Resume Buku Pengantar Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME PENGANTAR MANAJEMEN “Priyono & Dr. H.B. Siswanto, M.Si”



Theofilus Gabriel 2001136048



FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS RIAU 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada semua makhluk hidup yang



ada



di alam ini dan dengan anugerah itulah penulis dapat



menyusun tugas resume buku mata kuliah Pengantar Studi Manajemen dalam rangka pemenuhan tugas kuliah. Dalam



makalah



ini



di



bahas



manajemen, pengertian dan arti penting.



mengenai



konsep



dasar



Disini juga dibahas mengenai



sejarah, tokoh, organisasi, teori dan praktik. Bagaimana menjalin hubungan yang baik antar karyawan dalam memotivasi pekerja. Dalam penulisan makalah ini, penulis sangat menyadari banyaknya kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Manusia tidak sempurna tidak luput dari kesalahan, maka apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Duri, 15 Oktober 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................ i DAFTAR ISI..................................................................................................... ii BAB I ............................................................................................................... 1 A. Latar belakang ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1 C. Tujuan ..................................................................................................... 1 BAB II.............................................................................................................. 2 BUKU 1 ........................................................................................................ 2 Bab 1 Sejarah dan Teori Manajemen ........................................................... 2 Bab 2 Kerangka Kerja Manajemen Sumber Daya Manusia........................... 4 Bab 3 Organisasi ........................................................................................ 5 Bab 4 Kepemimpinan ................................................................................. 6 Bab 5 Manajemen Strategik ........................................................................ 6 Bab 6 Motivasi ........................................................................................... 8 BUKU 2 ........................................................................................................ 9 Bab 1 Konsep Dasar Manajemen................................................................. 9 Bab 2 Perkembangan Konsep Manajemen ................................................. 10 Bab 3 Perencanaan ................................................................................... 11 Bab 4 Pengorganisasian ............................................................................ 14 Bab 5 Pengarahan..................................................................................... 16 Bab 6 Pemotivasian .................................................................................. 17 Bab 7 Pengendalian .................................................................................. 19 Bab 8 Kepemimpinan ............................................................................... 19 ii



Bab 9 Pengambilan Keputusan .................................................................. 20 Bab 10 Manajemen Mutu.......................................................................... 21 BAB III........................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 23



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Latar belakang penulis membuat critical book report yang berjudul „Pengantar Manajemen‟ ini karena penulis menjabarkan dan menjelaskan tentang Ilmu Pengantar Manajemen, seberapa pentingnya ilmu ini terhadap kehidupan sehari-hari terutama lingkungan berorganisasi. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah: 1. Pengertian Manajemen 2. Prinsip Manajemen 3. Fungsi dan Tujuan Manajemen 4. Kepemimpinan 5. Motivasi 6. Perencanaan 7. Pengambilan Keputusan 8. Manajemen Mutu C. Tujuan Tujuan penulis menyusun tugas resume ini dalam rangka pemenuhan tugas kuliah



serta



untuk



mengetahui Ilmu



Pengantar



Manajemen dan



menjelaskan tentang pengertian dan pembahasan mengenai manajemen.



1



BAB II PEMBAHASAN 1



BUKU 1



Judul Buku



: Pengantar Manajemen



Penulis



: Priyono



Penerbit



: Zifatama Publisher



Kota Terbit



: Sidoarjo



Tahun Terbit : 2007 Tebal Buku



: 140 Halaman



Editor



: Teddy Chandra



Bab 1 Sejarah dan Teori Manajemen A. SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman purba atau zaman batu, manusia juga menggunakan



keterampilan



dan



keahliannya



untuk



membuat alat-alat dari batu guna merealisasikan tujuan hidupnya. Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan



perkembangan



pengetahuan



dan



keterampilan



yang diperoleh



Pengetahuan



serta



teknologi (IPTEK)



keahlian oleh



manusia



serta itu.



terus tumbuh dan berkembang.



