Review Perbandingan 2 Jurnal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REVIEW PERBANDINGAN 2 JURNAL A. LATAR BELAKANG  JURNAL 1 Monosodium glutamat (MSG) telah menjadi perdebatan di masyarakat kita. Selain zat aditif, MSG ditemukan pada bahan alam terutama makanan berprotein tinggi seperti daging dan ikan. Ini juga terjadi pada sayuran seperti tomat, dan jamur, dan hasil laut seperti rumput laut (menurut European Food Information Council 2002). Banyak orang, bahkan tenaga kesehatan percaya bahwa penggunaan MSG dalam makanan dianggap berdampak buruk bagi Kesehatan. Kebanyakan tenaga Kesehatan menyarankan pasiennya terutama pasien wanita untuk menghindari makanan yang mengandung MSG dalam makanannya. Penjelasan mereka adalah MSG dapat berdampak buruk bagi kesehatan secara umum dan salah satu pemicu kanker terutama kanker di sistem reproduksi.  JURNAL 2 Monosodium Glutamat (MSG) merupakan salah satu makanan pemicu sakit kepala migrain yang digunakan sebagai penambah rasa di banyak makanan ringan dan makanan cepat saji. Total konsumsi glutamat dalam makanan berkisar dari 50 - 200 mg / kg / hari. Meskipun berkisar 50-200 mg/kg/hari, seseorang dapat mengalami peningkatan sakit kepala yang signifikan apabila mengkonsumsi MSG sebanyak 150 mg/kg dengan dosis tunggal. B. METODE PENELITIAN  JURNAL 1 Adapun metode yang digunakan pada jurnal 1 yitu, Artikel pencarian dilakukan secara elektronik melalui Google Scholar, dan database Sage Publication.  JURNAL 2 ADAPUN Penelitian pada jurnal ini dilakukan sebagai uji coba silang tersamar ganda, terkontrol placebo ( cara menguji terapi medis yang secara khusus dirancang untuk tidak memiliki efek nyata) . Studi tersebut dilakukan sesuai dengan Deklarasi Helsinki ( yaitu serangkaian prinsip etika Ini secara luas dianggap sebagai dokumen landasan etika



penelitian terhadap manusia.) Pengacakan dilakukan dengan computer.



C. Hasil  JURNAL 1 Dampak : OBESITAS Rasa umami menurut penelitian pada wanita ditemukan bahwa wanita obesitas dibandingkan wanita dengan berat badan normal mengalami peningkatan ambang batas deteksi MSG. Wanita gemuk lebih menyukai konsentrasi MSG yang tinggi daripada wanita dengan berat badan normal (Pepino 2010). Sebuah studi INTERMAP tentang hubungan antara asupan MSG dan kelebihan berat badan pada orang dewasa di Cina menunjukkan bahwa wanita memiliki asupan MSG yang sedikit lebih rendah daripada pria. Penelitian ini melibatkan 48,7% wanita sebagai sampel yang menemukan bahwa pengguna MSG memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dan cenderung mengalami kelebihan berat badan daripada non-pengguna MSG. Dan berdasarkan penelitian ini, MSG yang diusulkan mungkin meningkatkan berat badan karena MSG menambah kelezatan dan memotivasi orang untuk mengonsumsi lebih banyak makanan Reproduksi Studi tentang efek MSG terhadap kesehatan manusia khususnya kesehatan wanita perlu dilanjutkan. Meski banyak penelitian in vitro yang menunjukkan efek negatif MSG pada organ reproduksi wanita, hingga kebutuhan pelarangan penggunaan MSG belum ada. Penting agar MSG tidak digunakan secara berlebihan sebagai aditif dalam makanan untuk wanita.



 JURNAL 2 Pada penelitian ini terdapat 14 subjek yang berumur 18 tahun keatas Setiap subjek berpartisipasi dalam 10 kali yang yang dilakukan 5 x dalam 2 minggu berturut-turut. Dalam satu minggu, subjek menerima MSG, dan di minggu lainnya, plasebo dalam urutan acak. Sakit kepala terjadi pada 8/14 subjek selama pemberian MSG dan 2/14 selama placebo. Jumlah subjek yang melaporkan sakit kepala secara signifikan lebih tinggi selama minggu MSG dibandingkan selama minggu plasebo. sebagian besar efek samping lebih sering terjadi pada awal intervensi dan cenderung lebih jarang dilaporkan dalam 2 hari terakhir intervensi MSG. Sebaliknya, beberapa efek samping, terutama sakit kepala dan sakit perut, memiliki frekuensi kejadian yang sama selama 5 hari intervensi MSG. Asupan harian dari jumlah MSG ini tidak menghasilkan laporan nyeri spontan yang signifikan. Namun, hal itu menyebabkan sensitisasi mekanis berkelanjutan dari otot masseter yang berlangsung selama pemberian MSG. Asupan MSG harian juga menyebabkan sakit kepala dan pusing setidaknya satu dari lima hari di 57% subjek. Namun, pemberian MSG cenderung meningkatkan konsentrasi glutamat saliva setiap hari, yang menunjukkan potensi terjadinya penumpukan. Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi harian MSG dalam jumlah yang tinggi meningkatkan gejala nyeri kraniofasial. Ada beberapa perbedaan dalam sifat respons otot masseter dan temporalis terhadap glutamat yang mungkin mendasari ditemukannya efek sensitasi mekanis selektif otot masseter dari MSG. Peningkatan konsentrasi glutamat menyebabkan sensitisasi mekanis nosiseptor otot pengunyahan melalui aktivasi reseptor GLUTAMAT perifer.



KESIMPULAN JURNAL 1



JURNAL 2 Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi MSG dalam jumlah tinggi dalam makanan mereka lebih mungkin menderita sakit kepala dan memiliki sensitivitas otot masseter, dua gejala yang terkait dengan gangguan sendi rahang. Meskipun jauh dari definitif, temuan ini mungkin menunjukkan bahwa ada hubungan antara diet dan kerentanan terhadap perkembangan kondisi nyeri orofasial kronis yang mencakup TMD dan sakit kepala.