Ronde Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RONDE MANAJEMEN Fungsi manajemen adalah mengorganisir untuk terselenggaranya pelayanan terbaik kepada pasien. Aspek penting dari fungsi ini adalah pengendalian organisasi. Memastikan bahwa semua rencana, kebijakan dan standar dan protap dikerjakan adalah bagian penting dari fungsi manajemen. Memastikan bahwa goal/ tujuan organisasi tercapai adalah upaya yang harus dikerjakan oleh manajemen. Banyak cara pengendalian, salah satunya adalah budaya ronde. Ronde, yang biasanya dilaksanakan untuk kepentingan medis atau keperawatan; dapat juga dipakai untuk kepentingan manajemen. Secara sempit fungsi ronde manajemen adalah untuk memastikan bahwa manajemen telah memberi dukungan terbaik bagi para profesional bekerja di bidangnya untuk memberi pelayanan kepada pasien. Di aspek lainnnya, apakah semua pasien telah mendapat pelayanan yang mereka harapkan serta keselamatan mereka dalam berobat terjamin secara penuh. Dengan demikian jelas sekali bahwa ini bukanlah ronde medis ataupun keperawatan. Ronde ini tidak melihat aspek tehnis medis dan keperawatan. Melainkan melihat apakah mulai dari perencanaan, kebijakan, standar, dan prosedur yang ada mendukung pemberian pelayanan oleh para profesional? Apakah hal-hal diatas telah dilaksanakan dengan sebaik-baik nya oleh manajemen? Apakah diperlukan perbaikan/ perubahan berkaitan dengan hal-hal diatas? Dan seterusnya. Tentu topiknya menjadi terlalu luas, karena itu dalam pelaksanaanya, setiap ronde akan mengambil tema/ topik utama. Misalnya ronde keselamatan pasien, ronde pelayanan prima, ronde sarana & prasarana, ronde Ko As dst. Dalam kesempatan ini akan diberi contoh model ronde Keselamatan Pasien Ronde Keselamatan Pasien Ronde Keselamatan Pasien (RKP) adalah salah satu program Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) yang cukup mudah dilaksanakan namun sangat bermanfaat dalam penerapan dan pelaksanaan KPRS. Deskripsi Kegiatan Ronde ini khusus mengenai Keselamatan Pasien!. Pimpinan RS atau wakilnya didampingi jajaran manajemen dan profesi a.l. Komite Medis, Kelompok SMF, Komite / Bidang Perawatan, dan manajer lain sesuai kebutuhan. Rombongan sebaiknya tidak terlalu besar, sekitar 5-7 orang, agar percakapan dapat berlangsung secra lebih akrab. Rombongan secara rutin mengadakan "peninjauan/inspeksi" keliling ke Unit / bagian a.l.: UGD, ICU. Kamar Bedah, Kamar Bersalin, Laboratorium, Radiologi, Poliklinik, Ruangan Rawat Anak, Ruangan Rawat Bedah dsb. Di tiap unit yang dikunjungi, rombongan mengajukan pertanyaan dan diskusi khusus tentang Keselamatan Pasien Rumah sakit (KPRS) kepada staf, juga kepada pasien/keluarga. Frekuensi RKP disarankan 1 kali sebulan, sedangkan ronde mini dapat dilaksanakan 1 kali seminggu, lamanya ronde agar dibakukan misalnya sekitar 1 jam. Dan pada satu ronde tidak harus semua unit dikunjungi. Kuncinya : RKP harus rutin dan konsisten, jangan ada penundaan.



1



Maksud RKP   



Memperlihatkan komitmen Pimpinan RS terhadap KPRS Membuka komunikasi langsung Pimpinan dengan Staf Dokter, Perawatan dan staf lainnya. Memantau langsung kemajuan penerapan KPRS termasuk Pelaporan Insiden.



Tujuan RKP     



Meningkatkan jumlah Staf dan Karyawan yang yakin tentang pelaksanaan KPRS termasuk Sistem Pelaporan Insiden tanpa hukuman (non-punitive) Meningkatkan jumlah dan mutu Laporan Insiden Meningkatkan jumlah informasi tentang KPRS langsung ke Pimpinan dari pihak pertama di lapangan. Berubahnya budaya RS kearah budaya yang kental dengan "safety" Menurunkan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan / Adverse event)



Contoh pertanyaan kepada RKP 



  



  



 



"Seingat Sdr, kemarin atau dalam beberapa hari terakhir ini apakah ada kejadian yang menyebabkan seorang pasien lebih lama dirawat?" (Miskomunikasi, Obat terlambat, Hasil biopsi terlambat) Apakah ada kejadian yang menyebabkan seseorang pasien nyaris terluka?" (Perintah foto Ro dengan kontras yang berhasil dibatalkan karena diketahui pasien tsb pernah alergi kontras) "Akhir-akhir ini apakah ada kejadian yang menyebabkan pasien cedera?" (Komplikasi operasi, timbulnya efek samping obat) "Aspek-aspek lingkungan manakah yang bisa menyebabkan seorang pasien cedera?" (Gang di pintu keluar UGD ke dalam RS agak sempit, Wastafel sering bocor di ruang anak sehingga membasahi jalan keluar) "Apakah ada yang dapat pimpinan lakukan untuk mencegah Kejadian Tidak Diharapkan berikutnya?" (Perbaikan interaksi Dokter Spesialis, Perbaikan informasi hasil Lab/Ro) "Menurut Sdr mengapa sistem atau lingkungan membuat Sdr gagal melaksanakan tugas secara konsisten?" (Informasi tidak cukup, persyaratan yang sangat berlebihan, Supervisor susah dicari) "Menurut Sdr bagaimana supaya RKP dapat berjalan lebih efektif?" (Direktur Utama/CEO agar sering ikut, Ketua Yayasan sekali-kali ikut ronde, Kami dibeitahu langkah tindak lanjutnya sehingga dapat ikut memonitor) "Intervensi khusus bagaimana yang perlu dilakukan pimpinan agar pekerjaan Sdr manjadi lebih aman bagi pasien?" Bagaimana agar kita dapat dapat secara aktif mempromosikan budaya 'blame-free' serta mengembangkan kebijakan pelaporan yang 'blame free'?"



