Resume Icu Gagal Nafas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan tanggal 9 Juli 2005, jam 14.30 WIB Identitas Pasien Nama



: Ny. S



Umur



: 56 tahun



Pekerjaan



:-



Status



: Janda



Alamat



: Jl. Rambong No. 14 Binjai



No Register



: 043060



Diagnosa Medis: Gagal Nafas, Penurunan Kesadaran, Hemiparese Bilateral spastik, Suspec Stroke Haemoragik II.



PENGKAJIAN PRIMER a. Airway Jalan nafas ada secret kantal, hipersalivasi, tidak ada reflek batuk b. Breathing Respirasi memakai ventilator dengan mode IPPV, frekuensi nafas mesin 14 x/mnt, TV: 400, PEEP 5, FiO 2 40 %, ronkhi kasar seluruh area paru, SaO 2 100 % c. Circulation Tekanan darah 132/45 mmHg, nadi 71 x/menit, suhu 37,70 C, MAP 67, akral dingin (+), sianosis (+) bagian ekstremitas bawah, capillary refill < 3 detik.



III. PENGKAJIAN SEKUNDER 1. Keluhan utama Kesadaran menurun : soporocoma 2. Riwayat penyakit sekarang Kurang lebih 4,5 jam sebelum masuk rumah sakit (jam 16.30) klien ditemukan keluarganya di kamar dalam keadaan tidak sadar dan sulit bernafas, banyak air liur/lendir dari mulut, kurang lebih1 jam sebelumnya setelah selesai makan dan ngobrol-ngobrol dengan keluarganya. Klien tidak mengeluh nyeri kepala, muntah (-), kejang (-). Klien tertidur (biasanya klien tidak pernah tidur sore hari). Kemudian klien dibawa ke RSUD Djoelham Binjai oleh keluarganya dan dirawat di ruang ICU sampai pengkajian dilakukan. 3. Riwayat penyakit dahulu Klien pernah dirawat di RS. Bangkatan 2 minggu yang lalu dengan SNH, saat pulang klien masih mengalami hemiparese dextra, merot dan pelo. Di rumah



klien hanya berbaring di tempat tidur, BAB dan BAK dengan pampers, klien dirawat oleh perawat di rumah. Klien mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan kontrol secara teratur. 4. Riwayat penyakit keluarga Tidak ada keluarga klien yang menderita penyakit DM, hipertensi, jantung dan pernafasan. 5. Pemeriksaan fisik Kepala



: Bentuk mesochepal, rambut beruban lurus, tidak mudah dicabut



Mata



: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik pupil isokor, diameter kurang lebih 4mm, reflek cahaya mata kanan dan kiri positif



Hidung



: Tidak terdapat sekret, terpasang NGT



Telinga



: Ada sedikit serumen



Mulut



: Mukosa bibir lembab, gigi sudah tanggal



Leher



: Tak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid, tidak ada peningkatan JVP, kaku kuduk (-)



Paru - paru I



: Bentuk simetris, gerakan dada simetris kanan = kiri



Pa



: steam fremitus kanan = kiri



Pe



: Sonor seluruh lapang paru



Au



: Suara ronkhi seluruh area paru



Jantung I



: Ictus cordis tidak tampak



Pa



: Ictus cordis teraba di SIC V



Pe



: Pekak



Au



: Bj S1-S2 murni, gallops (-), murmur (-)



Abdomen I



: Datar



Au



: Bising usus (+), 32 x/menit



Pa



: Hepar dan lien tak teraba



Pe



: Timpani



Genetalia: keadaan bersih, terpasang DC Ekstrimitas: Atas: akral dingin(-), sianosis(-), edema (+), terpasang infus Bawah: akral dingin(+), sianosis(+), edema (-), varises (-) GCS (E1M2V(ET) ), reflek Babinsky positif, kaku kuduk (-)



