RPP 14 KK 3 Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



I.



Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan ke Durasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar



: : : : : :



Indikator



:



Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi X/1 36Jam @ 45 Menit Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 1. Menggunakan peralatan pengukuran presisi 2 .Mengeset peralatan pengukuran pembanding 3. Memelihara peralatan pengukuran presisi 1. Teknik pengukuran yang sesuai dapat dilakukan 2. Perawatan rutin dan penyimpanan alat ukur 3. Kalibrasi alat ukur (mengeset titik nol alat ukur)



TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Akademik 1. Siswa mengenal macam-macam alat ukur 2. Siswa Siswa mengetahui cara atau teknik pengukuran 3. Mengetahui cara merawat alat ukur dengan benar 4. Mengetahui cara mengkalibrasi alat ukur B. Tujuan Nilai Karakter 1. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain (Religius) 2. Siswa melakukan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (Disiplin) 3. Siswa mampu melakukan perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaikbaiknya. (Kerja keras) 4. Siswa mampu bersikap dan ber perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (Tanggung Jawab)



II. MATERI PENGAJARAN A. MATERI 1. Pengukuran presisi Pengukuran ini digunakan untuk mendapatkan ketelitian 0,05, 0,02, 0,01 bahkan sampai ukuran micron. Alat-alat ukur yang dipakai antara lain : a. Jangka sorong ketelitian 0,05 mm b. Jangka sorong ketelitian 0,02 mm c. Mikro meter ketelitian 0,01 mm 11



d. Mikro meter ketelitian 0,001 mm Pengukuran ini biasanya menggunakan alat ukur tak langsung atau menggunakan alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,5 mm. misalnya rollmeter, bar meter (mistar baja). Sedangkan pada pengukuran dimensi tertentu menggunakan alat ukur tak langsung kemudian untuk mengetahui hasilnya dicocokkkan dengan alat ukur langsung. Metode pengukuran Untuk mendapatkan benda kerja yang presisi. Kemampuan melakukan pengukuran memegang peranan yang sangat penting. Untuk melihat berbagai ukuran dimensi benda kerja kita dapat menggunkan beberapa jenis alat ukur. Berdasarkan cara pembacaan skala ukurnya, alat ukur dibagi menjadi 2 yaitu : a. Alat ukur langsung Yang dimaksud dengan alat ukur langsung adalah jenis alat ukur yang datanya dapat langsung dibaca pada alat ukur tersebut digunakan. Contoh : jangka sorong, micrometer, mistar, busur derajat (bevel protector) dan lain-alin. Alat ukur ini biasanya digunakan untuk mengukur bagianbagian yang mudah diukur dan dijangkau oleh alat ukur langsung. b. Alat ukur tak langsung Yang dimaksud dengan alat ukur tak langsung adalah jenis alat ukur yang datanya hanya dapat dibaca dengan bantuan alat ukur langsung. Contoh : telescoping gauge, inside caliper, outside caliper dan lain-lain. Alat ukur ini dipakai untuk mengukur bagian-bagaian yang tidak dapat dijangkau oleh alat ukur langsung. Pada alat ukur langsung memiliki beberapa tingkatan ketelitian. Untuk itu kita harus dapat menentukan alat ukur jenis apa yang harus kita gunakan berdasarkan tingkatan toleransi yang ingin kita capai. Disamping kepresisian alat ukur dan suhu ruang (kurang lebih18º÷20º) yang menentukan kebenaran/ketepatan dari hasil pengukuran, Faktor lainnya adalah posisi dan sikap sewaktu melakukan pengukuran, antara lain : a. Lakukan pengukuran dalam keadaan mesin berhenti b. Letakkan sensor ukur tegak lurus terhadap bidang ukur c. Berilah penerangan yang cukup pada saat melakukan pengukuran d. Pembacaan skala nonius harus tegak lurus terhadap skala utama e. Untuk jenis pekerjaan yang dituntut dengan kepresisian tinggi sebaiknya perlu dilakukan pengukuran beberapa kali. Hal ini untuk menghindari terjadainya kesalahan pengukuran.



