Resume Konsep Perkembangan Peserta Didik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Dewi Rakhmawati



NIM



:1200594



Kelas



: B(Pendidikan Geografi )



RESUME KONSEP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang penting untuk kita pelajari dan kita pahami selaku calon pendidik. Banyak para pendidik yang belum memahami perkembangan – perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik yang menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak didiknya. Hal ini akan berakibat adanya ketidakseimbangan antara system pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan menyulitkan anak didik mengikuti system pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan anak didik kita akan mudah mengetahui system pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan perkembangan anak didik. Untuk mengembangkan potensi anak didik dan menciptakan generasi – generasi masa



depan



yang berkualitas,



maka



diperlukan



adanya



pemahaman



tentang



perkembangan dan pertumbuhan anak didik. Dengan demikian, sebagai pendidik kita diharuskan mengetahui dan memahami perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.



Rumusan Masalah 1. Apa perbedaan pengertian perkembangan dan pertumbuhan ? 2. Apakah bukti bahwa anak sebagai totalitas ? 3. Mengapa perkembangan disebut sebagai proses holistic ? 4. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan anak ? 5. Apakah perbedaan kontinuitas dan diskontinuitas dalam perkembangan ? 6. Apa perbedaan perkembangan biologis dan perceptual anak ? 7. Apa perbedaan faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam perkembangan anak ?



Tujuan Dan Manfaat Pembahasan Tujuan penulis membuat makalah ini, agar para pendidik mengerti dan memahami proses, faktor dan konsep perkembangan anak, agar nantinya para pendidik mengetahui langkah apa yang harus dilakukan untuk menerapkan pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan perkembangan anak.



Metode Pembahasan  Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan Perubahan merupakan hal yang melekat dalam perkembangan. E.B. Hurlock (Istiwidayanti dan Soejarwo, 1991) mengemukakan bahwa perkembangan atau development merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Ini berarti, perkembangan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat progresif (maju), baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Perubahan kualitatif disebut juga ”pertumbuhan” merupakan buah dari perubahan aspek fisik seperti penambahan tinggi, berat dan proporsi badan seseorang. Perubahan kuantitatif meliputi peubahan aspek psikofisik, seperti peningkatan kemampuan berpikir, berbahasa, perubahan emosi dan sikap, dll. Selain perubahan ke arah penambahan atau peningkatan, ada juga yang mengalami pengurangan seperti gejala lupa dan pikun. Jadi perkembangan bersifat dinamis dan tidak pernah statis.



Perubahan dalam arti perkembangan mempunyai maksud dan arti yang berbeda – beda, antara lain : 1. Perubahan yang berakar pada unsur biologis. 2. Perubahan bersifat terpola, teratur, terorganisasi dan dapat diprediksi atau dapat diperkirakan, bahkan juga dapat diketahui. 3. Perubahan terjadi secara bertahap dalam suatu proses yang berkelanjutan dan dalam jangka waktu yang relatif lama. . Dari beberapa penjelasan tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikis yang berlangsung sepanjang hayat dan terjadi secara teratur dan terpola. Sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan yang terbatas pada pola fisik yang dialami oleh individividu. Konsep perkembangan yaitu perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai dengan mati dan perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaanya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis. Sistematis



adalah perubahan yg bersifat saling mempengaruhi antar aspek



perkembangan. Progresif adalah perubahan bersifat maju, meningkat, mendalam, atau meluas. Berkesinambungan adalah perubahan yangterjadi berlangsung secara berurutan atau beraturan. Proses perkembangan individu dikelompokkan menjadi tiga, yaitu proses biologis, kognitif dan psikososial. 1. Proses biologis, mencakup perubahan – perubahan fisik individu yang bersifat alami, bukan karena kecelakaan, sakit atau peristiwa – peristiwa lainnya. Misal, pertumbuhan otak, sistem syaraf, hormone, keterampilan motorik, perkembangan seksual, perubahan penglihatan dan lain sebagainya. 2. Proses kognitif, melibatkan perubahan – perubahan kemampuan berfikir, berbahasa dan cara memperoleh pengetahuan dari lingkungan. Perkembangan kognitif dan pengalaman belajar sangat berkaitan dan saling mempengaruhi.