Pertumbuhan itu sekaligus juga mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia. 1



2 Zifatama Publisher. Priyono.2007.Pengantar Manajemen.Sidoarjo:



2



Peran manajer (pimpinan) dalam menentukan pilihan kebijaksanaan



perusahaan adalah sangat penting. Selain itu, manajer harus dianggap sebagai reformis dalam memperbarui persyaratan-persyaratan kerja, kondisi kerja, hari standar kerja, tanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan dan lain-lain. Dari perbaikan/pembaharuan dalam manajemen, aspek-aspek manajemen ilmiah mempunyai



tujuan



agar



tingkat



produktivitas



perusahaan, efisien



dan



efektivitas perusahaan dapat ditingkatkan. Selain itu dalam manajemen ilmiah juga memperhatikan prinsip. B. PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIAWI Perkembangan berikutnya dalam manajemen dimulai sejak 1930 dan menjadi populer



pada



tahun



1950-an,



yaitu



manajemen



yang



banyak



memberikan perhatian terhadap hubungan kemanusiaan kepada para karyawan. Pandangan ini muncul manajemen



sebagai



akibat



dari



kelemahan-kelemahan



pada



yang berorientasi tugas (klasik) yang kemudian menimbulkan



banyak kritik terhadapnya. Dengan gaya ortodoks dan otokratis itu, maka pekerjaan menjadi monoton



dan



membosankan



sehingga



menimbulkan



stres serta produktivitas menjadi mandek atau bahkan menurun. C. PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN Manajemen



dapat



dipandang



sebagai suatu sistem terbuka



yang



berinteraksi dengan lingkungannya dalam proses mengubah input atau masukan sumber daya menjadi output



atau



keluaran



produk



(barang



dan



jasa).



Lingkungan input merupakan aspek yang terpenting dalam suatu sistem terbuka. sekaligus



Lingkungan tersebut umpan



balik



merupakan



tempat



asal



sumber



daya



dari pelanggan, yang berdampak terhadap output



organisasi. Umpan balik dalam lingkungan memberikan masukan bagi organisasi tentang seberapa baik organisasi memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas. Tanpa adanya keinginan konsumen untuk



menggunakan



produk-produk



organisasi, sangat sulit bagi organisasi untuk beroperasi atau bertahan di bidang usahanya dalam jangka panjang. 2



3 Zifatama Publisher. Priyono.2007.Pengantar Manajemen.Sidoarjo:



3



Bab 2 Kerangka Kerja Manajemen Sumber Daya Manusia



A. Sejarah Lahirnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen Sumber



Daya



Manusia



bukanlah merupakan hal yang



timbul secara mendadak. Sudah sejak lama manusia hidup berorganisasi, seiring dengan itu dilakukan.



manajemen



sumberdaya



manusia



sebenarnya



juga



Kehidupan organisasi yang telah lama ada, seperti misalnya di



bidang pemerintahan, ekonomi dan kemasyarakatan dibutuhkan satuan kerja yang secara khusus akan mengelola sumber daya manusia. Tonggak sejarah yang teramat penting dalam menandai diperlukannya adalah



timbulnya



Revolusi



Industri



sumber



daya



manusia



di Inggris. Dampak Revolusi Industri



tidak hanya merubah cara produksi, tetapi juga penanganan sumber daya manusia yang berbeda dengan sebelumnya, lahirnya berbagai perusahaan



dengan



penggunaan teknologi memungkinkan diproduksinya 24 Pengantar Manajemen PRIYONO barang secara besar-besarnya dengan memanfaatkan tenaga manusia yang tidak sedikit. B.



Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Organisasi memiliki berbagai macam sumber daya sebagai input



untuk diubah menjadi output berupa produk barang atau jasa. Sumber daya tersebut meliputi modal atau



uang,



teknologi untuk



menunjang



proses



produksi, metode atau strategi yang digunakan untuk beroperasi, manusia dan sebagainya. Di antara berbagai macam sumber daya tersebut, manusia atau sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting.



