Ringkasan Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik Dedi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RINGKASAN MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK KB 1. Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan A.    Pengertian Pertumbuhan Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada setiap manusia terutama berkaitan dengan fisiknya. Vasta (1992) mengemukakan bahwa panjang bayu menjadi hampir dua kali pada usia 4 tahun. Anak laki-laki dan perempuan pada usia 10 tahun hampir sama tingginya. Pada usia antara 10 dan 12 tahun anak perempuan tumbuh dengan pesat, sedangkan pada anak laki-laki hal itu terjadi antara umur 12 dan 14. Vasta selanjutnya mengatakan bahwa tinggi badan berlangsung sampai sekitar umur 15 atau 16 tahun pada anak perempuan dan pada anak lakilaki sampai umur 17 atau 18 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kematangan. Genetika yang diturunkan sangat penting, namun faktor lingkungan seperti, nutrisi, olahraga, penyakit, dan kesehatan individu mempunyai peran juga. B.     Pengertian Perkembangan Santrok dan Yussen (1992), perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Isu-isu yang ditelaah tentang perkembangan; Nature dan nurture, yang mempertanyakan tentang penyebab atau sumber terjadinya perubahan dalam perkembangan itu dibawa sejak lahir



atau



karena



pengaruh



lingkungan.



Continuity



dan



disontinuity,



isu



yang



mempertanyakan apakah pola perkembangan itu menetap? Apakah karakteristik terdahulu dapat



memperkirakan



karakteristik



berikutnya.



Normative



dan



idiographic,



yang



mempertanyakan dan membicarakan bahwa perkembangan itu didasari oleh proses internal biologis yang terjadi secara umum dan bahwa perkembangan berlangsung dari suati langkah ke langkah berikutnya (normatif) atau berpusat pada seorang individu anak yang berbeda dari anak lainnya (Vasta, 1992).



C.    Proses Perkembangan Beberapa hal yang mendasari proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik: 1.      Masa perkembangan yang cepat 2.      Pengaruh yang lama Bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal memberikan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masamasa berikutnya. 3.      Proses yang kompleks 4.      Nilai yang diterapkan 5.      Masalah yang menarik Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik) a.       Kecerdasan Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan. Menurut Jensen pengaruh keturunan terhadap kecerdasan sebesar 80 persen. Kecerdasan memang dipengaruhi oleh keturunan tetapi kebanyakan ahli perkembangan menyatakan bahwa pengaruh itu berkisar sekitar 50 persen. b.      Temperamen Temperamen adalah gaya perilaku karakteristik individu dalam merespon. Menurut Thomas & Chess (1991) ada 3 tipe tempramen: 1.    Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur. 2.    Anak yang sulit cenderung untuk beraksi secara negatif serta sering menangis dan lambat menerima pengalaman baru. 3.    Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang negatif, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru. c. Interaksi keturunan, lingkungan, dan perkembangan Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas.



D.    Fase-fase Perkembangan Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses, yaitu proses biologis (perubahan fisik individu), proses kognitif (perubahan yang terjadi pada individu mengenai pemikiran, kecerdasan dan bahasa), proses sosial (perubahan yang terjadi dalam hubungan individu dengan orang lain, perubahan dalam emosi dan perubahan dalam kepribadian). Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima fase: 1.   Fase pranatal (saat dalam kandungan) 2.   Fase bayi, fase yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bln 3.   Fase kanak-kanak awal, fase yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang disebut masa pra sekolah. 4.   Fase kanak-kanak tengah dan akhir, fase sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. 5.  Fase remaja, transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 thn. Erikson melahirkan teori perkembangan afektif yang terdiri dari tahap: 1.   Trust vs Mistrust/kepercayaan dasar (0;0-1;0) Bayi yang kebutuhannya terpenuhi waktu ia bangun, keresahannya segera terhapus, selalu dibuai dan diperlakukan sebaik-baiknya, diajak main dan bicara, akan tumbuh perasaannya bahwa dunia ini tempat yang aman dengan orang-orang di sekitarnya yang selalu bersedia menolong dan dapat dijadikan tempat ia menggantungkan nasibnya. 2.   Autonomy vs Shame and Doubt/Otonomi (1;0-3;0) Dimensi autonomy ini timbulnya karena adanya kemampuan motoris dan mental anak. Pada masa ini anak bukan hanya berjalan, tetapi juga memanjat, menutup-membuka, menjatuhkan, menarik dan mendorong, memegang dan melepaskan. 3.   Initiatives vs Guilt/Inisiatif (3;0-5;0) Anak sudah menguasai badan dan geraknya. Ia dapat mengendarai sepeda roda tiga, dapat lari, memukul atau memotong. 4.   Industry vs Inferiority/Produktivitas (6;0-11;0) Anak mulai berpikir deduktif, bermain dan belajar menurut peraturan yang ada. Dimensi psikososial yang muncul pada masa ini adalah sense of industry sense of inferiority.



