Resume Sejarah Perkembangan Sosiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama NIM Prodi Mata Kuliah



: FADLALI : : FKSP : Pengantar Ilmu Sosiologi



Sejarah Perkembangan Sosiologi Sejarah perkembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan modern dimulai pada abad 19 di Eropa Barat. Sejarah perkembangan sosiologi abad 19 Sejarah perkembangan sosiologi yang sering diajarkan adalah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan modern yang saintifik atau ilmiah. Dapat juga diartikan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan ilmiah adalah sosiologi yang rasional dan empiris. Auguste Comte, (Perancis) dalam bukunya ”Course de philosophie positive” (1838) Comte menegaskan bahwa sosiologi atau fisika sosial adalah ilmu yang berada pada tahap positif. Positif artinya rasional, empiris, dan bisa diteliti dengan hukumhukum ilmiah seperti pada ilmu alam. Berada di tahap positif artinya meninggalkan unsur teologis dan metafisis. Dengan demikiran sejarah perkembangan sosiologi modern pada awal mula ditemukannya adalah ilmu pengetahuan yang positif. Metodologinya mengikuti hukum-hukum dalam ilmu alam oleh karena itu dinamakan fisika sosial. Sosiologi berkembang pesat di Eropa Barat pada abad 19. Perkembangan tersebut banyak dipengaruhi oleh Revolusi Politik dan Revolusi Industri yang mengubah tatanan kehidupan sosial secara dramatis. Minat kaum intelektual untuk mengetahui perubahan sosial masyarakat saat itu menjadi poin penting dalam sejarah perkembangan sosiologi. Salah satu tokoh berpengaruh dalam sosiologi adalah intelektual Inggris Karl Marx. Marx tidak pernah mengklaim dirinya secara spesifik sebagai sosiolog. Ia studi dampak politik ekonomi dari perubahan sosial di Eropa. Teorinya tentang perjuangan kelas memengaruhi perkembangan teori sosiologi bahkan sampai hari ini. Teori-teori Marx melahirkan aliran Marxisme dalam sosiologi. Perubahan sosial, dengan demikian menjadi faktor utama kelahiran sosiologi sebagai ilmu pengetahuan modern. Sejarah perkembangan sosiologi abad 20 Memasuki abad 20, terjadi ’migrasi tradisi ilmiah’ sosiologi dari Eropa Barat ke Amerika Serikat. Sosiologi pada abad 20 berkembang pesat di Amerika Serikat. Saat itu, industrialisasi dan urbanisasi terjadi secara besar-besaran di perkotaan di Amerika Serikat. Akibat dari industrialisasi ini adalah perubahan sosial dengan ekskalasi yang besar. Masyarakat desa dan kota terlihat mencolok perbedaannya. Kondisi demikian memantik kaum intelektual Amerika untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang timbul akibat perubahan sosial. Sosiologi menjadi salah satu studi ilmu



sosial yang paling diminati tokoh yang paling mendominasi adalah Albion W. Small dengan aliran Chicago School. Perlu ditegaskan pula di sini, migrasi tradisi ilmiah sosiologi ke Amerika Serikat tidak lantas membuat sejarah perkembangan sosiologi di Eropa Barat berhenti. Max Weber (Jerman) mengkritik metode ilmiah sosiologi yang muncul pada abad 19. Weber mengusulkan, sosiologi seharusnya meneliti tindakan-tindakan sosial yang bersifat subjektif. Pada 1937 Parsons menerbitkan buku ”The Structure of Social Action” yang secara signifikan berpengaruh pada perkembangan teori sosiologi. Parsons banyak dipengaruhi oleh Dukheim dan Weber, tanpa menaruh perhatian sama sekali pada Marx. Parsons banyak mengelaborasikan teori fungsionalisme struktural dalam menganalisis sistem sosial. Sosiologi yang berkembang di Amerika pada periode Parsonian (1937) adalah sosiologi makro. Perdebatan antara objektivitas-subjektivitas, agensi-struktur, dan mikro-makro dalam sosiologi berlangsung sejak abad 20 sampai hari ini. Sejumlah aliran pemikiran ekstrem yang condong pada subjektivitas mengkritik keras sosiologi pada awal berdirinya. Kritik paling pedas yang dilontarkan adalah sosiologi positivistik tidak berkontribusi apa-apa pada sejarah manusia karena mengabaikan aspek transformatif dan emansipatoris yang seharusnya menjadi agenda sosiologi. Ilmu sosial tidak bisa netral, melainkan harus berpihak cita-cita transformasi sosial. Sejarah perkembangan sosiologi era kontemporer Memasuki abad 21, sejarah perkembangan sosiologi menuju variasi aliran pemikiran dan disiplin yang semakin banyak. George Ritzer telah memformulasikan sebelumnya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berparadigma multiple. Artinya, cara pandang sosiologi tidak tunggal sehingga sosiologi secara historis adalah ilmu pengetahuan yang luas cakupannya. Abad millenium menandai sosiologi sebagai ilmu yang sangat cair dan luas. Objek kajian tidak sebatas pada perubahan struktur sosial dalam konteks industrialisasi, urbanisasi, perdesaan dan perkotaan, melainkan juga sampai pada aspek dinamika masyarakat yang sifatnya kekinian. Seperti misalnya, sosiologi pada masyarakat informasi. Sosiologi abad 21 adalah sosiologi kontemporer. Indikasi semakin meluasnya ruang lingkup sosiologi bisa dilihat dari berkembang biaknya subdisiplin yang menjadi cabang sosiologi. Beberapa diantaranya yang bisa disebutkan adalah Sosiologi Digital, Sosiologi Turisme, Sosiologi Pemuda, Sosiologi Kesehatan, Sosiologi Olah Raga, Sosiologi Sastra, Sosiologi Hukum, Sosiologi Ekonomi, Sosiologi Gender, dan Sosiologi kontemporer lainnya.



Kecenderungan lain yang bisa diidentifikasi adalah semakin menjauhnya sosiologi dari tradisi positivisme. Sejarah perkembangan sosiologi di era kontemporer cenderung menolak relevansi hukum-hukum alam pada ilmu sosial. Saat ini, fakultasfakultas ilmu sosial di seluruh dunia mulai mengajarkan sosiologi terlepas dari bapak pendirinya. Tak heran, tokoh-tokoh seperti Michel Foucault, Pierre Bourdieu dan Slavoj Zizek lebih diminati ketimbang Auguste Comte dan Emile Durkheim yang memang makin usang.