3. Proses psikososial, melibatkan perubahan – perubahan dalam aspek perasaan, emosi dan kepribadian individu, perkembangan identitas diri, pola hubungan dengan anggota keluarga, teman, guru dan yang lainnya. Proses pertumbuhan biologis, kognitif dan psikososial saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, anak yang mengalami gangguan pada otaknya, akan mengalami keterlambatan dalam berfikir, yang kemudian bisa mempengaruhi perkembangan psikososialnya.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan. Secara garis besar, pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu : a)



Aliran Nativisme Menurut aliran ini bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan



oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (natus = lahir). b) Aliran Empirisme Menurut aliran ini bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor dari luar/lingkungan. c)



Aliran Konvergensi Menurut aliran ini bahwa manusia dalam perkembangan hidupnya dipengaruhi



oleh bakat/pembawaan dan lingkungan atau dasar dan ajar. Ada dua faktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan individu: 1. Faktor hereditas yang bersifat alamiah dan diwariskan oleh orang tua. Pada faktor hereditas terdapat gen yang merupakan sifat bawaan yang nantinya akan ditularkan oleh satu generasi ke generasi berikutnya. 2. Faktor lingkungan sebagai kondisi atau pengalaman – pengalaman interaksional yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan.



 Pola – Pola Perkembangan Para ahli kontinuitas beranggapan bahwa perkembangan itu terjadi secara halus dan stabil melalui penambahan dan atau peningkatan yang bertahap dalam hal abilitas ( kemampuan, kepandaian, kecakapan ), keterampilan dan atau pengetahuan baru pada suatu langkah yang relatif sama. Sedangkan ahli diskontinuitas beranggapan bahwa perkembangan terjadi pada periode – periode kecepatan yang berbeda, antara yang sedikit perubahannya dengan yang tajam dan cepat perubahannya.  Keterkaitan Perkembangan Para ahli kontinuitas berpendapat bahwa perkembangan – perkembangan yang terjadi saling berkaitan. Perilaku – perilaku awal akan berpengaruh dan membentuk perilaku – perilaku selanjutnya. Sebaliknya, para ahli diskontinuitas berpendapat bahwa perkembangan yang terjadi muncul secara independent ( berdiri sendiri ) dari yang sebelumnya dan tidak dapat diprediksi dari perilaku – perilaku sebelumnya. BAB II TINJAUAN TEORITIS  Teori Perkembangan Perkembangan bersifat unik. Santrock & Yussen ( 1992:7 ) menyatakan “ Each of us develops in certain ways like all other individuals, like some other individuals, and like no other individuals ”. Yang artinya, masing – masing kita berkembang dalam cara – cara tertentu, seperti semua individu yang lain, seperti beberapa individu yang lain, dan seperti tidak ada individu yang lain.



BAB III ANALISIS



A. Teori perkembangan dari segi Biologi Biologis berkaitan dengan keturunan. Keturunan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir di dunia ini membawa berbagai macam ragam warisan yang berasal dari kedua orang tuanya atau nenek dan kakeknya. Warisan(turunan atau pembawaan) tersebut yang terpenting, antara lain: Bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, intelegensi, bakat, sifat-sifat atau watak, dan penyakit. 1.



Bentuk tubuh dan warna kulit salah satu warisan yang dibawa oleh anak sejak



lahir adalah mengenai bentuk tubuh dan warna kulit. Misalnya ada anak yang memiliki bentuk tubuh gemuk seperti ibunya, wajah seperti ayahnya rambut keriting dan bewarna kuli putih seperti ibunya. 2.



Sifat-sifat yang dimiliki seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari



ibu, ayah, nenek atau kakek. Bermacam-macam yang dimiliki manusia, misalnya; penyabar, pemarah, kikir, pemboros, hemat, dan sebagainya.sifat-sifat tersebut dibawa manusia sejak lahir. Salah satu pembagian yang dikemukakan Edward Sparanger adalah: a) Manusia ekonomi : memiliki sifat hemat, rajin bekerja, dan sebagainya. b) Manusia teori



: suka berpikir, meneliti, dan sebagainya.



c) Manusia politik



: suka mengguasai dan memerintah.



d) Manusia social



: suka menderma dan membantu orang lain.



e) Manusia seni



: suka keindahan dan memiliki perasaan halus.