Uji saraf cranial Uji saraf cranial sulit dinilai Motorik: Gerak Kekuatan



sup



inf



+↓ /+ ↓↓↓



+/+↓↓↓



sulit dinilai, kesan hemiparese bilateral spastik



Tonus



N/N



N/N



RF



+/+



+/+



RP



-/-



+/+



Sensibilitas: sulit dinilai Vegetatif: dalam batas normal Hasil konsul ahli mata: Kesan: ditemukan adanya peningkatan TIK KEBUTUHAN SEHARI-HARI Makanan dan cairan Klien selama dirawat di ICU makan dengan diet cair 1200 kkal 50 gr protein rendah garam, dengan menggunakan NGT. Infus infus RL II 20 tetes/menit, infus comafusin I dan infus RL + cernevit I 20 tts/mnt Eliminasi Selama di rumah sakit klien BAB 2 hari sekali lembek, BAK menggunakan DC no 18, output 50 cc/jam Data Penunjang Laboratorium darah tanggal 16 Juni 2009 Pemeriksaan Hb Ht Eritrosit MCH MCV MCHC Lekosit Trombosit Glukosa swkt Urea Kreatinin Natrium Kalium Klorida Kalsium



Hasil 12,80 38,6 4,49 28,5 85,9 33,2 17 751 126 47 0,80 133 4,2 99 2,50



Satuan gr% % Juta/ mmk Pg Fl g/ dl Ribu / mmk Ribu / mmk Mg / dl Mg / dl Mg / dl mmol / L mmol / L mmol / L mmol / L



Harga Normal 13 – 16 35 - 47 3,9 – 5,6 27 – 32 76 – 96 29 - 36 4 - 11 150 – 400 80 – 110 15 -39 0,6 – 1,3 136 - 145 3,5 – 5,1 98 - 107 2,12 – 2,52



Laboratorium darah tanggal 17 Juni 2009 Pemeriksaan Asam urat Trigliserida HDL cholesterol LDL cholesterol



Hasil 7,90 131 40 123



Satuan Mg / dl Mg / dl Mg / dl Mg / dl



Harga Normal 2,60 – 7,20 30 – 150 35 - 60 62 - 130



Laboratorium darah tanggal 18 Juni 2009 Pemeriksaan Hasil Satuan Harga Normal Protein total 5,8 Gr/dl 6,4 – 8,2 Albumin 2,6 Gr/dl 3,5 – 5,0 Globulin 3,2 Gr/dl 2,3 – 3,5 Hasil EKG tanggal 16 Juni 2009 : NSR (Normal Sinus Rythme) 7. Terapi -



Posisi kepala elevasi 300



-



Infus RL II 20 tetes/menit + O2 Infus comafusin I Infus cernevit I



-



Piracetam (fepiram, 12 gr) dalam 6 jam, kemudian dilanjutkan



-



Kalnex 6 x 1gr



-



Nicholin 2 x 250 mg



-



Brain act 250 mg/12 jam



-



Cravit 100 cc/24 jam



4 x 3gr



NGT (makan & minum): diet cair 1200 kkal 50 gr protein rendah garam dalam 24 jam diberikan tiap 4 jam sekali



ANALISA DATA No 2.



DS: -



Data Fokus



Etiologi Peningkatan



Masalah Gangguan



DO:



tekanan intra



perfusi jaringan



 Hasil konsul ahli mata: ditemukan adanya kranial TIK ↑  Pupil 4 mm  TD : 132 / 45 mmHg  Nadi : 71 x / menit  Reflek Babinsky : positif  Suhu : 390 C  Trombo : 750 rb/mmk



serebral



3.



