Reorder Point 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REORDER POINT Perkiraan perhitungan kebutuhan obat di instalasi farmasii dinas kesehatan Deli Serdang tidak melakukan perhitungan perkiraan kebutuhan obat yang seharusnya. Hanya saja dalam perencanaan kebutuhan obat untuk tahun berikutnya berdasakan pada pemakaian tahun lalu. Pemesanan obat dilakukan berdasarkan dari laporan kebutuhan obat dipuskesmas tidak melakukan pemesanan dengan metode Reorder Point (ROP). Reorder Point (ROP) menurut John dan Harding adalah keputusan mengenai kapan mengajukan pemesanan kembali. Keputusan tersebut terletak pada dua faktor, yaitu : pertama pertimbangan tingkat pemesanan kembali secara langsung berdasarkan pada pemakaian normal dan yang kedua pertimbangan sediaan pengaman berdasarkan derajat ketidakpastian dan tingkat pelayanan yang diminta. Model ROP terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat di dalam stok berkurang terus, sehingga kita harus menentukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan untuk memesan kembali sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan. Jumlah yang diharapkan tersebut dihitung selama masa tenggang, mungkin dapat juga ditambahkan dengan safety stock yang biasanya mengacu kepada probabilitas atau kemungkinan terjadinya kekurangan stok selama masa tenggang. Dengan mempertimbangkan safety stock maka perhitungan titik pemesanan kembali menurut Heizer dan Render adalah : Reorder Point (ROP) = (d x L) + SS



Keterangan 1. 2. 3.



L D SS



:



: Lead Time : Permintaan Harian : Safety Stock



Kadangkala tingkat pemesanan kembali lebih besar daripada persediaan maksimum, hal ini disebabkan karena lead time yang terlalu lama atau tidak diketahuinya dengan pasti tingkat permintaan dan lead time.



Kadangkala tingkat pemesanan kembali lebih besar daripada persediaan maksimum, hal ini disebabkan karena lead time yang terlalu lama atau tidak diketahuinya dengan pasti tingkat permintaan dan lead time. Contoh Perhitungan ROP : Disebuah rumah sakit jumlah pemakaian obat x per 90 hari adalah 4.866 tablet. Waktu tunggu obat paling lama adalah 2 hari dengan jumlah Buffer stock 222 tablet. Hitunglah ROP nya! Jawab : Jumlah pemakaian rata-rata (d) L



= 2



ROP



= (d x L) + SS



= 4.866 tablet/90 hari = 54 tablet



= (54 x 2) + 222 = 330 tablet. Jadi, Reorder Point untuk obat x adalah 330 tablet. Berdasarkan perhitungan tersebut, artinya pada lead time/waktu tunggu selama 2 hari dengan pemakaian rata-rata 54, obat X dapat dilakukan pemesanan kembali ketika stok obat sudah mencapai 330 tablet.



Sumber



:



Maimun, Ali. 2008. Perencanaan Obat Antibiotik berdasarkan Kombinasi Metode Konsumsi dengan Analisis ABC dan Reorder Point terhadap Nilai Persediaan dan Turn Over Ratio di Instalasi Farmasi RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro.



Utari, Anindita. 2014. Cara Pengendalian Persediaan Obat Paten dengan Metode Analisis ABC, Metode Economic Order Quantity (EOQ), Buffer Stock dan Reorder Point (ROP) di Unit Gudang Farmasi RS Zahirah Tahun 2014. Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.