RMK - EMI 208A1 - Pasar Keuangan Dan Pasar Modal - Kelompok 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN “PASAR KEUANGAN DAN PASAR MODAL” EMI208 A1



OLEH: KELOMPOK 3 Ni Nyoman Mirah Sri Gandari



2007521135 / 11



Mohamad Ardiansyah Wahyudin



2007521149 / 12



Ni Made Adelia Putri Diandra



2007521152 / 13



Pande Kadek Indra Mahardika



2007521161 / 14



I Gede Antara Wijaya Kusuma



2007521163 / 15



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2021



PEMBAHASAN



1. Konsep Pasar Keuangan Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi). Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. Pasar keuangan dibagi menjadi dua, yaitu pasar uang dan pasar modal pasar uang adalah pasar yang menyediakan sarana pengelokasian dan pinjaman dana jangka pendek karna itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Sebaliknya pasar modal berkaitan dengan surat –surat yang berharga yang berjangka panjang. Oleh karena itu, dana yang dijual belikan dalam pasar modal adalah dana yang bersifat permanen atau semi permanen. Pasar modal memiliki tempat pelaksanaan transkasi yang berbeda dengan pasar uang . Pasar modal memeiliki tempat transaksi tertentu yang disebut bursa efek. Sedangkan transaksi pasar uang dilakukan dengan sarana telekomunikasi. Persamaan kedua pasar tersebut adalah kedua pasar merupakan sarana bagi investor dalam melakukan investasi disamping sebagai sarana mobilisasi dana bagi pihak yang membutuhkan dana. Dengan kata lain pasar uang dan pasar modal merupakan sarana investasi dan mobilisasi dana. 2. Pembagian Pasar Keuangan Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang tersebar dalam berbagai jenis pasar keuangan, tergantung dari jenis produk keuangan yang diinginkan. Dalam prakteknya, jenis-jenis pasar keuangan antara lain: A. Pasar Ekuitas dan Utang Perusahaan dan individu dapat memperoleh dana dari pasar keuangan dengan dua cara. Pertama, cara paling umum adalah dengan menerbitkan surat utang, seperti obligasi atau kredit rumah, yang berupa perjanjian kontrak oleh peminjam untuk membayarkan kepada pemegang obligasi uang dengan jumlah tertentu, setiap waktu tertentu (bunga dan pokok utang), sampai tanggal tertentu (jatuh tempo), ketika pembayaran akhir terjadi. Jatuh tempo (maturity) dari surat utang adalah jumlah tahun (masa) yang diperlukan sampai surat



utang itu tidak berlaku lagi. Surat utang masuk kategori jatuh tempo jangka pendek (shortterm) jika kurang dari setahun sudah tidak berlaku, sementara jangka pangjang (longterm) jika tidak berlaku dalam 10 tahun atau lebih. Surat utang dengan jangka waktu antara satu dan sepuluh tahun disebut surat utang jangka menengah (intermediate-term). Cara kedua memperoleh dana dengan menerbitkan ekuitas (equities) seperti saham biasa, yaitu klaim untuk berbagi pendapatan bersih (penerimaan dikurangi pengeluaran dan pajak) dan asset perusahaan. Jika anda memiliki satu lembar saham dari sebuah perusahaan yang menerbitkan satu juta lembar saham, anda berhak akan 1/1.000.000 dari pendapatan bersih dan 1/1.000.000 dari asset perusahaan. Saham biasanya melakukan pembayaran berkala (dividen) kepada pemilik saham. Selain itu, saham juga dipandang sebagai surat berharga jangka panjang karena tidak memiliki jatuh tempo. Selain itu, memiliki saham berarti memiliki sebagian perusahaan dan untuk itu berhak memberi suara terhadap isu yang penting bagi perusahaan dan memilih para direksi. Kelemahan dari kepemilikan perusahaan dalam bentuk ekuitas dan bukannya utang adalah pemegang saham itu termasuk dalam pelaku klaim terakhir, yaitu perusahaan harus membayar utang mereka semua terlebih dahulu sebelum membayar pemegang sahamnya. Keuntungan dari pemegang saham adalah berhak menikmati keuntungan langsung dari kenaikan laba atau nilai asset perusahaan karena hak kepemilikan ada dalam pemegang saham. Pemilik utang/obligasi perusahaan tidak memiliki keuntungan ini karena uang yang mereka terima jumlahnya tetap. Nilai total ekuitas di Amerika naik turun antara $4 sampai $25 triliun sejak awal tahun 1990, tergantung harga saham. Walaupun umumnya orang lebih mengenal pasar saham daripada pasar uang lainnya, ukuran pasar utang jauh lebih besar dibandingkan ukuran pasar ekuitas. Pada akhir tahun 2013, nilai instrument utang adalah $42 triliun, sementara nilai ekuitas hanya $21,3 triliun. B. Pasar Primer dan Sekunder Pasar primer (primary market) adalah pasar keuangan di mana surat berharga yang baru, seperti obligasi dan saham, dijual ke pembeli awal oleh perusahaan atau lembaga pemerintah yang meminjam dana. Pasar sekunder (secondary market) adalah pasar keuangan dimana surat berharga yang pernah diterbitkan kemudian diperjualbelikan lagi. Pasar primer untuk surat berharga tidak terlalu dikenal oleh masyarakat umum karena penjualan ke pembeli awal sering kali dilakukan secara tertutup. Lembaga keuangan yang penting perannya dalam membantu penjualan awal surat berharga di pasar primer adalah bank investasi (investment bank). Bank jenis ini melakukan proses penjaminan emisi



