Review Jurnal Jaringan Ikat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REVIEW JURNAL JARINGAN IKAT Yulia Khalifatun Nissa



1809511092



Kadek Lia Pramita



1809511093



Windy Kartika Sari



1809511094



I Gede Bim Shiddi PramaPutra



1809511095



I Nyoman Widya Putra Adnyana



1809511096



Universitas Udayana Jl. PB Sudirman, Denpasar-Bali Telp.(0361) 223791, Faxs. (0361) 223791



ABSTRAK Jaringan ikat tersebar luas di seluruh bagian tubuh dengan fungsi utama untuk menghubungkan berbagai komponen sel atau jaringan.Hampir seluruh jaringan ikat embriologik berasal dari jaringan mesensimal embrional.Terdapat berbagai jenis jaringan ikat yang sesuai dengan fungsi dan lokasinya.Perbedaan utama dari berjenis-jenis jaringan ikat tersebut berdasarkan susunan dan komposisi matriks intersel.Jaringan ikat terdiri dari dua komponen dasar utama yaitu sel dan matriks intersel.Sel-sel jaringan ikat baik yang tetap maupun yang bebas mempunyai fungsi khusus masing-masing yang saling melengkapi untuk mempertahankan keutuhan histofisiologi jaringan ikat. Kata kunci: jaringan ikat, sel, histofisiologi PENDAHULUAN Tubuh kita dibentuk oleh berbagai jenis jaringan ikat. Jaringan ikat disebut juga jaringan penyambung, terdiri dari beberapa jenis dan nama jaringan tersebut berdasarkan komponen yang menonjol di dalam jaringan tersebut atau sifat struktural jaringan itu. Jaringan ikat dibentuk oleh tiga komponen, yaitu sel, serat dan substansi dasar.Unsur utama jaringan ikat adalah sel-sel, matriks ekstrasel, yang terdiri atas kombinasi berbagai serat protein (kolagen, retikuler dan elastin) dan substansi dasar.yang bersifat amorf. Jaringan ikat terbagi menjadi jaringan ikat biasa (jar ikat sejati umum), terdiri dari jaringan ikat longgar (areolar) dan jaringan ikat padat; jaringan ikat dengan sifat khusus seperti jaringan adiposa, jaringan retikuler dan jaringan hematopoietik; dan jaringan ikat khusus atau jaringan penyokong yaitu tulang dan tulang rawan.Jaringan ikat tersebar luas di seluruh bagian tubuh dan berasal dari



lapisan tengah embrio jaringan mesoderm kecuali beberapa jenis jaringan ikat di daerah kepala yang berasal dari kristan neural ( extoderm ). Jaringan ikat terdiri dari dua komponen dasar utama yaitu sel dan matrik inter sel. Sel-sel jaringan ikat dapat dikelompokkan atas sel tetap dan sel bebas ( transier ) dengan fungsi khusus untuk masing masing sel. Jaringan ikat sesuai dengan fungsi antara lain: 



Merekatkan, mengikat atau menghubungkan berbagai sel atau bangunan yang ada di dalam tubuh.







Sebagai media dimana tempat pembuluh darah lewat.







Pertahanan tubuh sebagai tempat imunologi.