DS: -



Peningkatan



Bersihan jalan



DO:



jumlah /



nafas tidak



 Peningkatan produksi secret



viskositas sekret



efektif



 Akumulasi secret kental di jalan nafas



jalan nafas



 Sekresi tertahan  Auskultasi paru DS:-



terdengar ronchi (+) Pemasangan



Infeksi



DO:



selang ET



 Terpasang ET dan ventilator



dengan kondisi



 Leukosit 17.000 /mmk



lemah



 Suhu 39 0C DS: -



Ketidakmampuan Perubahan pola



DO:



menelan



nutrisi



 Klien diet personde 1200 kkal 50 gr protein rendah garam dalam 24 jam diberikan tiap 4 jam  Albumin 2,6 mg/dl Diagnosa keperawatan yang muncul; 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan jumlah / viskositas sekret paru 2. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan adanya peningkatan TIK 3. Infeksi berhubungan dengan pemasangan selang ET dengan kondisi lemah 4. Perubahan pola nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan



NURSING CARE PLAN NO



TUJUAN &KRITERIA HASIL



DP



1.



Setelah



dilakukan



INTERVENSI



tindakan  Catat karakteristik bunyi nafas



keperawatan selama bersihan jalan  Catat karakteristik batuk, produksi dan sputum  Monitor status hidrasi untuk mencegah sekresi



nafas efektif Kriteria hasil : -



kental



Jalan nafas bersih dan dapat  Berikan humidifikasi pada jalan nafas  Pertahankan posisi tubuh / kepala dan gunakan



dipertahankan -



Bunyi



nafas



bersih/ronkhi



berkurang / hilang -



Sekret tidak kental dan bisa dikeluarkan



ventilator sesuai kebutuhan  Observasi perubahan pola nafas dan upaya bernafas  Berikan lavase cairan garam faaal sesuai



indiaksi untuk membuang sekresi yang lengket  Berikan FiO2 40 % 2



Setelah



dilakukan



 Berikan fisioterapi dada tindakan Mandiri :



keperawatan selama 2 x 24 jam , -



Kaji penyebab penurunan perfusi jaringan



gangguan perfusi jaringan serebral



serebral



berkurang/hilang



Catat



dengan



kriteria -



hasil :



status



neurologi



secara



teratur,



bandingkan dengan nilai standart



- Tanda–tanda



peningkatan



TIK -



berkurang/hilang



-



- Tanda – tanda vital dalam batas normal



Kaji respon motorik Pantau tekanan darah Evaluasi : pupil: catat ukuran pupil, respon terhadap cahaya



- Tak ada penurunan kesadaran.



-



Pantau suhu tubuh pasien



-



Pantau intake, output



-



Tinggikan kepala 300



Kolaborasi : 3



Setelah



dilakukan



- Berikan obat sesuai indikasi tindakan  Evaluasi warna, jumlah, konsistensi sputum



keperawatan selama 2 x 24 jam



tiap penghisapan



infeksi dapat teratasi dengan criteria  Tampung hasil:



specimen



untuk



kultur



dan



sensitivitas sesuai indikasi



 Tanda vital dalam batas normal  Leukosit 4000 – 11.000 /mmk



 Pertahanakan teknik steril bila melakukan penghisapan  Ganti sirkuit ventilator tiap 72 jam  Lakukan pembersihan oral tiap shift  Monitor tanda vital terhadap infeksi  Alirkan air hangat dalam selang ventilator dengan cara eksternal keluar dari jalan nafas dan reservoir humidifier  Pakai sarung tangan steril tiap melakukan tindakan / cuci tangan prinsip steril  Pantau keadaan umum  Pantau hasil pemeriksaan laborat untuk kultur dan sensitivitas



4



Setelah



dilakukan



 Pantau pemberian antibiotic tindakan  Kaji status gizi klien



keperawatan selama 2 x 24 jam  Hitung kebutuhan gizi tubuh atau kolaborasi klien



mampu



nutrisinya



mempertahankan sesuai



tim gizi



dengan  Pertahankan asupan kalori dengan makan per



kebutuhannya, dengan criteria hasil:  Asupan diet personde adekuat  Albumin dalam rentang 3,4–5 gr/dl



sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi  Periksa laborat darah rutin dan protein



CATATAN KEPERAWATAN TGL/ JAM



17-06-



NO DP



1



IMPLEMENTASI



-



Mengkaji frekuensi, irama, kedalaman



Jam 08.00



09



pernafasan.



