Ringkasan Proposal Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



RINGKASAN PROPOSAL PENELITIAN 1. Judul Penelitian : PENILAIAN KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON TAHUN 2020 2. Nama Peneliti : Augie Desvie Klausya Kadun 3. NIM : 2015-83-014 4. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan suplai darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Gejala klinis PJK ditandai dengan nyeri dada, perasaan tidak nyaman di dada, dada terasa tertekan berat ketika sedang mendaki, kerja berat ataupun berjalan terburu-buru.1 PJK menjadi salah satu masalah kesehatan dunia, dibuktikan oleh data Global Health Estimates 2016 dari World Health Organization (WHO)2 yang mengatakan PJK telah menempati posisi pertama penyebab kematian di dunia sejak tahun 2000 yaitu sebesar 13,4% dan mengalami peningkatan hingga 16,6% pada tahun 2016 dengan jumlah kematian sebanyak 9,4 juta jiwa. Data lain dari American Heart Association (AHA)3 menunjukkan prevalensi penyakit jantung di Asia sebesar 6,0% dan 3,3% diantaranya menderita PJK. Di Indonesia, PJK menjadi penyebab kematian tertinggi (13,3%) setelah stroke pada tahun 2016 menurut Sample Registration System (SRS) 2018.4 Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 1 menunjukan, prevalensi PJK di Indonesia sebesar 1,5%, dimana prevalensi tertingi berada di Provinsi



2



Nusa Tenggara Timur (4,4%) dan terendah di Provinsi Riau (0,3%). Menurut pembagian kelompok umur dari Riskesdas, PJK paling banyak ditemukan pada kelompok umur 65-74 tahun (3,6%), sedangkan menurut jenis kelamin, PJK banyak ditemukan pada perempuan (1,6%). Data yang sama menyebutkan prevalensi PJK lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat ekonomi bawah (2,1%), tidak bersekolah (2,8%), kelompok masyarakat tidak bekerja (1,6%), serta kelompok masyarakat yang tinggal di perdesaan (1,6%).1 Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Maluku 2015 5, prevalensi PJK menurut diagnosis dokter atau gejala yaitu sebesar 1,70‰ dengan prevalensi tertinggi ada pada Kabupaten Seram Bagian Timur sebesar 5,10‰ dan terendah pada Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar 0‰, sedangkan Kota Ambon sendiri berada pada urutan ke 6 dengan prevalensi PJK sebesar 1,40‰. Pengambilan data awal berupa rekam medis pasien PJK tahun 2018 di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon, didapatkan sebanyak 320 orang menderita PJK yang terdiri dari 133 pasien Infark Miokard Akut (IMA) dan penyakit jantung iskemik lainnya 187 orang, serta diketahui bahwa penderita terbanyak ada pada laki-laki dengan rentang usia 45-64 tahun. Upaya pencegahan melalui deteksi dini faktor risiko dan upaya pengendalian sangat penting dilakukan, mengingat tingginya angka kejadian dan kematian PJK. Oleh sebab itu, masyarakat perlu mengetahui faktor-faktor risiko PJK. Faktor risiko PJK dibagi menjadi 2 golongan yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan ras, sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi antara lain hipertensi,