(underwriting). Mereka menjamin harga dari surat berharga sebuah perusahaan dan menjualnya ke masyarkat umum. Bursa efek New York (New York Stock Exchange) dan NASDAQ (National Association of Securities Dealers Automated Quotation System), di mana saham saham yang sudah diterbitkan diperjualbelikan, adalah contoh paling bagus untuk pasar sekunder, walaupun pasar obligasi, di mana obligasi milik perusahaan besar dan pemerintah Amerika diperjualbelikan, memiliki nilai transaksi penjualan yang lebih besar. Contoh lain pasar sekunder adalah pasar valuta asing dan pasar derivative (futur dan opsi). Broker dan agen surat berharga berperan penting dalam pasar sekunder yang berfungsi baik. Broker adalah orang yang mempertemukan pembeli dengan penjual sekuritas, sementara agen (dealers) menghubungkan pembeli dan penjual dengan membeli dan menjual surat berharga pada harga yang sudah ditentukan. Ketika seseorang membeli surat berharga dipasar sekunder, maka orang yang menjual surat berharga itu menerima uang dari penjualan, namun perusahaan yang menerbitkan surat berharga itu tidak mendapatkan uang lagi. Perusahaan hanya mendapat uang ketika pertama kali menerbitkan dan menjual surat berharga itu di pasar primer. Namun demikian, pasar sekunder punya dua peran penting. Pertama, pasar sekunder mempercepat dan mempermudah proses penjualan surat berharga untuk menjadi uang kas, dengan kata lain membuat instrument keuangan lebih likuid (liquid). Dengan makin likuid, maka surat berharga ini lebih diminati dan dengan demikian mempermudah perusahaan yang ingin menjual di pasar primer. Kedua, pasar sekunder menentukan harga surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar perdana. Investor yang membeli surat berharga di pasar pedana akan membayar kepada perusahaan penerbit surat utang ini tidak lebih dari harga yang menurutnya akan terjadi di pasar sekunder untuk surat berharga ini. Semakin tinggi harga di pasar sekunder, semakin tinggi harga yang akan didapat perusahaan untuk surat berharga baru di pasar primer, dan semakin besar modal yang dapat diraih. Oleh karena itu, persyaratan di pasar sekunder adalah yang paling penting bagi perusahaan penerbit surat berharga. Untuk alas an ini, buku seperti ini yang membahas pasar keuangan, focus pada pasar sekunder daripada pasar primer. C. Bursa dan Pasar Over the Counter Pasar sekunder dapat dikelola dengan dua cara. Pertama, melalui bursa, yaitu tempat di mana pembeli dan penjual surat berharga (atau broker atau agen mereka) bertemu di satu lokasi untuk bertransaksi. Bursa efek New York atau Dewan Perdagangan Chigago untuk



komoditas (tepung, jagung, perak, dan bahan mentah lainnya) adalah contoh dari bursa yang dikelola. Cara kedua adalah melalui apa yang disebut pasar di luar bursa [over-thecounter (OTC) marker], di mana agen di berbagai lokasi berbeda yang memiliki surat berharga siap untuk membeli dan menjual surat berharga “di luar bursa” kepada siapa saja yang datang kepada mereka dan menerima harga yang mereka tentukan. Karena transaksi dilakukan lewat computer dan harga satu sama lain diketahui, pasar ini sangat kompetitif dan tidak jauh berbeda dari pasar yang dikelola. Banyak saham yang diperjualbelikan di luar bursa, walaupun mayoritas perusahaan besar sahamnya diperdagangkan di bursa yang memiliki organisasi. Pasar obligasi pemerintah Amerika, dengan nilai transaksi jauh lebih besar dari bursa efek New York, dibentuk sebagai pasar over the counter. Sekitar 40 agen membentuk “pasar” untuk surat berharga ini dengan siap sedia membeli dan menjual obligasi pemerintah Amerika. Pasar over the counter lainnya adalah pasar yang memperjualbelikan jenis instrument keuangan lainnya, seperti sertifikat deposito, dana pemerintah federal, dan instrumen nilai tukar. D. Pasar Uang dan Pasar Modal Satu cara lain untuk membedakan jenis-jenis pasar adalah berdasarkan masa jatuh tempo dari surat berharga yang diperdagangkan di setiap pasar. Pasar uang (money market) adalah pasar di mana hanya instrumen jangka pendek (yaitu yang jatuh tempo kurang dari setahun) yang diperdagangkan. Contoh: deposito berjangka, wesel, atau promes. Pasar modal (capital market) adalah pasar yang memperjualbelikan instrumen jangka panjang (jatuh tempo setahun atau lebih) atau instrumen ekuitas. Surat berharga pasar keuangan biasanya lebih sering diperdagangkan dibandingkan surat berharga jangka panjang, sehingga lebih likuid. Surat berharga jangka pendek memiliki fluktuasi harga yang lebih rendah dibandingkan surat berharga jangka panjang dan sehingga lebih aman. Akibatnya, perusahaan dan bank secara aktif menggunakan pasar keuangan untuk memperoleh bunga dari dana lebih yang mereka miliki sementara. Surat berharga di pasar modal, seperti saham dan obligasi jangka panjang, biasanya dipegang oleh lembaga keuangan seperti asuransi dan dana pensiun yang ketidakpastiannya rendah terkait jumlah uang yang akan mereka miliki di masa depan. 3. Fungsi Pasar Keuangan Pasar keuangan berfungsi sebagai penyalur dana dari rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah yang memiliki kelebihan dana, karena mereka berbelanja lebih sedikit dari



penghasilannya, kepada mereka yang memiliki kekurangan dana karena penghasilan mereka lebih sedikit dari kebutuhan belanja.



Aliran Uang dalam Sistem Keuangan Gambar panah menunjukan bahwa aliran uang dari pemberi pinjaman ke pinjaman melalui dua jalur, yaitu: aliran langsung dimana peminjam meminjam uang langsung dari pasar keuangan dengan menjual surat berharga (instrument keuangan), yaitu klaim terhadap penghasilan atau asset peminjam di masa depan, dan aliran tidak langsung dimana lembaga keuangan meminjam dana dari pemberi pinjaman dan memakai uang ini untuk disalurkan kepada peminjam dalam bentuk kredit. Pasar Keuangan memungkinkan aliran dana dari mereka yang tidak memiliki peluang investasi produktif kepada mereka yang memiliki peluang seperti. itu. Pasar keuangan penting untuk menghasilkan alokasi yang efisien dari modal (kekayaan, baik uang maupun harta fisik, yang digunakan untuk menghasilkan Iebih banyak kekayaan), yang kemudian berperan terhadap semakin tingginya produksi dan efisiensi dalam perekonomian. Pasar keuangan yang berfungsi baik juga memengaruhi kesejahteraan konsumen lebih baik lagi, karena memungkinkan konsumen untuk mengatur waktu belanja mereka. Pasar keuangan yang bekerja dengan efisien memperbaiki kesejahteraan ekonomi semua orang dalam masyarakat. 4. Fungsi, Peserta, dan Instrumen Pasar Uang Pengertian Pasar Uang Pasar uang merupakan tempat pertemuan antara pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit dana, dimana dananya berjangka pendek, yaitu dana berjangka waktu kurang dari satu tahun. Pasar uang melayani banyak pihak seperti pemerintah, bank, perusahaan asuransi, dan lembaga keuangan lainnya. Pihak yang mendapat manfaat dari pasar uang ini adalah pihak yang kekurangan dana, sedangkan bagi pihak yang berkelebihan dana mendapat manfaat berupa peluang untuk menambah pendapatan dan sekaligus dapat mengurangi risiko finansial.



