Ringkasan Materi Pembelahan Sel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

biosmansa-11A



RINGKASAN MATERI Pembelahan Sel A.



PENDAHULUAN



C.



Pembelahan sel adalah proses perbanyakan sel dengan membagi sel menjadi dua.



Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang:



Pembelahan sel terjadi dalam dua cara:



2) Melalui satu kali pembelahan dan menghasilkan 2 sel anakan yang bersifat diploid (2n) dan sama dengan induknya.



1) Amitotik, adalah pembelahan sel secara langsung tanpa tahapan. Contoh: pembelahan biner bakteri. 2) Mitotik, adalah pembelahan sel secara tidak langsung dan melalui tahapan. Contoh: pembelahan mitosis dan meiosis.



1) Terjadi pada sel tubuh (somatik).



3) Bertujuan memperbanyak jumlah sel untuk pertumbuhan dan perkembangan. Tahapan pembelahan mitosis terdiri dari profase, metafase, anafase dan telofase.



Siklus sel selama 24 jam terdiri atas:



Tahap profase (fase terlama mitosis):



1) Tahap interfase, adalah tahap ‘istirahat’ berupa persiapan sel menuju pembelahan.



1) Kromatin memadat membentuk kromosom, lalu membentuk kromatid.



Tahap interfase terjadi selama 23 jam, dan dibagi menjadi tiga bagian:



2) Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol, kemudian menuju kutub yang berlawanan.



a.



3) Inti sel mulai menghilang.



Gap 1 (G1), proses pertambahan volume.



b. Sintesis (S), proses replikasi DNA dan sintesis protein. c.



Gap 2 (G2), proses pembentukan organel sel anakan.



2) Tahap mitotik, adalah proses pembelahan inti sel dan sel yang dibagi menjadi tahap profase, metafase, anafase dan telofase.



PEMBELAHAN SEL Pembelahan sel secara mitotik terbagi menjadi dua cara, yaitu mitosis dan meiosis.



Perbedaan mitosis dan meiosis: Perbedaan



Mitosis



Meiosis



Jenis sel



sel tubuh (somatik)



sel kelamin (gamet)



Pembelahan



1 kali



2 kali



Jumlah sel anakan



2 sel anakan



4 sel anakan



Sifat sel anakan



diploid (2n), sama haploid (n), beda dengan induk dengan induk pertumbuhan & perkembangan



Tujuan



gametogenesis



Tahap metafase: 1) Kromatid berjejer pembelahan).



di



ekuator



(bidang



2) Sentriol lalu menjulurkan benang spindel berupa mikrotubulus yang berikatan dengan kinetokor tiap kromatid.



Tahap anafase: 1) Kariokinesis (pembelahan inti), kromatid dan sentromernya membelah menjadi kromosom. 2) Kromosom kemudian ditarik benang spindel menuju masing-masing kutub. Tahap telofase: 1) Inti sel mulai terbentuk. 2) Sentriol kembali menjadi sentromer. 3) Sitokinesis (pembelahan sel), diawali invaginasi/pelekukan ke dalam (sel hewan) atau cell plate/pelekukan ke luar (sel tumbuhan).



Hasil akhir mitosis menghasilkan dua sel anakan dengan kromosom diploid (2n).



PEMBELAHAN MITOSIS PROFASE (2 x 2n)



METAFASE



ANAFASE



TELOFASE



MITOSIS



B.



PEMBELAHAN MITOSIS



sel induk awal (2n)



sel anak akhir (2n)



PEMBELAHAN SEL



biosmansa-11A PEMBELAHAN MEIOSIS



sel anak awal (n) MEIOSIS II



sel induk awal (2n) MEIOSIS I PROFASE I (2 x 2n)



METAFASE I



PROFASE II



ANAFASE I



METAFASE II



TELOFASE I



ANAFASE II



LEPTOTEN



ZIGOTEN



PAKITEN (2 x 2n) TELOFASE II



DIPLOTEN sel anak awal (n) INTERKINESIS



DIAKINESIS



sel anak akhir (n)



PEMBELAHAN SEL



biosmansa-11A



D.



PEMBELAHAN MEIOSIS



Tahap metafase I: 1) Kromosom homolog saling berhadapan di ekuator.



Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang: 1) Terjadi pada sel kelamin (gamet).



2) Sentriol lalu menjulurkan benang spindel yang berikatan dengan tiap kromosom homolog.



2) Melalui dua kali pembelahan dan menghasilkan 4 sel anakan yang bersifat haploid (n) dan beda dengan induknya.



Tahap anafase I, terjadi reduksi kromosom, kromosom homolog ditarik benang spindel menuju masing-masing kutub.



3) Bertujuan untuk menghasilkan gamet melalui gametogenesis.



Tahapan pembelahan mitosis terdiri atas meiosis I dan meiosis II, masing-masing dengan tahap profase, metafase, anafase dan telofase.



Tahap telofase I: 1) Inti sel mulai terbentuk. 2) Sentriol kembali menjadi sentromer.