3



dislipidemia, merokok, diabetes, obesitas, kurang aktivitas, pola makan yang tidak sehat, dan stres.6 Penyakit Jantung Koroner (PJK) berdampak pada setiap aspek kehidupan penderitanya. Penderita akan mengalami masalah fisik seperti sesak dan nyeri dada, mudah lelah, mengalami gangguan seksual, serta mengalami masalah psikososial seperti cemas dan depresi. 7,8 Berbagai permasalahan akibat PJK tersebut, diketahui menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas hidup penderita. Kualitas hidup adalah keadaan kesejahteraan yang merupakan gabungan dari dua komponen, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang mencerminkan kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan kepuasan pasien terhadap kontrol penyakit.9 Dalam dunia kedokteran modern, kualitas hidup dianggap sebagai prediktor kesejahteraan umum yang merupakan hasil penting dalam pengobatan PJK. Dengan kata lain, peningkatan kualitas hidup merupakan tujuan akhir dan penting dari pengobatan itu sendiri. Kualitas hidup pasien PJK tidak lepas dari faktorfaktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut meliputi jenis kelamin, dukungan sosial, kepribadian, faktor sosio-ekonomi, gejala psikologis (misalnya depresi dan kecemasan), angina (nyeri dada), dan dispnea (sesak napas).10 Penelitian oleh Rika tahun 201811 pada pasien PJK sebanyak 72 orang, didapatkan lebih dari separuh responden memiliki kualitas hidup kurang baik, sedangkan menurut Ghasemi dkk12 yang meneliti 200 responden, dapat



4



diketahui bahwa responden memiliki kualitas hidup yang sedang. Nekouei dkk tahun 201413, mengatakan penderita PJK dengan kecerdasan spiritual yang buruk menunjukan kecemasan dan depresi yang tinggi, kurangnya kepercayaan diri tentang masa depan, serta kekhawatiran tentang kematian meningkat. Penelitian lainnya oleh Barham dkk tahun 201914 pada 275 pasien PJK, mengemukakan bahwa tingkat efikasi diri yang rendah, interaksi antara dokter dan pasien yang buruk, serta jumlah obat yang banyak pada pasien, diprediksi memiliki kualitas hidup lebih rendah. Faktor-faktor ini dipandang perlu untuk diketahui oleh penyedia layanan kesehatan yang mencoba meningkatkan kualitas hidup pasien, mengingat angka kematian PJK yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang ditemui di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon, diketahui masih banyak pasien PJK dan hasil-hasil penelitian sebelumnya masih ada pro dan kontra. Dengan demikian, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kualitas hidup pasien PJK di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pasien PJK, serta diharapkan penatalaksanaan secara cepat dan tepat oleh pihak medis untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas akibat PJK. 5. Rumusan Masalah



5



Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan penelitian ini adalah bagaimanakah kualitas hidup pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2020?



6. Tujuan Penelitian a) Tujuan Umum Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kualitas hidup pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2020. b) Tujuan Khusus 1.



Untuk mengetahui keterbatasan fisik pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2020.



2.



Untuk mengetahui stabilitas angina pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2020.



3.



Untuk mengetahui frekuensi angina pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2020.



4.



Untuk mengetahui kepuasan terhadap pengobatan pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2020.



5.



Untuk mengetahui persepsi terhadap penyakit pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2020.



7. Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis



6



Untuk menambah pengetahuan peneliti dan pembaca mengenai kualitas hidup pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon.



b) Manfaat Praktis 1. Bagi Masyarakat Sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai kualitas hidup pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. 2. Bagi Instansi RSUD Dr. M. Haulussy Ambon Sebagai tambahan data dan informasi sehingga dapat memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan yang lebih efektif kepada masyarakat khususnya penderita PJK dan keluarganya. 3. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai sumber bahan dan data untuk penelitian lebih lanjut bagi institusi pendidikan yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura. 4. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai kualitas hidup pasien PJK, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan ilmiah bagi penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga sebagai salah



7



satu persyaratan mendapat gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon



8



8. Kerangka Teori



9. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu observasi data variabel bebas dan terikat hanya satu kali dalam satu waktu.53 10. Tempat dan Waktu



9



Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Penelitian direncanakan pada bulan Februari 2020. 11. Populasi dan Sampel Penelitian a) Populasi target Populasi target dalam penelitian ini adalah pasien PJK di Kota Ambon. b) Populasi terjangkau Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien PJK yang mengunjungi Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 82 orang, diambil dari rata-rata kunjungan per bulan pasien PJK tahun 2019 di Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. c) Sampel Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode consecutive sampling yakni semua subjek yang ada dan memenuhi kriteria inklusi dimasukan dalam penelitian sampai jumlah sampel minimal terpenuhi. Perhitungan jumlah sampel minimum ini dihitung menggunakan rumus Slovin yakni: n=



