Ringkasan Filsafat Ilmu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Nim Prodi Semester Mata Kuliah Pengmpu Pennulis Buku



: Simesono Daeli : 08011944 : Teologi : v (Lima) : Filsafat Ilmu : Safatulus Giawa, M.Pd : A. Heris Hermawan



RINGKASAN BUKU Ilmu merupakan pengetahuan dengan argumentasi yang sistematis dan memenuhi semua ketentuan yang berlaku dalam metode ilmiah. Sedangkan filsafat adalah pengetahuan rasional, filsafat terbagi dalam tiga cabang yaitu ontologis, epistomologi, dan aksiologis. Tujuan filsafat terbagi dalam dua bagian yaitu secara teoritis maksudnya yaitu membantu manusia menemukan kebenaran dan prakstis yaitu membantu manusia dalam meyesuaikan diri dengan kebenaran. Filsafat ilmu tidak sama dengan kajian epistomologis, karna secara primer membahas problem pengetahuan manusia. Namun filsafat ilmu membahas problem-problem yang menonjol dan yang muncul dalam bidang ilmu yang bersangkutan. Pentingnya filsafat ilmu yaitu untuk kepentingan ilmu itu sendiri. Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani philos (cinta) dan philia (persahabatan). Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Filsafat yaitu pencarian kebenaran yang fundamental, usaha spekulatif yang rasional, ikhtiar untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan secara koheren dan mnyeluruh, wancana tempat berlangsungnya penelusuran kritis



terhadap berbagai pernyataan dan asumsi yang umumnya merupakan dasar suatu pengetahuan. Pythagoras mengemukakan bahwa manusia memiliki tiga tipe yaitu mereka yang cinta kesenangan, cinta kegiatan dan cinta kebijaksanaan. Plato menyatakan bahwa objek filsafat adalah penemuan kenyataan atau kebenaran absolut. Al-Farabi berkata bahwa filsafat adalah ilmu tentang Alam. Ibnu Rusyd bahwa filsafat menrupakan pengetahuan otonom yang perlu dikaji oleh manusia karena dikaruniai akal. Immanuel menyatakan bahwa filsafat itu adalah dasar segala pengetahuan. Sultan T.A berpendapat bahwa filsafat adalah berpikir dengan insaf. Fung Lan mendefenisikan filsafat adalah pikiran yang sistematis dan refleksi terhadap hidup. Sidi Gazalba menyatakan tiga ciri pokok filsafat yaitu unsur berpikir (menggunakan alat), unsur tujuan yang ingin di capai melalui berpikir tersebut. Unsur ciri yang terdapat dalam pikiran tersebut yaitu mendalam. Ada empat pandangan pemahaman tentang filsafat yaitu filsafat ilmu adalah perumusan pandangan dunia yang konsisten dan tugas filsuf ilmu adalah menggabungkan implikasi yang lebih luas dari ilmu, Filsafat ilmu adalah pemaparan dugaan dan kecenderungan para ilmuan. Filsafat ilmu adalah suatu disiplin, dan terakhir yaitu filsafat ilmu merupakan suatu patokan tingkat kedua. Ciri utama ilmu menurut terminology antara lain: ilmu adalah sebagian pengetahuan yang koheren, empiris, sistematis dapat di ukur dan dibuktikan. Ilmu mengandalkan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek



yang



sama dan saling bekaitan secara logis. Ilmu dapat memuat hipotesesishipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan. Ilmu menuntut pengamatan dan berpikir metodis, tertata rapi.



Beberapa pendapat para ahli tentang defenisi ilmu yaitu Mohammad Hatta mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hokum kasual. Ralph Ross menyatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum, dan sistematik, tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana. Karl pearson mengatakan bahwa ilm adalah lukisan yang komprehensif dan kosiste.