3



4 Zifatama Publisher. Priyono.2007.Pengantar Manajemen.Sidoarjo:



4



Bab 3 Organisasi



A. Pengertian Organisasi 5



Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub-sistem atau bagian-



bagian



yang



saling



berkaitan



satu



sama



lainnya



dalam melakukan



aktivitasnya. Aktivitas ini bukanlah merupakan suatu kegiatan yang temporer atau sesaat saja, akan tetapi merupakan kegiatan yang memiliki pola atau urut-urutan yang dilakukan secara relatif teratur dan berulang-ulang. B. BEBERAPA TEORI ORGANISASI Tiga pandangan yang mendasar bagi teori neoklasik yaitu: a) Manusia



berbeda,



setiap



orang



adalah



unik,



masing-masing



telah membawa pendirian sesuai situasi kerjanya, kepercayaan dan citacita kehidupan seperti pengetahuan tertentu, teknik sosial dan logika. b)



Penekanannya terhadap aspek-aspek sosial dan kelompok kerja, tanggapan manusia tergantung



mengenai dirinya dan lingkungan di sekitarnya



pada kelompoknya, sehingga organisasi informal menjadi



perhatian mereka, menurut neoklasik kelompok kerja telah memberikan pengaruhnya pada motivasi dan produktivitas. c) Manajemen yang partisipatif untuk mengambil keputusan agar selalu berbincang-bincang terlebih dahulu dengan bawahan karena keputusan yang akan diambil dapat mempengaruhi mereka, maka bawahan diajak berfikir dalam pengambilan keputusan.



44



5



Priyono.2007.Pengantar Manajemen.Sidoarjo: Zifatama Publisher.



Anthony (995:1) menjelaskan bahwa organisasi merupakan suatu kelompok manusia yang berinteraksi melakukan berbagai kegiatan secara koordinasi untuk mencapai tujuan, dimana 5 tujuan secara sendiri-sendiri. pada dasarnya bahwa individu tidak dapat mencapai



6



6



Bab 4 Kepemimpinan Dalam



organisasi



perubahan penting pemimpin



modern



yang



saat



ini



mengelilingi



sedang



mengalami



pencapaian



kesuksesan.



sejumlah 2



Para



dalam lingkungan usaha saat ini tidak lagi takut akan perubahan;



bahkan para pemimpin seharusnya menyukai dan lebih senang mempengaruhi perubahan. Efektivitas pemimpin dalam menghadapi aktivitas organisasi sekarang ini sangat ditentukan oleh kualitas hubungan (relasi) antara pemimpin dan bawahan. Hubungan yang terjalin 46 Pengantar Manajemen PRIYONO antara pemimpin dengan bawahan hendaknya tidak hanya sebatas hubungan kerja formal dimana pemimpin bertindak sebagai atasan bagi bawahan mereka dalam organisasi, namun hubungan tersebut harus terjalin secara luas dimana pemimpin dapat bertindak sebagai partner bagi bawahan mengatasi berbagai hambatan dan dapat memotivasi bawahan untuk berprestasi dalam pekerjaannya. Karena itu keberadaan seorang pemimpin merupakan hal yang sangat mutlak diperlukan dalam suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta ataupun organisasi profit maupun non profit. Kesuksesan suatu perusahaan akan sangat mengelola



sumber



ditentukan



pada



peranan



pemimpin



dalam



daya organisasi dan menjalankan segala aktivitas



organisasi secara optimal.



Bab 5 Manajemen Strategik A. HIRARKI MANAJEMEN STRATEGIK Hierarki (jenjang)



pengambilan



keputusan



dalam suatu perusahaan



biasanya terdiri dari tiga jenjang. Pada puncak hirarki terletak tingkat korporasi (perusahaan) yaitu suatu urusan yang merupakan sebuah kumpulan bisnis yang secara



relatif



independen,



yang



kadang-kadang



sebagai Unit Bisnis



6



Priyono.2007.Pengantar Manajemen.Sidoarjo: Zifatama Publisher. 7



disebut



Strategis atau Strategic Business Unit (SBU). Strategi korporasi pada dasarnya 2



Penguasa yang tidak fleksibel, otoriter di masa lalu telah digantikan oleh pemimpin yang Iebih partisipatif dan visoner (Lews, et aL, 2004).