N 1+ N ¿ ¿



Keterangan : n = besar sampel N = populasi d = derajat kesalahan yang diterima atau margin of error, d =5% (0,05)



10



Perhitungan besar sampel: n=



¿



82 1+82 ¿ ¿



82 1,205



n = 68,04  68 Jumlah sampel minimal yang diperoleh yakni 68 sampel. Namun peneliti menambahkan 10% dari sampel untuk mengantisipasi terjadinya drop out dengan perhitungan 68 + (10% × 68) = 74.8, maka besar sampel minimal menjadi 75 sampel. Walaupun demikian karena perkiraan jumlah pasien PJK per bulan adalah 82 pasien, maka bila memungkinkan peneliti akan melakukan total sampling yaitu menyertakan seluruh pasien PJK dalam bulan berjalan. 12. Kriteria Subjek Penelitian a) Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakterisitik umum subjek penelitian pada populasi.53 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1) Pasien PJK yang berkunjung ke Poliklinik Jantung RSUD Dr. M. Haulussy Ambon saat penelitian berlangsung. 2) Didiagnosis PJK lebih dari 4 minggu. 3) Sudah menjalani perawatan lebih dari 4 minggu.



11



b) Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian. 53 Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu: 1) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden. 2) Pasien yang tidak kooperatif. 13. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah kualitas hidup meliputi dimensi keterbatasan fisik, stabilitas angina, frekuensi angina, kepuasan terhadap pengobatan, dan persepsi terhadap penyakit. 14. Kerangka Konsep Kerangka konsep ini terdiri dari beberapa variabel. Berikut kerangka konsep dari penelitian ini. Keterbatasan Fisik



Stabilitas Angina



Kualitas Hidup



Frekuensi Angina



Kepuasan Pengobatan Persepsi Penyakit



12



15. Definisi Operasional



VARIABEL



DEFINISI



ALAT UKUR



Penyakit Jantung Koroner



Gangguan fungsi jantung akibat penyempitan pembuluh darah koroner sehingga mengurangi aliran darah ke otot jantung



Rekam Medis



Kualitas Hidup



Keadaan kesejahteraan yang merupakan gabungan dari dua komponen, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang mencerminkan kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan kepuasan pasien terhadap kontrol penyakit



Keterbatasan Fisik



Menghitung seberapa umumnya kegiatan harian menggambarkan penggunaan energi yang rendah, sedang, dan tinggi dibatasi oleh angina



SAQ51



Frekuensi Angina



Mengukur frekuensi angina selama 4 minggu sebelumnya



SAQ51



Stabilitas Angina



Mengukur apakah frekuensi angina telah berubah ketika pasien melakukan aktivitasnya yang paling berat



HASIL UKUR



1. PJK 2. Non PJK



1. 51



SAQ



2.



Rendah (Skor: ≤50)52 Tinggi (Skor: >50) 52



1. Keterbatasan berat (Skor: 0-24)54 2. Keterbatasan sedang (Skor: 25-49)54 3. Keterbatasan ringan (Skor: 50-74)54 4. Keterbatasan minimal (Skor: 75-100)54 1. Sangat sering (Skor: 0-24)54 2. Sering (Skor: 25-49)54 3. Jarang (Skor: 50-74)54 4. Sangat jarang (Skor: 75-100)54



SAQ51



SKALA UKUR



Nominal



Ordinal



Ordinal



Ordinal



Ordinal 1. 2. 3. 4. 5.