Ashley montagu berksempulan bahwa ilmu



pengentahuan yang di susun dalam satu system. dan Sarjono menerangkan bahwa ilmu adalah suatu pendekatan atau mentode terhadap dunia empiris. Dalam berbagai pendapat tersebut Mulyadi menyimpulkan bahwa sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu. Perbebedaan antara ilmu dengan pengetahuan, ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersisitem, dan terukur, serta dapat dibuktikan sedangkan pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai meta fisik naupun fisik. Dengan penjelasan diatas kesimpulanya bahwa filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu. Pengetahuan sain adalah pengetahuan rasional empiris. Dalam berhipotesis harus berdasarkan rasio dengan kata lain harus rasional. Dan juga harus ada penyelidikan yang akurat. Ilmu atau sain berisi teori, teori pada dasarnya menerangkan sebab akibat. Setiap ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan objek normal. Filsafat terbagi pada teoritis dan praktis. Filsafat tidak hanya dipandang sebagai induk dan sumber ilmu tetapi merupakan bagian dari ilmu itu sendiri. Ilmu sebagai objek harus mengikuti alur filsafat yaitu objek material yang didekati lewat pendekatan radikal, menyeluruh, dan rasional.



Beberapa



manfaat



filsafat



ilmu



yaitu



memgembangakan



ilmu



pengetahuan dalam bidang teknologi perindustrian dalam batasan nilai ontologis, epstomologis, dan nilai etis, dan mendorong perguruan untuk berbasis akademik. Aksiologi



merupakan



bidang



yang



membahas



nilai



kegunaan



pengetahuan, aksiologi berhubungan dengan tindakan praksis manusia yang berpengetahuan dalam interaksinya dengan diri, lingkungan dan semua yang mengelilingi dimensi kemanusiaanya. Dalam terma filsafat nilai guna manusia di bagi dalam dua pokok kajian yaitu etika (standar moralitas) dan estetika (indah tidaknya suatu tindakan). Pengalaman merupakan awal keberangkatan dari semua penyelidikan menuju keterbentukan pengetahuan dan sekaligus juga dasar yang melandasi semua pengetahuan manusia. Pegalaman memiliki dua bentuk utama yaitu primer dan sekunder. Pengalaman primer adalah sentuhan indrawi dengan benda-benda yang konkret. Sedangkan pengalaman sekunder merupakan pengalaman tanpa sentuhan langsung antara alat-alat indera dan objek-objek terindera. Beberapa jenis pengalaman yaitu Kesaksian (suatu peristiwa yang di alami yang kemudian disampaikan kepada pihak lain untuk diterima sebagai satu kebenaran), minat dan rasa ingin tahu, pikiran dan penalaran (penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan), Logika (pengkajian untuk berpikir secara sahih, bahasa (sarana komunikasi antar manusia) Fungsi bahasa adalah coordinator kegiatan masyarakat, penetapan pemikiran



dan



pengukapan,



penyampaian



pikiran



dan



perasaan,



penyenangan jiwa, dan pengurangan kegoncangan jiwa. selain itu, Thaimah menyatakan bahwa fungsi bahasa memilik tujuh fungsi yaitu fungsi instrumental,



regulatoris,



interaksional,



personal,



heurisitik,



imajinatif,



representasional. Kneller mengemukakan 3 fungsi bahasa yaitu simbolik, emotif, dan afektif. Buller membedakan fungsi bahasa ke dalam bahasa ekspresif, bahasa konatif, dan bahasa representasional. Dan Desmond marris mengemukakan 4 fungsi yaitu information talking, mood talking, exploratory talking, dan grooming talking. Dua masalah sarana ilmiah hal yang diperhatikan yaitu pertama, ilmu dalam



pengertian



bahwa



merupakan



kumpulan



yang



di



dapatkan



berdasarkan metode ilmiah. Ke dua tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah agar dapat melakukan penelaahan ilmia secara



baik. Sarana ilmiah



merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuan berdasarkan metode ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain. Komunikasi ilmiah merupakan proses penyampaian informasi berupa pengetahuan. Untuk mencapai hal tersebut harus terbebas dari unsur emotif dan reproduktif. Bahasa agama ada dua pengertian yaitu kalam ilahi yang terabadikan ke dalam kitab suci. Ke dua, ungkapan serta perilaku keagaaman dari seseorang atau sebuah kelompok sosial. Ke dua hal ini merupakan sarana menyampaikan sesuatu dengan gaya bahasa yang khas. Kebutuhan