Fungsi Pasar Uang Pasar uang menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli asset financial, pasar ini menekankan pada kredit untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek. Pasar uang menjadi mekanisme yang mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit. Peserta Pasar Uang Adapun peserta pasar uang meliputi bank-bank, yayasan, perusahaan auransi, perusahaan-perusahaan umum, serta lembaga keuangan lainnya seperti koperasi dan rumah gadai. Instrumen Pasar Uang Dalam dunia luas, instrumen pasar uang meliputi coupun bearing instrument/interest bearing, money market deposits, certificate deposit, repurchase Agreement (Repo), discount instrument, dan derivatif. Adapun instrumen pasar uang yang ada di Indonesia, yaitu: 1. SBPU (Surat Berharga Pasar Uang). Merupakan jenis surat berharga yang diperdagangkan dengan menggunakan cara diskonto dengan Bank Indonesia ataupun lembaga keuangan lainnya yang sudah ditunjuk oleh Bank Indonesia. 2. SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Merupakan jenis surat berharga yang bentuknya hutang dalam jangka pendek yang dikeluarkan oleh pemerintah. 3. Promissory Notes. Merupakan surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan untuk membayar transaksi utang piutang dalam jangka waktu yang pendek, hal ini antara debitur dan kreditur. 4. Deposito. Merupakan instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh bank berdasarkan simpanan nasabahnya dengan periodenya sudah jatuh tempo serta pada tingkat suku bunga tertentu. 5. Treasurry Bills. Merupakan instrumen pasar uang yang dikeluarkan oleh Negara dalam jangka waktu yang tidak lama yaitu di bawah satu tahun. 6. Commercial paper. Merupakan instrument hutang yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang ditujukan kepada pihak investor dengan tidak adanya jaminan (collateral) yang digunakan untuk membiayai kewajiban jangka pendek. 7. Call money. Merupakan instrumen pasar uang yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan transaksi pinjam meminjam dana antar pihak bank pad ajangka waktu yang pendek. 8. Banker’s acceptance. Merupakan instrumen pasar uang yang digunakan untuk kegiatankegiatan impor dan ekspor barang ataupun digunakan pada transaksi valas (valuta asing).



5. Pengertian dan latar belakang pasar valuta asing Pasar valuta asing (foregin exchange market) adalah sebuah pasar atau tempat pertemuan di mana individu, perusahaan, dan kalangan perbankan mengadakan jual beli mata uang dari berbagai negara atau valuta-valuta asing lain. Pasar valuta asing diartikan sebagai suatu tempat atau wadah atau sistem yang berisikan perorangan, perusahaan, dan bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valuta asing. Perlu diketahui bahwa setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik, sehingga lahirlah suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate) hasil persetujuan Bretton woods pada tahun 1944. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Adapun pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal 1970-an, dan beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan ini diantaranya adalah pergerakan nilai valuta asing yang cukup signifikan sehingga menarik beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing, bisnis yang semakin mengglobal, perkembangan IPTEK yang sangat pesat, serta keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.



6. PESERTA PASAR VALUTA ASING Peserta ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi: 1. Perusahaan Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Ada kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan kadang memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar. 2. Individu Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing disebabkan oleh beberapa faktor.Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan.Faktor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri.



3. Bank Umum dan Perbankan.(Kasmir. 2011) Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk mata uang lain. Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif.perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. (Kasmir. 2011) (Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2014) 4. Pialang Pasar Valas atau Broker Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual. 5. Pemerintah Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam mata uang lokal. 6. Bank Sentral Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai tukar mata uang. 7. Spekulan dan Arbitraser Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas.Peran serta spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. 8. Institusi Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank investasi. (Kasmir. 2011)



7. BENTUK & TUJUAN TRANSAKSI PASAR VALUTA ASING Berkembangnya pasar valas tidak hanya meningkatkan jumlah pelaku dan volume transaksi saja, namun juga memunculkan variasi jenis transaksi atau produk valas yang diperdagangkan. Beberapa jenis transaksi yang paling umum ditransaksikan di pasar valas adalah transaksi spot dan transaksi derivative terutama forward, swap, dan option. Selain itu terdapat berbagai turunan dan kombinasi dari jenis transaksi derivative tersebut diatas yang disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan pelaku pasar atau investor. Namun, di pasar valas-rupiah pasar transaksi selain spot, forward, dan swap belum berkembang cukup dalam. 1. Transaksi spot



Transaksi Spot yaitu transaksi jual-beli valas dengan kewajiban bagi penjual untuk menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran (mata uang domestik) pada 2 hari kerja setelah terjadinya kontrak. Transaksi spot juga memungkinkan untuk diselesaikan (settle) pada hari yang sama, atau lebih dikenal dengan today settlement, atau diselesaikan pada keesokan harinya, atau dikenal dengan tomorrow settlement. 2. Transaksi forward (Tunggak) Transaksi Forward yaitu transaksi jual-beli valas dengan settlement (penjual menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran) pada waktu tertentu (lebih dari 2 hari kerja) sesuai kontrak yang diperjanjikan dengan harga/kurs forward sebesar kurs spot ditambah premi forward (dengan asumsi mata uang domestik akan terdepresiasi pada saat kontrak forward jatuh tempo). 3. Transaksi swap (Barter) Transaksi Swap yaitu gabungan antara transaksi spot dan forward namun dengan arah transaksi yang saling berlawanan. Transaksi swap jual adalah transaksi membeli valas secara spot disertai dengan transaksi forward jual valas. Sebaliknya, transaksi swap beli adalah transaksi spot jual valas yang diikuti oleh transaksi forward beli valas. Transaksi swap umumnya digunakan sebagai fasilitas lindung nilai aset dari risiko fluktuasi kurs. Disamping jenis transaksi yang bervariasi, mata uang asing yang diperdagangkan juga bermacam-macam. Namun, mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di pasar valas adalah hard currencies seperti US dollar dan euro. Identifikasi terhadap pelaku dan aliran transaksi menghasilkan blok-blok pasar yang terkait satu sama lainnya sehingga menggambarkan alur transaksi di pasar valas dan rupiah.