Untuk mengetahui sifat atau watak anak secara tepat dapat dilakukan dengan melakukan tes kepribadian. Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyusuaian terhadap suatu situasi atau masalah. Kemampuan yang bersifat umum tersebut meliputi berbagai jenis kemampuan psikis, seperti : Abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami,mengingat, berbahasa, dan sebagainya.



Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang dimilki seseorang. Kemampuan khusus itu biasanya terbentuk keterampilan atau suatu bidang ilmu, misalnya kemampuan khusus (bakat) dalam bidang seni music, suara, olah raga, matematika, bahasa, ekonomi, teknik, dan keguruan. Penyakit atau cacat tubuh bisa berasal dari turunan seperti penyakit kebutaan, saraf, dan luka yang sulit kering (darah terus keluar ) penyakit yang dibawa sejak lahir akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangn jasmani dan rohani anak. B. Teori Lingkungan ( Ekologis ) Teori lingkungan ( Ekologis ) memberikan tekanan pada sistem lingkungan. Tokoh utama teori ekologi adalah Urie Brofenbrenner. Dalam teori Ekologisnya,Brofenbrenner mengambarkan empat kondisi lingkungan dimana perkembangan terjadi, yaitu Mikrosistem, Mesosistem, Ekosistem, dan Makrosistem. Keempat lingkungan yang menjadi landasan perkembangan manusia menurut teori Ekologi Brofenbrenner tersebut akan di uraikan dalam pembahasan berikut : 1.



Mikrosistem ( Microsystem ) menunjukan situasi dimana individu hidup dan



saling berhubungan dengan orang lain. Konteks ini meliputi keluarga, taman sebaya, sekolah dan lingkungan social lainnya. Dalam Mikrosistem inilah terjadinya interaksi yang paling langsung dengan agen-agen sosial. 2.



Mesosistem ( Mesosystem ) Menunjukan hubungan antara dua atau lebih



hubungan Mikrosistem atau beberapa konteks. Sebagai contoh adalah hubungan antara rumah dan sekolah, rumah dan masjid, sekolah dan lingkungan, serta rumah dan tempat kerja. 3.



Ekosistem ( Exosystem ) terdiri dari setting sosial dimana individu tidak



berpartisifasi aktif, tetapi keputusan penting yang diambil mempunyyai dampak terhadap orang yang berhungan langsung dengannya. Misalnya, tempat kerja orang tua, dewan sekolah, pemerintah lokal dan orang tua kelompok teman sebaya. 4.



Makrosistem ( Macrosystem )meliputi cetak biru ( Blueprints ) membentuk



sosial dan kebudayaan untuk menjelaskan dan mengorganisir institusi kehidupan. Contoh makrosistem meliputi asumsi ideologi, dan sistem kepercayaan bersama tentang umat manusia, hubungan sosial dan kualitas kehidupan.



Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak yang bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya. Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya bergantung pada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya. Keluaga adalah tempat anak diasuh dan dibesarkan, berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangannya terutama keadaan ekonomi rumah tangga serta tingkat kemampuan orang tua dalam merawat yang sangat besar berpengaruh terhadap pertumbuhan jasmani . a) Sementara tingkat pendidikan orang tua juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan rohani anak terutama kepribadian dan kemajuan pendidikannya. b)



Sekolah merupakan salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya.



c)



Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak mereka juga termasuk teman-teman anak diluar sekolah. Kondisi orang-orang didesa juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya.



d) Keadaan alam sekitar Keadaan alam sekitar tempat anak tinggal juga berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Keadaan alam sekitar adalah lokasi tempat anak bertempat tinggal. 1. Teori Nativisme perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya sedangkan lingkungan hidup tidak berperan sama sekali. 2. Teori Empirisme menurut teori ini manusia tidak memiliki pembawaan sehingga seluruh perkembangan hidupnya ditentukan oleh lingkungan hidup dan pendidikan. 3. Teori Konvergensi perkembangan manusia merupakan interaksi antara pembawaan dan lingkungan.