20.15



Respon : RR mesin 14 x/mnt, SaO2 100 O :



S:



% -



20.30



-



21.15



-



TT



EVALUASI



-



Mengauskultasi bunyi nafas.



RR 14 x/menit



- Ronkhi masih ada



Respon : masih ada ronchi di seluruh



- Nafas dalam dan teratur



lapang paru



- Reflek batuk tidak ada



Memberikan posisi elevasi kepala 300



A: masalah teratasi sebagian



Respon : Posisi tidur klien kepala lebih



P: Lanjutkan intervensi



tinggi



-



Observasi TTV tiap jam



-



Lakukan



Memantau setting pemberian ventilasi mekanik



suction



bila



perlu



Respon : Jenis ventilasi IPPV, tidal volume 400, F 14, PEEP/PIP 5, F102/flow 17-0609



3.



40% Mandiri : -



22.00



Jam 08.00



Menentukan faktor yang berhubungan S : dengan keadaan tertentu, yang dapat O : menyebabkan penurunan perfusi dan



- Sesak nafas tidak ada



potensial peningkatan TIK



- RR 14x/mnt



Respon : penurunan perfusi jaringan



- Nafas dalam dan irama



kemungkinan disebabkan oleh sumbatan -



23.15



-



teratur



pembuluh darah di cerebral



- TD 152 / 68 mmHg



Mencatat status neurologi secara teratur,



- Nadi 95 x/menit



bandingkan dengan nilai standart



- Suhu 39,20C



Respon : nilai GCS 4



- Sianosis ekstremitas msh



Mengkaji



respon motorik terhadap



perintah sederhana



ada - Akral dingin



Respon : klien mengalami penurunan A : masalah belum teratasi kesadaran 23.30



-



Memantau tekanan darah



Lakukan Kompres



Respon : TD 155/76 mmHg



dingin



Memantau suhu tubuh pasien Respon : Suhu tubuh 38,3



05.00



-



P : lanjutkan intervensi



Memantau intake, output, turgor Respon : intake 403, output 600, turgor



kulit sedang 50.15



-



Meninggikan kepala 300 Respon : posisi kepala elevasi 300



07.00



Kolaborasi : -



Memberikan oksigen sesuai indikasi Respon : Jenis ventilasi IPPV, tidal volum 400, PEEP/PIP 5, F102/flow 40%



07.30



-



Memberikan obat sesuai indikasi Respon : injeksi neotrofil 3 gr masuk injeksi cravit 500mg (100 cc) masuk



17-0609



1



ekstra pamol 500 mg Mandiri : -



07.00



Mencatat perubahan upaya dan pola S : bernafas



O:



Respon : klien masih



- Klien masih terpasang ET,



menggunakan alat



orofaringeal tube



bantu ventilasi 07.45



Jam 80.00



mengobservasi



- Suara penurunana ekspansi



nafas



masih



terdengar adanya ronkhi



dinding dada dan adanya/peningkatan - Posisi kepala elevasi fremitus



- Sputum masih produktif



Respon : tidak ada



- Infus



pnurunan ekspansi dada -



Respon : masih



P: Lanjutkan intervensi



mempertahankan posisi kepala klien



elevasi 300



melakukan isap lendir sesuai indikasi Respon : stlh dilakukan isap lendir, sputum bersih, suara nafas bersih



Kolaborasi : -



(RL+cernavit 20 tts/mnt) A: Masalah belum teratasi



Respon : posisi kepala -



terpasang



mencatat karakteristik bunyi nafas terdengar ronkhi



-



masih



memberikan O2 lembab, cairan IV, berikan kelembaban ruangan yang tepat Respon : O2 canul terpasang 3 L/mnt



TGL/JAM 18-06-2009



NO. DP 2.



20.00



20.15



IMPLEMENTASI



EVALUASI



Mandiri :



Jam 80.00



-



Mengkaji frekuensi, irama,



S:



kedalaman pernafasan.



O:



Respon : RR 14 x/ment,



-



nafas dalam dan teratur



- Ronkhi masih ada



Mengauskultasi bunyi



- Nafas



-



RR 14 x/menit



nafas.