Keterangan



1. Blok pasar antar bank : Blok ini menggambarkan transaksi valas antar bank dan merupakan blok yang sangat penting mengingat transaksi antar bank ini merupakan muara akhir terbentuknya kurs. Dengan bantuan aplikasi OLAP, identifikasi supply-demand terhadap blok transaksi antar bank domestik lebih mudah dilakukan karena laporan yang dihasilkan akan memperlihatkan counterpart (pihak lawan) dari masing-masing pelaku transaksi, baik itu jual maupun beli. 2. Blok Transaksi Swap : Transaksi swap merupakan kombinasi antara transaksi spot dan forward. Karena transaksi swap dilakukan secara bilateral, maka transaksi ini tidak mempengaruhi kurs secara langsung. Transaksi akan mempengaruhi kurs melalui posisi likuiditas bank yang terpengaruh pada saat penyerahan (delivery) valas pada “ spot date” dilakukan dan pada saat penyerahan valas pada “forward date” dilakukan. 3. Blok Pasar Forward : Seperti halnya transaksi swap, transaksi forward tidak secara langsung mempengaruhi kurs, namun akan mempengaruhi kurs secara tidak langsung melalui perubahan posisi exposure likuiditas valas bank pada saat delivery valas pada “forward date”. 4. Blok nasabah bank (onshore customers) : Nasabah domestik merupakan lawan transaksi dari perbankan domestik yang terdiri dari dua kelompok besar, yaitu individu/ perorangan dan korporasi. Nasabah yang melakukan pembelian valas ke blok pasar antar bank domestik, diidentifikasi sebagai pelaku yang menimbulkan demand valas (D). Sebaliknya, nasabah yang melakukan penjualan valas ke blok pasar antar bank domestik diidentifikasi pelaku yang menimbulkan supply valas (S). 5. Blok bank luar negeri (off-shore banks) : Kelompok bank ini merupakan lawan transaksi perbankan domestik dari sisi luar negeri. Bank luar negeri yang membeli valas ke blok pasar antar bank domestik, diidentifikasi sebagai demand valas (D). Sebaliknya, bank luar negeri yang melakukan penjualan valas ke blok pasar antar bank domestik diidentifikasi sebagai supply valas (S) 6. Blok on-shore / off-shore money market : Penempatan dana valas oleh blok antar bank domestik ke blok pasar uang antar bank domestik (on-shore money market) diidentifikasi sebagai penempatan dalam negeri (DN) atau terjadinya “shifting” yang dapat mencerminkan diversifikasi portfolio sebagai akibat dari inflow maupun hanya pergeseran portfolio saja. Sedangkan penempatan dana valas blok antar bank domestik ke blok pasar uang antar bank luar negeri (off-shore money market)



diidentifikasi sebagai penempatan luar negeri (LN) atau terjadinya “outflow” (konsep cross-border). Terjadinya outflow penampatan valas di pasar uang luar negeri tidak secara langsung mempengaruhi proses pembentukan harga (kurs) namun dapat memberikan dampak tidak langsung karena pasar uang antar bank (PUAB) valas di dalam negeri menjadi dangkal dan tidak berkembang. Sedangkan pendalaman pasar uang valas antar bank (market deepening) di dalam negeri sangat penting karena dapat meningkatkan penyebaran likuiditas valas ke seluruh bank secara merata. Dengan demikian, bank yang suatu saat mengalami kekurangan (shortage) posisi valas tidak harus melakukan pembelian di pasar valas (yang akan menimbulkan tekanan depresiasi terhadap rupiah) tetapi dapat meminjam ke bank lain di PUAB valas dalam negeri. Sebaliknya, penempatan dana valas blok bank offshore ke blok antar bank domestic diidentifikasi sebagai penempatan dalam negeri (DN) atau terjadinya “inflow”. Posisi likuiditas valas bank juga dipengaruhi oleh penempatan atau penarikan dana pihak ketiga dalam deposito valas, namun tidak tercakup dalam PIPU. Transaksi penempatan dana valas oleh bank domestik di pasar uang luar negeri tidak akan mempengaruhi posisi devisa netto (PDN) bank apabila sumber dana tersebut berasal dari penempatan dana valas bank lain atau simpanan individu (DPK valas). Hal ini karena peningkatan dalam liabilities bank akan teroff-set dengan peningkatan dalam asset berupa penyertaan di pasar uang. 7. Blok pasar uang rupiah (PUAB Rupiah) : transaksi valas di pasar antar bank sangat dipengaruhi oleh kondisi likuiditas rupiah bank . Pada saat bank-bank mengalami kelebihan likuiditas rupiah diluar kebutuhan normalnya, pembelian valas merupakan salah satu outlet penempatan dana, selain beberapa outlet penempatan lainnya terutama Fasilitas Bank Indonesia (Fasbi), SBI, obligasi. Sebaliknya, transaksi bank di pasar valas dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan rupiah yang dapat diperoleh dengan meminjam di pasar antar bank rupiah. Sebagai contoh, suatu bank yang melakukan pembelian valas dengan penyerahan spot atau melakukan transaksi swap-jual, dapat mendorong bank meminjam rupiah di pasar uang sehingga bank tersebut berada dalam posisi sebagai “net-borrower” di pasar uang pada dua hari kerja berikutnya. Transaksi Valas baik yang dilakukan oleh Bank, Perusahaan, ataupun Individu mengandung berbagai tujuan. Tujuan ini berbeda-beda sesuai dengan apa yang ingin diperoleh dari transaksi tersebut. Ada beberapa tujuan dalam melakukan



transaksi Valas, baik yang dilakukan oleh perusahaan/ badan maupun individu, yaitu : a. Untuk Transaksi Pembayaran Sebagai contoh Perusahaan Indonesia melakukan pembelian sejumlah barang berupa mesin-mesin dari Perusahaan Jerman. Pembayaran dilakukan sales contrac yang telah disepakati. Jika pembayaran dilakukan dengan mata uang eksportir (DM) maka transaksi valas akan terjadi di Indonesia (importir). Namun, bila pembayaran dilakukan dengan mata uang importir (IDR), maka transaksi jual-beli terjadi di pihak eksportir di Jerman, dimana pihak eksportir harus terlebih dahulu menukarkan IDR ke DM di Jerman. Pembayaran dapat pula dilakukan dengan mata uang lainnya, misal dalam mata uang US Dollar, maka transaksi Valas terjadi di negara importir dan eksportir. b. Mempertahankan Harga Beli Kebijaksanaan



