Rekayasa Ide Pengantar Ekonomi Makro - Evan Sari Maqdalena Nainggolan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REKAYASA IDE PENGANTAR EKONOMI MAKRO “Solusi Mengatasi Pengangguran di Indonesia” (Dosen Pengampu: Armin Nasution, SE., M.Si)



Disusun Oleh : Nama



: Evan Sari Maqdalena Nainggolan



Nim



: 7203210014



Jurusan



: Manajemen Kelas B



PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya tugas ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun atas dasar tugas Rekayasa Ide mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro, Bapak Armin Nasution, SE., M.Si yang telah membimbing saya dalam penyelesaian tugas ini. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca dimasa yang akan datang. Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca



yang



membangun



sangat



penulis



harapkan



guna



menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk para pembaca sekalian.



Medan, April 2021



Evan Sari Nainggolan



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1 1.1. Latar Belakang..............................................................................................1 1.2. Metode Penelitian.........................................................................................1 1.3. Tujuan Penulisan...........................................................................................1



BAB II PERMASALAHAN..................................................................................3 BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN.............................................................6 BAB IV PENUTUP................................................................................................9 2.1. Kesimpulan...................................................................................................9 2.2. Saran..............................................................................................................9



DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengangguran bukanlah masalah yang baru dihadapi oleh Negara Indonesia, bahkan sejak Negara ini berdiri saja pengangguran sudah menjadi masalah yang dianggap serius oleh pemerintah. Namun meskipun demikian pengangguran tetap terus meningkat dan belum dapat dituntaskan oleh pemerintah. Disamping itu, pertumbuhan masyrakat yang tinggipun turut menjadi pemicu naiknya tingkat pengangguran di Indonesia. Selain tingkat pertumbuhan masyarakat yang tinggi, rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat serta mental yang kurang baikpun menjadi factor yang meningkatkan jumlah pengangguran. Tingginya angka pengangguran dapat membawa bangsa berada pada bibir kehancuran yang sulit dihindarkan. Jika hal ini benar-benar terjadi maka tidak saja negara tidak menjalankan kewajiban dasarnya juga dapat dinyatakan pemerintah telah mencederai hak



asasi



rakyatnya. Pemerintah dipandang tidak serius mengatasi masalah pengangguran. Pengangguran tidak dapat dibiarkan bertambah secara terus menerus tanpa dibarengi dengan terobosan cara-cara baru untuk menekan angka pengangguran. Cara-cara tersebut dapat berasal dari berbagai pihak seperti pemerintah, pihak swasta, dan juga pihak perguruan tinggi. Dalam konteks ini, penulis sebagai pihak yang berada dalam lingkup pendidikan perguruan tinggi akan ikut ambil bagian berkontribusi untuk mencari solusi pemecahan masalah pengangguran di Indonesia. 1.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam menyusun Rekayasa Ide adalah metode deskriptif induktif.



1



1.3. Tujuan Penulisan 1. Memenuhi tugas Rekayasa Ide yang diberikan oleh dosen pengampu dalam



mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro.



2. Untuk menambah wawasan tentang permasalahan pengangguran di Indonesia. 3. Membuat kita menjadi lebih berfikir secara kritis dan dapat melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik di dalam suatu perekonomian.



2



BAB II PERMASALAHAN Indonesia sebagai negara berkembang sampai saat ini masih belum bisa dipisahkan dari masalahmasalah sosial yang mencengkeram masyarakatnya, terutama masalah sosial ekonomi serta masalah lapangan pekerjaan. Hal ini pemerintah memegang peranan yang penting dalam rangka melindungi masyarakatnya dari segala ekses buruk masalah sosial ekonomi, suatu realitas kehidupan dalam masyarakat jika tanpa adanya peranan pemerintah, maka masyarakat akan melahirkan berbagai bentuk kekerasan dan kekacauan. yang menjadi momok paling menakutkan dari dampak masalah sosial ekonomi adalah pengangguran. Data menunjukkan dari jumlah usia kerja penduduk Indonesia sebesar 152.649.981orang, sebagian besar terdiri atas angkatan kerja sebesar 100.316.007 orang (65,72%) dan bukan angkatan kerja 52.333.974 (34,28%) orang. Dari jumlah angkatan kerja sebesar 100.316.007 orang, sebagian besar terdiri atas mereka yang bekerja sebesar



90.784.917



orang



(90,50%)



dan



penganggur



terbuka



sebesar 9.531.090 orang (9,50%). Di samping itu dari sisi pendidikan yang ditamatkan, mereka yang tamat pendidikan dasar (SD dan SMP) tetap mendominasi jumlah yaitu sebesar 57.738.014 orang (57,56%), dan terkecil disumbangkan tamatan perguruan tinggi sebesar 4.630.337 orang



(4,62%). Sedangkan dari jumlah bukan angkatan kerja sebesar



52.333.974 orang, jumlah terbesar ada pada mereka yang berprofesi mengurus rumah tangga yaitu sebesar 32.654.468 orang (62,39%) dan sisanya terbagi atas mereka yang masih sekolah sebesar 11.730.912 orang (22,42%) dan 7.948.594 orang (15,19%) lainnya. Mencermati



3



data di atas, ternyata mereka yang bekerja jumlahnya jauh lebih besar yaitu 90 juta lebih dibandingkan mereka yang menganggur maupun yang bukan angkatan kerja. Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia setiap tahunnya adalah masalah pengangguran yang tidak ada habisnya. Pengangguran terus bertumbuh dari tahun ketahun dan belum menemukan solusi yang tepat yang ampuh mengatasi pengangguran. Berbagai cara yang sudah diambil sedikit banyaknya telah mengurangi beberapapersen tingkat pengangguran di Indonesia. Namun pengangguran itu sendiri terus bertambah seiring meningkatnya tingkat pertumbuhan penduduk, rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan serta faktor-faktor lainnya.