hidup



digolongkan



sebagai



sumber



munculnya



pengetahuan hal ini dirujuk pada dimensi pragmatis dari pengetahuan secara pragmatis yaitu untuk memecahkan semua persoalan yang terjadi pada



manusia. Cara mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu, mendasarkan pada rasio, pada pengalaman, melalui intuisi dan melalui wahyu. Empirisme merupakan pengetahuan manusia yg bukan dari penalaran rasional yang abstak, tapi lewat pengalaman yang konkrit. Hal ini dapat di dinyatakan melalui panca indera. Intuisi merupakan pengetahuan yang di dapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu di dapat dengan tiba-tiba saja. Intuisi bersifat personal dan dapt digunakan sebagai hipotesis selanjutnya. Pendapat Abraham Maslow ituisi merupakan pengalaman puncak. Wahyu merupakan pengetahuan yang di sampaikan Tuhan kepada manusia.



Agama



merupakan



pengerahuan



tidak



hanya



menyangkut



sekarang tetapi sesuatu yang di percaya dulu untuk diterima. ilmu adalah alat suatu dimana manusia mendapatkan informasi sebagai objek-objek ilmu yang berbeda sifat dasarnya. Indera merupakan alat memperoleh informasi tentang benda-benda fisik dari berbagai dimensi bentuk, suara, rasa, raba, dan bau. Menurut filsof muslim indera dimiliki hewan dan manusia bukan hanya sekedar kecakapan fisik. Pancaindera berfungsi untuk menyerap berbagai informasi dari sebuah benda yang diamati. Indera juga berfungsi sebagai insturment kelangsungan hidup manusia baik sebagai individu maupun kolektif. Indera manusia mampu menggali beragam informasi dari benda benda fisik yang diamati dengan cara yang dangat unik dan canggih. Di balik itu, indera juga memilki kelemahan misalnya mata dapat membuat kekeliruan dalam pengamatanya. Menurut filsof muslim akal merupakan kecakapan jiwa atau mental yang khas manusia karena tidak ada hewan apapun yang memilikinya, Nashir Al-Din Thusiakal merupakan kesempurnaan manusia



yang diatasnya tergantung harkat dan esensi manusia. cara akal menyelidiki benda-benda fisik yaitu dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan berdasarkan kategori Akal juga mampu mengenal atau menangkap konsep dan informasi tidak terbatas hanya pada objek-objek inderawi. Akal dapat dijadikan alat yang efektif untuk menangkap objek yang tidak bisa di tangkap oleh alat-alat indera lahiriah. Beberapa pendapat para Filsof tentang kehidupan dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu: pendapat plato bahwa ilmu pengetahuan secara ritri ada pada jiwa manusia. Percaya bahwa adanya jiwa sebelum becampur dengan fisik di alam yang lebih tinggi bersama wujud-wujud lainya yang di ciptakan Allah di alam ide sebelum muncul di alam nyata. Aliran Descartes berpendapat tentang adanya ilmu pengetahuan fitrah berdasarkan realitas esensial yang tidak diragukan lagi. Pendapat filsof yang ditokohi Francis Bacon dkk berkesimpulan mengingkari pengetahuan fitri yang ada pada jiwa manusia. Mereka menetapkan bahwa pengetahuan yang sampai



melalui



sensasi, kemudian sesansi itu bergabung menjadi pikiran. para sarjana membahas masalah lingkungan dan keturunan dengan mengemukakan hasil pengamatan sesuai dengan ilmu spesialisnya, dengan menetapkan bahwa setiap anak yang di lahirkan membawa potensi tertentu yang di karuniakan dari nenek moyang, organ yang menghasilkan dari proses pencakokan membawa benang halus dalam bentuk tongkat, lingkungan menduduki tempat utama dalam proses keadilan. Masalah keturunan jangan dipastikan sebab ada pengaruh yang penting yaitu reaksi pembentukan anak sejak dini, pengaruh emosional antara faktor keturunan dan pihak lain. Pengetahuan eksternal adalah pengetahuan yang sampai pada pemikiran pada dari alam luar. Pengetahuan eksternal adalah gambaran alam yang menembus akal melalui pancaindera dan fariasinya menurut