Pemerintah



melakukan



devaluasi



bertujuan



untuk



meningkatkan ekspor sehingga barang-barang kita yang dijual ke luar negeri akan lebih kompetitif. Dengan melakukan devaluasi, maka nilai tukar Rupiah akan turun terhadap mata uang yang didevaluasikan. Akan tetapi, bagi pemegang rupiah di dalam negeri justru nilai tukar uangnya terhadap mata uang asing melah menjadi turun akibatnya daya beli pun menurun jika dibandingkan dengan Valas tersebut. c. Mengirim Uang ke Luar Negeri Transfer ke luar negeri merupakan jasa Bank dalam pengiriman uang ke luar negeri. Sarana yang digunakan yaitu dapat menggunakan telex, telepon facsimile, atau sarana lainnya. Pengiriman dapat dilakukan dengan mata uang negara pengirim atau negara yang dikirimkan. Jika pengiriman dalam mata uang negara tujuan, maka pertukaran valas terjadi di negara pengirim. Demikian juga apabila pengiriman dalam mata uang negara pengirim, maka transaksi valas terjadi di negara tujuan. d. Mencari Keuntungan Transaksi Valas dapat digunakan untuk mencari keuntungan atau kemudahan-kemudahan berbelanja. Sebagai contoh Nasabah dapat menyimpan uangnya dalam bentuk deposito valas atau rekening giro valas. Keuntungan dalam hal ini selain memperoleh suku bunga, juga dapat meraih keuntungan melalui kenaikan kurs yang terus menerus. Keuntungan lainnya adalah dapat



menarik atau mengeluarkan cek dan bilyet giro dalam valas sebagai alat pembayaran. Kemudian keuntungan lainnya adalah dengan membeli valas Bank notes pada saat kurs turun dan menjualnya pada saat kurs naik, transaksi ini dilakukan terhadap mata uang yang cenderung naik terus serta lebih besar unsur spekulasinya. e. Pemagaran Risiko (Headging) Dalam hal pemagaran risiko, sering kali terhadap utang dalam valuta asing, hal ini akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs terus menerus. Kenaikan kurs ini dapat meningkatkan nilai pinjaman atau utang jika tidak dilakukan headging. Dengan dilakukan headging minimal risiko kerugian dapat diperkecil seminimal mungkin. f. Kemudahan Berbelanja Tujuan Transaksi Valas yang satu ini sangat berguna bagi seseorang yang suka bepergian ke luar negeri. Kemudahan ini dapat diwujudkan dengan membeli traveller cheque (TC) atau cek perjalanan. Dengan membawa TC ini nasabah dengan mudah dapat berbelanja di berbagai tempat dan di berbagai negara. Kemudian nomilal TC pun mangikuti kurs yang sedang berkembang.



8. KONSEP PASAR MODAL Definisi pasar modal menurut kamus yaitu pasar uang dan modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu lebih dari satu tahun. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, bank - bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang adalah dalam pasar uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu pendek, sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu panjang.



Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product (GDP). Perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan peningkatan GDP. Dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemjuan ekonomi suatu negara. Pada masa sekarang ini pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik dari kalangan investor, emiten maupun pemerintah, karena perannya yang sangat mendukung perekonomian. Dalam perkembangannya, fluktuasi harga saham di pasar modal dapat dipengaruhi beberapa faktor ekonomi dan non ekonomi (Inda Kristiana dan Sri Suratna, 2005:122). Walaupun tidak terkait secara langsung dengan dinamika yang terjadi di pasar modal, namun pengaruh lingkungan non ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pasar modal. Isuisu mengenai kepedulian terhadap lingkungan hidup, hak asasi manusia, peristiwa-peristiwa politik dan kenegaraan serta kerusuhankerusuhan yang menyebabkan ketidakpastian politik dan keamanan, sering menjadi faktor utama pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek secara seluruh dunia. (Yuwono, Andri. 2013) 9. Instrumen Pasar Modal Menurut Sunariyah (2010) instrumen pasar modal di Indonesia terdiri dari: 1. Saham Biasa (Common Stocks) Saham biasa merupakan saham yang paling banyak dikenal oleh masyarakat dan juga yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Saham merupakan bukti penyertaan atau kepemilikikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan berupa selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. 2. Saham Preferen (Preferred Stocks) Saham preferen merupakan sham yang memiliki karakteristik gabungan anatara obligasi dan saham biasa, karena dapat menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Pemegang saham preferen mempunyai hak keistimewaan diatas pemegang saham biasa untuk hal-hal tertentu yang sudah dijanjikan saat emisi saham. 3. Obligasi Konversi (Convertible Bond)



Obligasi konversi sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, seperti memberikan kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan memiliki nilai pari. Perbedaanya yaitu obligasi konversi bisa ditukar dengan saham biasa. 4. Right Right merupakan surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten. Right merupakan produk turunan dari saham. Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar guna untuk menambah modal perusahaan 5. Waran Waran seperti halnya dengan right yaitu hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang telah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lain, misalnya obligasi atau saham 6. Reksa Dana Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal. Khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung resiko atas investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan keinginan untuk melakukakan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. 7. Efek derivative Efek derivatif merpakan efek turunan dari efek utama baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Derivative merupakan kontrak maupun perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja asset lain. Asset lain ini disebut sebagai underlying assets. 8. Efek Syariah Sesuai keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep. 208/bl/2010 tentang daftar efek syariah, instrument pasar modal berbasis syariah yaitu saham syariah, sukuk/obligasi syariah unit penyertaan kontrak investasi, kolektif reksadana syariah dan surat berharga syariah Negara Para Pemain di Pasar Modal 1. Emiten Emitmen adalah perusahaan yang melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa disebut emiten. Dalam melakukan emisi emiten dapat memilih dari antara emisi yang tersedia di pasar modal 2. Investor