Sangat memburuk (Skor: 0-24)54 Memburuk (Skor: 25-49)54 Tidak berubah (Skor: 50)54 Membaik (Skor: 51-75)54 Sangat membaik (Skor: 76-100)54



13



Kepuasan Pengobatan



Mengukur kepuasan pasien dengan pengobatan angina saat ini



Persepsi terhadap Penyakit



Mengukur kekhawatiran tentang angina dalam kaitannya dengan kualitas hidup dan kemungkinan kematian



SAQ51



1. Tidak puas (Skor: 0-49)54 2. Cukup puas (Skor: 50-74)54 3. Sangat puas (Skor: 75-100)54



Ordinal



SAQ51



1. Buruk (Skor: 0-24)54 2. Cukup (Skor: 25-49)54 3. Baik (Skor: 50-74)54 4. Sangat baik (Skor: 75-100)54



Ordinal



16. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk menilai kualitas hidup pasien PJK adalah Seattle Angina Questionnaire yang sudah divalidasi.51 17. Pengumpulan Data Pada penelitian ini data responden akan diambil ketika telah memperoleh persetujuan



setelah



penjelasan



(informed



consent)



dari



responden.



Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. 18. Pengolahan dan Analisis Data a) Pengolahan Data Sebelum pengolahan data secara sistemik terlebih dahulu dilakukan tahap-tahap sebagai berikut: 1) Editing Mengecek kembali isi data penelitian untuk memastikan apakah sudah di isi secara lengkap sehingga memenuhi syarat untuk diikutkan dalam proses analisis.



14



2) Coding Memberi kode numerik atau angka terhadap data yang diperoleh. Hal ini mempermudah saat proses  menganalisis data dan juga mempercepat entry data di komputer. 3) Entry Data Data di input ke dalam Microsoft Excel untuk dilakukan analisis data. 4) Cleaning Mengecek kembali data yang telah di entry ke dalam Microsoft Excel untuk menghindari kesalahan dalam menginput data. b) Analisis Data Analisis



data



dilakukan



dengan



cara



analisis



univariat



untuk



menggambarkan karakteristik dari variabel penelitian. Penyajian data hasil analisis menggunakan diagram batang dan tabel distribusi frekuensi. Skor SAQ yang didapat kemudian ditransformasikan ke kisaran 0-100 dengan menggunakan rumus berikut:51 Transformed Score =



( skor aktual−skor terendah) ×100 (skor tertinggi−skor terendah)



Skor kualitas hidup yang diperoleh berdasarkan SAQ, dibagi menjadi 2 kategori yaitu rendah apabila skor kualitas hidup ≤50 dan tinggi apabila skor kualitas hidup >50.52



15



19. Alur Penelitian Berikut ini adalah alur jalannya penelitian yang akan dilaksanakan Penyusunan proposal penelitian



Permohonan etik dan izin penelitian



Identifikasi subyek penelitian Memenuhi kriteria inklusi Kriteria eksklusi Pengumpulan data Pengolahan dan analisis Penyajian data



20. Etika Penelitian Hal-hal yang terkait dengan etika penelitian dalam penelitian ini adalah:54 1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian. 2. Peneliti menjamin hak-hak subjek penelitian dengan melakukan informed consent terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara. Peneliti akan menjelaskan topik penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian serta risiko ketidaknyamanan yang mungkin dialami subjek selama penelitian berlangsung.



16



3. Peneliti juga menjamin kerahasiaan data wawancara yang diambil. Bila peneliti mendapat bantuan dalam pengambilan data ini, peneliti akan memastikan bahwa tenaga bantuan juga akan menjamin kerahasian data yang diperoleh. 4. Jika subjek menolak untuk diikutsertakan dalam penelitian maka peneliti akan menghormati hak subjek penelitian. 21. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan rentang waktu penelitian yang dijadwalkan sebagai berikut : Des Pembuatan proposal Seminar proposal Perbaikan proposal Pengumpulan data Analisis data Ujian skripsi



Jan



Feb



Mar



Apr



Mei