8



berkaitan dengan logika atau rasionalitas yang terdapat pada korporasi. Yang termasuk dalam tingkat korporasi ini adalah dewan direksi ‘board



of



directors’ dan eksekutif kepala ‘chief executive’ serta pejabat administrasi ‘administrative officer’. 7



B. PROSES STRATEGIK



MANAJEMEN



Proses manajemen strategik biasanya terdiri dari lima tahap yaitu: 1) analisis lingkungan; 2) penetapan misi dan tujuan; 3) perumusan strategi; 4) pilihan dan penerapan strategi; dan 5) evaluasi atau pengendalian strategi. Masing-masing



bagian



dalam proses manajemen strategik memiliki



ketergantungan satu sama lainnya. PENERAPAN STRATEGI



(IMPLEMENTASI)



Implementasi strategi adalah sebuah tindakan pengelolaan bermacammacam sumber daya organisasi dan manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan sumber-sumber



daya



perusahaan (keuangan,



manusia, peralatan, dan lain-lain) melalui strategi yang dipilih. Implementasi strategi diperlukan untuk memperinci secara lebih tepat dan jelas bagaimana sesungguhnya pilihan strategi yang telah diambil direalisasikan. Implementasi strategi yang berhasil sangat tergantung pada keahlian dan kemampuan serta keterampilan manajer.



7



Priyono.2007.Pengantar Manajemen.Sidoarjo: Zifatama Publisher. 9



8



Bab 6 Motivasi



A. Pengertian Motivasi Motivasi sering diartikan dengan istilah dorongan, yang berarti tenaga yang menggerakkan



jiwa



dan



jasmani untuk



berbuat,



sehingga



motif



merupakan 9



‘driving force’ seseorang, untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap orang mempunyai motif diri yang tentu bisa berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. B. Jenis Dan Bentuk Motivasi Motivasi yang diberikan pada individu dapat terbagi menjadi 2 jenis motivasi yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah proses untuk mencoba melakukan



mempengaruhi orang



lain



agar



mereka



dapat



sesuatu pekerjaan seperti yang kita inginkan dengan cara



memberikan kemungkinan untuk mendapatkan “hadiah”. Dari pengertian tersebut, maka jikalau seorang pemimpin mencoba



merangsang



dan



mempengaruhi bawahannya untuk melakukan suatu tugas pekerjaan dengan baik, kiranya diperlukan perangsang berupa 86 Pengantar Manajemen PRIYONO penghargaan atau incentive dan bentuk lain baik bersifat material maupun immaterial.



8



Priyono.2007.Pengantar Manajemen.Sidoarjo: Zifatama Publisher.



9



driving force = penggerak



10



10



BUKU 2



Judul



: Pengantar Manajemen



Penulis



: Dr. H.B. Siswanto,



M.Si Kota Terbit



: Jakarta



Penerbit



: Bumi Aksara



Cetakan ke-



:7



Tahun Terbit : 2011 Tebal Buku



: 215 Halaman



Bab 1 Konsep Dasar Manajemen Dimulai dari pengertian manajemen yang kemudian dijelaskan dengan memberikan beberapa batasan oleh ahli manajemen dunia yakni: 1.



John D



millet yang menurutnya



manajemen itu adalah suatu



proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. 2. James A.F. Stoner dan Charles Wankel memberikan batasan yakni bahwasannya manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,



dan



pengendalian



upaya



anggota



organisasi dan



penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapai tujuan organisasi. 3.



Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard membatasi manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.