Investor adalah orang atau lembaga yang memiliki kelebihan uang dan akan ditanamkan pada perusahaan emisi. Sebelum membeli surat-surat berharga yang ditawar kan para investor biasanya melakukan ian dan analisisanalisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainya. 3. Lembaga Penunjang Ada beberapa lembaga penunjang yang terdapat di dalam pasar modal, lembaga ini tugasnya antara lain mempermudah emiten dan investor dalam melakukan operasinya di dalam pasar modal. Beberapa lembaga penunjang tersebut adalah sebagai berikut: a. Penjamin Emisi Merupakan lembaga yang menjamin terjualnya saham atau obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten. b. Perantara perdagangan efek Lebih dikenal dengan istilah broker atau pialang dimana tugas broker ini adalah menjadi perantara dalam jual beli efek, yaitu perantara anatara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). c. Pedagang efek Pedagang efek dalam pasar modal berfungsi sebagai pedagang dalam jual beli efek dan sebagai perantara dalam jual beli efek. d. Penanggung Penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan. Penanggung dalam hal ini harus dapat memberikan keyakinan dan kepercayaan atas resiko yang mungkin timbul dari emiten.



10. Lembaga Yang Terlibat di Pasar Modal Lembaga yang bermain di dalam terdiri dari berbagai perusahaan, di mana antara satu lembaga dengan lembaga lain hubungannya saling membutuhkan, oleh karena itu kerjasama dengan para pihak sangat diharapkan. Lembaga- lembaga tersebut terdiri dari lembaga pemerintah dan lembaga swasta. Adapun lembaga-lembaga tersebut antara lain pasar modal adalah sebagai berikut 1. Lembaga-lembaga pemerintah Merupakan lembaga yang dibentuk oleh negara untuk membantu kelancaran operasi di dalam pasar modal, mulai dari rencana emisi sampai dengan penjualan efeknya. Lembagalembaga pemerintah itu adalah: a. Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM)



BAPEPAM merupakan lembaga pengatur pasar modal, melaksanakan pasar modal di Indonesia agar berjalan dengan lancar sesuai dengan prosedur dana ketentuan yang berlaku b. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Memproses izin penanaman modal yang akan dilakukan pada pasar modal, izin akan diberikan untuk perusahaan yang memenuhi syarat untuk perusahaan yang akan go publik, baik perusahaan tersebut adalah perusahaan dalam negeri atau perusahaan luar negeri. c. Departemen Teknis Pemberian izin suatu usaha akan tergantung dari departemen yang membawahi suatu bidang usaha, sebagai contoh ketika kita akan membuat usaha travel, maka kita akan minta izin usaha pada Departemen Perhubungan, d. Departeman Kehakiman Bagi perusahaan yang berbentuk PT maka sebelum didirikan perusahaan yang bersangkutan harus disahkan terlebih dahulu oleh Departemen yang bertugas mengatur dan Kehakiman. 2. Lembaga-Lembaga Swasta Membantu operasional pasar modal agar berjalan dengan baik dan lancar, diantaranya adalah: a. Notaris Melakukan penjualan surat-surat berharga di pasar modal harus terlebih dahulu dibicarakan dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham. Dimana hasil rapat umum pemegang saham dituangkan ke dalam catatan dan disahkan, bila diperlukan oleh jasa notaris. b. Akuntan Publik Melakukan penilaian dan menentukan kelayakan dari laporan keuangan seperti neraca, laporan rugi/laba dan laporan perubahan modal emiten, Akuntan publik yang melakukan penilaian haruslah disahkan oleh BPKP. c. Konsultan umum Tugasnya



meneliti



secara



sungguh-sungguh



atau



dokumen-dokumen



yang



dipersyaratkan, seperti akte pendirian dan anggaran perusahaan beserta perubahanperubahannya jika ada, penilaian izin usaha, status kepemilikan dari aktiva perusahaan. d. Penilai



Menilai kewajaran nilai suatu aktiva seperti tanah, mesin, gedung, mobil dan aktiva lainnya diperlukan jasa penilai profesional. Penilai akan menilai berapa nilai yang wajar saat ini dan pasca revaluasi, sehingga seluruh aktiva dapat diketahui secara jelas dan benar. e. Konsultan efek Memberikan pendapat tentang keuangan dan manajemen emiten, konsultasi yang diberikan berupa jenis data yang diperlukan, pemilihan sumber dana yang diinginkan serta struktur permodalan yang tepat



11. Suku Bunga Dalam Pasar Obligasi Salah satu prinsip utama yang perlu diketahui dalam berinvestasi obligasi adalah harga obligasi bergerak dengan arah yang berlawanan dibandingkan suku bunga dan imbal hasil (yield) obligasi. Sebagai sebuah produk investasi, obligasi memiliki harga. Harga tersebut dapat berubah, naik atau turun, karena berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga tersebut adalah suku bunga. Perubahan suku bunga itu juga akan diikuti dengan perubahan yield. Yield adalah imbal hasil yang diharapkan oleh investor obligasi dalam kurun waktu satu tahun. Yield biasanya dinyatakan dalam persentase. Dalam hubungan dengan sejumlah konsep tersebut, apabila suku bunga meningkat maka harga obligasi akan turun, begitupula sebaliknya. Sejalan dengan hal tersebut, apabila harga obligasi turun maka yield obligasi akan meningkat. Hubungan ini dikenal dengan nama risiko suku bunga (interest rate risk) atau salah satu risiko yang dihadapi oleh investor obligasi. Hubungan terbalik antara suku bunga dan harga obligasi ini bisa dianalogikan dengan sebuah papan jungkat-jungkit yang biasa dimainkan di taman kanak-kanak atau taman publik. Ketika satu sisi papan tersebut naik maka sisi lain papan itu turun. Di sisi lain, seiring peningkatan harga tersebut, yield atau tingkat keuntungan yang akan diperoleh investor obligasi dari obligasi X hingga jatuh tempo akan mengalami penurunan. Bagaimana bila suku bunga meningkat? Katakanlah suku bunga meningkat menjadi 7% setahun kemudian. Jika obligasi X itu hendak dijual di pasar sekunder sebelum jatuh tempo, harga obligasi X itu akan lebih rendah dibandingkan dengan harga satu tahun yang lalu. Mengapa? Obligasi X itu memiliki kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi yang diterbitkan setelah suku bunga dinaikkan yang memiliki kupon lebih tinggi. Harga dan Yield



Seperti yang telah dijelaskan di atas, harga obligasi dan yield berbanding terbalik. Perubahan harga berpengaruh terhadap besaran yield to maturity atau potensi keuntungan tahunan yang diperoleh dari kupon dan selisih harga apabila memegang obligasi hingga jatuh tempo. Berikut ini ilustrasi di antara tiga obligasi yang memiliki tiga harga yang berbeda:



Berikut beberapa keterangan dari harga obligasi yang tertera diatas: • Harga par, harga obligasi yang sama dengan nilai par/nilai nominal =100% • Harga diskon, harga obligasi dibawah nilai par/nilai nominal 100% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa apabila investor membeli obligasi L di harga diskon memiliki yield to maturity yang lebih tinggi dibandingkan dengan kupon. Sebaliknya, apabila membeli Z di harga premium maka nilai yield to maturity akan lebih rendah daripada kupon.