Meiosis I adalah tahap reduksi kromosom.



3) Sitokinesis (pembelahan sel) tahap awal.



Tahap profase I (fase terlama meiosis), dibagi lagi menjadi beberapa tahap:



Hasil akhir meiosis I menghasilkan dua sel anakan dengan kromosom haploid (n), karena terjadi reduksi kromosom.



1) Leptoten Kromatin memadat membentuk kromosom.



Interkinesis adalah jeda waktu antara meiosis I menuju meiosis II.



2) Zigoten -



Kromosom homolog saling berdekatan dan menempel (sinapsis).



-



Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol, kemudian menuju kutub yang berlawanan.



Meiosis II adalah tahap perbanyak sel anakan, dan tahapannya sama seperti pembelahan mitosis.



Tahap profase II: 1) Kromatin memadat membentuk kromosom, lalu membentuk kromatid.



3) Pakiten -



Kromosom homolog saling menempel membentuk struktur tetrad/bivalen dan mengganda.



-



Pindah silang (crossing over) gen pada kromosom homolog terjadi pada kiasma, yaitu bagian lengan dua kromosom yang saling menempel.



A



A



D B C



kromatid kembar



-



3) Inti sel mulai menghilang.



Tahap metafase II: 1) Kromatid berjejer di ekuator. 2) Sentriol lalu menjulurkan benang spindel yang berikatan dengan tiap kromatid.



D



Tahap anafase II:



B C



kiasma



a B C d A b c D b c d a



2) Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol, kemudian menuju kutub yang berlawanan.



1) Kariokinesis (pembelahan inti), kromatid dan sentromernya membelah menjadi kromosom.



B C a



d



crossing over D



A



b a



2) Kromosom kemudian ditarik benang spindel.



c



b c



Tahap telofase II: 1) Inti sel mulai terbentuk.



d



2) Sentriol kembali menjadi sentromer.



Pindah silang menyebabkan terbentuknya sel gamet dengan susunan gen baru.



4) Diploten -



Pindah silang telah selesai dan kromosom homolog menjauh, namun masih ada kiasma.



-



Inti sel mulai menghilang.



5) Diakinesis -



Kromosom homolog sudah berpisah.



-



Inti sel telah menghilang.



3) Sitokinesis (pembelahan sel).



Hasil akhir meiosis II menghasilkan empat sel anakan dengan kromosom haploid (n).



E.



GAMETOGENESIS Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum). 1) Gametogenesis pada hewan terdiri dari spermatogenesis dan oogenesis. 2) Gametogenesis pada tumbuhan terdiri dari mikrosporogenesis dan megasporogenesis.



PEMBELAHAN SEL



biosmansa-11A Spermatogenesis adalah proses pembentukan spermatozoa oleh testis.



Tahap spermatogenesis:



spermatogonium



dari sel germinal dalam tubulus seminiferus



2n



spermatosit sekunder



2n



spermatid n



Tahap megasporogenesis:



meiosis I



1



n



n



2



3



meiosis II



n



n



Megasporogenesis adalah proses pembentukan megaspora dalam ovulum (ovarium) yang berasal dari megasporosit.



Megasporogenesis menghasilkan 4 macam inti sebanyak 8 buah inti.



mitosis



spermatosit primer



3) Sperma akan mengalami mitosis dalam buluh serbuk menjadi inti sperma 1 (n) dan inti sperma 2 (n).



n



spermiasi sel sperma



kalaza



n



n



IKLS



Oogenesis adalah proses pembentukan ovum oleh ovarium.



Tahap oogenesis: oogonium



2n



dari sel germinal folikel ovarium



oosit primer



meiosis I



oosit sekunder ootid n



n



n



meiosis II n



polosit sekunder



ovulasi n



Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora dalam buluh serbuk sari yang berasal dari mikrosporosit.



1) Megasporosit (sel induk, 2n) mengalami meiosis menjadi empat sel megaspora (n). Kemudian tiga sel megaspora mati.



a.



Tiga inti menuju mikrofil menjadi ovum (n) dan 2 sinergid.



b.



Dua inti berada di tengah bergabung menjadi IKLS (2n).



c.



Tiga inti menuju kalaza antipoda, kemudian mati.



Mikrosporogenesis menghasilkan 2 macam inti sebanyak 3 buah inti.



Tahap mikrosporogenesis: 1



2



mikrofil



3) Inti sel kandung lembaga lalu bergerak:



polosit primer n



n



ovum



2) Sel megaspora yang tersisa mengalami 3 kali kariokinesis tanpa sitokinesis menjadi sel kandung lembaga yang mengandung delapan inti.



mitosis 2n



sinergid



antipoda



IG 3



IG2 IG1



IV



1) Mikrosporosit (sel induk, 2n) mengalami meiosis menjadi 4 mikrospora. 2) Mikrosporosit mengalami kariokinesis tanpa sitokinesis membentuk inti vegetatif (inti tabung, n) dan inti generatif (sperma, n).



PEMBELAHAN SEL



menjadi