10



11 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



11



Bab 2 Perkembangan Konsep Manajemen Berisikan mazhab-mazhab atau aliran manajemen, ada tiga mazhab



manajemen yang mengikuti perkembangannya, yang pertama mazhab klasik yang terbagi atas dua cabang yaitu manajemen ilmiah



dan teori organisasi



klasik. Manajemen Ilmiah ini dikembangkan oleh Robert Owen, Charles Babbage, Frederick W. Taylor, Henry L. Gantt dan pasangan Gilberth. Pada dasarnya manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar artinya bagi dunia kini. Hal



ini



ditunjukkan



bahwa



metode



manajemen



ilmiah



dapat



diaplikasikan pada berbagai aktivitas organisasi di samping organisasi



12



manufacturing.



Sedangkan, Teori Organisasi Klasik yang dikembangkan oleh Henry Fayol timbul karena adanya dampak dari adanya organisasi yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat diidentifikasikan dan dianalisis. Kontribusi besar bagi pola



pikir manajemen menurut Fayol adalah manajemen bukanlah suatu



bakat tetapi suatu keterampilan seperti halnya keterampilan lainnya. Oleh karena



itu, manajemen dapat diajarkan, asalkan prinsip yang mendasarinya



dipahami dan teori umum mengenai demikian,



menjadi



seorang



manajemen



manajer bukan



dirumuskan.



karena



Dengan



pembawaan,



tetapi



pelatihan dan pengalaman memberikan andil yang besar. Mazhab



yang



mazhab perilaku



selanjutnya



adalah



disebabkan para



Mazhab



Perilaku,



munculnya



manajer menemukan bahwa dengan



pendekatan klasik, Efisiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna tidak dapat diwujudkan. Seringkali para bawahan kurang mengikuti pola perilaku yang rasional dalam mengoperasikan pekerjaannya. Tidak dapat dipungkiri sampai sekarang bahwa 11



12



Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



Manufacturing = manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang 12 memiliki nilai jual.



para ilmuwan perilaku memberikan kontribusi yang besar bagi pemahaman kita



akan motivasi antar individu, perilaku kelompok, hubungan antarpribadi di tempat kerja serta arti pentingnya pekerjaan bagi tiap individu sehingga manajer menjadi lebih peka pada bawahan. Mazhab Ilmu Manajemen terlahir karena dilatarbelakangi oleh lahirnya riset operasi ‘Operation Research/ OR’ yang dibentuk oleh pemerintah Inggris untuk menghadapi



sejumlah



peperangan yang harus



segera



permasalahan dipecahkannya



baru pada



yang



rumit



dalam



permulaan



perang



dunia ke-2 (PD-II). Kontribusi besar atas lahirnya teknik ilmu manajemen merupakan bagian yang telah stabil dari kelengkapan pemecahan permasalahan dalam beberapa organisasi besar dalam segala motif. Teknik ilmu manajemen diaplikasikan dalam aktivitas yang amat luas, misalnya penganggaran modal ‘capital



budgeting’,



penjadwalan



produksi



‘production



scheduling’,



perencanaan program pengembangan bawahan, pengembangan strategi produk dan sebagainya. Selain daripada ketiga mazhab di atas pada bab ini juga dibahas usahausaha perpaduan dalam ketiga



mazhab tersebut, sebagai contoh yakni



mazhab ilmu perilaku dan mazhab ilmu manajemen, keduanya merupakan pendekatan yang penting dan penuh semangat terhadap penelitian, analisis, dan pemecahan permasalahan manajemen. Adanya integrasi perspektif dari beberapa mazhab merupakan suatu pendekatan konseptual yang segar bagi bidang manajemen. Terdapat dua mazhab yang terintegrasi, yaitu pendekatan sistem ‘system approach’ dan pendekatan kontingensi ‘contingency approach’. Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sebuah sistem yang terpadu, dengan maksud tertentu yang dikembangkan oleh para manajer yang berusaha untuk menerapkan konsep-konsep dari mazhab-mazhab utama ke dalam situasi yang nyata. 13



13



Bab 3 Perencanaan Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan



dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia „human



resources‟



dan sumber daya



lainnya



13



14 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



„other



resources’



suatu aktivitas



untuk



integratif



mencapai tujuan. yang



Suatu



berusaha



perencanaan



memaksimumkan



adalah



efektivitas



seluruhnya dari suatu sistem sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 14



Berdasarkan definisi tersebut



perencanaan minimum memiliki tiga



karakteristik berikut. 1. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang. 2.