12. Konsep Pasar Uang Internasional Pasar uang pasti dibutuhkan oleh setiap negara, karena pasar ini memfasilitasi antara pihak yang memliki dana berlebih dengan pihak yang memerlukan dana. Secara umum, pasar uang internasional berbeda dengan pasar pasar uang domestik dalam hal jenis mata uang, dan jumlah transaksi yang biasanya lebih besar dari pasar uang domestik. Pasar ini berfungsi untuk memastikan bahwa dana akan ditransfer secara efisien dari pihak yang memiliki kelebihan dana (penabung) pada pihak yang membutuhkan (peminjam). Perbedaan pasar uang internasional dengan pasar uang domestik adalah dalam hal jenis transaksi yang terjadi. Transaksi keuangan dilakukan dalam berbagai jenis mata uang dan dalam jumlah besar. Pasar uang internasional mencakup bank-bank besar pada negara di seluruh dunia, seperti Citigrup, J.P. Morgan Chase, dan lain-lain. Fungsi utama dari bank dalam pasar ini adalah untuk menghubungkan dana dari deposan ke peminjam. Fungsi lainnya adalah peminjaman



antarbank. Dua elemen penting dalam pasar uang internasional adalah pasar uang Eropa dan pasar uang Asia. a) Pasar Uang Eropa: Penggunaan dollar AS sebagai sarana perdagangan internasional maka akan selalu terdapat kebutuhan akan dollar di Eropa dan berbagi negara. Untuk melakukan perdagangan internasional dengan negara Eropa, maka perusahaan AS menyimpan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank-bank di Eropa bersedia menerima simpanan dalam dollar AS karena dapat meminjamkan dollar tersebut ke nasabah korporat di Eropa. Simpanan dollar di bank-bank Eropa (dan juga di negara lain) dikenal dengan nama Eurodollar dan pasar untuk Eurodollar dinamakan pasar Eurocurrency (Eurocurrency market). Eurocurrency semakin bertumbuh dengan adanya beberapa peraturan di AS seperti pembatasan pinjaman oleh bank di AS dan pembatasan suku bunga deposito di AS. Selain itu OPEC umumnya mengharuskan pembayaran minyak dilakukan dalam dollar sehingga menyebabkan negara-negara OPEC menggunakan pasar Eurocurrency. Deposito dari negara-negara OPEC di pasar Eurocurrency seringkali disebut dengan petrodollar. b) Pasar Uang Asia: berawal dari pasar yang melibatkan sebagian besar deposito dalam dollar. Awalnya dikenal dengan nama pasar dollar Asia (Asian Dollar Market). Timbulnya pasar uang Asia karena adanya batasan untuk pasar uang Eropa untuk negara-negara di Asia seperti jarak, perbedaan waktu, dan lain-lain.



13. Studi Kasus: Pasar Eurocurrency OFFSHORE BANKS: PENGENALAN SINGKAT DAN KEJAHATAN KEUANGAN INTERNASIONAL YANG TERAKIT Eurocurrency adalah suatu mata uang yang disimpan atau didepositokan pada suatu bank yang berkedudukan diluar negara yang memiliki mata uang tersebut. Eurocurrency Market sering disebut Euromarket saja adalah suatu pasar perbankan internasional dalam bentuk simpanan atau deposito dan memberikan kredit dalam mata uang selain mata uang di mana bank tersebut berkedudukan. Pusat kegiatan Erocurrency market di Eropa adalah City of London yaitu suatu wilayah khusus di London di mana lembaga-lembaga keuangan secara kolektif berkantor. Pada pertengahan tahun 2016, Indonesia dikabarkan akan mendirikan offshore banks pertamanya di Batam. Bank yang jarang didiskusikan oleh para akademisi ini memiliki banyak kemenarikan bagi para nasabahnya. Diantaranya adalah kebijakan pembebanan pajak rendah atau bebas pajak, tingkat kerahasiaan perbankan yang lebih tinggi dari bank pada umumnya,



dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Offshore banks termasuk dalam salah satu bank yang dalam eurocurrency market yang dapat menaruh maupun meminjam dana menggunakan mata uang yang spesifik selain mata uang lokal. Sebuah offshore banks pada dasarnya akan selalu terlibat dalam eurocurrency market karena bank tersebut dilarang melakukan aktivitas perbankannya di dalam negeri. Regulasi dari wilayah yurisdiksi sistem offshore banking memegang peran penting dalam memengaruhi nasabah memberikan kekayaan mereka untuk dikelola oleh offshore banks. Perbedaan kecil dalam regulasi yang diterapkan berkaitan dengan pembebanan pajak sangat mungkin dapat membuat nasabah untuk meletakkan maupun mengambil kekayaan mereka dari offshore banks. Oleh karena tingginya tingkat kerahasiaan bank yang diimplementasikan, offshore banks dikenal masyarakat dunia sebagai salah satu lembaga keuangan yang menerima uang dari hasil transaksi yang illegal, pencucian uang, kegiatan underground economy, dan aktivitas illegal lainnya. Sebagai informasi tambahan, offshore banks juga diduga memfasilitasi aksi terorisme, seperti kasus teroris yang menabrakkan pesawat ke gedung World Trade Center (WTC) di New York pada 9 September 2001 (de Rugy, 2019). Ada banyak alasan suatu negara memberikan ijin untuk mendirikan offshore banks dan Offshore Financial Centers (OFCs). Pada umumnya negara hanya memperbolehkan pendirian offshore banks dan Offshore Financial Centers (OFCs) di daerah perbatasan negara. Diantara alasan tersebut adalah agar memudahkan dalam mengakses pasar internasional dan memperkenalkan salah satu elemen dalam memaksimalisasi persaingan di dalam sistem keuangan dalam negeri (Errico and Musalem, 1999). Dampak positif maupun negatif selalu menjadi bagian dari adanya offshore banks pada diskusi keuangan kontemporer dan debat akademis. Sistem offshore banking dipercaya sebagai satu sistem perbankan yang melegalkan tindak kejahatan keuangan internasional para nasabahnya, seperti: pencucian uang, penghindaran pajak, dan lain sebagainya. Di sisi lain, sistem perbankan ini berkontribusi beberapa hal positif kepada negara.