PEMBAHASAN Global Animal Science Journal-GASJ Vol: 2(1): pages: 105-109, 2015 Jaringan ikat tersusun dari protein, polisakarida kompleks dan air sebagai campuran yang berbeda tergantung dari jenis jaringannya.Dalam jaringan ikat intramuscular, protein utama adalah kolagen dan protein penting lainnya adalah elastin.Selain itu, retikuler serat sebenarnya adalah serat kolagen individu yang bentuknya halus di jaringan sekitar serat serat otot.Jaringan ikat intramuscular dalam daging ada dalam tiga tingkatan hierarkis yaitu : Epimysium adalah lapisan yang mengelilingi keseluruhan otot, Perimysium megandung banyak pembuluh darah dan syaraf otot yang mana mengelilingi bundle serat otot, dan serat otot individu di kelilingi oleh endomisium. Jaringan ikat terbagi menjadi jaringan ikat biasa (jaringan ikat sejati umum), terdiri dari jaringan ikat longgar (areolar) dan jaringan ikat padat; jaringan ikat dengan sifat khusus seperti jaringan adiposa, jaringan retikuler dan jaringan hematopoietik; dan jaringan ikat khusus atau jaringan penyokong yaitu tulang dan tulang rawan.Sebelum mempelajari jaringan ikat lebih lanjut, ada baiknya mempelajari dahulu komponen jaringan ikat, terutama matriks ekstraselulernya.Komponen matriks ekstraseluler terdiri dari makromolekul yang sering dijumpai, yaitu kolagen, elastin dan retikuler, fibronektin, glikosaminoglikan dan proteoglikan.Selain makromolekul, terdapat komponen berupa sel-sel yang memiliki morfologi dan fungsi tersendiri.



KOMPONEN DASAR UTAMA JARINGAN IKAT Kolagen merupakan matriks ekstraseluler yang tidak cair dan paling banyak menyusun 70% tendo dan dermis, sampai saat ini dapat diidentifikasi 11 jenis kolagen yang berbeda, dimana tipe I sampai V merupakan serat kolagen yang paling banyak ditemukan. Sifat kolagen ini agak asidofil sehingga dengan pewanaan rutin (HE) akan memberikan tampilan berwarna merah muda. Untuk pewarnaan khusus serat kolagen adalah Mallory azam, von Gieson dan Mansson trikrom, kolagen ini akan memberikan warna biru sehingga bias dibedakan dengan otot yang berwarna merah muda. Penyakit yang disebabkan oleh struktur kolagen yang abnormal adalah sindrom Marfan, sindrom Ehlers Danlos dan Scurvy. Elastin adalah komponen utama serat elastis yang terdapat pada kulit, pembuluh darah, hidung, telinga luuar, organ intestinal dan paru-paru, yang memungkinkan organ tersebut mendapat bentuk sendiri setelah adanya tenaga yang mengubah bentuknya untuk sementara. Elastin disintesis pada retikulum endoplasma kasar dan ditumpukkan pada apparatus golgi, sedangkan serat elastis disintesis oleh sel fibroblast dan sel otot polos. Pewarnaan khusus serat elastis adalah Weigert. Serat retikuler memiliki besarnya sama dengan serat kolagen, terdiri dari protein kolagen tampak sangat halus, dan dapat dilihat dengan pewarnaan khusus seperti impregnasi perak dan PAS. Pada impregnasi perak, akan tampak serat retikuler yang disebut serat argirofil karena dapat mereduksi garam perak sehingga terbentuuk endapan logam perak yang berwarna hitam. Serat retikuler ini terdistribusi pada nodulus limfatis, duktus limfatikus, tulang, kelenjar endokrin, hati dan ginjal. Fibronektin merupakan glikoprotein yang terdapat di sekitar serat kolagen, sel dan plasma darah, terdiri dari tipe I, II dan III.Berfungsi sebagai jempatan antara matriks ekstraseluler dengan sitoskeleton, dan memiliki reseptor sebagai pengikat ruang ekstrasel yang disebut integrin. Matriks



ekstraseluler



yang



bersifat



amorf



adalah



proteoglikan



dan



glikosaminoglikan.Proteoglikan memiliki rangka utama protein dengan kovalen glikosaminoglikan melekat. Sedangkan glikosaminoglikan memiliki lima variasi dengan perulangan polisakarida, variasi tersebut adalah : asam hialuronat, kondroitin sulfat, dermatan sulfat, keratin sulfat dan heparin.