Jenis-Jenis Pengangguran Pengangguran di Indonesia ada beragam dan disebabkan oleh halhal yang beragam pula. Namun sedikit banyaknya jenis-jeis pengangguran itu dapat diselesaikan dengan cara yang ampak sama. Adapun jenis-jenis pengangguran yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. 2. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya orang yang bekerja saat musim panen padi tiba, tapi saat musim panen berlalu ia kembali menganggur dan menunggu musim panen berikutnya. 3. Pengangguran Siklikal 4



Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. Contohnya adalah pengngguran yang disebabkan oleh kerugian yang dialami oleh perusahaan sehingga beberapa pekerja terpaksa di-PHK. Selain dibagi kedalam jenis, pengangguran itu sendiri juga dapat dibagi berdasarkan sifat-sifatnya. Adapun pengangguran berdasarkan sifatnya dibagi menjadi: 1. Pengangguran Terbuka ( Open Unemployment) Meliputi pengangguran sukarela maupun pengangguran karena terpaksa Orang-orang yang menganggur secara sukarela adalah mereka yang tidak ingin menerima pekerjaan yang sebenarnya amp mereka peroleh, mungkin karena mereka memiliki cara atau sumber lain untuk menopang hidupnya. Pengangguran karena terpaksa merupakan suatu keadaan di mana para pencari kerja ingin bekerja, akan tetapi tidak ada pekerjaan yang tersedia baginya. 2. Pengangguran Terselubung (Disguised Underemployment) Suatu situasi kesenjangan antara beban tugas dengan sumber daya (khususnya tenaga kerja) yang ada. Sepintas lalu, ampak bahwa semua pekerja terdaya-gunakan, tetapi dalam kenyataannya banyak waktu yang tersia-siakan oleh para pekerja tersebut yang sering melakukan kegiatan yang tidak produktif di tengah-tengah jam kerja. 3. Pengangguran Tertutup Pengangguran tertutup adalah jenis pengangguran yang bekerja namun tidak sesuai dengan keahlian yang ia miliki sehingga produktivitasnya tidak optimal.



5



BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN Apapun dimensi dan penyebab timbulnya pengangguran di Indonesia, semuanya selalu berkaitan dengan kerapuhan mental manusianya yang diakibatkan oleh buruknya lingkungan dan taraf hidup warisan penjajahan. Oleh karena itu, penulis menjabarkan beberapa cara untuk



mengatasi



pengangguran.Pengangguran



dapat



dihambat



pertumbuhannya dengan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut : a)



Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan. Salah satunya bisa



diwujudkan dengan memberdayakan sektor informal padat karya, home industry. b)



Menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Diharapkan dengan demikian para



lulusan sekolah ataupun perguruan tinggi tidak hanya memiliki tujuan sebagai pegawai saja, namun lebih baik apabila mereka membuat usaha-usaha yang dapat menyerap tenaga kerja sehingga dengan demikian membantu pemerintah dalam mengatasi jumlah pengangguran yang kian banyak. Dan bisa kita lihat akhir- akhir ini, sudah banyak sekali lulusan muda berbakat yang sukses melakukan kegiatan usaha. c)



Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja,



menambah keterampilan, dan meningkatkan pendidikan. d)



Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang



6



kelebihan ke tempat atau sector ekonomi yang kekurangan. e)



Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan



jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.



f)



Segera



melakukan



pembenahan,



pembangunan



dan



pengembangan



kawasan- kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia. g)



Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan



penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci. h)



Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena



terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja. i)



Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya



daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosipromosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.



7



j)



Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki



keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja. k)



Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan



menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan



kerja



baru



atau



melancarkan



sistem



transmigrasi



dengan



mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah. l)



Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar



negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. m)



Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional



(Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar



para



penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja. n)



Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia



mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif.



8



BAB IV PENUTUP 2.1. Kesimpulan Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Secara umum pengangguran dapat dibedakan menjadi 2 golongan, menurut lama waktu kerja (pengangguran terselubung, setengah menganggur, terbuka) dan menurut penyebabnya (pengangguran konjungtural, structural, friksional, musiman, teknologi, dan siklus). Pengangguran disebabkan oleh beberapa hal seperti laju pertumbuhan penduduk yang besar, minimnyaa lapangan pekerjaan, malasmencari pekerjaan, dll.Melemahnya daya serap tenaga kerja di beberapa sektor industri, membuat angka pengangguran bertambah. BPS melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa. Pengangguran menyebabkan munculnya kemiskinan, gangguan psikologi, tindak kejahatan dan kriminal, dan menyebabkan tingkat pendapatan nasional menurun.Pengangguran dapat



9



dikurangi dengan beberapa cara seperti memperluas lapangan pekerjaan, mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah keterampilan, meningkatkan pendidikan, dan lain-lain. 2.2. Saran Peningkatan pada mobilitas modal dan tenaga kerja dan segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan kerja (lowongan) kerja yang kosong dan mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.



DAFTAR PUSTAKA



http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=98327 http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=108653 http://ngurahobelixs.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pengangguran-di indonesia.html#



10