2



Ronde Keselamatan & Kecelakaan Kerja (K3) Ronde Keselamatan dan Kecelakaan Kerja adalah bagian dari upaya untuk menekan kejadian kecelakaan kerja sehingga tercapai tidak ada (nol) kecelakaan kerja. Deskripsi Kegiatan Ronde ini khusus mengenai Kecelakaan Kerja!. Pimpinan RS atau wakilnya didampingi jajaran manajemen dan FARKES. Rombongan sebaiknya tidak terlalu besar, sekitar 5-7 orang, agar percakapan dapat berlangsung secra lebih akrab. Rombongan secara rutin mengadakan "peninjauan/inspeksi" keliling ke Unit / bagian. Di tiap unit yang dikunjungi, rombongan mengajukan pertanyaan dan diskusi khusus tentang Kecelakaan Kerja kepada staf. Frekuensi RKK disarankan 1 kali sebulan dan dapat dilakukan mini ronde setiap 1 minggu sekali oleh manajer, lamanya ronde agar dibakukan misalnya sekitar 1 jam. Dan pada satu ronde tidak harus semua unit dikunjungi. Kuncinya : RKK harus rutin dan konsisten, jangan ada penundaan. Maksud RKP   



Memperlihatkan komitmen Pimpinan RS terhadap Zero Accident Membuka komunikasi langsung Pimpinan dengan Staf dan karyawan. Memantau langsung kemajuan penerapan Zero Accident termasuk Pelaporan Insiden.



Tujuan RKP     



Meningkatkan jumlah Staf dan Karyawan yang yakin tentang pelaksanaan K3 termasuk Sistem Pelaporan Insiden tanpa hukuman (non-punitive) Meningkatkan jumlah dan mutu Laporan Insiden Meningkatkan jumlah informasi tentang K3 langsung ke Pimpinan dari pihak pertama di lapangan. Berubahnya budaya RS kearah budaya yang kental dengan "safety" Menurunkan K3.



Konsep Kejadian Kecelakaan Kerja Perhatikan Bagan dihalaman berikutnya, .. Untuk menanggulangi kecelakaan karena human error: 1. Penanggulangan dari segi hardware (segi material). Untuk mencegah kecelakaan karena human error, pertama perlu melakukan penilaian keamanan dan kenyamanan dari segi materi (fasilitas, mesin, lingkungan dan bahan baku dsb.). 2. Penanggulangan dari segi software (segi non materi: kebijakan dan prosedur). Bersamaan dengan penanggulangan dari segi hardware, hubungan antara manusia dan materi dan format kebijakan dan prosedur perlu ditata/ dinilai. 3. Penanggulangan humanware. Sebagai penyatuan dari pengawasan dan penilaian keamanan dan kenyamanan untuk hardware dan software belu lengkap bila aspek manusianya tidak



3



diperhatikan. Aspek manusia harus dilihat bukan hanya fisiknya namun juga emosi dan moralnya.



Pertanyaan-pertanyaan yang harus digali dalam ronde K3 adalah      



Adakah kejadian kecelakaan kerja di unit ini dalam waktu belakangan ini? Apakah ada kejadian yang hampir menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja? Apakah tindakan setelah kejadian tersebut bila ada? Seberapa jauh para pekerja mempedulikan keselamatan diri? Apakah penggunaan alat pelindung diri sungguh-sungguh sudah dilaksanakan? Apakah setiap pagi selalu ada briefing dan doa untuk memohon keselamatan dalam bekerja?



Ronde Mutu Pelayanan Mutu adalah selalu berkaitan dengan standar. Dengan mengakui standar tertentu, maka kualitas pelayanan dapat diukur, dan disimpulkan berkualitas atau tidak. Ronde Mutu Pelayanan adalah bagian dari upaya dalam peningkatan mutu pelayanan disemua bagaian.



Deskripsi Setelah semua bagian mengadopsi standar mutu tertentu dan ditetapkan bersama sebagai standar pelayanan minimal RSIM. Maka dilakukan sosialisasi kepada semua bagian dan direncanakan kegiatan untuk mengukurnya. Ronde Mutu pelayanan adalah untuk mencari fakta-fakta bahwa kegiatan



4



penjaminan mutu itu berlanngsung dengan baik. Dengan melibatkan Pimpinan dan atau wakil pimpinan disertai dengan manajer mutu/atau petugas audit ronde dilaksanakan setiap bulan sekali.



Tujuannya adalah   



Mencapai SPM minimal 90% untuk setiap unit. Tumbuh kesadaran mutu pelayanan. Tatap muka pimpinan dan pekerja untuk mencari masalah dan pemecahannya dalam upaya peningkatan mutu pelayanan.



Pertanyaan/ fakta yang dilihat :   



Proses pencatatan kegiatan Adakah kendala-kendala yang dihadapi berkaitan dengan tidak tercapainya SPM? Apakah personil di unit tersebut memahami SPM yang menjadi standar mutu pelayanan unit?



Ronde Instrumen dan Alat-alat Kerja Ronde Sarana dan Prasarana Ronde Kepuasan Pasien



5