12



2. Jenis-jenis Alat ukur a. Mistar Geser/Vernier Calipers Skala adalah alat pembanding yang pada umumnya terdapat pada semua jenis alat ukur sehingga memungkinkan mendapat hasil pengukuran yang tepat. Skala pada mistar geser terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: a. Skala utama b. Skala nonius Skala utama terdiri dari skala standar yang pembagiannya sama seperti pada mistar baja. Sedangkan skala nonius dibuat panjang tertentu sehingga dapat dibagi kedalam beberapa bagian, dimana tiap bagiannya menunjukkan panjang yang proporsional terhadap skala pada bagian skala utama. Bagian- bagian mistar geser Secara umum bagian mistar geser terdiri dari: a. Rahang tetap/fixed jaw, yang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti. b. Rahang gerak/sliding jaw, yang skala noniusnya dapat digerakkan sepanjang bingkai. Bagian yang lainnya untuk jenis mistar geser tertentu, kadangkadang dilengkapi dengan pengatur gerakan yang halus sepanjang bingkainya dan juga dilengkapi dangan bagian untuk mengukur kedalaman. Bagian-bagian mistar geser sebagaimana (Gambar 1) adalah:



· Beam (Batang/rangka) · Fixed jaw (rahang tetap) · Sliding Jaw (rahang gerak) · Main scale (skala tetap) · Vernier scale (skala nonius) · Fine adjustment (Penggerak halus) · Clamping screws (Baut pengencang)



Gambar 1. Bagian dari mistar geser/vernier caliper



Fungsi mistar geser Mistar geser dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pengukuran, diantaranya untuk mengukur:



13



a. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar. b. Kedalaman. c. Tingkat/step. d. Jarak celah atau diameter dalam.



Gambar 2. Contoh penggunaan mistar geser



Prinsip skala metric Prinsip dari skala metric yang memiliki ketelitian 0,05 mm adalah pada rahang gerak terbagi menjadi 20 bagian/garis. Jarak dari 0 sampai 20 =19 mm, yang jarak antara garis satu dengan yang lainnya 19 : 20 = 0,95 mm. jadi selisih dari dua skala ini adalah 1 mm – 0,95 mm = 0,05 mm. Dengan demikian, berarti juga mistar geser ini mampu mengukur sampai ukuran terkecil 0,05 mm (lihat gambar 3)



14



Gambar 3. Prinsip Skala metric



Pembacaan mistar geser ketelitian 0,05 mm Contoh pembacaan mistar geser ketelitian 0,05 mm pada pengukuran 9,5 mm sebagaimana gambar 152 adalah: ada pengukuran 9,5 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut: a. Garis 0 pada skala nonius terletak antara garis ke 9 dan 10 pada skala tetap. b. Garis ke 10 skala nonius segaris dengan salah satu garis pada skala tetap.



Gambar 4. Contoh pengukuran 9,5 mm



b. Mikrometer Mikrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai Ketelitian/ kecermatan yang lebih baik daripada mistar geser. Bagian-bagian mikrometer dapat dilihat pada gambar 5.



15



Gambar 5. Mikrometer luar dengan nama bagiannya.



Fungsi mikrometer Mikrometer dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pengukuran, diantaranya untuk mengukur: a. Diameter luar b. Ketebalan suatu benda kerja c. panjang dari suatu bagian