Terdapat



suatu



elemen



identifikasi



pribadi



atau



organisasi,



yaitu serangkaian tindakan di masa yang akan datang dan akan diambil oleh perencana. 3.



Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi, serta organisasi



merupakan



unsur



yang



amat



penting



dalam



setiap



perencanaan. Batasan lain tentang perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta serta membuat dan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan datang, menggambarkan dan merumuskan aktivitas



yang diusulkan dan



dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. 15



Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang saling



berkaitan untuk mencapai hasil yang diinginkan.



Berikut ini aktivitas yang



dimaksud. 1. Prakiraan (forecasting) 2. Penetapan Tujuan (establishing objective) 3. Pemrograman (programming) 14



15



Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



Louis A. Allen perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk 15 yang akan datang. mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu



4. Penjadwalan (scheduling)



5. Penganggaran (budgeting) 6. Pengembangan Prosedur (developing procedure) 7. Penetapan dan Interpretasi Kebijakan (establishing and interpreting policies) 16



Berdasarkan aktivitas perencanaan di atas, berikut ini adalah langkah-



langkah penting dalam perencanaan. 1. Menjelaskan permasalahan 2. Usaha memperoleh informasi terkenal tentang aktivitas yang direncanakan 3. Analisis dan klasifikasi informasi 4. Menentukan dasar perencanaan dan batasan 5. Menentukan rencana berganti 6. Memilih rencana yang diusulkan 7. Membuat urutan kronologis mengenai rencana yang diusulkan 8. Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap rencana yang diusulkan Rencana dibagi menjadi dua jenis utama yaitu : 1. Rencana strategis 2. Rencana operasional yang meliputi: a) rencana sekali pakai, terdiri atas : program, proyek, anggaran b) rencana tetap, terdiri atas : kebijakan, prosedur standar, peraturan



16



16 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



17



Bab 4 Pengorganisasian Ketiga elemen organisasi adalah: 1. Sekelompok orang, 2. Interaksi dan kerja sama, serta 3. Tujuan bersama. Gareth Morgan dan Stephen P. Robin mengemukakan bahwa organisasi



seringkali dikonsepkan dengan cara yang berbeda . cara tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Kesatuan rasional dalam mengejar tujuan 2. Koalisi dari para pendukung (constituency) yang kuat 3. Sistem terbuka 4. Sistem yang memproduksi arti 5. Sistem yang digabungkan secara longgar 6. Sistem politik 8. Alat dominasi 9. Unit pemrosesan informasi 10. Penjara Psikis 11. Kontrak social Berdasarkan deskripsi tentang organisasi di atas, pengorganisasian adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota satuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan



17



17 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



membagi tugas, mendelegasikan otoritas dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. 18



Terdapat



empat



ciri



utama



dari



individu



yang



mempengaruhi



efektivitas organisasi yaitu: 1. Persepsi = proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. 2.



Sikap



=



kesiapsiagaan



pengalaman yang seseorang



memiliki



mental



yang



pengaruh



diorganisasikan



tertentu



kepada



melalui tanggapan



terhadap orang, objek, dan situasi yang berhubungan



dengannya. 3. Kepribadian = serangkaian siri yang relatif mantap kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan oleh faktor-faktor sosial, kebudayaan, dan lingkungan. 4.



Belajar = proses terjadinya perubahan yang relatif tetap dalam perilaku sebagai akibat dari praktik.