-



-



dan



teratur



Respon : Tidak ada



- Reflek batuk tidak ada



ronchi dan stridor di



A:



seluruh lapang paru



sebagian



Memantau penurunan



P: Lanjutkan intervensi



bunyi nafas.



-



masalah



Memberikan posisi yang



teratasi



Observasi TTV tiap



Respon : Bunyi nafas stabil 21.15



dalam



jam -



Lakukan suction bila



nyaman : elevasi kepala 300



perlu



Respon : Posisi tidur klien kepala lebih tinggi -



Mencatat kemajuan yang ada



pada



klien



tentang



pernafasan Respon : Pernafasan pasien stabil Kolaborasi : -



Memberikan



oksigenasi



sesuai advis Respon : Jenis ventilasi IPPV, tidal volum 400, PEEP/PIP 5, 18-06-09 22.00



3.



F102/flow 40% Mandiri : -



Jam 80.00



Menentukan faktor yang S : berhubungan keadaan



dengan O :



tertentu,



yang



- Sesak nafas tidak ada



dapat



menyebabkan



- RR 14x/mnt



penurunan



perfusi



- Nafas



dan



potensial peningkatan TIK



dalam



dan



irama teratur



Respon : penurunan perfusi



- TD 152 / 68 mmHg



jaringan



- Nadi 95 x/menit



kemungkinan



-



disebabkan oleh sumbatan



- Suhu 39,20C



pembuluh darah di cerebral



- Sianosis



Mencatat status neurologi



msh ada



secara teratur, bandingkan 22.30 -



A



Respon : nilai GCS 4



teratasi



penurunan kesadaran Memantau tekanan darah Respon : TD 197/103 23.00



-



Memantau



suhu tubuh



pasien Respon : Suhu tubuh 39,8 01.00



-



Melakukan kompres dingin Respon : kompres incooler terpasang



-



Memantau intake, output, turgor Respon : intake 403, output 600, turgor kulit sedang



-



Meninggikan kepala 300 Respon



:



posisi



kepala



elevasi 300 Kolaborasi : 22.15



-



Memberikan



oksigen



sesuai indikasi Respon : Jenis ventilasi IPPV, tidal volum 400, PEEP/PIP



5,



F102/flow



40% 23.00



-



:



masalah



belum



Mengkaji respon motorik P : lanjutkan intervensi Respon : klien mengalami



-



- Akral dingin



dengan nilai standart



terhadap perintah sederhana



23.00



ekstremitas



Memberikan obat sesuai indikasi Respon : injeksi neotrofil 3 gr masuk injeksi cravit 500mg (100 cc) masuk



ekstra pamol 500 mg 18-06-09 07.00



1



captopril 5 mg Mandiri : -



Jam 80.00



Mencatat perubahan upaya S : dan pola bernafas



O:



Respon : klien masih



- Klien masih terpasang



menggunakan alat



ET, orofaringeal tube



bantu ventilasi 08.00



- Suara



mengobservasi



terdengar



penurunana dinding



ekspansi dada



- Infus masih terpasang



pnurunan ekspansi dada



(RL+cernavit



mencatat



tts/mnt)



karakteristik



bunyi nafas



A:



Respon : masih mempertahankan



posisi



Respon : posisi kepala -



elevasi 300



melakukan



isap



lendir



sesuai indikasi Respon : stlh dilakukan isap lendir, sputum bersih, suara nafas bersih Kolaborasi : -



memberikan O2 lembab, cairan



IV,



berikan



kelembaban ruangan yang tepat Respon



:



O2



canul



terpasang 3 L/mnt Infus



belum



P: Lanjutkan intervensi



kepala



02.00



Masalah



20



teratasi



terdengar ronkhi



klien



masih



produktif



Respon : tidak ada



-



adanya



ronkhi - Sputum



fremitus



01.00



masih



dan - Posisi kepala elevasi



adanya/peningkatan



-



nafas



terpasang



(RL+cernavit 20 tts/mnt)