Pembacaan mikrometer Pada bagian tabung ukur dan tabung putar terdapat angka-angka dan garisgaris (Gambar 6), angka-angka inilah yang menunjukkan ukuran benda yang diukur. Angka-angka yang terdapat pada tabung ukur menunjukkan mm, misalnya 0 – 5 – 10 – 15 – 20 – 25. dari 0 – 5 jaraknya adalah 5 mm. demikian pula 5 – 10 jaraknya adalah 5 mm, dan seterusnya. Dari angka ke angka ini dibagi dalam 5 bagian, sehingga 1 bagian jaraknya 1 mm. pada bagian garis bawah terdapat pula garis-garis ukur pembagi dua, yang artinya antara garis atas dan garis bawah jaraknya 0,5 mm. Sedangkan pada tabung putar terdapat garis-garis ukur yang banyaknya 50 buah (Gambar 7). Apabila tabung putar diputar satu kali (misalnya dari 0 sampai ke 0 lagi), maka poros geser akan bergerak 0,5 mm. Jika diputar 2 kali berarti 2 x 0,5 mm = 1 mm dan seterusnya. Dengan demikian tabung putar dibagi dalam 50 bagian, maka 1 bagian jaraknya 0,5 mm : 50 = 0,01 mm (Gambar 8)



Gambar 6.Tabung ukur dan tabung garis



Gambar 7.Penunjukkan garis ukur



16



Gambar 8. Penunjukkan jarak ukur



Contoh Pembacaan Mikrometer Contoh pembacaan mikrometer kapasitas 0 – 25 mm ketellitian/kecermatan 0,01, pada pengukuran 5,62 mm (Gambar 9)



Gambar 9. Contoh pembacaan mikrometer



Pada pengukuran 5,62 mm, maka kedudukan garis-garis ukurannya adalah sebagai berikut: a. Pada tabung ukur terlihat dengan jelas garis ukur millimeter yang ke 5. b. Garis ukur 0,5 mm pada tabung ukur terletak antara garis ke 5 dan ke 6, dan terlihat posisi tabung putarnya melebihi garis ukur 0,5 mm.



17



c. Pada tabung putar posisi garis ke 12 segaris dengan garis tengah pada tabung ukur. Jadi cara pembacaannya adalah: 5 mm + 0,5 mm + 0,12 mm = 5,62 mm. Pemeliharaan alat ukur secara umum 



Dijaga pada suhu 20 C supaya tidak terjadi perubahan fisik akibat meningkatnya suhu.







Dijaga pada kondisi tidak terlalu lembab supaya tidak berkorosi (kelembaban udara 50 : 60%)







Diberi vaselin setelah alat ukur dipakai







Dijauhkan dari getaran, goncangan atau benturan







Setelah dipakai dimasukkan kembali ke kotak penyimpananya, dan untuk alat yang besar misalnya profil proyektor harus selalu ditutup dengan kain/plastik sewaktu tidak dipakai.







Dipakai sesuai dengan fungsinya.







Hindarkan dari pemakaian secara gegabah dan serampangan







Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telah ditentukan masing-masing



Pemeliharaan mistar geser (Vernier Caliper)



Gambar 10. Mistar geser Cara Perawatan (1) Sebelum dan sesudah pemakaian, alat ukur harus selalu dibersihkan. Bila selesai pemakaian beri sedikit vaselin dan disimpan lagi ke tempat semula (2) Mur/baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai lepas atau hilang. (3) Pakailah kain panas/strimin sebagai tempat alat ukur.



18



Pemeliharaan Mikrometer Luar



Gambar 11. Satu set mikrometer luar Kalibrasi 



Stel lebih dahulu mikrometer yang akan diperiksa pada kedudukan minimum/nol.







Pasangkan mikrometer tersebut pada dudukannya pada posisi yang mudah bagi pembacaan ukurannya.







Jepitlah blok ukur 1 mm diantara dua landasan mikrometer, dan catat beberapa mikron penyimpangannya (+ atau - )







Catat pula penyimpangan- penyimpangan pembacaan untuk blok ukur 2 mm, 3 mm dan seterusnya s.d. 25 mm. Untuk memudahkan kesimpulan, salinlah data penyimpangan tersebut diatas, kedalam bentuk grafik.







Membersihkan dan melekatkan blok ukur harus benar-benar baik.







Perhatikan pada waktu mengeset besarnya tekanan mulut ukur terdengar dari bunyi gigi gelincir.







Untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih teliti, kertaan dan kesejajaran muka ukur landasan juga perlu diperiksa (dengan plat optik).