kemampuan esensi dan kejadian alamiah. Al-Qu’an mengemukakan dengan jelas bahwa pengetahuan eksternal tidak akan sampai sebelum ada kelahiran. Al-Qu’an juga menyatakan bahwa potensi bawaan merupakan hal yang fitri dalam jiwa, unsur fitri memiliki dua tabiat yaitu mengarah pada kebaikan, mendorong kepada ketinggian dan selalu merindukan kemampuan, tabiat lainya mengarah kepada kejahatan. Semua sumber pengetahuan merupakan bahan mentah yang perlu untuk ditindaklanjuti menjadi pengetahuan. Etape sejarah pengetahuan berhubungan dengan latar jaman, kebiasaan, dan hukum-hukum sosial. Pengetahuan pun selalu berganti dari waktu ke-waktu, kosmos, theos, antrophos, dan logos. Stuktur ilmu adalah bangun pengetahuan rasional yang terus terbuka. Karakter ilmu menandakan adalah bangun pengetahuan rasional yang dinamis dan tidak melupakan akar rasionalitasnya. Dua garis besar salin yaitu, sain kealaman: antronomi, fisika, kimia, ilmu bumi, dan ilmu hayat. Ke dua, sain sosial: sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, politik, ke tiga, humanlora: seni, hokum, filsafat, bahasa, agama, dan sejarah. Klasifikasi ilmu merupakan pembagian metodis yang berfungsi memudahkan pemahaman dan menilai jenis ilmu berdasarkan kriteria tertentu. Ilmu, dapat diklasifikasi sebagai berikut: pengetahuan ingatan, khayali, akal. Menurut Auguste comte mengemukakan ilmu manusia berdasarkan objek materialnya yaitu, matematika asronomi, fisika, kimia, biologi. Aristoteles mengklasifikasi ilmu berdasarkan objek formalnya yaitu ilmu teoritis, praktis, dan poietis. klasifilkasi ilmu modren yaitu pengetahuan apriori dan aposteriori, dua hal ini merupakan dua kaa yang khas milik filsafat.



Epistomologi merupakan cabang filsafat tentang semua persoalan seputar pengetahuan manusia. Epistemologi bertujuan mengkaji dan mengemukakan



ciri-ciri



umum



dan



hakikat



pengetahuan



manusia,



mekanisme, keterbentukanya, validasi, ruang lingkup, dan batas manusia mengetahui dan memahaminya. Kajian epistemologi merupakan disiplin ilmu yang bersifat evaluatif, normatif dan kritis. Jenis-jenis epistemologi yaitu metafisis, skepsis, kritis, juga titik tolak epstemologi dipilah berdasarkan kajian individual dan sosial. Alasan mempertahankan epstemologi yaitu pertimbangan strategi, kebudayaan, dan pendidikan. Humanisme adalah filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan.empirisme adalah paham filsafat yang mengngajarkan bahwa yang benar adalah yang logis dan ada bukti empirisnya. Peositivisi mengajarkan bahwa kebenaran itu diperoleh oleh akal adalah bukti empiris dan terukur. Epistemologis sains adalah paham-paham idealisme, rasionalisme, atau empirisme. Epistemologi membahas pengetahuan yang ada pada kita melalui proses deduktif dan induktif. Proses ini di sebut metode ilmiah. metode ilmiah adalah sistem-sistem konseptual yang bersifat empiris, eksperimental, logika matematis. Metode ilmiah terdiri dari enam langkah yaitu: kesadaran akan adanya persoalan, data yang relevan dan tersedia di kumpulkan, data ditertibkan, hipotesis dirumuskan, deduksi yang di peroleh dari hipotesis, dan verivikasi. Proses verifikasi dapat dilakukan dengan pengamatan pencobaan atau mencek konsitensi hipotesis dengan fakta-fakta yang berkaitan dan yang diduga benar.