KESIMPULAN



1. Secara garis besar konsep pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi). 2. Pasar keuangan terbagi menjadi 4 bagian yang terdiri dari : Pasar Ekuitas dan Utang, Pasar Primer dan Sekunder, Bursa dan Pasar Over the Counter, dan Pasar Uang dan Pasar Modal. 3. Adapun fungsi yang dimiliki oleh pasar keuangan yaitu penyalur dana dari rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah yang memiliki kelebihan dana. 4. Pasar uang merupakan tempat pertemuan antara pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit dana, dimana dananya berjangka pendek, yaitu dana berjangka waktu kurang dari satu tahun. Adapun peserta pasar uang meliputi bank-bank, yayasan, perusahaan auransi, perusahaan-perusahaan umum, serta lembaga keuangan lainnya seperti koperasi dan rumah gadai. instrumen pasar uang yang ada di Indonesia, yaitu SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), SBI (Sertifikat Bank Indonesia), Promissory Notes, Deposito, Treasurry Bills, Commercial paper, Commercial paper, Call money, serta Banker’s acceptance. 5. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata uang internasional. Pasar valuta asing membantu perdagangan internasional dan investasi dengan memungkinkan konversi mata uang. Adapun pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal 1970-an, dan beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan ini diantaranya adalah pergerakan nilai valuta asing yang cukup signifikan, bisnis yang semakin mengglobal, perkembangan IPTEK yang sangat pesat, serta keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing. 6. Peserta ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi 8 yaitu perusahaan, individu, Bank Umum dan Perbankan, Pialang Pasar Valas atau Broker yang membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual, pemerintah, Bank Sentral, Spekulan dan Arbitraser, serta institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional. 7. Beberapa jenis transaksi yang paling umum ditransaksikan di pasar valas adalah transaksi spot dan transaksi derivative terutama forward, swap, dan option. Identifikasi terhadap



pelaku dan aliran transaksi menghasilkan blok-blok pasar yang terkait satu sama lainnya sehingga menggambarkan alur transaksi di pasar valas dan rupiah. 8. Definisi pasar modal menurut kamus yaitu pasar uang dan modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu lebih dari satu tahun. 9. Instrumen pasar modal di Indonesia terdiri dari: saham biasa (common stocks), saham Preferen (preferred stocks), obligasi konversi (convertible bond), right issue, waran, reksa dana, efek derivative, dan efek syariah. Para pemain di pasar modal terdiri dari emitmen, investor dan lembaga penunjang, seperti penjamin emisi, perantara perdagangan efek, pedagang efek dan penanggung. 10. Lembaga-lembaga yang terlibat pada pasar modal terdiri dari dua jenis lembaga yaitu lembaga pemerintah yang terdiri dari BAPEPAM, BKPM, departemen teknis, dan departemen kehakiman, serta lembaga swasta yang terdiri dari notaris, akuntan publik, konsultan umum, penilai, dan konsultan efek. 11. Salah satu prinsip utama dalam investasi obligasi adalah harga obligasi bergerak dengan arah yang berlawanan dibandingkan suku bunga dan imbal hasil (yield) obligasi. Apabila suku bunga meningkat maka harga obligasi akan turun, begitupula sebaliknya. Sejalan dengan hal tersebut, apabila harga obligasi turun maka yield obligasi akan meningkat. Hubungan ini disebut dengan nama risiko suku bunga (interest rate risk) atau salah satu risiko yang dihadapi oleh investor obligasi 12. Secara umum, pasar uang internasional berbeda dengan pasar pasar uang domestik dalam hal jenis mata uang, dan jumlah transaksi yang biasanya lebih besar dari pasar uang domestik. Pasar ini berfungsi untuk memastikan bahwa dana akan ditransfer secara efisien dari pihak yang memiliki kelebihan dana (penabung) pada pihak yang membutuhkan (peminjam). Pasar uang internasional mencakup bank-bank besar pada negara di seluruh dunia, seperti Citigrup, J.P. Morgan Chase, dan lain-lain. Dua elemen penting dalam pasar uang internasional adalah pasar uang Eropa dan pasar uang Asia.



DAFTAR PUSTAKA



Ajiaksa Pundra. 2018. Perlindungan Hukum Nasabah Perorangan Dalam Transaksi Di Pasar Valuta Asing. Jurist-Diction: Vol. 1 No. 2. Universitas Airlangga. Aminy, M.M. & Johari, M. 2019. Offshore banks: pengenalan singkat dan kejahatan keuangan internasional yang terkait. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam. 10(1), 73-76. Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. 2006. Bank dan lembaga Keuangan Lain.



Jakarta:



Salemba Empat. Digibank by DBS. 14 Juli 2020. Suku Bunga, Harga dan Yield Obligasi, Apa Hubungannya? dbs.id – https://bit.ly/35IQTgG Kasmir, 2017, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2014. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Kennedy, P. 2019. Keuangan Internasional. Universitas Kristen Indonesia. Diakses dari http://repository.uki.ac.id/1403/1/10.Diktat%20Keuangan%20Internasional%20JM.pdf Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Muchtar Evan Hamzah, dan Siti Najma. 2019. Aplikasi Sistem Keuangan Syariah Pada Pasar Uang. Jurnal Asy- Syukriyyah Vol 20 No.1. R. Serfianto D.P. 2013. Pasar Uang dan Pasar Valas. Jakarta. Sikapi uangmu OJK. 2019. Definisi dan Jenis Obligasi. Sikapiuangmu.ojk.go.id – https://bit.ly/3koCLgF