Resume Materi Bab 5 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing) - Lanjutan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Resume Materi Bab 5 SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES ( PROCESS COSTING ) - LANJUTAN Nama : ADYTIA BAGASKARA PUTRA Nim



: 202010038



Kelas : Akuntansi Biaya ( E ) BAB 5 SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES ( PROCESS COSTING ) LANJUTAN Biaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya biaya berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah yang besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan yang memakai proses biaya karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi perusahaan industri dengan prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan proses perbaikan.



Karakteristik perhitungan biaya menurut proses Perusahaan yang memiliki produk homogen melalui proses atau departemen yang hampir mirip menggunakan perhitungan biaya menurut proses.



· Unit ekuivalen Merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk yang telah selesai maupun yang selesai sebagian. Unit ekuivalen tidak sama dengan unit-unit secara fisik. Sebuah perusahaanmanufakturbiasanyamemiliki produkselesai (barang dalam proses) pada akhirsuatu periode akuntansi. Menurut sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, unit produk yang baru selesai sebagian ini tidak sulit untuk ditangani karena biaya pesanan telah tersedia pada kartu biaya pesanan. Namun, pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya produk untuk unit produk yang selesai sebagian tidak tersedia.



Dengan memperhitungkan unit yang telah selesai dan selesai sebagian, kita membutuhkan cara untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang dilakukan selama periode tersebut. Unit ekuivalen merupakan ukuran yang biasa digunakan. Unit ekuivalen harus di kalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik karena proporsi total pekerjaan yang di lakukan pada unitunit produk pada persediaan barang dalam proses tidak selalu sama untuk setiap elemen biaya. Karena overhead seringkali dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja, beberapa perusahaan menggunakan dua kategori yaitu bahan baku langsung dan biaya konversi. a.



Biaya Konversi Karena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil dalam banyak industri pemrosesan, seperti industri penyulingan minyak, alumunium, kertas kimia, dan farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan menghitung unit ekuivalen produksi. Operasi industribanyakdikenakanbiaya konversiyang sama untuk seluruh produksi. Unitsetara



denganbiayakonversiuntuk



menghasilkan



perkalianpersentasepesanan



yangselesaiselama periodedengan jumlahunityangbekerja adalahsebagian selesai. b.



Bahan Baku Langsung Bahan baku langsungdapat ditambahkanpada titik-titikproduksi yang berlainan atau secara



terus-menerusselama



produksi.



ditambahkanmenggunakanproporsiyang



sama



Jikabahan



digunakanuntuk



bakuyang



menghitungunitsetara



denganbahan langsungadalahsama denganproporsibiayakonversi. Namun, jikabahanditambahkan sekaligus,



proporsiyang



digunakandalam



perhitungantergantung



pada



apakahtitikdimemprosesdimanabahanyangditambahkantelah tercapai.



Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses Dokumen utama pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses secara umum adalah laporan biaya produksi. Laporan biaya produksi meringkas jumlah unit fisik dan unit ekuivalen dari satu departemen, biaya yang dikeluarkan selama periode bersangkutan, serta biaya yang dibebankan ke unit yang selesai ditransfer maupun persediaan akhir barang dalam proses. Penyusunan laporan biaya produksi meliputi lima tahapan yaitu : 1.



Menganalisis arus fisik dari unit produksi



Menentukan jumlah unit di awal proses pekerjaan, yang jumlah unit mulai ke produksi (atau diterima dari departemen sebelumnya), jumlah unit selesai, dan jumlah unit dalam mengakhiri persediaan dalam proses. Analisis unit fisik meliputi akuntansi untuk kedua input dan unit output. Unit Masukan termasuk persediaan barang dalam proses dan semua unit yang masuk departemen produksi selama periode akuntansi. Unit keluaran termasuk unit yang lengkap dan ditransfer keluar dari bagian produksi dan unit dalam persediaan barang dalam proses berakhir. 2.



Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap Biaya Produksi Tujuan dari perhitungan unit setara dengan produksi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik adalah untuk mengukur kerja total pengeluaran produksi selama akuntansi periode. Unit fisik sebagian lengkap diubah menjadi jumlah setara seluruh unit.



3.



Menentukan Total Biaya Untuk Setiap Elemen Biaya Produksi Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan overhead) termasuk saat ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan unit dalam proses awal. Besarnya biaya ini diperoleh dari permintaan resmi materi, kartu waktu kerja, dan lembar alokasi biaya overhead pabrik. Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya juga disebut total biaya untuk menjelaskan. Total biaya yang ditentukan pada langkah ketiga harus setuju dengan total biaya ditugaskan pada langkah 5.



4.



Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen Untuk Setiap Elemen Biaya produksi Tujuan dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk yang tepat biaya dan penentuan pendapatan untuk periode akuntansi, yang meliputi unit baik lengkap dan tidak lengkap.