KOMPONEN SEL JARINGAN IKAT Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S1-7 Sel Fibroblas, paling sering ditemukan dan paling penting pada jaringan ikat, sel ini bertanggung jawab terhadap sintesis serabut-serabut dan zat amorf intersel, sel ini berfungsi untuk melakukan sintesis matriks ekstraseluler seperti serat kolagen, serat elastis dan zat-zat amirf, serta mengikat matriks ekstraseliler untuk membentuk jaringan jika terjadi cedera pada jaringan sehingga mempercepat penyembuhan luka. Bentuk sel ini bervariasi dari fusiform sampai bentuk stellate, bersifat pleomorfik karena sel dapat berpindah-pindah dalam jaringan ikat, pada orang muda sel ini sangat sering mengalami pembelahan. Mikroskopis sel ini ada dua jenis, yaitu sel fibroblast muda dengan inti bulat telur, besar, berwarna merah mudam nucleoli satu dan kromatin halus, sitoplasma mengandung banyak retikulum endoplasma kasar dan apparatus golgi berkembang baik, dan memiliki prosessus sitoplasma yang tidak teratur; sel fibroblast dewasa atau disebut sebagai fibrosit, ukurannya lebih kecil dari fibroblast, inti lonjong, lebih kecil, tampak asidofil tapi lebih hitam, sitoplasma mengandung retikulum endoplasma dan apparatus golgi yang kurang berkembang serta prosessus sitoplasma sedikit.



Gambar 1.Fibroblas .Sumber: Mescher AL, 2010 Sel tetapYang termasuk dalam komponen sel tetap ialah: sel mesenkim/perisit, fibroblas, sel lemak (adiposit), sel mast, dan makrofag; sedangkan yang termasuk komponen sel transien ialah : Sel plasma, limfosit, neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan makrofag.



Gambar 2. Sel-sel tetap. Sumber: Mescher AL, 2010



Sel mesenkim/perisit Sel ini berbentuk bintang, lebih kecil dari fibroblas, biasanya terletak di sepanjang dinding kapiler, dan dikenal sebagai sel perivaskuler/sel adventisia, atau biasa juga dinamakan sel perisit.Sel perivaskuler dapat berdiferensiasi menjadi sel fibroblas, sel lemak dan sel otot polos (bersifat pluripoten). Gambar 3. Perisit Sumber: Mescher AL, 2010.



Jaringan Ikat Areolar Global Animal Science Journal-GASJ Vol: 2(1): pages: 105-109, 2015 Jaringan ini adalah jaringan ikat yang relatif banyak mengandung sel-sel, mengandung matriks ekstraseluler yang bersifat cair dengan serat ekstraselulernya yang relatif sedikit. Fungsi penting jaringan areolar adalah menjadi sarana transportasi makanan bagi jaringan tubuh lainnya, berperan penting dalam pertahanan tubuh dalam penanggulangan reaksi radang dan respon imun karena adanya komponen sel-sel. Ciri khas jaringan ikat areolar adalah sel-sel saling terpisah cukup jauh oleh substansia intersel, dan unsur pembentu substansia intersel utama adalah substansia dasar amorf. Jaringan ikat ini contohnya adalah jaringan ikat gelatinosa dan jaringan ikat embrional. Jaringan Ikat gelatinosa



terdapat pada funikulus umbilikalis, memiliki substansia extraselulernya berbentuk gel sehingga membentuk banyak ruang intermolecular yang berisi cairan jaringan yang berfungsi untuk memperlancar oksigen dan makanan dari kapiler ke sel-sel pada jaringan ini dan berfungsi meningkatkan difusi efektif produksi tambahan metabolik dari arah berlawanan.Jaringan ikat embrional merupakan jaringan areolar yang terdapat pada embrio, terdiri daei sel-sel fibroblast muda dengan substansia amorf yang banyak.



