Refleksi Kasus 6 (Kista Bartholini) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA : Fidela Firwan Firdaus NIM



: 20080310018



RSUD : Panembahan Senopati Bantul REFLEKSI KASUS 1. PENGALAMAN Seorang pasien datang ke poliklinik kebidanan dan kandungan RSUD Bantul dengan keluhan nyeri di labia mayor kanan dan ada benjolan di jalan lahir. Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa sebelumnya. Pemeriksaan ginekologis inspeksi didapatkan: sikatrik (-), tanda radang (+), ada benjolan di area vulva khususnya kelenjar bartholini. Palpasi : nyeri tekan (+).. Oleh dokter, pasien didiagnosis kista bartholini sehingga dirawatinapkan dan direncanakan marsupialisasi. 2. MASALAH YANG DIKAJI Mengapa pasien direncanakan marsupialisasi? Apa tujuan dilakukannya marsupialisasi? 3. ANALISA KRITIS Marsupialisasi Kista Bartholini adalah Suatu incisi vertikal disebut pada bagian tengah kista, lalu pisahkan mukosa sekiar; (kanan) Dinding kista dieversi dan ditempelkan pada tepi mukosa vestibular dengan jahitan interrupted sehingga ketika sembuh akan membentuk saluran yang baru. Prosedur ini tidak boleh dilakukan ketika terdapat tanda- tanda abses akut.



Gambar 1. Proses Marsupialisasi Setelah dilakukan persiapan yang steril dan pemberian anestesi lokal, dinding kista dijepit dengan dua hemostat kecil. Lalu dibuat incise vertikal pada vestibular melewati bagian tengah kista dan bagian luar dari hymenal ring.Incisi dapat dibuat sepanjang 1.5 hingga 3cm, bergantung pada besarnya kista. Berikut adalah peralatan yang diperlukan dalam melakukan tindakan marsupialisasi.



Setelah kista diincisi, isi rongga akan keluar. Rongga ini dapat diirigasi dengan larutan saline, dan lokulasi dapat dirusak dengan hemostat. Dinding kista ini lalu dieversikan dan ditempelkan pada dindung vestibular mukosa dengan jahitan interrupted menggunakan benang absorbable 2 -0.18 Sitz bath dianjurkan pada hari pertama setelah prosedur dilakukan. Kekambuhan kista Bartholini setelah prosedur marsupialisasi adalah sekitar 5-10 %. 4. DOKUMENTASI A. Identitas Nama



: Ny. P



Usia



: 62 Tahun



Alamat



: Mejo Legi Karang Tengah Imogiri Bantul



Pekerjaan



: Buruh



Pendidikan



: SMA



Agama



: Islam



Tanggal masuk : 24 September 2012 Nomor RM



: 48 03 45



B. Anamnesis Keluhan utama



: Pasien merasa nyeri di labia mayor kanan dan ada benjolan di jalan lahir.



Riwayat penyakit sekarang



: Pasien datang dari poli dengan keluhan nyeri di labia mayor kanan dan merasa ada benjolan di jalan lahir.



Riwayat penyakit dahulu



: Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa sebelumnya.



Riwayat penyakit keluarga



: Riwayat Asma, Diabetes Melitus, Hipertensi, dan Penyakit Jantung disangkal



C. Pemeriksaan Fisik Kondisi Umum



: Baik, Sadar, Tidak tampak anemis.



Vital Sign



: TD : 120/80 mmHg



RR : 20 x/menit



N : 80 x/menit Status Generalisata



T : 36,5 ⁰C



: Kepala : mesocephal Mata



: conjungtiva anemis (-/-), sclera icteric (-/-)



Hidung



: simetris, tidak ada deformitas, sekret (-/-)



Mulut



: bibir tidak tampak sianosis



Leher



: pembesaran limfonodi (-)



Thorax



: simetris, ketinggalan gerak (-/-), sonor (+/+) normal,



vocal fremitus (+/+) normal, vesikular (+/+) normal, COR S1-S2 regular Abdomen : supel, peristaltik (+) normal, nyeri tekan (-), timpani (+), tidak ada tanda peradangan, tidak ada sikatrik Extremitas : akral hangat, nadi cukup, edema (-/-) Kulit Status Ginekologi



: turgor dan elastisitas kulit baik, ujud kelainan kulit (-)



: Pemeriksaan Luar : Inspeksi : sikatrik (-), tanda radang (+), ada benjolan di area vulva khususnya kelenjar bartholini. Palpasi : nyeri tekan (+).



D. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : (Darah Lengkap) Hb



: 13,2 gr%



AL



: 6,6 ribu



AT



: 241 ribu



HMT



: 37,7 %



Golongan Darah



:A



PPT



: 13,7 detik



APTT



: 31,9 detik



Kontrol PPT



: 13,9 detik



Kontrol APPT : 33,7 HbsAg



: Negatip



E. Diagnosis Kerja Kista Bartholini F. Terapi 24 September 2012 S: Pasien merasa ada benjolan di jalan lahir O: Terdapat benjolan di labia mayor, TD 120/80 mmHg A: Kista bartholini



P: Rencana marsupialisasi (25 September 2012) 25 September 2012 19.00 Telah dilakukan marsupialisasi dengan anastesi lidocain Dx : Post marsupialisasi Tx :



Amoxicilin



3 x 500 mg



Asam Mefenamat



3 x 500 mg



SF



2x1



B Comp



2x1



Vit C



2x1



Pasang tampon 26 September 2012 S: Pasien merasa nyeri vulva O: KU baik, tampak sedikit benjolan pada labia ± 2 cm A: Post marsupialisasi P: Amoxicilin



3 x 500 mg



Asam Mefenamat



3 x 500 mg



SF



2x1



B Comp



2x1



Vit C



2x1



Pasang tampon 5. REFERENSI 1. Kista



Bartholini.



2009.



Diakses



pada



tanggal



26



September



2012,



dari



26



September



2012,



dari



http://obgynunair.wordpress.com/tour-of-duty/ginek-akut/ 2. Kista



Bartholini.



2010.



Diakses



pada



tanggal



http://www.scribd.com/doc/43731478/LapKas-Kista-Bartholini-Ctine-drNandono 3. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Edisi kedua. Cetakan ketujuh. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.