4. Teori Naturalisme pada dasarnya manusia itu baik menjadi jahat karena pengaruh kebudayaanoleh karena itu untuk mendidik manusia harus dijauhkan dari pengaruh kebudayaan. 5. Teori Rekapitulasi perkembangan merupakan ulangan dari perkembangan jenisnya (kebudayaan/peradaban) sehingga perkembangan manusia mengalami beberapa fase.



KESIMPULAN Jadi, dapat diambil kesimpulan perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikisnya dan berlangsung sepanjang hayat, perubahan – perubahannya tidak hanya bersifat evolusi, tetapi juga bersifat involusi ( penurunan dan perusakan menuju kematian ).Pertumbuhan merupakan perubahan individu yang terbatas pada perubahan fisiknya dan berlangsung sampai pada masa tertentu, perubahan – perubahannya bersifat evolusi ( menuju ke arah yang lebih sempurna ).  Anak sebagai suatu totalitas, maksudnya bahwa anak sebagai suatu kesatuan dari seluruh aspek yang ada dalam dirinya. Keseluruhan aspek yang ada dalam diri anak saling berkaitan. Secara keseluruhan anak berbeda dengan orang dewasa.  Perkembangan sebagai proses holistic, maksudnya perkembangan tidak hanya terjadi pada aspek tertentu, melainkan secara keseluruhan ( holistic ). Ada tiga proses perkembangan yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu proses biologis, kognitif dan psikososial.



 Faktor kematangan dan faktor pengalaman merupakan hal yang utama dalam mempengaruhi perkembangan anak. Kedua faktor tersebut sangat penting untuk dipelajari dan dipahami untuk mengetahui proses perkembangan anak. Misal, seorang anak yang mengalami keterlambatan dalam berjalan, harus diketahui terlebih dahulu faktor – faktor yang mempengaruhinya, apakah faktor kematangan (genetik) atau faktor pengalaman (lingkungan). Apabila sudah diketahui faktor penyebabnya, maka kita akan mudah mencari solusinya.  Perkembangan anak merupakan proses yang kontinuitas ( berkesinambungan ) dan diskontinuitas ( tidak berkesinambungan ).  Perbedaan perkembangan biologis dan perceptual anak. Perkembangan biologis menekankan pada perkembangan fisik yang dipengaruhi oleh faktor hereditas (keturunan) Sedangkan perceptual anak menekankan pada aspek luar ( lingkungan ) yang merupakan hasil rangsangan alat indra.  Perbedaan faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam perkembangan anak teretak pada sebab dan akibat yang disebabkan oleh kedua faktor tersebut.  Cara pembelajaran yang efektif yang diterapkan dalam sekolah akan berjalan lancar apabila didiringi dengan selalu memperhatikan perkembagan anak. REKOMENDASI Anak selalu berkembang seiring dengan zaman, anak-anak zaman sekarang berbeda dengan anak-anak zaman dahulu dan masa depoan untuk itu perlu di tingkatkan adanya sosialisasi bagi guru, pendidik, calon pendidik dan orang tua peserta didik demi memajukan bangsa Indonesia. Dalam makalah ini dibahas tentang konsep perkembangan manusia yang mana dijelaskan pada bab diatas. Selain ditujukan untuk tugas, makalah ini sangat penting bagi calon peserta didik terutama bagi mahasiswa yang berada dalam lingkup pendidikan. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan dan merekomendasikan untuk seluruh kalangan khususnya bagi kita sebagai calon pembimbing.



DAFTAR PUSTAKA 1. http://denirokhyadi2.wordpress.com/2008/03/05/perkembangan-perilaku-konatif/ retrieved at 12.28, March 20, 2012. 2. Sapuri, Rafy. 2009. Psikologi Islam. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 3. Surya, Mohammad. 1 Yusuf, Syamsu., dan Sugandhi M. Nani. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 4. 996. Psikologi Pendidikan.Bandung: CV. Pembangunan Jaya. 5. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi.Bandung: Rosda. 6. http://ajadoangppd.blogspot.com/2011/06/pengertian-ppd.html