Etika adalah kesusilaan, etika adalah wacana yang membincangkan prinsip-prinsip di balik moralitas. Ilmu adalah pengetahuan yang bebas nilai. Ekstetika merupakan wacana yang membincangkan semua persoalan seputar keindahan di balik semua tindakan nyata. Aksiologi berasal dari kata inggris axiologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya pantas. Lorens Bagus memberikan defenisi tentang aksiologi yaitu merupakan analisis nilainilai, hakikat nilai. ilmu berasal dari bahasa inggris



science yang berarti



pengetahuan. Aristoteles memandang bahwa ilmu adalah sebagian dari pengetahuan yang demonstratif tentang sebab-sebab sebuah hal. Filsafat mempunyai kedudukan yang penting sebab terdapat teori tentang baik dan buruk seperti, teori nilai islam yaitu wajib sunah, hedoisme, vitalisme, utilitarisme, dan pragmatisme. Dalam fase perkembangan ilmu pengetahuan dari sudut historis manusia dibedakan dalam tiga tahap yaitu tahap ilmu mistis-intuitif, tahap ilmu rasional intuitif. Ilmu pengetahuan berhubungan dengan etika dan estetika. Dalam bidang aksiologi fokusnya adalah pola hubungan diantara keduanya. Ilmu merupakan hasil karya individual yan kemudian dikomunikasikan secara terbuka kepada khalayak untuk digunakan demi kepentingan yang lebih luas. Semua ilmu merupakan karya individual yang kemudian di sampaikan kpada khalayak. Tujusn keilmuan yaitu untuk perbaikan hidup manusia. Etika adalah bagian filsafat yang meliputi hidup baik, berbuat baik, dalam menginginkan hal-hal baik dalam hidup. Etika dapat dikatakan sebagai sistem nilai dan moral adalah suatu keseluruhan etika juga berhubungan erat dengan filsafat atau cita filsafat. Ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing memiliki mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu yang disusun dengan serupa menurut asas-



asas tertentu. Ilmu berasal dari bahasa arab “ilmu” yang artinya pengetahuan secara menyeluruh. Jadi kesimpulan bahwa pola hidup dan tingkah laku yang dinilai baik yang harus dimiliki seorang ilmuan. Etika ilmuan adalah suatu pandangan seseorang terhadap cara berpikir yang sesai dengan metode keilmuan yaitu harus memiliki sikap yang positif. sikap yang perlu dimiliki oleh ilmuan menurut harsojo yaitu objektivitas artinya ia berpikir harus sesuai dengan objeknya. Sikap relative adalah mutlak dan abadi atau suatu keharusan dalam ilmu sebab ilmu berhubungan dengan fenomena yang mengalami perkembangan. Sikap skeptif artinya memiliki pandangan yang-ragu terhadap suatu ide. Keabaran itelektual yaitu untuk mengumumkan hasil yang tidak tergesa-gesa atau harus sistematis, teliti dan tekun. Kesederhanaan artinya sederhana dalam cara berpikir, dalam cara menyatakan, dalam cara pembuktian. Dan Tidak memihak kepada etik. Tini Gantini merumuskan 8 sikap ilmiah yaitu, dorongan ingin tahu, tidak berat sebelah dan pandangan luas terhadap kebenaran, ada persesuaian apa yang di observasi dan laporanya, keras hati, menghindari rasa pesimis, rendah hati, kurang mempunyai ketakutan, dan terbuka terhadap kebenaran yang baru. Stuart Chase memberikan unsur-unsur caracara ilmiah yaitu pemeriksaan yang keras rehadap teori-teori oleh sarjanasarjana lainya, suasana yang kuat, ramalan, tidak ada pemecahanpemecahan yang tertutup, dant tidak ada rahasia. Sikap yang harus dimiliki oleh parailmuan dalam lapangan ilmu pengetahuan yaitu, sikap seba aktif, penasaran, objektif, intelektual, dan sikap-sikap lainnya seperti rendah hati, lapangan dada toleran, sabar, tabah hati, keras hati, dan sebagainya.