Anak didorong untuk membuat, melakukan dan mengerjakan dengan benda-benda yang praktis, dan mengerjakannya sampai selesai sehingga menghasilkan sesuatu. 5.   Identity vs Role Confusion/Identitas (12;0-18;0) Anak sudah menuju kematangan fisik dan mental. Ia mempunyai perasaan-perasaan dan keinginan-keinginan baru sebagai akibat perubahan tubuhnya. 6.   Intimacy vs Isolation (19;0-25;0) Kemampuan untuk berbagi rasa dan memperhatikan orang lain. 7.   Generavity vs Self Absorption/Generasi Berikut (25;0-45;0) Berarti bahwa orang mulai memikirkan tentang orang lain di luar keluarganya sendiri, memikirkan generasi yang akan datang serta hakikat masyarakat dan dunia tempat generasi itu hidup. 8.   Integrity vs Despair/Integritas (45;0…) Pada Tahap ini usaha-usaha yang pokok pada individu sudah mendekati kelengkapan, dan merupakan masa-masa untuk menikmati pergaulan dengan cucu-cucu. Piaget mengemukakan proses perkembangan anak sampai mampu berpikir seperti orang dewasa melalui tahap perkembangan: a.   Tahap sensori motor (0;0-2;0) Kegiatan intelektual pada tahap ini hampir seluruhnya mencakup gejala yang diterima secara langsung melalui indra. b.   Tahap praoperasional (2;0-7;0) Pada tahap ini perkembangan sangat pesat. Lambang-lambang bahasa yang dipergunakan untuk menunjukkan benda-benda nyata bertambah dengan pesatnya. c.   Tahap operasional konkret (7;0-11;0) Kemampuan berpikir logis muncul pada tahap ini. Mereka dapat berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. d.   Tahap operasional formal (11;-15;0) Tahap ini ditandai dengan pola berpikir orang dewasa. Mereka dapat mengaplikasikan cara berpikir terhadap permasalahan dari semua kategori, baik yang abstrak maupun konkret. Tugas perkembangan menurut Robert J. Harvighust adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya.



Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak: 1.  belajar berjalan 2. belajar makan makanan padat 3.  belajar mengendalikan gerakan badan 4.  mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya 5.  memperoleh stabilitas fisiologis 6.  membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik 7.  belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak, dan orang lain 8.  belajar membedakan yang benar dan salah Tugas perkembangan masa anak: 1.      mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu 2.       membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisasi sedang tumbuh 3.      belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya 4.      mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin 5.      membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung 6.      mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari 7.      membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai 8.      memperoleh kebebasan diri 9.      mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan lembaga social Tugas perkembangan masa remaja: 1.      memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin 2.       memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu 3.      menerima fisik diri dan menggunakan badan secaa efektif 4.       memperoleh kebebasan diri melepaskan ketergantungan diri dari orangtua 5.        melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan 6.       memperoleh kebebasan ekonomi 7.       persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga Tugas perkembangan masa dewasa awal: 1.      memamilih pasangan hidup 2.      belajar hidup dengan suami atau istri



3.      memulai kehidupan berkeluarga 4.       membimbing dan merawat anak 5.      mengolah rumah tangga 6.      memulai suatu jabatan Tugas perkembangan masa setengah baya: 1.      memperoleh tanggung jawab sosial dan warga Negara 2.      membangun dan mempertahankan standar ekonomi 3.      membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa 4.      membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa 5.      membina hubungan dengan pasangan hidup sebagai pribadi Tugas perkembangan orang tua: 1.      menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik 2.      menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunnya pendapatan 3.       menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami/istri 4.      menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut 5.      memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga Negara 6.      membangun kehidupan fisik yang memuaskan KB 2. Hukum-hukum Perkembangan A.    Hukum Perkembangan Carol Gestwicki (1995) mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan 1.   Hukum konvergensi Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktorfaktor lingkungan (belajar) 2.   Hukum tempo perkembangan Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya. 3.   Hukum masa peka Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal. 4.   Hukum rekapitulasi Stanley Hall mengemukakan bahwa perilaku dan perkembangan anak merupakan rekapitulasi dari evolusi spesies (manusia). 5.   Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang salaing berhubungan 6.   Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing 7.   Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan



Penelitian Sutterly dan Donnely mengenai proses pertumbuhan menghasilkan sepuluh prinsip dasar pertumbuhan. Beberapa prinsip di antaranya ada yang menunjukkan kesamaan dengan yang di atas. (hukum rekapitulasi) 1.    Pertumbuhan adalah kompleks dan semua aspek-aspeknya berhubungan sangat erat 2.    Pertumbuhan mencakup hal-hal kuantitatif dan kualitatif a. Perubahan-perubahan terjadi secara berangsur dan ada yang melalui penggantian sehingga memungkinkan tubuh kita untuk tetap bertahan. Pertumbuhan yang terjadi secara berangsur-angsur mengimbangi bagian-bagian yang hilang agar dapat tetap berinteraksi dengan lingkungan. b. Pertumbuhan terus terjadi melalui perkembangan dan integrasi sel dan jaringan yang berbeda, dengan kapasitas fungsional khusus untuk aktivitas internal dan tidak nampak. c. Kematangan adalah proses pertumbuhan yang mengubah organisme dalam arti mengganti dan menolak apa yang telah dipelajari dan diperoleh sebelumnya untuk dapat menggantikannya atau menyesuaikan- nya dengan fungsi atau proses yang baru yang lebih sesuai dengan ukuran, bentuk, dan fungsi yang sedang tumbuh dan kapasitas-kapasitas lainnya yang sedang berkembang. 3.    Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara teratur 4.    Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat keteraturan arah Perkembangan lain terjadi pada simetri kiri dan kanan yang disebut perkembangan bilateral. Tanner (1965) menyatakan bahwa manusia terdapat asimetri dalam simetri, secara eksternal bagian kiri (badan) manusia hampir menjadi cerminan bagian kanan; bagaimanapun secara internal organ-organ tubuh adalah asimetri. 5.   Tempo pertumbuhan tidak sama 6.   Aspek-aspek yang berada dari pertumbuhan berkembang pada waktu dan kecepatan yang berbeda 7.   Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik 8.   Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat masa-masa kritis 9.   Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi perkembangan yang optimal 10.  Setiap individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik



KB 3. Pengaruh Berbagai Faktor dalam Perkembangan Manusia A.    Teori Kematangan Menurut Gesell keterampilan berjalan, berbicara dan belajar membaca terjadi sebagai akibat perkembangan biologis anak. Kesiapan biologis merupakan faktor dominan dalam memampukan anak untuk belajar. Deskripsi Gesell tentang tahap kematangan anak dan kesiapan untuk belajar pada usia kronologis menginformasikan kepada pengembang kurikulum tentang bagaimana mendesain kurikulum bagi kelas-kelas yang berbeda. B.     Teori Perkembangan Kognitif/Konstruktivisme 1.   Jean Piaget Hasil kajian Piaget (1963 ) tentang kognisi menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai tahap pemahaman yang berbeda pada usia yang berbeda pula. Teori perkembangan kognitif menunjukkan bahwa interaksi anak dengan lingkungan dan pengorganisasian kognitif dari pengalaman menghasilkan kecerdasan. 2.   Lev V. Gotsky meyakini bahwa anak-anak membentuk, membangun atau mengkonstruk pengetahuan. 3.   Teori behaviorisme Menurut para ahli behaviorisme baru, faktor kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah lingkungan dan kesempatan untuk belajar. Menurutnya, jika lingkungan ditata untuk memfasilitasi ketercapaian perilaku yang dikehendaki maka akan dipengaruhi untuk mencapai perilaku yang seharusnya. 4.   Teori belajar sosial Albert Bandura ( 1963 ) menyatakan bahwa banyak perilaku yang tidak dipelajari melalui pembentukan tetapi berkembang melalui reaksi dan interpretasi individu terhadap situasi.