Gambar 4. Jaringan ikat longgar Sumber :Global Animal Science Journal,2015 Jaringan Ikat Padat Mescher AL, 2010 Merupakan jaringan ikat yang terdiri dari komponen sel-sel yang sedikit, seratserat dominan dan lebih banyak dibandingkan jaringan ikat areolar.Serat-seratnya dapat berupa serat kolagen, serat elastis dan serat retikuler.Jaringan ikat padat kolagen, mengandung serat kolagen yang berjalan searah, yang berfungsi untuk menahan tarikan yang berasal dari satu arah dan diteruskan oleh serat-serat ini.Jaringan ini terdapat pada tendo, aponeurosis dan ligamentum.Jaringan ikat padat elastis merupakan jaringan ikat padat teratur yang terdiri dari serat-serat elastis yang tebal dan berjalan sejajar, diantara serat tersebut terdapat fibroblast muda, sedikit anyaman penyambung longgar dan sedikit serat kolagen.Jaringan ini banyak ditemukan pada ligament suspensorium penis ligament kuning pada kolumna vertebra dan pembuluh darah (arteri).Jaringan ikat retikuler, merupakan jaringan yang terdiri dasi sel-sel dan serat retikuler, ditemukan hanya pada limpa,



limfonodus, matriks tulang dan pembuluh darah hati.Jaringan ini memiliki sel retikuler yangmemiliki morfologi secara mikroskopisnya yaitu sel dengan inti bulat dan besar, kromatin halusa dan memiliki nukleoli satu atau dua dan memiliki prosessus sitoplasma yang panjang.



Gambar 5. Jaringan ikat padat Sumber: Global Animal Science Journal,2015 Sel bebasSel-sel bebas umumnya merupakan sel-sel yang bermigrasi, masuk dari sistem sirkulasi.Umumnya sel-sel ini berasal dari sumsum tulang dan masuk ke jaringan melalui pembuluh venule pasca-kapiler. Sel leukosit.Pada keadaan tertentu, sel-sel leukosit yang beredar dalam pembuluh darah akan bermigrasi masuk ke jaringan ikat, terutama bila terjadi peradangan pada daerah tersebut.Jumlah sel-sel lekosit dalam jaringan akan meningkat sesuai dengan penyakit yang menyertai. Sebagai contoh: peningkatan jumlah sel eosinofil pada reaksi alergik; limfosit pada radang menahun umumnya; dan netrofil dapat sangat meningkat pada radang akut.



Gambar 6. Sel leukosit Sumber :Global Animal Science Journal,2015



KESIMPULAN Jaringan ini adalah jaringan ikat yang relatif banyak mengandung sel-sel, mengandung matriks ekstraseluler yang bersifat cair dengan serat ekstraselulernya yang relatif sedikit.Fungsi penting jaringan areolar adalah menjadi sarana transportasi makanan bagi jaringan tubuh lainnya, berperan penting dalam pertahanan tubuh dalam penanggulangan reaksi radang dan respon imun karena adanya komponen sel-sel. Komponen dasar jaringan ikat tersusun dari kolagen, elastin, serat rektikuler, fibronektin.Sedangkan sel sel pada jaringan ikat yaitu : sel fibroblast, sel tetap, sel bebas, sel leukosit, jaringan ikat padat, jaringan ikat bebas, sel mesenkim.



Daftar Pustaka Bharadwaj, A. ”Introduction to Histology & Connective Tissue – 1”. Human Structure &Development(2010).Web. 15 Sept. 2018 Hatta, T.H. “Histologi Jaringan Ikat”. Jurnal Biomedik 1(2013).1-5. Web. 15 Sept. 2018 Khan, S dan G.S. Hashmi. “Histology And Functions Of Connective Tissues”. UniversityJDentScie(2015).Web. 15 Sept. 2018 Mobini, B. “Histological Properties Of Intramuscular Connective Tissues In Native Chickens And Their Relationship With Meat Tenderness”. Global Animal Science Journal-GASJ 2(1) (2015): 105-109. Web. 15 Sept. 2018 Wangko, S dan R. Karundeng. “Komponen Sel Jaringan Ikat”.Jurnal Biomedik 6 no 3 (2014): S1-7 .Web. 15 Sept. 2018