Gibson dan kawan-kawan menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan



yang



relatif



pasti yang terdapat di antara pekerjaan dalam



organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut. 1. Pembagian kerja 2. Departementalisasi 3. Tentang kendali 4. Delegasi Prinsip



organisasi



yang



dijadikan



pedoman



sehingga



menjadi tumbuh dan berkembang adalah 1. Organisasi dan tujuan, 18



18 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



organisasi



2. Esensi organisasi,



19



3. Tanggung jawab dan otoritas, 5. Spesialisasi untuk efisiensi, dan 6. Rentang kendali



19



Bab 5 Pengarahan Pengarahan



instruksi kepada



adalah



proses



bawahan agar



pembimbingan, pemberian mereka



bekerja



petunjuk, dan



sesuai dengan rencana



yang telah ditetapkan. Tujuan pengarahan: 1. Menjamin kontinuitas perencanaan 2. Membudayakan prosedur standar 4. Menghindarkan kemangkiran yang tak berarti 5. Membina disiplin kerja 6. Membina motivasi yang terarah Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pengertian dari pengiriman pesan kepada penerima dengan menggunakan tanda atau simbol yang sama, baik bersifat oral maupun bukan oral. Komunikasi yang efektif harus memenuhi kriteria sebagai berikut. 1.



Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.



2.



Pesan



harus



pengalaman yang



menggunakan sama



lambang-lambang



antara



komunikator



tertuju dan



kepada



komunikan



sehingga sama-sama mengerti. 3. Pesan



harus



membangkitkan



kebutuhan



pribadi



komunikan



menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. 19



20 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



dan



4.



Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok ketika komunikan berada pada saat digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.



Salah



satu



digunakan dalam



alat



untuk menyampaikan informasi yang paling sering



sistem



pengorganisasian



dan



memiliki



konteks



yang



erat dengan pengarahan adalah laporan. Namun demikian, orang sering lupa bahwa laporan juga atau



merupakan



alat



untuk



mengetahui



perkembangan



kemunduran organisasi. Dengan demikian, keberadaannya hampir sama



pentingnya dengan keberadaan



organisasi itu



sendiri.



Laporan sebenarnya



dapat diberikan beberapa batasan, namun batasan tersebut tidak mengikat batasan lain.



20



Bab 6 Pemotivasian Mengupas tentang pemotivasian, menurut Bernard Berelson dan Gary A.



Steiner dalam Machrony mendefinisikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves) dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Motivasi dapat dirumuskan sebagai berikut. 1.



Setiap



perasaan



atau



kehendak



dan



keinginan yang sangat



mempengaruhi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku dan bertindak. 2. Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu. 3. Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang. 4.



Proses dalam yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan (goal).



20



21 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



Setiap individu memiliki beragam kebutuhan. Seluruh kebutuhan tersebut berkompetisi untuk melahirkan perilakunya. Kebutuhan paling kuatlah yang akan memimpin



perilaku



individu.



Suatu



kebutuhan



akan



berkurang



kekuatannya apabila kebutuhan tersebut sudah dipuaskan. 21



Paul Hersey



dan



Kenneth



H.



Blanchard



mengemukakan



berkurangnya kekuatan suatu kebutuhan disebabkan hal-hal berikut. 1. Pemuasan Kebutuhan 2. Pemblokiran pemuasan kebutuhan 3. Ketegangan kognitif 5. Frustrasi 6. Rasionalisasi 7. Regresi 8. Fiksasi 9. Resignasi Bentuk motivasi: 1. Kompensasi bentuk uang 2. Pengarahan dan pengendalian 3. Penetapan pola kerja yang efektif 4. Kebajikan



21



22 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



bahwa



22



Bab 7 Pengendalian Salah satu fungsi dari manajemen yakni pengendalian yang memiliki



peran yang sangat penting. Dalam pengendalian berusaha untuk mengevaluasi apakah tujuan dapat dicapai dan apabila tidak dapat dicapai dicari factor penyebabnya. Dengan demikian, dapat dilakukan tindakan perbaikan ‘corrective action’. Robert J.