Perawatan (1) Sesudah pemakaian, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian lainnya, dan gunakanlah bahan anti korosi. Bagian-bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi, misalnya oli yang dipergunakan untuk jam/arloji. (2) Jika tidak dipergunakan (sesudah pemakaian) mikrometer luar harus ditempatkan dalam sebuah peti kayu. Mikrometer yang lebih besar harus digantungkan dengan penunjangnya yang khusus (sadle shaped support).



19



(3) Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari lansung dan fluktuasi tempertatur. (4) Batang ukur standar yang panjang harus ditempatkan dengan hati-hati supaya tidak terjadi lenturan.



Keselamatan Kerja (1) Jangan menarik mikrometer keluar dari benda kerja untuk dilihat hasil pengukurannya. Hal ini bisa merusak landasan. (2) Jangan mengukur benda kerja yang sedang berputar atau bergerak (3) Hati-hatilah pada waktu mengukur dan gunakan recet jika spindel sudah mendekati benda yang diukur. III. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Pengajaran Langsung atau Konstruktivisme 2. Metode



: Ceramah,Tanyajawab,Simulasi,Praktek dan Pengamatan



IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN A. PENDAHULUAN 



Mengkoordinasikan siswa untuk siap belajar







Mengadakan apersepsi tentang materi yang akan dibahas







Menyampaikan materi yang akan dibahas







Menjelaskan gejala realitas yang ada







Memotivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran



B. KEGIATAN INTI 



Melakukan pengamatan obyek







Melakukan study pustaka







Melakukan penyajian data







Melakukan analisa data







Membuat kesimpula



C. TINDAK LANJUT 



Menerapkan konsep







Pengembangan konsep







Memberikan evaluasi







Penugasan ( PR )



20



V. SUMBER BELAJAR 1. Sumber : Lingkungan,Buku Referensi,Nara Sumber 2. Alat



: Peralatan Lab,Alat Peraga,Alat Sederhana



3. Bahan



: Alat Tulis (Alat habis pakai)



VI. PENILAIAN / EVALUASI (KKM KK3 = 75) A. Soal 1. Sebutkan macam macam alat ukur presisi! 2. Gambarkan alat ukur jangka sorong dan sebutkan bagian-bagiannya! 3.



Dapat digunakan untuk kegiatan pengukuran apa sajakah alat ukur jangka sorong?



4. Bagaimana cara perawatan rutin terhadap mikrometer? 5. Berapa hasil pengukuran berikut?



B. Kunci Jawaban 1 Mistar geser (Jangka Sorong),Mikrometer 2 a. Beam (Batang/rangka) b. Fixed jaw (rahang tetap) c. Sliding Jaw (rahang gerak) d. Main scale (skala tetap) e. Vernier scale (skala nonius) f. Fine adjustment (Penggerak halus) g. Clamping screws (Baut pengencang) 3 a. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar. b. Kedalaman. c. Tingkat/step. d. Jarak celah atau diameter dalam.



21



4 a. Sesudah pemakaian, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian lainnya, dan gunakanlah bahan anti korosi. Bagianbagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi, misalnya oli yang dipergunakan untuk jam/arloji. b. Jika tidak dipergunakan (sesudah pemakaian) mikrometer luar harus ditempatkan dalam sebuah peti kayu. Mikrometer yang lebih besar harus digantungkan dengan penunjangnya yang khusus (sadle shaped support). c. Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari lansung dan fluktuasi tempertatur. d. Batang ukur standar yang panjang harus ditempatkan dengan hati-hati supaya tidak terjadi lenturan. 5· · · ·



9,35 15,95 20,45 18,80



mm mm mm mm



22



C. Kriteria Penilaian NO. SOAL



JAWABAN BENAR



1 2 3 4 5 JUMLAH



15 25 10 35 15 100



SKOR



JUMLAH SKOR PEROLEHAN NILAI AKHIR =



X 100 JUMLAH SKOR MAXIMAL



Mengetahui : Kepala SMK PGRI 3 Karawang



(............................)



Karawang, September 2014 Guru Mata Pelajaran,



(.................................)



23