ≤ 0,1. Namun untuk kasus kasus tertentu hal tersebut sulit tercapai maka dari itu adanya standar kosistensi. Yang terdiri dari : 1. Teori CR. CI kurang smaa dengan 0,1 (SAATY) 2. Teori + allowance (kelonggaran 20%) → CI atau CR ≤ 0,12 (0,1+0,02) 3. Rataan CI atau CR dari pendapat para pakar missal : Cia = 0,11



CIb = 0,125



CIc = 0,15



Maka standar konsistesi =



= 0,128



4. Ditetapkan oleh peneliti sendiri Batas toleransi standar konsistensi 1. Teori SAATY Penilaian pakar 0,1 sampai (0,1+20%) → boleh di revisi Contoh CI → 0,11 (Boleh direvisi) CI → 0,135 à tidak bisa di revisi dan harus wawancara ulang 2. Teori + Allowance → 0,12+ (20% x 0,12) = 0,144 Batas toleransi standar konsistensi adalah 20% untuk semua teori. Boleh melakukan revisi selama nilai yang di dapat dibawah batan toleransi standar konsistensi ,jika melebihi batas maka harus wawancara ulang.



Revisi Pendapat Diizinkan untuk melakukan tetapi kurang disukai karena dapat mengubah pendapat asli. Maka dari itu harus dibatasi dimana CI tidak melebihi batas kelonggaran sebesar 20%. Adapun metoda merevisi pendapat yaitu : Menggunakan prinsi MAD (mean absolute decision) max max baris → max kolom → ganti aij dengan wi/wj → hitung CI atau CR



BAB 13 ANP



• • •



ANP Analisa pengaruh (influences) ANP, dikembangkan 1975 →supermatrix Approach : linear/piecemeal & holistic ANP (Network) : Alternatif  → Cluster



Fokus • Hirarki memberi perhatian pada kontribusi peran elemen pada setiap level terhadap goal. • Network memberi perhatian pada adanya dan besarnya /dominasi pengaruh antar elemen terkait dengan atribut atau kriteria tertentu Contoh : untuk meningkatkan ekonomi, apakah defisit dikurangi, perdagangan dan investasi ditingkatkan – bisa digunakan pendekatan konsep klasik/sederhana (langsung membandingkan); gunakan kriteria (simple AHP); atau gunakan network. Dominasi langsung, Tak Langsung, Values, Scales • Pilih jadi artis atau jadi musisi – tergantung criterion • Coach dan atlit dalam mencapai prestasi – coach punya peran (?) • Values yang bisa menjadi criteria (→ anchor) o Physical : health, exercise, sports etc. o Educational: learning, communication, infomation etc. o Economic : money, property, manufacturing , agriculture etc. o Production: ................................ • •



Skala : Ratio scale → pairwise comparison AHP ada Expert Choice; ANP operasi matrix yang beragam



Feedback Network • Banyak problema yang tidak bisa dibuat strukturnya karena : ada interaksi dan dependensi antara elemen pada level atas dengan elemen pada level di bawah serta kebalikannya. • Feedback structure tidak dalam bentuk hirarki dari atas ke bawah → bentuk network atau hubungan siklik antar elemen dalam cluster (→ level) Contoh Aplikasi Contoh : Fastfood Restaurants (Economic Benefits as The Single Criterion) Advertising : creativity, promotion, frequency (most influential *) Competition : fast-food chain (McD, BK, Wn’s), lain tak masuk. Other : price, location (*), customer service, speed, cleanliness, menu items (*), take-out, reputation Quality : nutrition, taste, portion (*)