Mokler



memberikan



batasan



pengendalian



yang



menekankan elemen esensial proses pengendalian dalam beberapa langkah. Batasan yang diajukan meliputi hal yang berikut. Pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem umpan balik informasi,



membandingkan



ditetapkan, menentukan



kinerja



apakah



aktual dengan



terdapat



standar



penyimpangan



yang



dan



telah



mengukur



signifikansi penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin



secara lebih efisien dan efektif guna mencapai



sasaran perusahaan. Bab 8 Kepemimpinan Menurut



Ralph



M.



Stogdill



bahwasannya



kepemimpinan



manajerial sebagai proses pengarahan dan mempengaruhi aktivitas yang dihubungkan dengan tugas dari para anggota kelompok. Berdasarkan batasan tersebut, terdapat tiga implikasi penting yang perlu mendapat perhatian. 1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain atau bawahan. 2.



Kepemimpinan



mencakup



distribusi



otoritas



yang



tidak



mungkin seimbang di antara manajer dan bawahan. 3.



Di



samping



secara



legal mampu



memberikan



para



bawahan



berupa perintah atau pengarahan, manajer juga dapat mempengaruhi bawahan dengan berbagi sifat kepemimpinannya. 22



23 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



Delegasi wewenang adalah pelimpahan atau pemberian otoritas dan tanggung jawab



dari pimpinan atau kesatuan organisasi kepada



seseorang atau



kesatuan organisasi lain untuk melakukan aktivitas tertentu. Pada dasarnya, baik pemimpin yang sukses maupun yang efektif dalam kepemimpinannya, perlu mendelegasikan wewenang kepada bawahannya. Teori kepemimpinan



situasional adalah



teori kepemimpinan



yang



didasarkan



pada hubungan kurva linear di antara perilaku tugas, perilaku hubungan dan kematangan.



23



Bab 9 Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan itu sendiri adalah serangkaian aktivitas yang



dilakukan oleh seseorang dalam usaha sedang dihadapi kemudian



menetapkan



memecahkan permasalahan yang berbagai alternatif yang dianggap



paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi. Pengambilan keputusan menurut James L. Gibson, dkk adalah sebagai berikut. 1. Penetapan tujuan spesifik serta pengukuran hasilnya. 2. Identifikasi permasalahan. 3. Pengambangan alternatif. 4. Evaluasi alternatif. 5. Seleksi alternatif. 6. Implementasi keputusan. 7. Pengendalian dan evaluasi.



23



24 Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



24



Bab 10 Manajemen Mutu 25



Manajemen



mutu



terpadu



yang



mempunyai



pengertian



bahwasannya suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan



daya



saing organisasi melalui perbaikan terus-



menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Prinsip utama manajemen mutu terpadu adalah: 1. Kepuasan pelanggan. 2. Menaruh rasa hormat terhadap setiap orang. 3. Manajemen berdasarkan fakta. 4. Perbaikan berkesinambungan.



BAB III 24



25



Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.



Menurut Ishikawa dalam M. N. Nasution (2001), manajemen mutu adalah gabungan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suattu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang 25 dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan.



KESIMPULAN Dalam sebuah organisasi sangatlah diperlukan sebuah manajemen yang baik. Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Dalam tujuan hingga



manajemen, cara



perlu



membagun



diperhatikan



tim



yang



baik



prinsip-prinsip, agar



fungsi,



organisasi yang



dijalankan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, figur seorang pemimpin juga sangat diperlukan dalam sebuah manajemen. Pemimpin yang baik dapat membuat organisasinya yang dipimpinnya dapat terus maju dan berkembang lebih baik.



26



DAFTAR PUSTAKA Priyono.2007.Pengantar Manajemen.Sidoarjo: Zifatama Publisher. Siswanton, H. B.,2011.Pengantar Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara. http://nurfaiziny un us.b logs pot.co m/2 01 5/ 03/ mana jemenmutu.html# :~ :tex t=Adap un%2 0batasan% 20 man je men% 20 mutu%20 it u,% 2C %2 0 produktivitas% 2C% 20dan%2 0kep uasan% 20 pela ng gan. https://id.wik iped ia.org/w ik i/Man ufakt ur



27