5.



Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang telah Selesai dan persediaan Akhir Barang dalam proses Tujuan dari laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi total yang dikeluarkan untuk unit diselesaikan selama periode dan unit yang masih dalam proses pada akhir. Pada umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini kedalam tiga bagian : (1) informasi jumlah produksi, (2) penentuan biaya perunit,



(3) pembebanan biaya.



Metode perhitungan biaya berdasarkan proses Duametode yang digunakanuntuk menyiapkanlaporanbiaya produksidepartemenketika perusahaanmenggunakan prosespenetapan biayaadalah metode rata-rata tertimbang dan metode masuk pertama, keluar pertama (First-in, first out- FIFO). Untuk mengilustrasikan kedua metode perhitungan biaya berdasarkan proses ini, diasumsikan pada tabel Naftel Toy Company yang memiliki dua departemen produksi, yaitu departemen percetakan dan departemen penyelesaian.



Penambahan Bahan di Departemen Lanjutan Penambahan bahan baku pada departemen lanjutan setelah departemen pertama dapat mengakibatkan salah satu dari tiga hal, yaitu (1) tidak meningkatkan unit produk tetapi meningkatkan biaya produksi, (2) meningkatkan unit produk tetapi tidak meningkatkan biaya produksi, atau (3) meningkatkan unit produk maupun biaya produksi. Jika tambahan bahan baku pada departemen lanjutan mengakibatkan peningkatan unit produk maka harga pokok per unit dari departemen pertama harus disesuaikan menjadi lebih rendah dari pada sebelumnya.



1.



Metode rata-rata tertimbang Semua biaya dalam menghitung biaya satuan, termasuk biaya yang terjadi selama periode berjalan dan biaya yang dikeluarkan pada periode sebelumnya yang ditampilkan sebagai persediaan barang dalam proses awal periode berjalan. Dalam periode ini, metode biaya sebelumnya dan biaya periode saat ini dirata-ratakan untuk menghasilkan nilai rata rata tertimbang.



· 2.



Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (First in, First out –FIFO) Termasuk dalam menghitung biaya unit hanya biaya yang dikeluarkan dan pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan.FIFO menganggap persediaan awal sebagai batch terpisah dari barang barang dimulai dan diselesaikan dalam periode. FIFO mengasumsikan bahwa pekerjaan pertama yang dilakukan adalah untuk menyelesaikan persediaan dalam proses



awal. Sehingga, semua persediaan dalam proses awal diasumsikan akan selesai sebelum akhir periode berjalan. Terdapat dua prosedur ekuivalen, yaitu dua prosedur alternative yang digunakan untuk mengalkulasikan unit ekuivalen produksi berdasarkan metode FIFO, yaitu : a) Tahap Alternatif A Cara untuk mengalkulasikan unit ekuivalen FIFO adalah dengan mengurangkan unit ekuivalen pada barang dalam proses awal dari unit ekuivalen dengan metode rata-rata tertimbang agar memperoleh unit ekuivalen melalui metode FIFO. b) Tahap Alternatif B Cara untuk mengalkulasikan unit ekuivalen FIFO adalah menambahkan unit-unit ekuivalen dari pekerjaan yang dilakukan pada periode bersangkutan untuk setiap komponen : (1) unit-unit ekuivalen ditambahkan untuk menyelesaikan persediaan awal barang dalam proses, (2) unit-unit yang mulai diproses dan telah selesai pada periode bersangkutan, (3) unit-unit ekuivalen dari persediaan akhir barang dalam proses.



Perbedaan antara metode FIFO dan metode rata rata tertimbang Matode rata-rata tertimbang dan metode FIFO menghasilkan biaya total yang sama dicatat. Perbedaan utama antara kedua metode adalah penanganan awal sebagian menyelesaikan unit persediaan barang dalam proses awal. FIFO memisahkan unit dalam persediaan awal dari unit dimulai dan diselesaikan selama periode. Sebaliknya, metode rata-rata tertimbang membuat ada perlakuan terpisah dari unit persediaan barang dalam proses awal. Dengan demikian, ada perbedaan antara harga pokok selesai metode rata-rata tertimbang dan FIFO. Demikian pula, ada perbedaan antara persediaan barang dalam proses awal di antara kedua metode.



Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses pada Berbagai Departemen Sebagian besar perusahaan manufaktur memiliki berbagai departemen atau menggunakan beberapa proses yang membutuhkan sejumlah tahapan. Ketika produk dari satu departemen kedepartemen lainnya, biaya juga berpindah dari satu departemen ke departemen lainnya.Biaya dari departemen sebelumnya disebut juga biaya yang ditransfer masuk.Bagian ini mendiskusikan konsep biaya yang ditransfer masuk dan mendeskripsikan metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO dari asumsi arus biaya bagi perusahaan dengan berbagai departemen.



SEKIAN DAN TERIMA KASIH 